
Delon langsung menghempaskan Anisa di sofa. Dia kemudian membentangkan tubuh mulus kakak Arifah itu di sana. Sementara matanya tak berkedip memandang ke arah payudara dan memek Arifah. Kemudian tangannya mulai meremas-remas dada Arifah sambil memilin-milinnya. Dimainkannya puting Arifah yang berwarna coklat kemerahan. Arifah merasakan nikmat yang sulit dilukiskan. Ada sensasi tersendiri kala tangan pacar dari kakaknya itu menggerayanginya.
4863Please respect copyright.PENANAK7U6kjtHsS
Delon mulai menggenjot memek kekasihnya Anisa sambil tanganya menari-nari diperut Arifah, lalu turun ke memek milik adik dari kekasihnya itu. Dia memandangi memek yang sudah basah oleh cairan kenikmatan.
4863Please respect copyright.PENANAIWGxHmEgPI
Sementara Bayu bersiap memasuki memek Dewi dengan kontolnya. Dia menyodokkan kontolnya dengan keras sehingga Dewi pun tidak bisa menahan jeritannya. Bayu menggejot seperti orang kesurupan. Mungkin karena suasana yang penuh birahi akibat pesta sex di mana semua telangjang bulat rame-rame untuk saling menikmati.
4863Please respect copyright.PENANA4RwHd0fR6U
Di sisi lain terlihat Intan naik ke wajah Andre yang langsung menjilati kemaluannya. Sambil menjilati memek Intan, tangan Bayu menyempatkan diri meremas payudara Arifah. Gadis itu mulai menjadi sasaran rabaan dan remasan para lelaki yang justru sedang bercinta dengan pacarnya masing-masing.
4863Please respect copyright.PENANAQKC69nv0aI
Bayu mulai teratur menggoyangkan pinggulnya. Tubuhnya sudah penuh dengan keringat. Begitu juga dengan Indra, tubuhnya yang ceking kelihatan mengkilat oleh keringat yang mengalir di tubuhnya.
4863Please respect copyright.PENANA38yibUjZxf
"Aahh.. oohh.. saya sudah mau.. keluarhhh!!" erang Dewi, sambil mengejang dan membusur ke atas. Bayu semakin memperdahsyat sodokannya dan semakin ganas meremas dada Arifah. Akhirnya Dewi juga mengalami orgasme setelah dientot Bayu. Kontol Bayu masih tegak berdiri setelah memberi orgasme pada kekasihnya. Malah kelihatan semakin mengkilat gara-gara dipenuhi cairan cinta Dewi.
4863Please respect copyright.PENANAOqb6x0WlMf
Bayu kemudian memusatkan perhatian pada Arifah. Dia menggerayangi payudara ranum gadis perawan itu, sambil mengocok kontolnya sendiri. Meski sangat bernafsu memasukan kontol ke memek Arifah, Bayu cukup bisa menahan diri hanya meraba-raba saja. Rasanya sudah cukup membuat birahi Bayu berkobar.
4863Please respect copyright.PENANArdmRjey8QI
Setelah melihat Dewi sudah cukup istirahatnya, tubuh Dewi yang dalam posisi tengkurap diangkat oleh Bayu pada bagian pinggul sehingga menungging. Dia membuka lebar bibir memek Dewi dan menyentuhkan kepala kontolnya disitu. Benda itu pelan-pelan mendesak masuk ke memeknya. Sambil menggenjot Dewi dia meremas-remas memek Arifah yang memang ada disana untuk diraba dan digerayangi saja.
4863Please respect copyright.PENANAaMRmzZ3LmC
Di sebelah mereka ada Delon yang sambil menggenjot Anisa kekasihnya, tangan Delon merayap ke memek Arifah yang kini duduk mengangkang di kursi. Dia menghayati jari-jari laki-laki yang bergantian menyentuh memeknya. Klitorisnya dimainkan oleh mereka hingga licin dan mengeras.
4863Please respect copyright.PENANA4uT0NQwZYb
4863Please respect copyright.PENANAv8oQGxdmuJ
4863Please respect copyright.PENANAio5qIEVuUD
“Arghhhhhhhhhhhhhhhh…!”
4863Please respect copyright.PENANAqa5w3Mr2iH
Sebuah rintihan panjang menandai orgasme Anisa, tubuhnya berkelejotan seperti kesetrum. Kemudian Delon melepaskan kontolnya dari memek Anisa dan berdiri di depan wajah Arifah. Disuruhnya Arifah berlutut dan mengoral kontolnya yang berlumuran cairan cinta. Arifah yang belum pernah melaljukan itu akhirnya menerima kontol itu masuk ke dalam mulutnya. Dia berlutut mengemut kontol basah itu sambil tangan kanannya mengocok memeknya sendiri. Bayu tentu saja iri karena dia sebenarnya ingin dioral oleh Arifah tapi dia pikir Arifah yang polos itu tidak akan mau.
4863Please respect copyright.PENANALoQInQ3Hif
Di tengah kuluman itu Arifah mendadak merasakan memeknya dibawah sana makin banjir dan dia orgasme dari kocokan tangannya sendiri. Disusul beberapa detik kemudian, Delon mencabut kontolnya dari mulut Arifah lalu mengerang panjang. Cairan kental berbau khas memancar dengan derasnya di arahkan ke wajah Anisa. Kontol itu dikulum dan disedot sekuatnya oleh Anisa hingga pemiliknya mendesah-desah kelabakan.
4863Please respect copyright.PENANAgJ5liXuCB1
Arifah tertidur kelelahan dan terbangun ketika kumandang adzan subuh terdengar. Dia melihat bahwa hanya tinggal Dewi dan Bayu yang ada di ruang tamu itu. Bayu dan Dewi tampak tertidur dengn wajah yang puas. Arifah langsung pergi ke kamar mandi. Dia menguyur tubuhnya sambil mengusap semua daerah-daerah sensitifnya. Dia membersihkan dadanya yang masih berwarna kemerahan. terlihat banyak cupangan di sana sini. Kemudian dia membersihkan memeknya yang masih perawan. Meski telah dilihat dan dimainkan oleh tiga lelaki sekaligus.
4863Please respect copyright.PENANAqNsNNNkgxW
****
4863Please respect copyright.PENANAWKGbFPowPQ
Pesta semalam masih segar di ingatan Arifah. Meski semuanya berlangsung penuh birahi dan kemaksiatan namu Arifah masih terjaga kesuciannnya. Tiga laki-laki yang semalam berpesta sex itu tentu saja tidak berani merenggut kesucian Arifah tanpa izin didepan pacar mereka sendiri. Tapi bukan berarti mereka tidak memiliki hasrat untuk itu.
4863Please respect copyright.PENANAgRrCVyHzf9
Seperti saat ini ketika istirahat siang Arifah tak pernah menyangka akan menerima tiga pesan WhatsApp berturut-turut dari tiga nomor tak dikenal karena tidak ada dalam daftar kontaknya.
4863Please respect copyright.PENANArCTDiNOzcQ
Sambil merebahkan diri di tempat tidur, Arifah membuka ponselnya. Pesan pertama, ternyata pesan WhatsApp dari Delon, kekasih Anisa, kakaknya. Ia membuka pesan itu dengan alis berkerut.
4863Please respect copyright.PENANA2kAQkgZXxe
"Arifah, aku tahu ini nggak seharusnya aku bilang, tapi aku nggak bisa bohong sama perasaanku sendiri. Semalam, aku nggak bisa berhenti mikirin kamu. Kamu bener-bener bikin aku tergoda. Kamu itu spesial banget."
4863Please respect copyright.PENANAjwDfnbH9O3
Demikian bunyi pesan dari Delon kekasih Anisa itu. Arifah memejamkan mata, seakan berharap pesan itu hanya ilusi. "Astaga, kak Delon... seriusan?" gumamnya. Belum sempat mencerna pesan itu, notifikasi lain muncul. Setelah dia buka ternyata dari Andre, pacar Intan. Arifah menghela napas, dan membuka pesannya, dia sudah tahu pasti isinya sama tak jauh beda denga nisi pesan dari Delon.
4863Please respect copyright.PENANAZDEzjql7m0
"Arifah, maaf kalo aku tiba-tiba. Jujur, aku nggak pernah ngerasa kayak gini sebelumnya. Kamu itu beda. Ada sesuatu di kamu yang bikin aku nggak bisa nahan perasaan ini lebih lama. Tolong jangan salah paham, aku cuma pengen kamu tahu."
4863Please respect copyright.PENANAKuuuIOqfHh
Arifah menepuk dahinya. "Ya ampun, ini serius dia naksir aku atau nafsu doang sih?" pikirnya, bingung.
4863Please respect copyright.PENANASrhFhzqj2K
Lalu pesan ketiga yang ternyata dari dari Bayu, pacar Dewi. Ia langsung membuka tanpa berpikir panjang, berharap isinya lebih waras dari dua pesan sebelumnya. Karena Bayu adalah lelaki pertama yang melihat tubuh polosnya.
4863Please respect copyright.PENANARb3KRIVzEu
"Arifah kamu pasti ngerti kan apa yang aku rasain? Semalam, aku bener-bener nggak bisa ngelepasin pandanganku dari kamu. Kamu cantik banget, dan... aku nggak tahu gimana ngomongnya, tapi aku suka kamu, Arifah. Please ngertiin perasaan aku dong Arifah?"
4863Please respect copyright.PENANAoFy8IH7jk8
Kepalanya terasa pusing seketika. Ia tidak percaya tiga lelaki ini, yang jelas-jelas pacar dari orang-orang terdekatnya, berani mengirimkan pesan semacam itu. Arifah segera merespons satu per satu.
4863Please respect copyright.PENANAJJo6KErOv4
Pesan balasan pertama dia tujukan ke Delon.
4863Please respect copyright.PENANAKp1WcEmvs5
"Kak Delon, tolong jangan lanjutin ini. Kamu pacar kakakku. Aku nggak mau ada masalah di antara kita. Sorry, tapi aku nggak bisa."
4863Please respect copyright.PENANAaYvE8g0UfD
Lalu ia mengetik cepat pada Andre.
4863Please respect copyright.PENANA6FjVvBrGDA
"Kak Andre, kamu pacarnya kak Intan. Kamu salah kalau ngerasa kayak gitu ke aku. Please, stop. Aku nggak mau kak Intan terluka gara-gara ini."
4863Please respect copyright.PENANAxpHn7LnGdP
Dan terakhir, ia membalas Bayu dengan tegas.
4863Please respect copyright.PENANAFQI12bmxGd
"Kak Bayu, kita temenan baik. Aku nggak mau ngerusak itu. Kamu pacarnya kak Dewi, ingat? Aku nggak bisa balas perasaan kamu. Maaf."
4863Please respect copyright.PENANAs2XNemrR9G
Setelah semua pesan terkirim, Arifah menarik napas dalam-dalam. Rasanya hatinya kacau balau, bukan karena perasaan cinta yang timbul, tapi karena rasa khawatir. Bagaimana jika Anisa, Intan, dan Dewi tahu pacar mereka baper ke dia? Mereka adalah orang-orang yang ia sayangi, dan Arifah tak ingin hubungan mereka rusak gara-gara sikap ketiga pria itu. Tapi salajh Anisa, Intan dan Dewi juga kenapa mereka mau melakukan pesta sex melibatkan dia. Apa mereka percaya begitu saja pacar mereka tak akan berpikir macam-macam melihat Arifah yang masih perawan dan bisa mereka sentuh tubuhnya.
4863Please respect copyright.PENANAS7rr1GE4sb
Tak lama, pintu kamar Arifah diketuk. Anisa, kakaknya, masuk dengan wajah ceria.
4863Please respect copyright.PENANA4VZUsr457S
4863Please respect copyright.PENANA4TcSpBQjTo
"Arifah, kamu belum tidur? Ayo makan siang bareng. Kamu masih ingat yang semalam ya? Semalam seru banget, ya?"
4863Please respect copyright.PENANA4aDyO4TR3K
Arifah tersenyum kaku. "Iya, Kak... seru."
4863Please respect copyright.PENANAVQS28j9cX9
Tapi di dalam hatinya, ia tahu, masalah besar sedang menunggu untuk meledak.
4863Please respect copyright.PENANA4T11xFErYU
Setelah semua pesan ditolak oleh Arifah, ia berharap masalah itu selesai begitu saja. Namun, rupanya Delon tidak menyerah semudah itu. Beberapa hari setelah pesta sex itu, Delon mulai menghubunginya lagi, kali ini lewat panggilan telepon.
4863Please respect copyright.PENANA1Y0U06iAd4
Ponsel Arifah bergetar di atas meja belajarnya. Nama Delon yang sudah Arifah simoan di daftar kontak terpampang jelas di layar. Jantungnya langsung berdegup lebih cepat. Mau tak mau, ia mengangkatnya, takut kalau tidak, Delon akan terus mencoba.
4863Please respect copyright.PENANAuhkdcd1u92
"Halo, kak Delon? Ada apa?"
4863Please respect copyright.PENANA4JW01aT0t3
Suara Delon terdengar santai di seberang sana.
"Arifah, aku cuma mau ngomong bentar. Nggak bisa tidur nih mikirin kamu terus. Aku tahu kamu bilang nggak bisa, tapi... Arifah, perasaanku nggak bisa aku abaikan gitu ajaAku sudah melihat semua punya kamu dan juga sudah menyentuh. Aku gak tahan pengen merasakan semuanya Arfiah. Please izinkan aku merasakan itu Arifah.”
4863Please respect copyright.PENANAuAwsKnnlCy
Arifah menghela napas panjang, mencoba meredam rasa kesal yang mulai muncul.
"Kak Delon, aku udah bilang kan, ini salah. Kamu pacarnya Kak Anisa. Aku nggak mau bikin masalah. Kalau main bareng kayak kemarin itu mungkin situasinya mendorong jadi kayak gitu tapi kayaknya gak akan terulang kak. Jadi tolong jangan baper dengan kejadian kemarin ya kak!"
4863Please respect copyright.PENANAWnF5o9Nrk2
Tapi Delon seakan tidak peduli, suaranya terdengar lebih serius sekarang.
"Aku ngerti, Arifah. Aku ngerti kamu nolak karena hubungan aku sama Anisa. Tapi... kamu nggak ngerasa juga apa yang aku rasain? Kita ini kayak ada chemistry, Arifah. Kamu spesial banget, dalam pesta sex itu hanya aku yang kamu sepong kontolnya kan?"
4863Please respect copyright.PENANANS0q4qxAay
Arifah menggigit bibirnya, menahan diri untuk tidak memotongnya.
"Kak Delon, stop. Aku serius, ini nggak akan diterusin. Aku nggak mau ada kejadian itu lagi. Lagian... aku nggak ada perasaan sama kamu."
4863Please respect copyright.PENANAp7rhnYpktP
Ada jeda di seberang sana, dan Arifah berharap Delon akhirnya menyerah. Tapi ternyata tidak.
4863Please respect copyright.PENANAVmFMliSai9
"Kamu yakin, Arifah? Maksudku, kita bisa main berdua saja tidak perlu rame-rame kayak kemarin. Please beri kesempatan aku main berdua saja sama kamu Arifah please. aku suka banget sama kamu. Nggak ada yang tahu selain kita. Ini rahasia kita aja."
4863Please respect copyright.PENANAVu6p9OAHWa
Mendengar itu, Arifah berdiri dari kursinya, berjalan mondar-mandir di kamar.
"kak Delon! Kamu denger nggak sih apa yang aku bilang? Aku nggak mau, oke? Kamu pacar kakakku, kita nggak bisa gitu. Aku nggak peduli perasaanmu, ini salah dari awal."
4863Please respect copyright.PENANA4kHjeyNoPV
Suaranya mulai bergetar, tanda ia sudah di ambang batas kesabarannya. Tapi Delon, bukannya mundur, malah semakin memaksa.
4863Please respect copyright.PENANA9rl2qO2QIT
"Arifah, dengerin aku dulu. Aku tahu ini rumit, tapi aku nggak pernah ngerasa kayak gini sama cewek lain. Anisa memang baik, tapi kamu beda. Aku... aku nggak bisa ngelepasin kamu gitu aja. Aku mau kamu, Arifah."
4863Please respect copyright.PENANAeOM6QQYHgt
Kata-katanya langsung membuat Arifah merinding. Kali ini bukan karena perasaan suka, tapi rasa muak yang semakin kuat. Ia menghentikan langkahnya, menarik napas panjang untuk menenangkan diri.
4863Please respect copyright.PENANArJ6zdHvQFj
"Kak Delon, tolong hargai aku dan hargai kakakku. Aku nggak tertarik, dan aku nggak akan pernah tertarik. Kamu cuma bikin semuanya jadi lebih rumit. Jadi, stop hubungin aku. Aku nggak mau lagi denger soal ini."
4863Please respect copyright.PENANAsQeguMIXCo
Delon terdiam di ujung sana. Sepertinya, kata-kata Arifah akhirnya mulai masuk ke kepalanya. Setelah beberapa detik, ia mendesah pelan.
4863Please respect copyright.PENANAAAF8yGidp4
"Oke... Aku ngerti, Arifah. Maaf kalau aku bikin kamu nggak nyaman. Tapi kalau kamu berubah pikiran... kamu tahu aku di mana."
4863Please respect copyright.PENANAAOUHrrqINM
Arifah langsung menutup telepon tanpa menjawab, dadanya terasa sesak. Ia melempar ponselnya ke tempat tidur dan duduk di tepi ranjang, mencoba menenangkan pikirannya.
4863Please respect copyright.PENANAeCL9PcfJOl
"Kenapa harus kayak gini, sih?" gumamnya, frustrasi. Ia tahu, masalah ini belum selesai. Dan Delon, meskipun sudah berjanji untuk berhenti, bisa saja mencoba lagi di kemudian hari. Tapi kali ini, Arifah sudah bertekad: ia akan melindungi hubungannya dengan Anisa, apapun yang terjadi.
4863Please respect copyright.PENANAj5r0ZdLGXt
Beberapa hari setelah Delon akhirnya berhenti menghubungi Arifah—atau setidaknya, itulah yang ia harapkan—masalah tak kunjung usai. Justru, kini giliran Bayu dan Andre yang berusaha mendekatinya. Kedua cowok ini tampaknya tidak memahami betapa teguhnya keputusan Arifah.
4863Please respect copyright.PENANARq6OKSYHNf
Suatu sore, ketika Arifah baru saja selesai kelas online, ia melihat pesan dari Bayu muncul di layar. Isinya membuatnya tak nyaman.
4863Please respect copyright.PENANAIZLcjJXKwC
"Arifah aku serius kemarin. Jangan anggap aku cuma iseng, ya. Aku benar-benar suka sama kamu. Dewi nggak perlu tahu soal ini. Kita bisa kok jalanin ini tanpa ada yang terluka."
4863Please respect copyright.PENANAILMKbN6Yj4
Arifah menggertakkan giginya membaca pesan itu. Kenapa sih semua cowok ini nggak ngerti batas?
4863Please respect copyright.PENANAR5VnLPiKRv
Dia langsung membalas, dengan hati-hati menahan kemarahannya.
"Kak Bayu, kamu tahu aku nggak bisa, kan? Kak Dewi itu sahabat aku. Kamu pacarnya. Ini nggak mungkin! Aku nggak akan pernah ngelakuin sesuatu yang bisa nyakitin dia."
4863Please respect copyright.PENANAi6fQgFliPw
Namun, balasan Bayu datang dengan cepat, dan sepertinya ia masih tak mau menyerah.
4863Please respect copyright.PENANAMb6kWA6llH
4863Please respect copyright.PENANARnwh3ReazY
"Tapi Dewi nggak perlu tahu. Serius, Arifah, aku bakal jaga perasaan dia, kita bisa tetap temenan kayak biasa. Kamu juga nggak perlu takut, aku janji semuanya bakal aman. Aku hanya pengen main berdua saja ama kamu. Agar aku bisa seutuhnya menikmati tubuh kamu Arifah."
4863Please respect copyright.PENANAMyFqHrvtw4
Arifah mendesah, kesal dengan keinginan Bayu itu. Ia tidak percaya pacar Dewi yang selama ini dianggapnya sebagai cowok baik, ternyata bisa punya rencana buat menikmati tubuhnya tanpa seizing kekasihnya. Lagi-lagi, Arifah menulis dengan tegas.
4863Please respect copyright.PENANAVaSZGQgdST
"Kak Bayu, please. Kamu nggak ngerti seberapa salah ini. Aku nggak mau ngehancurin persahabatan kita atau hubungan kamu sama Kak Dewi. Tolong berhenti, oke?"
4863Please respect copyright.PENANAYTjTXu3hIb
Di sisi lain, Andre, pacar Intan, juga tak tinggal diam. Semakin hari semakin berani, ia bahkan mulai sering mengirimkan pesan-pesan menggoda di saat yang tidak tepat. Kali ini, Andre langsung mengirimi Arifah pesan suara lewat WhatsApp. Suaranya terdengar lembut, tetapi ada nada menggoda yang jelas.
4863Please respect copyright.PENANAqP04bGAm91
"Arifah, kamu lagi ngapain? Aku nggak bisa berhenti mikirin kamu. Mikiran tubuh indah kamu semuanya. Aku tahu kamu nolak waktu itu, tapi... serius, aku nggak bisa nahan perasaan ini. Kamu bikin aku nggak bisa fokus. Gimana kalau kita ketemu dan main berdua saja. Cuma kita berdua agar kita bisa saling menikmati seutuhnya? Aku pengen merasakan tubuh kamu seutuhnya Arifah."
4863Please respect copyright.PENANAZPhdg7rXp6
Arifah meletakkan ponselnya dengan keras ke atas meja. Hatinya dipenuhi amarah. Ia sudah jelas-jelas menolak, tapi mereka masih saja berusaha. Kali ini, dia membalas dengan teks yang panjang, berharap bisa mengakhiri ini sekali untuk selamanya.
4863Please respect copyright.PENANAIVzb1JwNq0
"kak Andre, kamu pacar kak Intan! Sahabat aku. Kamu tahu kan, aku nggak mungkin nyakitin dia. Kejadian malam itu karena seizing dia. Gak mungkin aku main dibelakan dia. Aku nggak ngerti kenapa kamu masih coba-coba padahal aku udah jelas bilang nggak bisa. Kamu harus berhenti sekarang juga. Aku nggak mau ada drama atau masalah di antara kita."
4863Please respect copyright.PENANA1kS8ds0OtN
Andre tetap tidak menyerah. Ia balas dengan nada lebih tenang, tapi tetap tak kalah mengganggu.
4863Please respect copyright.PENANAdFqEmfVgE8
"Arifah, aku ngerti perasaanmu. Tapi ini masalah perasaan, nggak bisa ditahan-tahan. Aku ngerasa ada sesuatu di antara kita yang nggak bisa diabaikan. Intan nggak akan tahu kalau kita jaga rahasia ini."
4863Please respect copyright.PENANADVeHc5G5Ct
Kali ini, Arifah merasa benar-benar marah. Dia tidak peduli lagi soal menjaga perasaan mereka atau berbicara dengan lembut. Arifah mengetik dengan cepat dan penuh emosi.
4863Please respect copyright.PENANAjAA7FR8MUs
"Stop, kak Andre! Ini terakhir kali aku bilang, ya. Kalau kamu nggak berhenti, aku nggak segan-segan cerita ke kak Intan. Aku nggak peduli seberapa baik kamu bisa menyembunyikan ini, tapi aku nggak bisa bohong. Jadi, kalau kamu masih coba ngedeketin aku lagi, kamu sendiri yang akan kehilangan semuanya."
4863Please respect copyright.PENANAmgxAkF86EE
Begitu pesan terkirim, Arifah merasa sedikit lega. Tapi saat ia duduk kembali di kursinya, tak bisa menahan rasa cemas. Kedua lelaki itu—Bayu dan Andre—jelas tidak tahu kapan harus berhenti. Ia sadar, masalah ini mungkin belum benar-benar berakhir.
4863Please respect copyright.PENANAJNYZQPwkks
Beberapa jam kemudian, Bayu mengirim pesan lagi.
4863Please respect copyright.PENANAb3gdLO9rZS
"Arifah, aku cuma minta satu kesempatan. Aku janji, kita bisa jalanin ini tanpa ada yang terluka."
4863Please respect copyright.PENANADPT5K9401Z
Arifah menggelengkan kepala, hampir tidak percaya dengan ketebalan muka Bayu. Ia balas dengan tegas.
4863Please respect copyright.PENANA9dAUVdom2M
"Kak Bayu, udah cukup. Kalau kamu terusin ini, aku juga nggak bakal segan-segan cerita ke kak Dewi. Kamu mau nyakitin dia? Itu urusan kamu, tapi aku nggak mau jadi bagian dari kebohongan kamu. Stop sekarang juga."
4863Please respect copyright.PENANAuCnPKVN03z
Setelah pesan itu terkirim, Arifah menutup ponselnya dan duduk di kasur, menatap langit-langit. Rasanya lelah sekali, menghadapi tekanan seperti ini dari orang-orang yang seharusnya dekat dengannya.
4863Please respect copyright.PENANA8gNbEBOE2H
Ia tahu satu hal pasti: dia tidak akan membiarkan siapa pun mengkhianati sahabat atau keluarganya, tidak peduli seberapa keras mereka mencoba merayunya..
4863Please respect copyright.PENANAaLOsnO3lEV
Bersambung4863Please respect copyright.PENANA0Sgh2vFfrE