-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[OKUCHI]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-[]-

author : azukane

created by : zusukane

genre : fantasy , action , adventure , comedy , slice of life , school , ecchi , romance

Chapter : 7

O»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»O

Judul : memahami lebih jauh

O«««««««««««««««««««««««««««««««««««O

Di chapter sebelumnya zusukane dan teman temanya melawan golem dan zusukane pingsan.

Di istana Zusukane di temani tomori dan Aiko.

Zusukane siuman setelah seharian ber istirahat.

“Oh, Zu chan sudah siuman,” ujar Tomori.

“Apa yang terjadi?” tanya Zusukane.

“Kata perawat kau kelelahan dan kehabisan energy,” ujar Tomori.

“Ya, mungkin karena kemaren kamu menggunakan sihir api yang besar dan bersuhu amat tinggi,” ujar Aiko.

Tiba tiba ksatria itu datang.

“Oh, kau sudah siuman,” ujar ksatria.

“Iya, mmm,” ujar Zusukane kebingungan menyebut namanya.

“Panggil saja aku layzace,” ujar Ksatria itu.

Akemi dan Michiyo pun datang

“Oh, ohayou Zu chan kau sudah siuman ya,” ujar akemi

“Yah baguslah kau sudah siuman,” kata Michiyo

“Oh, ya yang kemaren itu apa ya?” tanya Zusukane.

“Itu adalah asscentic,” ujar Layzace.

“Asscentic?” ujar Zusukane kebingungan.

“Ya, itu adalah julukan monster monster yang muncul mereka bisa berwujud apa saja, semakin besar wujudnya maka semakin besar kekuatanya, dan biasanya akan mendapat character point yang lebih besar juga” ujar Layzace.

“Character point?, apa itu?” tanya Zusukane.

“Character point fungsinya adalah untuk menaikan status mu,” jawab Layzace.

“Dimana kita bisa mendapatkan itu?” tanya Zusukane.

“Saat naik 1 lvl kau akan mendapatkan 3 point, untuk menaikan lvl kau harus mendapatkan xp dengan cara melawan asscentic, semakin besar asscentic yang kau lawan maka semakin besar xp yang di peroleh,” ujar Layzace.

“Bagaimana cara menggunakan itu?” tanya Aiko.

“Mudah saja lihatlah di gelang tangan kalian jika kau mengatakan status maka akan muncul hologram yang menunjukan status kalian,” ujar Layzace.

“Status!” ucap Zusukane dan temanya.

“Wah, kami dapat 1,” ujar teman teman zusukane.

“(aku tidak naik lvl bahkan exp ku tidak bertambah)” gumam Zusukane dalam hati.

“Zusukane, Aiko penyihir kan sepertinya kau harus menaikan mana,int, dan dex mu, Akemi kau menggunakan jam sakti bukan? Sepertinya kau cocok menaikan int dan str mu dan Michiyo kau kan pedang + tameng sepertinya akan cocok menaikan str dan def mu,” ujar Layzace memberi saran.

“Layzace, apa jika kita pingsan tidak mendapatkan exp?” Zusukane bertanya kepada Layzace.

“Seharusnya jika kita pingsan setelah musuhnya mati kita akan tetap mendapatkan exp, Zusukane ikutlah denganku sebentar,” ujar Layzace.

Mereka pergi ke luar kamar.

“Zusukane apa kau tidak mendapatkan exp?” tanya Layzace.

“Eh, aku dapat kok,” ujar Zusukane berbohong.

“Hmmm… baiklah kembalilah istirahat dan makan berry ini untuk memulihkan sedikit mana mu,” ujar Layzace sambil memberikan berry.

“(meskipun saat ini mana ku masih sangat sedikit dan badanku masih sakit aku harus tetap semangat)”ujar Zusukane dalam hati. “Eh, aku sudah pulih kok aku harus latihan bersama teman teman, nanti kumakan berry nya,” ujar Zusukane dan menerima berry dari Layzace.

“Ya, terserah sih semangatmu sangat besar, ya sudah ku pergi dulu ya semoga berhasil latihanya,” ujar Layzace.

“(aku tidak bisa jujur kepada mereka karena ku tidak ingin mereka meng khawatir kan aku)” ujar zusukane dalam hati.

Sampai di kamar.

“Hai, teman teman kita latihan yuk,” ujar Zusukane semangat.

“Eh, Zu chan kutahu semangatmu itu besar tapi bukankah kau belum pulih sepenuhnya?” ujar Tomori.

“Aku sudah pulih sepenuhnya kok ayo kita latihan,” ujar Zusukane.

“Baiklah, tapi tidak usah memaksakan diri ya,” ujar Tomori.

“Tenang saja,” ucap Zusukane.

Teman teman Zusukane sudah menunggu di luar dan Zusukane bersiap siap dan memakan berry pemberian layzace dan mengecek status nya.

“(ternyata memang hanya dapat memulihkan sedikit)” ujar zusukane dalam hati.

*sudut pandang teman temanya yang menunggu di depan istana*

“Hei, apakah menurut kalian Zusukane terlalu memaksakan diri?” ujar Akemi.

“Ya, dia terlalu memaksakan dirinya semoga tidak ada kejadian buruk di tempat latihan,” ujar Tomori.

“Hmm… iya,” ujar Michiyo

“Dia terlalu bersemangat,” ujar Aiko

BERSAMBUNG……