Aku Dihamili Tetangga
19006Please respect copyright.PENANA4V1tycNPby
Namaku Lani, seorang ibu rumah tangga, umurku 36 tahun. Suamiku namanya Prasojo, umur 44 tahun, seorang pegawai di pemerintahan di Bantul. Aku bahagia dengan suami dan kedua anakku. Suamiku seorang laki-laki yang gagah dan bertubuh besar, biasalah dulu dia seorang tentara. Penampilanku walaupun sudah terbilang berumur tapi sangat terawat, karena aku rajin ke salon dan fitnes dan yoga. Kata orang, aku mirip seperti Sandy Harun.
19006Please respect copyright.PENANAd6giMSH1vT
19006Please respect copyright.PENANAkIFNFWcOXj
19006Please respect copyright.PENANAqTuRV7o8eH
Tubuhku masih bisa dikatakan langsing, walaupun payudaraku termasuk besar, karena sudah punya anak dua. Anakku yang pertama bernama Rika, seorang gadis remaja yang beranjak dewasa. Dia sudah mau lulus SMA, yang kedua Sangga,masih sekolah SMA kelas 1. Rika walaupun tinggal serumah dengan kami juga lebih sering menghabiskan waktunya di tempat kosnya di kawasan Gejayan. Kalau si Sangga, karena cowok remaja, lebih sering berkumpul dengan teman-temannya ataupun sibuk berkegiatan di sekolahnya. Semenjak tidak lagi sibuk mengurusi anak-anak, kehidupan seksku semakin tua justru semakin menjadi-jadi. Apalagi suamiku selain bertubuh kekar, juga orang yang sangat terbuka soal urusan seks. Akhir-akhir ini, setelah anak-anak besar, kami berlangganan internet.
19006Please respect copyright.PENANA7iKSPCxrFh
19006Please respect copyright.PENANAY55yBh0N8J
19006Please respect copyright.PENANA3IC4nYTJBB
Aku dan suamiku sering browsing masalah-masalah seks, baik video, cerita, ataupun foto-foto. Segala macam gaya berhubungan badan kami lakukan. Kami bercinta sangat sering, minimal seminggu tiga kali. Entah mengapa, semenjak kami sering berseluncur di internet, gairah seksku semakin menggebu. Sebagai tentara, suami sering tidak ada di rumah, tapi kalau pas di rumah, kami langsung main kuda-kudaan, hehehe. Sudah lama kami memutuskan untuk tidak punya anak lagi. Tapi aku sangat takut untuk pasang spiral. Dulu aku pernah mencoba suntik dan pil KB. Tapi sekarang kami lebih sering pakai kondom, atau lebih seringnya suamiku ‘keluar’ di luar. Biasanya di mukaku, di payudara, atau bahkan di dalam mulutku. Pokoknya kami sangat hati-hati agar Sangga tidak punya adik lagi. Dan tenang saja, suamiku sangat jago mengendalikan muncratannya, jadi aku tidak khawatir muncrat di dalam rahimku. Walaupun sudah dua kali melahirkan tubuhku termasuk sintal dan seksi. Payudaraku masih cukup kencang karena terawat. Tapi yang jelas, bodiku masih semlohai, karena aku masih punya pinggang. Aku sadar, kalau tubuhku masih tetap membuat para pria menelan air liurnya. Apalagi aku termasuk ibu-ibu yang suka pakai baju yang agak ketat. Sudah kebiasaan sih dari remaja.
19006Please respect copyright.PENANAYLsKP0yfeG
19006Please respect copyright.PENANAdPjUVdoQF3
19006Please respect copyright.PENANAkWl3gozMIU
Suamiku termasuk seorang pejabat yang baik. Dia ramah pada setiap orang. Di kampung dia termasuk aparat yang disukai oleh para tetangga. Apalagi suamiku juga banyak bergaul dengan anak-anak muda kampung. Kalau pas di rumah, suamiku sering mengajak anak-anak muda untuk bermain dan bercakap-cakap di teras rumah. Semenjak setahun yang lalu, di halaman depan rumah kami di bangun semacam gazebo untuk nongkrong para tetangga. Setelah membeli televisi baru, televisi lama kami, ditaruh di gazebo itu, sehingga para tetangga betah nongkrong di situ. Yang jelas, banyak bapak-bapak yang curi-curi pandang ke tubuhku kalau pas aku bersih-bersih halaman atau ikutan nimbrung sebentar di tempat itu. Maklumlah, kalau istilah kerennya, aku ini termasuk MILF, hehehe. Selain bapak-bapak, ada juga pemuda dan remaja yang sering bermain di rumah. Salah satunya karena gazebo itu juga dipergunakan sebagai perpustakaan untuk warga.
19006Please respect copyright.PENANA9IRRBhWefe
19006Please respect copyright.PENANAdys53oOtmy
19006Please respect copyright.PENANAMERR9HY9Yw
Salah satu anak kampung yang paling sering main ke rumah adalah Indun, yang masih SMP kelas 2. Dia anak tetangga kami yang berjarak 3 rumah dari tempat kami. Anaknya baik dan ringan tangan. Sama suamiku dia sangat akrab, bahkan sering membantu suamiku kalau lagi bersih-bersih rumah, atau membelikan kami sesuatu di warung. Sejak masih anak-anak, Indun dekat dengan anak-anak kami, mereka sering main karambol bareng di gazebo kami. Bahkan kadang-kadang Indun menginap di situ, karena kalau malam, gazebo itu diberi penutup oleh suamiku, sehingga tidak terasa dingin. Pada suatu malam, aku dan suamiku sedang bermesraan di kamar kami. Semenjak sering melihat adegan blow job di internet, aku jadi kecanduan mengulum penis suamiku. Apalagi penis suamiku adalah penis yang paling gagah sedunia bagiku. Tidak kalah dengan penis-penis yang biasa kulihat di BF. Padahal dulu waktu masih pengantin muda aku selalu menolak kalau diajak blowjob. Entah kenapa sekarang di usia yang sudah pertengahan kepala tiga ini aku justru tergila-gila mengulum batang suamiku. Bahkan aku bisa orgasme hanya dengan mengulum batang besar itu. Tiap nonton film blue pun mulutku serasa gatal. Kalau pas tidak ada suamiku, aku selalu membawa pisang kalau nonton film-film gituan. Biasalah, sambil nonton, sambil makan pisang, hehehe. Malam itu pun aku dengan rakus menjilati penis suamiku. Bagi mas Prasojo, mulutku adalah vagina keduanya. Dengan berseloroh, dia pernah bilang kalau sebenarnya dia sama saja sudah poligami, karena dia punya dua lubang yang sama-sama hotnya untuk dimasuki. Ucapan itu ada benarnya, karena mulutku sudah hampir menyerupai vagina, baik dalam mengulum maupun dalam menyedot. Karena kami menghindari kehamilan, bahkan sebagian besar sperma suamiku masuk ke dalam mulutku. Malam itu kami lupa kalau Indun tidur di gazebo kami. Seperti biasa, aku teriak-teriak pada waktu penis suamiku mengaduk-aduk vaginaku. Suamiku sangat kuat. Malam itu aku sudah berkali-kali orgasme, sementara suamiku masih segar bugar dan menggenjotku terus menerus. Tiba-tiba kami tersentak, ketika kami mendengar suara berisik di jendela. Segera suami mencabut batangnya dan membuka jendela. Di luar nampak Indun dengan wajah kaget dan gemetaran ketahuan mengintip kami. Suamiku nampak marah dan melongokkan badannya keluar jendela. Indun yang kaget dan ketakutan meloncat ke belakang. Saking kagetnya, kakinya terantuk selokan kecil di teras rumah. Indun terjerembab dan terjungkal ke belakang. Suamiku tak jadi marah, tapi dia kesal juga.
19006Please respect copyright.PENANAGvQGmvMM3U
19006Please respect copyright.PENANA1kVIKaqlsF
19006Please respect copyright.PENANAvemJ9mYMdP
“Walah, Ndun! Kamu itu ngapain?” bentaknya.
19006Please respect copyright.PENANARO9EdxHyFY
19006Please respect copyright.PENANAWEdPXXMPVq
19006Please respect copyright.PENANAQREZ3VX6MM
Indun ketakutan setengah mati. Dia sangat menghormati kami. Suamiku yang tadinya kesal pun tak jadi memarahinya. Indun gelagepan. Wajahnya meringis menahan sakit, sepertinya pantatnya terantuk sesuatu di halaman. Aku tadinya juga sangat malu diintip anak ingusan itu. Tapi aku juga menyayangi Indun, bahkan seperti anakku sendiri. Aku juga sadar, sebenarnya kami yang salah karena bercinta dengan suara segaduh itu. Aku segera meraih dasterku dan ikut menghampiri Indun.
19006Please respect copyright.PENANAtFvsWUNIUl
19006Please respect copyright.PENANAzmZFEkdWZ0
19006Please respect copyright.PENANAwbKHI93lqd
“Aduh, mas. Kasian dia, gak usah dimarahin. Kamu sakit Ndun?” Aku mendekati Indun dan memegang tangannya.
19006Please respect copyright.PENANAXeVORkIAfW
19006Please respect copyright.PENANAqRcPl293lV
19006Please respect copyright.PENANAfcJjDtHkOX
Wajah Indun sangat memelas, antara takut, sakit, dan malu.
19006Please respect copyright.PENANAgQ4OKPmu1o
19006Please respect copyright.PENANAZZzTaoIU4t
19006Please respect copyright.PENANATTyk9wPwvI
“Sudah gak papa. Kamu sakit, Ndun?” tanyaku. “Sini coba kamu berdiri, bisa gak?”
19006Please respect copyright.PENANAWAsVs9Is9X
19006Please respect copyright.PENANAw934xSzKUg
19006Please respect copyright.PENANAJiWzdgFl7l
Karena gemeteran, Indun gagal mencoba berdiri, dia malah terjerembab lagi. Secara reflek, aku memegang punggungnya, sehingga kami berdua menjadi berpelukan. Dadaku menyentuh lengannya, tentu saja dia dapat merasakan lembutnya gundukan besar dadaku, karena aku hanya memakai daster tipis yang sambungan, sementara di dalamnya aku tidak memakai apa-apa.
19006Please respect copyright.PENANARtaBBhrac8
19006Please respect copyright.PENANA5uaDVbJmJd
19006Please respect copyright.PENANA0gXfFWa0sI
“Aduh sorri, Ndun” pekikku.
19006Please respect copyright.PENANAcq9hTCOATN
19006Please respect copyright.PENANAkvJi5wpbZ7
19006Please respect copyright.PENANAinv2Kw0615
Tiba-tiba suamiku tertawa. Agak kesal aku melirik suamiku, kenapa dia menertawai kami.
19006Please respect copyright.PENANAwLP1oqmGzD
19006Please respect copyright.PENANAV3nIDyNLWX
19006Please respect copyright.PENANAwy96WZWnnP
“Aduh Mas ini. Ada anak jatuh kok malah ketawa”
19006Please respect copyright.PENANAiF3SwfAz44
19006Please respect copyright.PENANAAY36KwAQvH
19006Please respect copyright.PENANAPH4ODIusrK
“Hahaha.. lihat itu, Dik. Si Indun ternyata udah gede, hahaha…” kata suamiku sambil menunjuk selangkangan Indun. Weitss… ternyata mungkin tadi Indun mengintip kami sambil mengocok, karena di atas celananya yang agak melorot, batang kecilnya mencuat ke atas. Penis kecil itu terlihat sangat tegang dan berwarna kemerahan. Malu juga aku melihat adegan itu, apalagi si Indun. Dia tambah gelagepan.
19006Please respect copyright.PENANAw94K4I7oy4
19006Please respect copyright.PENANAjmDGlVnN7u
19006Please respect copyright.PENANAf5FgKqbw1W
“Hussh Mas. Kasihan dia, udah malu tuh”, kataku yang justru menambah malu si Indun.
19006Please respect copyright.PENANATpk02yUyPg
19006Please respect copyright.PENANAGE2wfoZ851
19006Please respect copyright.PENANA4NfdAuINe3
“Kamu suka yang lihat barusan, Ndun? Wah, hayooo… kamu nafsu ya lihat istriku?” goda suamiku.
19006Please respect copyright.PENANA127dLjhPwD
19006Please respect copyright.PENANAGgNjEPQfeN
19006Please respect copyright.PENANAMBoj1olmz2
Suamiku malah ketawa-ketawa sambil berdiri di belakangku. Tentu saja wajah Indun tambah memerah, walaupun tetap saja penis kecilnya tegak berdiri. Kesal juga aku sama suamiku. Udah gak menolonng malah mentertawakan anak ingusan itu.
19006Please respect copyright.PENANAidQw1LckgU
19006Please respect copyright.PENANAo7sHO9FaPR
19006Please respect copyright.PENANAVah2vGZR1U
“Huh, Mas mbok jangan godain dia, mbok tolongin nih, angkat dia”
19006Please respect copyright.PENANAOgO7uryosi
19006Please respect copyright.PENANAQeIiso3ovE
19006Please respect copyright.PENANAt5yec39nmT
“Lha dia khan sudah berdiri, ya tho Ndun? Wakakak” kata suamiku.
19006Please respect copyright.PENANAVU1l9BTHwf
19006Please respect copyright.PENANA9vYK01g01k
19006Please respect copyright.PENANASlzkU2wRkz
Aku sungguh tidak tega lihat muka anak itu. Merah padam karena malu. Aku lalu berdiri mengangkang di depan anak itu, dan memegang dua tangannya untuk menariknya berdiri. Berat juga badannya. Kutarik kuat-kuat, akhirnya dia terangkat. Tapi baru setengah jalan, mungkin karena dia masih gemetar dan aku juga kurang kuat, tiba-tiba justru aku yang jatuh menimpanya. Ohhh… aku berusaha untuk menahan badanku agar tidak menindih anak itu, tapi tanganku malah menekan dada Indun dan membuatnya jatuh terlentang sekali lagi. Bahkan kali ini, aku ikut jatuh terduduk di pangkuannya. Dan…. ohhhh. Sleppp…. terasa sesuatu menggesek bibir vaginaku.
19006Please respect copyright.PENANA1ClDEsfHcn
19006Please respect copyright.PENANAE5kHbtkGcU
19006Please respect copyright.PENANAH28rdwTaJA
“Waa…!” aku tersentak dan sesaat bingung apa yang terjadi, begitu juga dengan Indun, wajahnya nampak sangat ketakutan. “Aduuuhhh!” teriakku. Sementara suamiku justru tertawa melihat kami jatuh lagi. Tiba-tiba aku sadar benda apa yang bergesekan dengan vaginaku, penis kecil si Indun! Penis itu menggesek wilayah sensitifku disamping karena vaginaku masih basah oleh persetubuhanku dengan suamiku, juga karena aku tidak mengenakan apa-apa di balik daster pendekku.
19006Please respect copyright.PENANAno5GLeELiB
19006Please respect copyright.PENANA1Uh5b0nGRn
19006Please respect copyright.PENANAqGeyuKfUnn
“Ohhhhh…. apa yang terjadi?” Pikirku.
19006Please respect copyright.PENANAPVV9n7y2zL
19006Please respect copyright.PENANAbljpI6bTPj
19006Please respect copyright.PENANAl5hbC6JKyv
Mungkin juga karena penis Indun yang masih imut dan lobang vaginaku yang biasa digagahi penis besar suami, jadinya sangat mudah diselipin batang kecil itu.
19006Please respect copyright.PENANAMSB4D4FZgu
19006Please respect copyright.PENANA4pnDqkZ9iL
19006Please respect copyright.PENANARexkJVGM4e
“Ohhh.. Masss???” desisku pada suamiku. Kali ini suamiku berhenti tertawa dan agak kaget.
19006Please respect copyright.PENANA1GHtrEBZsY
19006Please respect copyright.PENANALmfuC99hWH
19006Please respect copyright.PENANA6L4NYwh8Lh
“Napa, say?” tanyanya heran.
19006Please respect copyright.PENANAG153fnCq8u
19006Please respect copyright.PENANA3KEWuoY9sJ
19006Please respect copyright.PENANAkYx76rQ1YV
Kami bertiga sama-sama kaget, suamiku nampaknya juga menyadari apa yang terjadi. Dia mendekati kami, dan melihat bahwa kelamin kami saling bersentuhan. Beberapa saat kami bertiga terdiam bingung dengan apa yang terjadi. Aku merasakan penis Indun berdenyut-denyut. Lobangku juga segera meresponnya, mengingat rasa tanggung setelah persetubuhanku dengan suamiku yang tertunda. Aku mencoba bangkit, tapi entah kenapa, kakiku jadi gemetar dan kembali selangkanganku menekan tubuh si Indun. Tentu saja penisnya melesak ke lobangku. Ohhh… aku merasakan sensasi yang biasa kutemui kala sedang bersetubuh.
19006Please respect copyright.PENANAOLemY5y0C4
19006Please respect copyright.PENANAxMJI0EtOo4
19006Please respect copyright.PENANA7Z7aZeT5T1
“Ohhh…” desisku. Indun terpekik tertahan. Wajahnya memerah. Tapi aku merasakan pantatnya sedikit dinaikkan merespon selangkanganku. Slepppp… kembali penis itu menusuk dalam lobangku.
19006Please respect copyright.PENANA5tjAbNhndb
19006Please respect copyright.PENANAhn2drP0gBH
19006Please respect copyright.PENANAAgZwQMuQcO
Yang mengherankan suamiku diam saja, entah karena dia kaget atau apa. Hanya aku lihat wajahnya ikut memerah dan sedikit membuka mulutnya, mungkin bingung juga untuk bereaksi dengan situasi aneh ini.
19006Please respect copyright.PENANAljF7dUy042
19006Please respect copyright.PENANAfnvycCzUWo
19006Please respect copyright.PENANApVTHOfxHLa
Aku diam saja menahan napas sambil menguatkan tanganku yang menahan tubuhku. Tanganku berada di sisi kanan dan kiri si Indun. Sementara Indun dengan wajah merah padam menatap mukaku dengan panik. Agak mangkel juga aku lihat mukanya, panik, takut, tapi kok penisnya tetap tegang di dalam vaginaku. Dasar anak mesum, pikirku. Tapi aneh juga, aku justru merasakan sensasi yang aneh dengan adanya penis anak yang sudah kuanggap saudaraku sendiri itu dalam vaginaku. Agak kasihan juga lihat mukanya, dan juga muncul rasa sayang. Pikirku, kasihan juga anak ini, dia sangat bernafsu mengintip kami, dan juga apalagi yang dikawatirkan, karena penisnya sudah terlanjur dalam vaginaku. Aku melirik suamiku sambil tetap duduk di pangkuan si Indun. Suamiku tetap diam saja. Agak kesal juga aku lihat respon mas Prasojo. Tiba-tiba pikiran nakal menyelimuti. Kenapa tidak kuteruskan saja persetubuhanku dengan Indun, toh penisnya sudah menancap di vaginaku. Apalagi kalau lihat muka hornynya yang sudah di ubun-ubun, kasihan lihat Indun kalau tidak diteruskan. Dengan nekat aku kembali menekan pantatku ke depan. Vaginaku meremas penis Indun di dalam. Merasakan remasan itu, Indun terpekik kaget. Suamiku mendengus kaget juga.
19006Please respect copyright.PENANAlqhMRBjD5V
19006Please respect copyright.PENANApY9kHjb0oN
19006Please respect copyright.PENANAeUtVLe7ZY4
“Dik, aaa…paaaa yang kaulakukan?” kata suamiku gagap.
19006Please respect copyright.PENANAvCNCSa07EC
19006Please respect copyright.PENANAYj7ZkZ0m1K
19006Please respect copyright.PENANAFxaWEf8LBi
Aku diam saja, hanya saja aku mulai menggoyang pantatku maju mundur.
19006Please respect copyright.PENANAxxNyY0uurJ
19006Please respect copyright.PENANASPToY5fZv9
19006Please respect copyright.PENANA8ZGJLOlCk1
Suamiku melongo sekarang. Wajahnya mendekat melihat mukaku setengah tak percaya. Indun tidak berani lihat suamiku. Dia menatap wajahku keheranan dan penuh nafsu.
19006Please respect copyright.PENANABKMnQz6pcS
19006Please respect copyright.PENANA5HsNQcask9
19006Please respect copyright.PENANAdiYrVxaURt
“Mas… aku teruskan saja ya, kasihan si Indun. Apalagi khan sudah terlanjur masuk, toh sama saja…” bisikku berani ke suamiku.
19006Please respect copyright.PENANA1wjHPtE6mD
19006Please respect copyright.PENANAb4VB8kIfff
19006Please respect copyright.PENANA0Qjz5aBUOS
Aku tak bisa lagi menduga perasaan suamiku. Kecelakaan ini benar-benar di luar perkiraan kami semua. Tapi suamiku memegang pundakku, yang kupikir mengijinkan kejadian ini. Entah apa yang ada di pikiranku, aku tiba-tiba sangat ingin menuntaskan nafsu si Indun. Si Indun mengerang-erang sambil terbaring di rerumputan halaman rumah kami. Kembali aku memaju-mundurkan pantatku sambil meremas-remas penis kecil itu di dalam lobangku. Remasanku selalu bikin suamiku tak tahan, karena aku rajin ikut senam. Apalagi ini si Indun, anak ingusan yang tidak berpengalaman. Tiba-tiba, karena sensasi yang aneh ini, aku merasakan orgasme di dalam vaginaku. Jarang aku orgasme secepat itu. Aku merintih dan mengerang sambil memegang erat lengan suamiku. Banjir mengalir dalam lobangku. Otomatis remasan dalam vaginaku menguat, dan penis kecil si Indun dijepit dengan luar biasa.
19006Please respect copyright.PENANAr9mzdzgxrq
19006Please respect copyright.PENANAJImmpzDVYU
19006Please respect copyright.PENANAqdILmqf50P
Indun meringis dan mengerang. Pantatnya melengkung naik, dann…. croottttttttt………..
19006Please respect copyright.PENANAeoGKGRW6ty
19006Please respect copyright.PENANAaiWi8is4PD
19006Please respect copyright.PENANA1AEGhgVEFi
Cairan panas itu membanjiri rahimku. Aku seperti hilang kendali, semua tiba-tiba gelap dan aku diserbu oleh badai kenikmatan…
19006Please respect copyright.PENANAnpaoeHsL8R
19006Please respect copyright.PENANAaNArtAOm52
19006Please respect copyright.PENANACLIlIixu2M
“Ohhhhhhhhhh…”
19006Please respect copyright.PENANAUpBsSoY9Wf
19006Please respect copyright.PENANA84IvXpmXhN
19006Please respect copyright.PENANAlR2wwp6rDk
Aku lalu terkulai sambil menunduk menahan tubuhku dengan kedua tanganku. Nafasku terengah-engah tidak karuan. Sejenak aku diam tak tahu harus bagaimana. Aku dan suamiku saling berpandangan.
19006Please respect copyright.PENANAUqq65HFEmF
19006Please respect copyright.PENANAwk1N9j0LEN
19006Please respect copyright.PENANAPMHyGP6RT8
“Dik… Indun gak pakai kondom ..?” suamiku terbata-bata.
19006Please respect copyright.PENANAbsUs3p4NEp
19006Please respect copyright.PENANAEbTIqmrT6Q
19006Please respect copyright.PENANA0RQkAhbbOt
Kami sama-sama kaget menyadari bahwa percintaan itu tanpa pengaman sama sekali, dan aku telah menerima banyak sekali sperma dalam rahimku, sperma si anak ingusan. Ohhh… tiba-tiba aku sadar akan resiko dari persetubuhan ini. Aku dalam masa subur, dan sangat bisa jadi aku bakalan mengandung anak dari Indun, bocah SMP yang masih ingusan.
19006Please respect copyright.PENANAaRSQSNkmyo
19006Please respect copyright.PENANAH75BKeI7tS
19006Please respect copyright.PENANA6dmptSWh7f
Pelan-pelan aku berdiri dan mencabut penis Indun dari vaginaku. Penis itu masih setengah berdiri, dan berkilat basah oleh cairan kami berdua. Aku dan suamiku mengehela nafas. Cepat cepat aku memperbaiki dasterku. Dengan gugup, Indun juga menaikkan celananya dan duduk ketakutan di rerumputan.
19006Please respect copyright.PENANAeIzu9OOYf5
19006Please respect copyright.PENANA4lV7tZrPsU
19006Please respect copyright.PENANAu8UFFJM6in
“Maa.. ma’af, Bu..” akhirnya keluar juga suaranya.
19006Please respect copyright.PENANAbQjoZgeM9i
19006Please respect copyright.PENANAxAqBsltujb
19006Please respect copyright.PENANALz5He6idYc
Aku menatap Indun dengan wajah seramah mungkin. Suamiku yang akhirnya pegang peranan.
19006Please respect copyright.PENANAWhG8PDWgGd
19006Please respect copyright.PENANAc82zzqpu7Z
19006Please respect copyright.PENANArnk7fkdLvU
“Sudahlah, Ndun. Sana kamu pulang, mandi dan cuci-cuci!” perintahnya tegas.
19006Please respect copyright.PENANAizbU9zb6rz
19006Please respect copyright.PENANA8ULrsfXlod
19006Please respect copyright.PENANADFD4P6HGB9
“Iya, om. Ma.. maaf ya Om” kata Indun sambil menunduk. Segera dia meluncur pergi lewat halaman samping.
19006Please respect copyright.PENANAJSjVvruudt
19006Please respect copyright.PENANArxaP5ulsWa
19006Please respect copyright.PENANAJECnPRh20v
“Masuk!” suamiku melihat ke arahku dengan suara agak keras.
19006Please respect copyright.PENANAzCUaSEFtwF
19006Please respect copyright.PENANAOz9OSOImrN
19006Please respect copyright.PENANAdDf9cKAebl
Gemetar juga aku mendengar suamiku yang biasanya halus dan mesra padaku. Aduuh, apa yang akan terjadi?bKami berdua masuk ke rumah, aku tercekat tidak bisa mengatakan apa-apa. Tiba-tiba pikiran-pikiran buruk menderaku, jangan-jangan suamiku tak memaafkanku. Ohhh apa yang bisa kulakukan. Di dalam kamar tangisanku pecah. Aku tak berani menatap suamiku. Selama ini aku adalah istri yang setia dan bahagia bersama suamiku, tapi malam ini… tiba-tiba aku merasa sangat kotor dan hina. Agak lama suamiku membiarkanku menangis. Pada akhirnya dia mengelus pundakku.
19006Please respect copyright.PENANAJizpDCrYwq
19006Please respect copyright.PENANAMiPaN33X2p
19006Please respect copyright.PENANAFzOKdfGvLu
“Sudahlah bu, ini khan kecelakaan.”
19006Please respect copyright.PENANAu1BbvRaEAL
19006Please respect copyright.PENANAH9Z04Q2Pkt
19006Please respect copyright.PENANAAW4o1k8v0K
Hatiku sangat lega. Aku menatap suamiku, dan mencium bibirnya. Tiba-tiba aku menjadi sangat takut kehilangan dia. Kami berpelukan lama sekali.
19006Please respect copyright.PENANAwfy5vq98z0
19006Please respect copyright.PENANApc7O2eF8Dy
19006Please respect copyright.PENANAVAW1TGmdDo
“Tapi mas… kalau aku…… hamil gimana?” tanyaku memberanikan diri.
19006Please respect copyright.PENANABg2smiM8Ci
19006Please respect copyright.PENANA85aPuhCZ0c
19006Please respect copyright.PENANAnvyvtQELQp
“Ah.. mana mungkin, dia khan masih ingusan. Dan kalau pun Dik Idah hamil khan gak papa, si Sangga juga sudah siap kalau punya adik lagi”, sanggah suamiku.
19006Please respect copyright.PENANAD0Mqarbnjs
19006Please respect copyright.PENANAUxoPxROIl4
19006Please respect copyright.PENANAuBekfm1zfN
Jawaban itu sedikit menenangkan hatiku. Akhirnya kami bercinta lagi. Kurasakan suamiku begitu mengebu-gebu mengerjaiku. Apa yang ada di pikirannya, aku tak tahu, padahal dia barusan saja melihat istrinya disetubuhi anak muda. Sampai-sampai aku kelelehan melayani suamiku. Pada orgasme yang ketiga aku menyerah.
19006Please respect copyright.PENANA6K0fwkg3YD
19006Please respect copyright.PENANAv1PYIH0v60
19006Please respect copyright.PENANAyJHy9Sj90Z
“Mas, keluarin di mulutku saja ya… aku tak kuat lagi” bisikku pada orgasme ketigaku ketika kami dalam posisi doggystye.
19006Please respect copyright.PENANAr2v2urlw9U
19006Please respect copyright.PENANA3RT81FpDJe
19006Please respect copyright.PENANADKFYYeKDZx
Suamiku mengeluarkan penisnya dan menyorongkannya ke mulutku. Sambil terbaring aku menyedot-nyedot penis besar itu. Sekitar setengah jam kemudian, mulutku penuh dengan sperma suamiku. Dengan penuh kasih sayang, aku menelan semua cairan kental itu.
19006Please respect copyright.PENANANvNU9XQAnM
19006Please respect copyright.PENANAvyd0p3WCfU
19006Please respect copyright.PENANAWthJXcUK00
###################
19006Please respect copyright.PENANAUS0EO91ZSv
19006Please respect copyright.PENANAwIRdiJ86TA
19006Please respect copyright.PENANA6SspMrJYxV
Hari-hari selanjutnya berlalu dengan biasa. Aku dan suamiku tetap dengan kemesraan yang sama. Kami seolah-olah melupakan kejadian malam itu. Hanya saja, Indun belum berani main ke rumah. Agak kangen juga kami dengan anak itu. Sebenarnya rumah kami dekat dengan rumah Indun, tapi aku juga belum berani untuk melihat keadaan anak itu. Hanya saja aku masih sering ketemu ibunya, dan sering iseng-iseng nanya keadaan Indun. Katanya sih dia baik-baik saja hanya sekarang lagi sibuk persiapan mau naik kelas 3 SMP. Seminggu sebelum bulan puasa, Indun datang ke rumah mengantarkan selamatan keluarganya. Wajahnya masih kelihatan malu-malu ketemu aku. Aku sendiri dengan riang menemuinya di depan rumah.
19006Please respect copyright.PENANAxKXYHueMv2
19006Please respect copyright.PENANAPHVOopLCpA
19006Please respect copyright.PENANAhzjfzgyDFe
“Hai Ndun, kok kamu jarang main ke rumah?” tanyaku.
19006Please respect copyright.PENANAQelyTFavEP
19006Please respect copyright.PENANAQqjFzqw8FO
19006Please respect copyright.PENANAXa9LakvtN9
“Eh, iya bu. Gak papa kok Bu”, jawabnya sambil tersipu.
19006Please respect copyright.PENANAVHMc6eCUfW
19006Please respect copyright.PENANAE9LmsopvMB
19006Please respect copyright.PENANAzoLSQxSNrD
“Bilang ke mamamu, makasih ya”
19006Please respect copyright.PENANAtOowmm0yBj
19006Please respect copyright.PENANAxCzmMJ9NKI
19006Please respect copyright.PENANAvYGwcs9aKt
“Iya bu”, jawab Indun dengan canggung. Dia bahkan tak berani menatap wajahku. Entah kenapa aku merasa kangen sekali sama anak itu. Padahal dia jelas masih anak ingusan, dan bukan type-type anak SMP yang populer dan gagah kayak yang jago-jago main basket. Jelas si Indun tidak terlalu gagah, tapi ukuran sedang untuk anak SMP. Hanya badannya memang tinggi.
19006Please respect copyright.PENANAQ32hvjsXsz
19006Please respect copyright.PENANAmWQQ2Ukhof
19006Please respect copyright.PENANAuky2e3EJUw
“Ayo masuk dulu. Aku buatin minum ya” ajakku.
19006Please respect copyright.PENANAhZ3NGoOBay
19006Please respect copyright.PENANAspLovXcP9W
19006Please respect copyright.PENANA3kym9U4EsU
Indun tampak masih agak malu dan takut untuk masuk rumah kami. Siang itu suamiku masih dinas ke Kulonprogo. Anak-anak juga tidak ada yang di rumah. Kami bercakap-cakap sebentar tentang sekolahnya dan sebagainya. Sekali-kali aku merasa Indun melirik ke badanku. Wah, gak tahu kenapa, aku merasa senang juga diperhatiin sama anak itu badanku. Waktu itu aku mengenakan kaos agak ketat karena barusan ikut kelas yoga bersama ibu-ibu Candra Kirana. Tentunya dadaku terlihat sangat menonjol. Akhirnya tidak begitu lama, Indun pamit pulang. Dia kelihatan lega sikapku padanya tidak berubah setelah kejadian malam itu.
19006Please respect copyright.PENANACbOhhEVc6J
19006Please respect copyright.PENANANEQ5FhAQmv
19006Please respect copyright.PENANAG1v0o2vg8m
Hingga pada bulan selanjutnya aku tiba-tiba gelisah. Sudah hampir lewat dua minggu aku belum datang bulan. Tentu saja kejadian waktu itu membuatku bertambah panik. Gimana kalau benar-benar jadi? Aku belum berani bilang pada Mas Prasojo. Untuk melakukan test saja aku sangat takut. Takutnya kalau positif.
19006Please respect copyright.PENANAPRVO1JeI78
19006Please respect copyright.PENANAXFpfaizU0h
19006Please respect copyright.PENANAO1o56v6QY8
Hingga pada suatu pagi aku melakukan test kehamilan di kamar mandi. Dan, deg! Hatiku seperti mau copot. Lembaran kecil itu menunjukkan kalau aku positif hamil!!! Oh Tuhan!
19006Please respect copyright.PENANA1eCbPNA6WE
19006Please respect copyright.PENANAtSFgXkgbRk
19006Please respect copyright.PENANALuB4aIof07
Aku benar-benar kaget dan tak percaya. Jelas ini bukan anak suamiku. Kami selalu bercinta dengan aman. Dan jelas sesuai dengan waktu kejadian, ini adalah anak Indun, si anak SMP yang belum cukup umur. Aku benar-benar bingung. Seharian aku tidak dapat berkonsentrasi. Pikiranku berkecamuk tidak karuan. Bukan saja karena aku tidak siap untuk punya anak lagi, tapi juga bagaimana reaksi suamiku, bahwa aku hamil dari laki-laki lain. Itulah yang paling membuatku bingung.
19006Please respect copyright.PENANAYi7c5Ch3FV
19006Please respect copyright.PENANArlOxheLJmr
19006Please respect copyright.PENANAT6O8PNtayM
Hari itu aku belum berani untuk memberi tahu suamiku. Dua hari berikutnya, justru suamiku yang merasakan perbedaan sikapku.
19006Please respect copyright.PENANAFPx1FV9Xmi
19006Please respect copyright.PENANAvgmC9Au96i
19006Please respect copyright.PENANAKK2HbCXjX0
“Dik Lani, ada apa? Kok sepertinya kurang sehat?” tanyanya penuh perhatian.
19006Please respect copyright.PENANA1FBI26ImHY
19006Please respect copyright.PENANACik8hszF0V
19006Please respect copyright.PENANAlM3lg8uQet
Waktu itu kami sedang tidur bedua. Aku tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Yang kulakukan hanya memeluk suamiku erat-erat. Suamiku membalas pelukanku.
19006Please respect copyright.PENANAXRtzr6rjGI
19006Please respect copyright.PENANAukgrudFZ15
19006Please respect copyright.PENANAcz5FLYozUa
“Ada apa sayang?” tanyanya.
19006Please respect copyright.PENANA6A8BvZCvZo
19006Please respect copyright.PENANAMoxsvBuWir
19006Please respect copyright.PENANAs2SaEx2Ezp
Badan kekarnya memelukku mesra. Aku selalu merasa tenang dalam pelukan laki-laki perkasa itu. Aku tidak berani menjawab. Suamiku memegang mukaku, dan menghadapkan ke mukanya. Sepertinya dia menyadari apa yang terjadi. Sambil menatap mataku, dia bertanya, “benarkah?”
19006Please respect copyright.PENANAmDfE2sxcEI
19006Please respect copyright.PENANAMdMl88VdkQ
19006Please respect copyright.PENANA1RXTvPdyxg
Aku mengangguk pelan sambil menagis, “aku hamil, mas…”
19006Please respect copyright.PENANAg2Um6umiVm
19006Please respect copyright.PENANAj5Jzy87fCA
19006Please respect copyright.PENANAtvD0zvPEN3
Jelas suamiku juga kaget. Dia diam saja sambil tetap memelukku. Lalu dia menjawab singkat’
19006Please respect copyright.PENANAoUBkY4AKpM
19006Please respect copyright.PENANADGi2ykjt4F
19006Please respect copyright.PENANAQxrB0peGgT
“besok kita ke dokter Merlin”. Aku mengangguk, lalu kami saling berpelukan sampai pagi tiba.
19006Please respect copyright.PENANAdOja1QztOY
19006Please respect copyright.PENANA65FRyb60mE
19006Please respect copyright.PENANAIs2UyPEfwe
Hari selanjut sore-sore kami berdua menemui dokter Merlin. Setelah dilakukan test, dokter cantik itu memberi selamat pada kami berdua.
19006Please respect copyright.PENANAT45OxsesCb
19006Please respect copyright.PENANAzvsPFhwG4R
19006Please respect copyright.PENANAmZyOPTAK3T
“Selamat, Pak dan Bu Prasojo. Anda akan mendapatkan anak ketiga”, kata dokter itu riang.
19006Please respect copyright.PENANAVSicF4YbzS
19006Please respect copyright.PENANAt4OFl3PWKJ
19006Please respect copyright.PENANAScynCTIDsa
Kami mengucapkan terimakasih atas ucapan itu, dan sepanjang jalan pulang tidak berkata sepatah kata pun. Setelah itu, suamiku tidak menyinggung masalah itu, bahkan dia memberi tahu pada anak-anak kalau mereka akan punya adik baru. Anak-anak ternyata senang juga, karena sudah lama tidak ada anak kecil di rumah. Bagi mereka, adik kecil akan menyemarakkan rumah yang sekarang sudah tidak lagi ada suara anak kecilnya.
19006Please respect copyright.PENANAJZUqVtqKM1
19006Please respect copyright.PENANAJfmo5PZZZh
19006Please respect copyright.PENANAf8Wt1ymmi0
Malamnya, setelah tahu aku hamil, suamiku justru menyetubuhiku dengan ganas. Aku tidak tahu apakah dia ingin agar anak itu gugur atau karena dia merasa sangat bernafsu padaku. Yang jelas aku menyambutnya dengan tak kalah bernafsu. Bahkan kami baru tidur menjelang jam 3 dini hari setelah sepanjang malam kami bergelut di kasur kami. Aku tidak tahu lagi bagaimana wujud mukaku malam itu, karena sepanjang malam mulutku disodok-sodok penis suamiku, dan dipenuhi oleh muncratan spermanya yang sampai tiga kali membasahi muka dan mulutku. Aku hampir tidak bisa bangun pagi harinya, karena seluruh tubuhku seperti remuk dikerjain suamiku. Untungnya esok harinya hari libur, jadi aku tidak harus buru-buru menyiapkan sekolah anak-anak.
19006Please respect copyright.PENANAymW5ROBzn9
19006Please respect copyright.PENANA4YaS8fxUlx
19006Please respect copyright.PENANAwTTWsF5Fjy
Hari-hari selanjutnya berlalu dengan luar biasa. Suamiku bertambah hot setiap malam. Aku juga selalu merasa horny. Wah, beruntung juga kalau semua ibu-ibu ngidamnya penis suami seperti kehamilanku kali ini. Hamil kali ini betul-betul beda dengan kehamilanku sebelumnya, yang biasanya pakai ngidam gak karuan. Hamil kali ini justru aku merasa sangat santai dan bernafsu birahi tinggi. Setiap malam vaginaku terasa senut-senut, ada atau tak ada suamiku. Kalau pas ada enak, aku tinggal naik dan goyang-goyang pinggang. Kalau pas gak ada aku yang sering kebingungan, dan mencari-cari di internet film-film porno. Sudah itu pasti aku mainin pakai pisang, yang jadi langgananku di pasar setiap pagi, hehehe. Yang jadi masalah, adalah perlukah aku memberi tahu si Indun bahwa aku hamil dari benihnya? Aku tidak berani bertanya pada suamiku. Dia mendukung kehamilanku saja sudah sangat membahagiakanku. Aku menjadi bahagia dengan kehamilan ini. Di luar dugaanku, ternyata kami sekeluarga sudah siap menyambut anggota baru keluarga kami. Itulah hal yang sangat aku syukuri.
19006Please respect copyright.PENANA9aASl1OdU5
19006Please respect copyright.PENANAiIsc5HvRRq
19006Please respect copyright.PENANAyvHCZUXQvT
Pas bulan puasa, tiba-tiba suamiku melakukan sesuatu yang mengherankanku. Dia mengajak Indun untuk membantu bersih-bersih rumah kami. Tentu saja aku senang, karena suamiku sudah bisa menerima kejadian waktu itu. Aku senang melihat mereka berdua bergotong-royong membersihkan halaman dan rumah. Indun dan Mas Prasojo nampak sudah bersikap biasa sebagaimana sebelum kejadian malam itu. Bahkan sesekali Indun kembali menginap di gazebo kami, karena kami merasa sepi juga tanpa kehadiran anak-anak. Si Rika semakin sibuk dengan urusan kampusnya, sementara si Sangga hanya pada malam hari saja menunjukkan mukanya di rumah. Semenjak itu, suasana di rumah kami menjadi kembali seperti sediakala. Tetap saja gazebo depan rumah sering ramai dikunjungi orang. Cuma sekarang Indun tidak pernah lagi menginap di sana. Mungkin karena hampir ujian, jadi dia harus banyak belajar di rumah. Beberapa bulan kemudian, tubuhku mulai berubah. Perutku mulai terlihat membuncit. Kedua payudara membesar. Memang kalau hamil, aku selalu mengalami pembengkakan pada kedua payudaraku. Hormonku membuatku selalu bernafsu. Mas Prasojo pun seolah-olah ikut mengalami perubahan hormon. Nafsu seksnya semakin menggebu melihat perubahan di tubuhku. Kalau pas di rumah, setiap malam kami bertempur habis-habisan. Gawatnya, payudaraku yang memang sebelumnya sudah besar menjadi bertambah besar. Semua bra yang kucoba sudah tidak muat lagi, padahal bra yang kupakai adalah ukuran terbesar yang ada di toko. Kata yang jual, aku harus pesan dulu untuk membeli bra yang pas di ukuran dadaku sekarang. Akhirnya aku nekat kalau di rumah jarang memakai bra. Kecuali kalau keluar, itupun aku menjadi tersiksa karena pembengkakan payudaraku.
19006Please respect copyright.PENANAixVuc0ZVKC
19006Please respect copyright.PENANAeeDbX3NBPT
19006Please respect copyright.PENANAVwZJNFVLUW
Aku menjadi seperti mesin seks. Dadaku besar, dan pantatku membusung. Seolah tak pernah puas dengan bercinta setiap malam. Suamiku mengimbangiku dengan nafsunya yang juga bertambah besar. Indun akhirnya tahu juga kehamilanku. Dia sering curi-curi pandang melihat perutku yang mulai membuncit. Aku tidak tahu, apakah dia sadar, kalau anak dalam kandunganku adalah hasil dari perbuatannya. Yang jelas, Indun menjadi sangat perhatian padaku. Setiap sore dia ke rumah untuk membantu apa saja. Bahkan di malam hari pun dia masih di rumah sambil sekali-kali meneruskan program mengaji anak-anakku.
19006Please respect copyright.PENANAznGVC6iXn9
19006Please respect copyright.PENANAxLlep7D9xh
19006Please respect copyright.PENANAUL8sZ5vDKB
Pada suatu malam, Mas Prasojo harus pergi dinas ke luar kota. Malam itu kami membiarkan Indun sampai malam di rumah kami, sambil menjaga menjaga rumah. Aku harus ikut pengajian dengan ibu-ibu kampung. Jam setengah 10 malam aku baru pulang. Sampai di rumah, aku lihat Indun masih mengerjakan tugas sekolahnya di ruang tamu.
19006Please respect copyright.PENANASsF6C8Y4wU
19006Please respect copyright.PENANAYp36BkprlM
19006Please respect copyright.PENANAVBTxE0ZTpG
“Ndun, Sangga sudah pulang?” tanyaku sambil menaruh payung, karena malam itu hujan cukup deras.
19006Please respect copyright.PENANAssJQM75hLw
19006Please respect copyright.PENANApjLQUBIYKf
19006Please respect copyright.PENANAtrYFVtLfR2
“Belum, Bu”
19006Please respect copyright.PENANA2DeDPWU2ux
19006Please respect copyright.PENANAg1A8BArplD
19006Please respect copyright.PENANA4aG5mqdiw8
Aku lalu menelpon anak itu. Ternyata dia sedang mengerjakan tugas di rumah temannya. Aku percaya dengan Sangga, karena anak itu tidak seperti anak-anak yang suka hura-hura. Dia tipe anak yang sangat serius dalam belajar. Apalagi sekolahnya adalah sekolah teladan di kota kami. Jadi kubiarkan saja dia menginap di rumah temannya itu.
19006Please respect copyright.PENANAsRJcxjnDFt
19006Please respect copyright.PENANAxf9Adusic0
19006Please respect copyright.PENANAf3HIoZkEbd
Aku lalu berkata ke Indun, “Kamu nginap sini aja ya, aku takut nih, hujan deres banget dan Mas Prasojo gak pulang malam ini”.
19006Please respect copyright.PENANA7mQejDCvBw
19006Please respect copyright.PENANAPH5sSaqNGO
19006Please respect copyright.PENANASFLXArn6XN
Memang aku selalu gak enak hati kalau cuaca buruk tanpa mas Prasojo. Takutnya kalau ada angin besar dan lampu mati. Apalagi kami sudah tidak ada lagi masalah dengan kejadian waktu itu.
19006Please respect copyright.PENANANb6Q2y8r0D
19006Please respect copyright.PENANAi5p5OJ8sDI
19006Please respect copyright.PENANAStp3tpwVqV
“Iya bu, sekalian aku ngerjain tugas di sini”, jawab Indun.
19006Please respect copyright.PENANAtiif8yrGVQ
19006Please respect copyright.PENANAml5t8QKKnn
19006Please respect copyright.PENANAI4O71qI1It
Aku melepas kerudungku dan duduk di depan tivi di ruang keluarga. Agak malas juga aku ganti daster, dan juga ada si Indun, gak enak kalau dia nanti keingat kejadian dulu. Sambil masih tetap pakai baju muslim panjang aku menyelonjorkan kakiku di sofa, sementara si Indun masih sibuk mengerjakan kalukulus di ruang tamu. Bajuku baju panjang terusan. Agak gerah juga karena baju panjang itu, akhirnya aku masuk kamar dan melepas bra yang menyiksa payudara bengkakku. Aku juga melepas cd ku karena lembab yang luar biasa di celah vaginaku. Maklum ibu hamil. Kalau kalian lihat aku malam itu mungkin kalian juga bakalan nafsu deh, soalnya walaupun pakai baju panjang, tapi seluruh lekuk tubuhku pada keliatan, karena pantat dan payudaraku membesar. Acara tivi gak ada yang menarik. Akhirnya aku ingat untuk membuatkan Indun minuman. Sambil membawa kopi ke ruang tamu aku duduk menemani anak itu.
19006Please respect copyright.PENANAFNYo8QuGKV
19006Please respect copyright.PENANAlcbmZpbcyI
19006Please respect copyright.PENANA171JzA1y2Y
“Wah, makasih , Bu. Kok repot-repot” katanya sungkan.
19006Please respect copyright.PENANAde6RIS07nX
19006Please respect copyright.PENANAUYnie4zydO
19006Please respect copyright.PENANAKw8g2El89G
“Gak papa, kok”
19006Please respect copyright.PENANAZhDMnkFWdJ
19006Please respect copyright.PENANAaVgeRmAakJ
19006Please respect copyright.PENANAwHNYk5D4V5
Aku duduk di depannya sambil tak sengaja mengelus perutku.
19006Please respect copyright.PENANAhZyhSKeUy8
19006Please respect copyright.PENANAvZnNzoLnog
19006Please respect copyright.PENANAyFkQ8DabuS
Indun malu-malu melihat perutku.
19006Please respect copyright.PENANAkX9v2P9rcI
19006Please respect copyright.PENANAO2zPdLMT49
19006Please respect copyright.PENANACjTcP8mZlC
“Bu, udah berapa bulan ya?” tanyanya kemudian, sambil meletakkan penanya.
19006Please respect copyright.PENANA1w6rZVMZ79
19006Please respect copyright.PENANAJYxIJALlu0
19006Please respect copyright.PENANAKPO6qjpneJ
“Menurutmu berapa bulan? Masak nggak tahu?” tanyaku iseng menggodanya.
19006Please respect copyright.PENANAfT8RIAZHKf
19006Please respect copyright.PENANAtZ8T8uiRBX
19006Please respect copyright.PENANACgNRNdzehj
Tiba-tiba mukanya memerah. Indun lalu menunduk malu.
19006Please respect copyright.PENANA1KlQ5Fz1xX
19006Please respect copyright.PENANAHPfEtK10ps
19006Please respect copyright.PENANASiJaYc4Eap
“Ya nggak tahu bu… Kok saya bisa tahu darimana?” jawabnya tersipu.
19006Please respect copyright.PENANA05nVrJFYfl
19006Please respect copyright.PENANARQrz8bdaa7
19006Please respect copyright.PENANAwK2oMGkSd7
Tiba-tiba aku sangat ingin memberi tahunya, kabar gembira yang sewajarnya juga dirasakan oleh bapak kandung dari anak dalam kandunganku. Dengan santai aku menjawab, “Lha bapaknya masak gak tahu umur anaknya?”
19006Please respect copyright.PENANAuTqPQ95Nu1
19006Please respect copyright.PENANAxUADRX3AIA
19006Please respect copyright.PENANA9aG0VoNUHA
Indun kaget, gak menyangka aku akan menjawab sejelas itu. Dia jelas gelagapan. Hehehe. Apa yang kau harap dari seorang anak ingusan yang tiba-tiba akan menjadi bapak.
19006Please respect copyright.PENANANsPO1dLwGi
19006Please respect copyright.PENANAwmuNaaIaUf
19006Please respect copyright.PENANAuJL8oX80Qx
Wajahnya melongo melihatku takut-takut. Dia tidak tahu akan menjawab apa. Aku jadi tambah ingin menggodanya.
19006Please respect copyright.PENANA9RgVFl4mxV
19006Please respect copyright.PENANAbYXmrhnVfD
19006Please respect copyright.PENANAWIougmW34X
“Kamu sih, bapak yang gak bertanggung jawab. Sudah menghamili pura-pura tidak tahu lagi”, kataku sambil melirik menggodanya.
19006Please respect copyright.PENANAcmRFwVZdjj
19006Please respect copyright.PENANAfyaxnvJNPu
19006Please respect copyright.PENANAXEMU7TCoEe
Aku mengelus-elus perutku. Geli juga lihat wajah Indun saat itu. Antara kaget dan bingung serta perasaan-perasaan yang tidak dimengertinya.
19006Please respect copyright.PENANA4IErnZhIes
19006Please respect copyright.PENANAr2Fd3DDhp2
19006Please respect copyright.PENANAPPTSvmjaVD
“Aku… eeeee… maaf Bu… aku tidak tahu…” Indun menyeka keringat dingin di dahinya.
19006Please respect copyright.PENANAhCtQWFf2wt
19006Please respect copyright.PENANAv0QEHp8zmJ
19006Please respect copyright.PENANA2rarZsxPyZ
“Memangnya kamu tidak suka anak dalam perutku ini anakmu?” tanyaku.
19006Please respect copyright.PENANA6OZ0iMlBzU
19006Please respect copyright.PENANAuB68nZvGzK
19006Please respect copyright.PENANA2yIqlm78Cv
“Eh… aku suka banget Bu.. Aku seneng…” Indun benar-benar kalut.
19006Please respect copyright.PENANArERnj7Iogw
19006Please respect copyright.PENANAmnLxsaivmI
19006Please respect copyright.PENANAVFS9S210LI
“Ya udah, kalau benar-benar seneng, sini kamu rasakan gerakannya” kataku manja sambil mengelus perutku.
19006Please respect copyright.PENANAuox67vy29R
19006Please respect copyright.PENANAkGGabfsAcD
19006Please respect copyright.PENANAOOKO9dZyS7
“Boleh Bu? Aku pegang..?” tanyanya kawatir.
19006Please respect copyright.PENANAmGXypPlxyy
19006Please respect copyright.PENANAeZAklPNIEI
19006Please respect copyright.PENANA5opP3h5FYL
“Ya, sini, kamu rasakan aja. Biar kalian dekat” perutku terlihat sangat membuncit karena baju muslim yang kupakai hampir tidak muat menyembunyikan bengkaknya. Indun bergeser dan duduk di sebelahku. Matanya menunduk melihat ke perutku. Takut-takut tangannya menuju ke perutku. Dengan tenang kupegang tangan itu dan kudaratkan ke bukit di perutku. Sebenarnya aku berbohong, karena umur begitu gerakan bayi belum terasa, tapi Indun mana tahu. Dengan hati-hati dia meletakkan telapaknya di perutku.
19006Please respect copyright.PENANAC0pfYw2rdV
19006Please respect copyright.PENANAHSsri88vVa
19006Please respect copyright.PENANAAbH08EDl4h
“Maaf ya bu”, ijinnya. Aku membiarkan telapaknya menempel ketat di perutku. Dia diam seolah-olah mencoba mendengar apa yang ada di dalam rahimku. Aku merasa senang sekali karena biar bagaimanapun anak ingusan ini adalah bapak dari anak dalam kandunganku.
19006Please respect copyright.PENANA2BcS7vAWKs
19006Please respect copyright.PENANATuipv83tp9
19006Please respect copyright.PENANAYClXHy3AGH
“Kamu suka punya anak?” tanyaku.
19006Please respect copyright.PENANAWj2Kk0hSvz
19006Please respect copyright.PENANAovteUVxHNd
19006Please respect copyright.PENANA5vS03y5e5Z
“Aku suka sekali, Bu, punya anak dari Ibu. Ohh.. Bu. Maafkan saya ya Bu” jawab Indun hampir tak kedengaran. Tangannya gemetar di atas perutku.
19006Please respect copyright.PENANAtB68T9Ww3C
19006Please respect copyright.PENANA0q9tytxV85
19006Please respect copyright.PENANA3uEPCtrt3U
Indun terlihat sangat kebingungan, tak tahu harus berbuat apa. Aku juga ikut bingung, dengan perasaan campur aduk. Antara bahagia, bingung, geli, dan macam-macam rasa gak jelas. Tiba-tiba dadaku berdebar-debar menatap anak muda itu. Anak itu sendiri masih takut-takut melihat mukaku. Kami berdua tiba-tiba terdiam tanpa tahu harus melakukan apa. Tangan Indun terdiam di atas perutku.
19006Please respect copyright.PENANADN3PqCeCZo
19006Please respect copyright.PENANAycfuwrNpHz
19006Please respect copyright.PENANAbtGvl6SIgj
“Ndun, kamu gimana perasaanmu lihat ibu-ibu yang lagi bengkak-bengkak kayak aku?” tanyaku memecah kesunyian.
19006Please respect copyright.PENANAoxhITdZbcn
19006Please respect copyright.PENANAZse1xKfQ1J
19006Please respect copyright.PENANAKFqgIkUDux
“Saya suka sekali sama Ibu……” jawabnya.
19006Please respect copyright.PENANA6twRmmHeTw
19006Please respect copyright.PENANAbz3HqoEPZA
19006Please respect copyright.PENANAUY5p9mdHgw
“Kenapa?”
19006Please respect copyright.PENANAORRc6i8cB7
19006Please respect copyright.PENANACKfSlkTVVc
19006Please respect copyright.PENANAltVeAJoNcS
“Ibu cantik..” jawabnya dengan muka memerah.
19006Please respect copyright.PENANAcFULdk3cC9
19006Please respect copyright.PENANALB21wLCTyX
19006Please respect copyright.PENANAR6ARAsCjd2
“Ihh.. cantik dari mana? Aku khan udah tua dan lagian sekarang badanku kayak gini..” jawabku.
19006Please respect copyright.PENANAZdyGGX060k
19006Please respect copyright.PENANAlsovbpcqZB
19006Please respect copyright.PENANAn8dRH6zc3R
Indun mengangkat wajahnya pelan menatapku, malu-malu.
19006Please respect copyright.PENANAEckTAOcnaE
19006Please respect copyright.PENANAI87AdT37pO
19006Please respect copyright.PENANAGFNyxXE3SF
“Gak kok, Ibu tetep cantik banget…” jawabnya pelan. Tangannya mulai mengelus-elus perutku. Aku merasa geli, yang tiba-tiba jadi sedikit horny. Apalagi tadi malam Mas Prasojo belum sempat menyetubuhiku.
19006Please respect copyright.PENANACMp2Dejk1d
19006Please respect copyright.PENANAMS6uFGx2zC
19006Please respect copyright.PENANAEYpB1aVtTR
“Kok waktu itu kamu tegang ngintip aku sama Mas Prasojo?” tanyaku manja. Mukaku memerah. Aku benar-benar bernafsu. Aneh juga, anak kecil ini pun sekarang membuatku pengen disetubuhi. Apa yang salah dengan tubuhku?
19006Please respect copyright.PENANAl0SP0ZTVDN
19006Please respect copyright.PENANAKJlkjbHCkh
19006Please respect copyright.PENANAN7bhjZxZzY
“Aku nafsu lihat badan Ibu…” kali ini Indun menatap wajahku.
19006Please respect copyright.PENANAqIjzjrdi6b
19006Please respect copyright.PENANA0xU9sEOPeS
19006Please respect copyright.PENANAsEl80nw1nl
Mukanya merah. Jelas dia bernafsu. Aku tahu banget muka laki-laki yang nafsu lihat aku.
19006Please respect copyright.PENANA6Yfs4oXH0E
19006Please respect copyright.PENANAJjLtf4QqnS
19006Please respect copyright.PENANAgHRy8lWqsm
“Kalau sekarang? Masa masih nafsu juga, aku khan sudah membukit kayak gini..”
19006Please respect copyright.PENANAAENLQAay0c
19006Please respect copyright.PENANAceUOD3ZdpK
19006Please respect copyright.PENANA4wpvuprM5i
Indun belingsatan.
19006Please respect copyright.PENANAtvJmwHRIbQ
19006Please respect copyright.PENANAIRjlflkSuZ
19006Please respect copyright.PENANAJBnh7IJx9S
“Sekarang iya..” jawabnya sambil membetulkan celananya.
19006Please respect copyright.PENANAVbuk4GKn9N
19006Please respect copyright.PENANAkGl7DPu46L
19006Please respect copyright.PENANAFeDM28XX9e
“Idiiih…. Mana coba lihat?” godaku.
19006Please respect copyright.PENANAt8GK6j8bHZ
19006Please respect copyright.PENANAHOr18x1D7U
19006Please respect copyright.PENANAaWkwO6VhhF
Indun makin berani. Tangannya gemetar membuka celananya. Dari dalam celananya tersembul keluar sebatang penis jauh lebih kecil dari punya suamiku. Yang jelas, penis itu sudah sangat tegang.
19006Please respect copyright.PENANAzHLSNKfMsU
19006Please respect copyright.PENANAKEyvTPg1PQ
19006Please respect copyright.PENANAbsl42nAUVg
“Wah, kok sudah tegang banget. Pengen nengok anakmu ya?” godaku.
19006Please respect copyright.PENANAcF3vtnvQxs
19006Please respect copyright.PENANA54PSmOKbM9
19006Please respect copyright.PENANAdlMfOkwHk5
Indun sudah menurunkan semua celananya. Tapi dia tidak tahu harus melakukan apa. Lucu lihat batang kecil itu tegak menantang. Aku sudah sangat horny. Vaginaku sudah mulai basah. Tak tahu kenapa bisa senafsu itu dekat dengan anak SMP ini. Dengan gemes, aku pegang penis Indun.
19006Please respect copyright.PENANAz7OlKscMje
19006Please respect copyright.PENANAqmX3wbgS09
19006Please respect copyright.PENANAWx1pF1G4mO
“Mau dimasukin lagi?” tanyaku gemetar.
19006Please respect copyright.PENANAJ48IwsPwSS
19006Please respect copyright.PENANAfMuOy5t7TB
19006Please respect copyright.PENANA1CroiWm4fF
“Iya bu.. Mau banget”
19006Please respect copyright.PENANA0B68Bl2Aji
19006Please respect copyright.PENANAVLJP0fmlnr
19006Please respect copyright.PENANAiS6eK9NSzL
Tanpa menunggu lagi aku menaikkan baju panjangku dan mengangkangkan kakiku. Segera vaginaku terpampang jelas di depan Indun. Rambut hitam vaginaku serasa sangat kontras dengan kulit putihku.
19006Please respect copyright.PENANAomYpgrr4uq
19006Please respect copyright.PENANATabVmd1SEC
19006Please respect copyright.PENANA2eOEabIGSO
Segera kubimbing penis anak itu ke dalam lobang vaginaku. Indun mengerang pelan, matanya terbeliak melihat penisnya pelan-pelan masuk ditelan vaginaku.
19006Please respect copyright.PENANARF906P8dQ8
19006Please respect copyright.PENANAwTrXbRDsj3
19006Please respect copyright.PENANAe0akv851zO
“Ohhhh…… Buuu…..” desisnya.
19006Please respect copyright.PENANAk1AJRNmdAY
19006Please respect copyright.PENANAFueBhKfv14
19006Please respect copyright.PENANAuzoMWu8rLW
Bless, segera penis itu masuk seluruhnya dalam lobang vaginaku. Aku sendiri merasakan kenikmatan yang aneh. Entah kenapa, aku sangat ingin mengisi lobangku dengan batang itu.
19006Please respect copyright.PENANApt2txROvwr
19006Please respect copyright.PENANAIGxDgD2WOc
19006Please respect copyright.PENANAC7Py1OcHr6
“Diemin dulu di dalam sebentar, biar kamu gak cepat keluar”, perintahku.
19006Please respect copyright.PENANAc45iPNKYpl
19006Please respect copyright.PENANARu5cZtWPUi
19006Please respect copyright.PENANAJsgkdVl8y5
“Iiiiiyaaa, Bu..” erangnya. Indun mendongakkan kepalanya menahan kenikmatan yang luar biasa baginya. Sengaja pelan-pelan kuremas penis itu dengan vaginaku, sambil kulihat reaksinya.
19006Please respect copyright.PENANA95D6qMAd99
19006Please respect copyright.PENANAlY2Hny36A0
19006Please respect copyright.PENANAf8aUx3E88Z
“Ohhh…” Indun mengerang sambil mendongak ke atas.
19006Please respect copyright.PENANA1nlqdWwuQq
19006Please respect copyright.PENANAKQaa4MAu24
19006Please respect copyright.PENANAftT73xIvVK
Kubiarkan dia merasakan sensasi itu. Pelan-pelan tanganku meremas pantatnya. Indun menunduk menatap wajahku di bawahnya. Pelan-pelan dia mulai bisa mengendalikan dirinya. Tampak nafasnya mulai agak teratur. Kupegang leher anak itu, dan kuturunkan mukanya. Muka kami semakin berdekatan. Bibirku lalu mencium bibirnya. Kamu berdua melenguh, lalu saling mengulum dan bermain lidah. Tangannya meremas dadaku. Aku merasakan kenikmatan yang tiada tara. Segera kuangkat sedikit pantatku untuk merasakan seluruh batang itu semakin ambles ke dalam vaginaku.
19006Please respect copyright.PENANANky5iu5FHZ
19006Please respect copyright.PENANANlHcGjerbe
19006Please respect copyright.PENANAnMX06w3O3l
“Ndun, ayo gerakin maju mundur pelan-pelan..” perintahku.
19006Please respect copyright.PENANA8lCHZxcnFE
19006Please respect copyright.PENANAFxO8zJ79q8
19006Please respect copyright.PENANAJqwR1E6BEu
Indun mulai memaju mundurkan pantatnya. Penisnya walaupun kecil, kalau sudah keras begitu nikmat sekali dalam vaginaku. Aku mengerang-erang sekarang. Vaginaku sudah basah sekali. Banjir mengalir sampai ke pantatku, bahkan mengenai sofa ruang tamu.
19006Please respect copyright.PENANAAg3VqSlHVd
19006Please respect copyright.PENANAVJiPsWSWgz
19006Please respect copyright.PENANAf93gjUONFH
Aku mengarahkan tangan Indun untuk meremas-remas payudaraku lagi. Dengan hati-hati dia berusaha tidak mengenai perutku, karena takut kandunganku. Ohhh… aku sudah sangat nafsuu… sekitar 15 menit Indun memaju mundurkan pantatnya. Tidak mengira dia sekarang sekuat itu. Mungkin dulu dia panik dan belum terbiasa. Aku tiba-tiba merasakan orgasme yang luar biasa.
19006Please respect copyright.PENANA1Rea5vpgfw
19006Please respect copyright.PENANA8cfGcq4Fg2
19006Please respect copyright.PENANAaoFTbKoFd9
“Ohhhh…” teriakku. Tubuhku melengkung ke atas. Indun terdiam dengan tetap menancapkan penisnya dalam lobangku. “Aku sampai, Ndunnnn……” aku terengah-engah.
19006Please respect copyright.PENANAMaSIlGNd9P
19006Please respect copyright.PENANAlBRO5fQJZ8
19006Please respect copyright.PENANA8EJEma4zh7
Sambil tetap membiarkan penisnya di dalam vaginaku, aku memeluk ABG itu. Badannya penuh keringat. Kami terdiam selama berepa menit sambil berpelukan. Penis Indun masih keras dan tegang di dalam vaginaku.
19006Please respect copyright.PENANAMJM4Uf0zAZ
19006Please respect copyright.PENANAMFpra1THEE
19006Please respect copyright.PENANAiN5cyayD6R
“Ndun, pindah kamar yuk”, ajakku.
19006Please respect copyright.PENANAxmSyNjzGFC
19006Please respect copyright.PENANAFNJ3vLhNxv
19006Please respect copyright.PENANAOmGAwtwR2E
Indun mengangguk. Dicabutnya penisnya dan berdiri di depanku. Aku ikut berdiri gemetar karena dampak orgasme yang mengebu barusan. Kemudian aku membimbing tangan anak itu membawanya ke kamarku. Di kamar aku meminta dia melepaskan bajuku, karena agak repot melepas baju ini. Di depan pemuda itu aku kini telanjang bulat. Indun juga melepas bajunya. Sekarang kami berdua telanjang dan saling berpelukan. Aku lihat penisnya masih tegak mengacung ke atas. Aku rebahkan pemuda itu di kasurku. Lalu aku naik ke atas dan kembali memasukkan penisnya ke vaginaku. Kali ini aku yang menggenjotnya maju mundur. Tangan Indun meremas-remas susuku. Ohh, nikmat sekali. Penis kecil itu benar-benar hebat. Dia berdiri tegak terus tanpa mengendor seidkit pun. Aku sengaja memutar-mutar pantatku supaya penis itu cepat muncrat. Tapi tetap saja posisinya sama. Aku kembali orgasme, bahkan sampai dua kali lagi. Orgasme ketiga aku sudah kelelahan yang luar biasa. Aku peluk pemuda itu dan kupegang penisnya yang masih tegak mengacung. Kami berpelukan di tengah ranjang yang biasa kupakai bercinta dengan suamiku.
19006Please respect copyright.PENANA5VqsyuR1Ll
19006Please respect copyright.PENANArf4kOOFRPY
19006Please respect copyright.PENANAimji8EB8xZ
“Aduuuh, Ndun.. kamu kuat juga ya. Kamu masih belum keluar ya?”
19006Please respect copyright.PENANA8tFNVrClVk
19006Please respect copyright.PENANAE8yVvGc6tD
19006Please respect copyright.PENANAUgQil6l6kI
“Gak papa Bu…” jawabnya pelan.
19006Please respect copyright.PENANAck0Vr86tce
19006Please respect copyright.PENANAASbVxgCD40
19006Please respect copyright.PENANAW5hH0DaPHV
Tiba-tiba aku punya ide untuk membantu Indun. Kuraih batang kecil itu dan kembali kumasukkan dalam vaginaku. Kali ini kami saling berpelukan sambil berbaring bersisian.
19006Please respect copyright.PENANAdyYk7EhfYc
19006Please respect copyright.PENANANerfWV7a7I
19006Please respect copyright.PENANAu2EV7HrAhv
“Ndun, Ibu udah lelah banget. Batangmu dibiarin aja ya di dalam, sampai kamu keluar…” bisikku.
19006Please respect copyright.PENANAR21luPO8WN
19006Please respect copyright.PENANAX2SgDMxBvg
19006Please respect copyright.PENANAgZifCVjFRS
Indun mengangguk. Kami kembali berpelukan bagai sepasang kekasih. Vaginaku berkedut-kedut menerima batang itu. Kubiarkan banjir mengalir membasahi vaginaku, Indun juga membiarkan penisnya tersimpan rapi dalam vaginaku. Karena kelelahan aku tertidur dengan penis dalam vaginaku. Gak tahu berapa jam aku tertidur dengan penis masih dalam vaginaku, ketika jam 1 malam tiba hpku menerima sms. Aku terbangun dan melihat Indun masih menatap wajahku sambil membiarkan penisnya diam dalam lobangku.
19006Please respect copyright.PENANAdrDkPaerki
19006Please respect copyright.PENANAm6LI3ngjpn
19006Please respect copyright.PENANAoNKWZLwSy9
“Aduh, Ndun. Kamu belum bisa bobok? Aduuuh, soriiii ya…” kataku sambil meremas penisnya dengan vaginaku.
19006Please respect copyright.PENANAoLWncGVrQh
19006Please respect copyright.PENANAMEIfTUcKYa
19006Please respect copyright.PENANAHndl6gQVPg
“Gak papa kok, Bu. Aku seneng banget di dalam..” kata Indun.
19006Please respect copyright.PENANA1BgU75Felg
19006Please respect copyright.PENANAJ9MNjMRVix
19006Please respect copyright.PENANAWPPBPJP8af
Tanpa merubah posisi aku meraih hpku di meja samping ranjang. Kubuka sms, ternyata dari Mas Prasojo: “Hai Say, udah bobok? Kalau blum aku pengen telp”.
19006Please respect copyright.PENANAgteUDJt305
19006Please respect copyright.PENANAAHmHvUAQA1
19006Please respect copyright.PENANAJHWYro76oc
Aku segera balas: “Baru terbangn, telp aja, kangen”
19006Please respect copyright.PENANAOTol9XdsRa
19006Please respect copyright.PENANA7xPXymT9RE
19006Please respect copyright.PENANAeLasDOBbwg
Segera setelah kubalas sms, Mas Prasojo menelponku. Aku menerima telepon sambil berbaring dan membiarkan penis Indun di dalam vaginaku.
19006Please respect copyright.PENANAK816MAellF
19006Please respect copyright.PENANAxYsM0yus5m
19006Please respect copyright.PENANAYjskIrMvZv
“Hei… Sorii ganggu, udah bobok apa?” tanyanya.
19006Please respect copyright.PENANAnubkRCfmpZ
19006Please respect copyright.PENANAbpzlA0XaPV
19006Please respect copyright.PENANAm70xvz6Y4P
“Gak papa Mas, kangen. Kapan jadinya balik?” tanyaku.
19006Please respect copyright.PENANAcPHtyBb3mr
19006Please respect copyright.PENANAnalghE5Jq0
19006Please respect copyright.PENANAvS8roWTqUg
“Lusa, Dik, ini aku masih di jalan. Lagi ada pembekalan masyarakat. Gimana anak-anak?”
19006Please respect copyright.PENANAWtXu0wTo01
19006Please respect copyright.PENANAHaR7u3Vme9
19006Please respect copyright.PENANA6hwtyMiEg8
“Hmmm…. “ aku agak menggeliat. Indun memajukan pantatnya, takut lepas penisnya dari lobangku. Aku meletakkan jariku di bibirnya, agar dia tak bersuara. Indun mengangguk sambil tersenyum.
19006Please respect copyright.PENANAkKz6TnU6iN
19006Please respect copyright.PENANAF39UEm3iIX
19006Please respect copyright.PENANADHbWv9mx6D
“Baik, mereka oke-oke saja kok. Udah pada makan dan bobok nyenyak dari jam 9 tadi. Aku kangen mas…”
19006Please respect copyright.PENANA6WvPHAGl80
19006Please respect copyright.PENANA8Ho97WZV7l
19006Please respect copyright.PENANAk6D3K6SdXq
“Sama.. Pengen nih” kata suamiku.
19006Please respect copyright.PENANAaHuePWm5cd
19006Please respect copyright.PENANAHWNngP2g9c
19006Please respect copyright.PENANAqqKk0JJIis
“Sini, mau di mulut apa di bawah?” tanyaku nakal.
19006Please respect copyright.PENANAg1q9CvicpJ
19006Please respect copyright.PENANA5UZilbSkJt
19006Please respect copyright.PENANAmfE0W2RuhL
“Mana aja deh”
19006Please respect copyright.PENANA3Sjfuoqq4j
19006Please respect copyright.PENANAdMI1wuuu5V
19006Please respect copyright.PENANA2vSQrKMYt6
“Nih, pakai mulutku aja, udah lama gak dikasih. Udah gatel, hihih…” godaku.
19006Please respect copyright.PENANAOe2ZiYxwZF
19006Please respect copyright.PENANA5Tc1s2xh4b
19006Please respect copyright.PENANAgTlNzO2clR
“Aduuh Dik. Aku lagi di kampung sepi. Malah jadi kangen sama kamu. Gimana hayooo?” rengek suamiku.
19006Please respect copyright.PENANAFznf2nZefo
19006Please respect copyright.PENANArQf9B25TRR
19006Please respect copyright.PENANA8DfXTZKXtM
Kami memang biasa saling terbuka soal kebutuhan seks kami.
19006Please respect copyright.PENANAfIneQ33sNP
19006Please respect copyright.PENANAw4vJrhzbWv
19006Please respect copyright.PENANAUhxBQMTu4h
“Kocok aja Mas, aku juga mau” kataku manja.
19006Please respect copyright.PENANAekuEgJnkPj
19006Please respect copyright.PENANASL0kVPM9LH
19006Please respect copyright.PENANApXwC6mj1Kp
Kemudian aku menggeser Indun agar menindih di atas tubuhku. Sambil tanganku menutup hp, aku berbisik ke Indun, “Sekarang kamu genjot aku sekencang-kencangnya sampai keluar, ya. Sekuat-kuatnya”.
19006Please respect copyright.PENANAkJS6dBMqn4
19006Please respect copyright.PENANASkD1rLytzc
19006Please respect copyright.PENANA4iw9X4oHqA
Indun mengangguk. Aku menjawab telepon suamiku, “Ayo, mas, buka celananya..”
19006Please respect copyright.PENANAnhQfpo83mv
19006Please respect copyright.PENANAVsglvJjJ1b
19006Please respect copyright.PENANAh27eClOqDi
Aku mengambil cdku di sampingku, lalu kujejalkan ke mulut Indun. Indun tahu maksudku agar dia tidak bersuara.
19006Please respect copyright.PENANA7h7KTVXKjZ
19006Please respect copyright.PENANAKuASZUWgFc
19006Please respect copyright.PENANAim993Nno7b
“Oke, Dik. Aku sudah menghunus rudalku..”
19006Please respect copyright.PENANAvNefJ9uTjA
19006Please respect copyright.PENANAQan1TCNxBo
19006Please respect copyright.PENANAHBuPsT8RGf
Sambil menjawab mesra aku menekan pantat Indun agar segera memaju mundurkan penisnya dalam vaginaku. Indun segera membalasnya, dan mulai menggenjotku. Aku menyuruhnya untuk menurunkan kakinya ke samping ranjang sehingga perutku tidak tertindih badannya. Sementara aku mengangkang dengan dua kakiku terangkat ke samping kiri dan kanan badan laki-laki abg itu. Ohhh, ya Tuhan. Bagai kesetanan, Indun menggenjotku seperti yang kuperintahkan. Aku mengerang-erang, begitu juga suamiku.
19006Please respect copyright.PENANASEeOPnhtAz
19006Please respect copyright.PENANARLDkzxtPuU
19006Please respect copyright.PENANA1bJmjwQp3r
“Mas, aku masturbasi kesetanan ini….. Pengen banget…. Kamu kocok kuat-kuat yaaa….. Ahhhhh”
19006Please respect copyright.PENANADLsgFF8xRJ
19006Please respect copyright.PENANA9k5OZ8CMg1
19006Please respect copyright.PENANAG44lsb56MQ
“Iyyyyaaaa… Ooohhh, untung aku bawa cdmu, buat ngocok nihh…. Ohhhhh” erang suamiku.
19006Please respect copyright.PENANARlvp9AMAIl
19006Please respect copyright.PENANABDlm746HNx
19006Please respect copyright.PENANAb3JM6WfDu6
Tak kalah hebatnya, Indun menggasak lobangku dengan tanpa kompromi. Badan kurusnya maju mundur secepat bor listrik. Aku mengerang-erang tidak karuan. Suara lobangku berdecit-decit karena banjir dan gesekan dengan penis Indun. Benar-benar gila malam ini. Aku sudah tidak ingat lagi berapa lama aku digenjot Indun. Suaraku penuh nafsu bertukar kata-kata mesra dengan suamiku. Indun seolah-olah tak pernah lelah. Tubuhnya sudah banjir keringat. Stamina mudanya benar-benar membanggakan. Keringat juga membanjiri tubuhku. Sementara suara suamiku juga meraung-raung kenikmatan, semoga kamar dia di perjalan dinas itu kamar yang kedap suara. Beberapa saat kemudian aku kehabisan tenaga. Kuminta Indun untuk berhenti sejenak. Pemuda itu nampak terengah-engah sehabis menggenjotku habis-habisan. Setelah itu kami melanjutkan permainan kami. Indun dengan kuatnya menggenjotku habis-habisan. Aku tak tahu lagi apa yang kecerecaukan di telepon, tapi nampaknya suamiku juga sama saja. Beberapa saat kemudian aku dan suamiku sama-sama berteriak, kami sama-sama keluar. Aku terengah-engah mengatur nafasku. Lalu suamiku memberi salam mesra dan ciuman jarak jauh. Kami betul-betul terpuaskan malam ini. Setelah ngobrol-ngobrol singkat, suamiku menutup teleponnya. Di kamarku, Indun masih menggenjotku pelan-pelan. Dia belum keluar rupanya. Wah, gila. Aku kawatir jepitanku mungkin sudah tidak mempan buat penisnya yang masih tumbuh. Kubiarkan penis pemuda itu mengobok-obok vaginaku. Tiba-tiba kudorong Indun, sehingga lepas penis dari lobangku.
19006Please respect copyright.PENANA7DgkoWAUY6
19006Please respect copyright.PENANAOtKOkD7piC
19006Please respect copyright.PENANAf2wZ9sAg2p
“Ohhh”, lenguhnya kecewa.
19006Please respect copyright.PENANArFoJUnod3r
19006Please respect copyright.PENANAfk6ZWmxckx
19006Please respect copyright.PENANAqkI1sTw2c9
Lalu aku tarik dia naik ke tempat tidur, dan aku segera menungging di depannya. Indun tahu maksudku. Dia segera mengarahkan penisnya ke vaginaku. Tapi segera kupegang penis itu dan kuarahkan ke lobang yang lain. Pantatku! Mungkin di sanalah penis Indun akan dijepit dengan maksimal, pikirku tanpa pertimbangan. Indun sadar apa yang kulakukan. Disodokkannya penisnya ke lobang pantatku. Tapi lobang itu ternyata masih terlalu kecil bahkan buat penis Indun. Aku berdiri dan menyuruhnya menunggu. Lalu aku turun dan mengambil jelli organik dari dalam rak obat di kamar mandi. Dengan setia Indun menunggu dengan penis yang juga setia mengacung. Jelli itu kuoleskan ke seluruh batang Indun, dan sebagian kuusap-usapkan ke sekitar lobang pantatku. Kembali aku menunggingkan pantatku. Indun mengarahkan kotolnya kembali dan pelan-pelan lobang itu berhasil di terobosnya.
19006Please respect copyright.PENANAvfrnLblIqY
19006Please respect copyright.PENANAOSPZLYIhJq
19006Please respect copyright.PENANAzf1RdNEPG8
“Ohhhhh…..” desisku. Sensasinya sangat luar biasa. Pelan-pelan batang penis itu menyusup di lobang yang sempit itu.
19006Please respect copyright.PENANARKmrNi6Rrl
19006Please respect copyright.PENANAaiOe1hLaNd
19006Please respect copyright.PENANAc8oQSGyvFA
Indun mengerang keras. Setengah perjalanan, penis itu berhenti. Baru separo yang masuk. Indun terengah-engah, begitu juga aku.
19006Please respect copyright.PENANAgdziuaYHor
19006Please respect copyright.PENANAmHAe5s7UxS
19006Please respect copyright.PENANA9cD9f4s8vW
“Pelan-pelan, Ndun…” bisikku.
19006Please respect copyright.PENANA4QsfHuPBWO
19006Please respect copyright.PENANAlfLCuJg1eA
19006Please respect copyright.PENANAFHAyCp5fm5
Indun memegang bongkahan pantatku, dan kembali menyodokkan penisnya ke lobangku. Dan akhirnya seluruh batang itu masuk manis dalam lobang pantatku.
19006Please respect copyright.PENANA0IJcOuj0Vr
19006Please respect copyright.PENANAZZuJBECViK
19006Please respect copyright.PENANArDbKR11wpQ
“Ohhh, Tuhan…” rasanya sangat luar biasa, antara sakit dan nikmat yang tak terceritakan. Aku mengerang. Kami berdiam beberapa menit, membiarkan lobangku terbiasa dengan batang penis itu. Setelah itu Indun mulai memaju mundukan pinggangnya. Rasanya luar biasa. Pengalaman baru yang membuatku ketagihan. Beberapa saat kemudian, Indun mengerang-erang keras. Dia memaksakan menggejot pantatku dengan cepat, tapi karena sangat sempit,
19006Please respect copyright.PENANAlpQNHxovx9
19006Please respect copyright.PENANA3yZbJRowXg
19006Please respect copyright.PENANAMdwun3IEzW
genjotannya tidak bisa lancar. Kemudian,
19006Please respect copyright.PENANAPkKHyew8pG
19006Please respect copyright.PENANABOr7KvwDHs
19006Please respect copyright.PENANAnjKaYXe7Dl
“ohhhhh…”
19006Please respect copyright.PENANA0ZufMHqtPK
19006Please respect copyright.PENANAsFBaSuKzr5
19006Please respect copyright.PENANA06hLSfu7AN
Indun memuncratkan spermanya dalam pantatku. Crot…Aku tersungkur dan Indun terlentang ke belakang. Muncratannya sebagian mengenai punggungku. Kami sama-sama terengah-engah dan kelelahan yang luar biasa. Aku membalikkan tubuhku dan memeluk Indun yang terkapar tanpa daya. Kami berpelukan dengan telanjang bulat sepanjang malam.
19006Please respect copyright.PENANAV9Tbn8si6V
19006Please respect copyright.PENANAue0JZbzE8Q
19006Please respect copyright.PENANAm9emUeLQBe
########################
19006Please respect copyright.PENANAlonq68bzxG
19006Please respect copyright.PENANAgkoU2EnTdD
19006Please respect copyright.PENANArazjFByr4Q
Paginya, aku bangun jam 6 pagi. ABG itu masih ada dalam pelukanku. Oh, Tuhan. Untung aku mengunci kamarku. Mbok Imah tetangga yang biasa bantuin ngurusin anak-anak sudah terdengar suaranya di belakang. Oh.. Apa yang sudah kulakukan tadi malam, aku benar-benar tidak habis pikir. Kalau malam waktu itu benar-benar hanya sebuah kecelakaan. Tapi malam ini, aku dan Indun benar-benar melakukannya dengan penuh kesadaran. Apa yang kulakukan pada anak abg ini? Aku jadi gelisah memikirkannya, aku takut membuat anak ini menjadi anak yang salah jalan. Rasa bersalah itu membuatku merasa bertambah sayang pada anak kecil itu. Kurangkul kembali tubuh kecil itu dan kuciumin pipinya. Tubuh kami masih sama-sama telanjang. Aku lihat si Indun masih nyenyak tidur. Mukanya nampak manis sekali pagi itu. Aku mengecup pipi anak itu dan membangunkannya.
19006Please respect copyright.PENANAJb4JnfrXLZ
19006Please respect copyright.PENANAMVkFiFP4kb
19006Please respect copyright.PENANAypvE1eSRoc
“Ndun… Bangun. Kamu sekolah khan?” bisikku.
19006Please respect copyright.PENANATbq9yu3Nip
19006Please respect copyright.PENANAXxlEtPvIuf
19006Please respect copyright.PENANA36aHn8Gc1Z
Indun nampak kaget dan segera duduk.
19006Please respect copyright.PENANAdLcYnOd8Te
19006Please respect copyright.PENANAKeTFGB4XOI
19006Please respect copyright.PENANANyVR4BgQG2
“Oh, Bu.. Maaf aku kesiangan…” katanya gugup.
19006Please respect copyright.PENANA79o4x7AiIb
19006Please respect copyright.PENANAx1bAv2MNv2
19006Please respect copyright.PENANAnB0rb1fEF3
“Gak papa Ndun, aku yang salah mengajakmu tadi malam”
19006Please respect copyright.PENANAgvJxUKLLwr
19006Please respect copyright.PENANAv4tgzXLBsu
19006Please respect copyright.PENANAcUqbVRkAFp
Kami berpandangan.
19006Please respect copyright.PENANA7F48DfV39H
19006Please respect copyright.PENANAEncohHfDrH
19006Please respect copyright.PENANAD31onqv6kj
“Maaf Bu. Aku benar-benar tidak sopan”
19006Please respect copyright.PENANAJMruiZi8iM
19006Please respect copyright.PENANAhjibclx6yd
19006Please respect copyright.PENANAmv0wLYLapy
“Lho, khan bukan kamu yang mengajak kita tidur bersama. Aku yang salah Ndun” bisikku pelan.
19006Please respect copyright.PENANAMBlzV561dB
19006Please respect copyright.PENANAVawsRsCHTC
19006Please respect copyright.PENANAHyIfBXFXnk
Indun menatapku, “Aku sayang sama Ibu…” katanya pelan.
19006Please respect copyright.PENANArq0GVBnuzO
19006Please respect copyright.PENANAXhE9FnSbjf
19006Please respect copyright.PENANAvUotjF8nJq
“Ndun, kamu punya pacar?”
19006Please respect copyright.PENANAo0VwwCFq3h
19006Please respect copyright.PENANAtvD66QTBsg
19006Please respect copyright.PENANAX9UrWlpnIy
“Belum, bu”
19006Please respect copyright.PENANAKEXXvN0npb
19006Please respect copyright.PENANAStePgw601V
19006Please respect copyright.PENANAhsQvObulKL
“Kamu janji ya jangan cerita-cerita ke siapa-siapa ya soal kita”
19006Please respect copyright.PENANA3OEyrru5Ro
19006Please respect copyright.PENANA3QBd2aHKQ4
19006Please respect copyright.PENANA0J9jnjPn0S
“Iya bu, gak mungkinlah”
19006Please respect copyright.PENANAXOWnzMeVHR
19006Please respect copyright.PENANA87vu5i3CNK
19006Please respect copyright.PENANAe0HMTZh1JD
“Aku takut kamu rusak karena aku”
19006Please respect copyright.PENANAnAmf2XJc5c
19006Please respect copyright.PENANAUZGTF4Q4kk
19006Please respect copyright.PENANAQ0nXXLagiD
“Gak kok Bu, aku sayang sama Ibu”
19006Please respect copyright.PENANAvrkOl3cPug
19006Please respect copyright.PENANAnlu8xz8v7x
19006Please respect copyright.PENANAIapLb4xmia
“Kamu jangan melakukan ini ke sembarang orang ya” kataku kawatir.
19006Please respect copyright.PENANAyKQ1sfncyX
19006Please respect copyright.PENANAUtqISHYckd
19006Please respect copyright.PENANAWtrzBUzOzI
“Tidak Bu, aku bukan cowok seperti itu. Tapi kalau sama Ibu, masih boleh ya…” katanya pelan.
19006Please respect copyright.PENANA6fbrMUBzoy
19006Please respect copyright.PENANALzwjwG2LK8
19006Please respect copyright.PENANAyqSCdnb2dI
Tiba-tiba aku sangat ingin memeluk anak itu.
19006Please respect copyright.PENANAjW4HbMdA1G
19006Please respect copyright.PENANAyxtyq82oSy
19006Please respect copyright.PENANA9MtF8XBTU0
“Aku juga sayang kamu Ndun. Sini Ibu peluk” Indun mendekat dan kami berpelukan sambil berdiri. Tangannya merangkul pinggangku, dan aku memegang pantatnya. Kami berpelukan lama dan saling berpandangan. Lalu bibir kami saling berpagutan. Gila, aku benar-benar serasa berpacaran dengan anak kecil itu. Mulut kami saling bergumul dengan panasnya.
19006Please respect copyright.PENANAQ5kYEbXZ02
19006Please respect copyright.PENANAGPHPMTfyAR
19006Please respect copyright.PENANAd7kGMiz1id
Aku lihat penis anak itu masih tegak berdiri, mungkin karena efek pagi hari. Tanganku meraih batang itu dan mengocoknya pelan-pelan.
19006Please respect copyright.PENANACGeqoFqSvx
19006Please respect copyright.PENANAPMYsu38vFB
19006Please respect copyright.PENANA7h6A5Xp1zz
Aku berpikir cepat, karena pagi ini Indun harus sekolah, aku harus segera menuntaskan ketegangan penis itu. Aku segera membalikkan tubuhku dan berpegangan pada meja rias. Sambil melihat Indun lewat cermin aku menyuruhnya.
19006Please respect copyright.PENANAo1RO9kQ2K5
19006Please respect copyright.PENANAy3LooSmJuy
19006Please respect copyright.PENANAnDDXraTi70
“Ndun, kamu pakai jeli itu lagi. Cepat masukin lagi penismu ke pantat Ibu”
19006Please respect copyright.PENANA5pkaKnCu1u
19006Please respect copyright.PENANAdDBNH3joIL
19006Please respect copyright.PENANAztBVLIEnsQ
Indun buru-buru melumas batangnya. Aku menyorongkan bungkahan pantatku. Dari cermin aku dapat melihat muku dan badanku sendiri. Ohh… agak malu juga aku melihat tubuhku yang mulai membengkak di sana-sini, tapi masih penuh dengan nafsu birahi.
19006Please respect copyright.PENANAWWvAiY29lF
19006Please respect copyright.PENANAhxaiirRdW5
19006Please respect copyright.PENANAEkK0AVMlpl
“Cepat Ndun, nanti kamu terlambat sekolah”, perintahku.
19006Please respect copyright.PENANAUOvpc9sXxl
19006Please respect copyright.PENANABO1OnNd9U2
19006Please respect copyright.PENANAEUphohKncX
Sambil memeluk perutku, Indun mendorong penisnya masuk ke lobang pantatku. Lobang yang semalam sudah disodok-sodok itu segera menerima batang yang mengeras itu. Segera kami sudah melakukan persetubuhan lagi. Aku dapat melihat adegan seksi itu lewat cermin, di mana mukaku terlihat sangat nafsu dan juga muka Indun yang mengerang-erang di belakangku.
19006Please respect copyright.PENANAsNZr4QcyXN
19006Please respect copyright.PENANA4D36IKprkN
19006Please respect copyright.PENANA8rcUYBiHau
“Ayo, Ndun, sodok yang kuat”
19006Please respect copyright.PENANAJy2jeTcmyT
19006Please respect copyright.PENANAQX0oKyb2QB
19006Please respect copyright.PENANAqF2390rO50
“Iyyyaaa.. Bu”
19006Please respect copyright.PENANAzrD00gbvBb
19006Please respect copyright.PENANA7CrxadmRuP
19006Please respect copyright.PENANABfoW8oTdBW
“Terusss… Cepat”
19006Please respect copyright.PENANAC2klD8vN2V
19006Please respect copyright.PENANAaeRPKVLP16
19006Please respect copyright.PENANAXSKUuOXV7V
Sodokan-sodokan Indun semakin cepat. Lobang pantatku semakin elastis menerima batang imut itu. Sungguh kenikmatan yang luar biasa. Tidak berapa lama kemudian kami berdua sama-sama mencapai puncak kenikmatan. Indun membiarkan cairan spermanya meluncur deras dalam pantatku. Kami sama-sama terengah-engah menikmati puncak yang barusan kami daki.
19006Please respect copyright.PENANANeIG3qQud4
19006Please respect copyright.PENANAvjALSRi5hI
19006Please respect copyright.PENANAuFv1230Fmz
“Ohhh…”
19006Please respect copyright.PENANAhzqz0Xqa4r
19006Please respect copyright.PENANA7oimKIGPrW
19006Please respect copyright.PENANAd2NBRG9Eje
Sejenak kemudian aku lepaskan pantatku dari penisnya.
19006Please respect copyright.PENANAmIiNwwYv6k
19006Please respect copyright.PENANAcEkYyWljaL
19006Please respect copyright.PENANA8sctcZ0tdJ
“Udah Ndun. Sana kamu mandi, pulang. Nanti kamu terlambat lho sekolahnya” kataku sambil tersenyum.
19006Please respect copyright.PENANAbH79bk0BYO
19006Please respect copyright.PENANAnQGXZc3a4z
19006Please respect copyright.PENANA6JXw543Jki
Indun mencari-cari pakaiannya. Tiba-tiba kami sadar kalau celana Indun ada di ruang tamu. Aku suruh si Indun nunggu di kamar, dan aku segera berpakaian dan keluar ke ruang tamu. Moga-moga belum ada yang menemukan celana itu. Untungnya celana itu teronggok di bawah sofa dan terselip, sehingga Mbok Imah yang biasanya sibuk dulu menyiapkan sarapan belum sempat membereskan ruang tamu. Celana itu segera kuambil dan kubawa ke kamar. Si Indun yang tadinya nampak panik berubah tenang. Setelah memakai celananya, Indun kusuruh cepat-cepat keluar ke ruang tamu dan mengambil tas belajarnya yang semalam tergeletak di meja tamu. Setelah itu dia pamit pulang. Aku segera mandi. Di kamar mandi aku merasakan sedikit perih di bagian lobang pantatku. Baru kali ini lobang itu menjadi alat seks, itu pun justru dengan anak kecil yang belum tahu apa-apa. Ada sedikit rasa sesal, tapi segera kuguyur kepalaku untuk menghilangkan rasa gundah di dadaku.
19006Please respect copyright.PENANAesJ4j4jZJw
19006Please respect copyright.PENANAr0L4eujw3H
19006Please respect copyright.PENANA396C4g4iW8
######################
19006Please respect copyright.PENANArSyuWKeUvi
19006Please respect copyright.PENANAwzw8wSaXH5
19006Please respect copyright.PENANAwV5CMjueCE
Sorenya Indun kembali main ke rumah. Dia sudah sibuk membereskan buku-buku di gazebo kami. Malam itu Indun tidur lagi di kamarku. Mas Prasojo baru pulang besok harinya. Selama berjam-jam kami kembali bercinta. Kami saling berpelukan dan berbagi kasih selayaknya sepasang kekasih. Tapi sebelum jam 1 aku suruh Indun untuk segera tidur, aku kawatir sekolahnya akan terganggu karena aktivitasku.
19006Please respect copyright.PENANAbnAUS8hPf0
19006Please respect copyright.PENANAwPe7tU4cPA
19006Please respect copyright.PENANAJ4BguDJOCX
“Ndun, tadi kamu di sekolah gimana?” bisikku setelah kami selesai ronde ke tiga. Kami berpelukan dengan mesra di tengah ranjang.
19006Please respect copyright.PENANAjdBHrbWleR
19006Please respect copyright.PENANAFhrPOKRVhz
19006Please respect copyright.PENANAl9IUU4xhrb
“Biasa aja Bu”
19006Please respect copyright.PENANAFqQUS4eZEP
19006Please respect copyright.PENANAkImgBZwh30
19006Please respect copyright.PENANAaL8pkREtwo
“Kamu gak kelelahan atau ngantuk di sekolah?”
19006Please respect copyright.PENANAlX6W8RzfMA
19006Please respect copyright.PENANAlC7X56SfhG
19006Please respect copyright.PENANAItCXatrVEs
“Iya Bu, sedikit. Tapi gak papa, aku tadi sempat tidur siang”
19006Please respect copyright.PENANA9vaz3S7Hui
19006Please respect copyright.PENANAYcWsgpMqFb
19006Please respect copyright.PENANAZcJzNQhd5t
“Aku takut menganggu sekolahmu”
19006Please respect copyright.PENANApgQb7ayOBA
19006Please respect copyright.PENANAFWylDLorE9
19006Please respect copyright.PENANAsPUSmPgqQK
“Gak kok Bu. Tadi aku bisa ngikutin pelajaran”
19006Please respect copyright.PENANABUlXGf0tne
19006Please respect copyright.PENANA67OiFQjtJE
19006Please respect copyright.PENANA9kfXJoqiIv
“Okelah kalau gitu. Tapi setelah ini kamu tidur ya, gak usah diterusin dulu”
19006Please respect copyright.PENANAQORixrAJ4y
19006Please respect copyright.PENANAJmjZcIEqzq
19006Please respect copyright.PENANAtTQSI5zdsO
“Iya Bu”
19006Please respect copyright.PENANAYjL0WBRMSt
19006Please respect copyright.PENANAX9yeU3efVO
19006Please respect copyright.PENANA9O7J5TxPtk
“Besok Mas Prasojo pulang, kamu gak bisa nginap disini”
19006Please respect copyright.PENANADa49aJMfwx
19006Please respect copyright.PENANAmzLVfSfovG
19006Please respect copyright.PENANA68NkXR0DJj
“Iya, Bu. Tapi kapan-kapan saya siap menemani Ibu di sini”
19006Please respect copyright.PENANAR96HEICMhZ
19006Please respect copyright.PENANAxl9Zmyzs6v
19006Please respect copyright.PENANAbFh9SJTJo9
“Yee…. maunya. Ya gak papa”, kataku sambil mencubit pinggangnya.
19006Please respect copyright.PENANAYHac5jQstv
19006Please respect copyright.PENANAr6cRcjpnns
19006Please respect copyright.PENANASGMxAQ9rnG
“Aku mau jadi pacar Ibu”
19006Please respect copyright.PENANAAQdp3O6N52
19006Please respect copyright.PENANAd3qNosvbnZ
19006Please respect copyright.PENANAFXYVdOnVxy
“Lho aku khan sudah bersuami?”
19006Please respect copyright.PENANAtRb1n8xoYI
19006Please respect copyright.PENANAQjOu8HrZPV
19006Please respect copyright.PENANA45W2gkuuZL
“Ya gak papa, jadi apa saja deh”
19006Please respect copyright.PENANAHbsKxQbflh
19006Please respect copyright.PENANAon1ss0ToFI
19006Please respect copyright.PENANAGYHBR51Ueg
“Aku justru kasihan sama kamu. Besok-besok kalau kamu udah siap, kamu cari pacar yang bener ya?”
19006Please respect copyright.PENANABQAGhubUVw
19006Please respect copyright.PENANAczXXjOXKVu
19006Please respect copyright.PENANAnjfOnvQvH1
“Iya Bu. Aku tetap sayang sama Ibu. Mau dijadiin apa saja juga mau”
19006Please respect copyright.PENANAlxaib5UzVm
19006Please respect copyright.PENANALVoTe7H1wi
19006Please respect copyright.PENANAe1IWIWSwes
“Idihh.. ya udah. Bobok yuk” kataku kelelahan.
19006Please respect copyright.PENANAFdHzKX5E7I
19006Please respect copyright.PENANAc8EretUjGD
19006Please respect copyright.PENANAxi1BKuFMxO
Kami tidur berpelukan sampai pagi.
19006Please respect copyright.PENANAtz6PmaVMLY
19006Please respect copyright.PENANA6HP1oef6Ib
19006Please respect copyright.PENANA7KHpKUeLAw
#######################
19006Please respect copyright.PENANAuE2DddvFyF
19006Please respect copyright.PENANAj6hm752FXa
19006Please respect copyright.PENANA3qgUZeYl0d
Setelah malam itu, aku semakin sering bercinta dengan Indun. Kapan pun ada kesempatan, kami berdua akan melakukannya. Indun sangat memperhatikan bayi dalam kandunganku. Setiap ada kesempatan, dia menciumi perutku dan mengelus-elusnya. Kasihan juga aku lihat anak kecil itu sudah merasa harus jadi bapak. Herannya, aku juga kecanduan dengan penis kecil anak itu. Padahal aku sudah punya penis yang jauh lebih besar dan tersedia untukku. Bayangkan, beda usiaku dengan Indun mungkin sekitar 27 tahun. Bahkan anak itu lebih cocok menjadi adik anak-anakku. Tapi hubungan kami bertambah mesra seiring usia kehamilanku yang semakin membesar. Indun bahkan sering ikut menemaniku ke dokter tatkala suamiku sedang dinas keluar. Indun semakin perhatian padaku dan anak dalam kandunganku. Kami sangat bahagia karena bayi dalam kandunganku berada dalam kondisi sehat. Aku selalu mengingatkan Indun untuk tetap fokus pada sekolahnya, dan jangan terlalu memikirkan anaknya. Yang paling tidak bisa dicegah adalah, Indun semakin lama semakin kecanduan lobang pantatku. Lama-lama aku juga merasakan hal yang sama. Seolah-olah lobang pantatku menjadi milik eksklusif Indun, sementara lobang-lobangku yang lain dibagi antara Indun dan suamiku. Sampai sekarang, suamiku tidak pernah tahu kalau pantatku sudah dijebol oleh Indun. Lama-lama aku kawatir juga dengan cerita tentang hubungan kelamin lewat pantat dapat menimbulkan berbagai penyakit, termasuk AIDS. Aku akhirnya menyediakan kondom untuk Indun kalau dia minta lobang pantatku. Indun sih oke-oke saja. Dia juga kawatir, walaupun dia sangat senang ketika masuk ke lubang pantatku.
19006Please respect copyright.PENANAtPSaW0GrRk
19006Please respect copyright.PENANAYDuhHj3I3N
19006Please respect copyright.PENANAy7FmqxXOcy
Untung aku dan suamiku juga kadang-kadang memakai kondom, sehingga aku tidak canggung lagi membeli kondom di apotik. Bahkan aku sering mendapat kondom gratis dari kelurahan. Mungkin karena masih masa pertumbuhan, dan sering kupakai, aku melihat lama kelamaan penis Indun juga mengalami pembesaran. Penis yang semakin berpengalaman itu tidak lagi seperti penis imut pada waktu pertama kali masuk ke vaginaku, tapi sudah menjelma menjadi penis dewasa dan berurat ketika tegang. Aku sadar, kalau aku adalah salah satu sebab dari pertumbuhan instant dari penis Indun. Kekuatan penis Indun juga semakin luar biasa. Dia tidak lagi gampang keluar, bahkan kalau dipikir-pikir, dia mungkin lebih kuat dari suamiku. Karena perutku semakin membesar aku jadi sering pakai celana legging yang lentur dan baju kaos ketat yang berbahan sangat lentur. Kalau di rumah aku bahkan hanya pakai kaos panjang tanpa bawahan. Orang pasti mengira aku selalu pakai cd, padahal sering aku malas memakainya. Entah karena gawan ibu hamil atau karena nafsu birahiku yang semakin gila.
19006Please respect copyright.PENANAZvvpaza642
19006Please respect copyright.PENANAqkzc7nUjDJ
19006Please respect copyright.PENANABG1lGqQIZ3
##########################
19006Please respect copyright.PENANAY3SX8l76hH
19006Please respect copyright.PENANAPpTBIbkX6Z
19006Please respect copyright.PENANAVrsMNrQJCk
Waktu ibu Indun mau naik haji, aku ikut sibuk dengan ibu-ibu kampung untuk mempersiapkan pengajian haji. Biasalah, kalau mau naik haji pasti hebohnya minta ampun. Aku termasuk dekat dengan ibu Indun. Namanya bu Masuroh, yang biasa dipanggil Bu Ro. Karena keluarga Indun termasuk keluarga yang terpandang di desa kami, maka acara pengajian itu menjadi acara yang besar-besaran. Banyak ibu-ibu yang ikut sibuk di rumah Bu Ro. Kalau aku ke sana aku lebih sering karena ingin ketemu Indun. Acara pengajian dan keberadaan Mas Prasojo di rumah membuat kesempatanku bertemu dengan Indun menjadi sangat terbatas. Sudah lama Indun tidak merasakan lobang pantatku. Aku sendiri bingung bagaimana mencari kesempatan untuk ketemu Indun. Walaupun aku sering pergi ke rumahnya dan kadang-kadang juga diantar Indun untuk berbelanja sesuatu untuk keperluan pengajian, tapi tetap saja kami tidak punya kesempatan untuk bercinta. Akhirnya pada saat pengajian besar itu aku mendapatkan ide. Sorenya, segera kutelepon Indun menggunakan telepon rumah, karena aku sangat hati-hati memakai hp, apalagi untuk urusan Indun.
19006Please respect copyright.PENANAV8kwahxmFV
19006Please respect copyright.PENANA2EYbPwMHMW
19006Please respect copyright.PENANApdpe46Agkl
“Assalamu’alaikum, Bu. Ini Bu Lani. Gimana Bu persiapan nanti malam, sudah beres semua?”
19006Please respect copyright.PENANAV4bj6b1s93
19006Please respect copyright.PENANAs18XiP3Xh8
19006Please respect copyright.PENANAZ5GFRVUcuO
“Oh, Bu Lani. Sudah Bu. Nanti datangnya agak sorean ya bu. Kalau gak ada Ibu, kita bingung nih” jawab Bu Ro.
19006Please respect copyright.PENANAoPhdWlHQ3L
19006Please respect copyright.PENANA7DvDtcKB2W
19006Please respect copyright.PENANAfk33Uvc8Jj
“Iya, beres Bu. Saya sama Bu Anjar sudah kangenan setelah magrib langsung kesitu, kok Bu. Indun ada Bu Ro?”
19006Please respect copyright.PENANAJq28sk8qXh
19006Please respect copyright.PENANA9YufQ2DbPN
19006Please respect copyright.PENANAhMWMFHQKwQ
“Ada Bu, sebentar ya Bu”
19006Please respect copyright.PENANAqvgmHhyNc8
19006Please respect copyright.PENANAg1D414qPw7
19006Please respect copyright.PENANAat6BU7IpIm
Setelah Indun yang memegang telepon, aku segera bilang:
19006Please respect copyright.PENANAysjTJeB78R
19006Please respect copyright.PENANAxHJmVa505J
19006Please respect copyright.PENANAXIS8T2NRC6
“Ndun nanti malam kamu pake celana yang bisa dibuka depannya ya” kataku pelan
19006Please respect copyright.PENANAFKqSAOqYoc
19006Please respect copyright.PENANAnjWPYVQbkP
19006Please respect copyright.PENANA7n9nGOIpMd
“Iya Bu” jawab Indun agak bingung.
19006Please respect copyright.PENANAwKvdDSzMhC
19006Please respect copyright.PENANAiSozFYSpAr
19006Please respect copyright.PENANAyMjlNQLRbU
“Terus kamu pakai kondom kamu…”
19006Please respect copyright.PENANAfDt9xeASYx
19006Please respect copyright.PENANATj7CylyJ0j
19006Please respect copyright.PENANAZD3U2yUmCW
Malam itu pengajian dilangsungkan dengan besar-besaran. Halaman RW kami yang luas hampir tidak bisa menampung jama’ah yang datang dari seluruh penjuru kota. Bu Ro memang tokoh yang disegani masyarakat. Aku datang bersama ibu-ibu RT dengan memakai baju atasan longgar yang menutup sampai bawah pinggang. Bawahannya aku memakai legging ketat, karena memang lagi biasa dipakai ibu-ibu pada saat ini. Apalagi aku lagi hamil, pasti orang-orang pada maklum akan kondisiku. Yang tidak biasa adalah bahwa aku tidak memakai apapun di balik celana leggingku. Sengaja aku tinggalkan cdku di rumah, karena aku punya sebuah ide untuk Indun. Setelah semua urusan kepanitiaan beres, aku segera bergabung dengan ibu-ibu jama’ah pengajian. Tapi kemudian aku dan beberapa ibu yang lain pindah ke halaman, karena lebih bebas dan bisa berdiri. Hanya saja halaman itu sudah sangat penuh dan berdesak-desakan. Justru aku memilih tempat yang paling ramai oleh pengunjung. Di kejauhan aku melihat Indun dan memberinya kode untuk mengikutiku. Indun beranjak menuju ke arahku, sementara aku mengajak Bu Anjar untuk ke sebuah lokasi di bawah pohon di lapangan RW. Lokasi itu agak gelap karena bayangan lampu tertutup rindangnya pohon. Walaupun demikian, banyak anggota jama’ah di situ yang berdiri berdesak-desakan.
19006Please respect copyright.PENANAdbqFNzSBIw
19006Please respect copyright.PENANA1h78AiHRmr
19006Please respect copyright.PENANAAtXB09BwiZ
“Kita sini aja Bu, kalau Ibu mau. Tapi kalau ibu keberatan, silakan Ibu pindah ke sana” kataku pada Bu Anjar.
19006Please respect copyright.PENANAHLA3ZIRZD9
19006Please respect copyright.PENANAIYi2c4IdBE
19006Please respect copyright.PENANAL9UpkyaMAM
“Gak papa Bu, di sini lebih bebas. Bisa bolos kalau udah kemaleman, hihihi..” kata Bu Anjar.
19006Please respect copyright.PENANAjwOeTKPJFj
19006Please respect copyright.PENANABAZqzjts50
19006Please respect copyright.PENANAUkQKYy5sLB
“Iya , ya. Biasanya pengajian ginian bisa sampai jam 12 lho”
19006Please respect copyright.PENANAIaEulgD9KH
19006Please respect copyright.PENANAwaRp0vAaiG
19006Please respect copyright.PENANARv5iwWCueW
Kami lalu bercakap-cakap dengan seru sambil mendengarkan pengajian. Ternyata di sebelah Bu Anjar adan Bu Kesti yang juara negrumpi. Kami segera terlibat pembicaraan serius sambil sekali-kali mendengarkan ceramah kalau pas ada cerita-cerita lucu. Kami berdiri agak di barisan tengah, Bu Anjar dan Bu Kesti mendapat tempat duduk di sebelahku.
19006Please respect copyright.PENANA5XPdEUamJW
19006Please respect copyright.PENANA98yBEWipP5
19006Please respect copyright.PENANAyJbwvk82FK
“Bu, monggo kalau mau duduk” tawarnya padaku.
19006Please respect copyright.PENANAqSk7trvRwk
19006Please respect copyright.PENANAXcOmZFw3A4
19006Please respect copyright.PENANAYD20p4X7AZ
“Wah gak usah Bu. Saya lebih suka berdiri gini aja” jawabku. Padahal aku sedang menunggu Indun yang sedang berusaha menyibak kerumunan menuju ke arah kami.
19006Please respect copyright.PENANAeQnFZeaCbl
19006Please respect copyright.PENANAIoA4MRlULu
19006Please respect copyright.PENANAzsdumRZ2Gg
Akhirnya Indun tiba di belakangku. Dua ibu-ibu sebelahku tidak memperhatikan kehadiran Indun, tapi aku melirik anak muda itu dan menyuruhnya berdiri tepat di belakangku. Aku bergeser berdiri sedikit di belakang bangku Bu Anjar dan Bu Kesti. Sementara Indun dengan segera berdiri tepat di belakangku. Dengan diam-diam aku menempelkan pantatku ke badan Indun. Indun tersenyum dan memajukan badannya. Pantatku yang semlohai segera menempel pada penis Indun yang sudah tegang di balik celananya.
19006Please respect copyright.PENANAzv5D7KGnu9
19006Please respect copyright.PENANAQDlyqXDTGw
19006Please respect copyright.PENANAYftOOw05UN
Aku berbisik pada Indun, “buka, Ndun. Udah pakai kondom?”
19006Please respect copyright.PENANAy0M0AmrH2v
19006Please respect copyright.PENANABwITLrv58h
19006Please respect copyright.PENANANlaN040HTd
Indun mengangguk dan membuka risliting celananya. Segera tersembul batangnya yang sudah mengeras. Segera kusibakkan baju panjangku ke atas dan nampaklah leggingku sudah kuberi lobang di bagian belahan pantatku. Indun nampak terkejut, dan sekaligus mengerti maksudku. Dengan pelan-pelan diarahkannya batang kerasnya ke lobang pantatku. Dan, slepppp. Masuklah batang itu ke lobang favoritnya. Tangan Indun masuk ke dalam bajuku sambil mengelus-elus perutku. Batangnya berada di dalam lobangku sambil sesekali dimaju mundurin. Kami bercinta di tengah keramaian dengan tanpa ada yang menyadarinya. Walaupun begitu aku tetap bercakap-cakap dengan dua ibu-ibu tetanggaku itu. Sementara di kanan kiri kami orang-orang sibuk mendengarkan ceramah dengan berdesak-desakan.
19006Please respect copyright.PENANAUMr4J0QokE
19006Please respect copyright.PENANAaT1xFcoHJe
19006Please respect copyright.PENANAMufX9L2Yvd
Sekitar satu jam Indun memelukku dalam gelap dari belakang. Tiba-tiba vaginaku berkedut-kedut, pengen ikut disodok. Kalau dari belakang berarti aku harus lebih nunduk lagi. Pelan-pelan kutarik keluar penis Indun dan kulepas kondomnya. Aku kembali mengarahkannya, kali ini ke lubang vaginaku. Indun mengerti. Lalu, bless.. dengan lancarnya penis itu masuk ke vaginaku dari belakang. Ohh, enak sekali. Aku mulai tidak konsentrasi terhadap ceramah maupun obrolan dua ibu-ibu itu. Karena hanya sesekali kami bergoyang, maka adegan persetubuhan itu berlangsung cukup lama. Kepalaku sudah mulai berkunang-kunang kenikmatan. Di tengkukku aku merasakan nafas Indun semakin ngos-ngosan. Beberapa saat kemudian, aku mengalami orgasme hebat, tanganku gemetar dan langsung memegang sandaran bangku di depanku. Indun juga kemudian memuncratkan maninya dalam vaginaku. Kami berdua hampir bersamaan mengalami orgasme itu. Setelah agak reda, aku mendorong Indun dan mengeluarkan penisnya. Cepat-cepat Indun memasukkan dalam celananya, dan kuturunkan baju bagian belakangku. Aku dan ibu-ibu itu memutuskan untuk pulang sebelum acara selesai. Untung saja aku dan Indun sudah selesai. Dengan mengedipkan mata, aku menyuruh Indun untuk meninggalkan lokasi. Akhirnya terpuaskan juga hasrat kami setelah hari-hari yang sibuk yang memisahkan kami.
ns3.138.33.125da2