x
Ibu, Sebuah Paksaan
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcZPAVJGCB
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09bz53ZNFa
Haji dudung, seorang bapak yang sangat disegani oleh lingkungan, karena hasratnya untuk mengajari ngaji anak – anak sekitar, hanya mampu pasrah. Konon, setiap orang memiliki cobaannya masing – masing. Jajang, anak semata wayangnya, yang sangat dibanggakan itu, entah kenapa tidak seperti dirinya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEpE8SAREwz
Meski mampu ngaji, namun kelakuannya sungguh tak terpuji. Ada anak tetangga semurannya, perempuan, juga murid ngajinya, yang kelakuannya berbanding terbalik dengan putranya itu.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaQxDqPewl
Semakin dewasa, putranya semakin sering bertindak yang aneh, bahkan menjurus kriminal. Hingga suatu ketika, entah terinspirasi dari mana, putranya mencoba mengajak menikah sang anak perempuan tetangganya itu.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WxNr0sAwR
Tentu saja ditolak. Mungkin, itulah pemicunya hingga kelakuannya semakin menjadi. Hingga tiba saatnya, rumahnya diketuk. Anaknya dijemput polisi karena suatu tindakan kriminal.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHQxq900aSr
Melihat anaknya dibawa naik mobil polisi, meski ternyata polisi tersebut naiknya mobil avanza, jantung Kang Haji Dudung berdetak untuk terakhir kalinya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtO0y7gmaYe
***
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNzUH3vAUN
Konon, penjara bisa, bahkan pasti, merubah seseorang. Entah jadi taubat, atau malah semakin menjadi. Meski awalnya biasa, diospek sesama penghuni, yang lebih senior, akhirnya Jajang bisa membaur.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSLc4cxSgQj
Uniknya, Jajang dekat dengan warga binaan yang, justru dijauhi oleh sesama warga binaan lain, karena dianggap aneh dan konon, memiliki ilmu hitam, yang sebenarnya tak pernah ada yang melihat hasil ilmunya itu.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3JSeEvopj
Mungkin, sang warga binaan aneh tersebut menganggap Jajang sebagai anak yang tak pernah dimilikinya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNcjVsa1rP2
***
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8G5eqFUPCt
Kutaruh barang belanjaan dari pasar ke meja dapur. Seperti biasa, mama selalu menyuruhku belanja. Kadang, ada saja barang yang salah beli. Di dapur, ternyata sedang ada adonan. Entah sial atau apa, salah satu adonan yang penuh tepung kesenggol hingga tumpah.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOZ5GXbPLC
Suaranya membuat mama datang ke dapur.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqg8NgAayNs
“Hati – hati sayang,” kata Mama lantas mendorongku agar menggeser dan mengambil adonan yang tumpah.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfENKhDj8kw
“Cabainya kurang matang ini,” kata Mama sesaat setelah membongkar kresek belanjaan. Mata mama memang jeli, mungkin karena berbadan agak besar membuat matanya awas agar saat bergerak atau beraktifitas tidak menyenggol barang – barang.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6YQUHQ0t3
“Iya Mah, maaf.”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3XLqPPaall
“Tidak apa – apa sayang,” kata mama sambil mengelus daguku yang sudah mulai ditumbuhi jenggot, walau secuil. Secuil.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5Jc3IyoCL
Aku hanya berdiri mematung sambil melihat mama membongkar isi kresek. Suara gemericik gelangnya bagaikan suara merdu yang selalu mengingatkanku kepada gerak – gerik mama. Sepintas, suara itu takkan terdengar. Kecuali kalau kita memperhatikannya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqu3rqossNu
Selesai dengan bongkar – membongkar, kami ke ruang keluarga \ ruang tv. Nampak ayah sedang baca koran. Berbanding terbalik dengan Mama, ayah orangnya langsing. Di meja, ada kotak, biasa, paket.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1SVADG8Cz
“Yah, itu paket buat Mama…???”
“Iya Mah, baru datang tadi.”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnXFn8qHCG6
Mama langsung membongkarnya. Isinya seprai warna ungu.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xM5g1pMXt
“Gimana Yah, bagus kan…???”
“Iya Mah,” kata Ayah sambil menengok sebentar. Lantas kembali membaca.
“Pasangin sekarang dong Yah…” rajuk mama.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUxSGLfLVqI
Ayah hanya bangkit sambil menghela nafas. Diambilnya seprai baru itu.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQzNDNkpxW
Paket kedua yang Mama buka ternyata berisi legging. Apa leging? Entah bagaimana menulisnya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYVbncYXTQ
Mama lantas pergi. Lantas kudengar suara dari jendela. Suara itu membuatku penasaran hingga menghapiri jendela. Kulihat, di luar di bawah jendela, ada burung merpati. Mungkin menabrak jendela lantas jatuh. Entah karena kasian atau entah karena apa, aku lantas keluar, mengambil merpati itu dan membantunya hingga bisa kembali terbang.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbuc212Q9Rr
***
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuoaW90jsKT
Hubungan Jajang dengan warga binaan penyendiri semakin akrab. Sehingga, hanya kepada Jajanglah, warga binaan itu mau bersuara, bahkan bicara dan atau ngobrol.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1HFxfRSOJ
Hari ini, andai kata Jajang hidup di jalur yang lurus, mungkin sekarang telah berkeluarga dan bahkan mungkin memiliki anak yang sebentar lagi akan lulus SMA. Tapi takdir telah berkata lain. Jajang malah semakin tenggelam dalam hubungannya dengan warga binaan yang dijauhi.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy9cNv9vikj
***
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2RschhwI1s
Kembali ke ruang keluarga, aku duduk di sofa. Namun, saat punggung ini menempel di sandaran sofa, mendadak tangannku bergerak tanpa kukehendaki. Tanganku atau mungkin tubuhku, seperti wayang, yang digerakan oleh dalang.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKfkQlYQDI
Tanganku bergerak, perlahan tetapi pasti, mengarah ke selangkanganku. Kucoba menghentikan pergerakan tangan kananku dengan menggunakan tangan kiri. Namun, ternyata tangan kiriku pun seolah lepas dari kendaliku. Tangan kiriku kembali berada di sebelah kiri, santai menjutantai. Tangan kananku kini memasuki celana pendekku.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZDjiSxjt3
Kepalaku masih berada di dalam kendaliku. Aku membungkuk melihat kelakuan tangan kananku. Tangan kananku mulai mengocok kontolku.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsxcayyDSE2
Hentikan, pikirku mencoba agar tanganku berhenti. Namun sia – sia, kontolku mulai ngaceng membuatku panik.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRVurSFHYae
Kudengar langkah kaki mama mendekat. Tangan kananku mulai terkendali. Kucabut tanganku dari dalam celana pendek.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoeobETLav5
Telat, mama melihat aksi terakhirku.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcWcIb6bBn
“Ngapain kamu Nak?”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdIRufsJMdp
“Gak ngapa – ngapain,” jawabku gugup.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvVTNrzaDf
“Gimana?” tanya mama sambil memamerkan leging barunya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lPwlhr1VS
“Bagus Mah.”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡghyCUe1p4U
Ayah kembali lagi. Lantas duduk di sebelah mama. Tangannya memegang lutut mama sambil memuji leging barunya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKVT1vERbc
Terdengar kembali suara yang tadi. Sepertinya ayah dan mama mendengarnya. Mereka lantas ke jendela, kuikuti.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEixoYud6Y
Ya, diluar jendela ada lagi burung merpati yang terkapar.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNVrw0fZX7
“Kok bisa nabrak?” tanya mama keheranan.
“Iya, aneh.”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYcPGivF9Q
Namun, sesaat kemudian burung tersebut bangkit lantas kembali terbang.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2dmFGr5Fsn
“Kok aneh. Rasanya tubuh ayah jadi berat, gak bisa gerak.”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZ96VUgQeD
“Sama, mama juga.”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb99GkGdaol
Tubuh mama, yang duduk di sofa, mendadak berdiri.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKLYTBR9Ve
“Tubuh mama gerak sendiri.”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0BaqXTBLDr
Anehnya, pergerakan mama terlihat normal. Layaknya pergerakan biasa, tidak terlihat seperti ada yang menggerakan. Tidak terlihat kaku seperti wayang. Wajahnya. Wajah mama terlihat cemas. Mungkin, sama sepertiku tadi, kepalanya masih bisa bergerak sesuai kehendak mama.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYD4zkkoTX5
Kami bertiga cemas, lantas menggerakkan kepala ke kanan ke kiri seolah bisa membuat semua pergerakan ini menghilang.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi1qr6nEBMV
Mama berhenti tepat di depanku, di depanku yang sedang duduk di sofa. Mama lantas berlutut. Tangannya menyentuh lututku. Tangan kanan mama menyentuh lutut kiriku. Tangan kiri mama menyentuh lutut kananku. Lantas kedua lututku dijauhkan atawa dilebarkan.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRqVoE4agg
“Mama gak ngerti kenapa tubuh mama gak bisa dikontrol. Mama gak bisa gerak bebas,” racau mama sambil tangannya kini bergerak meremas pahaku.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdrTYuHYeSR
Semetara, tanganku bergerak dengan sendirinya, kini mengelus pipi mama. Seperti elusan kepada kekasih. Usahaku untuk mencegah pergerakan tangan berbuntut sia – sia.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRkfC95Ol1e
Untungnya kepala mama masih bisa bergerak menghindari elusan tanganku. Semoga kendali mama atas kepalanya bisa bermanfaat.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡveHKmiZu21
“Tangan Yayang juga gerak sendir Mah.”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB547QYMq01
Entah apa yang mama pikirkan namun tangannya kini mulai mengelus dan meremas kontolku. Setelah itu, tangannya meraih karet celana pendek seolah ingin melepasnya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtpjgctfeM
“Mama gak paham kenapa bisa gini nak?” Suara mama terdengar panik saat tangannya mulai menarik celana pendekku.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdomue3Ysr5
Aku mencoba berontak, namun rupanya pantatku malah terangkat agar memudahkan mama melepas celana pendekku.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELzpdBg9AT
“Jangan Mah, hentikah!” kataku panik.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPnfVJEU5qJ
Ayah memohon agar mama menghentikan aksinya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrGz2GWpV0X
“Maaf Yah, mama gak bisa menghentikan tubuh mama sendiri.” kata mama sambil tangannya melepas celana pendekku. Hingga akhirnya aku hanya tinggal bercelana dalam.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8aktBJg9T4
“Hentikan!” protes ayah.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwbuFa4zifF
Melihat dan merakasan pergerakan tangan mama, tak pelak membuatku ngaceng. Mama tentu menyadarinya karena aku hanya berbalut celana dalam saja.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38o2gHpLTX
“Ya tuhan, kamu kok bisa berdiri gini sih?”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0lXQnlyVE9
“Maaf Mah, Yayang gak bisa ngapa – ngapain.”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5uXB49MMj
Ayah mulai memaki dan mengancam. Mama menjelaskan kalau ini bukan keinginannya. Mama lantas berdiri, melepas celana dalamnya sendiri. Mama berjalan mendekati ayah. Celana dalamnya itu dibuat agar membulat seperti bola. Mungkin ayah menyadari apa yang akan terjadi, kepalanya geleng – geleng.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTTNMEn7le
Namun, mendadak kepala ayah diam dan mulutnya membuka lebar. Mama lantas menyumpal mulut ayah dengan celana dalamnya sendiri. “Maaf Yah, ini bukan kehendak Mama.”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEdtMpW7iw
Melihat adegan ini, kengerianku semakin menjadi. Tentu ketegangan ini hanya membuatku panik dalam diam. Namun, entah kenapa, ototku seperti melemas dengan sendirinya. Tubuhku seperti merileks dengan sendirinya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfI6JSjaIg7
Aku, kini merasa santai. Kontrol atas tubuhku semakin berkurang. Kini, otot dan keteganganku pun hilang tanpa kukontrol.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ20pEMSZUWT
Kini kulihat, setelah mulut ayah disumpal, tubuhnya terlihat rileks. Kepalanya tak lagi berontak. Mama kulihat sedikit menggeser posisi ayah hingga kini bisa melihatku dengan jelas. Mama terus bicara tidak, jangan, namun tanpa hasil yang pasti.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvcRzldtAM3
Rileks yang kurasakan membuatku merasa seolah selesai mandi. Segar dan menyegarkan. Kontolku yang tegang, mulai kusadari. Kini kurasakan ingin pelampiasan meski di sisi lain masih merasa malu karena ada orang tuaku. Rasanya aku tak ingin terangsang, namun tubuhku berkata lain.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWwcCpEiZZ
Kini mama duduk di sebelahku. Tangannya mengelus pahaku, sedang tangannya yang lain mengelus punggungku.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmH2SWVpiq6
Aku tak bisa melihat wajah mama, karena ada di sampingku. Juga, aku tak mau menatapnya. Namun, saat kulihat ayah, ekspresinya menunjukan emosi berlebih namun dengan tubuh yang terlihat rileks.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIK3CGwachz
Tangan kanan mama mengelus semakin terasa. Aku mengerang.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5d7hiHyTn
“Ya tuhan, Nak, maafin mama. Mama gak tahu apa yang terjadi… Ya tuhan…”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZePwp8Qq4
Tangan mama mulai masuk ke dalam celana dalamku hingga kurasakan tangannya menyentuh kontol.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYLDjAiD1fD
“Yayang gak ingin kayak gini Mah,” kataku mencoba membela diri. Meski mungkin kontolku berkata lain.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLl9EDIS0Tx
“Mama tahu Nak, mama juga gak mau melakukan ini. Tapi kita mesti tabah ya. Kita pasti bisa melewati ini.”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtl5i27NcVS
Anehnya, suara mama terdengar lain. Seperti berbisik. Seperti mendesah. Seperti tak ingin didengar oleh ayah.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsRNUc0yi1D
Kini kurasakan pangkal kontolku seperti dilingkari oleh jempol dan telunjuk mama. Lantas kurasakan rangsangan yang sangat hebat. Aku mengerang, pelan.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1op7hLrUd
“Maafkan mama nak,” mungkin mama mengira aku mengisak, sedih, marah, menangis.
“Mama juga gak mau ngelakuin kayak gini.
“Tobat… Ampun…”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVPd4ZZgNBI
Rileksnya tubuhku membuatku bingung. Aku mencoba memikirkan hal lain tapi tetap, tak bisa melupakan elusan tangan mama.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfriAZcMHUS
Elusan mama mulai naik turun, pelan, di batang kontolku. “Maafin mama, nak,” suara mama terdengar sangat erotis di telingaku.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeEO50kfago
Kucoba tak melihat ke arah ayah, yang bisa melihat jelas apa yang kami lakukan. Namun saat akhirnya aku melirik, kulihat wajah penuh nafsu amarah itu hilang, digantikan dengan wajah penuh nafsu yang lain. Yang belum pernah kulihat. Menyadari ayah sedang melihat apa yang kami lakukan, menambah pikiran lain. Entah apa namanya. Kuharap semua ini segera usai dan kami kembali normal lagi.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ybhou40PJ
“Mah, yayang gak kuat lagi…”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VVmERDUUL
Meski dalam kondisi begini, masih ada sedikit pikiran untuk memperingatkan mama.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvCOeTssSSR
“Tahan nak, tahanlah. Jangan sampai kamu keluar gara – gara mama…”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLdoiNmTaO
Akhirnya tangan mama lepas dari kontolku. Bahkan mama mulai bangkit berdiri. Akhrinya, akhir dari masa – masa penuh penderitaan, rasa malu…
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMsCEqx167
Namun ternyata, kini mama malah berlutut di hadapanku. Mama mencoba melepas celana dalamku. Aku, sekali lagi, mengangkat pantat agar mama bisa lebih mudah melepasnya. Kontolku pun terbebas. Mama terkejut melihatnya. Tegak berdiri menantang.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCnIBMGZsfa
Daster mama mulai menyentuh lututku, kepalanya mulai mendekati kontolku. Kini mama bahkan tak bisa lagi menggeleng. Mungkin, sepertiku yang dilanda perasaan tanpa kehendakku sendiri, kini kusadari mama tak lagi meminta maaf, memohon agar berhenti dan sejenisnya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf0YfwFtdE5
Saat bibir mama menyentuh kontolku, aku mengerang. Kontolku terasa ditekan oleh bibir mama. Mama, dengan segala daya dan upaya, mencoba menggeleng. Hasilnya, kontolku mengelus pipi mama hingga mama terlihat basah oleh cairan pelumas kontolku. Aku tak tahan untuk menahan eranganku.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPKB3AjTPT
Mungkin, paksaan gaib tidak bisa membuat mama membuka mulutnya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAOA37pm9kA
Kini, kepala mama menjauh. Mama meraih legging barunya. Tangan mama kembali mendekati kontol dan kembali mengocoknya dalam balutan legging. Kulihat ayah semakin serius menonton pergerakan mama.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1SLMasEVlM
Saat mama menatapku, kulihat tatapan yang sama seperti ayah. Tatapannya membuatku gugup, sekaligus terangsang.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ08YBXKH2P5
“Jangan keluar Nak, tahan ya!”
“Iya mah, yayang coba tahan.”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDwYjwFT3vS
Eranganku semakin keras saat spermaku menyembur membuat legging mama basah oleh pejuku. Setelah dirasa kontolku berhenti mengeluarkan peju, mama berdiri dan mendekati ayah.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ42NyhMa6Z8
Legging itu, yang basah oleh pejuku, dilempar oleh mama hingga mendarat di bahu ayah.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUTjlxIpWY
“Maafkan mama, yah…” kata mama sambil terisak.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9rtxBnsLd
Mama berdiri mematung sambil melihat ayah. Kini kulihat sedikit pergerakan di tubuh mama. Kini mama menatapku. Tangannya mulai melepas daster yang dipakainya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZuw5fMmqYv
Hingga kini hanya berbalut bra. Ternyata branya pun dilepas.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxGjOOJLTk
Entah kenapa, aku tak paham. Tapi, dari payudaranya, menetes asi. Asi itu terus menetes, hingga seperti mengalir, membasahi payudara, lantas perutnya terus ke bawah.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6yBqzUUmV
Tubuhku mulai bergerak melepas kaos yang kupakai dan melemparnya. Aku bergerak mendekati mama dan agak membungkuk hingga wajahku sejajar dengan payudaranya. Tangan kananku mulai memegang susu kirinya, sedikit meremas hingga asi yang menetes bertambah banyak. Mulutku akhirnya menyedot putingnya hingga asinya dapat kusedot. Tangan kananku mulai basah oleh asi mama.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LY9iNlbzt
Sambil menyusu, kudengar sayup – sayup erangan mama. Kurasakan tangan mama membelai rambutku. Aku menyusu terus hingga asi menuruni daguku. Bergantian kanan dan kiri tak luput dari hisapanku. Hingga akhirnya kurasakan asi mama habis.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQgOfaiaUs
Rasa hausku seperti terpuaskan. Kini, hasrat yang lain menuntut untuk terpuaskan juga. Ku tatap mama. Di wajahnya tak ada lagi ekpresi bingung dan atau marah. Aku berdiri, lantas mama berlutut di depan sofa. Kini, kepala dan payudaranya bersandar di sofa, sedangkan pantatnya nungging menantang.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhYXsjKYqD
Aku kemudian berlutut di belakang mama. Mama memegang kedua pantatnya dan melebarkannya. Kontolku lantas kugesek – gesek ke belahan memek mama. Tiba – tiba aku bergetar…
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzfaZnUURm
Hasil getaran itu, membuatku tersadar akan kendaliku atas tubuh. Tanganku bisa bergerak sesuai kehendakku.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8BhErQnmDD
Inilah saatnya, aku bebas dan melepaskan semua ini. Namun ternyata, nafsuku sudah kembali. Tanganku yang terbebas, kini mengelus pantat mama.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL2J5T0WOkY
Kupajukan kontolku, kucoba mendorongnya agar masuk ke memek mama. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya kontolku masuk juga. Kupompa mama, sambil tanganku meremas pantatnya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRKyYlhfMP
Kini erangan mama semakin terdengar jelas. Kugerakan tangan hingga kini tanganku tak henti meremas susu mama…
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJcoQb9fVK
Ternyata susu mama kembali mengeluarkan asi membuat tanganku basah. Tak pelak, sofa juga kebasahan. Gairahku semakin tak tertahankan. Mama akhirnya mendorongku menjauh. Kini. mama mendorongku, seolah membimbingku. Lantas tangannya menarikku menuju ke kamarnya. Ajaib, ayah mengikuti kami.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFh71Lg9A0
Setelah sampai di kamarnya, aku dibimbingnya hingga merebahkan diri. Kontolku tegak berdiri sementara mama memposisikan diri di atasku. Kontolku digesek – gesek oleh memeknya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbqY66yOBF
Ayah kini berdiri di dekat kasur. Matanya tentu melihat pergerakan kami. Saat sedang menggesek memeknya, tiba – tiba kulihat mama menggetar sepertiku tadi. Seperti saat aku mulai mendapatkan kembali kontrol atas tubuhku.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnr4IoD4pyY
Inilah, pikirku. Saat dimana mama akan kembali sadar dan bangkit menghentikan semua ini. Tubuh mama kini diam, menghentikan gesekan memeknya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiMYXpujWKZ
Kini kurasakan kembali pergerakan tubuh mama. Bukan untuk bangkit berdiri tapi untuk berupaya agar kontolku dapat memasuki memeknya. Akhirnya kontolku bisa masuk seutuhnya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL9x1icaujt
Kenikmatan ini bertambah dengan kesadaran kalau mama mungkin melakukan ini, atas kehendaknya sendiri. Pergerakan pantat mama membuatku berani untuk mengelus dan atau meremas punggung mama. Mama mengerang seiring pergerakan pantatnya yang semakin cepat.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv119aSvEpt
Hingga akhirnya kurasakan mama mengejang sambil melolong. Mungkin orgasme. Mama diam. Aku diam. Akhirnya mama bangkit seolah melepaskan diri dari pelukanku, dari tubuhku. Selesai sudah.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjXs0PkGJ3
Ternyata mama sekarang terlentang di sebelahku. Lututnya diangkat dan dipegang oleh tangannya seolah siap sedia untuk kusetubuhi. Melihat pergerakan tubuhnya itu, aku bangkit dan menyetubuhinya.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyXN1Usg5G
Tak ingin buang – buang waktu, sambil menyetubuhi, mulutku mendarat di susunya lantas menyedot kembali. Kurasakan ada lagi asi yang, tentu saja kusedot dengan khidmat. Pergerakan pantatku semakin cepat seiring orgasmeku yang makin dekat.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriQ0PsEOnf
Kusadari mama kini menatap ayah. Kesadaran itu, bahwa mama sedang menatap ayah saat sedang disetubuhi anaknya, membuatku orgasme. Saat aku mengejang, tangan mama memelukku.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4aZEhmw0yD
Akhirnya aku lepas kontolku dan berbaring di sebelahnya. Kurasa, kami, mama dan aku, tahu kalau kami sedari tadi sudah kembali dapat menguasai tubuh masing – masing. Itu artinya, aku dan mama sama – sama ingin atas kemauan sendiri.
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNIdQCix5N
“Maafin yayang Mah.”
“Tidak apa – apa nak, mama ngerti kalau ini semua di luar kuasa kita.”
3953Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVV9jcULH7y
Setelah itu, aku bangkit berdiri, meninggalkan mama dan ayah di kamarnya.
ns3.148.189.47da2
