Korban
7106Please respect copyright.PENANAqFfOkkv8f3
Hari Minggu pagi jam 6:00 terdengar suara meraung-raung sirene sebuah kendaraan. Sebuah mobil ambulans keluar dari sebuah pertokoan di wilayah Ciledug yang sedang dalam tahap pembangunan. Sesaat kemudian mobil polisi mengikuti di belakangnya.
7106Please respect copyright.PENANAnGRu2rRgXC
Minggu pagi itu beberapa pekerja bangunan baru saja menemukan sesosok wanita muda yang tergolek pingsan di lantai empat pertokoan yang sedang dibangun itu.
7106Please respect copyright.PENANAKctIHBMkqB
Tubuhnya ditemukan dalam keadaan telanjang dengan noda-noda darah setengah mengering di wilayah selangkangannya. Jelas dari kondisi seperti itu wanita tersebut pasti adalah korban pemerkosaan. Setengah jam kemudian ambulans telah tiba di rumah sakit.
7106Please respect copyright.PENANAmaPCCzYVfY
Nampak beberapa orang perawat UGD menyiapkan tempat tidur dorong untuk membawa si korban. Selanjutnya empat orang membopong sesosok tubuh wanita yang berselimut dari dalam mobil ambulans. Wanita muda itu tampak masih pingsan.
7106Please respect copyright.PENANAw7rZDnVKxM
Dari rona wajahnya wanita itu kira-kira berusia 24 tahunan dan tingginya semampai sekitar 150 cm. Warna kulitnya tangannya sawo matang khas orang Indonesia tetapi di bagian pundaknya dan sebagian dada atas yang tidak tertutup selimut warnanya cenderung lebih terang sebagaimana halnya wajahnya yang tetap tidak dapat menyembunyikan kemanisannya meski dia berada dalam keadaan pingsan.
7106Please respect copyright.PENANAZyY7mfLH8z
Besar kemungkinan warna kulit tangannya yang cenderung coklat itu akibat pemaparan terhadap sinar matahari. Mungkin wanita pingsan itu sehari-harinya suka mengenakan baju lengan pendek atau bahkan lengan buntung.
7106Please respect copyright.PENANAwWl52T4L3c
Tidak lama kemudian wanita pingsan tersebut telah dibawa sampai di sebuah ruangan yang tidak ada seorang pasienpun. Mungkin itu adalah ruang VIP atau ruang periksa khusus. Tidak lama kemudian seorang dokter pria datang ke ruangan itu.
7106Please respect copyright.PENANAm6MIWoRmF3
“Bagaimana keadaannya…” dokter bertanya kepada suster yang menjaga wanita pingsan itu.
7106Please respect copyright.PENANA4LsGIwiKvf
“Masih pingsan dok….Dia mengalami pendarahan….” Suster menjawab.
7106Please respect copyright.PENANAMHdHUTt9t9
Dokter itu kemudian menyibak selimut yang menutupi wanita itu dan melihat kondisi tubuhnya yang telanjang bulat. Kemudian dokter tersebut memerintahkan dua orang suster untuk memasang kait penggantung kaki yang terdapat pada sisi kanan dan kiri tempat tidur.
7106Please respect copyright.PENANAC10je0vmFK
Kait yang terbuat dari bahan elastis itu dipasang pada pertemuan antara betis dengan paha. Dengan demikian pantat wanita pingsan itu menjadi sedikit terangkat dan kedua kakinya menjadi terbuka lebar sehingga terlihat jelas alat kelamin dan anusnya.
7106Please respect copyright.PENANAA2sw2NovC6
Metoda itu adalah yang biasa dilakukan oleh para dokter untuk melakukan pemeriksaan kemaluan wanita. Dengan bantuan cahaya sinar halogen dokter mulai memeriksa seputar alat kelamin wanita itu. Ada sedikit darah yang masih mengalir dari liang kehormatannya.
7106Please respect copyright.PENANA2jhjtCeJZ9
Tampak sekali memar di daerah labium mayora vaginanya sehingga terjadi pembengkakan di wilayah itu. Dari kondisi itu jelas bahwa pelaku pemerkosaan pasti lebih dari satu orang.
7106Please respect copyright.PENANAo7X0ho31GK
Vagina yang membengkak itu memperlihatkan goresan-goresan yang menandakan bahwa telah terjadi luka-luka lecet pada alat kelamin wanita itu. Selanjutnya dokter memerintahkan salah seorang suster untuk mengambil alat pemeriksa vagina.
7106Please respect copyright.PENANAH1BpR0BdCi
Alat berbentuk seperti moncong bebek yang terbuat dari logam itu dimasukkan secara perlahan ke dalam vagina wanita itu. Tidak dalam mungkin hanya sekitar 1 sampai 1,5 cm. Setelah itu terdengar bunyi klik dan moncong bebek itu bergerak membuka vagina wanita pingsan tersebut.
7106Please respect copyright.PENANASBpdi1ypo7
Bagian dalam vaginanya segera dengan mudah terlihat. Ngocoks.com Nampak sekali selaput tipis didalamnya yang bentuknya sudah tidak beraturan. Terdapat sobekan ke segala arah yang menandakan bahwa selaput dara wanita itu telah koyak.
7106Please respect copyright.PENANA3hQCgcHBI0
Adanya sedikit darah yang mengalir dari sela-sela selaput yang terkoyak itu menunjukkan bahwa peristiwa robeknya selaput dara masih belum lama terjadi. Dipastikan bahwa peristiwa perkosaan itulah yang telah merenggut keperawanannya.
7106Please respect copyright.PENANASctfUbqL3K
Setelah mengamati dengan seksama alat kelamin wanita itu kini dokter beralih ke anus wanita pingsan tersebut yang juga nampak memar. Terdapat benjolan di sekitar anus yang cukup besar sehingga hampir bersinggungan dengan wilayah vaginanya.
7106Please respect copyright.PENANAz3POMpjgFq
Terlihat noda darah yang mengering di mulut anus wanita itu. Berarti pelaku perkosaan tidak hanya melakukan perudungan seks vaginal tetapi juga anal. Setelah membuat catatan-catatan untuk kepentingan pembuatan visum dokter segera memerintahkan suster untuk melepas kait penahan kaki.
7106Please respect copyright.PENANAgwfETbZHgH
Kemudian dokter mengambil sebuah suntikan serta sebotol kecil cairan warna oranye dari dalam saku baju putihnya. Dokter membuka penutup jarum suntik dan memasukkannya ke dalam botol kecil berisi cairan oranye tersebut melalui tutupnya yang terbuat dari karet.
7106Please respect copyright.PENANAGTprfJqRLG
Sekitar 5 mL cairan disedot oleh alat suntik itu. Selanjut dokter meminta suster untuk memiringkan tubuh wanita pingsan tersebut. Dokter akan menyuntikkan obat pencegah kehamilan melalui bokong wanita pingsan itu.
7106Please respect copyright.PENANAgrLcUZedXw
Setelah menggosok wilayah bokong wanita itu yang akan disuntik dengan kapas beralkohol, jarum segera ditancapkan setengahnya ke bokong wanita tersebut. Tidak ada respon yang terlihat.
7106Please respect copyright.PENANA7DipNSOk86
Cairan oranye itu dengan lancar bergerak masuk ke tubuh wanita pingsan itu melalui bokongnya. Tidak lama kemudian seluruh cairan telah disuntikkan ke tubuh wanita itu dan dokter segera pergi meninggalkan ruangan. Pukul delapan pagi menunjukkan tanda-tanda bahwa wanita pingsan itu mulai siuman.
7106Please respect copyright.PENANAsXLCjLljkR
“Aakkkhhhh…….aaddddduhhhhh………….aadduuhhhhhhhh hhhh”
7106Please respect copyright.PENANAE3BsvhsSK8
Wanita itu rupanya mulai merasakan nyeri di vagina dan anusnya akibat perbuatan biadab orang-orang terhadap tubuhnya. Suster yang menjaga di ruangan itu segera mendekati wanita yang mulai siuman tersebut.
7106Please respect copyright.PENANA4i9aQXGNco
7106Please respect copyright.PENANAas75a8TGwR
“ddiiiii…..ddiimanna…..aakuu…….” Suara wanita itu masih bergetar.
7106Please respect copyright.PENANAyJ2e9aZ4ST
“Tenang..mbak aman di sini…..Ini adalah rumah sakit…..” Suster menjawab.
7106Please respect copyright.PENANAi36GQT9B4R
Wanita yang siuman itu kini menyadari tubuhnya yang telanjang di bawah selimut. Seketika ia teringat kejadian semalam yang menyebabkan kehormatannya terenggut paksa. Seketika itu pula jerit histerisnya mulai keluar
7106Please respect copyright.PENANADcPCIYALTv
“Aaaaaa………..ttiiiiiddaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk……………… ………….”
7106Please respect copyright.PENANAGvMg0Ybt1d
Wanita itu mulai menangis meraung. Suster berusaha untuk menenangkan wanita muda itu. Tetapi gerakan wanita yang mulai liar itu membuatnya kewalahan. Rupanya perasaan shock yang mendera wanita muda itu menyebabkan ia berperilaku liar seperti itu.
7106Please respect copyright.PENANAIFmiJcJWTH
Jerit tangisnya melengking tinggi memenuhi ruangan berukuran 6m x 6m itu. Akhirnya suster menekan bel untuk meminta pertolongan perawat lain. Tidak lama kemudian beberapa orang suster datang ke tempat.
7106Please respect copyright.PENANA21JwWCOu2l
Tidak ada cara lain kecuali memberikan obat penenang agar wanita itu tidak berlaku semakin liar. Dua orang suster memegang tangan wanita itu dan tubuhnya dibuat tengkurap.
7106Please respect copyright.PENANAsAuNyEvYVO
“Ttttiidaaakkkkk…..llleeepassssssssssskaannnn…………… .” wanita itu terus menjerit.
7106Please respect copyright.PENANAbamTpnOEbJ
Dengan cepat suster menyuntikkan obat penenang melalui bokong wanita itu dan lambat laun suara teriakan wanita itu mulai melemah. Suster melepas pegangan tangannya dan mengembalikan wanita itu ke posisi berbaring. Terlihat mata wanita itu yang sayu serta air mata yang telah meleleh keluar.
7106Please respect copyright.PENANAduLlbFMGZc
Suster di ruangan itu tidak tega melihat kondisi wanita itu. Sebagai sesama perempuan mereka dapat merasakan betapa sakitnya kehilangan harga diri akibat diperkosa. Obat penenang itu akan bekerja selama 3 jam.
7106Please respect copyright.PENANAzOih45cijC
Pukul 12 siang tiga orang polwan masuk ke ruangan dimana wanita itu dirawat. Wanita korban pemerkosaan itu sudah mulai sadar dan mulai sanggup menguasai keadaannya.
7106Please respect copyright.PENANA1unhuNIQSE
“Nama anda adalah Afni ?……” Seorang polwan membuka pembicaraan.
7106Please respect copyright.PENANAwVX44IFXeL
Wanita itu mengangguk lemah.
7106Please respect copyright.PENANAlAXeST7TzX
“Anda berprofesi sebagai desainer busana…..? ” Polwan itu melanjutkan pertanyaan.
7106Please respect copyright.PENANA9FwhOh97Vr
Kembali wanita itu mengangguk lemah.
7106Please respect copyright.PENANAEZ545DZ5HE
“Kami memperoleh kartu identitas saudari dari mobil xenia yang anda kendarai. Anda tinggal di wilayah Jakarta Timur. Apakah anda tinggal bersama keluarga…?”
7106Please respect copyright.PENANA35hYPTA9Ff
Wanita itu kini menggeleng.
7106Please respect copyright.PENANAEA6GDWVgpn
“Anda tinggal di kontrakan…..”
7106Please respect copyright.PENANA4rJ5YXfVff
Kini wanita itu mengangguk lagi.
7106Please respect copyright.PENANAaWZiQ0tNvK
“Apakah anda bisa menceritakan kronologis kejadian yang menimpa diri anda?”
7106Please respect copyright.PENANA11YYMntlKN
Kali ini wanita bernama Afni itu hanya terdiam. Bibirnya nampak bergetar. Matanya mulai berkaca-kaca menandakan ada kepedihan yang mendalam dalam lubuk hatinya. Keadaan menjadi hening selama beberapa saat.
7106Please respect copyright.PENANAPIOUiqC89I
Sekitar 3 menit kemudian perkataan mulai keluar dari mulut Afni. Meski menyakitkan dia mulai memutar kembali memori yang mengisahkan rusaknya masa depannya sebagai seorang wanita.
7106Please respect copyright.PENANAWi6dx3a1i7
FLASHBACK
7106Please respect copyright.PENANAXx9hQQy3n2
Sabtu pukul 3 sore itu Afni berada di Pasar Senin. Hari itu dia bermaksud membatalkan pesanan sejumlah kaos yang akan dia desain atas pesanan salah satu instansi pemerintah di Jawa Barat. Kualitas kaos yang tidak sesuai dengan kesepakatan menyebabkan Afni memutuskan untuk mencari supplier lain yang lebih dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
7106Please respect copyright.PENANAYC2hzvPBaM
“Pokoknya pak saya tidak jadi ambil kaos seperti ini…………….” Afni berucap dengan nada seperti orang berdebat
7106Please respect copyright.PENANA456JdJFee0
“Tetapi kaos itu kan sesuai dengan pesanan…..”
7106Please respect copyright.PENANAOimoRylQ8u
“Warnanya sesuai…..ukurannya juga sesuai…Apalagi……”
7106Please respect copyright.PENANAaKL5SXCDV4
Terdengar suara berat laki-laki memprotes ucapan Afni.
7106Please respect copyright.PENANA0B2HFfzS85
“Bahan kain ini tidak sesuai dengan yang sudah kita sepakati…” Afni menyanggah pernyataan laki-laki itu.
7106Please respect copyright.PENANAgmMzXhcaLA
“Bahan seperti ini tidak mungkin bisa untuk didesain seperti yang customer saya menghendaki..?” Afni melanjutkan perkataan.
7106Please respect copyright.PENANAYi2ZT5U5sv
“Barang yang neng mau itu harganya sudah naik…jadi tidak bisa dengan harga yang neng tawarkan kemarin…kecuali kalau jumlah kaosnya dikurangi…” Laki-laki itu begitu saja menjawab kekesalan Afni.
7106Please respect copyright.PENANAL1xABdGzvL
“Lantas kenapa kemarin tawaran saya bapak terima…” Afni kini menjawab dengan kesal.
7106Please respect copyright.PENANAubLFJqbjIR
“Lantas neng maunya apa……” Laki-laki itu mulai sewot juga.
7106Please respect copyright.PENANAoSvqAuakYI
“Saya mau uang saya kembali seluruhnya….pesanan dibatalkan…” Afni menjawab dengan nada yang tidak kalah sewotnya.
7106Please respect copyright.PENANAmkqkdgxNx7
“Tidak bisa kami sudah menyerahkan uang pesanan ke supplier kaos itu” kembali laki-laki itu menjawab.
7106Please respect copyright.PENANAnBJAyhXh9z
“Saya enggak mau tahu pak. Pokoknya pesanan batal dan uang saya kembali…” Afni tetap bersikukuh.
7106Please respect copyright.PENANA0hoGe08ij9
“Kalo begitu silakan aja neng datang ke tempat supplier kaos itu” Kini dengan enteng laki-laki itu menjawab.
7106Please respect copyright.PENANA04EtAJ3N46
“Itu bukan urusan saya. Silakan bapak berurusan dengan supplier itu dan sekarang juga bapak serahkan uang yang saya berikan minggu lalu” Afni terus ngotot.
7106Please respect copyright.PENANAQo0JvkAQip
“Ok. Saya tidak ada uang sekarang. Bila neng mau uang itu kembali hari ini saya antar neng ke tempat supplier itu di Ciledug” Laki-laki itu kini tidak dapat lagi menahan kekesalannya.
7106Please respect copyright.PENANAE1AU7KG59B
“Ciledug….? Saya tidak ada waktu sekarang” Afni berucap.
7106Please respect copyright.PENANAEh1VLkOOvz
“Tidak ada waktu sekarang tidak ada juga uang sekarang” laki-laki itu kini berkata dengan nada melunak.
7106Please respect copyright.PENANA0MEgb7niaF
Afni berpikir cepat. Hari ini masih pukul setengah empat sore. Perlu waktu satu jam setengah untuk dapat mencapai Ciledug bila dia dapat menghindar dari kemacetan. Tapi hari ini dia butuh uang itu untuk memesan kaos di tempat lain yang lebih dapat dipercaya. Akhirnya dia mengambil keputusan menyetujui untuk pergi ke Ciledug.
7106Please respect copyright.PENANAPFOEcciasX
“Baiklah kalau begitu. Antarkan saya ke tempat supplier kaos itu” Afni memberikan keputusannya.
7106Please respect copyright.PENANAtHq61q26A0
“Hei Tigor bilang pada yang laen saya akan ke Ciledug” Laki-laki itu berkata kepada anak buahnya.
7106Please respect copyright.PENANA1VJaVs2smA
“Beres bang Bingsar”
7106Please respect copyright.PENANAVUZ8mYXjcQ
Segera laki-laki bernama Tigor itu pergi meninggalkan Afni dan laki-laki yang ternyata bernama Bingsar.
7106Please respect copyright.PENANADZmoBAB5jB
“Ayo kita berangkat” Bingsar berkata
7106Please respect copyright.PENANA0XTW3NDMQp
“Ayo” Dengan segera Afni menimpali.
7106Please respect copyright.PENANAw5dwATFIDm
Keduanya segera menuju kendaraan masing-masing.
7106Please respect copyright.PENANA8P36UNXJPW
“Tunggu saya di depan pintu keluar parkiran, saya pakai colt diesel” Bingsar berkata lagi.
7106Please respect copyright.PENANAhzZ6L9bviv
“Baik, saya pakai mobil xenia warna kuning” Afni menjawab.
7106Please respect copyright.PENANAap2ZyRMqa9
Sepuluh menit kemudian Afni sudah berada di depan pintu keluar area parkir Pasar Senin. Masih belum nampak tanda-tanda mobil Bingsar keluar. Sekitar 5 menit kemudian keluar mobil colt diesel warna biru muda.
7106Please respect copyright.PENANAMQ6ijYXlP5
Nampak Bingsar mengeluarkan tangannya memberikan kode kepada Afni untuk mengikutinya. Afni sempat melihat Bingsar tidak sendirian dalam mobil itu. Setidaknya ada 4 orang dalam mobil colt diesel itu yang sempat dilihat oleh Afni.
7106Please respect copyright.PENANAtS8SvTjiQb
Tapi Afni tidak ingin memusingkan hal itu. Tujuannya hanya satu cepat sampai di Ciledug dan mengambil kembali uang yang telah ia berikan kepada Bingsar. Pukul 5:30 sore kedua mobil itu tiba ditempat yang dituju.
7106Please respect copyright.PENANAqhkNMTsqa1
Berarti perjalanan ke Ciledung telah mereka tempuh selama dua jam. Afni sedikit merasa aneh karena tempat yang mereka tuju adalah pertokoan yang sedang dibangun dan tidak ada tanda-tanda bahwa toko itu sudah dioperasikan. Rupanya Bingsar melihat gelagat itu.
7106Please respect copyright.PENANAWTdhaVPgF0
“Supplier ku itu namanya Daeng. Dia telah booking salah satu ruko yang sudah jadi. Ada di sebelah sana” Bingsar menunjuk ke arah bangunan lantai empat yang nampak lebih rapi dari lainnya. Lokasinya lebih menjorok ke dalam.
7106Please respect copyright.PENANArx38Imlk0o
Ada sedikit rasa was-was dalam hati Afni. Tetapi melihat masih ada sinar matahari pada hari itu dia merasa sedikit nyaman. Bingsar mengajak Afni ke sana . Mereka berjalan melewati pelataran parkir yang belum diaspal. Ada sebuah mobil jeep land rover terpakir disana.
7106Please respect copyright.PENANAP47uDEXkte
Afni menjadi bertambah lega karena berarti memang ada orang lain di wilayah bangunan tersebut. Di belakang ada 3 orang mengikuti mereka. Mereka adalah orang-orang yang tadi berada satu mobil dengan Bingsar. Afni berfikir pastilah mereka hanya pembantu-pembantu Bingsar.
7106Please respect copyright.PENANAwoD3RdOpGA
Melihat bentuk badannya mereka lebih layak disebut sebagai preman. Dua orang yang mengenakan oblong tanpa lengan terdapat tato di lengannya. Masing-masing berbentuk seekor ular dan bunga mawar.
7106Please respect copyright.PENANATSlTxihF9n
Satu orang lainnya adalah Tigor juga punya tampang preman meski tidak ada tanda-tanda tato di lengannya. Afni sedikit merasa takut dengan keadaan itu tetapi keinginan untuk segera mendapatkan uangnya kembali mengalahkan segalanya.
7106Please respect copyright.PENANAznRdfvSQxU
“Ayo kita naik ke atas” Bingsar membuyarkan lamunan Afni.
7106Please respect copyright.PENANAdWFsrGmXKa
Afni sedikit ragu melihat jalan yang dimaksud Bingsar harus melewati sebuah lorong yang terlihat agak gelap.
7106Please respect copyright.PENANANIZ2UB7uoo
“Ayo cepat kita ke lantai empat sebelum hari gelap”
7106Please respect copyright.PENANAqEClGOqDNX
Bingsar berkata sambil berjalan mendahului. Afni segera mengikuti arah Bingsar di belakangnya. Afni melihat bangunan-bangunan yang masih belum selesai dan banyak potongan-potongan kayu berserakan. Hanya butuh sekitar 8 menit mereka sudah tiba di lantai empat.
7106Please respect copyright.PENANAfjUuRhUIkX
Bangunan dilantai itu terlihat lebih rapi daripada yang sebelumnya mereka lewati. Bingsar segera menuju ke arah rolling door yang terbuka. Ruangan didalamnya diterangi oleh lampu yang tenaganya diperoleh dari mesin generator listrik berukuran kecil.
7106Please respect copyright.PENANAwCpefl4IvV
“Halo kawan kita sudah datang” Bingsar berucap sambil berjalan masuk melewati pintu itu.
7106Please respect copyright.PENANAUgMhoAP6Ks
“Ayo neng ikut masuk” Bingsar memanggil Afni yang berjalan di belakangnya.
7106Please respect copyright.PENANAeG0rs6RQUT
Tidak lama muncullah Afni di depan pintu terbuka ruangan itu.
7106Please respect copyright.PENANABjjDEhLPTF
“Silakan masuk” orang yang ada dalam ruangan itu menyilakan Afni untuk masuk. Ukurannya cukup luas sekitar 12 m x 8 m. Rupanya ruangan itu belum dipasang sekat sehingga terlihat sangat luas.
7106Please respect copyright.PENANA5MM6sX98sI
“Saya Daeng” orang itu memperkenalkan diri dengan mengulurkan tangan.
7106Please respect copyright.PENANAWDPA8NYlrS
“Afni” jawab gadis itu dan tangannyapun terulur menerima jabat tangan Daeng.
7106Please respect copyright.PENANATMluKGmSlS
“Itu di sana kawan saya yang pakai kaos loreng merah namanya Cokro sedangkan satunya lagi Darto”. Kedua nama yang disebut Daeng tadi mengangkat tangannya tanda perkenalan.
7106Please respect copyright.PENANA287QtRlzJt
“Ok. Bingsar apa yang bisa saya lakukan” Daeng mulai bicara pada pokok persoalan. Bingsar bercerita seluruhnya yang dibenarkan oleh Afni.
7106Please respect copyright.PENANAiGi6i3ERNB
“Tetapi mbak Afni pesanan tidak boleh dibatalkan. Kaos sudah terlanjur dibuat. Kami akan rugi dengan pembatalan itu” Daeng berkata.
7106Please respect copyright.PENANA2ODKhtBM7g
Tetapi Afni tetap tidak mau menerima kualitas bahan itu hingga Daeng mulai terlihat kesal.
7106Please respect copyright.PENANAROrs4pY1sK
“Ok kalo begitu tunggu di sini akan saya kembalikan uang anda” Daeng berkata.
7106Please respect copyright.PENANAOvtcxrJY83
Setelah itu dia pergi menuju rolling door yang terbuka dan menghilang dalam lorong. Tidak sampai satu menit Daeng telah masuk kembali kali ini bersama Tigor dan dua rekannya. Daeng segera menutup rolling door. Afni sangat terkejut dengan tindakan Daeng itu.
7106Please respect copyright.PENANACzhbJlmU94
“Mmmee mmmeengapa pintunya ditutup pak…..” Suara Afni seperti tersumbat dalam kerongkongan.
7106Please respect copyright.PENANAydsXkYdX6Q
“Tidak apa-apa karena saya akan mengembalikan uangmu tanpa ada orang lain yang melihat…..” Daeng menjawab.
7106Please respect copyright.PENANAW1CkKn6zuO
Afni sedikit lega mendengarnnya.
7106Please respect copyright.PENANAMOjqd6iEwA
“Tapi ada satu syarat yang harus kau penuhi….” Daeng kembali berkata
7106Please respect copyright.PENANAeQGdFgWmUt
“Apa itu…” Afni bertanya kepadanya.
7106Please respect copyright.PENANA0U8zj9AVVR
Daeng hanya tersenyum dan tidak menjawab. Matanya terus memperhatikan Afni terutama lekuk tubuhnya yang ramping itu tampak menarik baginya. Dengan menggunakan celana ukuran 3/4 itu semakin menunjukkan kemolekan tubuh Afni terutama sekali bagian bokongnya.
7106Please respect copyright.PENANAWU6vse8jH6
Dadanya memang tidak terlalu besar. Mungkin hanya 34A atau B saja. Tetapi yang pasti postur tubuhnya memang menunjukkan kesintalannya yang tidak dapat dipungkiri dari bentuk lengannya yang saat itu menggunakan baju tanpa lengan.
7106Please respect copyright.PENANANQgOua9NRR
Afni yang diperhatikan begitu rupa merasa risih dengan tatapan itu.
7106Please respect copyright.PENANAULxLubQCNW
“Apa syaratnya pak….” Kembali Afni berkata.
7106Please respect copyright.PENANAZzbHZXaVwf
Daeng seketika buyar lamunan joroknya dan sedikit tergagap dia menjawab
7106Please respect copyright.PENANAVM6b5If6Eq
“ehh anu…..eh…..itu….” Daeng menjawab begitu rupa sehingga nampak bahwa saat itu dia telah dirasuki unsur birahi.
7106Please respect copyright.PENANA7zJz5mHAkb
“Aku ingin kau melayaniku………” Daeng berkata sedikit lebih tegas setelah berhasil menguasai dirinya kembali.
7106Please respect copyright.PENANAwvw2r2e3e2
“Apa…..bapak jangan kurang ajar ya…” Afni nampak tersinggung dengan perkataan Daeng.
7106Please respect copyright.PENANAN7waiYLEaF
“Cepat berikan uang itu kepada saya…” Afni berkata dengan ketus berusaha menegarkan diri meskipun kini detak jantungnya mulai cepat.
7106Please respect copyright.PENANAXBxOXMgkjG
“Baiklah…Darto Cokro kalian tahu apa yang harus dilakukan” Daeng berujar
7106Please respect copyright.PENANAtmQnsThuYu
“Beres boss” serentak Cokro dan Darto bergerak mendekati Afni dari belakang. Demikian juga lima orang pria lainnya mendekati Afni. Afni mulai kelihatan panik.
7106Please respect copyright.PENANAcKqr3aj1GB
“Aaapppaaa…aaapaaaa… mmaauuu kkkalaliiiiaannnn ssseeebeennnaarrrrnyaaa??” Suara Afni bergetar.
7106Please respect copyright.PENANAvfDi0JSWlF
“He he he…..kami hanya pengen merasakan itu….yang ada di balik celanamu….” Tiba-tiba Bingsar berkata seperti itu yang disambut dengan tertawa oleh yang lainnya. Kini rasa panik benar-benar melanda Afni
7106Please respect copyright.PENANAU9irslN7qh
“Tttttiiddaaakkkkkkk…….aaaakuuuuuuu…tttiiidaaakkk. .mmmaauuu” Suara Afni semakin serak pertanda dia mulai ketakutan.
7106Please respect copyright.PENANAD4VXh07Ozj
Dari arah belakang Darto tiba-tiba memeluk Afni. Secara refleks Afni meronta melepaskan diri
7106Please respect copyright.PENANArV67G6iQfU
“Bbbaaaaajjiiangaaannnn…llllepassssakaaann!!! !!!!”
7106Please respect copyright.PENANAxF3oRjJvdT
Ketika berhasil melepaskan diri dari dekapan Darto segera Afni membalikkan tubuhnya dan “Plakkkk!!!!!”. Afni mendaratkan tamparan ke pipi Darto. Darto sama sekali tidak menyangka akan mendapat tamparan itu yang membuatnya sedikit tertegun selama beberapa detik. Kemudian tangan kirinya mengelus pipinya yang mendapat tamparan dari Afni.
7106Please respect copyright.PENANAoNWee6mnwQ
“Binal juga cewek ini…..” Darto berkata.
7106Please respect copyright.PENANAewCT1zrwrB
“Kalo binal pasti enak goyangannya…….” Tigor menimpali ucapan Darto.
7106Please respect copyright.PENANAtnNj67HUFb