Setelah nafsuku mereda, lalu aku melangkah menuju pintu kamarku dan kudapati Mbak Oca tengah memainkan memek tembemnya hingga berleleran cairan kewanitaannya. Dia terengah engah sembari memejamkan mata, memainkan jemari lentiknya disetiap sisi memeknya yang kemerahan.
Dirinya yang tak sadar akan kehadiranku ini terus meracau menyebut namaku dengan begitu erotisnya, "Mas... ohhh... shh.. mas Wisnu... memek mbak gatel bangett ouuhhkkk... shhhtttt... " pemandangan yang erotis ini memang tidak terbendungkan.
Kemaluanku mengeras dan berdiri tegak, memanggut penuh nafsu. Ingin langsung ke sodok paksa kemaluannya yang tebal dan berlendir. Tak hilang akal, lalu ku cekik lehernya dari belakang dan menghunuskan kontolku yang super keras. Mbak Oca memekik keras "Ouuuuwwwww..... siapa ini!!! jangan macam mac... ohhh hhh hhh hhh hhh" tak sempat meneruskan omongannya, aku menggenjoti memeknya dengan sangat brutal.
Mbak Oca yang kini tengah dilanda kenikmatan dan kesakitan, hanya bisa bersuara keras bagaikan keledai yang gila dan rabies "Hookkk ooohhh hhoooook hokkk sshhh oiinngg ohhh enakkkk ohhhhh" semakin bernafsu diriku mendapati reaksi binalnya kian menjadi. Kudorong tubuhnya untuk berjalan sembari merasakan kontol besar yang keras dan panas ini mengiringi lorong bangunan megah tempatku tinggal.
Disaksikan oleh beberapa pembantu wanita yang cantik dan rupawan, terkesiap melihat diriku yang tengah memperkosa asisten pribadiku dengan sangat tak manusiawi. "Tuan Wisnu!! astaga gede banget kontolnya..." atau "Ouuhh basah dan becek banget mekiku.. " dan "Seandainya akulah yang di setubuhi oleh Tuan Wisnu".
Sebelum lanjut, aku sering menulis karya sastra stensil untuk menuangkan curahan hatiku karena kecacatanku yang membuatku tak menentu dalam menjalankan kehidupanku. Wisnu adalah tokoh utama dalam cerita " Wisnu Sang Penjahat Seks" bergenre fantasy. Anak seorang Viscount yang dimanjakan dalam segala hal termasuk kekayaan, seksualitas dan kesempurnaan fisik. Dalam cerita ini, Wisnu adalah tokoh jahat yang terobsesi dengan segala hal berbau seks, memiliki paras tampan dengan tubuh ideal serta kemaluan yang diatas rata rata. Lelaki di cerita ini hanya memiliki maksimal ukuran 4-6cm sementara dirinya 30cm dengan ukuran normal 28cm.
Semua mata tertuju kepadaku yang sedang menikmati persenggamaan liar dengan Mbak Oca, seorang pengusaha wanita yang mengalami gagal usaha dan berutang hingga 10.050 Ruel (mata uang senilai Dinar) dan menjual dirinya kepada keluargaku untuk menebus utang utangnya.
"Akuuhhhh ham-pheeee.... ooouuuhhhhhhh" wajahnya yang tolol ini mengejang hebat disertai cairan memek muncrat membanjiri lantai lorong ini dan kemudian terjatuh mengangkang dengan mata memutih. "Anjing bikin sangek aja ini betina... bangun bangsat... " aku tanpa memberikan aba aba langsung menghujamkan sedalam dalamnya hingga dia tersadar dan kemudian pingsan.
Sperma panas dan kental berleleran diantara sela sela memeknya dan kuhujani sperma berikutnya diatas tubuhnya yang sintal. Sekembalinya aku dari kegilaan seks tadi, salah seorang pria yang kukenal sebagai Sebastian memberiku sebuah botol aneh berwarna ungu menyala dan berkata "Tuan, ini cairan yang telah di berikan senyawa Taring Naga Biru dengan Sayap Phoenix" lanjut aku menenggak habis cairan itu dan benar saja, kontolku mengeras pesat dengan sangat pasti. Tonjolan sebesar kelereng mencuat di antara batang dagingku dan sejumlah sisik bertebaran menghiasi kontol superku.
"Hei! sana kau ambil pembantu lacur itu, memeknya sudah rusak dan longgar.. terserah mau kau apakan dia" dia menunduk dan ijin pergi untuk membuang barang rusak tak bernilai ke tempat peternakan orc. Disana, wanita akan dibiarkan disetubuhi untuk menghasilkan orc betina yang bisa digunakan untuk aku nikmati nanti.
"Nikmat sekali duniaku yang sangat fana ini.. " sembari bersantai di ruang perpustakaan ditemani oleh penjaga perpus yang tobrut dan imut.
Bersambung...
ns52.15.53.236da2