x
Di ruang tamu
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡruIb0ZG8yY
Kelihatan Ustazah Hanis sedang hangat bersetubuh dengan seseorang 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs2eViR76d6
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgS33ONEXIL
sambil membelakangi Tuan Ghazali Dan Lebai Idris yang hanya sekadar menjadi penonton aksi ghairah dihadapan mereka itu . Ustazah Hanis menghenjut punggungnya di atas lelaki tersebut. Terlihat batang tua lelaki itu keluar masuk ke cipap Ustazah Hanis yang sudah banjir dengan air mani Tuan Ghazali dan Lebai Idris. Tangan Ustazah Hanis menongkat diperut lelaki tua itu, 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7c2PuzgedP
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Papg649G9
manakala lelaki tersebut meramas geram punggung bulat ustazah muda yang menghenjut liar 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLp3D4bC808
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5rMOj994M
diatasnya.
“Ahhhh ahhhh umphhhh se...dappp. Aghh sedaaapnyaaa.. umpphhh..” keluh Ustazah Hanis . 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnjC7Wudbaa
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehhq0h0lcB
Punggungnya menghenjut ganas melajukan keluar masuk batang tua lelaki itu ke dalam farajnya.
Rambut panjangnya beralun mengikut lenggokkan badannya. Buah dadanya besarnya juga terbuai-buai mengikut rentak henjutannya. Nampak jelas peluh membasahi badan mereka namun ia 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUUqy84Jm33
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ35KWTLTYMe
tidak merimaskan malah lebih mengghairahkan pasangan tersebut untuk berzina. Berlumba-lumba memenuhi nafsu serakah mereka berdua.
“Umppphh... Ummm.. Ummm.. Yesss...” Ustazah Hanis mendesah menahan nikmat batang lelaki tua 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUiXRKvCSj
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDitMt7IoyI
tersebut keluar masuk ke cipapnya. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwPCq7ZIAQX
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0Cwdo1pXN
Ustazah muda itu melajukan lagi henjutannya. Desahan kedua insan itu bersahutan menikmati hubungan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2dgNnJEBA7
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadJqi8iIxr
ghairah tersebut. Masing-masing melampiaskan nafsu serakah mereka antara satu sama lain. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqBpaw5mRS
Lelaki tua itu kemudian makin galak menhenjut cipap Ustazah Hanis dari bawah. Membuatkan lenggokkan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrCInLKCr5r
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnVxikvIe0R
badan ustazah muda itu makin liar di atas lelaki tua berperut buncit tersebut. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHfm3mK7LM
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrEOiEhlob1
Ustazah Hanis mengubah posisi tangannya dari perut lelaki itu ke buah dadanya. Menggenggam dan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqcXoJXyB8j
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3bjp7yFlE
meramas geram bagi merangsang nafsunya.
“Yesss, yesss,, sikit lagi...nak sampai dah Pak Imam...nak sampai...agghhhh... aggghhhhhh...” Jerit Ustazah Hanis. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ31wa4ADo0a
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmxKVAd1sgf
Henjutannya terhenti. Badannya bergetar. Jelas sekali bahawa ustazah muda itu sudah klimak diatas batang lelaki tua itu. Batang Imam Mahmud masih diam berendam di dalam cipap Ustazah Hanis.
Imam masjid itu masih 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mEEXOVha2
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UK5ObWJee
bertenaga untuk pusingan seterusnya. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIriMZd2ETc
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkn2lMRzEsD
Ustazah Hanis mengambil beberapa saat untuk menikmati orgasmnya. Tangannya dilepaskan dari 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjqdfQXgHm
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bfMBeNLLH
buah dadanya lalu diselak rambutnya yang panjang terburai ke belakang. Membetulkan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVnWchUucN4
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkWfvXR7k1I
rambutnya yang kusut saat dirinya sedap berzina. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvyJVqsn8a
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlsPdhTnQha
Lalu terus membongkok turun mencium Imam Mahmud itu tanpa mengeluarkan batang lelaki tua itu 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjDX1HbLln
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULjolR2Y50
dari cipapnya.
Ustazah Hanis mencium rakus mulut imam masjid itu. Air liur bertukar di sebalik lidah yang 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwCVNCW7v2
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6CQxXkHVx
terjulur. Tangan kanan lelaki tua itu memegang kepala Ustazah Hanis sambil tangan kirinya meramas 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8dwQpB5aP
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5uXQjLP3o
geram punggungnya Laila. Ustazah muda itu juga tidak kalah merangsang aksi cium tersebut. Kedua 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLiMLiuegAj
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhXtxNq2KPb
tangannya memegang muka lelaki tersebut kedua belah memastikan mereka kekal 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡckZMvaWWKe
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmYIayyk5Ui
berciuman pada saat itu... 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyeKm7EeDRE
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsTTgjD7jI1
Dan aksi tersebut sedikit sebanyak menaikkan nafsunya sendiri.
Disebalik tuala yang dipakai Tuan Ghazali batang gemuknya menongkat keras. Berdenyut-denyut melihat aksi di 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBV3zHxK70q
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKPbeUmdl7
ruang tamu tersebut...177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbzMcUaZTc
“Umm... Puas dengan anak kandung sendiri tadi?” Soal Ustazah Hanis.
“Hehehehe. A’ah. Pandai kau kenakan aku ya Hanis.” Jawab Imam Mahmud.
Batang gagah Imam Mahmud masih lagi keras di dalam cipap ustazah muda itu. Berdenyut meminta agak permainan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXEnJ9nVGj
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYeah5no2Ew
tersebut diteruskan lagi.
Imam Mahmud menarik Ustazah Hanis dekat padanya lalu berbisik ke telinganya... 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡATjC3N8a7K
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpFlHbAbZDh
“Cuma dengan lubang nikmat kau ni aku belum puas lagi...” lalu bibir berkumis Imam masjid itu dicium rakus oleh Ustazah Hanis.
Ustazah Hanis melepaskan ciuman dari bibir lelaki tua itu . Farajnya mengemut-ngemut batang milik imam masjidnya itu. Jelas sekali mereka masih belum puas berzina. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13jDkm3g3e
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3MtJVGFZXa
Sekarang Imam Mahmud milik ustazah muda itu pula.
“Hmmm... petang tadi saya dah layan Pak Imam takkan tak puas lagi?” 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYjtj0WGyP
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivo1SCkeq5
Ustazah Hanis bangun duduk menegak lalu digoyang perlahan-lahan menggoda nafsu lelaki tua itu
“Takkan pernah puas jolok cipap ketat kau ni Hanis adoiiiii ahhhhh , geram betul akuuu.” Jawab Imam Mahmud sambil melihat Ustazah Hanis yang menggigit bibir sambil menikmati batang tuanya 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTg8iVwNvOw
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlcGhUhn1b
didalam farajnya177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOIiRMXCqg
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2U3H1nbdb
.
Ustazah Hanis tersenyum mendengar kata Imam Mahmud itu. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3hGiZo8s86
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZrYE0lhn5
“Pak Imam geram macam mana? Mari sini tunjuk dekat saya...” kata Ustazah Hanis sambil menggigit bibir 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFxt56cjoIN
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1U5h1NvEuq
menggoda lelaki tua itu.
Imam Mahmud tersenyum melihat gaya sundal Ustazah Hanis . Betapa bertuahnya dia dapat meratah tubuh ustazah muda 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfFRo1iz6Mi
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxzGgnEyUwu
macam ini. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VhiMA1JB7
Imam Mahmud bangun lalu mengambil posisi di belakang Ustazah Hanis. Punggung yang bulat 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsL8ESU8eUR
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡva2vVHs98s
menonggeng itu ditampar beberapa kali. Kemudian dihalakan batang tuanya ke belahan cipap ustazah muda itu 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3qcDrlGTB
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3TE4GTbIv
.Perlahan-lahan batangnya itu ditolak masuk sehingga tenggelam habis ke faraj Ustazah Hanis.
“Ummmm... Sedapnya Pak Imam arghhhhhh.. sedapnya batang tua niii aduhhhhhhh...” keluh Ustazah Hanis. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Zu1w3AcQB
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5bf8PxGRx
Imam Mahmud memulakan aksi sorong tarik batang nikmatnya ke dalam faraj Ustazah Hanis. Tangannya meramas 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf3rDOWoDVI
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbSIdYUkVb
punggung bulat itu sambil sesekali menampar punggung Ustazah Hanis.
Imam Mahmud 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ20gNpWworc
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeomGFAHInR
benar-benar mengambil masa menikmati permainan sorong tarik itu. Setiap kali dia menarik 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1CqZwWZayM
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡijZqlYT6T3
batangnya keluar, Ustazah Hanis mendesah nikmat. Nikmat akan permainan sorong tarik imam masjid itu 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXYZ3bgvMXI
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBNakS5wwA3
Sekali sekala Ustazah Hanis menoleh ke belakang ke arah Tuan Ghazali dan Lebai Idris . Matanya kuyu menahan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZVsWg9iyh
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAPYfFMavPl
kesedapan dijolok dengan batang tua Imam Mahmud.
“Sedap Pak Imam?” soal Ustazah Hanis 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUzgkR4VZ1
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWsnEFhLkG
“Ye... Lubang kesukaan aku... ahhh mestilah sedap...
“Sedap lagi dari Ustazah Masni? Hmmm? Ahhhh...umphhh...” Desah Ustazah Hanis sambil bermain kata 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyZ8oX4yY3
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCN1izi7qb
dengan Imam Mahmud177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJDWdNAkYu
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5MVH48a5ZD
. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9iudhXqkQ
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBScVdllj5d
“A’ah.. argghhhh adoiii dua-dua sedap. korang memang pandai layan jantan..arrghhh sundaaalll.” Jawab Imam Mahmud mula melajukan jolokan batangnya ke dalam faraj Ustazah Hanis. Di joloknya sedalam 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4zNI4YD7bM
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiT5eXRZQF1
mungkin. Melepaskan geram pada ustazah sekolah menengah itu.
Tangan Haji Mahmud memegang pinggang 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgzRWYoriOr
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdwf4cV9zfB
Ustazah Hanis bagi mengimbangi permainan mereka. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQbsaerO8M
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡItshavWw1S
“Aghhhh... Ahhhhhh...Ahhhh.. Yes, Laju lagi... Jolok lubang ustazah kesayangan Pak Imam ni....
Jolok puas-puas. Saya milik Pak Imam malam ni... ahhhh yes Pakkkk Imaaammmm.. yes...” 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡheOYa5luMR
Pap Pap Pap Pap Pap Pap Pap Pap 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ZWybW6133
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDDxFZhqZH
Jolokan Imam Mahmud makin laju... Keluh kesah mereka itu memenuhi ruang tamu tersebut. Mereka 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27vvL4rIro
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡng8i25CFl8
bersungguh-sungguh melepas rasa nikmat akan satu sama lain dengan hubungan terlarang itu.
Haji Mahmud menarik rambut Ustazah Hanis kebelakang. Membuatkan ustazah muda itu mendongak kehadapan. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhK7RunUjrh
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEkoTUjzBa
Jolokan batang tuanya yang bertali arus itu membuatkan Ustazah Hanis ternganga menahan kesedapan. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFUxGWnOtJu
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn2U8QUy3Ik
Tubuh badannya lentik menonggeng menerima jolokan bapak Ustazah Masni itu177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4zZXjHoyJn
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAqHivCtryC
...
“Aku dah nak pancut Hanis oiiii... ahhhh... sikit lagi...sikitttt....” 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjO1vafmii
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9dkngNBJF
“Ahhh... Ahhh umphhh... Pak Imam.. Pancut dalam arghhhh.. naaaaakkkkkkkkk air 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtRJQAybyQl
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Ikf965gYm
mani Pak Imam .. Hanis nak air Pak Imam arghhhhhhhh sedaaaappp ohhhhhhhh....” racau Ustazah Hanis
Jolokan Imam Mahmud makin laju mengganas. Bersedia memancutkan air maninya ke lubuk 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrjSJBsSXC
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZDhmWqntO
peranakan ustazah muda itu. Tangannya kemas menarik rambut Ustazah Hanis. Membuatkan gadis itu 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ81ciJ4ZquK
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzNleOzDh0
mendongak kehadapan sambil meracau kesedapan.
Akhirnya Imam menjolok batang tuanya ke faraj Ustazah Hanis sedalam-dalamnya. Batang zakar tuanya berdenyut 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7JuvJplRT
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBAFxhmxwO
memancutkan berdas-das air mani ke lubuk peranakan ustazah muda itu. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvuhtQPXsh
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXuZrQTux7
Menggigil tubuh badan Ustazah Hanis menerima pancutan air mani dari Imam Mahmud. Cipapnya mengemut-ngemut memerah air mani dari batang imam masjid itu.
Imam Mahmud rebah ke belakang. Lelah kepuasan setelah memancutkan benihnya ke dalam cipap 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrMpwL4efS9
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQuyH5ua3D
Ustazah Hanis. Ustazah muda itu menyelak rambutnya ke belakang. Lalu menoleh ke arah lelaki tua yang baru saja membanjiri cipapnya dengan air nikmat.
Senyuman kepuasan tersimpul di bibirnya melihat Imam Mahmud sendiri tewas dengannya.
Tuan Ghazali yang baru sahaja keluar dari bilik air itu menajam kan pendengaran untuk meneliti suara desahan masih lagi bersahutan dari bahagian tingkat atas rumahnya itu.Nampaknya Tuan Haji Ahmad belum selesai mengerjakan tubuh montok milik anak kandung Imam Mahmud itu177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAlqmWLSRxq
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhU6G7ffGsi
Tidak hairan jika Ustazah Masni terus mendesah bila dikerjakan oleh batang besar milik pengetuanya itu sepanjang malam.Tuan Haji Ahmad memang bertenaga orang nya.177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXGOjWyjpWH
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEwKLf2uqM
Tuan Ghazali mulai melangkah ke arah ruang tamu. Makin dirinya menghampiri ruangan hadapan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡES2fJ8jhcq
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkq5p0R0MTS
rumah tersebut, makin jelas suara desahan seorang wanita . Dan saat dirinya makin dekat, kedengaran suara itu bersahutan di ruang tamu rumah..177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD50uez70Cf
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSjOskZyOH
. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjNrZ6WewO
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIAGhRUoqU
Tuan Ghazali melangkah perlahan menghampiri ruang tamu. Matanya cuba mengintai apa yang berlaku. Akalnya 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoITE0eE7tB
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtASxXHT8Qp
mula menangkap apa yang berlaku. Saat dirinya tiba di ruangan tersebut, matanya terpaku di ruangan tengah ruang tamu itu.
Ustazah Hanis sekali lagi kini sedang hangat bersetubuh dengan seorang lelaki di atas sofa ruang tamu 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPeGTFJdmp
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFDpW6w7LR
tersebut.
Ustazah muda itu menonggeng ke penjuru sofa sambil menahan asakan dari lelaki tersebut dari 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZit5qpz4r
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DTedoBpa9
belakang. Tuala yang dipakainya tadi sudah terlepas. Rambut Ustazah Hanis yang panjang itu terhurai menutupi 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPbwAta3G6
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXVFDZ2OhY
wajahnya. Beralun mengikut hentakkan dari lelaki tua berjanggut putih tersebut dari belakang.
"Ahhhh...Ahhhh... Ahhhh... Ahhhhh... Ahhhhh..." Desah Ustazah Hanis saat dirinya didayung oleh lelaki tersebut 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qfnxZi4f3
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmnctkX0qf
dari belakang.
Tuan Ghazali yang berbadan gempal dengan bulu yang lebat itu terangsang melihat reaksi Pengerusi Masjid Al-Syuhadda itu berzina 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSOxBrq3n7b
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6OsJsifSnx
bersama ustazah muda yang ketagihan batang zakar itu.
Lebai Idris yang menggagahi ustazah muda itu mulai sedar akan kehadiran Tuan Ghazali. Namun dirinya kekal fokus memuaskan nafsunya. Lelaki tua itu menyelak rambut Ustazah Hanis kebelakang lalu membisikkan sesuatu ke telinga ustazah tersebut.
Ustazah Hanis kemudiannya terus memandang kearah Tuan Ghazali . 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SgiqmANcP
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4spfJLP07
"Tuan Zali ! Ahhh... Ermmm...dah lama.... Ahhhh.. Ke kat situ... Ummmpphhhh..." Kata ustazah muda itu sambil 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK6XEE7OVxg
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWAJXZo7Yuz
menerima asakan dari belakang.
"Err... Tak.. Saya keluar hisap rokok sebentar... Tak tahu pula Si Lebai ni tengah busy kat sini.haha...."
"Sorry Tuan Zali... Ahhhhh... Hanis dah memang nak bersihkan diri tadi... Pastu ... Ahhhh.... 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡekBwhnwKkd
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnXmR1WtNfV
tuan Haji... Slow sikit.... Ahhhh"
"...tuan Haji ni terus tonggengkan Hanis..... Ummmppphhh... sedaaaappp...Ahhhh..."sambung Ustazah Hanis
"Ahhhh... .... Ummmpphhh... ustazah... nak berenti dulu ke .... Ahhhh..." Kata Lebai Idris
"Umphhhh... NO. Keep fucking me...Ahhhh... saya nak batang Lebai...ahhhhhhh...
"Tuan Zali meh la sini dekat ermm...." panggil Ustazah Hanis manja.. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ86YTsTey7Y
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnp4W0XUSd
Tuan Ghazali melangkah menghampiri ustazah muda itu di penjuru sofa. Tanpa diberitahu, dirinya mengeluarkan batang 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1JykJghwR
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5sL47Yyel4
gemuknya lalu diacukan ke arah muka Ustazah Hanis .
"Ahhh... Ahhhhh... Woww besarrr nya Tuan Zaliii ... Ahhh... maaf sangat sebab... Ahhhh... Buat Tuan tertunggu... 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa4GwrboFVN
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1uipyhMaMU
Ahhhhhh..." Desah Ustazah Hanis. Saat lubang kemaluannya dijolok dari belakang oleh Lebai Idris, dirinya menyambut 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡirMD5vkVpP
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPpg56t2NxH
batang gemuk milik Ketua Kampung itu lalu dikulumnya.
"Slurrrppp... Slurrrppp.... Ummmm.... Slurrrppp... Slurrpppp..... Ummmppphhhhh...." 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpX7g3L3V6O
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvArcEhsfd
Tuan Ghazali memegang kepala ustazah itu. Dengan keadaan Ustazah Hanis dihenjut dari belakang, agak sukar 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUNjv55Srj
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrdPBiHmJlp
baginya untuk mengulum batang gemuk Tuan Ghazali dengan baik. Namun mereka mulai mencari rentak agar 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdCJicyJpDl
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufWfhPSJs0
nikmat berzina di ruangan itu dapat dinikmati bersama. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpchTaOPbp
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGShBnuT9td
"Ahhhh... Sedapnya ustazah ohhhhh.. Ummmmm..." Desah Tuan Ghazali. Batang gemuk nya keluar masuk pada mulut ustazah sekolah menegah itu.
"Ahhh... Alang-alang kita dah bertiga kat sini... Ummmpphhh... Ustazah.... Ahhhh.... Nak masuk dua-dua lubang tak.... 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAxtumS4ma
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqrrkz6DF3j
Ahhhh..." Tanya Lebai Idris pada Ustazah Hanis.
"Slurppppp... Slurrrppp... Ummmm.... Ummmpphhhh... tuan Haji.. Ahhhh... nak main bontot saya ke..Ahhhhhh 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZemHas8vLd
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cjvPLMBiW
Ughhh...." Tanya Ustazah Hanis pada Lebai Idris sengaja menguji Pengerusi Masjid itu kena dia tahu orang tua itu memang ingin membajak bontotnya.
"Ya ustazah ahhhh bontot ustazah best" Jawab Lebai Idris dengan ringkas. Serentak dengan itu, dia mencabut batang zakarnya keluar dari 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYF6ISQw8CL
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtIiO4JYkmm
kemaluan ustazah muda itu.
Lebai Idris tersandar seketika pada sofa tersebut. Berehat mengambil nafas. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfwW2WUTLSe
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdpFLErshy
Ustazah Hanis duduk di sebelah kanan lelaki berjanggut putih itu. Tangannya mengusap batang perkasa lelaki itu dengan perlahan. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpd6VdDPn3f
Tuan Ghazali pula diminta duduk disebelah kanannya. Kini Ustazah Hanis mengusap batang tua kedua lelaki itu dengan kedua 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQ6jh05CoA
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJvsHsQQHS5
tangannya. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAmR0UeoIKf
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMlpyWXbZm
"Tuan Zali nak jolok sekali dengan tuan Haji ke ermmmmm...?" Tanya Ustazah Hanis
Ketua Kampung itu hanya mengangguk. Mengiyakan pada idea Lebai Idris dan ustazah muda itu. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCo1f2ZRJQY
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrci2PuvN7
"Okay. Kalau macam tu, kita main dekat tengah-tengah sofa ni. Biar Hanis tunggang Tuan Zali. tuan Haji 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFmFKhNJ7H
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFmyzj7Xqy
ni nak main bontot saya dari tadi errmm"
Tuan ghazali mula mengambil tempat di sisi tengah sofa tersebut. Manakala Ustazah Hanis pula memanjat ke atas tubuh gempal berbulu ketua kampung tersebut.
Lebai Idris hanya memerhatikan sahaja dengan dengan berahi melihat ustazah muda itu memanjat ke atas tubuh badan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VMrMlb8Mv
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡap2YlvcPwI
sahabatnya.
Ustazah Hanis membetulkan posisinya di atas Ketua Kampung itu. Rambutnya diselakkan ke belakang. Tangan kanannya 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhUFnYMbers
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWx5OQUnyT
memegang pada bahu kiri Tuan Ghazali dan tangan kirinya mengacu batang gemuk lelaki tua itu pada belahan bibir 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtnAIqPsouZ
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUeku6r7Pf0
kemaluannya.
Kemudian, dengan perlahan... ustazah muda itu menurunkan tubuh badannya kebawah. Menelan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC3EMpcVzdf
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZtsIsoJL5
batang gemuk Tok Ketua itu ke dalam lubang peranakkannya.177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrpAnUL2vs0
"Ahhhhh.aduhhhhhh besaaaarrr nya arghhhhhh Tuaaann ...." Desah Ustazah Hanis dengan perlahan. Tubuh badannya kini mula bergerak turun naik dengan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGTFNbAE54B
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOkRmjo0ZyN
perlahan. Matanya memandang ke bawah. Melihat Ketua Kampung itu menikmati tubuh badannya.
"Ahhhh... Ahhh... Ahhhh.... Sedap ke Tuan Zalii errmmmm? Tuan suka saya tunggang batang gemuk tuan macam ni... Ahhhh..."
"Ummmppphhh... Ahhh... Yaaa....Ustazaaaahhhh Ahhhhh..." Desah Tuan Ghazali. Tangan berbulunya memaut pada pinggang ustazah muda itu.177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsmcOnFTGGy
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PnpIWAg4H
Menikmati pergerakkan di atas tubuh badannya.
Lebai Idris yang memerhatikan mereka dari tadi mulai bangun dan bergerak ke belakang Ustazah Hanis. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQD02buS9v
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjpRZPC17j
Melihat Pengerusi Masjid itu mulai mengambil posisi di belakangnya, ustazah muda itu menghentikan pergerakkannya sementara. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1SyL7nhq1
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzPo6tfJEsa
"tuan Haji, sebelum masukkan, bagi saya hisap dulu bagi licin ahhhhhh." Kata Ustazah Hanis sambil "mengurut" batang gemuk Tuan Ghazali yang berada dalam cipapnya.
Lebai Idris bergerak ke sisi ustazah muda itu. Tangannya mengusap-usap batang perkasanya yang keras. Saat Ustazah Hanis 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvA14EDBGCU
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSFKfta1j6
membongkokkan badannya ke arah lelaki tua berjanggut putih itu, batangnya diacukan ke mulut ustazah tersebut untuk dikulum.
"Slurrrppp... Slurrrppppppp... Slurrrppp... Ummmm... Ummmmmm...." 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4bJvrjdHTN
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡst6cCDtYO1
Imam Mahmud yang baru terjaga dari tidur kerena keletihan itu hanya melihat ustazah muda itu mengulum batang berurat milik Lebai Idris.
Ustazah Hanis mengulumnya 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCU3YzAyR0G
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiwhwgNgLjt
sebaik mungkin. Tangannya mengurut kantung telur batang tua tersebut. Air liurnya dibiarkan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1C1GInPWQp
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe3NAR82vPL
membasahi batang lelaki tua itu
"Slurrpppp... slurrppppp... slurrppppp... Ummmmm... Ahhhh... boleh la ni... Jolok bontot saya slow-slow tuan Haji pleaseee..." Pinta Ustazah Hanis manja.177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡghgG6hS5xa
Lebai Idris kembali mengambil posisinya di belakang ustazah muda itu. Diacukan batangnya pada lubang bontot ustazah comel itu. Dan dengan perlahan, Pengerusi Masjid itu mulai menjolok batang zakarnya ke dalam rongga dubur Ustazah Hanis.177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGo7NsjIMip
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3erLAcRMgA
. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxS5WChYAB3
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PqcjWWFcy
"Ahhh... Ummmmmmm..Sakitttt tuan Hajiiiiii ahhhhhhhh..." Desah Ustazah Hanis . Ustazah muda itu terus memeluk pada tubuh badan berbulu Tuan Ghazali. Dirinya meneran bagi memudahkan Lebai Idris membenamkan kesemua batang beruratnya ke dalam lubang duburnya.
Tuan Ghazali turut 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEBoJq4Cpfb
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPGQubRKqA1
merasa kemutan ustazah muda itu pada rongga kemaluannya makin ketat saat menerima kehadiran batang lain dalam 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4tM2IFwqr
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFzQulmwEN
tubuhnya.
"Ahhh.. Haaa... Haaaa.... Okay... Henjut pelan ya tuan Haji.. Perlahan-lahan ple- Ahhh... Ummmmphhhh..." 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVVCNXfl5z
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWAsrNLL9p
Belum sempat Ustazah Hanis menyudahkan katanya, Lebai Idris mulai mendayung pada rongga dubur ustazah muda itu.
Melihat 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoSOTEzXjpn
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9lHwfGrE9
Ustazah Hanis tercungap mencari nafas dalam permainan mereka, Tuan Ghazali mencapai pada kedua payudara ustazah muda itu itu lalu dikerjakannya perlahan.177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvwll6wo9gr
"Ahhhh...Tuan Zaliiiiiii... Ummmpppphhhh... Ahhh... Ahhhh.... Jilat tetek saya puas-puas Ahhhhhhh... Ahhhhh... 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5iNitV9En8
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTMwVTU9SP
Ahhhhh...." membelai kepala Ketua Kampung yang leka bermain pada kedua-dua belah payudaranya.
Punggungnya terangkat-angkat saat Lebai Idris menjolok batang perkasa itu ke dalam lubang duburnya.
"Ummmm... Ummmm aArghhhhh sedaaapp... Ahhhhh... Ustazah . Ahhh... Ketatnya Ustazahhh kemut... 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGuPzLM11j
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ73mMAjurqx
Ahhhh... Ummmmm..." Desah Tuan Ghazali.177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9aXu5R6w0k
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkMhmUdVaNa
Batang gemuknya bagaikan dicengkam oleh kemutan faraj milik ustazah muda itu. Saat Lebai Idris menjolok batangnya ke lubang bontot ustazah itu, saat punggungnya terus terangkat ke hadapan, Tuan Ghazali menikmati kemutan kemaluan Ustazah Hanis bila batang gemuknya ditarik keluar.177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdU8mQvEzR
Ustazah Hanis mulai menikmati permainan mereka. Kehadiran dua batang tua pada kedua-dua lubangnya 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjI9JBq1fzl
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucegM3ILtY
membuatkan dirinya merasa penuh. Batang tua yang keluar masuk secara bergilir sedikitpun tidak 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVv0libkNvy
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcY8XJrOkm
menberi ruang bagi dirinya bernafas dengan sempurna.
"Ahhhh... Ahhhh...Ahhhhh... Sedapnya... Umpppphhhh... Ahhhh... ... Tuan Zalii... Ahhh..Lebai ahhhhh. Jolok saya puas-puas... Ahhh... Puaskan saya malam ni... Ahhhh... Ahhhhh....." Desah Ustazah Hanis
Tuan Ghazali memaut pada pinggang Ustazah Hanis. Saat gadis itu menurunkan dirinya menelan batang gemuknya, 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUcghBmjt6I
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYcdxhdeOrK
Tuan Ghazali mendayungkan punggungnya ke atas. Menyantak batang gemuknya ke dasar rongga kemaluan ustazah muda itu.
"Ahhhh... Tuann Zaliiiii.... Ermmmmmmmm..... Ahhhh... Ahhhh.... Ahhhh.... Ummmmphhh..." 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiMZNUxhET1
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU3zrbZitkU
Lebai Idris menikmati dayungannya pada lubang bontot wanita itu. Saat itu dia yang mengawal permainan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWcoA9Cu0w
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFZDbidIQu
mereka. Dirinya yang mengawal tubuh badan Ustazah hanis yang naik turun menghenjut pada batang gemuk Tuan Ghazali .
"Ahhh... Wow Ustazah... Ahhhhh... Sedapnya bontot ustazah ni... Ahhhhh.... Kemut batang saya kuat-kuat ya ustazah. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4eD4q6RCX
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69U1oAnmtj
Ahhhhh... Ummmphhhh...." Desah Lebai Irdis. Tangannya meramas-ramas pada daging pejal punggung ustazah muda itu. Dirinya menikmati permandangan batang yangt tuanya keluar masuk pada lubang bontot Ustazah Hanis
"Ahhh... Ahhh.... Ahhh...." 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvRD1NxgMiu
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXBo0LcRMH
Keringat yang membasahi tubuh badan menghangatkan lagi persetubuhan mereka. Desahan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBO8p9aM5BZ
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡednann3M6I
mereka saling bersahutan. Masing-masing mengejar titik syahwat mereka. Tubuh badan Ustazah Hanis 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXmHctLMJ3
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nLgaYJdic
melambung-lambung mengimbangi tusukan dua batang zakar tua pada dua lubang kemaluannya.
"Ahhh... Ustazah.... Saya nak.... Pancut... Ahhh.. Ahhhh..." Desah Tuan Ghazali
"Aku pun samaaa... Ahhhh..adoiiii ketatnyaaa" erang Lebai Idris
Ustazah saat itu hanya menunggang tubuh kedua lelaki tua itu tanpa mempedulikan mereka. Dirinya hanyut 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQArmilA9DX
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqAgZ66Y7B
dilayani seperti sundal. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG0P7yV1NtQ
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXK4zzxQcYY
Lebai Idris kemudiannya menolak tubuh badan montok ustazah muda itu kehadapan. Membongkokkan Ustazah Hanis ke arah Tuan Ghazali lalu 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0d5B7s0Bmp
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKlw5endPh
melajukan tusukannya pada lubang dubur ustazah muda itu.
Ustazah Hanis menahan henjutan Lebai Idris pada tubuh Tuan Ghazali. Dirinya tak dapat menelan batang ketua kampung itu dengan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZTLq05AD4
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXiFiYRuqRp
sempurna disebabkan Pengerusi Masjid itu mulai menghentak batang zakarnya ke lubang duburnya dengan rakus.
Namun Tuan Ghazali mengimbangi dengan mendayung batang gemuknya ke rongga kemaluan Ustazah Hanis dari bawah. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpJfiqYzUT
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59ejuJTzdM
"Ahhhh..Ahhh... Ahhhh... Ahhhh... Ahhhhh... Ahhhhh... Ahhh...." Desah Ustazah hanis . Rambutnya mulai terhurai 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwPSTa17NUw
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyngk9Oxbsp
ke depan. Menutup sebahagian dari wajahnya. Mulutnya tidak henti mendesah namun desahannya 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZftcC5tAF
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8iC4KcWuN
terhenti bila Tuan Ghazali memaut bibirnya untuk dicium.
Tuan Ghazali mulai hampir pada kemuncaknya. Saat Lebai Idris mulai melajukan henjutannya pada dubur Ustazah Hanis , rongga 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaeYTzacTuP
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQefLTEgGFD
kemaluan ustazah itu mengemut batang zakarnya dengan lebih ketat. Nikmatnya makin asyik saat dia menarik 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6sLdL0UkpB
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcqIcK0u4r
keluar batang zakarnya keluar masuk pada kemaluan ustazah muda itu.
"Chuppp... Chuppp... Ahhh...Ustazah sayaaanngggg Ummmm... Chupppp... Saya nak pancut... Chuppp.. Dalam ... 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhzbLEgs1tX
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbKTjKCf9c
Ahhhh..." Desah Lebai Idris .
"Pancut je tuaaannnn Hajiiiiiii. Ahhh.... Chupp..chuppp... Puki sayaaa malam ni memang penuh dengan... Ahhh... Air 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9yitISdYE
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEo1mWlfR1z
mani saja... AHHHHH...." 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI9jjPQuWE4
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjTHrnFgrmO
Saat itu Lebai Idris menyantak batang zakarnya sedalam-dalamnya pada rongga dubur . Serentak dengan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7O6kLXaTZ
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqKMqhj3viE
itu juga dirinya melepaskan berdas-das pancutan air maninya dalam lubang dubur Ustazah Hanis . 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKv2gPP5d77
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSA9Fh4lxo
Pergerakkan terhenti seketika sehingga Lebai Idris menarik keluar batang zakarnya dari lubang dubur Ustazah Hanis , terus 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlobGQDLqkc
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW9b10aTQKc
maninya meleleh keluar membasahi celahan kangkang Ustazah Hanis.
"Adoiii sedap sangat bontot Ustazah ni..Tak tahan aku Zali.. Ahhh..." Desah Lebai Idris sambil kembali tersandar di sofa.
Ustazah Hanis menyelak kembali rambutnya ke belakang. Dirinya ditegakkan semula. Duburnya terasa lohong. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO3YD4KAwhk
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLMMYAVwgt
Namun dibiarkan sahaja.
"Well... saya dengan Tuan Zali belum selesai lagi ermmmm... "
Ustazah Hanis bangun dari pangkuan Tuan Ghazali lalu melutut di hadapannya. Batang gemuk orang tua itu dikulumnya. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPSyw7MUvw
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTqDDj7PjQI
Lendiran yang meleleh dari kemaluannya dan air mani Lebai Idris tadi dijilatnya. Dibersihkan sebaiknya. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrm3pJ84Gx
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvkzUn0WhuE
"Slurrpppp... Slurrppp... Slurrppp.... Ummm.... Tuan Zali nak jolok saya macam mana lepas ni..? Slurrppp... 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfz35bWiGSW
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGDC3XWRoy
slurp... Tadi dah tak sempat pancut sebab tuan Haji tu pancut dulu.... Slurrrppp... Ummmm..." 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFsyqCWS6N6
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Z2728Mu76
Tanya Ustazah Hanis sambil mengulum bersih batang tua Ketua Kampung itu.
"Ummm... Ustazah tonggeng kat sofa ni... Saya nak jolok puki comel ni dari belakang..." Pinta Tuan Ghazali. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfnLanrS8w7
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYViMmBOaSq
"Ummm...Saya geram je tengok Lebai Deris tu jolok kamu tadi... Slurrrppp... Ummm..."
Ustazah Hanis bangun mengambil posisi di sisi Tuan Ghazali . Punggungnya ditonggengkan. Menunggu ketua kampung itu mendatanginya 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlyEsRF1Cj
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH8MWWYecq9
dari belakang. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZuzIRSvYO
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrxRnMDSiu
Tuan Ghazali segera bergerak ke belakang ustazah muda itu. Batang gemuknya diacukan pada bibir kemaluan ustazah itu.
Tuan Ghazali 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv81QDIPAkl
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSDZ65vXYSQ
tidak menunggu lama untuk memulakan permainan. Batang zakarnya terus dijolok masuk lalu 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCoQtcwOIf
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgJivIudArV
disantaknya sedalam mungkin ke dalam lubang peranakan Ustazah Hanis 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6y5WLh9rUI
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xzLbt2jA2
"Ahhhhhh.... Tuan Zali.... Ummmm..Besaaaarnyaaaa ahhhh.." Desah ustazah muda itu.
Ketua Kampung itu tidak menunggu lama untuk memulakan dayungannya. Batang zakarnya di jolok sepuas-puasnya 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjXdUqV5Dz
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIASgItj7n1
pada lubang kemaluan ustazah sekolah menengah itu. Menghentak semahunya untuk melepaskan benihnya pada 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ACPuli1Ev
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79qrdYIC1F
rongga peranakan wanita itu. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7Xe2BXUjr
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGkKk7wo0p
"Ahhhh... Ahhhh... Ahhhhh... Sedapnya Tuan Zaliiiii... Ahhhhh... Jolok puki puas-puas sayaaa... Ahhhh..Besaaaar sangaaattt batang Tuan Zaliii..
Tuan Ghazali memaut pada pinggang Ustazah Hanis . Lendiran nikmat yang keluar dari kemaluan ustazah muda melancarkan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbO7NobB9L
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kl2czJwF2
pergerakkan batang gemeuknya keluar masuk pada kemaluan ustazah itu.
"Ahhhh.... Ummmm sedapnya puki ustazah ni... Ahhhhh....." Desah Tuan Ghazali . Dirinya mulai hampir pada 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEjeV8NK2tT
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUr5T8otmfM
klimaksnya yang terbantut tadi. Setiap jolokan batangnya pada kemaluan ustazah itu, disantak 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OC0fjmbnN
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Q4sqsh0rO
sedalam-dalamnya.
"Aunty... Ahhhh... Saya nak pancut... Ahhhhh... Ustazah ohhhhhhhh...." 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqYkYGzvt2B
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZml8ikzlDb
"Pancut saja Tuan Zaliiiii.. Ahhhh... Pancut je... Ahhh Dalam pukiii sayaaa nii.. Penuhkan puki dengan air mani Tuan Zaliiiiii.. Ummmmppphhhh.... Pancut je dalam puki niiiii. Ahhh... Ahhhh. Ahhhhhhhhhhh sedaaaaaaappppp nyaaa Tuuuaaaaannn..177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLO8cXkXYB7
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7vHlFVTjA
.." 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxhNgnh9Ph0
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6U7yGUjPLn
Tuan Ghazali kemudiannya menyantak batang zakarnya sedalam-dalamnya. Kepala zakarnya mula menembak 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qeGB7R5JO
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9wLyPG3ke
deras dalam rongga kemaluan Ustazah Hanis.
"Ahhhhhhhh... Sedapnya ustazah..ketat nyaaa Ummmmm...." Desah Tuan Ghazali saat melepaskan ledakan benihnya dalam 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPLYknTl5w
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lyA6Csnio
kemaluan ustazah itu. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGZRX8XsYN
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡifmkB9gXMe
Ketua Kampung membiarkan batang zakarnya terendam dalam kemaluan Ustazah Hanis seketika. Dibiarkan rongga kemaluan 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCqMAmAZnQ
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxivVlgu40
wanita itu mengemut erat dan memerah air maninya.
Ustazah Hanis kemudian menolak tubuh berbulu Tuan Ghazali kebelakang sedikit. Mengeluarkan batang zakarnya dari kemaluannya lalu 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsDdYpYgq9
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmx1pjlILHo
duduk bersandar pada sofa ruang tamu tersebut. Air mani yang meleleh pada sofa tersebut 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl1MekLc9Gr
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5E04AixpJ
dibiarkan.
"Terima Kasih Ustazah.. saya puas sangat malam ni." Kata Tuan Ghazali. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoen3iSTUCG
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsNwmbFb4Be
"Saya pun sama... Kita rehat jap. Tuan Ghazali dan Lebai Idris belum dapat lagi yang dekat atas tu kan.." Kata Ustazah Hanis. Dirinya merasa penat 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVPQ2C1Ij9
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6ez72booa
sangat. Namun hatinya gembira kerana nafsunya puas melayani batang-batang tua ini. 177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5E92lV5ZHB
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVzy0UbFbF
Kepuasan saat mencapai klimaks saat bersama tidak pernah membosankannya.
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYwWTahlmdP
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtevwNg02y7
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmVVDk3y8Kw
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgXbCYjim0
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmLP0dofOT
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15En1JNday
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdA0pVwmpa
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd53tR2GhuH
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGrUO5rIovM
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfIKrHtOGQ
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKMnLDJJFo
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8OYl0oVGYX
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡct1I7QmJmo
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFRvkfasixz
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIjOAgcEBZD
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsTgfCwYE2S
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdWrEbdpnw
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLA62U7knJt
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmcpqKZ20S
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlBrmNLqvMT
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1CLJzoLEa
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKBcesA1BHQ
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡychANBgDhe
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KSt4dUiO8
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOImVmDx8K
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrW0O7pugzQ
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4QbOBYoR0
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeGC0cexicP
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaxPO0Xb0iE
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHP98RDBP8f
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyz140GlTsG
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTXpFgzqCQq
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCiu2ldW8cb
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGU3nGqL8O
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4dsGLLGvc
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCV1satstb8
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAaM0EkPMe
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeOEsJ1bj3Q
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74zCb8DsID
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXZI69FRXmc
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DnbXLGdhj
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxVXoUuJEc
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzkgWMA468
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgjyb9oQbr
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpwDX5KZN91
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7YTmgc0bi
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5SbSsoEIh
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVBqKHgBIa
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgXqdvg7bz
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIuUfjGP0LS
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh20RQsKbGf
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNN2aEvEuSV
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡowKQYKXlmR
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQChKQRL24M
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7WpSnm1Y7t
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJaD14Wnjjj
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohrZHFvpz6
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7GUOJW8NA
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJlhlOuPSRx
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpOOlOU4iU
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndK8LIqTc8
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhR5gEPxZH
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwjel5HVjG
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82CEazj4AI
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjViNlRz3E
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuwrXWkvrF3
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwAyQ7EdHy
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DsGYxFWqZ
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmSri0kKNd
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGMhUMTa3qz
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNLp5oE4qX
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK9BXl0bQwn
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8feVTLEJks
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJAmNN7mMw
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmaVHK3mbHU
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYLjAwMJyUu
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUqAbgyAXO
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnojoU62mzh
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskZ8bM5LkG
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9rBY9Pnxj
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡymIpAX6cna
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQlZXpCTHOQ
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOM3M9m4oKm
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUP6lILhJH
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAtOCYtv35H
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIvrt5bZJW
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8J1JcbcW1A
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshBVF2ynvh
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpQSiXzWjZ
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGVb9KAaTr
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7x585yoJvG
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMkBxzQVKhQ
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHYO1AslqM
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn8ng9Neiqw
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyvvuhd3CEI
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgqKFxINB3
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbBumsyMCP
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxo83LVz6x5
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZe8SCMayu
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCNLIHvSc9p
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJTW45XFWG
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAPq5YHMLr
"Aaahhhhhhh Sedaaaappp ahhhhh Tuan Haji besar nyaaaaa aduhhhhhhh"177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeNy6vkddGZ
177Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1f3nFD7ffh
kedengaran desahan dari tingkat atas, rupanya perjuangan Tuan Haji Ahmad dan Ustazah Masni belum selesai.
