Jasmine Adeline, adalah mahasiswi Pendidikan Biologi fresh graduate dari universitas biasa. Dengan latar belakang keluarga yang telah bercerai, kini ia hidup merantau sendirian mencari peruntungan nya. Di ketahui pada Ahir semesternya ia berhutang cukup banyak yaitu senilai 25jt untuk membayar biaya kuliah nya.
Di karenakan ke dua orang tua nya telah memiliki keluarga masing - masing dan sudah tidak mengurusi nya. Kini ia genap 1 bulan mengajar di SMP negri di jakarta. Ia tengah mempertimbangkan tawaran kepala sekolah SMA Garuda untuk bekerja di sana dengan 1 bulan bekerja mampu menutup utang Bu guru muda itu.
Perawakan Jasmine Adeline, tidak tinggi namun tidak pendek, tidak kurus tapi tidak gemuk. Payudara nya besar dengan pantat yang seiras dengan tubuh nya. Rambut nya hitam panjang, sedikit bergelombang di ujung nya. Dengan kemantapan hati dan sudah 1 Minggu memikirkan tawaran pak Baskara, kepala sekolah Garuda, ahirnya Jasmine memutuskan untuk resign dan mengambil job di SMA tersebut.
Tok..tok..tokk..., "permisi bapak", suara lembut Jasmine memecah keheningan di ruang kepala sekolah SMP permata.
"Masuk...", "ohh Bu Jasmine, silahkan duduk, ada perlu apa?", ucap pak Bima.
Jasmine duduk di pinggir sofa yang ada di ruang kepala sekolah.
"Ada perlu apa Bu?", ucap pak Bima, yang kemudian di jawab Jasmine dengan mengulurkan amplop coklat.
"Kenapa resign? Gaji di sini kurang?", ucap pak Bima sambil meremas pantat kiri Jasmine.
"Cukup buat makan sama sehari hari aja pak, buat ke depan nya nggak masuk", ucap Jasmine.
"Memang setelah ini mau ngapain?", ucap pak Bima.
"Mau ngajar di kampung saja pak, dekat dengan keluarga", ucap Jasmine berbohong.
Pak Bima terus menerus meremas pantat Jasmine yang tertutup rok span SE lutut itu. Tangan pria paruh baya itu semakin berani untuk naik ke pinggang sampai ke payudara guru muda tersebut.
"Loh apa nggak sayang, disini gajinya kamu lumayan buat sekelas guru honorer loh", ucap pak Bima.
"Apa yang kamu cari", tanya pak Bima sambil terus meremas remas payudara padat guru muda itu.
Badan Bu Jasmine mulai merinding, darah nya berdesir, memek nya sedikit berkedut.
"Tapi dengan syarat saya harus tidur dengan bapak, saya tidak bisa seperti ini terus, sedangkan bapak sudah punya istri", ucap Jasmine membiarkan tangan pak Bima meremas remas susu nya.
"Kamu cemburu sayang?", ucap pak Bima menggeser muka Jasmine agar bertatapan dengan nya.
"Atau kamu udah dapat yang baru?", lanjut pak Bima.
"Saya akan lanjut bekerja disini, asal bapak menceraikan istri bapak", ucap Jasmine dengan mata berbinar.
Hidup sendiri di rantauan membuat Jasmine menghalalkan segala cara agar tetap hidup.
Pak Bima menghela nafas nya, jelas jelas ia tidak bisa meninggalkan istri nya karena reputasi nya akan tercoreng.
"Okay saya ACC, tapi ada syarat nya", ucap pak Bima.
"Saya mau ini", ucap pak Bima mengelus memek Jasmine dari sebalik rok.
"Tunjukin tempik kamu", ucap pak Bima. Jasmine berdiri mengangkat rok nya sampai bawah perut. Mengangkang di sofa di hadapan pak Bima yang tengah berjongkok.
Pak Bima mendorong kaki Jasmine agar lebih lebar, hingga memperlihatkan memek yang berbalut CD pink yang sedikit basah.
Pak Bima menekan area yang telah di basahi cairan memek Jasmine, "udah basah aja", ucap pak Bima.
"Hngggg....mmhh", Jasmine mendesah pelan saat pak Bima menaik turun kan jari nya di segaris memek nya.
Membuat CD pink itu menjadi lebih basah lagi, "enak?", tanya pak Bima asyik melihat Jasmine merem melek dan kadang mengejang menikmati permainan jari di memek nya yang masih berbalut CD.
"Hng...mmmhh..huh.. huh..", Jasmine ngos ngosan menerima permainan jari pak Bima di memek nya.
"Dah nggak sabar hmm??", ucap pak Bima yang kemudian menjulurkan lidahnya ke memek Jasmine yang masih tertutup CD.
"Ungh... Ahhh... Pak...,hmm..ahhh, gelii", ucap Jasmine sambil mengejang, kaki nya ingin menutup namun segera di tahan tangan kekar pak Bima.
Sapuan hangat lidah pak Bima membuat nya keluar dengan hitungan detik, ia hanya bisa pasrah dengan badan nya yang mengejang sedangkan kaki nya di tahan pak Bima.
"Pak... Saya keluar...", ucap Jasmine masih gemetaran.
"Lohh.. lagi pemanasan ini", ucap pak Bima menyibak sebelah CD Jasmine, hingga klistoris dan lubang memek nya yang merah dan basah terlihat, tak sampai beberapa detik pak Bima memasukkan jadi nya dengan kasar.
"Ungg...ahhh..mmmhh", kaki Jasmine menutup di karenakan klimaks dan segera mendapatkan tamparan di pantat nya.
"Buka yang lebar sayang, katanya cewe baik", ucap pak Bima. Jasmine pun membuka lagi kaki nya lebar lebar.
Panggul nya bergetar ke kiri dan ke kanan karena klimaks dan harus menahan nya agar tetap terbuka, sedangkan harus menerima permainan gila jari pak Bima di memek nya.
Hingga pak Bima menambahkan 1 jarinya, sehingga 2 jari mengocok memek Jasmine yang sangat memerah itu, hingga Ahir nya.
"Mmmh...ah..ah..huh..", dengus Jasmine klimaks kedua kaki nya menutup rapat, dan seluruh badan nya bergetar, membuat nya hampir jatuh.
Kemeja warna soft pink itu di buka oleh pak Bima, serta bra yang menutup susu besar Jasmine pun di copot sekali.
Pak Bima kemudian menyuruh Jasmine duduk di lantai sedangkan pak Bima di sofa, ia membimbing Jasmine mengelus kontol nya yang telah mengeras.
Ia membimbing kepala Jasmine untuk menciumi kontol nya yang masih berbalut celana kerja itu.
Jasmine yang sudah lemah, dengan hati hati membuka celana dan mengeluarkan kontol pak Bima dari celana dalam nya, yang langsung mencuat mengenai muka Jasmine.
Tak berselang lama, pak Bima terus menekan kepala Jasmine untuk mengulum kontol penuh urat itu.
Jasmine menatap pak Bima dengan mulut yang full tersumbal kontol, dan rambut yang masih di Jambak pak Bima sendiri.
Membuat pak Bima makin ngaceng, dan dengan brutal memaju mundur kan kepala Jasmine.
Dengan penuh birahi, pak Bima mengangkat tubuh Jasmine ke sebelah nya dengan posisi doggy menyamping.
Dengan mulut yang makin sesak karna kontol pak Bima yang makin membesar, sambil menerima kocokan jari pak Bima di memek Jasmine.
Membuat Jasmine merasa layak nya pelacur, namun justru semakin membuat nya ingin klimaks lagi dan lagi, terlihat dari pinggul nya yang bergoyang ke kanan dan ke kiri, di barengi tubuh nya yang bergetar.
Seakan tak ingin membuat Jasmine istirahat, dengan cepat pak Bima membuka CD Jasmine, dan mengentot nya secara doggy di sofa.
"Ahhh...ahhh..mmmh.. pak..., unggghh..mm..", mulut Jasmine merancau sembari menerima sodokan kontol pak Bima di memek nya.
"Saya mau pipis...", ucap Jasmine dengan badan bergetar, sampai posisi nya setengah tengkurap.
"Baru aja masuk", ucap pak Bima seakan tidak memperdulikan Jasmine yang lemas dan masih menggenjot nya.
648Please respect copyright.PENANA7MtdWpbKLJ
648Please respect copyright.PENANAfMDVGdFnuK