
Namanya Noah Narendra dan hobinya adalah menyodorkannya bokong sintalnya ke hadapan wajah pria-pria hidung belang.61Please respect copyright.PENANAIbsS3vw6jh
Agar bokong pinknya diciumi, dijilati, dikokop sampai tubuh Noah menggelinjang keenakan, lalu lubangnya yang sempit dan becek penuh lendir itu disodok oleh pen!s-pen!s tegang itu sampai penuh sesak.61Please respect copyright.PENANAg4X2CR96TT
Noah sangat menikmati semua seks yang pernah dilakukannya. Rasanya seperti terbang ke surga untuk sesaat. Rasanya Noah ingin terus mengulanginya lagi dan lagi. Noah ingin mencoba seks dengan semua orang yang berhasil membuatnya tertarik, mencoba semua gaya bercinta, dan memenuhi lubang aπusnya dengan sperma mereka.
Sekarang umur Noah baru 15 tahun, dan lubang aπusnya sudah dikawini oleh belasan laki-laki dari berbagai usia, aπus Noah sudah disodok lebih dari ratusan kali, sudah pernah disemprot banyak p£juh yang membuat lubang dan perutnya terasa penuh kenikmatan surgawi.
Noah adalah jalang cilik yang haus akan seks, di mana pun dia berada, dalam keadaan apa pun, bersama siapa pun, Noah siap menghangatkan ranjang mereka dengan tubuhnya yang montok dan mulus. Sampai Noah berpikir, mungkin dia dilahirkan memang untuk menjadi pemuas nafsu para bajingan.
"Ahh ahh Pah ah sakit Pah ouhh! Pah, Enaak ahh ahh enak banget! Ahh! Ah!"
Seperti sekarang, Noah sedang menungging telanjang di depan k0ntol perkasa ayahnya sendiri yang sedang birahi, sambil menyodok lubang becek putranya yang telah longgar itu membabi-buta. Laki-laki berusia 36-an itu terus menyodomi anus remaja pria yang adalah darah dagingnya sendiri.
Oh, tiap kali Galih ingat fakta bahwa jalang yang sedang disetubuhinya ini adalah anaknya sendiri, birahinya langsung naik, k0ntolnya langsung tegang, sambil membayangkan lubang becek Noah memijat-mijat k0ntolnya yang besar.
"Ahh Pah, ahh asshh sodok Noah lebih kuat lagi ahh ahh Pah! Iyahh sebelah sana ahh ahh! Enak banget ah ah!"
Noah yang sedang menungging di atas kasur menggenggam sprei putih yang telah acak-acakan itu dengan kuat, tubuhnya yang kecil dan putih mulus terhentak-hentak seirama dengan genjotan Galih yang semakin brutal memperk0sa aπusnya.
Perut Noah yang datar menghimpit pen!s mungilnya yang berwarna merah muda, pen!s mini itu menegang, terhentak-hentak namun terhimpit diantara kasur dan perut, rasanya semakin sakit ketika Noah memegang ujung kepalanya dengan sebelah tangan dan mulai mengurutnya.
"Ohh lubangmu udah longgar banget, Noah! Ah ahh! Tapi kok bisa k0ntol Papah kamu jepit kuat banget! Ah ahh!" Galih meracau sembari terus memperk0sa Noah. Tangan kanan laki-laki itu menahan dada Noah agar tak jatuh, sementara tangan kanannya menjambak rambut pirang Noah yang sedikit panjang.
"K0ntolnya Papah juga ahh ah enak bangeeeet!" Saking enaknya, Noah sampai merem-belek dengan tubuh terhentak-hentak tak karuan. "Ahh ahh lubangku disodok sama Papah enak banget ahh ahh! Noah suka banget disodok k0ntolnya Papah yang besar ini, ahh ah!"
Noah ngeces sampai mengotori dagunya, wajahnya sendiri yang telah memeran mendongak gara-gara rambutnya dijambak oleh Galih, tapi kenikmatan duniawi yang tengah dirasakannya saat ini membuat Noah tak peduli lagi dengan apa pun, bahkan ketika air liurnya semakin banyak jatuh ke dagu lalu dada, Noah masih terus-menerus mendesah keenakan sembari mengocok pen!snya sendiri.
Sementara Galih yang pen!snya terasa mulai ejakulasi, segera mempercepat sodokannya pada aπus Noah. Noah pun tak tinggal diam, dia menggoyang-goyangkan pantatnya sendiri dengan sangat sensual, membuat sodokan Galih semakin dalam menusuk aπusnya hingga kepala pen!snya Galih hampir timbul di permukaan perut datar Noah.
"Pah! Paahh! Ahh ahh nyodoknya lebih cepet lagi Pahh ahh ahh ah! Aku mau pipis, Pah! Ahh ahh! Papaaah!"
"Ssssttt sabar, Sayang. Papah pasti bakalan perk0sa kamu sampai lubang aπusmu mekar dan jadi merah-merah. Ssstt ahh ahh!"
Lidah Noah menjulur seperti seekor anjing, matanya merem-belek melihat ke atas plafon, merasakan betapa penuh dan enaknya lubangnya yang sedang disod0k ini, kedua tangan Noah gemeteran menahan bobot tubuhnya sendiri di atas kasur yang bergoyang-goyang hebat.
"Ohhh! Paaahh! Ahh ahh!"
Noah ejakulasi lebih dulu, pen!s mungilnya mengeluarkan beberapa tetes sp£rma, sebelum akhirnya menyemprot lebih banyak di atas permukaan kasur putih itu.
"Eeaahhhh!" Noah mengejan.
Untuk sesaat tubuh Noah menegang dan bertambah panas, merasakan sensasi kenikmatan yang membuat seluruh tubuhnya relaks.
Sambil masih terhentak-hentak oleh sod0kan Galih, Noah yang mulai lemas didekap oleh sang ayah dari belakang, membuat sod0kan Galih terasa semakin dalam hingga mentok. Noah menjilati liurnya sendiri yang menetes sangat banyak. Dia lalu menoleh ke belakang, melihat wajah Galih yang penuh peluh sambil terus memperk0sanya.
Noah tersenyum, ayahnya sekarang terlihat sangat gagah, apalagi laki-laki dewasa itu sedang menyod0minya, rasanya sangat nikmat. Dengan tangan yang telah lelah, Noah meraih wajah Galih, menempelkan bibir keduanya, lalu Noah pun mencumbu ayahnya sendiri. Dia memasukkan lidahnya dengan perlahan dan lembut, mengabsen deretan gigi Galih yang bau rokok. Sementara bokongnya masih terus ditombok oleh k0ntol Galih yang terasa semakin besar dan penuh.
Galih mengambil alih permainan mulut Noah dan meraup seluruh bibir Noah dengan serakah, saking brutalnya ciuman Galih, ludah keduanya bahkan sampai berjatuhan ke dagu, ciuman mereka mengecap sangat keras, beradu berisik dengan sodokan pen!s Galih dilubang aπus Noah.
Ketika Galih hampir ejakulasi, dia melepaskan ciuman mereka dan mengigit leher jenjang Noah yang putih bersih.
Noah pun memekik akibat rasa sakit dilehernya, sekaligus kakinya yang semakin mengangkang lebar akibat semburan sp£rma Galih yang tak kira-kira di dalam lubang aπusnya.
Saat itu, Galih memeluk Noah dengan sangat erat dari belakang. Tubuh laki-laki itu panas dan penuh peluh, napasnya ngos-ngosan setelah merasakan sensasi kenikmatan tiada tara yang dia dapatkan dari lubang becek sang anak.
"Pah, sakit," rengek Noah manja, "ahh ahh! Ahh! Ahh!"
Setelah seluruh sp£rmanya keluar, Galih melepaskan gigitan lehernya.
"Ssstt. Mana yang sakit, Sayang?" Galih mengecup bekas gigitannya, meludahinya dan meratakannya dengan hidungnya yang mancung.
Noah cemberut. "Nanya aja sama tembok." Dia lalu memalingkan wajah merahnya.
Galih tertawa. Dia lalu menoel dagu Noah agar menatap wajahnya, setelah itu Galih mencium hidup dan bibir Noah dengan lembut.
"Jangan ngambek dong, Papah jadi sedih, nih. Padahal k0ntol Papah aja masih nancep dilubangmu."
Noah merebahkan tubuhnya dengan posisi tengkurap, diikuti Galih yang memeluknya dari belakang dengan pen!snya yang masih menancap sangat dalam.
"Papah sayang sama aku gak?" tanya Noah.
"Kenapa nanya gitu?"
"Habisnya Papah cuma dateng ke aku kalau mau ngent0t doang, sih."
Galih tertawa. Dia lalu mencium ceruk leher Noah. "Habisnya lubangmu enak banget sih, Papah kan jadi ketagihan pengen ngenj0t kamu terus-menerus."
Noah tersenyum malu-malu. "Kalau Papah ngenjot lubangku terus, kapan Papah kerjanya?"
"Papah gak usah kerja, ngent0t sama kamu aja setiap hari."
"Iihh, Papah, nakal!" Noah menelusupkan wajahnya ke bantal.
Galih mencabut penisnya dari lubang Noah, seketika seluruh sp£rmanya langsung berjubelan keluar. Warnyanya putih bening dan mengkilat, sangat licin dan banyak. Rasanya sangat nikmat dan hangat, Noah bahkan sempat bergidik keenakan ketika merasakan sensasi sp£rma Galih keluar dari lubang aπusnya.
Noah lalu membawa tangan kirinya untuk menyentuh bokongnya, merasakan betapa licinnya sp£rma Galih ditelapak tangan kecilnya.
Galih lalu membantu Noah mengeluarkan sp£rma miliknya di sana, Galih awalnya mengolesi dia bongkah pantat sintal Noah dengan lendir-lendir itu, lalu dia memasukkan ketiga jarinya sekaligus ke dalam aπus Noah hingga membuat remaja itu langsung berteriak keenakan.
"Ahhh! Papah! Ahh ah Papah lagi apa, sih? Ahh!" Noah protes. Tapi juga keenakan, karena Galih bukan cuma mengeluarkan sp£rmanya, tapi juga meremas-remas anusnya.
"Kalau masih mau Papah bikin enak, nurut aja."
"Aahh, Papah, ahh iyah ah ahh." Noah mendesah keenakan ketika sp£rma Galih menetes keluar dari lubangnya yang becek.
Saat lubang gelap dan becek itu mulai menutup kembali, Galih langsung memasukkan kelima jarinya sekaligus ke dalam sana dan mengobrak-abriknya. Noah seketika dibuat menggelinjang keenakan dengan sensasi remesan tangan Galih di dalam lubangnya.
Di dalam kamar Noah yang penuh action figure, suara desahan dan benturan kulit santer terdengar, ditambah keadaan malam yang hening, membuat persetubuhan keduanya semakin terdengar meriah
Noah bahkan melengkungkan punggungnya dan mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya; mencari kenikmatan.
"Ahh Pah ahh, Papah mau ngenj0t lubangku lagi? Ahh!" Noah menatap Galih dengan pandangan kabur oleh kabut nafsu. Remaja itu secara sadar melebarkan kakinya agar mengangkang, agar Galih lebih mudah untuk memperk0sanya.
"Papah jadi kepikiran, kalau Papah gak kerja dan setiap hari bisa ngent0t sama anak kesayangan Papah ini, gimana kalau Papah jual aja video-video seks kita di Onlyfans, Pornhub, Telegram, Twitter, atau Patreon? Pasti banyak yang beli cuma buat nontonin kamu diewe."
Noah mulai pusing, kepalanya berdengung, dan tubuhnya sangat lelah, tapi juga masih ingin disodok lagi dan lagi. Jadi ketika ayahnya mulai mengambil kamera dan merekam perbuatan mereka. Noah cuma tersenyum di depan kamera itu sambil meliuk-liukkan badannya yang keenakan lubangnya diremas-remas oleh tangan nakal Noah.
Bahkan ketika kamera itu merekam ciuman panas mereka, merekam bagaimana mulut nakal Noah menjilati kont0l Galih, merekam bagaimana lubang aπus Noah diperk0sa oleh k0ntol Galih, Noah cuma bisa mendesah dan kangkang.
"Ahh!! Ssshhh! Noah jalangku yang binal ahh ahh!"
Sambil terus merekam tubuh telanjang Noah yang ada di bawahnya dengan kaki mengangkang sedang disod0mi, laki-laki umur 36 tahunan itu berencana untuk menjual video-video p0rno ini dengan harga mahal.
Sejak kapan hubungan tak bermoral antara Noah dan Galih terjadi? Mungkin itu sekitar satu tahun lalu, saat hubungan diantara mereka cuma sekadar anak dan ayah yang monoton, tak lebih.
Tapi suatu hari, Noah yang saat itu baru berusia 14 tahun tak sengaja meminum minuman aneh yang ada di meja kamar milik kakak perempuannya yang berusia 18 tahun. Saat itu kakaknya langsung marah besar pada Noah, karena itu adalah minuman tradisional yang dibelinya dengan uang tabungan selama lima tahun, tapi tubuh Noah yang mulai panas dan merasakan sensasi aneh tak lagi menggubris omongan sang kakak.
Saat itu, di dalam kamar itu, mereka cuma berdua. Karena Ratna -- kakak perempuan Noah -- takut disalahkan oleh orang tua mereka jika tahu Noah meminum minumannya dan menjadi seperti ini, maka yang saat itu hanya terpikirkan oleh Ratna adalah bertanggung jawab sebelum orang tuanya tahu.
Jadi Ratna mulai melucuti pakaian Noah dan pakaiannya sendiri, dia lalu memasukkan pen!s kecil Noah yang telah menegang ke dalam mulutnya.
"Mbak Ratna mau ngapain?" Noah bertanya sambil menangis.
Tapi dia merasakan sensasi enak di pen!snya yang saat itu sedang di dalam mulut Ratna. Sensasi aneh yang baru pertama kali dirasakannya membuat hati nurani Noah bimbang, antara merasa senang dan tak nyaman. Tapi begitu Ratna mulai mengurut pen!s Noah dan membuat Noah orgasm£ untuk yang pertama kalinya sejak mendapatkan mimpi basah, Noah merasa sangat senang dan ingin merasakan sensasi itu lagi dan lagi.
Lalu Noah dibuat bingung ketika Ratna menduduki perutnya, di mana saat ini Noah sedang berbaring di atas kasur sang kakak. Lalu Ratna membuka lebar kaki Noah.
"Mbak Ratna, Mbak Ratna, itunya mau diapain lagi?"
"Udah diem aja, ini jadi rahasia kita berdua. Ngerti kamu, Noah?"
Meski awalnya bingung, tapi Noah tetap mengangguk.
Lalu Ratna mengajak Noah bersenggama, remaja perempuan itu pelan-pelan memasukkan pen!s kecil Noah ke dalam vag!nanya dengan dia yang ada di atas Noah, seketika pen!s kecil Noah masuk secara sempurna ke dalam vag!na Ratna yang sudah tak perawan lagi sejak kelas 2 SMP.
Awalnya Noah merasakan sakit, perasaan yang sangat aneh daripada saat pen!snya diemut oleh Ratna tadi. Jadi Noah yang masih polos menangis, tapi Ratna berusaha menghiburnya dengan mencium bibir Noah. Itu berhasil. Lalu Ratna melanjutkan aktivitas seksualnya dengan sang adik.
Ratna menggoyang-goyangkan pinggulnya, menemukan titik enak untuk dirinya sendiri dan juga Noah. Misi kegiatan yang Ratna ambil dengan ekstrem ini adalah untuk meredakan efek dari minuman yang sebelumnya Noah teguk.
Ratna dan Noah saling berpelukan erat ketika ranjang itu suara decitannya semakin keras terdengar, sensasi panas dan kelenjar nikmat tak pelak menyeret keduanya ke dalam surga sesaat. Terlebih ketika Noah menyemprotkan sp£rmanya yang sangat sedikit itu di dalam lubang vag!na Ratna hingga membuat Ratna yang juga mendapatkan kenikmatan seketika melolong keenakan.
Sayangnya hari itu masih siang, dan pintu kamar mau pun rumah tak ada yang keduanya kunci sebelum melaksanakan kegiatan panas itu.
Saat Galih yang baru pulang dari bengkel masuk ke dalam rumah dan langsung memergoki kedua anaknya tengah bersetubuh, laki-laki itu langsung membanting pintu, membuat Noah dan Ratna seketika membantu.
"Apa-apaan kalian berdua?!" Sambil melotot, Galih menghampiri kedua anaknya dengan marah.
Noah dan Ratna yang masih bugil cuma menatap horor ayah mereka.
"Dididik bener-bener, disekolahin, malah mau jadi jalang kalian, hah?!"
Saat Galih mendekati keduanya, bau sperma seketika menyeruap indra penciumannya.
Ratna mendekati sang ayah sambil merangkak, dia mencium kaki Galih sambil menangis minta ampun.
"Pah! Maafin Ratna, Pah. Maafin juga Noah, kita ngelakuinnya gak sengaja."
Galih menatap bokong Ratna yang sedang bersimpuh di depan kakinya, lalu matanya beralih ke Noah yang masih di atas ranjang, terlihat bingung dengan situasi sekarang, tapi kakinya masih mengangkang lebar.
"Anak kurang ajar kayak kalian berdua harus dikasih pelajaran baru bisa jera!"
Masih diliputi amarah dan nafsu saat melihat kedua tubuh bugil yang masih penuh keringat itu tepat di hadapannya, Galih membuka pakaiannya, juga celana dalamnya, memperlihatkan pen!snya yang sudah bangun tepat di atas kepala Ratna.
Galih lalu menjambak kepala Ratna dan langsung memasukkan pen!snya ke dalam mulut anak perempuannya itu. Ratna yang sudah besar tahu bahwa ini adalah cara untuk menebus kesalahannya, jadi dia dengan telaten menjilati pen!s ayahnya yang besar dan berotot itu.
Galih merem-belek merasakan betapa lihainya mulut Ratna memanjakan pen!snya yang sudah lama tak diemut seenak ini, dia lalu menjambak rambut Ratna dan memperdalam kolohan mulut Ratna.
"Ahh ah! Ahh ahh ah, ah ah ahh!" Galih mendesah keenakan, saat sp£rmanya hendak keluar, Galih tak membiarkan Ratna mengeluarkan batang pen!snya dari mulutnya dan memaksa Ratna untuk menelan seluruh sp£rma sang ayah.
Setelah Ratna menelan seluruh sp£rma Galih, Galih langsung menyeret Ratna dan mencium bibirnya brutal. Ratna yang sudah sering berciuman dengan pacarnya pun langsung membalas ciuman sang ayah dengan tak kalah lihai.
Sementara Noah yang melihat kegiatan ayah dan kakaknya itu hanya bisa menelan saliva, dia bingung, tapi juga ingin berada di tengah-tengah keduanya. Apalagi saat Galih mendorong tubuh telanjang Ratna ke atas kasur dengan posisi menungging dan langsung melesakkan pen!s besarnya itu ke dalam vag!na Ratna yang telah basah dan berlendir.
Noah tanpa sadar mengurut pen!s kecilnya sendiri, dia juga ingin merasakan apa yang kakaknya rasakan, dia juga ingin berciuman dengan sang ayah, dia juga ingin mengemut pen!s ayahnya yang besar dan terlihat lezat itu, dia juga ingin lubangnya dibobol oleh pen!s besar Galih yang membuat Ratna saat ini menjerit-jerit keenakan.
"Pahh! Ahh ahh! Ahh ah! Sodok memekku lebih kenceng lagi, Pah! Ahh ah! Enak banget sodokannya Papah ah ahh!"
Tubuh Ratna menggelinjang, dia tadi baru saja merasakan pen!s kecil adiknya yang gak lebih besar dari jempol tangan, lalu tiba-tiba saja kini dia disodok oleh pen!s ayahnya yang sebesar pergelangan tangan orang dewasa.
Siapa yang tak jadi gila!
"Ahh ahh! Ahh Pah! Hamilin aku, Pah! Aku mau bunting benihnya, Papah! Ahh ahh!" Ratna mulai meracau tak jelas dengan tubuh terhentak-hentak tak karuan.
Galih meludah ke lubang vagina Ratna yang membuka lebar dengan pen!snya yang keluar masuk. "Yakin kamu mau Papah hamilin? Hamil beneran nangis kamu."
Pikiran Ratna sudah melayang kemana-mana. "Ahh ahh Ratna gak peduli, Ratna cuma mau hamil benihnya Papah! Ah ahh!"
Galih mempercepat genjotanya dilubang Ratna. "M£mek kamu licin banget, Na! Ahh ah bikin Papah betah nyodok kamu! Ah!"
"Ahh ahh ahh! Pahh ahh! Hahhh ahh!"
Noah berkedip-kedip melihat kedua orang yang sedang bersenggama di depan matanya itu, tanpa sadar Noah pun ikut melebarkan kakinya dan mengurut pen!snya lebih cepat.
"Aaaaaaahh!"
Saat Galih orgasm£, dia benar-benar menyemburkan sp£rmanya di dalam lubang vag!na putrinya sendiri. Crot! Crot! Crot! Sambil berharap bahwa Ratna akan hamil dari benihnya yang subur itu.
"Ratna? Gimana, enak gak genjotanya Papahmu ini, ha?" Galih mencabut pen!snya dari vag!na Ratna yang terasa empuk, lalu menampar vag!na itu beberapa kali sambil mengoles-goleskan sisa sp£rmanya di antara paha Ratna.
Tapi ternyata Ratna sudah tepar setelah pelepasan keduanya ini dan pingsan.
Galih menggaruk kepalanya sendiri, sambil berpikir bagaimana kalau istrinya nanti tahu kalau dia habis mesum sama anak sendiri? Belum lagi, gimana nanti kalau Ratna beneran hamil anaknya?
Lalu pandangan Galih teralih pada Noah yang sejak tadi cuma menonton. Galih lalu menghampiri Noah, laki-laki itu sadar kalau sejak tadi mata Noah tak pernah lepas memandangi pen!snya yang menggantung di selangkangan.
Sambil memegang pen!snya sendiri yang masih berdiri gagah itu di depan muka Noah, Galih menyodorkan pen!snya pada Noah.
"Kamu mau? Papah perk0sa kayak kakakmu tadi?"
Noah menatap pen!s itu dengan tatapan lapar. Tapi dia menelan salivanya kebingungan dengan apa yang harus dia lakukan. Jadi Noah meniru apa yang sebelumnya Ratna lakukan. Dia memegang pen!s itu dengan tangannya, yang bahkan tak lebih besar dari batang penis Galih. Lalu menjilatinya dengan perlahan, kemudian memasukkannya ke dalam mulutnya seperti sedang menikmati sosis jumbo yang sudah diolesi mentega.
Galih tak menyangka bahwa mulut seorang pemula akan terasa sama nikmatnya dengan mulut seorang ahli seperti Ratna tadi, jadi ketika akal sehatnya sudah hilang, Galih langsung menjambak rambut pirang Noah dan membuat pen!snya masuk lebih dalam ke dalam mulut Noah yang kecil dan sempit.
Galih memaju-mundurkan pen!snya di dalam mulut Noah, memperk0sa mulut remaja laki-laki itu hingga dia hampir tersedak pen!s Galih lantaran ukurannya yang tak muat dimukutnya.
Sambil masih dikelilingi hawa nafsu, Galih mendorong tubuh Noah agar telanjang di atas kasur, dengan pen!snya yang masih menancap dimulut Noah, Galih terus memperk0sa mulut Noah dengan penisnya yang mulai membesar dan akhirnya menyemburkan sp£rmanya di dalam mulut itu.
Seketika Noah tersedak karena sperma itu dipaksa masuk dan tertelan, dia terbatuk-batuk dengan pen!s Galih yang masuk di dalam mulutnya. Mata Noah memerah mengeluarkan air mata, dia menangis, tapi bahkan setelah Galih telah menarik pen!snya dari dalam mulut Noah, Galih langsung mengangkat kakinya agar mengangkang dan tanpa pemanasan, dia segera melesakkan pen!snya ke dalam aπus Noah yang belum pernah terjamah.
"Aaaarrkhhh!" Noah menjerit kesakitan, merasakan bohongnya seperti terbelah dua saat dimasuki oleh benda asing yang terasa lunak dengan ukuran sangat besar itu.
Tapi birahi Galih yang sudah diujung tanduk tak mempedulikan hal itu, dia langsung meny0domi Noah dengan brutal. Merasakan sensasi nikmat saat aπus Noah menjepit pen!snya dengan sangat erat.
"Pah! Sakit ahh! Sakit, Pah! Ahh ahh!"
"Sssstt, nanti juga kamu ngerasain enak."
"Ngerasa enak?"
"Ngent0t itu enak banget, kamu harus sering-sering ngent0t biar tetep waras. Ahh ahh sempit banget sih kamu Noah."
Lama-kelamaan, lubang aπus Noah mulai licin dan longgar, memudahkan pen!s Galih keluar-masuk memperk0sanya.
"Papah sering ngent0t sama Mamah? Ahh ah!"
"Ssstt, ini jadi rahasia kita. Papah sering jajan di luar."
"Jajan- ahh ah jajan bakso?"
Tubuh Noah berkeringat, wajahnya memerah merasakan sakit sekaligus nikmat.
"Ahhh lubangku ngerasa enak, Pah! Ahh ah!"
Saat ayahnya mulai menyod0k lubangnya berirama, Galih mencium bibir Noah dan mulai membawa Noah terbang ke surga duniawi yang belum pernah Noah pijaki sebelumnya.
"Aaaahhh!"
Dan semenjak siang itu, Galih sangat sering minta jatah pada kedua anaknya sendiri, Ratna dan Noah.
Dan semenjak saat itu juga, Noah mulai ketagihan dis0dok k0ntol.
******