
[yola)
aku yang sedang diperiksa oleh dokter budi, terbelalak ketika ada sebuah alat masuk melalui kewanitaanku
"shhh ahhh pelan-pelan dok"
"ahh si ibu kaya gak pernah masukin sesuatu yang lebih gede aja"
"haha iyah nih dok, punya suami saya kayanya ga sebesar alat itu dehh ahaha"
Aku melihat suamiku kearahku dengan tatapan yang dalam, akupun malu sebagai istri yang selalu taat terhadapnya malah nyaman ketika dipermainkan oleh seorang dokter yang baru kukenal, daripada aku mempermainkan perasaanya lalu akupun membelakangi wajahku terhadap suamiku
aku melihat dokter budi yang sudah menaruh alat pemeriksaan, dan aku tampak sedikit kecewa
lalu hal yang tidak ku duga terjadi didepan mataku..
dari tempat dimana area perutku sampai kakiku tertutup sebuah tirai, yang tentunya itu menutup pandangan suamiku
aku melihat dokter budi yang telah melepas celananya dan aku melihat, kontol super besar yang dimiliki oleh dokter budi
kontol itu lebih besar dari alat kontrasepsi pemeriksaan tadi, bahkan punya suamikupun jika dibandingkan dengan alat tadi tongkat suamiku akan kalah
"pak naryo bisa belikan istrinya kelapa muda, biar nanti istrinya tidak pingsan setelah pemeriksaan" ucap dokter budi
"oh baik dok"
suamiku pun keluar pintu, dan aku melihat dokter budi yang sudah mengunci pintu ruangan
"sudah becek yahh buu"
"ehmmm iya nih dok, abis pletokannya bikin seger"
"haha bu yola bisa aja"
lalu dokter budi pun naik keatas ranjang pemeriksaan dan disaat yang bersamaan
"cupp" kecupan datang dari mulut dokter budi, bagaimana tidak langsung jatuh hati sudah dibuat becek olehnya lalu dibuat meleleh juga hatiku buatnya
"shhh ahhh dok" desahku
"baru digesek loh buuu"
"baru digesek aja udah kerasa banget dok, apalagi dimasukin shhh ahhhh"
disaat yang bersamaan dokter budi memilin putingku yang sudah mengeras, sambil menggesek torpedonya dimemekku yang sudah becek
"dok cepetan masukin doong, nanti keburu suamiiku balikkk"
"tenang aja buu, aku tau tukang kelapa itu akan banyak antrian karena ini sedang jamnya istirahat para karyawan pabrik"
"shhh ahhhh dok mppphhhj" rintihanku sambil menuntun kontol besar itu untuk amblas dimemekku yang sudah penasaran
"kamu nakal banget sayanggg baru kenal udah gatel banget yahhhh, ngeliat kontol kaya gini udah ga tahan yahhh" ucap dokter budi sambil menampar pipiku
"iyahhhh dokkkk" meriam dokter Budi semakin dalam menghujam memekku
*cupp
"ckk
*cuppp
"ahhh"
"uhhh"
suara kecupan dan rintihan yang menjadi satu
10 menit kemudian aku sudah mencapai klimaksku
"ahhhhhhhhhh" kenikmatan duniawi yang jarang ku dapat kini akhirnya aku dapat merasakannya
beberapa menit kemudian dokter budii pun mencapai klimaksnya
"argghhhhh, cupp" rintihan dokter budi diiringi dengan kecupan dibibirku
dokter budi terkapar diatasku sambil memelukku, rudal yang masih menancap masih tertanam diliang kewanitaanku
"cabut yuk kontolnya nanti kalo suami aku liat gimana"
dengan tatapan percaya diri kearahku dia mengatakan "kalau itu terjadi dia akan minder ngeliat kontolku bu yola sayang"
"xixixi pak budi bisa aja"
dokter budipun langsung mencabut rudalnya dan cairan lahar dokter budi pun membasahi vaginaku
akupun mengambil tisu dan menggosoknya, dengan pelan-pelan aku merasakan memeku yang nyeri padahal baru bermain dengan dokter beberapa menit, rasanya dokter budi sudah membuat pahaku lumpuh dibuatnya
aku dan dokter budipun memakai pakaian, dan tak lama kemudian suamiku pun datang membawa air kelapa yang sudah dokterku tersayang pesankan
ns3.21.104.216da2