
Episode. 2 Sebuah Peristiwa
1935Please respect copyright.PENANAU9KeKtKYHV
1935Please respect copyright.PENANA5HgbpLRYWz
1935Please respect copyright.PENANAoSxEnBqRX4
1935Please respect copyright.PENANAbFDd3pIyyr
1935Please respect copyright.PENANAV3umz38kDa
1935Please respect copyright.PENANApS81DWonfh
Hidup kadang memang terlihat tidak adil.
Ketika seseorang harus membanting tulang, berkeringat bahkan mengorbankan banyak waktunya untuk mencari sesuap nasi.
Disebuah tempat lain dengan mudahnya seseorang mencari duit dengan cara duduk dan bersantai-santai.
1935Please respect copyright.PENANAFie3j3huv7
Ya, pak imron dengan santai duduk dimeja kasirnya.
Seorang pria tua berusia 50an yang sehari-harinya bekerja diwarung miliknya.
1935Please respect copyright.PENANAnouMkCefdn
1935Please respect copyright.PENANAYZItHRG7pF
Ia menyebat, setelah menengguk secangkir kopi buatannya.
Rasanya sungguh nikmat.
Ia pun berandai-andai dalam pikiran kalau kesehariannya bisa dilalui, minimal seperti ini.
1935Please respect copyright.PENANAzBZiUpINno
"Hidup yang begitu nikmat, apalagi bila punya istri s'perti bu lusie,...pasti makin nikmat hehehhe”
1935Please respect copyright.PENANArbDbUdXqU0
Sambil duduk bersandar di kursi kasir yang empuk miliknya.
Pria tua berkulit hitam dengan perawakan pendek kurus itu terus bersantai untuk menikmati waktu me time-nya.
Meski jam sudah menayangkan pukul 11 malam.
Rasa kantuk urung ia rasakan.
Sebaliknya, matanya selalu terjaga gara-gara secangkir kopi yang sudah dibuatnya.
1935Please respect copyright.PENANABe27EspEl0
“Waduh, gak ngantuk. Enakan ngapain ya?” Lirih pak imbron.
1935Please respect copyright.PENANASL8Dl046sM
Seketika itu ia teringat sesuatu. Sesuatu yang sudah dia lakukan sebelumnya.
Sesuatu yang membuat dirinya sangat bergairah.
1935Please respect copyright.PENANAPn8QClhfev
Ya, kilas balik.
Pikiran imron kembali teringat akan sebuah aksinya pada pagi kemarin.
1935Please respect copyright.PENANAKB0b5fi9kB
1935Please respect copyright.PENANAHCfuhnbOYU
Pagi itu dengan sengaja aku melangkah ke perkarangan di belakang rumah lusie.
Lelaki tua yang sangat kurus, hitam, dan juga pendek itu sedang melancarkan aksi bejadnya.
Aksinya kali ini bukan lagi perihal sebuab pengintaian.
Dirinya sudah melewati tahap membaca situasi dan kondisi yang akan dilancarkannya.
1935Please respect copyright.PENANAJZcrZZ8fs8
Dari arahnya berdiri saat itu, dia menoleh ke arah area jemuran yang berada dipekarangan belakang.
Area antara dirinya berdiri dan lokasi jemuran dibatasi dengan sebuah pagar kayu berkondisi rusak/lapuk.
1935Please respect copyright.PENANAYfeCJikR79
Dengan sedikit perjuangan, imron memaksakan sedikit pagar agar bisa memutar kelingkungan dalam.
1935Please respect copyright.PENANAJOUh1SvRnX
Seketika itu mata lelaki tua itu tak berkedip sedikit pun menatap ke dalam area tersebut.
Ya dirinya melihat Lusie yang sedang menjemur pakaiannya.
1935Please respect copyright.PENANAam0Xz0HOHi
Tubuh lusie yang padat dan berisi itu, apalagi saat itu lusie mengenakan gaun transparan seolah membuat jiwa nya kembali muda.
1935Please respect copyright.PENANAAL94xRtC6m
1935Please respect copyright.PENANAtrsnpYuXUj
Kontol lelakinya sudah berdiri, terlihat saat itu dia telah mengeluarkannya dari balik celana pendek yang dia kenakan pada pagi itu.
Kontol yang berukuran besar kini bebas tampa halangan.
1935Please respect copyright.PENANApXMJTaf7pE
1935Please respect copyright.PENANAmss5BQ6ee0
“Sungguh menggoda” batinnya
1935Please respect copyright.PENANAasNzvS6LOa
1935Please respect copyright.PENANA6fJyIaRNQU
Dari arah dirinya berada saat ini, dia juga dapat dengan jelas melihat kearah susu besar lusie.
Dibalik gaunnya yang transparant itu bongkahan payudara besar begitu jelas dipandangi.
Apalagi imron juga menyadari jika lusie tak mengenakan apa-apalagi dibalik gaun tersebut.
1935Please respect copyright.PENANACFZ6TswGNz
1935Please respect copyright.PENANAscEXdo5ejP
“Pasti senang si bambang kalau dirumah, hehehh”ucapannya sambil menatap lusie, lagi lagi tapan nya seperti menggandakan singa yang akan segera menerkam mangsanya.
1935Please respect copyright.PENANApuvkIe40mp
Dan karna merasa semakin bergairah, pak imron segera meraih ponselnya.
Pak Imron tak akan menyia-nyiakan kesempatan berharganya saat ini.
Dirinya segera memvidiokan lusie yang sedang menjemur dengan menggunakan baju yang begitu menggairahkan.
1935Please respect copyright.PENANAaHZdM8tJQU
**
1935Please respect copyright.PENANAHX2ylixNso
Sebelum kejadian dirinya jatuh, pak imron sudah lebih dulu berhasil mengambil video berdurasi 20 menit milik lusie.
1935Please respect copyright.PENANAnzbkbrzGel
1935Please respect copyright.PENANA9yukou22xE
Flasback Off.
1935Please respect copyright.PENANAkNBqfiL5DK
1935Please respect copyright.PENANAfsj47oSUAA
Kembali kesaat ini.
1935Please respect copyright.PENANAGzgG3zk0o9
Antena yang menyerupai tongkat panjang yang letaknya di bawah itu kini telah terbangun akibat bayangan pada tubuh lusie.
1935Please respect copyright.PENANAwn2iXb2Ibp
Semakin malam warung semakin sepi.
Pengunjung juga tak terlihat lagi akan berdatangan.
1935Please respect copyright.PENANArgcOlZrVdo
1935Please respect copyright.PENANAOBdhMaOLf9
Sepuntung rokok yang sedaritadi di mulutnya segera ditaruhkan di asbak. Tangan kanan memegang ponselnya.
Tangan kiri mengelus-ngelus tonjolan yang ada di balik kolornya.
Matanya terbuka lebar.
Video pun diputarnya.
1935Please respect copyright.PENANAXHvD2z5iSr
“Aahhh lezatnya tubuhmu bu lusie, pasti Rapaat sekali memekmu yang menerawang itu…Oohhhh. Oohhhh.”
Lirih pak imron sembari mengeluarkan pusaka saktinya.
1935Please respect copyright.PENANA5JhlL1W8Ld
1935Please respect copyright.PENANANzhQBwlaI1
Baru saja ia hendak menurunkan celana kolornya. Tiba-tiba kepalanya ditimpuk oleh sesuatu yang berasal dari arah belakangnya.
1935Please respect copyright.PENANARqHjANVqML
"Aduh!" Ucap pak imron.
1935Please respect copyright.PENANAyBJHENvVpW
Saat itu pak imron segera menutup celannya.
Video diponse juga dipause nya.
1935Please respect copyright.PENANAeSbT5ht9Td
“Bakak lagi apa sih ? Itu nonton apa’an? “ Ucap bu imron
1935Please respect copyright.PENANA2cRzV0jNrj
“Nonton aneh² ya…?” Ucap bu imron
1935Please respect copyright.PENANA4bRdtE6rWI
“Hehehe nggk ada kok bu, bapak cuman nonton youtube aja” alasan imron kepada istrinya.
1935Please respect copyright.PENANAh2pR2GNdm3
1935Please respect copyright.PENANAj55O5a83yy
“Itu lagian kok udah malem warung belum juga ditutup sih pak” ucap bu imron
1935Please respect copyright.PENANAwk7SO0KpdT
“Iya iya buk…sebentar lagi bapak tutup” ucap imron.
1935Please respect copyright.PENANANGKXT1JRZB
Bu imron kembali masuk ke rumah.
Pak imron pun memegangi dadanya yang berdebar karena hampir ketahuan coli dengan video Lusie.
1935Please respect copyright.PENANA4db6pVPhYg
"Hampir aja ketahuan. Sialan, kenapa sih kuda nil tua itu tiba-tiba muncul dari belakang? “ ucap imron.
1935Please respect copyright.PENANApZjLg488Ti
1935Please respect copyright.PENANAp98IFNT94l
Tatapan pak imron kembali turun menuju layar hapenya. Ia memandang kembali video yang diputarnya.
1935Please respect copyright.PENANAUIYYkRJb9f
Diaa tersenyum-senyum sendiri. Ia pun membayangkan dirinya bisa bersetubuh secara langsung dengan lusie yang montok.
1935Please respect copyright.PENANAqfnFYasn5C
1935Please respect copyright.PENANA7V3PODVU42
"Kekekek semoga saya bisa mendapatkan bu lusie hehehgegya,....."
1935Please respect copyright.PENANAqsPiSfEtha
1935Please respect copyright.PENANAmriUwTnkqT
1935Please respect copyright.PENANAKabFnzu2KY
**
1935Please respect copyright.PENANAF5KBfyIZ3d
1935Please respect copyright.PENANAqxL7svNMKm
1935Please respect copyright.PENANAtDYADAHfUN
Sementara di tempat lain.
1935Please respect copyright.PENANARjVVZaCuLn
1935Please respect copyright.PENANALYeM6xgj0o
“Ngapain pak ustad kerumah lusie…?” Tanya lusie
1935Please respect copyright.PENANACUEy7fXUE8
“Hehehhe nggk ada kok bu, ane cuman mau silaturrahmi saja” ucap komar
1935Please respect copyright.PENANAIgwIhPCWuf
“Duh…udah malam loh pak, lagian suami lusie juga nggk dirumah” ucap lusie
1935Please respect copyright.PENANAzC93x5wfSp
1935Please respect copyright.PENANA6Xkedv7ygp
“Iya, justru itu lah ane mau ke rumah ibu” ucap komar
1935Please respect copyright.PENANAKWPiXjVknK
“Maksud pak ustad ?”
1935Please respect copyright.PENANAg8GYxFNvQ0
1935Please respect copyright.PENANAl23GSze2n3
“Hehehh, nanti deh bu ane bicarakan ya..!” Ucap komar
1935Please respect copyright.PENANA2zW9m3eH7p
“Yaudah ane kesana, tunggu ya” terang pak komar.
1935Please respect copyright.PENANAqER9UQRILf
1935Please respect copyright.PENANAD8b1oZwj58
1935Please respect copyright.PENANAThwgHvhB01
Setelah perbincangan nya dengan komar lusie bertanya heran.
Sembari menatap jam di dinding rumahnya, dalam hatinya lusie mengatakan,
1935Please respect copyright.PENANAsT8f1IfOIS
“..udah malem gini, ngapai pak komar kesini ?”
1935Please respect copyright.PENANA9xtjOGvyuf
1935Please respect copyright.PENANAnrkhXffJ0M
“Aneh” ucap lusie.
1935Please respect copyright.PENANAENwKOF67Ou
1935Please respect copyright.PENANA2xmWlcEk20
Beberapa saat kemudian…
1935Please respect copyright.PENANA2WP10oT1hj
1935Please respect copyright.PENANAOK9A3h6eSK
“Pak ustad ngapain kesini…?” Ucap lusie
1935Please respect copyright.PENANAuSNccIq2TL
1935Please respect copyright.PENANADrx9VOHIhp
“hehehe ane mau main aja ke rumah bu lusie heheh” ucap pak komar
1935Please respect copyright.PENANAhxtZoyvI6J
“wah…udah malem lo pak” ucap lusie
1935Please respect copyright.PENANA5EKKwYNxLM
“Yaudah pak, mari masuk” ucap lusie mempersilahkan komar memasuki rumahnya.
Gestur wajah yang memelas diperlihatkan lusie kepada pak komar.
1935Please respect copyright.PENANAoQYepm68Fc
1935Please respect copyright.PENANAb3U06RHAbj
“wah…bu lusie klw dirumah beda ya sama ketika di pengajian” ucap komar
1935Please respect copyright.PENANAr3pGXJ4xx5
“Beda gimana pak?” Ucap lusie
1935Please respect copyright.PENANAqFwGCtuFko
Lusie ketika itu mengenakan daster coklat yang panjang sampai betis kakinya, dan dengan selendang menutup kepalanya.
1935Please respect copyright.PENANASkrIXTYjdZ
Payudara lusie juga semakin terlihat membulat dan menantang karena tergesa-gesa lusie memilih bra brenda yang berbusa rebal.
1935Please respect copyright.PENANA6OPoxrrpDA
1935Please respect copyright.PENANAlER8pzJ08V
1935Please respect copyright.PENANAVjXKUhl9nc
“Iya …beda banget loh…ane lihat makin mempesona loh heheh” ucap komar
1935Please respect copyright.PENANAvb0nwNmaXp
“Aduh ustad komar ada-ada aja” ucap lusie
1935Please respect copyright.PENANAP7P2tYFePh
“Jangaan pangin ustad donk bu, panggil bapak aja heheg” ucap komar
1935Please respect copyright.PENANA56drFhVPfO
Mata komar tertuju kearah susu lusie yang besar.
Lusie juga menangkap pandangan komar saat itu.
1935Please respect copyright.PENANAVwxab1795u
Dengan pelan lusie menutup bongkahan payudaranya menggunakan selendangnya.
1935Please respect copyright.PENANAEshWF1s4Yn
Mengetahui gerak gerik lusie saat itu membuat pak komar tertawa.
1935Please respect copyright.PENANAMuuzBdIspk
“Heheheh” tawa pak komar
1935Please respect copyright.PENANAqsc7bKtytd
“Kenapa pak? Kok ketawa?” Tanya lusie
1935Please respect copyright.PENANAtyn5rg5W3c
“Nggk buk…makin gede loh” ucap ustad komar sembari menatap susu lusie.
1935Please respect copyright.PENANAtED83DEHvC
Lusie yang mendengar hal yang demikian lantas terkejut serta emosi.
Bagaimana bisa seorang ustad mengucapkan pernyataan pelecehan kepadanya.
1935Please respect copyright.PENANAJLqK4BjSrA
“Maksud bapak apa’an?” Hentak lusie
1935Please respect copyright.PENANASXayLna4nQ
“Bisa²nya ya bapak bicara gitu…!”
1935Please respect copyright.PENANAloRDEEcsFW
“Aneh…”
1935Please respect copyright.PENANAHy6wmhpvVG
1935Please respect copyright.PENANAqYtq370YDa
“Lagian bapak juga malam² ngapain k’sini?” Ucap lusie
1935Please respect copyright.PENANA6tIIxRlxZ3
Pak komar sambil senyum mendengar semua ucapan lusie.
1935Please respect copyright.PENANAdr0APIZbNe
Lusie semakin tersinggung dengan sikap ustad komar kepadanya.
Apalagi mata nya yang tidak lepas dari area dadanya.
1935Please respect copyright.PENANAs8IvCHErmw
“Ustad ini benar² kurang ajar.” Batin lusie
1935Please respect copyright.PENANAR2ETf2fdUK
1935Please respect copyright.PENANAG36B2jlbzn
Belum lagi keterkejutannya hilang, pak komar kembali bersuara sembari menatap kearah nya sambil tersenyum.
1935Please respect copyright.PENANAEl9rvOuaeG
"Montok banget, pak bambang pasti sangat betah jikalau berada dirumah hehehe" ucap pak komar.
Kali ini dia berbicara sambil meremas-remas kemaluannya yang masih dibungkus celananya.
1935Please respect copyright.PENANAolP3vEqSh2
1935Please respect copyright.PENANAeub1iCVaNG
Kali ini, melihat situasi yang kurang baik itu Lusie tidak menjawab.
1935Please respect copyright.PENANAn274LakOMh
“Heheh jangan cemas bu lusie, ane cuman mau silaturahmi aja kok kesini hehehhe” ucap komar
1935Please respect copyright.PENANAh8urIMXzlw
Lusie masih diam dan tak berbicara, tatapannya memandangi komar dengan sangat emosi.
Dalam batinnya” sudah gila ustad satu ini”
1935Please respect copyright.PENANAuScv6TzEux
1935Please respect copyright.PENANAdcW8odrvIi
“Bu lusie, ini ane nggk ditawari minum kah?” Ucap komar
1935Please respect copyright.PENANAghzJFAMRhw
Lusie tetap dengan sinis memandangi pak komar.
1935Please respect copyright.PENANAxj7lHpfSHo
“Ayolah bu, ane haus banget loh” ucap komar.
1935Please respect copyright.PENANArEQp0blr9B
1935Please respect copyright.PENANAa3slh7jq9P
Setelah beberapa kali dibujuk oleh pak komar akhirnya lusie luluh juga.
Dia langsung berdiri saat itu juga melangkah ke arah dapur.
1935Please respect copyright.PENANABKUiB19c6U
Namun baru saja beberapa langkah seketik seketika pak komar dengan cepat mencengkram tangan lusie.
1935Please respect copyright.PENANA6qq36nfGkg
Tiba-tiba.
Seketika itu lusie marah.
"Ustad….apa-apaan bapak? mau apa haa?" hardiknya.
1935Please respect copyright.PENANAa7zyHOOEFL
"Nggk kuat ane liat bu lusie, kita cuma berdua saat ini. saya menginginkan mu bu" sahut pak komar dengan santainya.
1935Please respect copyright.PENANAe1CcukPnl8
Kali ini tubuh komar semakin dekat kearah lusie.
Masih didetik yang sama komar kali ini merangkul lusie dari depan.
1935Please respect copyright.PENANA3CGT84MCfO
"Menginginkan apa?" Lusie agak berteriak sambil berusaha melepaskan pelukan pak komar
1935Please respect copyright.PENANAyugpsNpCmM
“Lepas pak…sialan, dasar pecundang” ucap lusie kasar
1935Please respect copyright.PENANA0e6OtfKKNI
“Cuih….”
1935Please respect copyright.PENANA6jY0QrG6Da
"Menginginkan tubuh kamu.. ibu lusie hehe.." ucap pak komar, kali ini sembari tangannya beraksi menggerayangi semua tubuh lusie dari depan.
1935Please respect copyright.PENANA1STWxqjtUN
"Jangan pak.. apa kamu lupa ? Lusie sudah bersuami pak” ucap lusie
1935Please respect copyright.PENANAWOCRelI3uQ
“Pak sadar pak….ah..jangan pak”
ucap lusie berusaha untuk mengingatkan.
1935Please respect copyright.PENANAVK0Edy3Gjt
Jemari pak komar bergerilia diarea dada lusie.
1935Please respect copyright.PENANAGwc3K3YvVm
“Wah benar² menggiurkan tubuhmu lusie ahhahah” ucap komar.
1935Please respect copyright.PENANAOdFe9xqaKl
“saya suka" komar menyahut.
1935Please respect copyright.PENANAFvYX4McDcn
Tangan kirinya merangkul Lusie dari belakang, tangan kananya berusaha menarik daster yang dikenakan lusie.
1935Please respect copyright.PENANAMuY4JXmllU
Lusie meronta ronta mengeluarkan seluruh tenaganya.
“Jangan …..jangaaaaan” erang lusie.
1935Please respect copyright.PENANA7pK4Ci1aHc
Seketika itu karena birahi yang tak mampu ditahannya lagi komar segera mengeluarkan kontolnya.
Terlihat kontol yang sudah keras berdiri dengan ukuran yang sama dengan milik suam lusie, Bambang.
1935Please respect copyright.PENANAImxyUVhG5F
Tak ketinggalan juga komar menarik CD bertali kecil yang dipakai oleh lusie ketika itu.
Penuh cekatan dia tarik ke bawah.
1935Please respect copyright.PENANAcaN8rvKeG5
1935Please respect copyright.PENANAZqGjnlANRD
1935Please respect copyright.PENANApUM3ldVdkJ
Tangan komar meraba-raba memek lusie yang ditumbuhi oleh jembut yang rimbun.
Jarinya berusaha masuk ke lubang memeknya lusie.
1935Please respect copyright.PENANACIWNrGKsFh
"PaAaaak.. To.. long.. hentika.. ka.. ka.. kamu nggak se.. harusnya mela.. kuk kan. ini..paak.." ucap lusie berusaha mengingatkan lagi dengan terbata-bata.
1935Please respect copyright.PENANALN4Ix6PolP
-”pak ingaat…ini dosa” ucap lusie
1935Please respect copyright.PENANAFIHPtiXYel
1935Please respect copyright.PENANAoQzJ75aybS
"Ah.. Jangan.. pak.. saya.. sudah punya suami pak. ." tambahnya lagi.
1935Please respect copyright.PENANAqiW15oYY6w
1935Please respect copyright.PENANAzyfYpMUKWP
1935Please respect copyright.PENANALFYUUzkltE
Komar tidak menggubris kata-kata lusie , bahkan saat ini jarinya sudah masuk ke memek lusie dan bermain-main di dalamnya.
1935Please respect copyright.PENANA7TV0adBx2O
Kemudian komar berusaha membalikkan tubuh Lusie, setelah itu dengan kasar komar mendorong tubuh molek itu sehingga jatuh merangkak ke lantai.
1935Please respect copyright.PENANA39SGoV4q1R
1935Please respect copyright.PENANAanz38TW965
Dengan posisi duduk mengkangkang Lusie saat itu berusaha untuk bangkit lagi dari duduknya.
1935Please respect copyright.PENANAbP2Pip31o0
Pahanya yang mulus tersingkap sampai ke pangkalnya. Pakaian bagian atas acak-acakkan tampak sebagian bra berenda warna hitam yang seolah tak mampu menahan volume buah dada indah Lusie ketika itu.
1935Please respect copyright.PENANAU1Zd1HHXrf
Tubuh lusie meronta-ronta penuh kekuatan.
Lusie memaksa berdiri agar terlepas dari aksi bejatnya pak komar.
1935Please respect copyright.PENANAqb8BZy092m
Belum sempat berdiri pak komar berkata sambil melepaskan bajunya, "asalkan ibu lusie tau, ibuk sungguh menggoda hahahahah”
1935Please respect copyright.PENANATVBz9W1NoH
1935Please respect copyright.PENANAOc8jtTbK6D
“Saya nggk peduli lagi dengan status saya sebagai ustad” ucap komar penuh keyakinan.
1935Please respect copyright.PENANA494tfYJUWH
1935Please respect copyright.PENANAdJcEthA4f5
“...berteriakpun tak akan ada orang yang mendengar, bu lusie tau kan ? Tempat ini jika sudah malam kek gini sudah sepi hehehhe” ucap komar.
1935Please respect copyright.PENANAHaVvcVUN1a
"Aku tak kan sudi dengaaaan kamu.. pak ….pergi , lepaskan saya" lusie setengah berteriak.
1935Please respect copyright.PENANAcsGwThNocw
"Sudah jangan banyak bicara hahahah.” Ucap komar.
1935Please respect copyright.PENANACm8LbMA3WK
Tubuh lusie semakin kuat meronta², agar terlepas dari dekapan komar.
1935Please respect copyright.PENANARDsNib76jp
“diaaam” bentak komar.
1935Please respect copyright.PENANAVHTTQJLpRW
“Diam saja, dari pada ane menyakiti mu ehehe" sahut pak komar sambil meremas batang kontolnya yang sudah mengacung keras.
1935Please respect copyright.PENANASlZK80FjZg
Airmata lusie mulai berlinang.
1935Please respect copyright.PENANAqKPWM9tUkU
Dia merasa sangat ketakutan dan gundah hatinya.
Dia merasa tak berharga dihadapan lelaki yang statusnya seorang ustad tersebut.
Dia juga merasa menyesal telah beradah di tempat ini.
Alih² menghindari pelecehan dirinya kembali mengalaminya saat ini.
1935Please respect copyright.PENANAUjofkuuf1O
Dirinya semakin gelisah ketika dirinya melihat pak komar yang sudah menggesek-gesek memeknya dengan kontol.
Meski kontolnya tidak seberapa besar namun sangat terasa jika lebih keras dari pada milik suaminya, bambang.
1935Please respect copyright.PENANAaVX4Uv8dOf
Darahnya berdesir kencang akibat kecemasannya.
Lusie merasa dirinya kembali sial.
1935Please respect copyright.PENANA4dV65AGmiG
1935Please respect copyright.PENANA3Yn3PS6dLd
Belum hilang resah yang dialaminya, lusie dikejutkan oleh suara komar lagi,
"Hahahha ! ane Sudah nggak tahan nih.." ucap komar
1935Please respect copyright.PENANAUgDQzYu7GU
Komar lagi² meraba memek lusie, “ane masukin ya hehehe” ucap komar
1935Please respect copyright.PENANAEck6VKQg7q
1935Please respect copyright.PENANApyna8fS05Y
“Jangaaan…jangan pak ustad” ucap lusie
1935Please respect copyright.PENANAijm6Uk9DiW
1935Please respect copyright.PENANAsA8Qns1AwJ
“Hiks…hiks..hiks….” Lusie menangis
1935Please respect copyright.PENANA24rCnPFapW
Perlahan dan pasti pak komar menuntun kontolnya memasuki lobang memek Lusie.
1935Please respect copyright.PENANAwbQDlZ4c2i
Pak komar merasakan kehangatan pada liang memek Lusie dan kencangang meremas kontolnya.
1935Please respect copyright.PENANAzJjsXA49OE
Lusie mencoba meronta sambil memohon agar pak komar membatalkan niatnya itu.
Namun barang paling berharga yang dimilikinya sudah masuk kedalam memeknya, meskipun kontol pak komar tidak sebanding dengan kontol kontol yang sebelumnya berhasil meleceh kan dirinya.
1935Please respect copyright.PENANAm4xzGSRCwR
1935Please respect copyright.PENANAoTkWpgnlxT
Ketika pak komar mulai mempercepat genjotannya tampaknya lusie semakin menangis.
1935Please respect copyright.PENANAdSpUh440VD
Tangisan lusie tak hentinya-hentinya.
1935Please respect copyright.PENANAvE4UyXaWHe
Sementara pintu rumahnya tanpa disadari masih terbuka dengan lebar.
1935Please respect copyright.PENANAXl5GJAPv7O
Komar seperti tak lagi bermain dengan pikirannya, dia tamoak kesetannan.
Dirinya tak lagi memperdulikan apapun, yang dia lakukan hanya lah semakin mempercepat genjotannya.
1935Please respect copyright.PENANAAPwKZg4jGB
Susu besar lusie tergoncang-goncang kesana-kemari meski masih dalam keadaan ditutupi bhnya.
Lusie yang semula pasif sedikit memberi perlawanan dengan menggoyangkan pantatnya, seketika sadar kembali.
1935Please respect copyright.PENANAsJvLoxTPXJ
“Cukuup …cukup…lepaskan saya pak, jangan perkosa sayaaa “ ucap lusie
1935Please respect copyright.PENANALigIp7F6Hs
Tangannya mengepal memukul lantai, kepalanya bergoyang menahan hawa birahi yang semakin meninggi.
1935Please respect copyright.PENANAAAloAXr3Wh
Namum berselang lima menit. Dan seketika itu juga pak komar melepaskan sperma kentalnya nya didalam memek lusie.
1935Please respect copyright.PENANAuDGylIXz81
1935Please respect copyright.PENANAKJOIKVNHhj
“AaaaaHhhhhh” erang pak komar.
1935Please respect copyright.PENANAhOUXxGpATK
“Aaah nikmatnya” ucap pak komar saat dirinya berhasil memuntahkan spermanya didalam memek lusie.
1935Please respect copyright.PENANAdq1TKTu8vm
Sangat cepat permainan pak konar ketika itu, dirinya bahkan bertahan hanya lima menit saja akibat kenikmatan tersebut.
1935Please respect copyright.PENANAdUC9nPFdk0
Kemudian terlihat lusie tergeletak dilantai. Dengan bergegas saat itu lusie bangun serta merapikan pakaiannya, sambil menangis.
1935Please respect copyright.PENANAzvAjmN09Ah
1935Please respect copyright.PENANA7EKyQIvsaU
“Biadab kau pak….bajingan…” ucap lusie
1935Please respect copyright.PENANAbHl6kZlY4v
“Padahal kau seorang ustad pak” hentak lusie
1935Please respect copyright.PENANAxH1xzKkU8s
“Hiks…hiks…hiks…” lusie menaangis
1935Please respect copyright.PENANA2llP61zCyE
Pak komar terlihat hanya tersenyum sambil memasang celananya kembali.
1935Please respect copyright.PENANAWnXnyJW2DI
“Makasih bu lusie, enak banget loh memek bu lusie hhahahah” ucap komar
1935Please respect copyright.PENANAU0NMRm2ATL
“Akhirnya, ane bisa menikmati bu lusie” ucap komar.
1935Please respect copyright.PENANAQeeOETtxsX
1935Please respect copyright.PENANAZZS48JlooL
“Bajingan kamu pak” ucap lusie dengan raut muka penuh kesengsaraan.
Tangisnya kian menjadi-jadi.
1935Please respect copyright.PENANAFMf4qn1P4F
Dalam hatinya , “dasar lelaki bajingan, percuma saja berlabel ustad”
1935Please respect copyright.PENANA5oOXfYm1yN
Air matanya terus mengalir dipipinya.
“Hiks…hiks hiiiiks….hmmm.” tangis lusie
1935Please respect copyright.PENANApSgo2sEjIt
Kembali lusie merasa kotor setiap kali tubuhnya dinikmati lelaki lain.
1935Please respect copyright.PENANA48W4CnUrO1
Dalam hatinya sungguh gelisa, kenapa bisa dirinya lagi² dilecehkan kembali di tempatnya yang baru.
Bahkan kali ini oleh seorang ustad yang kesehariannya sebagai penceramah.
1935Please respect copyright.PENANAOrRXtmVk8m
Pak komar yang merasakan penuh kebahagian karena berhasil menikmati tubuh wanita idamannya tiba² dikejutkan oleh sebuah bunyi.
Entah bunyi apa yang jelas terdengar seperti sebuah benda yang terjatuh.
1935Please respect copyright.PENANAgZWue7diIU
1935Please respect copyright.PENANAlqVurOMOMj
Dengan bergegas saat itu pak komar berlari ke depan rumah lusie.
Tanpa terfikirkan sebelumnya ternyata pak komar baru saja menyadari jika pintu rumah ketika itu masih terbuka dengan lebar.
1935Please respect copyright.PENANALDh1uGUkBP
Sama halnya dengan komar, wati juga merasa terkejud saat melihat pintu rumahnya terbuka lebar
1935Please respect copyright.PENANAEi2i8Lj0SK
1935Please respect copyright.PENANABHoEJaCkCq
“Siap pak ?” Tanya lusie saat dirinya ikut melihat kearea depan rumahnya.
1935Please respect copyright.PENANAikuuqnqUpb
“Nggk ada buk, mungkin kucing hehehhe” ucap komar tenang.
1935Please respect copyright.PENANAeBmWjNiwvS
“Jangan asal bicara kau pak, dasar bajingan” ucap lusie
1935Please respect copyright.PENANA9JPkUFZdOi
“Sekarang tinggalkan rumah ku, dan jangan pernah kesini lagi” ucap lusie
1935Please respect copyright.PENANAoCLH2asPyI
Lusie meninggalkan pak komar yang saat itu masih berdiiri didepan rumahnya.
Dengan pintu yang ditutup dengan keras membuktikan jika saat ini lusie sangat membenci pak komar.
1935Please respect copyright.PENANALCtKOVz2FL
Sementara pak komar hanya tersenyum melihat sikap lusie yang penuh emosional, sembari kembali berfikir…” siap yang sudah mengintip ku saat bersama bu lusie tadi ya?” Batinnya.
1935Please respect copyright.PENANA5EoA6982DW
“Wah gawat….nggk aman ini” ucap pak komar.
1935Please respect copyright.PENANA00hxtAhyT2
Rasa resah dan kecemasan yang menyelimutinya membuat pak komar segera pergi meninggalkan rumah lusie dengan cepat saat itu juga.
1935Please respect copyright.PENANAqNP0dROKFf
1935Please respect copyright.PENANAWVbVniVraa
***
1935Please respect copyright.PENANAhnOabay56d
1935Please respect copyright.PENANAF9Ri2fZiH5
Sementara itu…
1935Please respect copyright.PENANAWbqQ226d6z
“Wah ..wah wah wah, gila” ucap pak imron
1935Please respect copyright.PENANAOARyrwAg14
Nafasnya terdengar tersengal sengal, seperti nafas para atlit lari sprin 1.000 meter.
1935Please respect copyright.PENANA3AtPGrKGat
“Ah …ah..ah…sialan ustad komar, ternyata dia lebih dulu menikmati bu lusie”
1935Please respect copyright.PENANANZUwLEdnUE
“Kecolongan start nih “ ucap imron yang masih mengatur nafasnya.
1935Please respect copyright.PENANAuDPtB1rq98
1935Please respect copyright.PENANAPtHBtdGxqd
“Wah gila..gede banget susu nya bu lusie “ ucap imron
1935Please respect copyright.PENANAA5MQqo91nX
“Pasti nikmat banget tuh pak komar” ucap imron
1935Please respect copyright.PENANAZFeBpGGs4x
“Wah kayaknya harus cari cara berikutnya nih” ucap imron.
1935Please respect copyright.PENANA7I5D0kE87P
1935Please respect copyright.PENANAuVL5mcdroo
1935Please respect copyright.PENANAFpX6ACVqP8
Pada malam tersebut imron tak sedikitpun mampu memejamkan matanya, dalam pikirannya hanyalah memikirkan perguluman antara lusie dan pak komar.
1935Please respect copyright.PENANA3uxhx0GBsS
1935Please respect copyright.PENANASJ4l9Yb7Ha
1935Please respect copyright.PENANAMdjKfeJTaz
1935Please respect copyright.PENANAeAq4ElEOdz
Berkali kali imron memutar adegan yang telah direkamnya itu. Namun hasratnya tak jua kunjung puas.
Sementara dilain siisi lusie menangisi penderitaannya.
Matanya terlihat sudah sembam, bahkan airmatanya sudah membasahi bantal yang biasa dipakainya.
1935Please respect copyright.PENANA9Wc7B3oiKd
Di tempat lain, pak komar masih terus berfikir keras.
Dirinya tak hentinya memikirkan seseorang yang sudah mengamati perguluman dirinya bersama lusie.
1935Please respect copyright.PENANARxrMIOaTHu
1935Please respect copyright.PENANA0p5oDFty93
Bersambung
1935Please respect copyright.PENANAIEAsJmLmSo
***
1935Please respect copyright.PENANASZx3SwjB0i
1935Please respect copyright.PENANAt2OR1DOeGK
1935Please respect copyright.PENANA0GvXO551Xk
1935Please respect copyright.PENANASv0qmGGOeY