Satu minggu telah berlalu sejak hari di mana dunia Elisheba hancur dan terlahir kembali. Kehidupan gandanya telah dimulai. Di hadapan dunia, dia masih Nyonya Elisheba yang anggun, istri dari seorang motivator ternama. Tapi di balik pintu kamarnya yang terkunci, dia adalah seorang budak yang menjalankan sebuah ritual harian yang bejat.5129Please respect copyright.PENANA1lNWQ3xWXH
5129Please respect copyright.PENANAlsRPQ3xoMl
Setiap sore, tepat pada jam di mana Bejo pertama kali menaklukkannya, sebuah perintah tak terlihat seolah merasukinya. Ini bukan lagi sihir, ini adalah kecanduan. Dia akan masuk ke kamar mandinya yang mewah, meletakkan ponselnya di depan cermin, dan menekan tombol rekam.5129Please respect copyright.PENANADpDR6c2kwQ
5129Please respect copyright.PENANAOUxKMGZZPM
Di hadapan kamera yang menjadi mata Tuannya, dia akan melakukan persembahannya. Dia akan 'bermain' dengan dirinya sendiri, bukan dengan lembut, tapi dengan sentuhan-sentuhan putus asa yang menyiksa. Dia akan membisikkan kata-kata kotor ke arah lensa, melaporkan setiap sensasi yang ia rasakan, memohon agar Tuannya segera datang.5129Please respect copyright.PENANAk1ituiVJ1P
5129Please respect copyright.PENANAuFSdC7Hpt5
"Lihat aku, Tuanku..." bisiknya pada video terakhir yang ia kirim kemarin, napasnya terengah-engah. "Aku menunggumu... Aku sangat... haus... Tubuh ini sudah tidak ada artinya tanpa sentuhanmu. Cepat datang dan hancurkan aku lagi..."5129Please respect copyright.PENANAv7MNmslQFS
5129Please respect copyright.PENANAxCHv4RNAA6
Dia akan mendorong dirinya hingga ke batas, hingga tubuhnya gemetar dan cairan kenikmatannya muncrat dengan deras, membasahi lantai marmer yang dingin. Sebuah bukti fisik dari penderitaannya yang nikmat. Setelah itu, dia akan mengirimkan video itu ke nomor "Tukang Ledeng", lalu menghabiskan sisa malamnya dalam keadaan gelisah, menunggu balasan yang tak kunjung datang.5129Please respect copyright.PENANAaPFm6uJMRM
5129Please respect copyright.PENANA2rqVJ0HOnS
Sore itu, setelah menyelesaikan ritualnya dan mengirimkan videonya, penantiannya berakhir. Bel rumahnya berbunyi. Itu Bejo. Berdiri di sana dengan seragam dekilnya, seolah tidak pernah terjadi apa-apa.5129Please respect copyright.PENANAMdp1Py8lPj
5129Please respect copyright.PENANABq767Z2L69
Elisheba menyambutnya di pintu, tidak lagi dengan senyum ramah, tapi dengan tatapan memuja seorang budak yang melihat dewanya.5129Please respect copyright.PENANAK4i9cBNlzS
5129Please respect copyright.PENANAo7JgWVcucg
"Aku merindukanmu, Tuanku," bisiknya, langsung bersimpuh dan mencium sepatu Bejo yang dekil.5129Please respect copyright.PENANA4ePdFxGwh7
5129Please respect copyright.PENANA04LpKr1P51
Bejo hanya tersenyum tipis. "Aku tahu. Aku sudah melihat video-videomu. Pertunjukan yang bagus," katanya. "Sekarang, layani aku."5129Please respect copyright.PENANAy8VUF8RMEI
5129Please respect copyright.PENANAae9SVidbtg
Dia tidak membawa Elisheba ke kamar tidur. Itu terlalu mudah ditebak, terlalu klise. Sebaliknya, dengan seringai puas, dia menuntunnya kembali ke ruang tamu—panggung kehancuran pertamanya. Dia ingin menodai tempat yang sama di mana foto pernikahan wanita ini terpajang, di mana keluarganya biasa berkumpul. Dia duduk di sofa kulit yang mewah itu, menyandarkan punggungnya seperti seorang raja yang lelah. Elisheba mengerti tanpa perlu diperintah. Dengan mata yang berkilat penuh pemujaan, dia tidak hanya berlutut. Dia merangkak di atas karpet mahal, mendekati kaki Tuannya. Dia memulai ritualnya dengan mencium sepatu dekil itu, lalu dengan sabar membukanya. Setelah itu, barulah dia mengangkat kepalanya, menatap Bejo dengan tatapan lapar.5129Please respect copyright.PENANAd6UTWk2T3N
5129Please respect copyright.PENANAVuxEFD7G27
Dia memulai pemujaannya yang sesungguhnya. Kepalanya bergerak maju mundur dengan ritme yang ragu pada awalnya, lalu semakin cepat dan percaya diri. Rambutnya yang hitam legam sesekali menyapu paha Bejo, menciptakan sensasi geli yang menambah kenikmatan. Bejo bisa merasakan kehangatan dan kebasahan dari bibir Elisheba, sebuah sensasi yang membuatnya mencengkeram sandaran sofa. Dia bisa mendengar suara slurp... slurp... yang basah dan putus asa, bercampur dengan desahan tertahan dari wanita itu. Sementara itu, tangan Elisheba sendiri tak berhenti bergerak, memanjakan dirinya, menciptakan sebuah harmoni dosa yang brutal. Melihat istri seorang motivator ternama melakukan hal sehina ini untuknya, untuk seorang kurir dekil, adalah puncak kenikmatan bagi Bejo. Ini bukan hanya tentang fisik, ini adalah tentang kekuasaan absolut.5129Please respect copyright.PENANA5N2TvYOG7f
5129Please respect copyright.PENANAMEhyQ1ff8s
Di tengah keheningan yang hanya diisi oleh suara napas mereka yang memburu, tiba-tiba...5129Please respect copyright.PENANATpDQsz3fcC
5129Please respect copyright.PENANAyqzmvlG9vr
Ddrrtt... ddrrtt...5129Please respect copyright.PENANAbJGvzbPdtE
5129Please respect copyright.PENANAhuxTI2OvI5
Suara dering ponsel yang memekakkan telinga memecah keheningan. Bukan ponsel Bejo. Itu adalah ponsel Elisheba yang tergeletak di atas meja kaca.5129Please respect copyright.PENANAFpcxxdpTDo
5129Please respect copyright.PENANA6uuBX02lU3
Keduanya membeku. Di layar ponsel mahal itu, sebuah nama terpampang jelas, lengkap dengan foto profil seorang pria tersenyum ramah: 'Suamiku Sayang ❤️'.5129Please respect copyright.PENANA4fOkwu37KH
Jantung Elisheba seakan berhenti berdetak. Kepanikan murni yang dingin menjalari tubuhnya. Ini berbeda dari sebelumnya. Dulu dia hanya korban yang bingung. Sekarang, dia adalah seorang pengkhianat yang sadar sepenuhnya akan dosanya.5129Please respect copyright.PENANAlV85YEvttN
5129Please respect copyright.PENANAXS6sW22nO5
"Itu... itu suamiku," bisiknya dengan suara bergetar, matanya membelalak ngeri menatap Bejo.5129Please respect copyright.PENANADvDmTZ3JIM
5129Please respect copyright.PENANAp9tCLNHWxH
Bejo, sebaliknya, justru menyeringai. Ini adalah hiburan yang tidak dia duga. Dia tidak menyuruh Elisheba diam. Sebaliknya, dia memberikan perintah pertamanya sebagai seorang Tuan yang kejam.5129Please respect copyright.PENANAYpoHWckpg5
5129Please respect copyright.PENANANG6BQYzQP9
"Bagus," desisnya. "Aku ingin kau mengangkatnya. Di sini. Sekarang juga."5129Please respect copyright.PENANA1tUS3KltBZ
5129Please respect copyright.PENANAXbzZkVXTsF
"Tapi... tapi, Tuanku..."5129Please respect copyright.PENANAm6iiu4PbfQ
5129Please respect copyright.PENANAvt4AnhhjAs
"Angkat," potong Bejo, suaranya dingin dan tak terbantahkan. "Atau aku akan mengangkatnya untukmu dan menyapanya sebagai teman ranjang barumu."5129Please respect copyright.PENANAV7uGUela09
5129Please respect copyright.PENANARuxDVqtL5B
Ancaman itu lebih dari cukup. Dengan tangan gemetar hebat, Elisheba meraih ponselnya dan menekan ikon hijau.5129Please respect copyright.PENANAVZGAktGxB6
5129Please respect copyright.PENANAY5l6df6h3T
"Ha-halo, Sayang?" suaranya keluar lebih seperti cicitan yang tercekat daripada sapaan mesra.5129Please respect copyright.PENANAMlUGA7Mg7p
5129Please respect copyright.PENANAUfjYW94ElN
"Halo, cintaku... ah, akhirnya aku bisa mendengar suaramu," suara hangat dari seberang sana terdengar begitu lelah dan penuh kerinduan. "Hari ini berat sekali, seminarnya sangat menguras tenaga. Aku hanya terus memikirkanmu, membayangkan pulang dan memelukmu. Aku kangen sekali padamu. Sedang apa istriku yang paling aku sayangi ini?"5129Please respect copyright.PENANAJXuqAsOql4
5129Please respect copyright.PENANAjvU5F7kymR
Setiap kata cinta dari suaminya terasa seperti belati yang menusuk langsung ke jantung Elisheba. Tapi rasa sakit itu, entah kenapa, bercampur dengan kenikmatan yang aneh.5129Please respect copyright.PENANA9KQIxdcDy7
5129Please respect copyright.PENANA7zTg69t69T
"A-aku... aku sedang bersantai, Sayang. Membaca buku," jawabnya, sebuah kebohongan yang terasa begitu berat di lidahnya. Matanya terpaku pada Bejo, yang kini bangkit dari sofa dan berjalan mendekatinya dengan senyum iblis.5129Please respect copyright.PENANAscb8auZVoB
5129Please respect copyright.PENANAdhAOjp3hHU
"Oh ya? Baguslah kalau begitu. Kau pantas bersantai," kata suaminya. "Aku hanya ingin mendengar suaramu sebelum aku istirahat. Suaramu adalah satu-satunya obat lelahku."5129Please respect copyright.PENANAVTcDkoCOGq
5129Please respect copyright.PENANAB973Ws20Ri
Tepat saat itu, Bejo melakukan hal yang paling gila dan tak terduga. Dia mengangkat Elisheba yang masih berlutut, lalu mendorongnya hingga membentur dinding, memunggungi dirinya. Sambil tetap memegang ponsel di telinga Elisheba, Bejo menyingkap gaun mahal itu dengan kasar. Dia langsung memposisikan dirinya di belakang dan mulai memompanya dengan gerakan yang dalam dan kuat, hingga mentok. Seketika, tubuh Elisheba berdenyut hebat.5129Please respect copyright.PENANAsyBTyXiaOI
5129Please respect copyright.PENANAxNFeB8IlkV
"I-iya... aku juga... merindukanmu," jawabnya, suaranya bergetar hebat, setiap kata keluar bersamaan dengan suara plok... plok... plok... dari pompaan Bejo yang menggema pelan di ruangan itu.5129Please respect copyright.PENANAu0lEWGKDq1
5129Please respect copyright.PENANAG4JYzxF4hP
"Kau tidak apa-apa, Sayang? Suaramu aneh sekali," tanya suaminya, nadanya mulai cemas.5129Please respect copyright.PENANAxIRdb9loxy
5129Please respect copyright.PENANAQeUaDfEEqM
Bejo tidak menjawab. Dia menarik diri sejenak, lalu berjalan kembali ke sofa dan duduk. Dia menepuk pangkuannya, sebuah perintah tanpa kata. Elisheba, yang pikirannya sudah kacau, menurut tanpa ragu. Dia berjalan dengan kaki gemetar, lalu duduk di pangkuan Bejo, masih dengan ponsel menempel di telinganya. Bejo kembali menyatu dengannya dari belakang, kali ini dalam posisi yang jauh lebih intim dan menghinakan.5129Please respect copyright.PENANA7mBoiyIgEp
5129Please respect copyright.PENANA2uU6AURR7F
Kini, dengan tangannya yang bebas, Bejo mulai bermain. Satu tangannya merayap ke depan, meremas kedua dada montok Elisheba dengan kasar. Sementara tangan lainnya naik, menyibakkan rambut Elisheba, dan membenamkan wajahnya di lekukan leher dan ketiak wanita itu, menghirup dalam-dalam aroma parfum mahal yang bercampur dengan keringat ketakutannya.5129Please respect copyright.PENANAh6IwUYxhWW
5129Please respect copyright.PENANAN6LFgnq8gT
Elisheba menggigit bibirnya begitu keras hingga nyaris berdarah, mencoba menahan erangan yang akan keluar. Sensasi pompaan dari bawah, remasan di dadanya, dan jilatan panas di lehernya menciptakan sebuah badai kenikmatan yang menyiksa.5129Please respect copyright.PENANAlGuqnYpfgK
5129Please respect copyright.PENANAgkUrBrARKE
"Aku... aku tidak apa-apa. Hanya... hanya sedikit flu," dalihnya, sambil mencengkeram ponselnya erat-erat.5129Please respect copyright.PENANAkJO9ojhPkV
5129Please respect copyright.PENANAPgnrE8c1m5
Merasakan Tuannya di dalam dirinya, kini Elisheba yang mengambil alih. Didorong oleh hasrat yang tak tertahankan, dia mulai menggerakkan pinggulnya sendiri, naik dan turun di atas pangkuan Bejo, memompa dirinya dengan ritme yang liar dan putus asa. Dia tidak lagi peduli. Dia hanya ingin lebih.5129Please respect copyright.PENANAVTvjTamIxJ
5129Please respect copyright.PENANA7qAqBBC8E1
Aaaahhh... Sebuah desahan kenikmatan yang tertahan lolos dari bibir Elisheba, terdengar seperti sebuah isakan kecil di telepon.5129Please respect copyright.PENANAGdPDlG6qRK
5129Please respect copyright.PENANA8nX8mEZrNj
"Sayang! Suara apa itu? Kau menangis? Kau benar-benar sakit?" tanya suaminya, kini benar-benar panik.5129Please respect copyright.PENANA8uGdEbkLQH
5129Please respect copyright.PENANA9gAKHTOiWe
Cukup sudah. Elisheba tidak tahan lagi. Siksaan ini terlalu nikmat. Dia tidak peduli lagi jika ketahuan.5129Please respect copyright.PENANAoCGhUX0Uym
5129Please respect copyright.PENANAPPzNkpWByD
"Aku... aku harus pergi sekarang, Sayang," katanya cepat. "Aku mencintaimu." Kalimat terakhir itu terdengar seperti sebuah permintaan maaf yang putus asa.5129Please respect copyright.PENANAkYCEywaQ6P
5129Please respect copyright.PENANAXchxLxdklY
Dia langsung mematikan teleponnya. Tapi dia tidak berhenti. Seolah interupsi itu justru menyulut api yang lebih besar, dia terus memompa dirinya di pangkuan Bejo dengan lebih liar, lebih putus asa. Erangan dan rintihan yang tadi ia tahan kini keluar tanpa filter, memenuhi ruangan.5129Please respect copyright.PENANAheH6YJ0luM
5129Please respect copyright.PENANAnkJ1sXzZix
"Lagi, Tuanku... lagi..." pintanya, wajahnya memerah, matanya berkilat liar. "Isi aku... penuhi aku dengan dirimu..."5129Please respect copyright.PENANA480KQznI8G
5129Please respect copyright.PENANAINWPDW7ksn
Melihat selirnya yang begitu rusak dan patuh, Bejo tidak bisa lagi menahan diri. Dengan sebuah geraman berat yang penuh kemenangan, dia mencengkeram pinggul Elisheba erat, membalas setiap gerakan wanita itu dengan pompaan yang lebih dalam dan lebih kasar. Dia mendorong dirinya hingga ke batas.5129Please respect copyright.PENANAINJ4Nd4VPZ
5129Please respect copyright.PENANAoZ9u7A6XXf
CROOT... CROOT... CROOT...5129Please respect copyright.PENANAhodIXtATIK
5129Please respect copyright.PENANAgAkqRfKVZL
Dengan sebuah erangan panjang, Bejo melepaskan semuanya. Cairan hangatnya yang kental muncrat dengan deras, mengisi penuh rahim Elisheba hingga meluap dan meleleh keluar, membasahi paha dalamnya. Sebuah bukti penaklukan yang paling absolut.5129Please respect copyright.PENANA6fOeTT031r
5129Please respect copyright.PENANAvgWMW1yoVI
Elisheba menjerit, bukan jeritan kesakitan, tapi jeritan kenikmatan tertinggi saat merasakan kehangatan itu membanjiri dirinya. Dia terkulai lemas di pangkuan Bejo, napasnya terengah-engah, tubuhnya gemetar hebat. Dia telah dipenuhi oleh Tuannya, dan perasaan itu... jauh lebih memuaskan dari orgasme manapun yang pernah ia rasakan.5129Please respect copyright.PENANAGoMKXI3a96
5129Please respect copyright.PENANAUlqeI9P10o
Dia menatap Bejo dengan tatapan penuh pemujaan, lalu dengan lembut, dia membersihkan sisa-sisa cairan Tuannya yang meleleh di pahanya dengan tangannya sendiri, dan mengecupnya. Sebuah tanda bahwa setiap tetes dari Tuannya adalah suci baginya. Dia tidak lagi peduli pada dirinya sendiri. Dia hanya peduli pada Bejo.5129Please respect copyright.PENANA6GahYReGIB