Suatu hari, teman dekatku, Harry, bercerita tentang seorang dokter spesialis di Jakarta yang katanya ahli menangani masalah disfungsi ereksi. Kabarnya, perawatannya efektif, terjangkau, dan tanpa efek samping berbahaya. Aku langsung tertarik. Setelah berdiskusi dengan Leona, dia mendukungku untuk mencoba. Aku pun mengambil cuti seminggu dan berangkat ke Jakarta.
1079Please respect copyright.PENANARcpLsnV1y8
Kebetulan, saya punya keluarga di Jakarta Barat, jadi tidak sulit menemukan alamat dokter yang dimaksud. Tempat praktiknya ternyata ada di lantai 18 sebuah apartemen mewah di pusat kota. Awalnya, aku deg-degan. Rasa malu dan ragu sempat menghantuiku. Bagaimana kalau dokternya menyarankan sesuatu yang aneh? Atau bagaimana kalau perawatannya tidak berhasil? Pikiran-pikiran itu terus berputar di kepalaku. Tapi, demi Leona dan kebahagiaan rumah tanggaku, aku memberanikan diri untuk melangkah masuk.
1079Please respect copyright.PENANApWWWs9TPqN
Aku masih ingat betul ekspresi Leona yang mencibir, penuh kekecewaan, setiap kali aku gagal ereksi atau baru sebentar masuk sudah keluar. Rasanya seperti. Akhirnya, saya memutuskan untuk mencoba sesuatu yang baru. Siapa yang tahu ada keajaiban yang bisa mengubah situasi ini, bukan?
1079Please respect copyright.PENANAPRiBGlFbNA
Sampai di sebuah kantor yang terlihat mewah, aku disambut oleh seorang gadis muda, mungkin berusia 22 atau 23 tahun. Dia sedang menulis sesuatu, lalu menoleh ke arahku dengan senyum ramah. “Mau ikut terapi, Pak?” tanyanya, bibir mungilnya mengembang penuh kehangatan.
1079Please respect copyright.PENANAgYrcu4S9BJ
“Eh, iya… dokternya ada?” tanyaku, agak ragu. “Kebetulan hari ini Dokter Meimei sedang tidak ada pasien,” jawabnya lembut. "Dokter Meimei? Nama itu kok seperti bintang film Mandarin ya? Apa beliau dari Hongkong?" candaku, mencoba mencairkan suasana.
1079Please respect copyright.PENANA5as7z0oJHP
Gadis itu tertawa kecil. "Bapak benar, namanya memang Zhi Mei Mei. Tapi beliau dokter spesialis terapi seksual dari Indonesia, lulusan Hongkong Medical College. Dia lebih suka dipanggil Dokter Meimei," jelasnya dengan sabar.
1079Please respect copyright.PENANAhwINscnMmf
Setelah mengisi formulir data pribadi, saya antar ke ruang praktik. Gadis yang kemudian kukutahui bernama Shella itu mengetuk pintu, dan pintu terbuka. Di depanku berdiri seorang wanita cantik, mungkin berusia sekitar 30 tahun, mengenakan blazer hitam dengan rambut ikal sebahu. Ternyata, ini dokternya!
1079Please respect copyright.PENANAUQaZyBwKWr
“Maaf Dok, ini Bapak Kevin dari Surabaya, mau ikut terapi. Ini datanya,” ujar Shella sambil menyerahkan formulirku, lalu mengajakku masuk sebelum kembali ke mejanya. “Silakan masuk, Pak,” kata dokter cantik itu dengan suara tenang. “Baik, terima kasih,” jawabku singkat.
1079Please respect copyright.PENANAHCEtkd7Xmk
Di dalam ruang praktik, Dokter Meimei mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sangat pribadi. Aku berpikir, sebagai dokter, dia pasti perlu tahu seluk-beluk kehidupan seks ku dan Leona, jadi aku ceritakan semuanya dengan jujur. Dari bagaimana hubungan intim kami, sampai detail yang mungkin terdengar.
1079Please respect copyright.PENANAXEb4mrbnYy
Salah satu pertanyaannya cukup membuat kaget. “Kira-kira Bapak tahan berapa lama saat berhubungan dengan istri?” atau, “Gaya apa yang disukai Bapak saat bersama istri?” Aku menjawab lautnya, dan dia mengangguk-angguk, seolah mencerna setiap kata.
1079Please respect copyright.PENANAyhy087Bzic
Dengan terdengar tajam namun penuh empati, Dokter Meimei berkata, "Pak Kevin, sepertinya kita bisa mulai terapi seks sekarang. Di sebelah sana ada tumpukan yang bisa Bapak gunakan. Saya akan menguji ketahanan Bapak untuk menahan ejakulasi selama beberapa menit. Jika memungkinkan, kita bisa melanjutkan dengan hubungan intim untuk proses penyembuhan lebih lanjut. Bagaimana, setuju?"
1079Please respect copyright.PENANA7w1waEzUfX
Aku teringat sesaat, tapi dalam hati aku tersenyum lebar. "Wah, ini dia yang namanya terapi seks! Kalau begini, mana mungkin aku nolak?" pikirku, semangat.
1079Please respect copyright.PENANA7VfHAnrJjW
Aku mengangguk cepat, tanpa banyak mikir, “Ya, terserah Dokter aja, apa yang terbaik.” Tiba-tiba, pikiranku melayang, membayangkan seperti apa sosok Dokter Meimei kalau tanpa busana. Bayangan itu langsung membuat jantungan, dan… yah, tubuhku bereaksi seketika, rasanya panas dan tegang.
1079Please respect copyright.PENANAVPfnqwTteS
Kami berjalan menuju kasur terapi yang dia tunjuk. Aku duduk di sana, bersandar di atas bantal, sementara dokter cantik ini duduk santai di depanku. Dengan gerakan yang terlihat sengaja, dia mulai melepaskan pakaian luarnya satu per satu.
1079Please respect copyright.PENANAxa83R9BLqu
Akhirnya tinggallah bra dan celana dalam yang menempel di tubuhnya. "Pak Kevin, silakan sentuh saya, bagian mana saja yang Bapak mau. Kita lihat berapa lama Bapak bisa tahan sebelum… selesai," katanya tenang, tapi nadanya penuh otoritas. Aku? Tentu saja tidak nolak. Siapa yang bisa menolak? Tubuhnya mulus banget, putih bersih bikin mata susah berkedip
CERITA LENGKAPNYA...
https://karyakarsa.com/netorarey/terapi-dokter-cantik-40
TELE
https://t.me/+fp2rg8q-RKExMDc1
ns216.73.216.238da2