
Aku masih terkenang peristiwa malam itu. Kejadian di dalam bas ekspress malam yang bergerak dari utara ke KL masih segar dalam ingatanku. Aku seperti terpukau, merelakannya berlaku dan aku tak pula menyesal atau merasa bersalah. Dan aku seperti merelakan ianya berlaku.1833Please respect copyright.PENANAehG0HTpnv9
1833Please respect copyright.PENANACsJXuJM6ox
Umurku sekarang 36 tahun. aku sering menjaga kesihatan dan mengamal pemakanan yang seimbang. Kawan-kawanku mengatakan aku masih cantik dan seksi.1833Please respect copyright.PENANABTCJv01Oc2
1833Please respect copyright.PENANA0HislkaIY8
Jantungku berdebar-debar kerana penumpang di sampingku yang sejak tadi merebahkan kepalanya di atas bahuku. Penumpang itu, seorang budak lelaki. kami sempat berbalas senyuman masa mula-mula menaiki bas tadi. Dia kelihatan masih muda, mungkin sebaya dengan adik ku yang bongsu. Bertubuh kurus dan berkulit hitam dan tinggi. Meskipun sebagian besar penumpang bas sudah terlena, mataku masih tidak mengantuk. Padahal waktu itu sudah menunjukkan pukul satu pagi. Tidak ada lagi suara orang bercakap-cakap atau bergurau. Semuanya sudah tenggelam dalam mimpi masing-masing.
Jantungku bertambah debarannya ketika dari balik jeketnya, pemuda tadi terus menyentuh dada aku yang hanya tertutup Kain tudung yang menutup baju sejuk yang aku pakai. Ketika jari-jari tangannya mula meraba-raba payudaraku, rasanya seperti mahu menjerit kuat-kuat kerana kehormatanku sebagai wanita sedang dicabul. Tetapi aku malu dan bimbang penumpang bas ekspress ini akan terbangun semuanya. Terpaksa aku membiarkan saja. Mungkin menyadari aku tidak membantah maka rabaannya makin lama makin aktif. Mula-mula dibelai lembut seluruh permukaan buah dadaku, kemudian diramasnya pelan-pelan. Kemudian buah dadaku ditekan-tekan, lalu diramas-ramas lagi.1833Please respect copyright.PENANAzzWu6zFqhA
Demikian pemuda tersebut berganti-ganti meramas payudaraku kanan dan kiri. Setelah meraba, menekan dan meramas-ramas, putingku digentel-gentel di antara jari telunjuk dan ibu jarinya. Mula-mula terasa geli, tetapi lama kelamaan terasa nikmat. Payudara aku memang besar, seperti juga punggung aku. Puting payudara aku masih lagi tegak dan juga isinya masih padat.1833Please respect copyright.PENANA9OO5VGyhIR
1833Please respect copyright.PENANAwyZO3InuqG
Perasaan apa ini? Mungkin perasaan nikmat yang tidak pernah aku rasakan lagi setelah menjanda. Sejak kematian suamiku buah dadaku tidak ada yang meraba, demikian juga vaginaku tidak ada lagi yang "mengisi". Tetapi malam ini, kurasakan kembali kenikmatan itu. Apalagi tangan kiri pemuda itu juga mulai meraba punggung kiriku.1833Please respect copyright.PENANACRS6bCfoYp
Pemuda itu bertindak lebih lanjut. Tangannya mulai turun, mengelus-ngelus perutku. Lalu ke bawah lagi, tangan itu menggeletek vaginaku. Mula-mula bibir vaginaku diusap-usap dengan keempat jarinya, sambil ibu jarinya menekan-nekan kelentitku. Rasanya semakin nikmat. Kini aku tidak lagi berniat untuk berteriak. Aku menikmati perangsangan pada vaginaku. Jari telunjuknya kemudian dimasukkan ke lubang vaginaku. Pelan-pelan jari itu diputar mengelilingi seluruh dinding vagina, sambil dimasukkan ke dalam alur vagina.1833Please respect copyright.PENANAdqeQxZZv6j
1833Please respect copyright.PENANABbimIZvKpi
Budak lelaki sebaya adikku ini seperti berpengalaman. Berahiku semakin bangun setelah sekian lama aku tidak merasakannya. Cairan vagina mulai mengalir keluar dari dalam vagina. Aku rasakan debar jantungku semakin kuat, nafasku seperti tercungap-cungap. Mungkin usianya dalam lingkungan 18 tahun.1833Please respect copyright.PENANAGLocvobTBp
"Ohh cantiknya kakak, tadi saya lihat dari tepi saja." Tersentak juga aku mendengar ucapan pemuda itu. Cantikkah aku? Aku berbisik sendiri. Tapi kawan-kawanku mengatakan aku memang cantik. Dalam usiaku seperti ini masih ada orang menyangka aku seperti kakak dengan adik bila aku berjalan bersama anak perempuanku. Belum habis aku berfikir, pemuda itu merangkulku, leherku sudah dipeluk dengan kedua tangannya.1833Please respect copyright.PENANAbgdeNc5xlj
1833Please respect copyright.PENANAQTfIP9DgQX
Bibirnya segera menerkam dan melumat bibirku. Ditekannya kuat-kuat, sampai hidung aku tertindih hidungnya. Kerana sukar untuk bernafas, tanganku menolak dadanya. Tetapi pemuda itu bukannya mundur, serangannya semakin menggebu, hanya sekarang ke arah leherku, bawah telinga, serta daerah dagu. Itu semua adalah daerah yang sensitif bagi wanita. Pemuda itu memang handal dan berpengalaman, tak sepadan dengan usianya.1833Please respect copyright.PENANAO1iiunBnrv
Mungkin parfum lembut yang aku pakai ikut juga merangsang nafsu birahi pemuda itu, terlihat dari gerakannya yang seperti harimau kelaparan yang ingin cepat-cepat meratah dan memamah mangsanya. Aku sendiri sangat terangsang dengan bau gel rambut dan body-lotion yang dipakainya. Serangan demi serangan darinya membuatkan nafsu ghairahku menggelegak.1833Please respect copyright.PENANAW58j58HglZ
1833Please respect copyright.PENANAxxe9uatul4
Kedua tangannya meramas kedua-dua tetekku seolah-olah seperti alat permainan. Meramas, menggoyang-goyang, memutar-memutar dan macam-macam lagi diperlakukan terhadap buah dadaku, semuanya memberikan kenikmatan yang luar biasa. Dengan menempelkan senjatanya ke vaginakuu, aku seolah diajak terbang memasuki alam maya syurga kenikmatan yang sudah lama tidak aku rasakan. Pegangannya ke payudaraku kadang dipindahkan ke kemaluanku, digosok-gosok, diraba-raba kelentitku1833Please respect copyright.PENANAup2lp0zNFS
1833Please respect copyright.PENANAnGX0NFs9MQ
Denyut jantungku makin meningkat, mengalirkan aliran elektrik keberahian di sekujur tubuhku. Ditambah lagi dengan sentuhan benda bulat, padat dan hangat yang sejak tadi berada di antara kedua pahaku.1833Please respect copyright.PENANAjtzigzllAu
1833Please respect copyright.PENANAG2KDBByqzb
"Adik akak sudah tak tahan, masukkan sekarang dik..." Aku merengek meminta.1833Please respect copyright.PENANAs1p01RkJg4
1833Please respect copyright.PENANAkAUjzNWVY4
"Ya kak..." katanya tergagap-gagap. Kami membuka pakaian yang melekat di badan masing-masing. Sehingga kemudiannya kami berbogel bagaikan bayi. Pemuda tersebut bertubuh kurus dan kelihatan seperti penagih dadah. Aku meraba dadanya dan mataku tertumpu kepada kemaluannya yang kelihatan tegak terpacak. Kelihatan besar dan panjang. Terkejut aku bila jelas kelihatan batang pelirnya masih berkulup. Aku jadi penasaran dan aku pegang batang pelir warna kehitaman tersebut.1833Please respect copyright.PENANAM6tibDt9Fw
1833Please respect copyright.PENANA4YOuhm5aBb
“Adik tak bersunat?” tanyaku sambil melihat wajahnya.1833Please respect copyright.PENANAu94s9JpkE5
“Tak,” jawabnya ringkas.1833Please respect copyright.PENANAPZiC7xgKhc
“Biasanya lelaki melayu bersunat, kenapa adik tak bersunat?” tanyaku kehairanan.1833Please respect copyright.PENANAiidxm9E5Hu
“Saya orang india kak, bukan melayu,” jawabnya perlahan.1833Please respect copyright.PENANAEwPpQC6KBK
“Akak sangka adik ni orang melayu.”1833Please respect copyright.PENANAm0SZeXmigS
Aku sememangnya telah benar-benar terangsang. Aku geram pertama kali melihat batang pelir tak bersunat. Aku bertinggung dan mula mencium kulup budak india tersebut. Aku tarik kulit penutup hingga kepala coklat berkilat terdedah. Aku cium, jilat dan kulum batang muda tersebut. Bau kepala pelirnya merangsang nafsuku. Aku hisap dan kulum hingga terasa cairan masin keluar dari hujung kepala pelir budak india tersebut. Aku seperti tidak sabar ingin merasai pelir tak bersunat.1833Please respect copyright.PENANAdXkvfh7As4
Aku benar-benar tidak tahan. Tibuhku rapat ke dinding. Sebelah kakiku aku letakkan ke atas kerusi. Aku merangkul pemuda india tersebut dan aku pegang batang mudanya agar menempel ke permukaaan vaginaku yang telah basah. Aku menarik kulit kulupnya ke pangkal. Pemuda india itu menekan batang pelirnya yang terloceh. Dan benda nikmat itu pelan-pelan dimasukkan ke liang vaginaku. Sekali tekan batang pemuda india itu terbenam menyelam ke lubang nikmatku.1833Please respect copyright.PENANAgRmNzLDQgs
1833Please respect copyright.PENANAWp71IhO6sz
"Ahh.. aahh.. sedapnya," spontan terkeluar suara dari mulutku. Setelah masuk, pelir itu tetap diam, tidak ditarik keluar. Ini merangsang dinding bahagian dalam vaginaku yang langsung mulai mengemut-ngemut benda hangat tadi. Aku rasakan vaginaku seperti berdenyut.. Oh... alangkah nikmatnya. Kini dengusan nafasku yang makin cepat dan tidak teratur.1833Please respect copyright.PENANA9xnAzDGvVB
1833Please respect copyright.PENANAKVGzTlhjJd
Ibarat seorang musafir yang sudah berhari-hari kehausan di tengah padang pasir, itulah rasa nikmat yang aku dapatkan rasakan. Setelah sekian lama kelaparan tiba-tiba aku diberi “makan”. Nikmatnya amat terasa bila batang besar panjang pemuda india itu meneroka lubang vaginaku. Kenikmatan ini terulang lagi manakala sambil mencium pipi dan belakang telingaku, batang kemaluan pemuda india itu digerak sorong tarik ke liang vagina aku yang merekah. Entah berapa kali vagina aku klimaks secara berulang dalam jarak yang demikian pendek. Mungkin lima kali atau lebih aku merasakan klimaks.1833Please respect copyright.PENANAGLPCwgVKZB
1833Please respect copyright.PENANANKVfU5vK3o
"Hebat budak india ini..." kataku dalam hati. Benar-benar aku tak menyangku pemuda yang berumur belasan tahun mahir melayanku. Aku merasa nikmat yang tiada tara bandingan. Kini tubuh aku mulai lemah. Keringat panas keluar dari tubuh aku bercampur dengan keringat pemuda india itu yang benar-benar menaikkan berahi kami.1833Please respect copyright.PENANALDCquQIxCB
1833Please respect copyright.PENANArGE2hQhnv4
"Saya dah nak keluar kak, luar atau dalam?" bisiknya lembut sambil merangkul erat tubuhku. Terasa gerakan maju mundur makin laju.1833Please respect copyright.PENANAaADM0KtQxW
1833Please respect copyright.PENANAXUM9iDdfAY
"Dalam saja dik, sudah lama kakak tidak merasa." Kini batang kejantanan pemuda india itu mulai laju keluar masuk. Mula-mula pelan kemudian makin lama makin cepat. Vaginaku terasa seperti terkena aliran elektrik. Sedap dan sungguh nikmat.1833Please respect copyright.PENANAdkJxW0JrdT
1833Please respect copyright.PENANAyYKZJKMFRs
Pemuda india itu menggerakkan batang pelirnya makin pantas. Aku dapat merasai batangnya bertambah keras dan berdenyut-denyut. Hingga akhirnya bersama dengan suara dengusannya, dihentak kuat badanya ke tubuhku dan terasa pangkal rahimku dicurah dengan cairan hangat. Berkali-kali pemuda india tersebut memuntahkan benihnya ke permukaan rahimku. Hangat dan nikmat aku rasa. Air mani pemuda india itu memancut ke dalam liang vagina aku. Tubuhku mengejang disembur dengan cairan hangat tersebut. Aku mengalami orgasme lagi.1833Please respect copyright.PENANAs2whqEWvqH
1833Please respect copyright.PENANA9BTpL3goOC
Aku lihat pemuda india itu menikmati sekali puncak kepuasan itu, demikian juga aku. Batang pelirnya masih direndam dalam vaginaku. Nafas kami mulai mengendur. Rasanya seperti baru saja mengikuti lumba lari. Kami berdua bermandikan keringat. Keringat berahi. Keringat kenikmatan di atas sebuah bas ekspress malam yang sedang laju bergerak.1833Please respect copyright.PENANANU5nFcMLxk