x
Wajah cantik Jesslyn basah, terguyur air mata yang sulit dihentikan. Hampir setiap menit Jesslyn melihat jam. Waktu acara sudah terlewat jauh. Satu persatu tamu undangan pun meninggalkan tempat acara. Sudah lama sekali ia menunggu kedatang Max. Namun, mempelai prianya tak juga datang.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3Vcj2k9NZ
“Brengsek!” Pekik Ron menendang tiang dekorasi yang hanya setinggi pinggangnya.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAD4ttG74OY
Prang!!! Seketika suara gaduh menggelegar, memenuhi ruang tunggu mempelai wanita. Ron sangat marah melihat putri satu-satunya sedih.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsHy3JKljsT
“Sebenarnya apa yang bajingann itu inginkan?!!!” Mengeram membayangkan wajah Max. “Aku akan mematahkan lehernya, tidak peduli bajingan itu adalah anak tuan sekalipun.”
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqVNd7T2NE
Jesslyn menatap wajah ayahnya yang merah padam. Kepala menggeleng, tak ingin sang ayah menyakiti kekasihnya.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzxup4yPYsl
Tiba-tiba terdengar suara mengelegar. “Aku yang akan mematahkan lehernya terlebih dahulu sebelum kamu melakukannya, Ron.” Suara berat itu berasal dari ambang pintu. Terdengar tegas dan mengintimidasi.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTTTrzkgT0
Ron menoleh, melihat tuan dan nyonyanya datang. “Maaf, Tuan, Nyoya. Saat ini kami sedang tidak ingin melihat kalian.” Amarah Ron terhadap Max, berimbas kepada kedua orang tuanya yang tidak tahu menahu.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIGsRyOunh
“Kamu memang pantas marah kepada kami, Ron. Sebenarnya, kami juga sangat malu menunjukan wajah kami kepada kalian. Untuk meminta maaf saja kami tidak sanggup, tapi Jessy juga putri kami. Sebagai orang tua kami harus ada saat dia bersedih,” jawab Jackson.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBSwIHuv3r
Mendengar penjelasan Jackson, Tangis Jesslyn pecah, tubuhnya luruh ke lantai. Berjongkok sambil memeluk lutut. Tubuh rapuh itu berguncang, bahunya naik turun seiring isakan. Suara tangisnya terdengar sangat memilukan.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHXmbIpQ4G
Yasmine, ibu dari Max juga menghampiri dengan cepat. Begitu juga Cassandra, ibunda Jesslyn. Mereka membelai punggung Jesslyn dengan lembut berupaya menenangkan.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRNxgS26t9
Jesslyn mangkat wajahnya. “Mommy, Max pasti datangkan? Dia sudah lama menantikan hari ini, dia pasti datangkan?” racau Jesslyn menatap Cassandra dan Yasmine bergantian.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ywEABXFo3
Yasmine tidak tahu harus menjawab apa. Entah apa yang anak sulungnya lakukan sampai tidak hadir di hari pernikahan. Sebenarnya apa yang terjadi pada Max?
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxTBxeWU95r
“Mommy Yas, Max sangat menyayangimu. Dia pasti menjawab panggilanmu, tolong katakan padanya untuk datang. Aku sudah menunggunya sejak tadi. Ayo Mom, masih belum terlambat. Tolong minta Max datang.”
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj4A1XQsHI9
“Jess, cukup! memangnya apa yang kamu harapkan dari pria seperti itu!” bentak Ron, muak mendengar racuan putrinya yang mengemis kedatangan Max.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvzn3ScxgB2
Yasmine memejamkan mata dengan erat. Hatinya sakit mendengar putra kesayangan dihina. Tetapi, tak bisa membela karena Max memang salah.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYEz3Aksn3
Dengan cepat Jesslyn berdiri, berlari menghampiri daddynya. “Tidak, Dad. Max bukan pria seperti itu. Dia sangat mencintaiku, dia pasti datang.”
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwiH2jQL30C
“Jess, Cukup. Dimana harga dirimu?”
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrAmMnu1FU
“Harga diri?” Jesslyn tersenyum miris lalu tertawa frustasi seperti orang gila. “Sudah tidak ada, Dad. Aku sudah menyerahkan semuanya pada Max.”
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv6qr2eoheQ
“Jesslyn.” Prak!!! Wajah basah Jesslyn terhempas. Satu tamparan keras mendarat di pipi kirinya. Semua orang tercengang, itu adalah kali pertama Ron menampar Jesslyn.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK502jm78Fq
Segera, Cassandra, Yasmine, Jackson dan Daisy menghampiri Jesslyn untuk mmeriksa keadaannya. Cassandra melihat pipi Jesslyn yang memerah dan langsung memeluk erat.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AFI4pONbi
“Cukup Ron! Kendalikan dirimu jika tidak ingin menyesal,” tegas Cassandra memperingati. Ron memalingkan wajah.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYHRmY0GkW
“Jika membutuh pelampiasan, kamu bisa menghajarku, Ron. Jessy tidak bersalah.” Jackson ikut menimpali.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwsCTyxJux
Ron melirik tajam sambil mengepalkan tangan erat-erat, siap menghantam wajah tampan tuannya yang sangat mirip dengan Max.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMiT2IvYVR
Dua tatapan tajam saling beradu. Yang satu murka dan yang satu lagi siap menerima pukulan.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsiFRkVMpJe
Tiba-tiba tangan lembut meraihnya. Jesslyn menggeleng, meminta ayahnya untuk tidak melayangkan tinju. “Jangan rusak hubunganmu dengan Daddy Jackson hanya karena aku. Hubungan kalian sangat berharga, Dad. Kumohon," pinta Jesslyn memelas.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYeaKIGYmB7
Hati besar putrinya membuat Ron melunak. Dia menghela napas seraya melepas amarah. Kepalan tangan terbuka, lantas beranjak. Baru tiga langkah berjalan Ron berhenti.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcSiPCjJ2O
Tanpa memutar tubuhnya ia berkata, “jangan coba mencegahku untuk menghajar pria itu,” pintanya kembali berjalan. Ron sampai tak sudi menyebut nama Max.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0jSbaIm0j
Semuanya menatap kepergian Ron. Pria paruh baya itu memang butuh menyendiri untuk menenangkan pikiran.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIQ1KhTZIP
"Sebaiknya kamu pulang dan beristirahat, Jess," pinta Jackson.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Q6kEHwKZv
"Tidak, Dad. Bagaimana jika Max datang?" tolak Jesslyn cepat. Ia sangat yakin kekasihnya akan datang.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHq4kjpwqHR
"Daddy akan memerintah orang untuk berjaga di sini. Jika Max datang, daddy akan langsung menghubungimu." Jackson hanya beralasan untuk membuat Jesslyn tenang dan segera mau pulang. Padahal ia sendiri yakin jika putranya tidak akan datang.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2hGkZdJzP
"Sungguh, Dad?"
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcYF1vZZOZ
Jackson meraih tangan Jesslyn, "ya. Sekarang kamu tunggu saja di rumah."
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvOs3hAukX
Jesslyn berhamburan memeluk Jackson. Meski bukan ayah kandung. Hubungan Jesslyn dan Jackson sangat dekat. Jackson dan istrinya sudah menganggap Jesslyn sebagai putri mereka. Yang meminta Jesslyn memanggil daddy dan mommy saja dirinya dan sang istri.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Wc61Rk0GA
"Tolong tetap cari Max, Dad. Aku takut terjadi sesuatu padanya. Max sempat terlihat murung kemarin."
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83t5y7HgTd
"Tentu, Baby."
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmofZb5Gv1H
"Kumohon jangan marahi Max saat dia kembali. Max pasti memiliki alasan yang kuat."
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ65oN6LkUzT
Jackson menghela napas berat, tak yakin bisa menahan diri untuk tidak menghajar putra bodohnya.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3hdTkkpAxf
"Kumohon, Dad," ulang Jesslyn memelas.
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtOnurFtJj
"Baiklah, tapi jangan minta daddy untuk menghentikan daddy-mu memberi Max pelajaran."
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ526epnysw6
Jesslyn mengangguk lemah, "ya, daddy Ron tidak bisa dihentikan."
427Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHELQ8n7LE
-tbc-
Mohon maaf jika terjadi kesalahan pengetikan.
Silahkan tegur saya lewat komen☺
ns216.73.216.143da2
