
Wajah cantik Jesslyn basah, terguyur air mata yang sulit dihentikan. Hampir setiap menit Jesslyn melihat jam. Waktu acara sudah terlewat jauh. Satu persatu tamu undangan pun meninggalkan tempat acara. Sudah lama sekali ia menunggu kedatang Max. Namun, mempelai prianya tak juga datang.
411Please respect copyright.PENANACWfqVANgcv
“Brengsek!” Pekik Ron menendang tiang dekorasi yang hanya setinggi pinggangnya.
411Please respect copyright.PENANAd02pGhmgP6
Prang!!! Seketika suara gaduh menggelegar, memenuhi ruang tunggu mempelai wanita. Ron sangat marah melihat putri satu-satunya sedih.
411Please respect copyright.PENANA9yh0YUdelG
“Sebenarnya apa yang bajingann itu inginkan?!!!” Mengeram membayangkan wajah Max. “Aku akan mematahkan lehernya, tidak peduli bajingan itu adalah anak tuan sekalipun.”
411Please respect copyright.PENANADISbAL99Uz
Jesslyn menatap wajah ayahnya yang merah padam. Kepala menggeleng, tak ingin sang ayah menyakiti kekasihnya.
411Please respect copyright.PENANA94YAGfWWOB
Tiba-tiba terdengar suara mengelegar. “Aku yang akan mematahkan lehernya terlebih dahulu sebelum kamu melakukannya, Ron.” Suara berat itu berasal dari ambang pintu. Terdengar tegas dan mengintimidasi.
411Please respect copyright.PENANApO8VCbbteO
Ron menoleh, melihat tuan dan nyonyanya datang. “Maaf, Tuan, Nyoya. Saat ini kami sedang tidak ingin melihat kalian.” Amarah Ron terhadap Max, berimbas kepada kedua orang tuanya yang tidak tahu menahu.
411Please respect copyright.PENANA3hZUvLQ6nY
“Kamu memang pantas marah kepada kami, Ron. Sebenarnya, kami juga sangat malu menunjukan wajah kami kepada kalian. Untuk meminta maaf saja kami tidak sanggup, tapi Jessy juga putri kami. Sebagai orang tua kami harus ada saat dia bersedih,” jawab Jackson.
411Please respect copyright.PENANAOwHZ3SrQQ7
Mendengar penjelasan Jackson, Tangis Jesslyn pecah, tubuhnya luruh ke lantai. Berjongkok sambil memeluk lutut. Tubuh rapuh itu berguncang, bahunya naik turun seiring isakan. Suara tangisnya terdengar sangat memilukan.
411Please respect copyright.PENANAHU8MdD693H
Yasmine, ibu dari Max juga menghampiri dengan cepat. Begitu juga Cassandra, ibunda Jesslyn. Mereka membelai punggung Jesslyn dengan lembut berupaya menenangkan.
411Please respect copyright.PENANAtWfdlt7xIT
Jesslyn mangkat wajahnya. “Mommy, Max pasti datangkan? Dia sudah lama menantikan hari ini, dia pasti datangkan?” racau Jesslyn menatap Cassandra dan Yasmine bergantian.
411Please respect copyright.PENANA4dZqSTCCqY
Yasmine tidak tahu harus menjawab apa. Entah apa yang anak sulungnya lakukan sampai tidak hadir di hari pernikahan. Sebenarnya apa yang terjadi pada Max?
411Please respect copyright.PENANAsFQprZ8tBs
“Mommy Yas, Max sangat menyayangimu. Dia pasti menjawab panggilanmu, tolong katakan padanya untuk datang. Aku sudah menunggunya sejak tadi. Ayo Mom, masih belum terlambat. Tolong minta Max datang.”
411Please respect copyright.PENANAHrBEakaMLH
“Jess, cukup! memangnya apa yang kamu harapkan dari pria seperti itu!” bentak Ron, muak mendengar racuan putrinya yang mengemis kedatangan Max.
411Please respect copyright.PENANAair6TSDmr8
Yasmine memejamkan mata dengan erat. Hatinya sakit mendengar putra kesayangan dihina. Tetapi, tak bisa membela karena Max memang salah.
411Please respect copyright.PENANAkLb92kgdIX
Dengan cepat Jesslyn berdiri, berlari menghampiri daddynya. “Tidak, Dad. Max bukan pria seperti itu. Dia sangat mencintaiku, dia pasti datang.”
411Please respect copyright.PENANA0pZldUMS2N
“Jess, Cukup. Dimana harga dirimu?”
411Please respect copyright.PENANA2rDRlyZ9ku
“Harga diri?” Jesslyn tersenyum miris lalu tertawa frustasi seperti orang gila. “Sudah tidak ada, Dad. Aku sudah menyerahkan semuanya pada Max.”
411Please respect copyright.PENANAUydbDDBWdN
“Jesslyn.” Prak!!! Wajah basah Jesslyn terhempas. Satu tamparan keras mendarat di pipi kirinya. Semua orang tercengang, itu adalah kali pertama Ron menampar Jesslyn.
411Please respect copyright.PENANAPnqz0kBmXv
Segera, Cassandra, Yasmine, Jackson dan Daisy menghampiri Jesslyn untuk mmeriksa keadaannya. Cassandra melihat pipi Jesslyn yang memerah dan langsung memeluk erat.
411Please respect copyright.PENANAWCXD5KqzSH
“Cukup Ron! Kendalikan dirimu jika tidak ingin menyesal,” tegas Cassandra memperingati. Ron memalingkan wajah.
411Please respect copyright.PENANAu1xTGXMhT9
“Jika membutuh pelampiasan, kamu bisa menghajarku, Ron. Jessy tidak bersalah.” Jackson ikut menimpali.
411Please respect copyright.PENANAVtftFoH8Oh
Ron melirik tajam sambil mengepalkan tangan erat-erat, siap menghantam wajah tampan tuannya yang sangat mirip dengan Max.
411Please respect copyright.PENANANSM29dGrod
Dua tatapan tajam saling beradu. Yang satu murka dan yang satu lagi siap menerima pukulan.
411Please respect copyright.PENANAH7wZKUvWcZ
Tiba-tiba tangan lembut meraihnya. Jesslyn menggeleng, meminta ayahnya untuk tidak melayangkan tinju. “Jangan rusak hubunganmu dengan Daddy Jackson hanya karena aku. Hubungan kalian sangat berharga, Dad. Kumohon," pinta Jesslyn memelas.
411Please respect copyright.PENANAsZUK6eHfxh
Hati besar putrinya membuat Ron melunak. Dia menghela napas seraya melepas amarah. Kepalan tangan terbuka, lantas beranjak. Baru tiga langkah berjalan Ron berhenti.
411Please respect copyright.PENANAD3P4zkL5XO
Tanpa memutar tubuhnya ia berkata, “jangan coba mencegahku untuk menghajar pria itu,” pintanya kembali berjalan. Ron sampai tak sudi menyebut nama Max.
411Please respect copyright.PENANApZgnv0rNWR
Semuanya menatap kepergian Ron. Pria paruh baya itu memang butuh menyendiri untuk menenangkan pikiran.
411Please respect copyright.PENANAyvcl6KlfF0
"Sebaiknya kamu pulang dan beristirahat, Jess," pinta Jackson.
411Please respect copyright.PENANAXLqrOaTXdh
"Tidak, Dad. Bagaimana jika Max datang?" tolak Jesslyn cepat. Ia sangat yakin kekasihnya akan datang.
411Please respect copyright.PENANAYwWkJT2SF5
"Daddy akan memerintah orang untuk berjaga di sini. Jika Max datang, daddy akan langsung menghubungimu." Jackson hanya beralasan untuk membuat Jesslyn tenang dan segera mau pulang. Padahal ia sendiri yakin jika putranya tidak akan datang.
411Please respect copyright.PENANAU8MobDpNFB
"Sungguh, Dad?"
411Please respect copyright.PENANAUWuGJRH409
Jackson meraih tangan Jesslyn, "ya. Sekarang kamu tunggu saja di rumah."
411Please respect copyright.PENANAGlbr034oCc
Jesslyn berhamburan memeluk Jackson. Meski bukan ayah kandung. Hubungan Jesslyn dan Jackson sangat dekat. Jackson dan istrinya sudah menganggap Jesslyn sebagai putri mereka. Yang meminta Jesslyn memanggil daddy dan mommy saja dirinya dan sang istri.
411Please respect copyright.PENANAikelhH6lRR
"Tolong tetap cari Max, Dad. Aku takut terjadi sesuatu padanya. Max sempat terlihat murung kemarin."
411Please respect copyright.PENANAN373waVhSD
"Tentu, Baby."
411Please respect copyright.PENANA0CclsNJ52P
"Kumohon jangan marahi Max saat dia kembali. Max pasti memiliki alasan yang kuat."
411Please respect copyright.PENANAN3ma0S3wgO
Jackson menghela napas berat, tak yakin bisa menahan diri untuk tidak menghajar putra bodohnya.
411Please respect copyright.PENANAkjkxFRAyHE
"Kumohon, Dad," ulang Jesslyn memelas.
411Please respect copyright.PENANAVvjwM0r233
"Baiklah, tapi jangan minta daddy untuk menghentikan daddy-mu memberi Max pelajaran."
411Please respect copyright.PENANA6CG8KQVrOi
Jesslyn mengangguk lemah, "ya, daddy Ron tidak bisa dihentikan."
411Please respect copyright.PENANAk8zSuopAiu
-tbc-
Mohon maaf jika terjadi kesalahan pengetikan.
Silahkan tegur saya lewat komen☺
ns216.73.216.197da2