x
Hembusan angin malam yang dingin menemani Max berjalan seorang diri. Kaki berayun pelan, menapaki jalanan sambil berusaha menyingkirkan rasa sesak di dada.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7adUElnXC
Berulang kali berdecak dan menghela napas kasar. Coba menegur diri agar tidak bersedih atas wanita yang sudah berkhianat. Namun, rasa yang dimiliki sangat dalam, tidaklah mudah mengubahnya menjadi benci meski sudah dikhianati.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj7j2Qcv3Io
Cekit!!! Decitan suara ban mobil tiba-tiba terdengar.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSWM00W0os
Lamun Max buyar. Ia menoleh, melihat beberapa pria berpakaian serba hitam turun dari mobil itu. Bersamaan orang-orang berjalan mendekat dan mengepungnya.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgcy1Itq2P
Max sama sekali tidak takut. Ia diam saja ketika pria-pria berbadan kekar sudah mengelilinginya. Max mengenali orang-orang itu. Ya, mereka adalah anak buah Jackson Yan, daddynya.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8AC9LNIBr
Decitan suara ban yang bergesekan dengan aspal kembali terdengar. Kali ini mobil sedan SUV mahal warna hitam mengkilap yang berhenti.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4W6uZeEoRN
Sepatu kulit hitam seharga ribuan dolar terlihat keluar dari dalam mobil. Pemilik sepatu itu mengenakan setelan jas berwarna abu gelap, berdiri dengan gagah di samping mobil. Dia adalah Jackson Yan yang terburu-buru datang setelah mendengar putranya ditemukan.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2sYlTVM4US
Selangkah demi selangkah Jackson berjalan, menghampiri Max yang terpaku seperti patung.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6GKLrHhKV3
Ayah dan anak itu saling menatap. Jelas terlihat kobaran api amarah dari sorot mata Jackson. Lagi-lagi Max tidak takut, sebab merasa tidak bersalah.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0ETsxuPQr
“Dad,” panggil Max pelan.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk00yv0YzJj
Bug! Tiba-tiba hantaman keras mendarat di wajah tampan Max hingga tersungkur. Jackson benar-benar mengerahkan seluruh tenaganya.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFE865FzgF
“Sial!” pekik Jackson kesal dengan diri sendiri dan janjinya kepada Jesslyn. “Jika tidak ingat Jessy sudah kuhancurkan wajahmu,” sambungnya menggeram.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVlsWqSSwl
“Jangan sebut nama wanita murahan itu lagi, Dad. Aku tak ingin mendengarnya,” berang Max masih terduduk di tanah.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzr308iEOE2
Jackson semakin murka, tidak peduli lagi dengan janjinya. Dengan cepat meraih keras baju Max dan melayangkan tinju lagi hingga bibir Max pecah, darah segar mengalir cukup banyak.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZaEFksJhJ
“Brengsek! berani sekali kau menghina putriku!”
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4zzcvLZbz2
“Dia bukan putrimu, Dad. Kamu hanya memiliki dua putri Daisy dan Emily.”
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPCi65fbKL
“Diam!” Satu tinju kembali dilayangkan. Kali ini di hidung.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmjYIAKoXg
Tetesan darah pun mengalir dari hidung mancung Max.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeHrKghAiMw
“Jangan terus membelanya, Dad. Wanita pengkhianat itu tidak pantas mendapat kebaikanmu. Dia sudah mengkhianati kita, Dad. Buka matamu!” Jerit Max tak mau diam meski sudah berulang kali mendapatkan pukulan.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBSBBJNHoC2
Rahang Jackson semakin mengeras. Tangan mengepal erat, siap menghantam lagi.
“Argh!” Mengerang panjang seraya menghempaskan tubuh Max. Jackson urung untuk menghajar lagi. Sudah benar-benar muak berurusan dengan putranya yang selama ini sangat disayangi.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNtW65bfye
Max mengira ayahnya mempercayai ucapannya. Susah payah berusaha berdiri dan berbicara lagi. “Wanita sampah itu sudah mendekam di penjara bersama pria kepaarat itu, Dad. Aku yang menangkapnya langsung,” ucapnya penuh percaya diri membuat amarah Jackson kembali bergejolak.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mFvxp4fZl
“Dasar bodoh!” maki Jackson kembali mencengkram kerah baju Max dengan kedua tangan, lalu menghempaskan kasar. Max sampai terhuyung ke belakang beberapa langkah.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH39m9XU8FC
Satu tangan Jackson menengadah. Dengan cepat salah seorang anak buahnya mendekat. Memberikan senapan laras pendek.
“Kamu sudah mengisinya?” tanyanya sambil menatap Max tajam.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHas7pECc39
“Sudah, Tuan.”
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXcoL30STK
Jackson tak lagi bertanya, lewat lirikan mata meminta anak buahnya menyingkir. Lantas, mengacungkan senjata api itu ke arah Max.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8xZrskIN3
Mata Max membulat, sedikit gentar khawatir timah panas akan menembus kepala.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlqodG3eE4I
Jackson menarik pelatuk dengan perlahan.
Dor! Lepas sudah timah panas dari tempatnya. Melesat cepat menyerempet pipi dan telinga Max hingga darah bercucuran. Jackson sengaja tidak mengarahkan ke tengah kepala putranya. Hanya memberi sedikit luka ringan.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbv7bZXWgU1
Max membeku. Tubuhnya kaku karena sangat terkejut. Ia tak mengira ayahnya bisa sekejam itu. Atas keberhasilan menangkap pengkhianat, harusnya ia mendapat pujian dan hadiah. Bukan hinaan seperti sekarang ini.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnnmMthnKmR
“Kematian terlalu indah untuk pria bodoh sepertimu.” Jackson melempar senjata kepada salah satu anak buahnya. Dengan yang tangkas dapat ditangkap.
“Hidupmu akan lebih mengerikan dari kematian karena sudah melepaskan wanita seperti Jessy,” sambungnya kemudian berlalu. Kembali ke mobil meninggalkan Max begitu saja.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvVocxRwSV
Kaca jendela mobil terbuka sebelum mobil melaju Jackson berpesan, “sembuhkan lukamu. Aku tidak ingin Jessy kecewa karena aku sudah melanggar janji.”
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3GMVGZTJwc
Belum Max sempat menjawab, kaca sudah terlebih dahulu menutup. Orang-orang yang mengepung Max pun bubar. Kembali ke mobil mengawal Jackson dari belakang.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzU5ETmZNdB
“Argh!” Max menendang udara kuat-kuat. Marah dan kecewa daddynya sama sekali tidak mau mendengar. Jelas-jelas Jesslyn sudah berkhianat tetapi tidak juga percaya.
***
Keesokan harinya Max mendengar Jesslyn sudah dibebaskan dari penjara dengan jaminan.
Menjadi murka mengetahui daddynya, Jackson Yan yang membayar jaminan.
“Brengsek! kenapa dibebaskan?!” pekiknya seraya menghantam meja, membuat seorang wanita dan teman-teman Max lainnya terperanjat kaget.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxaKWLtLAa
“Jesslyn dan daddy-nya terlalu banyak tahu rahasia perusahaan keluargamu. Pasti daddy-mu diancam,” ujar wanita seksi memprovokasi.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxbRbUTHI9
“Tapi Jesslyn bukan orang yang seperti itu,” bantah pria bernama Brandon yang tak setuju. Sejauh yang ia amati, Jesslyn bukanlah wanita jahat.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBQ8HC6Nd3
Wanita seksi pemilik nama Glenda itu mendesis. Matanya menyorot tajam kepada Brandon, tak suka pria itu membela Jesslyn.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAEaG6ql89z
Max semakin bingung, yang dikatakan Brandon tidak salah memang, Jesslyn dan paman Ron bukan orang-orang pengecut yang suka mengancam.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDqbk0RxA9X
“Siapapun orangnya, pasti akan berubah jika dalam keadaan terdesak,” kata Glenda berbisik di telinga Max.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Ginm6Fht0
Hati yang marah membuat Max mudah terprovokasi. Sambil mengerat gigi, ia memikirkan cara untuk kembali membuat perhitungan kepada Jesslyn.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChh7yNy0XT
“Daisy pasti bisa membantuku," batin Max, lekas berdiri teringat saudari angkatnya.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbTkcbhHE65
“Kamu mau kemana?” tanya Glenda genit. Dia sudah sejak lama menyukai Max. Namun, selama ini Max hanya memandang Jesslyn. Tanpa diduga keadaan berpihak padanya, kesempatan untuknya pun datang. Glenda tidak akan menyia-nyiakan waktu sedikitpun untuk mendekati Max
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJAIYB2qGXV
“Aku ingin menemui Daisy,” jawab Max menyingkirkan tangan Glenda yang bergelayut di lengan.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcKa5OUS6UU
“Aku ikut.”
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡapciG3Coim
"Tidak perlu, Daisy tidak menyukaimu."
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh47gMHznF6
Glenda menghela napas kasar. Ia langsung kesal kepada Daisy. Ya, Daisy dan Jesslyn memang tidak ada bedanya. Sama-sama menyebalkan.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZzCFB4YypD
Max pergi seorang diri, meninggalkan tempat persembunyiannya beberapa hari belakangan ini. Sebelum melajukan mobil, ia terlebih dahulu menghubungi Daisy. Sayangnya tidak satupun panggilan yang terjawab.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9XJmBi1GbZ
Tahu kemana harus mencari saudarinya, Max tak lagi menelepon. Langsung menyalakan mesin mobil dan menancap gas. Melesat cepat menuju Skyhigh, perusahaan milik kakek dari mommy-nya, Tonny Wang.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZytCmLwff
Dalam waktu singkat, Max sudah tiba di perusahaan itu. Daisy yang tengah pusing memikirkan perusahaan sang kakek, terkejut dengan kehadiran Max.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrPKGphENZm
"Max," ucapnya lirih.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQPx0btTZK
Max berjalan mendekat, duduk di sofa tanpa permisi. Menyandarkan tubuh dan menghela napas berat. "Aku sedang membutuhkan bantuanmu, tapi kamu justru terlihat lebih membutuhkan bantuan."
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZdLhrT2gi
Daisy melirik malas. "Berani sekali kamu datang meminta bantuan setelah kekacauan yang kamu buat. Aku sampai malu menunjukkan wajahku di depan Jessy," jawab Daisy sinis. Sekuat tenaga menahan diri agar tetap tenang dan tak menampar wajah Max.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuEDa852Wuf
"Ck, kamu sama saja seperti daddy. Terlalu membela pengkhianat itu. Padahal aku sudah membuktikannya secara langsung."
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJ53uh7J3G
Daisy terkekeh, "malang sekali nasib sahabatku terlalu mempercayai pria payah sepertimu."
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuGVdrrb2L
"Cukup, Dee. Aku saudaramu jangan membela pengkhianat itu terus menerus."
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ86RYJwxQbo
Daisy menggelengkan kepala tak habis pikir, kemudian menghela napas berat. Sungguh saat ini, ia tak memiliki energi lagi untuk berdebat. "Masalahku tidak lebih kecil darimu, Max. Jadi aku tidak bisa membantumu dan ikut campur. Aku hanya bisa mengatakan, Jessy tidak pernah sekalipun mengkhianatimu. Dia sangat mencintaimu. Andai dia mengizinkan aku pasti sudah memberitahu semuanya. Maaf, hanya sebatas itu yang bisa kukatakan."
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1t5ughU9V4
Max terdiam, memikirkan baik-baik ucapan saudari angkatnya. "Jelas-jelas aku mengetahui dan menangkapnya sendiri. Kenapa masih dikatakan tidak berkhianat juga?" batin Max semakin tidak karuan.
Tbc
ns216.73.216.143da2
