x
Hembusan angin malam yang dingin menemani Max berjalan seorang diri. Kaki berayun pelan, menapaki jalanan sambil berusaha menyingkirkan rasa sesak di dada.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnbEqnJdZl
Berulang kali berdecak dan menghela napas kasar. Coba menegur diri agar tidak bersedih atas wanita yang sudah berkhianat. Namun, rasa yang dimiliki sangat dalam, tidaklah mudah mengubahnya menjadi benci meski sudah dikhianati.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHvC4Tv6z2o
Cekit!!! Decitan suara ban mobil tiba-tiba terdengar.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAB87YwQEqp
Lamun Max buyar. Ia menoleh, melihat beberapa pria berpakaian serba hitam turun dari mobil itu. Bersamaan orang-orang berjalan mendekat dan mengepungnya.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxBs2P5P1E
Max sama sekali tidak takut. Ia diam saja ketika pria-pria berbadan kekar sudah mengelilinginya. Max mengenali orang-orang itu. Ya, mereka adalah anak buah Jackson Yan, daddynya.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0AVATCukW
Decitan suara ban yang bergesekan dengan aspal kembali terdengar. Kali ini mobil sedan SUV mahal warna hitam mengkilap yang berhenti.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqMwhrTEce
Sepatu kulit hitam seharga ribuan dolar terlihat keluar dari dalam mobil. Pemilik sepatu itu mengenakan setelan jas berwarna abu gelap, berdiri dengan gagah di samping mobil. Dia adalah Jackson Yan yang terburu-buru datang setelah mendengar putranya ditemukan.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnsbataqRgn
Selangkah demi selangkah Jackson berjalan, menghampiri Max yang terpaku seperti patung.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYsLEbybEk
Ayah dan anak itu saling menatap. Jelas terlihat kobaran api amarah dari sorot mata Jackson. Lagi-lagi Max tidak takut, sebab merasa tidak bersalah.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGW35leaexR
“Dad,” panggil Max pelan.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYecW5W86B
Bug! Tiba-tiba hantaman keras mendarat di wajah tampan Max hingga tersungkur. Jackson benar-benar mengerahkan seluruh tenaganya.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ32tu2q1afe
“Sial!” pekik Jackson kesal dengan diri sendiri dan janjinya kepada Jesslyn. “Jika tidak ingat Jessy sudah kuhancurkan wajahmu,” sambungnya menggeram.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwgePAz8ow
“Jangan sebut nama wanita murahan itu lagi, Dad. Aku tak ingin mendengarnya,” berang Max masih terduduk di tanah.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLnXLcWFhXB
Jackson semakin murka, tidak peduli lagi dengan janjinya. Dengan cepat meraih keras baju Max dan melayangkan tinju lagi hingga bibir Max pecah, darah segar mengalir cukup banyak.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rgr2pntYL
“Brengsek! berani sekali kau menghina putriku!”
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwiKEGxQFG2
“Dia bukan putrimu, Dad. Kamu hanya memiliki dua putri Daisy dan Emily.”
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9C07YC7EOf
“Diam!” Satu tinju kembali dilayangkan. Kali ini di hidung.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcX4SC2Ntu6
Tetesan darah pun mengalir dari hidung mancung Max.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5D4jEgdIb
“Jangan terus membelanya, Dad. Wanita pengkhianat itu tidak pantas mendapat kebaikanmu. Dia sudah mengkhianati kita, Dad. Buka matamu!” Jerit Max tak mau diam meski sudah berulang kali mendapatkan pukulan.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRqW7duEov
Rahang Jackson semakin mengeras. Tangan mengepal erat, siap menghantam lagi.
“Argh!” Mengerang panjang seraya menghempaskan tubuh Max. Jackson urung untuk menghajar lagi. Sudah benar-benar muak berurusan dengan putranya yang selama ini sangat disayangi.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83IrgskZjk
Max mengira ayahnya mempercayai ucapannya. Susah payah berusaha berdiri dan berbicara lagi. “Wanita sampah itu sudah mendekam di penjara bersama pria kepaarat itu, Dad. Aku yang menangkapnya langsung,” ucapnya penuh percaya diri membuat amarah Jackson kembali bergejolak.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTifgbCQBIB
“Dasar bodoh!” maki Jackson kembali mencengkram kerah baju Max dengan kedua tangan, lalu menghempaskan kasar. Max sampai terhuyung ke belakang beberapa langkah.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlAkizJ8unG
Satu tangan Jackson menengadah. Dengan cepat salah seorang anak buahnya mendekat. Memberikan senapan laras pendek.
“Kamu sudah mengisinya?” tanyanya sambil menatap Max tajam.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNwwLPqRCDI
“Sudah, Tuan.”
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDKHzFs5Zfq
Jackson tak lagi bertanya, lewat lirikan mata meminta anak buahnya menyingkir. Lantas, mengacungkan senjata api itu ke arah Max.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNGTUUiAtxh
Mata Max membulat, sedikit gentar khawatir timah panas akan menembus kepala.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gemqtPRo6
Jackson menarik pelatuk dengan perlahan.
Dor! Lepas sudah timah panas dari tempatnya. Melesat cepat menyerempet pipi dan telinga Max hingga darah bercucuran. Jackson sengaja tidak mengarahkan ke tengah kepala putranya. Hanya memberi sedikit luka ringan.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVjIrPL696b
Max membeku. Tubuhnya kaku karena sangat terkejut. Ia tak mengira ayahnya bisa sekejam itu. Atas keberhasilan menangkap pengkhianat, harusnya ia mendapat pujian dan hadiah. Bukan hinaan seperti sekarang ini.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYX1FiSOwn
“Kematian terlalu indah untuk pria bodoh sepertimu.” Jackson melempar senjata kepada salah satu anak buahnya. Dengan yang tangkas dapat ditangkap.
“Hidupmu akan lebih mengerikan dari kematian karena sudah melepaskan wanita seperti Jessy,” sambungnya kemudian berlalu. Kembali ke mobil meninggalkan Max begitu saja.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEeGEyapsy
Kaca jendela mobil terbuka sebelum mobil melaju Jackson berpesan, “sembuhkan lukamu. Aku tidak ingin Jessy kecewa karena aku sudah melanggar janji.”
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡut2Ztk80C6
Belum Max sempat menjawab, kaca sudah terlebih dahulu menutup. Orang-orang yang mengepung Max pun bubar. Kembali ke mobil mengawal Jackson dari belakang.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzWK0kxgpW
“Argh!” Max menendang udara kuat-kuat. Marah dan kecewa daddynya sama sekali tidak mau mendengar. Jelas-jelas Jesslyn sudah berkhianat tetapi tidak juga percaya.
***
Keesokan harinya Max mendengar Jesslyn sudah dibebaskan dari penjara dengan jaminan.
Menjadi murka mengetahui daddynya, Jackson Yan yang membayar jaminan.
“Brengsek! kenapa dibebaskan?!” pekiknya seraya menghantam meja, membuat seorang wanita dan teman-teman Max lainnya terperanjat kaget.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh11lGIdIzX
“Jesslyn dan daddy-nya terlalu banyak tahu rahasia perusahaan keluargamu. Pasti daddy-mu diancam,” ujar wanita seksi memprovokasi.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvdFwCsJqD9
“Tapi Jesslyn bukan orang yang seperti itu,” bantah pria bernama Brandon yang tak setuju. Sejauh yang ia amati, Jesslyn bukanlah wanita jahat.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjQbFTJvQK
Wanita seksi pemilik nama Glenda itu mendesis. Matanya menyorot tajam kepada Brandon, tak suka pria itu membela Jesslyn.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhMRftYFYw
Max semakin bingung, yang dikatakan Brandon tidak salah memang, Jesslyn dan paman Ron bukan orang-orang pengecut yang suka mengancam.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡViN8GSnni1
“Siapapun orangnya, pasti akan berubah jika dalam keadaan terdesak,” kata Glenda berbisik di telinga Max.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1v6wlACAI
Hati yang marah membuat Max mudah terprovokasi. Sambil mengerat gigi, ia memikirkan cara untuk kembali membuat perhitungan kepada Jesslyn.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNB3M3RE0V
“Daisy pasti bisa membantuku," batin Max, lekas berdiri teringat saudari angkatnya.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzaVPUXP4Ao
“Kamu mau kemana?” tanya Glenda genit. Dia sudah sejak lama menyukai Max. Namun, selama ini Max hanya memandang Jesslyn. Tanpa diduga keadaan berpihak padanya, kesempatan untuknya pun datang. Glenda tidak akan menyia-nyiakan waktu sedikitpun untuk mendekati Max
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1zpfAWmlN
“Aku ingin menemui Daisy,” jawab Max menyingkirkan tangan Glenda yang bergelayut di lengan.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaxkBiczT0u
“Aku ikut.”
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUjLPawJbvj
"Tidak perlu, Daisy tidak menyukaimu."
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19AoC8glLj
Glenda menghela napas kasar. Ia langsung kesal kepada Daisy. Ya, Daisy dan Jesslyn memang tidak ada bedanya. Sama-sama menyebalkan.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiumPEEvvJk
Max pergi seorang diri, meninggalkan tempat persembunyiannya beberapa hari belakangan ini. Sebelum melajukan mobil, ia terlebih dahulu menghubungi Daisy. Sayangnya tidak satupun panggilan yang terjawab.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbumVyUUJ8l
Tahu kemana harus mencari saudarinya, Max tak lagi menelepon. Langsung menyalakan mesin mobil dan menancap gas. Melesat cepat menuju Skyhigh, perusahaan milik kakek dari mommy-nya, Tonny Wang.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmcKv5AdsxA
Dalam waktu singkat, Max sudah tiba di perusahaan itu. Daisy yang tengah pusing memikirkan perusahaan sang kakek, terkejut dengan kehadiran Max.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDyovJJU8VC
"Max," ucapnya lirih.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡraBa2KyTSy
Max berjalan mendekat, duduk di sofa tanpa permisi. Menyandarkan tubuh dan menghela napas berat. "Aku sedang membutuhkan bantuanmu, tapi kamu justru terlihat lebih membutuhkan bantuan."
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDjdr0erZz
Daisy melirik malas. "Berani sekali kamu datang meminta bantuan setelah kekacauan yang kamu buat. Aku sampai malu menunjukkan wajahku di depan Jessy," jawab Daisy sinis. Sekuat tenaga menahan diri agar tetap tenang dan tak menampar wajah Max.
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlsoLPcpjLJ
"Ck, kamu sama saja seperti daddy. Terlalu membela pengkhianat itu. Padahal aku sudah membuktikannya secara langsung."
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpnP82pmEe
Daisy terkekeh, "malang sekali nasib sahabatku terlalu mempercayai pria payah sepertimu."
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPaGVugiTng
"Cukup, Dee. Aku saudaramu jangan membela pengkhianat itu terus menerus."
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6seO08wAM
Daisy menggelengkan kepala tak habis pikir, kemudian menghela napas berat. Sungguh saat ini, ia tak memiliki energi lagi untuk berdebat. "Masalahku tidak lebih kecil darimu, Max. Jadi aku tidak bisa membantumu dan ikut campur. Aku hanya bisa mengatakan, Jessy tidak pernah sekalipun mengkhianatimu. Dia sangat mencintaimu. Andai dia mengizinkan aku pasti sudah memberitahu semuanya. Maaf, hanya sebatas itu yang bisa kukatakan."
357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTxAt5QvOz
Max terdiam, memikirkan baik-baik ucapan saudari angkatnya. "Jelas-jelas aku mengetahui dan menangkapnya sendiri. Kenapa masih dikatakan tidak berkhianat juga?" batin Max semakin tidak karuan.
Tbc
ns216.73.216.197da2
