
2.Naifnya ummi
16426Please respect copyright.PENANATEEA5Xbv8Z
Seminggu berlalu semenjak kejadian di han kelulusanku itu, aku mengurung diri di dalam kamar. Aku tidak mau bertemu dengan siapapun, tak terkecuali dengan ibuku yang saat itu sangat syok ketika aku memukul wajah Markus di depan banyak orang.
16426Please respect copyright.PENANAea4hYga0QZ
Setelah dipaksa dan di pojokkan oleh Ibu, diperjalanan pulang aku akhirnya bercerita semua hal dan kejadian yang terjadi padaku selama 3 tahun aku bersekolah.
16426Please respect copyright.PENANAtvWyCjmQYW
Aku menceritakan bagaimana Markus dan teman-temannya membuliku, memalak dan meminta uangku setiap hari, mengejek dan mengataiku seperti banci karena postur tubuhku yang terlihat seperti wanita
16426Please respect copyright.PENANAiVQiomTvtG
Aku bercerita sambil meluapkan segala kekesalan dan dendanku pada Markus dengan begitu emosi.
16426Please respect copyright.PENANAtWyD7TnMmb
Tapi ironisnya, bukan malah berpihak kepadaku yang sudah mengalami hal-hal berat seperti ini, ibu justru malah menyalahkanku karena membalas perbuatan Markus dengan kekerasan.
16426Please respect copyright.PENANAh1iToqYR48
Ibu yang aku pikir dan sudah seharusnya berpihak kepadaku itu, justru ternyata sama sekali tidak mengerti dengan keadaanku, la lebih memilih memihak kepada Markus dengan alasan kekerasan tidak selalu menjadi jalan keluarnya.
16426Please respect copyright.PENANAo75QjYUAjd
Sebab itulah aku merasa kecewa, merasa dikhianati oleh orang yang aku pikir paling menyayangiku selama ini.
16426Please respect copyright.PENANAzfX5aqtf1T
Tok! Tok! Tok!
16426Please respect copyright.PENANAOGCV9yz2q1
"Lif! Boleh Ummi masuk sebentar? Aku mendengar suara Ibu mengetuk pintu kamar.
16426Please respect copyright.PENANAxG6j0TNZfV
"Ummi mau ngapain?" Balasku berteriak dengan ketus, sudah seminggu berlalu tapi aku masih saja jengkel dan kesal setiap kali mendengar suara ibuku.
16426Please respect copyright.PENANAYmWK0m1wlA
"Ummi cuma mau ngomong sama anak Ummi." Bolas Ibu ramah. "Ummi masuk ya?" Sambungnya membuka pintu yang memang tidak aku kunci.
16426Please respect copyright.PENANAnZvhZZobZ9
Tampak Ibuku tersenyum masuk dengan sudah berpakaian rapi seperti biasanya, menggunakan gamis berbahan satin warna biru, memakai manset putih di tangannya, serta hijab lebar berwarna putih bermotif bunga di bagian kepala. Wangi parfum ibuku pun tercium semerbak memenuhi ruang kamarku.
16426Please respect copyright.PENANAZpmXPrPn9E
Ibu tersenyum, "Kamu sudah makan sayang?" Tanyanya mendekat kearah kasur.
16426Please respect copyright.PENANAdi9osbdPEV
Tapi aku memilih diam dan membenamkan wajahku ke bantal
16426Please respect copyright.PENANAq0wwyse5i9
"Alif masih marah sama Ummi ya?" Tanya Ibu sekali lagi, sedangkan aku tetap diam, "Yasudah kalau Alif gamau ngomong sama Ummi. Biar Ummi saja yang ngomong sendiri." Sambungnya.
16426Please respect copyright.PENANA4Y0Bmm3gAY
"Ummi mengerti, kalau Alif sebenernya sakit hati dan tertekan sudah di buli sama Markus." Ucapnya berhenti, "Tapi, kekerasan ga pernah jadi alasan yang tepat buat ngebales perbuatan orang yang jahat sama kita sayang."
16426Please respect copyright.PENANArlxI3JDbxG
Aku yang mendengar kenaifan ibu itu mengangkat kepalaku, "Lalu Alif harus ngapain Ummi? Alif harus lapor sama pihak sekolah? Alif harus lapor sama Ummi?" Balasku dengan keras. "Yang ada, Alif makin di buli dan makin dikata-katain, Mil" Ucapku tak terima
16426Please respect copyright.PENANAq1yl0HujQM
"Lagipula kan si Markus badannya gede kayak gitu, mau Alif pukul seribu kalipun mungkin ga berasa buat dia. Sambungku merasa frustasi.
16426Please respect copyright.PENANAoiXTlEGVK1
Seingatku, memang saat itu aku melayangkan pukulan yang aku pikir sudah sangat kuat karena aku menggunakan seluruh tenaga, tapi pada kenyataannya, Markus bahkan sama sekali tak bergeming saat menerima pukulanku itu.
16426Please respect copyright.PENANAsf3ujOtLXC
"Mungkin ini salah Ummi. Balas Ibu memelas, "Ummi terlalu sibuk sama kerjaan sampai- sampai Ummi lupa buat ngedidik anak Ummi sendiri." Sambungnya menyalahkan diri sendiri.
16426Please respect copyright.PENANAJXKQkPBCDd
"Lif! Mata di balas mata akan membuat dunia menjadi buta. Nyawa di balas nyawa akan membuat seisi dunia kosong. Tidak selamanya, yang jahat harus di balas jahat juga. Ucap Ibuku yang seperti tidak mengerti poin utama dari pembicaraan ini.
16426Please respect copyright.PENANApeufL2LxBj
Menjadikan aku semakin berfrustasi untuk terus mendebat ibuku dengan sikap naifnya itu, "Trus Ummi maunya gimana?" Tanyaku kehabisan argumen.
16426Please respect copyright.PENANAGpyzXOJ5rV
"Ummi sudah chat Markus, Ummi juga udah minta penjelasan kenapa dia membully kamu."
16426Please respect copyright.PENANAgVIO7iilfq
"Trus? Dia jawab apa?" Tanyaku penasaran.
16426Please respect copyright.PENANAsqYnt0HQrG
"Dia ga menjawab apa-apa. Dia cuma bisa minta maaf dan mengakui kalau dia itu salah." Balas Ibu
16426Please respect copyright.PENANAf1FektVtPy
"Tuh kan? Bahkan untuk membuli orang saja dia ngelakuin tanpa alasan!! Tapi Ummi malah ngebela dia terus."
16426Please respect copyright.PENANAvnxfzjr9eq
Ibu menghela nafasnya, "Ummi bukan mau ngebelain Markus, tapi disini Ummi pengen Alif tau kalau setiap tindakan seseorang itu, pasti ada alasannya." Ucap Ibu tersenyum, "Kamu tau kan kalau Markus tidak seberuntung kamu?" Tanya ibu
16426Please respect copyright.PENANA3Br1f1ajTs
Sedangkan aku hanya bisa terdiam.
16426Please respect copyright.PENANA1pbASJX1Cj
"Ummi ga membenarkan tindakan Markus yang membuli kamu ataupun malakin uang kamu." Jelasnya. Tapi, kalau memang alasannya karena uangnya kurang, mungkin kita bisa bantu dia. Balas Ibu sumringah.
16426Please respect copyright.PENANAN2ngYHq0JK
"Ummi pengen Markus berubah, biar nanti dia tidak membuli orang lain lagi dan amit-amit gedenya malah jadi kriminal. Ibu menggeleng membayangkan
16426Please respect copyright.PENANASZXv4V9Gqq
"Maka dari itu, Ummi pengen bantu dia buat dapatin kerjaan dan memperbaiki ekonomi keluarganya. Siapa tau dengan begitu, Markus bisa lebih bijak dalam bersikap Lanjut Ibu dengan segala ide positif yang ada di kepalanya.
16426Please respect copyright.PENANAlhtCAdw0rr
Aku pun tidak bisa membantah karena beginilah sifat asli ibuku selama ini. Sifat yang membuat banyak orang menjadi segan dan hormat karena kebaikannya itu.
16426Please respect copyright.PENANAFYhP5bUV8c
Tapi dengan Markus, tentu saja aku tidak akan
16426Please respect copyright.PENANAfvwY1QGV7R
pernah terima, "Kalau ternyata Markus tidak
16426Please respect copyright.PENANAFPLZ71vbkA
berubah gimana Ummi?"
16426Please respect copyright.PENANAXPrTIXybiE
"Kita serahkan semuanya pada yang membolak-balikkan hati ya sayang. Yang penting tujuan kita baik. Balas Ibu tersenyum. "Lagi pula sekarang kamu dapet hikmahnya kan? Kamu jadi belajar untuk bisa membela diri kamu sendiri walau dengan cara yang salah." Ibu memujiku.
16426Please respect copyright.PENANA0VSThqtv9T
"Ummi pikir anak Ummi ini cemen, ternyata berani juga ya mukul orang!! Mana Markus tinggi gede begitu. Ucap Ibu tertawa meledekku.
16426Please respect copyright.PENANAKgV2pITug4
"Ga lucu tau Mil Ketusku menahan senyum senang.
16426Please respect copyright.PENANAyaGcz33qDo
Kini aku sedikit bernafas lega kala aku tau kalau ibuku bukan ingin berpihak pada Markus ataupun menganggap sepele kasus pembulianku, ibuku ternyata melihat dari sudut pandang yang lebih luas, sehingga dari kejadian ini akupun bisa belajar untuk membela diriku sendiri dan melawan ketika aku ditindas, tapi tetap dengan tidak mengandalkan kekerasan,
16426Please respect copyright.PENANANwwcPOoZRx
"Yasudah terserah sama Ummi saja. Alif udah gamau tau. Ucapku menyudahi argumenku dengan Ibu.
16426Please respect copyright.PENANAlJkS0i1Jth
Aku juga merasa kalau semua ini hanya akan membuang-buang energiku saja, karena urusanku dengan Markus sudah selesai.
16426Please respect copyright.PENANAqKW6DBw795
Aku tidak akan bertemu lagi dengannya sebab sekarang kita sudah lulus sekolah, jadi tidak ada alasan lagi bagi Markus untuk membuliku karena kami tidak akan berhubungan lagi.
16426Please respect copyright.PENANANvcTfm1WoH
Aku pun cukup senang saat aku mengingat bagaimana aku berhasil melayangkan satu pukulan telak ke wajah pembuliku itu, rasa puas dan lega akhimya aku dapatkan walaupun harus menunggu diakhir semua penderitaanku selama ini
16426Please respect copyright.PENANAuF6uZ0tkKs
"Nah. Jadi sebenernya Ummi mau ngasih tau kamu sesuatu. Ucap Ibuku tersenyum
16426Please respect copyright.PENANABMdhWSBDUm
menambahkan.
16426Please respect copyright.PENANAgow9oha7Io
"Apaan Mi?" Aku penasaran
16426Please respect copyright.PENANAa8zmyAxF8P
"Ummi udah ngundang Markus buat dateng ke rumah
16426Please respect copyright.PENANAkMH9gYUNSX
JEDAAAARRR!!! Kepalaku serasa dipukul oleh palu godam yang amat berat setelah mendengar perkataan ibu.
16426Please respect copyright.PENANAVfVYYSA0Ky
"Ma-maksud Ummi?"
16426Please respect copyright.PENANATKbIA9D79i
"Iyaa.. Ummi pengen liat kalian berbaikan, jadi Ummi coba buat ngundang dia. Balas Ibu dengan polosnya. "Eh dianya mau! Katanya dia Juga mau minta maaf sama kamu karena udah jahatin kamu selama ini." Sambung Ibu yang benar-benar percaya kepada ucapan Markus.
16426Please respect copyright.PENANAK9jTgyuZ6E
Sedangkan aku? Tentu saja tidak akan pernah percaya, tidak akan pernah seorang Markus yang selama 3 tahun membuliku seperti hobi itu, akan dengan pikiran terbuka meminta maaf padaku. Tidak akan. Pasti ada hal yang direncanakan oleh Markus, dan itu tampaknya tidak akan berakhir dengan baik.
16426Please respect copyright.PENANAgQcMKoP7ap
"Hmmmm... Gausah kayaknya M!!! Alif udah maafin dia kok." Balasku berbohong. "Nanti Alif kontak dia aja, sekalian mau minta maaf juga karena udah mukul dia kemarin." Sambungku berusaha agar Ibu membatalkan niatnya mengundang Markus.
16426Please respect copyright.PENANAot8BTxh67E
Tapi usahaku tampak sia-sia saat melihat ibuku tersenyum dengan mata yang berbinar, "Bagusnya emang langsung ketemu dong sayang." Ucapnya membujuk.
16426Please respect copyright.PENANAbExWUcePCR
"Ummi juga udah masak banyak buat kita nanti. Sayang kalau ga dimakan kan?"
16426Please respect copyright.PENANAW8mD77jRHv
"Kasihin ke satpam komplek kan bisa Mi? Biasanya juga Ummi sering ngasih kan?" Ucapku berusaha dengan segala cara agar ibu membatalkan niatnya.
16426Please respect copyright.PENANAOQXrYrhvR8
"Udah ah.. Ummi udah ngundang Markus masa mau Ummi batalin. Tadi aja dia bilang udah mau jalan. Ga enak dong Ummi!" Ibu berdiri dari duduknya. "Kamu jangan lupa siap-siap, Ummi mau kebawah dulu Sambungnya berlalu keluar
dari kamarku.
16426Please respect copyright.PENANAfXCWlLHrCy
Aku kemudian kembali merebahkan badan, menghela nafasku, memutar otak dan berusaha berpikir bagaimana caranya agar Markus tidak datang ke kesini. Aku tidak ingin rumah yang menjadi satu-satunya tempat ternyaman bagiku ini, juga harus terusik dengan adanya sosok Markus
16426Please respect copyright.PENANAE20UNHSA7Y
Akan tetapi setelah berpikir untuk kesekian kalinya, aku tetap tidak bisa menemukan cara untuk mencegah Markus.
16426Please respect copyright.PENANAjUsPvetpzl
"Apa aku biarkan saja?" Hatiku berbicara.
16426Please respect copyright.PENANAUII5LITkXQ
Namun dengan cepat aku buang pikiran tersebit karena aku tidak bisa membayangkan bagaimana Markus pasti akan melakukan segala cara untuk meledek, membuli maupun mengejekku di depan ibu nanti, walaupun pasti tidak secara gamblang ataupun terang terangan.
16426Please respect copyright.PENANAeYDdIfnwE9
Membayangkan hal itu saja, sudah membuat bulu kudukku merinding dan tubuhku menggigil. Apalagi pastinya Markus tengah marah besar karena aku sudah mempermalukannya dengan memukulnya di depan banyak orang
16426Please respect copyright.PENANAQoOJFBf3au
Ini sudah terbukti dari banyaknya pesan yang masuk di whatsapp ku, berbagai kata umpatan dan cacian kasar di lontarkan Markus padaku hingga aku sendiri tak berani lagi membuka pesan yang dikirimnya selama seminggu ini.
16426Please respect copyright.PENANAbqHPdu6smJ
Ditengah kebingunanku, tiba-tiba saja sebuah ide muncul dibenakku, "Aku tidak bisa mencegah Markus untuk datang ke rumah, tapi aku bisa mencegah agar dia tidak bertemu denganku." Ucapku merasa pintar.
16426Please respect copyright.PENANAY7sv2w0UJg
Dengan sangat cepat, aku kemudian bergegas mengganti pakaian tidurku dengan baju casual yang biasa aku pakai. Kaos oblong, celana jeans dan hoodie anime kesukaanku, tak lupa dengan sebuah tas ransel yang biasa aku pakai ke sekolah.
16426Please respect copyright.PENANAvJdcNiOzpV
Sambil menuruni tangga, aku berteriak pada ibuku, "Ummi, Alif mau ke Mang Juki sebentar!! Laptop Alif katanya udah selesai. Ucapku penuh semangat.
16426Please respect copyright.PENANAnjlF3tFfqE
"Loh.. lohh.. Markus udah mau nyampe loh sayang." Ucap Ibu dari arah dapur mencegatku.
16426Please respect copyright.PENANAeWSLmK1v3X
Aku sengaja berpura-pura bingung menggaruk kepala, "Duh, gimana dong?Mang Juki katanya mau ke bandung nanti siang, kalau gak diambil sekarang Mang Jukinya balik 3 hari lagi." Ucapku berbohong. "Besok kan ada pendaftaran SBMPTN online Mi!! File-file yang Alif butuhin ada disitu! Sambungku lagi
16426Please respect copyright.PENANAlVUu8LQ05w
"Hmmmm.. Yasudah kalau gitu." Balas Ibu mengalah. Sedangkan Aku berteriak senang di dalam hati, "Tapi abis dari sana langsung pulang ya!! Masa tuan rumah gak ada di rumah waktu tamunya dateng."
16426Please respect copyright.PENANAGsAbOmoRTc
"Oke siap bosque." Balasku dengan senang hati.
16426Please respect copyright.PENANA3DoFjjeY20
Setelah berpamitan kepada ibu, aku kemudian dengan cepat mengambil sepedaku di garasi. Aku tersenyum karena akhirnya bisa terbebas untuk tidak bertemu dengan Markus, dan aku berencana untuk pergi ke cafe yang tidak jauh dari rumah untuk menghabiskan waktu.
16426Please respect copyright.PENANA1vggeAEcnR
Ku kayuh kemudian sepeda yang sudah menjadi teman hidupku karena aku memang tidak bisa mengendarai sepeda motor. Entah kenapa, diumurku yang sudah menginjak umur orang dewasa ini, aku masih saja belum bisa menemukan keberanian yang cukup untuk melakukannya.
16426Please respect copyright.PENANA6e3wqnBcme
Tapi dengan sepeda, aku merasa nyaman dan aman untuk mengendarainya.
16426Please respect copyright.PENANA9g3lyARWdb
Selang 15 menit, akupun akhirnya sampai di sebuah Coffe Shop yang merupakan sebuah usaha keluarga dari seorang perempuan yang menjadi crushku selama aku SMA
16426Please respect copyright.PENANAQSnY705rpg
Namanya Anifa, nama yang sebenarnya
16426Please respect copyright.PENANAHVNf8dMypd
terdengar cukup mirip dengan namaku.
16426Please respect copyright.PENANAXKrPnS95I0
Orangnya cantik, pendiam, serta memiliki wajah
16426Please respect copyright.PENANAl2CXUc0jxJ
yang anggun. Sorot matanya selalu sayu dan
16426Please respect copyright.PENANASO8oIxENcB
adem untuk dipandang.
16426Please respect copyright.PENANADve2WRRVHS
Selain berprestasi di bidang pendidikan, Anifa juga dikenal sebagai seorang Qoriah, sebutan untuk perempuan yang pintar melantunkan ayat suci.
16426Please respect copyright.PENANAvJ3OILjl1q
Oleh karena itu, saat pertama kali aku mendengarnya
Anifa mengaji, aku langsung tau kalau aku jatuh
cinta pada sosoknya yang alim dan taat itu
16426Please respect copyright.PENANAKOfcfNHYq3
Terkadang pula, saya juga berasumsi kalau Anifa terlihat seperti Buku di masa muda. Merekapun juga mempunyai selera fashion yang sama dimana selalu mengenakan pakaian tertutup dan menggunakan hijab yang lebar.
16426Please respect copyright.PENANARBzlKpwBpP
"Es coklatnya satu kak." Ucapkanku memesan pada kasir.
16426Please respect copyright.PENANA3xBDdBhJkJ
Setelah membayar, akupun segera menuju ke tempat duduk di posisi paling pojok untuk menghindari pertemuan dengan banyak orang.
16426Please respect copyright.PENANAcglXR4vfed
Aku lalu mengeluarkan headsetku, memutar daftar lagu anime kesukaanku dan membuka kosong keluar jendela seperti merasa menjadi seorang tokoh utama.
16426Please respect copyright.PENANAQODv6IqsCb
Selang hanya beberapa menit setelah pesananku datang, aku melihat sosok Anifa keluar dari arah belakang Coffe Shop sambil menenteng buku-buku ditangannya.
16426Please respect copyright.PENANATTnvgZZ0jE
Seketika aku melupakan semua hal yang mengganggu pikiranku dan fokus melihat sosok Anifa, yang dalam pandanganku seakan sedang berjalan dalam gerakan slow motion.
16426Please respect copyright.PENANA8PKYJ5bhC8
“Sungguh indah ciptaanmu tuhan. Kagumku dalam hati.
16426Please respect copyright.PENANAa3ZBZLnl4r
Namun setelah Anifa lewat dari hadapanku, aku tiba-tiba diingatkan dengan sosok ibuku. Yang saat ini pasti sudah bertemu dengan Markus yang diundangnya datang ke rumah.
16426Please respect copyright.PENANAxqgqvTzDOC
Entah kenapa, muncul sebuah perasaan khawatir di dalam hatiku. Mengingat bagaimana sifat Markus yang selain suka bercanda dan mudah bergaul, juga dikenal banyak orang sebagai sosok yang mesum dan kurang terbuka.
16426Please respect copyright.PENANAQdsB8lc1ga
Badanku seketika berbaring, menyadari kesalahan fatal apa yang telah aku lakukan dengan meninggalkan Markus berduaan saja dengan Ibu di rumah.
16426Please respect copyright.PENANAn55AcrcGE5
Apalagi saat aku teringat bagaimana Markus membuka buku saat acara kelulusan. Dimana ia membekukan ibuku yang sudah sangat sopan menutup aurat dan memakai pakaian muslimah itu dengan mengompol yang menelanjangi penuh dengan hawa nafsu.
16426Please respect copyright.PENANAFxpWL1UvT4
"Sial!" teriakku dalam hati.
16426Please respect copyright.PENANACjUVHNITcK
Dengan kecepatan kilat, aku berangkat dari tempat dudukku tanpa meminum minuman yang aku pesan tadi. Aku tergopoh-gopoh berlari menuju sepedaku dan mulai mengayuhnya dengan. pengeluaran tenaga.
16426Please respect copyright.PENANAxBRGMgOZee
Jalan yang bisanya kutempuh dalam waktu 15. menit itupun terasa semakin jauh dan semakin panjang karena hatiku yang gundah.
16426Please respect copyright.PENANAznV1jAScmX
"Semoga Ummi baik-baik saja!"
16426Please respect copyright.PENANAME7iVL27BZ
“Semoga Markus tidak melakukan apa-apa ke Ummi!”
16426Please respect copyright.PENANAZOye15dDq9
"Ya Tuhan!! Semoga tidak terjadi apa-apal"
16426Please respect copyright.PENANAzLNutvsfiX
Aku terus merapal kata-kata positif dan mengumpulkan doa disepanjang jalan
Bersambung...
ns216.73.216.250da2