
2.Naifnya ummi
14942Please respect copyright.PENANA4jGDmIMHuk
Seminggu berlalu semenjak kejadian di han kelulusanku itu, aku mengurung diri di dalam kamar. Aku tidak mau bertemu dengan siapapun, tak terkecuali dengan ibuku yang saat itu sangat syok ketika aku memukul wajah Markus di depan banyak orang.
14942Please respect copyright.PENANAHixAiXE30f
Setelah dipaksa dan di pojokkan oleh Ibu, diperjalanan pulang aku akhirnya bercerita semua hal dan kejadian yang terjadi padaku selama 3 tahun aku bersekolah.
14942Please respect copyright.PENANAbqcg0pu3M7
Aku menceritakan bagaimana Markus dan teman-temannya membuliku, memalak dan meminta uangku setiap hari, mengejek dan mengataiku seperti banci karena postur tubuhku yang terlihat seperti wanita
14942Please respect copyright.PENANAlOmMkUQjaN
Aku bercerita sambil meluapkan segala kekesalan dan dendanku pada Markus dengan begitu emosi.
14942Please respect copyright.PENANAyg4FaegiTz
Tapi ironisnya, bukan malah berpihak kepadaku yang sudah mengalami hal-hal berat seperti ini, ibu justru malah menyalahkanku karena membalas perbuatan Markus dengan kekerasan.
14942Please respect copyright.PENANA3m5FrLVowG
Ibu yang aku pikir dan sudah seharusnya berpihak kepadaku itu, justru ternyata sama sekali tidak mengerti dengan keadaanku, la lebih memilih memihak kepada Markus dengan alasan kekerasan tidak selalu menjadi jalan keluarnya.
14942Please respect copyright.PENANAxW6ZedsxtL
Sebab itulah aku merasa kecewa, merasa dikhianati oleh orang yang aku pikir paling menyayangiku selama ini.
14942Please respect copyright.PENANAsjb6NscG1E
Tok! Tok! Tok!
14942Please respect copyright.PENANAxArMWb6jRh
"Lif! Boleh Ummi masuk sebentar? Aku mendengar suara Ibu mengetuk pintu kamar.
14942Please respect copyright.PENANAGcI0Kl25UX
"Ummi mau ngapain?" Balasku berteriak dengan ketus, sudah seminggu berlalu tapi aku masih saja jengkel dan kesal setiap kali mendengar suara ibuku.
14942Please respect copyright.PENANA2kSz7ZXjop
"Ummi cuma mau ngomong sama anak Ummi." Bolas Ibu ramah. "Ummi masuk ya?" Sambungnya membuka pintu yang memang tidak aku kunci.
14942Please respect copyright.PENANAw4NIwSHJu4
Tampak Ibuku tersenyum masuk dengan sudah berpakaian rapi seperti biasanya, menggunakan gamis berbahan satin warna biru, memakai manset putih di tangannya, serta hijab lebar berwarna putih bermotif bunga di bagian kepala. Wangi parfum ibuku pun tercium semerbak memenuhi ruang kamarku.
14942Please respect copyright.PENANAuix654dPSW
Ibu tersenyum, "Kamu sudah makan sayang?" Tanyanya mendekat kearah kasur.
14942Please respect copyright.PENANA88rXaQc2c1
Tapi aku memilih diam dan membenamkan wajahku ke bantal
14942Please respect copyright.PENANAvXd3JDh30t
"Alif masih marah sama Ummi ya?" Tanya Ibu sekali lagi, sedangkan aku tetap diam, "Yasudah kalau Alif gamau ngomong sama Ummi. Biar Ummi saja yang ngomong sendiri." Sambungnya.
14942Please respect copyright.PENANAsPmZ22e748
"Ummi mengerti, kalau Alif sebenernya sakit hati dan tertekan sudah di buli sama Markus." Ucapnya berhenti, "Tapi, kekerasan ga pernah jadi alasan yang tepat buat ngebales perbuatan orang yang jahat sama kita sayang."
14942Please respect copyright.PENANAijIYSzFTuz
Aku yang mendengar kenaifan ibu itu mengangkat kepalaku, "Lalu Alif harus ngapain Ummi? Alif harus lapor sama pihak sekolah? Alif harus lapor sama Ummi?" Balasku dengan keras. "Yang ada, Alif makin di buli dan makin dikata-katain, Mil" Ucapku tak terima
14942Please respect copyright.PENANAku5I8y8J0j
"Lagipula kan si Markus badannya gede kayak gitu, mau Alif pukul seribu kalipun mungkin ga berasa buat dia. Sambungku merasa frustasi.
14942Please respect copyright.PENANAFsWj3kIHCw
Seingatku, memang saat itu aku melayangkan pukulan yang aku pikir sudah sangat kuat karena aku menggunakan seluruh tenaga, tapi pada kenyataannya, Markus bahkan sama sekali tak bergeming saat menerima pukulanku itu.
14942Please respect copyright.PENANAaslCsjA4g2
"Mungkin ini salah Ummi. Balas Ibu memelas, "Ummi terlalu sibuk sama kerjaan sampai- sampai Ummi lupa buat ngedidik anak Ummi sendiri." Sambungnya menyalahkan diri sendiri.
14942Please respect copyright.PENANA8JZUe8MZRd
"Lif! Mata di balas mata akan membuat dunia menjadi buta. Nyawa di balas nyawa akan membuat seisi dunia kosong. Tidak selamanya, yang jahat harus di balas jahat juga. Ucap Ibuku yang seperti tidak mengerti poin utama dari pembicaraan ini.
14942Please respect copyright.PENANALcOopXPIef
Menjadikan aku semakin berfrustasi untuk terus mendebat ibuku dengan sikap naifnya itu, "Trus Ummi maunya gimana?" Tanyaku kehabisan argumen.
14942Please respect copyright.PENANAYIYGgHap7m
"Ummi sudah chat Markus, Ummi juga udah minta penjelasan kenapa dia membully kamu."
14942Please respect copyright.PENANAgHMM7rDShD
"Trus? Dia jawab apa?" Tanyaku penasaran.
14942Please respect copyright.PENANA0pqE5ovfA2
"Dia ga menjawab apa-apa. Dia cuma bisa minta maaf dan mengakui kalau dia itu salah." Balas Ibu
14942Please respect copyright.PENANArz0mhFHh8C
"Tuh kan? Bahkan untuk membuli orang saja dia ngelakuin tanpa alasan!! Tapi Ummi malah ngebela dia terus."
14942Please respect copyright.PENANAHyGCb60XMD
Ibu menghela nafasnya, "Ummi bukan mau ngebelain Markus, tapi disini Ummi pengen Alif tau kalau setiap tindakan seseorang itu, pasti ada alasannya." Ucap Ibu tersenyum, "Kamu tau kan kalau Markus tidak seberuntung kamu?" Tanya ibu
14942Please respect copyright.PENANABANBtlggDV
Sedangkan aku hanya bisa terdiam.
14942Please respect copyright.PENANA1hg0Ppn4Ky
"Ummi ga membenarkan tindakan Markus yang membuli kamu ataupun malakin uang kamu." Jelasnya. Tapi, kalau memang alasannya karena uangnya kurang, mungkin kita bisa bantu dia. Balas Ibu sumringah.
14942Please respect copyright.PENANA0qSBf42V6j
"Ummi pengen Markus berubah, biar nanti dia tidak membuli orang lain lagi dan amit-amit gedenya malah jadi kriminal. Ibu menggeleng membayangkan
14942Please respect copyright.PENANAZqczK4AmFd
"Maka dari itu, Ummi pengen bantu dia buat dapatin kerjaan dan memperbaiki ekonomi keluarganya. Siapa tau dengan begitu, Markus bisa lebih bijak dalam bersikap Lanjut Ibu dengan segala ide positif yang ada di kepalanya.
14942Please respect copyright.PENANA82qOuaAI9E
Aku pun tidak bisa membantah karena beginilah sifat asli ibuku selama ini. Sifat yang membuat banyak orang menjadi segan dan hormat karena kebaikannya itu.
14942Please respect copyright.PENANAkHx1eX9DdX
Tapi dengan Markus, tentu saja aku tidak akan
14942Please respect copyright.PENANAiWQNfCzsPl
pernah terima, "Kalau ternyata Markus tidak
14942Please respect copyright.PENANAZJt6QGpO3A
berubah gimana Ummi?"
14942Please respect copyright.PENANA2Cn6TmIUjE
"Kita serahkan semuanya pada yang membolak-balikkan hati ya sayang. Yang penting tujuan kita baik. Balas Ibu tersenyum. "Lagi pula sekarang kamu dapet hikmahnya kan? Kamu jadi belajar untuk bisa membela diri kamu sendiri walau dengan cara yang salah." Ibu memujiku.
14942Please respect copyright.PENANA6GoTEAIbZA
"Ummi pikir anak Ummi ini cemen, ternyata berani juga ya mukul orang!! Mana Markus tinggi gede begitu. Ucap Ibu tertawa meledekku.
14942Please respect copyright.PENANAJMcJBr4VaT
"Ga lucu tau Mil Ketusku menahan senyum senang.
14942Please respect copyright.PENANAruoFOfhG2t
Kini aku sedikit bernafas lega kala aku tau kalau ibuku bukan ingin berpihak pada Markus ataupun menganggap sepele kasus pembulianku, ibuku ternyata melihat dari sudut pandang yang lebih luas, sehingga dari kejadian ini akupun bisa belajar untuk membela diriku sendiri dan melawan ketika aku ditindas, tapi tetap dengan tidak mengandalkan kekerasan,
14942Please respect copyright.PENANA0yU230I7h6
"Yasudah terserah sama Ummi saja. Alif udah gamau tau. Ucapku menyudahi argumenku dengan Ibu.
14942Please respect copyright.PENANAYgAIyS22Cz
Aku juga merasa kalau semua ini hanya akan membuang-buang energiku saja, karena urusanku dengan Markus sudah selesai.
14942Please respect copyright.PENANAglFLnW48m2
Aku tidak akan bertemu lagi dengannya sebab sekarang kita sudah lulus sekolah, jadi tidak ada alasan lagi bagi Markus untuk membuliku karena kami tidak akan berhubungan lagi.
14942Please respect copyright.PENANAyAzAiwa4Sh
Aku pun cukup senang saat aku mengingat bagaimana aku berhasil melayangkan satu pukulan telak ke wajah pembuliku itu, rasa puas dan lega akhimya aku dapatkan walaupun harus menunggu diakhir semua penderitaanku selama ini
14942Please respect copyright.PENANADz4iaj02Na
"Nah. Jadi sebenernya Ummi mau ngasih tau kamu sesuatu. Ucap Ibuku tersenyum
14942Please respect copyright.PENANAd4zFKJKKov
menambahkan.
14942Please respect copyright.PENANAH8cihK9UMh
"Apaan Mi?" Aku penasaran
14942Please respect copyright.PENANAaMubZy3gGT
"Ummi udah ngundang Markus buat dateng ke rumah
14942Please respect copyright.PENANAD3Y89Eh7BN
JEDAAAARRR!!! Kepalaku serasa dipukul oleh palu godam yang amat berat setelah mendengar perkataan ibu.
14942Please respect copyright.PENANAr5acydINDI
"Ma-maksud Ummi?"
14942Please respect copyright.PENANAfjjqQC2I2e
"Iyaa.. Ummi pengen liat kalian berbaikan, jadi Ummi coba buat ngundang dia. Balas Ibu dengan polosnya. "Eh dianya mau! Katanya dia Juga mau minta maaf sama kamu karena udah jahatin kamu selama ini." Sambung Ibu yang benar-benar percaya kepada ucapan Markus.
14942Please respect copyright.PENANAaukUAUg0Za
Sedangkan aku? Tentu saja tidak akan pernah percaya, tidak akan pernah seorang Markus yang selama 3 tahun membuliku seperti hobi itu, akan dengan pikiran terbuka meminta maaf padaku. Tidak akan. Pasti ada hal yang direncanakan oleh Markus, dan itu tampaknya tidak akan berakhir dengan baik.
14942Please respect copyright.PENANAfS0UT5sVk4
"Hmmmm... Gausah kayaknya M!!! Alif udah maafin dia kok." Balasku berbohong. "Nanti Alif kontak dia aja, sekalian mau minta maaf juga karena udah mukul dia kemarin." Sambungku berusaha agar Ibu membatalkan niatnya mengundang Markus.
14942Please respect copyright.PENANARTn4BFaqG7
Tapi usahaku tampak sia-sia saat melihat ibuku tersenyum dengan mata yang berbinar, "Bagusnya emang langsung ketemu dong sayang." Ucapnya membujuk.
14942Please respect copyright.PENANA4hvfkG4VQO
"Ummi juga udah masak banyak buat kita nanti. Sayang kalau ga dimakan kan?"
14942Please respect copyright.PENANABHkerR6HMZ
"Kasihin ke satpam komplek kan bisa Mi? Biasanya juga Ummi sering ngasih kan?" Ucapku berusaha dengan segala cara agar ibu membatalkan niatnya.
14942Please respect copyright.PENANAZojmXj2eQC
"Udah ah.. Ummi udah ngundang Markus masa mau Ummi batalin. Tadi aja dia bilang udah mau jalan. Ga enak dong Ummi!" Ibu berdiri dari duduknya. "Kamu jangan lupa siap-siap, Ummi mau kebawah dulu Sambungnya berlalu keluar
dari kamarku.
14942Please respect copyright.PENANApQinxbaBO9
Aku kemudian kembali merebahkan badan, menghela nafasku, memutar otak dan berusaha berpikir bagaimana caranya agar Markus tidak datang ke kesini. Aku tidak ingin rumah yang menjadi satu-satunya tempat ternyaman bagiku ini, juga harus terusik dengan adanya sosok Markus
14942Please respect copyright.PENANATHjJxoOGlV
Akan tetapi setelah berpikir untuk kesekian kalinya, aku tetap tidak bisa menemukan cara untuk mencegah Markus.
14942Please respect copyright.PENANACYRk6iTuQ2
"Apa aku biarkan saja?" Hatiku berbicara.
14942Please respect copyright.PENANAiWazhT1DqN
Namun dengan cepat aku buang pikiran tersebit karena aku tidak bisa membayangkan bagaimana Markus pasti akan melakukan segala cara untuk meledek, membuli maupun mengejekku di depan ibu nanti, walaupun pasti tidak secara gamblang ataupun terang terangan.
14942Please respect copyright.PENANAD2vh2qgo57
Membayangkan hal itu saja, sudah membuat bulu kudukku merinding dan tubuhku menggigil. Apalagi pastinya Markus tengah marah besar karena aku sudah mempermalukannya dengan memukulnya di depan banyak orang
14942Please respect copyright.PENANATVRThZlSOf
Ini sudah terbukti dari banyaknya pesan yang masuk di whatsapp ku, berbagai kata umpatan dan cacian kasar di lontarkan Markus padaku hingga aku sendiri tak berani lagi membuka pesan yang dikirimnya selama seminggu ini.
14942Please respect copyright.PENANA8FEomzTKCE
Ditengah kebingunanku, tiba-tiba saja sebuah ide muncul dibenakku, "Aku tidak bisa mencegah Markus untuk datang ke rumah, tapi aku bisa mencegah agar dia tidak bertemu denganku." Ucapku merasa pintar.
14942Please respect copyright.PENANATyna0alYqL
Dengan sangat cepat, aku kemudian bergegas mengganti pakaian tidurku dengan baju casual yang biasa aku pakai. Kaos oblong, celana jeans dan hoodie anime kesukaanku, tak lupa dengan sebuah tas ransel yang biasa aku pakai ke sekolah.
14942Please respect copyright.PENANAwr0xTyFkY5
Sambil menuruni tangga, aku berteriak pada ibuku, "Ummi, Alif mau ke Mang Juki sebentar!! Laptop Alif katanya udah selesai. Ucapku penuh semangat.
14942Please respect copyright.PENANATfOna97rtf
"Loh.. lohh.. Markus udah mau nyampe loh sayang." Ucap Ibu dari arah dapur mencegatku.
14942Please respect copyright.PENANACYtx36Ky0k
Aku sengaja berpura-pura bingung menggaruk kepala, "Duh, gimana dong?Mang Juki katanya mau ke bandung nanti siang, kalau gak diambil sekarang Mang Jukinya balik 3 hari lagi." Ucapku berbohong. "Besok kan ada pendaftaran SBMPTN online Mi!! File-file yang Alif butuhin ada disitu! Sambungku lagi
14942Please respect copyright.PENANADkq8eqsTA1
"Hmmmm.. Yasudah kalau gitu." Balas Ibu mengalah. Sedangkan Aku berteriak senang di dalam hati, "Tapi abis dari sana langsung pulang ya!! Masa tuan rumah gak ada di rumah waktu tamunya dateng."
14942Please respect copyright.PENANAHsPIVhQvcw
"Oke siap bosque." Balasku dengan senang hati.
14942Please respect copyright.PENANAYnt7aLMc3U
Setelah berpamitan kepada ibu, aku kemudian dengan cepat mengambil sepedaku di garasi. Aku tersenyum karena akhirnya bisa terbebas untuk tidak bertemu dengan Markus, dan aku berencana untuk pergi ke cafe yang tidak jauh dari rumah untuk menghabiskan waktu.
14942Please respect copyright.PENANAoLoudbPfXJ
Ku kayuh kemudian sepeda yang sudah menjadi teman hidupku karena aku memang tidak bisa mengendarai sepeda motor. Entah kenapa, diumurku yang sudah menginjak umur orang dewasa ini, aku masih saja belum bisa menemukan keberanian yang cukup untuk melakukannya.
14942Please respect copyright.PENANAhsD09X0SDp
Tapi dengan sepeda, aku merasa nyaman dan aman untuk mengendarainya.
14942Please respect copyright.PENANAAPNK8XQR1z
Selang 15 menit, akupun akhirnya sampai di sebuah Coffe Shop yang merupakan sebuah usaha keluarga dari seorang perempuan yang menjadi crushku selama aku SMA
14942Please respect copyright.PENANAwnjxTG1bl4
Namanya Anifa, nama yang sebenarnya
14942Please respect copyright.PENANAEfDT2CSjpn
terdengar cukup mirip dengan namaku.
14942Please respect copyright.PENANAWSAWLlYlav
Orangnya cantik, pendiam, serta memiliki wajah
14942Please respect copyright.PENANALf9MQRLx0c
yang anggun. Sorot matanya selalu sayu dan
14942Please respect copyright.PENANAEeSuepoXIx
adem untuk dipandang.
14942Please respect copyright.PENANAlPNA30q5dL
Selain berprestasi di bidang pendidikan, Anifa juga dikenal sebagai seorang Qoriah, sebutan untuk perempuan yang pintar melantunkan ayat suci.
14942Please respect copyright.PENANAUAF0fTnGWt
Oleh karena itu, saat pertama kali aku mendengarnya
Anifa mengaji, aku langsung tau kalau aku jatuh
cinta pada sosoknya yang alim dan taat itu
14942Please respect copyright.PENANAm7YlMz4fMV
Terkadang pula, saya juga berasumsi kalau Anifa terlihat seperti Buku di masa muda. Merekapun juga mempunyai selera fashion yang sama dimana selalu mengenakan pakaian tertutup dan menggunakan hijab yang lebar.
14942Please respect copyright.PENANAGxxACKSeHm
"Es coklatnya satu kak." Ucapkanku memesan pada kasir.
14942Please respect copyright.PENANAPFeWydiEO6
Setelah membayar, akupun segera menuju ke tempat duduk di posisi paling pojok untuk menghindari pertemuan dengan banyak orang.
14942Please respect copyright.PENANALRskhr9o9r
Aku lalu mengeluarkan headsetku, memutar daftar lagu anime kesukaanku dan membuka kosong keluar jendela seperti merasa menjadi seorang tokoh utama.
14942Please respect copyright.PENANAiPqkfzkcbP
Selang hanya beberapa menit setelah pesananku datang, aku melihat sosok Anifa keluar dari arah belakang Coffe Shop sambil menenteng buku-buku ditangannya.
14942Please respect copyright.PENANAD71z9bR7aX
Seketika aku melupakan semua hal yang mengganggu pikiranku dan fokus melihat sosok Anifa, yang dalam pandanganku seakan sedang berjalan dalam gerakan slow motion.
14942Please respect copyright.PENANADXpVUJTItu
“Sungguh indah ciptaanmu tuhan. Kagumku dalam hati.
14942Please respect copyright.PENANAZmLXtGamhT
Namun setelah Anifa lewat dari hadapanku, aku tiba-tiba diingatkan dengan sosok ibuku. Yang saat ini pasti sudah bertemu dengan Markus yang diundangnya datang ke rumah.
14942Please respect copyright.PENANA4i2tMnOvTG
Entah kenapa, muncul sebuah perasaan khawatir di dalam hatiku. Mengingat bagaimana sifat Markus yang selain suka bercanda dan mudah bergaul, juga dikenal banyak orang sebagai sosok yang mesum dan kurang terbuka.
14942Please respect copyright.PENANA2DDGCGx4AX
Badanku seketika berbaring, menyadari kesalahan fatal apa yang telah aku lakukan dengan meninggalkan Markus berduaan saja dengan Ibu di rumah.
14942Please respect copyright.PENANAPurpuUxUEN
Apalagi saat aku teringat bagaimana Markus membuka buku saat acara kelulusan. Dimana ia membekukan ibuku yang sudah sangat sopan menutup aurat dan memakai pakaian muslimah itu dengan mengompol yang menelanjangi penuh dengan hawa nafsu.
14942Please respect copyright.PENANA7wetIphisu
"Sial!" teriakku dalam hati.
14942Please respect copyright.PENANAthfFLTvRty
Dengan kecepatan kilat, aku berangkat dari tempat dudukku tanpa meminum minuman yang aku pesan tadi. Aku tergopoh-gopoh berlari menuju sepedaku dan mulai mengayuhnya dengan. pengeluaran tenaga.
14942Please respect copyright.PENANAt6CgvfGMHo
Jalan yang bisanya kutempuh dalam waktu 15. menit itupun terasa semakin jauh dan semakin panjang karena hatiku yang gundah.
14942Please respect copyright.PENANAjAvB4RRsSF
"Semoga Ummi baik-baik saja!"
14942Please respect copyright.PENANAuO6F4DfCyK
“Semoga Markus tidak melakukan apa-apa ke Ummi!”
14942Please respect copyright.PENANAWjRTXGGHuZ
"Ya Tuhan!! Semoga tidak terjadi apa-apal"
14942Please respect copyright.PENANAaY4XblRpS7
Aku terus merapal kata-kata positif dan mengumpulkan doa disepanjang jalan
Bersambung...
ns3.149.247.123da2