
7. Sinta
11909Please respect copyright.PENANAOwdBnMNFe3
Sinta sebenarnya adalah tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumahku, yang dulu aku kenal sebagai teman dan orang yang selalu bepergian bersama Ummi.
11909Please respect copyright.PENANA5McMEf9HJ3
Saat dimana ayahku meninggal, aku mengingat Sinta sebagai malaikat penyelamat karena hanya dialah satu-satunya orang yang tampak peduli dengan kebingunganku.
11909Please respect copyright.PENANAv79hzOcp17
Waktu itu umurku masih 9 tahun, dan aku belum terlalu mengerti dengan konsep kematian yang tampak mengejutkan semua orang kecuali Ummi sendiri.
11909Please respect copyright.PENANA9K3WOF6Y9v
Semuanya tampak datang ke rumah untuk menenangkan Ummi, memeluk Ummi hingga ikut menangis bersama. Sedangkan tak ada satu pun di antara mereka yang menginginkanku kecuali Sinta seorang.
11909Please respect copyright.PENANAEA13Bw1MCl
Dan dari saat itu, aku mulai mengira sebagai salah satu keluarga terdekatku setelah Ummi.
11909Please respect copyright.PENANAM2aKUazU0z
Semenjak itu Sinta mulai lebih sering datang ke rumah, Ummi yang masih larut dalam kesedihan saat ditinggal oleh ayah, mulai jatuh sakit dan membuatku terabaikan.
11909Please respect copyright.PENANA8ba43KLBhn
Hingga akhirnya Ummi memutuskan untuk memperkerjakan Sinta sebagai Asisten Rumah Tangga kami dan mengurus segala keperluanku.
11909Please respect copyright.PENANA64aCDW6oLN
Karena itulah Sinta dan Ummi terlihat sangat akrab meskipun status mereka adalah majikan dan pembantu.
11909Please respect copyright.PENANAWuq4M14vUp
Sinta sendiri sekarang sudah berumur 29 tahun. Dia perempuan kelahiran tanah Sunda yang terkenal cantik dan pandai merawat diri.
11909Please respect copyright.PENANAqgHQD9RmrD
Dulunya Sinta putus sekolah dan mengirim orang tuanya untuk menjadi TKW di taiwan selama 3 tahun. Namun entah karena masalah apa, Sinta kembali pulang ke rumah diumurnya yang masih sangat muda dan mulai berteman dengan Ummi sejak saat itu.
11909Please respect copyright.PENANA4PKfuqVBNM
Sinta sendiri aku kenal sebagai perempuan yang bodo amat dengan lingkungan dan kata-kata orang. Dia selalu memakai pakaian seksi dan serba terbuka, celana yang dipakainya selalu tampak kekurangan bahan, hingga warna rambut yang sering bergonta ganti.
11909Please respect copyright.PENANAdstWBTeiWr
Postur tubuh Sinta cukup mungil dan kurus, namun tidak dengan aset wanitanya yang menyegarkan mata para lelaki yang melihatnya. la mempunyai payudara berukuran 34D dan pantat yang semok melengkung sempurna.
11909Please respect copyright.PENANAQzNSyWzd8d
Di beberapa bagian tubuhnya, saya melihat ada beberapa tatto kecil dan beberapa tindikan di telinga serta di bagian lidahnya.
11909Please respect copyright.PENANAyllgvnORPC
Karena penampilannya seperti itu, saat aku mulai beranjak dewasa dan mulai menunjukkan ketertarikanku kepada wanita, aku sangat terobsesi dengan Sinta.
11909Please respect copyright.PENANAOQ4dgTp7ui
Lekuk tubuh yang sering kali dia lihat membuat nafsuku ikut naik setiap aku melihatnya. Dadanya yang menonjol menjadi fantasi utamaku. Celananya yang cukup lebar juga menjadi bahan saat melampiaskan nafsuku.
11909Please respect copyright.PENANAWWBMIH2VQc
Lebih lagi karena Sinta sangat hobi berkontak fisik, dia sangat suka berpelukan, menggandeng tangan, bergelayutan di bahu atau bahkan berciuman secara tiba-tiba.
11909Please respect copyright.PENANAUssZy34IIN
Aku bisa katakan, kalau Sinta adalah salah satu penyebab kenapa aku bisa kecanduan beronani sampai sekarang.
11909Please respect copyright.PENANAWgzVVAfiAg
Karena dulu, setiap malam aku selalu mengocok penis mungilku sambil membayangkan betapa menariknya pembantuku itu.
11909Please respect copyright.PENANAoZxuyt40ph
"Sekarang udah denger kan Lif? Ummi mu sama Markus ngapain?" Ucap Sinta melihat ke arahku.
11909Please respect copyright.PENANApFvS8x98Pd
Aku masih ingat, dalam kepura-puraanku belum sadar.
11909Please respect copyright.PENANArYFjZpxAaj
“Yaelah masih aja pura-pura.” Lanjut Sinta tersenyum, "Tititmu itu loh keliatan ngaceng!" Sambungnya menunjuk.
11909Please respect copyright.PENANA5x9YHmWUQu
Karena panik, akupun langsung membuka mata dan melihat ke arah selangkanganku yang tertutup selimut.
11909Please respect copyright.PENANAKByG5M2NwW
Sinta tertawa, "Candryaaa....Bercandryaaa." Ucapnya meledekku.
11909Please respect copyright.PENANATqlXqoDuMQ
"Apaan sih Mbak! Ga lucu!" Ketusku merasa sangat malu, aku menarik ujung selimut dan setengah menutup mukaku.
11909Please respect copyright.PENANArhEBFcp9YH
“Lagian siapa suruh pura-pura.” Kata Sinta gemas berjalan ke arah sampingku.
11909Please respect copyright.PENANAQMOky9AN8Z
Dia tampak membuka kantong kresek yang dibawanya tadi dan mengeluarkan sebuah apel merah dari sana, "Makan buah dulu nih." Ucapannya mulai mengupas.
11909Please respect copyright.PENANAeDLHIWfWAd
“Mba--mbak tau darimana kalau Alif udah bangun?” Tanyaku tergugup.
11909Please respect copyright.PENANAjSEb1WgpX7
"Itu keliatan jelas matamu kebuka dikit." Jawabnya sambil tertawa.
11909Please respect copyright.PENANAO1guBAy30i
Aku teringat, “Kalau seandainya Sinta saja bisa sadar kalau aku sudah siuman, berarti Ummi juga sudah tau?” Tanyaku dalam hati.
11909Please respect copyright.PENANAGEgSvzH7m6
Namun bak seorang cenayang, Sinta lalu menjawab, "Tenang aja! Ummimu lagi ga fokus kok tadi."
11909Please respect copyright.PENANAeZwEoNjvLb
“Darimana Mbak tau?” Tanyaku balik.
11909Please respect copyright.PENANANy3AWntm4d
"Ya taulah!! Mbakmu ini udah hapal dari A sampai Z tentang Ummi kamu!! Dia kalau udah fokus ngomong, ga sadar sama sekitarnya." Sinta menyodorkan sepotong buah apel ke mulutku.
11909Please respect copyright.PENANAMcCo7HKnOv
Dengan santai aku juga menyambutnya dan mulai memakan buah kesukaanku itu untuk mengembalikan sedikit tenagaku yang hilang.
11909Please respect copyright.PENANA8LRXID2D5X
"Lif!! Lif! Bisa-bisanya kamu menguping pembicaraan orang tua." Ucap Sinta menggeleng. "Ga baik loh itu." Sambungnya menasehati seolah-olah aku adalah anak kecil.
11909Please respect copyright.PENANAkIZ5fGUexD
Dan aku berdengus kesal, "Alif juga sudah gede kok Mbak!" Jawabku.
11909Please respect copyright.PENANA87mtMqwkEd
"Gede darimana kalau makan buah aja masih disuapin kayak gini." Sinta menyuapiku lagi.
11909Please respect copyright.PENANAVuzyUC9hiG
"Lagian kalau udah gede, harusnya kamu marah dong pas denger Ummi kamu berbuat yang tidak-tidak sama pembuli mu itu." Sambung Sinta. “Ini malah pura-pura ga sadar. Lanjutnya lagi tertawa.
11909Please respect copyright.PENANApB3wcminOJ
Sedangkan aku tercekat diam, merasa kalau apa yang Sinta katakan ada benarnya juga. Kenapa aku tidak marah dan kenapa pula aku harus berpura-pura masih belum sadar hanya untuk menguping pembicaraan Ummi dan Sinta tentang Markus.
11909Please respect copyright.PENANAsSYHDdCevi
“Alif ga beranikan buat ngelarang Ummi atau melawan Markus?” Tanya Sinta beranjak duduk di sampingku yang terbaring di kasur.
11909Please respect copyright.PENANAUpPh8OhuaX
"Itu tandanya Alif masih kecil! Masih tertidur, masih mani." Sambungnya tersenyum.
11909Please respect copyright.PENANAL1egBv30jf
"Aa-Alif ga kayak gitu yaa Mbak!!" Balasku tergugup memprotes.
11909Please respect copyright.PENANAyYWP4Tnq6r
Kurasakan tangan Sinta tiba-tiba bergerak ke arah perutku, "Gapapa, Alif akui saja!! Ga semua cowo bisa jadi pejantan kayak Markus." Ucapannya mengelus pelan dibalik selimut.
11909Please respect copyright.PENANA78blMRCd5f
“Mba--mbak ngapain?!” Gugupku bertanya.
11909Please respect copyright.PENANA7JK4iAX3Sv
Badanku kemudian gemetar saat tangan halus Sinta itu bermain-main di pangkal pahaku, ingin sekali aku mendorong pinggulku ke atas agar telapak tangan itu bisa sampai membekukan penisku.
11909Please respect copyright.PENANAC4S56VKI5A
"Kenapa? Kalau gak suka lawan dong!" Tantang Sinta dengan suara yang sangat genit.
11909Please respect copyright.PENANAg9W20uxaYs
Sinta sendiri pasti sudah tau kalau aku sedang menikmati apa yang dia lakukan padaku, sehingga dia tau aku tidak berani meminta untuk berhenti.
11909Please respect copyright.PENANAEbR3XV9Zji
Dia terus mengelus tubuhku dengan tangan, dari bagian perut ke pangkal paha, dari pangkal paha kembali ke bagian perut lagi.
11909Please respect copyright.PENANAHKxrlp3CuH
Sedangkan aku hanya ingat mencoba mengendalikan nafasku yang mulai berburu sambil menatap payudara Sinta yang besar dibalik kaos warna putihnya. Aku nanar menatap wajah dan mulut, menatap rambut dan mata.
11909Please respect copyright.PENANAMQXiPEMrfg
Berharap sekali Sinta menyentuhku lebih dalam, atau membiarkanku badannya. untuk disentuh
11909Please respect copyright.PENANACI48b5ZGQo
"Tuh!! Berani kan?" Sambung Sinta menghentikan godaannya. "Itu tandanya Alif masih kecil!!" Ledeknya lagi beringsut.
11909Please respect copyright.PENANAzpv6KaDmK3
"Eng--enggak!! Alif udah gede! Protesku dengan lantang mengarahkan memegang payudaranya. Diterima
11909Please respect copyright.PENANAdRlStrwOij
Sedangkan Sinta hanya menatap geli, dia kembali duduk di sebelahku dengan wajah yang menantang serta membusungkan dada ke arahku, "Mau apa? Mau nenen?" tantangnya padaku.
11909Please respect copyright.PENANAxiqhdWhbNs
"Errrr... Eng-engg." Saya tercekat, tidak dapat mengeluarkan satu kata pun.
11909Please respect copyright.PENANAGyRrTvBbyO
Dalam aksiku yang spontan karena mengeluarkan adrenalin itu, aku merasakan keringat dingin mengucur akibat pompaan darah di jantungku menjadi sangat cepat. Aku bahkan tidak menggerakkannya untuk sekedar mengelus ataupun meremas payudara Sinta.
11909Please respect copyright.PENANAjZFsK99O4V
Berpikir untuk bisa mesum dan melakukan hal- hal yang pernah ku lihat di bokep saja aku tidak berani.
11909Please respect copyright.PENANACiEDVgOH8x
"Iya kan!" Sinta tertawa, “Air mani banget!” ucapnya mencibir sambil benar-benar beranjak dari kasur.
11909Please respect copyright.PENANATErlmZeSdQ
"Udah! Alif teh mending nonton bokep atau coli aja." Sinta mencibir, "Belum cukup mental buat enak-enak sama cewe!" kerling Sinta kemudian.
11909Please respect copyright.PENANAJU2PgiToC2
Aku merasa begitu terhina dan malu disaat yang bersamaan, tapi apa yang Sinta katakan tidak sepenuhnya salah karena aku benar-benar merasa tidak punya petunjuk sama sekali jika aku dihadapkan dengan kejadian seperti tadi.
11909Please respect copyright.PENANATDBZ5ygmSG
Benar bahwa aku sering sekali menonton bokep dan melihat adegan-adegan apa saja yang dilakukan sepasang pria dan wanita itu di dalamnya. Tapi ketika aku dihadapkan pada situasi yang sama di dunia nyata, aku seperti kehilangan arah. Bibirku tiba-tiba kelu, diterima tiba-tiba mematung, hingga otakku seperti tidak bisa berpikir dengan baik.
11909Please respect copyright.PENANAEDIAVrp0xh
"Masalah Ummimu gausah dipikirin!" Sinta kembali ke tempat tidur dengan membawa gelas air putih dan menyodorkannya ke dalam ruangan, "Ummi kamu sudah gede! Bisa jaga diri sendiri!" sambungnya tersenyum.
11909Please respect copyright.PENANA8tnkuFFlG5
"Ta-tapi Mbak?"
11909Please respect copyright.PENANA9MgXvMbS5t
Tapi apa? Alif mikir Ummi udah kelewatan gitu?" tanya Sinta saya,
11909Please respect copyright.PENANA3FS17vdm1s
Dan aku mengangguk mengiyakan.
11909Please respect copyright.PENANAgnfqNwMKQu
"Lif! Ummi kamu sudah jadi janda 9 tahun." Kata Sinta menghela nafas, "Biarin dia punya kesenangan juga kali. Capek dan pusing pasti ngurus kamu sama kerja."
11909Please respect copyright.PENANAm5E8S4ZMtt
"Tapi Mbak!"
11909Please respect copyright.PENANAdY2muq2xLZ
Tapi apalagi? Kamu gasuka kalau Ummi ngelakuinnya sama Markus?"
11909Please respect copyright.PENANA4Po4Xk4LvU
Aku mengangguk lagi.
11909Please respect copyright.PENANAVDaoGbx0vO
"Kenapa? Karena dia udah ngebuli kamu trus kamu balas dendam sama dia?" Tanya Sinta menyudutkanku.
11909Please respect copyright.PENANAOxZ99mXU3W
"Iya." Jawabku menunduk.
11909Please respect copyright.PENANAJqp0M3CVM2
"Jadi kamu lebih suka Ummi sama cowo lain daripada sama Markus??" Sinta bertanya.
11909Please respect copyright.PENANA56Hw2Qp2bC
Kali ini aku menggeleng, "Alif ga suka Ummi sama cowo manapun!"
11909Please respect copyright.PENANAKdqP0bSHOf
"HAHAHA!! Sudah Mbak Duga!" jawab Sinta berlari-bahak.
11909Please respect copyright.PENANAFbDsL3YkFa
"Maksud Mbak?"
11909Please respect copyright.PENANAedzCk9K9pV
“Alif sange sama Ummi Alif sendiri ya?” Tanya balik Sinta dengan frontalnya.
11909Please respect copyright.PENANAbGls31fzyE
Yang entah kenapa membuatku tergugup seperti tertangkap basah, "Ma-mana ada!!" sanggahku tidak terima.
11909Please respect copyright.PENANAuaKrrmRyyg
“Udah ketebak kok gausah boong!” Sinta mencibirku. "Tapi mau bagaimana pun Alif cemburu, Alif gabisa milik Ummi kayak Markus!!"
11909Please respect copyright.PENANAH6wUVz6Ovv
"Kenapa gabisa?? Alif kan anaknya!!" protesku.
11909Please respect copyright.PENANAjrxLOqLF4P
Membuat Sinta menatap geli, "Ya justru karena Alif anaknya Ummi, jadi Alif gabisa ngelakuin hal-hal kayak gitu sama Ummi!!" balas Sinta dengan tegas. Mematah dan menyadarkanku bahwa memang benar aku tidak bisa menyimpan rasa terlarang ini lebih lama lagi.
11909Please respect copyright.PENANAwxAkSEqbmu
Aku pun baru sadar, bahwa kemarahanku kepada Markus bukan karena dia telah membuliku lalu menargetkan Ummi selanjutnya. Amarahku pada Markus ternyata adalah kemarahan seorang pria yang tidak suka dibantah oleh laki-laki lain. Yaitu sebuah rasa yang menakjubkan.
11909Please respect copyright.PENANA1d20HnSU6F
"Lagian Alif mau ngapain sama Ummi kalau burung Alif kecil begitu!!" Kikik Sinta mencemoohku.
11909Please respect copyright.PENANAiBak9ox0nj
"Emang Mbak tau darimana sih ukuran punya Alif!!" Protesku sangat-sangat tidak menerima kehangatan Sinta tersebut.
11909Please respect copyright.PENANA0kEHLJjulF
"Dari dulu lah! Alif kan sering coli di tempat ruang cucian!"
11909Please respect copyright.PENANAfu4kFpyAG3
BLETARRRRRRR!!! Lagi-lagi aku dibuat kaget seakan ingin terlompat.
11909Please respect copyright.PENANAFKblYWqfbb
"Kamu tuh ga sadar apa yah? Kan tempat cucian keliatan jelas dari jendela kamar belakang!!" kikik Sinta dengan geli.
11909Please respect copyright.PENANAp0MHvLfY6Q
"Mana ada! Itu kan kacanya gelap Mbak!" Aku membela diri.
11909Please respect copyright.PENANAV4ZD7veYGY
"Ya gelap dari luar kan! Dari dalam mah keliatan jelas banget!!" Sambung Sinta memberitahuku.
11909Please respect copyright.PENANAHMIV8OXfcm
Badanku seketika melemas dan kehilangan tenaga saat mendengarnya. Tidak dapat saya gambarkan betapa malunya perasaanku karena ternyata selama ini Sinta diam-diam selalu melihat kegiatan senam lima jariku dari dalam kamar yang memang biasa dia pakal untuk beristirahat sementara.
11909Please respect copyright.PENANAmvyfYPflbX
11909Please respect copyright.PENANARNXCRBdbyU
“Ke-kenapa Mbak diam aja?!!” tanyaku gemetaran.
11909Please respect copyright.PENANAJJKdrY0NQo
"Ya trus Mbak harus ngapain? Marahin kamu lagi coli gitu?" Sinta tertawa terbahak-bahak.
11909Please respect copyright.PENANAxxgPDUu1eZ
Aku kemudian cengengesan serasa menggaruk tengkukku yang tidak gatal, mencoba menyembunyikan rasa malu dan salah tingkahku yang kian membuatku tidak bisa lagi berkata-kata di depan Sinta.
11909Please respect copyright.PENANAYOEX7f8Hcx
“Tru-trus menurut Mbak, Alif harus ngapain sekarang?” tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan. "Tentang Ummi dan Markus maksudnya." Aku mempertegas.
11909Please respect copyright.PENANAVgkrg35coS
"Yang pasti Alif mau gak mau harus pasrah!" Balas Sinta duduk kembali di sampingku kembali, "Atau kalau berani ya Markusnya!" lawan
11909Please respect copyright.PENANA7vZVfRS9yA
"Gila aja! Mbak sendiri udah tau kan Markus orangnya gimana!" balasku bergidik ngeri.
11909Please respect copyright.PENANAmBlmkLARpd
Membuat Sinta kembali tertawa, "Hahaha iya.. Kamu yang kek bencong ini mana bisa ya ngelawan dia." Ucapan Sinta mencubit daguku.
11909Please respect copyright.PENANA5vqpkBz4dN
"Mbak kok tega sih sama Alif!!" protesku yang kini bukan lagi dengan amarah, namun dengan rasa berkecil hati.
11909Please respect copyright.PENANAdZlwj5y82A
Sinta lalu tersenyum, "Bukannya Mbak tega! Tapi emang Alif tuh rada-rada mirip perempuan!" sambungnya berkata jujur.
11909Please respect copyright.PENANAEpGGy9N5VJ
"Tapi Alif bukan banci!!" berteriak dengan mata. yang mulai berair. Benar-benar rasanya menyakitkan.
11909Please respect copyright.PENANAD7UUGptL5Z
11909Please respect copyright.PENANAFsZKN4e4kw
Tapi Sinta seakan santai saja melihatku, "Gini aja! Kita taruhan gimana?" tanya Sinta padaku.
11909Please respect copyright.PENANATe5GUxBs4n
“Taruhan apa?” tanyaku balik penasaran.
11909Please respect copyright.PENANAkTLpI7jf9r
"Kita taruhan sekarang! Mbak bakalan bantuin Alif coli pake tangan Mbak!" balas Sinta menjawab, "Tapi Alif ga boleh pegang-pegang badan Mbak!" sambungnya lagi.
11909Please respect copyright.PENANAqUro2y9QTy
Sedangkan aku meneguk ludahku menyimak dan membayangkan pertaruhan gila macam apa yang diusulkan Sinta.
11909Please respect copyright.PENANAfXUinDUfzu
Kalau Alif bisa bertahan waktu Mbak coliin Alif selama 3 menit. Mbak akan akui kalau Alif beneran cowo tulen dan Mbak akan bantuin Alif coli terus pake tangan Mbak Sinta menjelaskan aturannya.
11909Please respect copyright.PENANAL5mUTSLekL
"Tapii!! Kalau Alif keluar duluan sebelum 3 menit, Alif harus ngakuin kalau Alif itu banci dan cemen!" Tegas Sinta berakhir.
11909Please respect copyright.PENANAl2DVQI5dgp
"Gimana?? Berani gak??" Tanyanya padaku.
11909Please respect copyright.PENANAf52UMEg0PM
Aku kemudian diam sejenak, mencoba menimang-nimang taruhan bodoh yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Akan tetapi aku yang memang tidak menerima saat dikatai banci oleh Sinta, tertantang untuk menerima taruhan ini. Apalagi jika aku menang, aku bisa meminta Sinta untuk mengocok penisku kapanpun aku mau.
11909Please respect copyright.PENANATFf61qa52e
Setelah aku mengingat-ingat pula, selama ini aku mampu bertahan 10 hingga 15 menit saat aku coli dengan perasaan takut sendiri, sehingga aku berasumsi bahwa 3 menit hanyalah waktu yang sebentar.
11909Please respect copyright.PENANAeu5d4CynRQ
11909Please respect copyright.PENANASNJbacPUhQ
"Oke! Berani!!" ucapku mantap menerima tantangan.
11909Please respect copyright.PENANApdD7zmXEYi
Sinta lalu cekikikan seperti sudah merasa menang duluan, "Oke! Alif rebahan disitu!" perintahnya yang langsung naik menghadap selangkanganku.
11909Please respect copyright.PENANArTaMcBZAbm
Saat itu, rasa cemas mulai menghinggapiku. Karena saat Sinta menyingkap selimut yang menutupi badanku, dibawah sana penisku langsung bereaksi dengan menegangkan keras.
11909Please respect copyright.PENANAoVqsH38R7e
Gairahku juga ikut bangkit karena bau wangi parfum yang Sinta gunakan tercium begitu. merangsang, serta posisi duduknya yang dibuat seolah-olah sengaja menampilkan lengkungan pantatnya dari samping sangat memanjakan mata.
11909Please respect copyright.PENANAsxVmVBMDO1
"Waduhh!!" Aku merasa kelimpungan di dalam hati.
11909Please respect copyright.PENANAjUucEcuHT1
Tidak sadar kalau ternyata Sinta sudah bergerak cepat hingga dia berhasil melorotkan celana pasien rumah sakit yang ku pakai hingga ke bagian lututku, juga selanjutnya dengan celana dalamku.
11909Please respect copyright.PENANArkrSkzVDc4
"Udah keras banget," bisik Sinta dengan sedikit tertawa. "Tapi kok tetap kecil ya??!" Sambil melirik ke arahku.
11909Please respect copyright.PENANApgAviKEZBO
Sinta kemudian meraih penisku dan perlahan mengocoknya dengan menggunakan tiga jari tangan yang begitu lentik. Sinta mulai mengocok penisku secara perlahan dengan gerakan mengurut Kocokannya bisa terasa sangat lembut, berirama dan melatih.
11909Please respect copyright.PENANAH1lVYU0TdZ
11909Please respect copyright.PENANAdwFJSvST2d
Badanku seketika dibuat meremang nikmat, baru kali ini aku merasakan penisku disentuh oleh orang lain selain diriku sendiri. Aku kemudian teringat dengan video-video bokep yang sering ku tonton, dimana pemeran si pria langsung merem melek saat si wanita mulai mengocok penisnya.
11909Please respect copyright.PENANAsMFnD2ax8j
"Uuuugggghhhhh...," Aku tak sengaja melelenguh.
11909Please respect copyright.PENANAuHZJ3qEvtL
Mungkin inilah kenikmatan yang memabukkannya, rasanya sangat-sangat berbeda ketika saya melakukannya sendiri dengan persetujuan. Bicara tentang pengalaman, pastinya ini menjadi pengalaman pertama yang akan saya ingat sepanjang umur.
11909Please respect copyright.PENANAyCKVMX91He
"Baru juga beberapa detik! Udah mendesah aja!" Ledek Sinta terikik. "Kuat gak nih tiga menit??!" Sinta juga tidak henti-hentinya-hentinya-henti meledekku dengan suara yang entah kenapa terdengar semakin seksi dan menggoda.
11909Please respect copyright.PENANAkONY5jWgZo
Selanjutnya dia meludahi penisku, kemudian dia meratakan liurnya hingga batang penisku itu mengkilap dalam genggaman tangan yang putih. Aku merasakan kedutan demi kedutan di setiap permukaan penisku hingga aku tidak tahan untuk tidak menggerakannya.
11909Please respect copyright.PENANAlJmb1TtSuk
“Hehehe.. Nakal juga kamu tititnya bisa ngangguk-ngangguk,” ucap Sinta dengan gemas.
11909Please respect copyright.PENANAfqE8JRqySz
Tangannya masih naik turun mengurutkan penisku, dan dalam setiap kocokannya itu seolah menghantarkan sengatan arus listrik yang bisa aku rasakan menjalar ke seluruh tubuhku.
11909Please respect copyright.PENANAemydnlhaiG
sepertinya memang Sinta sudah sering melakukan ini. Karena terbukti dia sangat pandai membuatku merasa tajam sehingga mataku merem melek dan menggenggam tangan kuat-kuat agar desahan selanjutnya tak keluar dari mulutku.
11909Please respect copyright.PENANATYxD8cNa94
"Kayak gini mau nyaingin punya Markus?? Ngimpi!" Berbarengan dengan kocokan tangan, Sinta juga tetap menegaskanku dengan kata-katanya.
11909Please respect copyright.PENANAlvpeSODBSl
Apalagi ketika Sinta sengaja menggunakan tangan satunya lagi untuk menggesek ujung kepala penisku dan mengenai lubang pipisnya, yang membuat pinggulku sampai bergetar geli dan mengangkat-angkat keatas.
11909Please respect copyright.PENANAz3iLyKH3Kd
"Mbb-mmbaaakk!!" panggilku parau.
11909Please respect copyright.PENANAMNLswuw0Ds
Geli, hangat dan basah terasa diseluruh bagian selangkanganku. Ternyata seenak ini rasanya saat seorang pria dikocok oleh seorang wanita.
11909Please respect copyright.PENANAO1a3UUvPrH
"Kenapa?? mau keluarr??" Sinta tersenyum menggoda.
11909Please respect copyright.PENANAzGSvwRKs9H
Sedangkan aku berkelojotan luar biasa. Mengerang dan menutup mulutku rapat-rapat saat dia mulai mengocok dengan tempo cepat. Seketika itu aku langsung mendongak dan mengerang pelan menikmati semua ini, "Hehehehe... Baru semenit loh!" Sinta masih tertawa dengan ledekannya.
11909Please respect copyright.PENANAGMb9ngZZZg
"Ayo! Ayo! Bancinya Mbak keluarin pejunya buruan!!" semangat Sinta yang menghinaku.
11909Please respect copyright.PENANA9LhG2uobp7
Namun entah kenapa malah semakin menambah gairahku. Membuat mani yang berada dalam zakarku langsung memberontak ingin segera keluar.
11909Please respect copyright.PENANAao4bZMpcDv
Aku merem melek, merasakan titik kegelian berkumpul di bawah perutku dan meminta penuntasan segera.
11909Please respect copyright.PENANAm68v94ID9o
Tapi, menyadari penisku tengah berkedut-kedut akan mengeluarkan maninya, Sinta langsung menarik tangan dari penisku sehingga puncak kenikmatan yang akan aku sambut dalam kegembiraan itu berakhir tanggung jawab.
11909Please respect copyright.PENANAD7tzhG504N
"Tapi boong!!" tawa Sinta melesat-bahak.
11909Please respect copyright.PENANA0h4XlEC8P3
Delapan semburan air mani kemudian langsung menyemprot keatas dengan sendirinya karena rangsangan dari tangan Sinta berhenti tepat sebelum ejakulasiku.
11909Please respect copyright.PENANAtH4czwTaRF
CROTTT!! CROOOTTTTT!! CRRROOTTT!! CROOOTTT!!
11909Please respect copyright.PENANAv8WAF1Iqxw
Pinggulku bergetar hebat menyambutnya hingga membuat Sinta sedikit tertawa melihat seluruh badanku kelojotan.
11909Please respect copyright.PENANAqD3u3dML2B
"Yeaaaaayyy Mbak yang menang!!" teriak Sinta yang terdengar samar-samar di telingaku.
11909Please respect copyright.PENANAVSaKR2Ff8Z
Sedangkan aku sedang terbang dalam awan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
11909Please respect copyright.PENANAAzi5aMnKOR
Bersambung......
ns216.73.216.8da2