x
7. Sinta
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ltcV78Sw7
Sinta sebenarnya adalah tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumahku, yang dulu aku kenal sebagai teman dan orang yang selalu bepergian bersama Ummi.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3oJPoToRG6
Saat dimana ayahku meninggal, aku mengingat Sinta sebagai malaikat penyelamat karena hanya dialah satu-satunya orang yang tampak peduli dengan kebingunganku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0iYg1k10i
Waktu itu umurku masih 9 tahun, dan aku belum terlalu mengerti dengan konsep kematian yang tampak mengejutkan semua orang kecuali Ummi sendiri.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeBnESym5Pj
Semuanya tampak datang ke rumah untuk menenangkan Ummi, memeluk Ummi hingga ikut menangis bersama. Sedangkan tak ada satu pun di antara mereka yang menginginkanku kecuali Sinta seorang.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDbKqZtjRyA
Dan dari saat itu, aku mulai mengira sebagai salah satu keluarga terdekatku setelah Ummi.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkLIfYGFZu
Semenjak itu Sinta mulai lebih sering datang ke rumah, Ummi yang masih larut dalam kesedihan saat ditinggal oleh ayah, mulai jatuh sakit dan membuatku terabaikan.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPepahcJRBR
Hingga akhirnya Ummi memutuskan untuk memperkerjakan Sinta sebagai Asisten Rumah Tangga kami dan mengurus segala keperluanku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmc60gn2YpX
Karena itulah Sinta dan Ummi terlihat sangat akrab meskipun status mereka adalah majikan dan pembantu.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZFmJvCkKxw
Sinta sendiri sekarang sudah berumur 29 tahun. Dia perempuan kelahiran tanah Sunda yang terkenal cantik dan pandai merawat diri.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDa2DiBDWgT
Dulunya Sinta putus sekolah dan mengirim orang tuanya untuk menjadi TKW di taiwan selama 3 tahun. Namun entah karena masalah apa, Sinta kembali pulang ke rumah diumurnya yang masih sangat muda dan mulai berteman dengan Ummi sejak saat itu.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5G44nbf7LF
Sinta sendiri aku kenal sebagai perempuan yang bodo amat dengan lingkungan dan kata-kata orang. Dia selalu memakai pakaian seksi dan serba terbuka, celana yang dipakainya selalu tampak kekurangan bahan, hingga warna rambut yang sering bergonta ganti.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqfxStPTfT6
Postur tubuh Sinta cukup mungil dan kurus, namun tidak dengan aset wanitanya yang menyegarkan mata para lelaki yang melihatnya. la mempunyai payudara berukuran 34D dan pantat yang semok melengkung sempurna.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDA98gYJrKy
Di beberapa bagian tubuhnya, saya melihat ada beberapa tatto kecil dan beberapa tindikan di telinga serta di bagian lidahnya.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2n25wGEFl7
Karena penampilannya seperti itu, saat aku mulai beranjak dewasa dan mulai menunjukkan ketertarikanku kepada wanita, aku sangat terobsesi dengan Sinta.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqKMAGyNi1r
Lekuk tubuh yang sering kali dia lihat membuat nafsuku ikut naik setiap aku melihatnya. Dadanya yang menonjol menjadi fantasi utamaku. Celananya yang cukup lebar juga menjadi bahan saat melampiaskan nafsuku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWhL9nxa3tM
Lebih lagi karena Sinta sangat hobi berkontak fisik, dia sangat suka berpelukan, menggandeng tangan, bergelayutan di bahu atau bahkan berciuman secara tiba-tiba.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPSdVNsrcm
Aku bisa katakan, kalau Sinta adalah salah satu penyebab kenapa aku bisa kecanduan beronani sampai sekarang.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqmzxcLwXMh
Karena dulu, setiap malam aku selalu mengocok penis mungilku sambil membayangkan betapa menariknya pembantuku itu.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZPG3nDVsq
"Sekarang udah denger kan Lif? Ummi mu sama Markus ngapain?" Ucap Sinta melihat ke arahku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4m13SHoqvo
Aku masih ingat, dalam kepura-puraanku belum sadar.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0TROKuQl4
“Yaelah masih aja pura-pura.” Lanjut Sinta tersenyum, "Tititmu itu loh keliatan ngaceng!" Sambungnya menunjuk.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1HMA2WxPA
Karena panik, akupun langsung membuka mata dan melihat ke arah selangkanganku yang tertutup selimut.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHl320WT0qq
Sinta tertawa, "Candryaaa....Bercandryaaa." Ucapnya meledekku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYtunQRtdRa
"Apaan sih Mbak! Ga lucu!" Ketusku merasa sangat malu, aku menarik ujung selimut dan setengah menutup mukaku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3V4nPfWIX
“Lagian siapa suruh pura-pura.” Kata Sinta gemas berjalan ke arah sampingku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKo0tAARBsH
Dia tampak membuka kantong kresek yang dibawanya tadi dan mengeluarkan sebuah apel merah dari sana, "Makan buah dulu nih." Ucapannya mulai mengupas.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYiXwbAo5g
“Mba--mbak tau darimana kalau Alif udah bangun?” Tanyaku tergugup.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE252nRbQtS
"Itu keliatan jelas matamu kebuka dikit." Jawabnya sambil tertawa.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEXxQ6zvNn
Aku teringat, “Kalau seandainya Sinta saja bisa sadar kalau aku sudah siuman, berarti Ummi juga sudah tau?” Tanyaku dalam hati.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchq7st0ZHL
Namun bak seorang cenayang, Sinta lalu menjawab, "Tenang aja! Ummimu lagi ga fokus kok tadi."
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbUSlTM21P
“Darimana Mbak tau?” Tanyaku balik.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoK1xasyHTc
"Ya taulah!! Mbakmu ini udah hapal dari A sampai Z tentang Ummi kamu!! Dia kalau udah fokus ngomong, ga sadar sama sekitarnya." Sinta menyodorkan sepotong buah apel ke mulutku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDXU1tPA3V
Dengan santai aku juga menyambutnya dan mulai memakan buah kesukaanku itu untuk mengembalikan sedikit tenagaku yang hilang.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFztit53ZuA
"Lif!! Lif! Bisa-bisanya kamu menguping pembicaraan orang tua." Ucap Sinta menggeleng. "Ga baik loh itu." Sambungnya menasehati seolah-olah aku adalah anak kecil.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2H1kX5J9Y
Dan aku berdengus kesal, "Alif juga sudah gede kok Mbak!" Jawabku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡny2N9SGYsy
"Gede darimana kalau makan buah aja masih disuapin kayak gini." Sinta menyuapiku lagi.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4Vp4o4rxP
"Lagian kalau udah gede, harusnya kamu marah dong pas denger Ummi kamu berbuat yang tidak-tidak sama pembuli mu itu." Sambung Sinta. “Ini malah pura-pura ga sadar. Lanjutnya lagi tertawa.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVlOXN6u73
Sedangkan aku tercekat diam, merasa kalau apa yang Sinta katakan ada benarnya juga. Kenapa aku tidak marah dan kenapa pula aku harus berpura-pura masih belum sadar hanya untuk menguping pembicaraan Ummi dan Sinta tentang Markus.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiET1AJgRtr
“Alif ga beranikan buat ngelarang Ummi atau melawan Markus?” Tanya Sinta beranjak duduk di sampingku yang terbaring di kasur.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYgiD9sSeC
"Itu tandanya Alif masih kecil! Masih tertidur, masih mani." Sambungnya tersenyum.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpyPgTSisQN
"Aa-Alif ga kayak gitu yaa Mbak!!" Balasku tergugup memprotes.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGO1FZsw4z
Kurasakan tangan Sinta tiba-tiba bergerak ke arah perutku, "Gapapa, Alif akui saja!! Ga semua cowo bisa jadi pejantan kayak Markus." Ucapannya mengelus pelan dibalik selimut.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdiGKSRXnX
“Mba--mbak ngapain?!” Gugupku bertanya.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMyXMSbkaiy
Badanku kemudian gemetar saat tangan halus Sinta itu bermain-main di pangkal pahaku, ingin sekali aku mendorong pinggulku ke atas agar telapak tangan itu bisa sampai membekukan penisku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE2j7Fv0Jot
"Kenapa? Kalau gak suka lawan dong!" Tantang Sinta dengan suara yang sangat genit.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHC7J2po1i
Sinta sendiri pasti sudah tau kalau aku sedang menikmati apa yang dia lakukan padaku, sehingga dia tau aku tidak berani meminta untuk berhenti.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBGWylQ5m7j
Dia terus mengelus tubuhku dengan tangan, dari bagian perut ke pangkal paha, dari pangkal paha kembali ke bagian perut lagi.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlabBX38zwh
Sedangkan aku hanya ingat mencoba mengendalikan nafasku yang mulai berburu sambil menatap payudara Sinta yang besar dibalik kaos warna putihnya. Aku nanar menatap wajah dan mulut, menatap rambut dan mata.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfAgrucGey6
Berharap sekali Sinta menyentuhku lebih dalam, atau membiarkanku badannya. untuk disentuh
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wAbgDbe39
"Tuh!! Berani kan?" Sambung Sinta menghentikan godaannya. "Itu tandanya Alif masih kecil!!" Ledeknya lagi beringsut.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAv415OZv8r
"Eng--enggak!! Alif udah gede! Protesku dengan lantang mengarahkan memegang payudaranya. Diterima
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2074554hcz
Sedangkan Sinta hanya menatap geli, dia kembali duduk di sebelahku dengan wajah yang menantang serta membusungkan dada ke arahku, "Mau apa? Mau nenen?" tantangnya padaku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8fL7qlIhHK
"Errrr... Eng-engg." Saya tercekat, tidak dapat mengeluarkan satu kata pun.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqUiuz2enY
Dalam aksiku yang spontan karena mengeluarkan adrenalin itu, aku merasakan keringat dingin mengucur akibat pompaan darah di jantungku menjadi sangat cepat. Aku bahkan tidak menggerakkannya untuk sekedar mengelus ataupun meremas payudara Sinta.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JlgNbXHAl
Berpikir untuk bisa mesum dan melakukan hal- hal yang pernah ku lihat di bokep saja aku tidak berani.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYnnNBStd4O
"Iya kan!" Sinta tertawa, “Air mani banget!” ucapnya mencibir sambil benar-benar beranjak dari kasur.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6dSut166xJ
"Udah! Alif teh mending nonton bokep atau coli aja." Sinta mencibir, "Belum cukup mental buat enak-enak sama cewe!" kerling Sinta kemudian.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJsLFX6uTvA
Aku merasa begitu terhina dan malu disaat yang bersamaan, tapi apa yang Sinta katakan tidak sepenuhnya salah karena aku benar-benar merasa tidak punya petunjuk sama sekali jika aku dihadapkan dengan kejadian seperti tadi.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCrFmt9Qu4
Benar bahwa aku sering sekali menonton bokep dan melihat adegan-adegan apa saja yang dilakukan sepasang pria dan wanita itu di dalamnya. Tapi ketika aku dihadapkan pada situasi yang sama di dunia nyata, aku seperti kehilangan arah. Bibirku tiba-tiba kelu, diterima tiba-tiba mematung, hingga otakku seperti tidak bisa berpikir dengan baik.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYX2tYHuicj
"Masalah Ummimu gausah dipikirin!" Sinta kembali ke tempat tidur dengan membawa gelas air putih dan menyodorkannya ke dalam ruangan, "Ummi kamu sudah gede! Bisa jaga diri sendiri!" sambungnya tersenyum.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvQaIB1Uv5
"Ta-tapi Mbak?"
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2A1u5ZZQ1
Tapi apa? Alif mikir Ummi udah kelewatan gitu?" tanya Sinta saya,
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUuKUjB8Vrd
Dan aku mengangguk mengiyakan.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIVL6pNbzs
"Lif! Ummi kamu sudah jadi janda 9 tahun." Kata Sinta menghela nafas, "Biarin dia punya kesenangan juga kali. Capek dan pusing pasti ngurus kamu sama kerja."
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ76h6Uq7dQ8
"Tapi Mbak!"
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQzQjSF7Pn
Tapi apalagi? Kamu gasuka kalau Ummi ngelakuinnya sama Markus?"
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ne1igsDmT
Aku mengangguk lagi.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFxG5FAODcd
"Kenapa? Karena dia udah ngebuli kamu trus kamu balas dendam sama dia?" Tanya Sinta menyudutkanku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1t2ZNbO4C
"Iya." Jawabku menunduk.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI1hbCRxJlb
"Jadi kamu lebih suka Ummi sama cowo lain daripada sama Markus??" Sinta bertanya.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWOzECtYqPq
Kali ini aku menggeleng, "Alif ga suka Ummi sama cowo manapun!"
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEVMVxVzBdV
"HAHAHA!! Sudah Mbak Duga!" jawab Sinta berlari-bahak.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbLxTh4sb9
"Maksud Mbak?"
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQfALFJWqz
“Alif sange sama Ummi Alif sendiri ya?” Tanya balik Sinta dengan frontalnya.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8styxOI3ET
Yang entah kenapa membuatku tergugup seperti tertangkap basah, "Ma-mana ada!!" sanggahku tidak terima.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZa9iqnrMUV
“Udah ketebak kok gausah boong!” Sinta mencibirku. "Tapi mau bagaimana pun Alif cemburu, Alif gabisa milik Ummi kayak Markus!!"
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0g9jOIAK2
"Kenapa gabisa?? Alif kan anaknya!!" protesku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcCmGOhk5jx
Membuat Sinta menatap geli, "Ya justru karena Alif anaknya Ummi, jadi Alif gabisa ngelakuin hal-hal kayak gitu sama Ummi!!" balas Sinta dengan tegas. Mematah dan menyadarkanku bahwa memang benar aku tidak bisa menyimpan rasa terlarang ini lebih lama lagi.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWjdlkCaSY
Aku pun baru sadar, bahwa kemarahanku kepada Markus bukan karena dia telah membuliku lalu menargetkan Ummi selanjutnya. Amarahku pada Markus ternyata adalah kemarahan seorang pria yang tidak suka dibantah oleh laki-laki lain. Yaitu sebuah rasa yang menakjubkan.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnxo0JHBfC5
"Lagian Alif mau ngapain sama Ummi kalau burung Alif kecil begitu!!" Kikik Sinta mencemoohku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7oze4HgRyp
"Emang Mbak tau darimana sih ukuran punya Alif!!" Protesku sangat-sangat tidak menerima kehangatan Sinta tersebut.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9GcTxLSz4
"Dari dulu lah! Alif kan sering coli di tempat ruang cucian!"
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCM7QG3z0O
BLETARRRRRRR!!! Lagi-lagi aku dibuat kaget seakan ingin terlompat.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcGnsq2D95
"Kamu tuh ga sadar apa yah? Kan tempat cucian keliatan jelas dari jendela kamar belakang!!" kikik Sinta dengan geli.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMB1GR7VWPj
"Mana ada! Itu kan kacanya gelap Mbak!" Aku membela diri.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyGdQwKdGc
"Ya gelap dari luar kan! Dari dalam mah keliatan jelas banget!!" Sambung Sinta memberitahuku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXUU5g5eoSc
Badanku seketika melemas dan kehilangan tenaga saat mendengarnya. Tidak dapat saya gambarkan betapa malunya perasaanku karena ternyata selama ini Sinta diam-diam selalu melihat kegiatan senam lima jariku dari dalam kamar yang memang biasa dia pakal untuk beristirahat sementara.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefj0erSqXx
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzRWFYfZBap
“Ke-kenapa Mbak diam aja?!!” tanyaku gemetaran.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHKMmF8Xm0q
"Ya trus Mbak harus ngapain? Marahin kamu lagi coli gitu?" Sinta tertawa terbahak-bahak.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvhTaRRFla
Aku kemudian cengengesan serasa menggaruk tengkukku yang tidak gatal, mencoba menyembunyikan rasa malu dan salah tingkahku yang kian membuatku tidak bisa lagi berkata-kata di depan Sinta.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKxYoaRTUrA
“Tru-trus menurut Mbak, Alif harus ngapain sekarang?” tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan. "Tentang Ummi dan Markus maksudnya." Aku mempertegas.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw45BJ7KbDD
"Yang pasti Alif mau gak mau harus pasrah!" Balas Sinta duduk kembali di sampingku kembali, "Atau kalau berani ya Markusnya!" lawan
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqE26lonSG
"Gila aja! Mbak sendiri udah tau kan Markus orangnya gimana!" balasku bergidik ngeri.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vUckTa74M
Membuat Sinta kembali tertawa, "Hahaha iya.. Kamu yang kek bencong ini mana bisa ya ngelawan dia." Ucapan Sinta mencubit daguku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM3PaeaKO6J
"Mbak kok tega sih sama Alif!!" protesku yang kini bukan lagi dengan amarah, namun dengan rasa berkecil hati.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwNBY4PoCj
Sinta lalu tersenyum, "Bukannya Mbak tega! Tapi emang Alif tuh rada-rada mirip perempuan!" sambungnya berkata jujur.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzU4JB0Xxnu
"Tapi Alif bukan banci!!" berteriak dengan mata. yang mulai berair. Benar-benar rasanya menyakitkan.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1oQXbWscMp
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBahFX2F4T7
Tapi Sinta seakan santai saja melihatku, "Gini aja! Kita taruhan gimana?" tanya Sinta padaku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQ8CXcYQPD
“Taruhan apa?” tanyaku balik penasaran.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRF7tgnAizT
"Kita taruhan sekarang! Mbak bakalan bantuin Alif coli pake tangan Mbak!" balas Sinta menjawab, "Tapi Alif ga boleh pegang-pegang badan Mbak!" sambungnya lagi.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXDmQcoI4s
Sedangkan aku meneguk ludahku menyimak dan membayangkan pertaruhan gila macam apa yang diusulkan Sinta.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQpGL2m1bU
Kalau Alif bisa bertahan waktu Mbak coliin Alif selama 3 menit. Mbak akan akui kalau Alif beneran cowo tulen dan Mbak akan bantuin Alif coli terus pake tangan Mbak Sinta menjelaskan aturannya.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMRIB6UL7CJ
"Tapii!! Kalau Alif keluar duluan sebelum 3 menit, Alif harus ngakuin kalau Alif itu banci dan cemen!" Tegas Sinta berakhir.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsogKtHBHwX
"Gimana?? Berani gak??" Tanyanya padaku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0lrkLNBger
Aku kemudian diam sejenak, mencoba menimang-nimang taruhan bodoh yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Akan tetapi aku yang memang tidak menerima saat dikatai banci oleh Sinta, tertantang untuk menerima taruhan ini. Apalagi jika aku menang, aku bisa meminta Sinta untuk mengocok penisku kapanpun aku mau.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxFwuB16ov
Setelah aku mengingat-ingat pula, selama ini aku mampu bertahan 10 hingga 15 menit saat aku coli dengan perasaan takut sendiri, sehingga aku berasumsi bahwa 3 menit hanyalah waktu yang sebentar.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKu3Dlz7aIa
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR42GLrVnkl
"Oke! Berani!!" ucapku mantap menerima tantangan.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Fq5jcyQMu
Sinta lalu cekikikan seperti sudah merasa menang duluan, "Oke! Alif rebahan disitu!" perintahnya yang langsung naik menghadap selangkanganku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ80dLroDcVD
Saat itu, rasa cemas mulai menghinggapiku. Karena saat Sinta menyingkap selimut yang menutupi badanku, dibawah sana penisku langsung bereaksi dengan menegangkan keras.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1kGanueZP
Gairahku juga ikut bangkit karena bau wangi parfum yang Sinta gunakan tercium begitu. merangsang, serta posisi duduknya yang dibuat seolah-olah sengaja menampilkan lengkungan pantatnya dari samping sangat memanjakan mata.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6OgZeB9ZS2
"Waduhh!!" Aku merasa kelimpungan di dalam hati.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hQ7SPCzjm
Tidak sadar kalau ternyata Sinta sudah bergerak cepat hingga dia berhasil melorotkan celana pasien rumah sakit yang ku pakai hingga ke bagian lututku, juga selanjutnya dengan celana dalamku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWz7ze6UA96
"Udah keras banget," bisik Sinta dengan sedikit tertawa. "Tapi kok tetap kecil ya??!" Sambil melirik ke arahku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKwE35WS5c
Sinta kemudian meraih penisku dan perlahan mengocoknya dengan menggunakan tiga jari tangan yang begitu lentik. Sinta mulai mengocok penisku secara perlahan dengan gerakan mengurut Kocokannya bisa terasa sangat lembut, berirama dan melatih.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGMfDBj1oPt
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCeUqEFPclC
Badanku seketika dibuat meremang nikmat, baru kali ini aku merasakan penisku disentuh oleh orang lain selain diriku sendiri. Aku kemudian teringat dengan video-video bokep yang sering ku tonton, dimana pemeran si pria langsung merem melek saat si wanita mulai mengocok penisnya.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhTS4bBMP6
"Uuuugggghhhhh...," Aku tak sengaja melelenguh.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMCmaFQyPjj
Mungkin inilah kenikmatan yang memabukkannya, rasanya sangat-sangat berbeda ketika saya melakukannya sendiri dengan persetujuan. Bicara tentang pengalaman, pastinya ini menjadi pengalaman pertama yang akan saya ingat sepanjang umur.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzh1wxQea1k
"Baru juga beberapa detik! Udah mendesah aja!" Ledek Sinta terikik. "Kuat gak nih tiga menit??!" Sinta juga tidak henti-hentinya-hentinya-henti meledekku dengan suara yang entah kenapa terdengar semakin seksi dan menggoda.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwGMEhiAqa
Selanjutnya dia meludahi penisku, kemudian dia meratakan liurnya hingga batang penisku itu mengkilap dalam genggaman tangan yang putih. Aku merasakan kedutan demi kedutan di setiap permukaan penisku hingga aku tidak tahan untuk tidak menggerakannya.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFecwx5aukx
“Hehehe.. Nakal juga kamu tititnya bisa ngangguk-ngangguk,” ucap Sinta dengan gemas.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAv2k1PQyce
Tangannya masih naik turun mengurutkan penisku, dan dalam setiap kocokannya itu seolah menghantarkan sengatan arus listrik yang bisa aku rasakan menjalar ke seluruh tubuhku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wgIPUdXOi
sepertinya memang Sinta sudah sering melakukan ini. Karena terbukti dia sangat pandai membuatku merasa tajam sehingga mataku merem melek dan menggenggam tangan kuat-kuat agar desahan selanjutnya tak keluar dari mulutku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGXy0EcYFq
"Kayak gini mau nyaingin punya Markus?? Ngimpi!" Berbarengan dengan kocokan tangan, Sinta juga tetap menegaskanku dengan kata-katanya.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2bxvtA8x7
Apalagi ketika Sinta sengaja menggunakan tangan satunya lagi untuk menggesek ujung kepala penisku dan mengenai lubang pipisnya, yang membuat pinggulku sampai bergetar geli dan mengangkat-angkat keatas.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgVjs3xDFU
"Mbb-mmbaaakk!!" panggilku parau.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxYePRjAyS
Geli, hangat dan basah terasa diseluruh bagian selangkanganku. Ternyata seenak ini rasanya saat seorang pria dikocok oleh seorang wanita.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcEzhPdHPG
"Kenapa?? mau keluarr??" Sinta tersenyum menggoda.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpjfNySw8jA
Sedangkan aku berkelojotan luar biasa. Mengerang dan menutup mulutku rapat-rapat saat dia mulai mengocok dengan tempo cepat. Seketika itu aku langsung mendongak dan mengerang pelan menikmati semua ini, "Hehehehe... Baru semenit loh!" Sinta masih tertawa dengan ledekannya.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGRbtqvBRX
"Ayo! Ayo! Bancinya Mbak keluarin pejunya buruan!!" semangat Sinta yang menghinaku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr07UXzgm2X
Namun entah kenapa malah semakin menambah gairahku. Membuat mani yang berada dalam zakarku langsung memberontak ingin segera keluar.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XB6mS0SjO
Aku merem melek, merasakan titik kegelian berkumpul di bawah perutku dan meminta penuntasan segera.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXeIJoFhkdv
Tapi, menyadari penisku tengah berkedut-kedut akan mengeluarkan maninya, Sinta langsung menarik tangan dari penisku sehingga puncak kenikmatan yang akan aku sambut dalam kegembiraan itu berakhir tanggung jawab.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0BXBbLNqAK
"Tapi boong!!" tawa Sinta melesat-bahak.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVAM05mF1Q
Delapan semburan air mani kemudian langsung menyemprot keatas dengan sendirinya karena rangsangan dari tangan Sinta berhenti tepat sebelum ejakulasiku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC9hPqy3zQB
CROTTT!! CROOOTTTTT!! CRRROOTTT!! CROOOTTT!!
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWgT4EIciC7
Pinggulku bergetar hebat menyambutnya hingga membuat Sinta sedikit tertawa melihat seluruh badanku kelojotan.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSIKcgNU9L
"Yeaaaaayyy Mbak yang menang!!" teriak Sinta yang terdengar samar-samar di telingaku.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdosHV9loHd
Sedangkan aku sedang terbang dalam awan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
10819Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7iZRJf9FNy
Bersambung......
ns216.73.216.0da2
