x
7. Sinta
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGgEfng6nwi
Sinta sebenarnya adalah tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumahku, yang dulu aku kenal sebagai teman dan orang yang selalu bepergian bersama Ummi.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG8vtfZtx4k
Saat dimana ayahku meninggal, aku mengingat Sinta sebagai malaikat penyelamat karena hanya dialah satu-satunya orang yang tampak peduli dengan kebingunganku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWu1vjbX9zS
Waktu itu umurku masih 9 tahun, dan aku belum terlalu mengerti dengan konsep kematian yang tampak mengejutkan semua orang kecuali Ummi sendiri.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3dpcKVN7BK
Semuanya tampak datang ke rumah untuk menenangkan Ummi, memeluk Ummi hingga ikut menangis bersama. Sedangkan tak ada satu pun di antara mereka yang menginginkanku kecuali Sinta seorang.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF1lI0KwwJ0
Dan dari saat itu, aku mulai mengira sebagai salah satu keluarga terdekatku setelah Ummi.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1arqsJuY2f
Semenjak itu Sinta mulai lebih sering datang ke rumah, Ummi yang masih larut dalam kesedihan saat ditinggal oleh ayah, mulai jatuh sakit dan membuatku terabaikan.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKcX8QALgvG
Hingga akhirnya Ummi memutuskan untuk memperkerjakan Sinta sebagai Asisten Rumah Tangga kami dan mengurus segala keperluanku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdepYaDenT
Karena itulah Sinta dan Ummi terlihat sangat akrab meskipun status mereka adalah majikan dan pembantu.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlE7llbX6u
Sinta sendiri sekarang sudah berumur 29 tahun. Dia perempuan kelahiran tanah Sunda yang terkenal cantik dan pandai merawat diri.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc0YErZdhdx
Dulunya Sinta putus sekolah dan mengirim orang tuanya untuk menjadi TKW di taiwan selama 3 tahun. Namun entah karena masalah apa, Sinta kembali pulang ke rumah diumurnya yang masih sangat muda dan mulai berteman dengan Ummi sejak saat itu.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnrHbSncR9
Sinta sendiri aku kenal sebagai perempuan yang bodo amat dengan lingkungan dan kata-kata orang. Dia selalu memakai pakaian seksi dan serba terbuka, celana yang dipakainya selalu tampak kekurangan bahan, hingga warna rambut yang sering bergonta ganti.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ErhFitjLF
Postur tubuh Sinta cukup mungil dan kurus, namun tidak dengan aset wanitanya yang menyegarkan mata para lelaki yang melihatnya. la mempunyai payudara berukuran 34D dan pantat yang semok melengkung sempurna.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqcwRRT9PK
Di beberapa bagian tubuhnya, saya melihat ada beberapa tatto kecil dan beberapa tindikan di telinga serta di bagian lidahnya.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMvfULZrys
Karena penampilannya seperti itu, saat aku mulai beranjak dewasa dan mulai menunjukkan ketertarikanku kepada wanita, aku sangat terobsesi dengan Sinta.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zBHavdRaw
Lekuk tubuh yang sering kali dia lihat membuat nafsuku ikut naik setiap aku melihatnya. Dadanya yang menonjol menjadi fantasi utamaku. Celananya yang cukup lebar juga menjadi bahan saat melampiaskan nafsuku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQ8B5KNzgC
Lebih lagi karena Sinta sangat hobi berkontak fisik, dia sangat suka berpelukan, menggandeng tangan, bergelayutan di bahu atau bahkan berciuman secara tiba-tiba.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm8dlDZiHNm
Aku bisa katakan, kalau Sinta adalah salah satu penyebab kenapa aku bisa kecanduan beronani sampai sekarang.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQFvgklaCF
Karena dulu, setiap malam aku selalu mengocok penis mungilku sambil membayangkan betapa menariknya pembantuku itu.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLCSqqjS3hi
"Sekarang udah denger kan Lif? Ummi mu sama Markus ngapain?" Ucap Sinta melihat ke arahku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBB038LMluX
Aku masih ingat, dalam kepura-puraanku belum sadar.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQr2BhIZmFY
“Yaelah masih aja pura-pura.” Lanjut Sinta tersenyum, "Tititmu itu loh keliatan ngaceng!" Sambungnya menunjuk.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4AcvsOjji
Karena panik, akupun langsung membuka mata dan melihat ke arah selangkanganku yang tertutup selimut.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJPmpxMs1W8
Sinta tertawa, "Candryaaa....Bercandryaaa." Ucapnya meledekku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8si64RYxT
"Apaan sih Mbak! Ga lucu!" Ketusku merasa sangat malu, aku menarik ujung selimut dan setengah menutup mukaku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HYRG9mhYS
“Lagian siapa suruh pura-pura.” Kata Sinta gemas berjalan ke arah sampingku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxM05VhWZNE
Dia tampak membuka kantong kresek yang dibawanya tadi dan mengeluarkan sebuah apel merah dari sana, "Makan buah dulu nih." Ucapannya mulai mengupas.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgnTcUfCJmF
“Mba--mbak tau darimana kalau Alif udah bangun?” Tanyaku tergugup.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhIfuKdSB3
"Itu keliatan jelas matamu kebuka dikit." Jawabnya sambil tertawa.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OHhLy6wYw
Aku teringat, “Kalau seandainya Sinta saja bisa sadar kalau aku sudah siuman, berarti Ummi juga sudah tau?” Tanyaku dalam hati.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVEZ3tpNmuP
Namun bak seorang cenayang, Sinta lalu menjawab, "Tenang aja! Ummimu lagi ga fokus kok tadi."
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXzUSBDQx3
“Darimana Mbak tau?” Tanyaku balik.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6USdINkuVx
"Ya taulah!! Mbakmu ini udah hapal dari A sampai Z tentang Ummi kamu!! Dia kalau udah fokus ngomong, ga sadar sama sekitarnya." Sinta menyodorkan sepotong buah apel ke mulutku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1E2wOnXENe
Dengan santai aku juga menyambutnya dan mulai memakan buah kesukaanku itu untuk mengembalikan sedikit tenagaku yang hilang.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxKkM9QNmA1
"Lif!! Lif! Bisa-bisanya kamu menguping pembicaraan orang tua." Ucap Sinta menggeleng. "Ga baik loh itu." Sambungnya menasehati seolah-olah aku adalah anak kecil.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Rg4Z76Qqm
Dan aku berdengus kesal, "Alif juga sudah gede kok Mbak!" Jawabku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RDZAjMFFi
"Gede darimana kalau makan buah aja masih disuapin kayak gini." Sinta menyuapiku lagi.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FOQYWylfR
"Lagian kalau udah gede, harusnya kamu marah dong pas denger Ummi kamu berbuat yang tidak-tidak sama pembuli mu itu." Sambung Sinta. “Ini malah pura-pura ga sadar. Lanjutnya lagi tertawa.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyBDiGa4flz
Sedangkan aku tercekat diam, merasa kalau apa yang Sinta katakan ada benarnya juga. Kenapa aku tidak marah dan kenapa pula aku harus berpura-pura masih belum sadar hanya untuk menguping pembicaraan Ummi dan Sinta tentang Markus.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFbryaIIGyN
“Alif ga beranikan buat ngelarang Ummi atau melawan Markus?” Tanya Sinta beranjak duduk di sampingku yang terbaring di kasur.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpEnQHdHDw8
"Itu tandanya Alif masih kecil! Masih tertidur, masih mani." Sambungnya tersenyum.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOlElLnQfW5
"Aa-Alif ga kayak gitu yaa Mbak!!" Balasku tergugup memprotes.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtdQctkyKys
Kurasakan tangan Sinta tiba-tiba bergerak ke arah perutku, "Gapapa, Alif akui saja!! Ga semua cowo bisa jadi pejantan kayak Markus." Ucapannya mengelus pelan dibalik selimut.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrXGHGguv2
“Mba--mbak ngapain?!” Gugupku bertanya.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq00GoXesL9
Badanku kemudian gemetar saat tangan halus Sinta itu bermain-main di pangkal pahaku, ingin sekali aku mendorong pinggulku ke atas agar telapak tangan itu bisa sampai membekukan penisku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuIpAPjnpMe
"Kenapa? Kalau gak suka lawan dong!" Tantang Sinta dengan suara yang sangat genit.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwu7VF5AzMb
Sinta sendiri pasti sudah tau kalau aku sedang menikmati apa yang dia lakukan padaku, sehingga dia tau aku tidak berani meminta untuk berhenti.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN3g7hVDED9
Dia terus mengelus tubuhku dengan tangan, dari bagian perut ke pangkal paha, dari pangkal paha kembali ke bagian perut lagi.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgNm4g7JZcE
Sedangkan aku hanya ingat mencoba mengendalikan nafasku yang mulai berburu sambil menatap payudara Sinta yang besar dibalik kaos warna putihnya. Aku nanar menatap wajah dan mulut, menatap rambut dan mata.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiDKBqokYSt
Berharap sekali Sinta menyentuhku lebih dalam, atau membiarkanku badannya. untuk disentuh
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLL2H8zgRE6
"Tuh!! Berani kan?" Sambung Sinta menghentikan godaannya. "Itu tandanya Alif masih kecil!!" Ledeknya lagi beringsut.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDbR0Qz8bEQ
"Eng--enggak!! Alif udah gede! Protesku dengan lantang mengarahkan memegang payudaranya. Diterima
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTm1med9Eia
Sedangkan Sinta hanya menatap geli, dia kembali duduk di sebelahku dengan wajah yang menantang serta membusungkan dada ke arahku, "Mau apa? Mau nenen?" tantangnya padaku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBQ8BAzVkLr
"Errrr... Eng-engg." Saya tercekat, tidak dapat mengeluarkan satu kata pun.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxk0a4bMHu
Dalam aksiku yang spontan karena mengeluarkan adrenalin itu, aku merasakan keringat dingin mengucur akibat pompaan darah di jantungku menjadi sangat cepat. Aku bahkan tidak menggerakkannya untuk sekedar mengelus ataupun meremas payudara Sinta.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5fr3fcYM4
Berpikir untuk bisa mesum dan melakukan hal- hal yang pernah ku lihat di bokep saja aku tidak berani.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjNSxikZdt
"Iya kan!" Sinta tertawa, “Air mani banget!” ucapnya mencibir sambil benar-benar beranjak dari kasur.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxr3RldA83
"Udah! Alif teh mending nonton bokep atau coli aja." Sinta mencibir, "Belum cukup mental buat enak-enak sama cewe!" kerling Sinta kemudian.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHYN8z4kkO
Aku merasa begitu terhina dan malu disaat yang bersamaan, tapi apa yang Sinta katakan tidak sepenuhnya salah karena aku benar-benar merasa tidak punya petunjuk sama sekali jika aku dihadapkan dengan kejadian seperti tadi.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtDMxQFVVb
Benar bahwa aku sering sekali menonton bokep dan melihat adegan-adegan apa saja yang dilakukan sepasang pria dan wanita itu di dalamnya. Tapi ketika aku dihadapkan pada situasi yang sama di dunia nyata, aku seperti kehilangan arah. Bibirku tiba-tiba kelu, diterima tiba-tiba mematung, hingga otakku seperti tidak bisa berpikir dengan baik.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33yLN1h8d3
"Masalah Ummimu gausah dipikirin!" Sinta kembali ke tempat tidur dengan membawa gelas air putih dan menyodorkannya ke dalam ruangan, "Ummi kamu sudah gede! Bisa jaga diri sendiri!" sambungnya tersenyum.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTqGBJlmgn
"Ta-tapi Mbak?"
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOOFDMf0Y1
Tapi apa? Alif mikir Ummi udah kelewatan gitu?" tanya Sinta saya,
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbKL4oVg2kI
Dan aku mengangguk mengiyakan.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfbymNqg8mi
"Lif! Ummi kamu sudah jadi janda 9 tahun." Kata Sinta menghela nafas, "Biarin dia punya kesenangan juga kali. Capek dan pusing pasti ngurus kamu sama kerja."
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPR2RnbSJE5
"Tapi Mbak!"
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3teBgUPdFP
Tapi apalagi? Kamu gasuka kalau Ummi ngelakuinnya sama Markus?"
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkNxXIUSL5
Aku mengangguk lagi.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡia2oGL0Svv
"Kenapa? Karena dia udah ngebuli kamu trus kamu balas dendam sama dia?" Tanya Sinta menyudutkanku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFRrHxEkjv2
"Iya." Jawabku menunduk.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxaDLfmxDF
"Jadi kamu lebih suka Ummi sama cowo lain daripada sama Markus??" Sinta bertanya.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTP2Omjp5YD
Kali ini aku menggeleng, "Alif ga suka Ummi sama cowo manapun!"
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7CrjgLhd64
"HAHAHA!! Sudah Mbak Duga!" jawab Sinta berlari-bahak.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWLosTMhfS
"Maksud Mbak?"
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXutOiS5Gdh
“Alif sange sama Ummi Alif sendiri ya?” Tanya balik Sinta dengan frontalnya.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl499lz9YN9
Yang entah kenapa membuatku tergugup seperti tertangkap basah, "Ma-mana ada!!" sanggahku tidak terima.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE2iLrK2PID
“Udah ketebak kok gausah boong!” Sinta mencibirku. "Tapi mau bagaimana pun Alif cemburu, Alif gabisa milik Ummi kayak Markus!!"
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6afMLjLnd
"Kenapa gabisa?? Alif kan anaknya!!" protesku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXOXdzPloB
Membuat Sinta menatap geli, "Ya justru karena Alif anaknya Ummi, jadi Alif gabisa ngelakuin hal-hal kayak gitu sama Ummi!!" balas Sinta dengan tegas. Mematah dan menyadarkanku bahwa memang benar aku tidak bisa menyimpan rasa terlarang ini lebih lama lagi.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJAiiCzQAdq
Aku pun baru sadar, bahwa kemarahanku kepada Markus bukan karena dia telah membuliku lalu menargetkan Ummi selanjutnya. Amarahku pada Markus ternyata adalah kemarahan seorang pria yang tidak suka dibantah oleh laki-laki lain. Yaitu sebuah rasa yang menakjubkan.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3FVxJu9iT
"Lagian Alif mau ngapain sama Ummi kalau burung Alif kecil begitu!!" Kikik Sinta mencemoohku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCRRFbzUA2X
"Emang Mbak tau darimana sih ukuran punya Alif!!" Protesku sangat-sangat tidak menerima kehangatan Sinta tersebut.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4WtkDeYhoQ
"Dari dulu lah! Alif kan sering coli di tempat ruang cucian!"
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBXViwSLtlH
BLETARRRRRRR!!! Lagi-lagi aku dibuat kaget seakan ingin terlompat.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1WRisahZY
"Kamu tuh ga sadar apa yah? Kan tempat cucian keliatan jelas dari jendela kamar belakang!!" kikik Sinta dengan geli.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsiSfum2N1q
"Mana ada! Itu kan kacanya gelap Mbak!" Aku membela diri.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Xt8pmRQGt
"Ya gelap dari luar kan! Dari dalam mah keliatan jelas banget!!" Sambung Sinta memberitahuku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrdRAKH8UU
Badanku seketika melemas dan kehilangan tenaga saat mendengarnya. Tidak dapat saya gambarkan betapa malunya perasaanku karena ternyata selama ini Sinta diam-diam selalu melihat kegiatan senam lima jariku dari dalam kamar yang memang biasa dia pakal untuk beristirahat sementara.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKDN9oKea3N
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2DTzUVGJj
“Ke-kenapa Mbak diam aja?!!” tanyaku gemetaran.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡulav1Oou4N
"Ya trus Mbak harus ngapain? Marahin kamu lagi coli gitu?" Sinta tertawa terbahak-bahak.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmKBGxh9cot
Aku kemudian cengengesan serasa menggaruk tengkukku yang tidak gatal, mencoba menyembunyikan rasa malu dan salah tingkahku yang kian membuatku tidak bisa lagi berkata-kata di depan Sinta.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGNmn6iPHu0
“Tru-trus menurut Mbak, Alif harus ngapain sekarang?” tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan. "Tentang Ummi dan Markus maksudnya." Aku mempertegas.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ChxRZ4t5D
"Yang pasti Alif mau gak mau harus pasrah!" Balas Sinta duduk kembali di sampingku kembali, "Atau kalau berani ya Markusnya!" lawan
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLik7DCZJU
"Gila aja! Mbak sendiri udah tau kan Markus orangnya gimana!" balasku bergidik ngeri.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQBX40WE9vt
Membuat Sinta kembali tertawa, "Hahaha iya.. Kamu yang kek bencong ini mana bisa ya ngelawan dia." Ucapan Sinta mencubit daguku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2O4Smp9zAb
"Mbak kok tega sih sama Alif!!" protesku yang kini bukan lagi dengan amarah, namun dengan rasa berkecil hati.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiV6uU3ptgo
Sinta lalu tersenyum, "Bukannya Mbak tega! Tapi emang Alif tuh rada-rada mirip perempuan!" sambungnya berkata jujur.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHMe5QxTMEs
"Tapi Alif bukan banci!!" berteriak dengan mata. yang mulai berair. Benar-benar rasanya menyakitkan.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPrXdMX7mvp
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6iRNe5jIrV
Tapi Sinta seakan santai saja melihatku, "Gini aja! Kita taruhan gimana?" tanya Sinta padaku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvRNdiTqLd
“Taruhan apa?” tanyaku balik penasaran.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOOobSKKv2g
"Kita taruhan sekarang! Mbak bakalan bantuin Alif coli pake tangan Mbak!" balas Sinta menjawab, "Tapi Alif ga boleh pegang-pegang badan Mbak!" sambungnya lagi.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUURja2CfR6
Sedangkan aku meneguk ludahku menyimak dan membayangkan pertaruhan gila macam apa yang diusulkan Sinta.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7eySTasYe3
Kalau Alif bisa bertahan waktu Mbak coliin Alif selama 3 menit. Mbak akan akui kalau Alif beneran cowo tulen dan Mbak akan bantuin Alif coli terus pake tangan Mbak Sinta menjelaskan aturannya.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx73T2eUBEB
"Tapii!! Kalau Alif keluar duluan sebelum 3 menit, Alif harus ngakuin kalau Alif itu banci dan cemen!" Tegas Sinta berakhir.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIsaOsJ6jTg
"Gimana?? Berani gak??" Tanyanya padaku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQBbmYMqCoz
Aku kemudian diam sejenak, mencoba menimang-nimang taruhan bodoh yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Akan tetapi aku yang memang tidak menerima saat dikatai banci oleh Sinta, tertantang untuk menerima taruhan ini. Apalagi jika aku menang, aku bisa meminta Sinta untuk mengocok penisku kapanpun aku mau.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNG4goKCZNN
Setelah aku mengingat-ingat pula, selama ini aku mampu bertahan 10 hingga 15 menit saat aku coli dengan perasaan takut sendiri, sehingga aku berasumsi bahwa 3 menit hanyalah waktu yang sebentar.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXCgbtDgZt
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jOBPGCBe7
"Oke! Berani!!" ucapku mantap menerima tantangan.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFRhxrBQbt
Sinta lalu cekikikan seperti sudah merasa menang duluan, "Oke! Alif rebahan disitu!" perintahnya yang langsung naik menghadap selangkanganku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5bz9WhSVw3
Saat itu, rasa cemas mulai menghinggapiku. Karena saat Sinta menyingkap selimut yang menutupi badanku, dibawah sana penisku langsung bereaksi dengan menegangkan keras.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj4fBoW5pOo
Gairahku juga ikut bangkit karena bau wangi parfum yang Sinta gunakan tercium begitu. merangsang, serta posisi duduknya yang dibuat seolah-olah sengaja menampilkan lengkungan pantatnya dari samping sangat memanjakan mata.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4r69XCFrvH
"Waduhh!!" Aku merasa kelimpungan di dalam hati.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJzcy2spWZa
Tidak sadar kalau ternyata Sinta sudah bergerak cepat hingga dia berhasil melorotkan celana pasien rumah sakit yang ku pakai hingga ke bagian lututku, juga selanjutnya dengan celana dalamku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ60NYfdnklE
"Udah keras banget," bisik Sinta dengan sedikit tertawa. "Tapi kok tetap kecil ya??!" Sambil melirik ke arahku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBeLxD9UZ8D
Sinta kemudian meraih penisku dan perlahan mengocoknya dengan menggunakan tiga jari tangan yang begitu lentik. Sinta mulai mengocok penisku secara perlahan dengan gerakan mengurut Kocokannya bisa terasa sangat lembut, berirama dan melatih.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XIl2X5kIt
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgPONilTcE
Badanku seketika dibuat meremang nikmat, baru kali ini aku merasakan penisku disentuh oleh orang lain selain diriku sendiri. Aku kemudian teringat dengan video-video bokep yang sering ku tonton, dimana pemeran si pria langsung merem melek saat si wanita mulai mengocok penisnya.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8MClhJvU5
"Uuuugggghhhhh...," Aku tak sengaja melelenguh.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH7D9CJa4PZ
Mungkin inilah kenikmatan yang memabukkannya, rasanya sangat-sangat berbeda ketika saya melakukannya sendiri dengan persetujuan. Bicara tentang pengalaman, pastinya ini menjadi pengalaman pertama yang akan saya ingat sepanjang umur.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuK7C5me3yG
"Baru juga beberapa detik! Udah mendesah aja!" Ledek Sinta terikik. "Kuat gak nih tiga menit??!" Sinta juga tidak henti-hentinya-hentinya-henti meledekku dengan suara yang entah kenapa terdengar semakin seksi dan menggoda.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDVi3wkKK0
Selanjutnya dia meludahi penisku, kemudian dia meratakan liurnya hingga batang penisku itu mengkilap dalam genggaman tangan yang putih. Aku merasakan kedutan demi kedutan di setiap permukaan penisku hingga aku tidak tahan untuk tidak menggerakannya.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1eTsRayEg0
“Hehehe.. Nakal juga kamu tititnya bisa ngangguk-ngangguk,” ucap Sinta dengan gemas.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KF9Xcq54o
Tangannya masih naik turun mengurutkan penisku, dan dalam setiap kocokannya itu seolah menghantarkan sengatan arus listrik yang bisa aku rasakan menjalar ke seluruh tubuhku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcoT334JEX5
sepertinya memang Sinta sudah sering melakukan ini. Karena terbukti dia sangat pandai membuatku merasa tajam sehingga mataku merem melek dan menggenggam tangan kuat-kuat agar desahan selanjutnya tak keluar dari mulutku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ40OgHAjoEc
"Kayak gini mau nyaingin punya Markus?? Ngimpi!" Berbarengan dengan kocokan tangan, Sinta juga tetap menegaskanku dengan kata-katanya.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1SNp6notQf
Apalagi ketika Sinta sengaja menggunakan tangan satunya lagi untuk menggesek ujung kepala penisku dan mengenai lubang pipisnya, yang membuat pinggulku sampai bergetar geli dan mengangkat-angkat keatas.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbQRoQqbGwV
"Mbb-mmbaaakk!!" panggilku parau.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEbtGWXrY8
Geli, hangat dan basah terasa diseluruh bagian selangkanganku. Ternyata seenak ini rasanya saat seorang pria dikocok oleh seorang wanita.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimazQn5bfX
"Kenapa?? mau keluarr??" Sinta tersenyum menggoda.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq9hJpyKr12
Sedangkan aku berkelojotan luar biasa. Mengerang dan menutup mulutku rapat-rapat saat dia mulai mengocok dengan tempo cepat. Seketika itu aku langsung mendongak dan mengerang pelan menikmati semua ini, "Hehehehe... Baru semenit loh!" Sinta masih tertawa dengan ledekannya.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPFcJuj7Rhz
"Ayo! Ayo! Bancinya Mbak keluarin pejunya buruan!!" semangat Sinta yang menghinaku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH9exV0pA42
Namun entah kenapa malah semakin menambah gairahku. Membuat mani yang berada dalam zakarku langsung memberontak ingin segera keluar.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzMCWLodD5
Aku merem melek, merasakan titik kegelian berkumpul di bawah perutku dan meminta penuntasan segera.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhTbNnpX5f
Tapi, menyadari penisku tengah berkedut-kedut akan mengeluarkan maninya, Sinta langsung menarik tangan dari penisku sehingga puncak kenikmatan yang akan aku sambut dalam kegembiraan itu berakhir tanggung jawab.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6q7xnKmcTx
"Tapi boong!!" tawa Sinta melesat-bahak.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74fQaqVPrp
Delapan semburan air mani kemudian langsung menyemprot keatas dengan sendirinya karena rangsangan dari tangan Sinta berhenti tepat sebelum ejakulasiku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBf4LJMN9pE
CROTTT!! CROOOTTTTT!! CRRROOTTT!! CROOOTTT!!
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ65gzBD7nLw
Pinggulku bergetar hebat menyambutnya hingga membuat Sinta sedikit tertawa melihat seluruh badanku kelojotan.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFpCEStvOU6
"Yeaaaaayyy Mbak yang menang!!" teriak Sinta yang terdengar samar-samar di telingaku.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJHdgir42b
Sedangkan aku sedang terbang dalam awan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
11841Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPcqBoD9cI
Bersambung......
ns216.73.216.6da2
