
Cerita Dewasa - Akibat Tabrakan dengan Para Preman S-1
Sosok pria itu bertubuh kekar dengan tato di tangan. Tubuhnya nampak sedikit tambun dan lebih tinggi dariku. Dia tidak lain adalah Kusni, salah satu preman yang tempo hari menculik-ku dan memperkosa Widya. Entah kenapa ia bisa tahu alamat rumah kami. Dan yang lebih penting lagi, mau apa dia kemari?1976Please respect copyright.PENANAWhxw4G85T1
1976Please respect copyright.PENANAbyMb97WuaR
“Halo, selamat siang, hehe, maaf saya ada janji sama istri anda.” Kata Kusni dengan santainya.1976Please respect copyright.PENANAyr3nzSb7Er
1976Please respect copyright.PENANAyZIBhdX54Z
Aku cukup shock dengan kedatangan Kusni yang tiba-tiba sehingga aku tak bisa berkata apa-apa.1976Please respect copyright.PENANApklRTcOI75
1976Please respect copyright.PENANA57FDR9Fc3K
Aku lihat Kusni tersenyum sambil melihat ke arah dalam rumah. Dan ketika kuikuti arah pandangan matanya, aku jadi jauh lebih syok lagi. Istriku, Widya, sudah berdiri di ujung ruang tamu dengan hanya mengenakan jilbab dan pakaian dalam saja.1976Please respect copyright.PENANAwADxSK3xO4
1976Please respect copyright.PENANA8eMCOuP3wU
‘Apa yang sedang terjadi!’ Batinku.1976Please respect copyright.PENANAJS6Svjfyar
1976Please respect copyright.PENANAGn3sVKIP0r
Widya berjalan mendekati Kusni, ketika ia berada di hadapanku, ia sempat berkata. “Mas diam saja. Agar kita semua selamat.” Kata Widya.1976Please respect copyright.PENANA0ye3AgLMHo
1976Please respect copyright.PENANARCke62DDjm
Kusni menyambut kedatangan istriku dengan pelakukan erat. Aku masih tak percaya dengan apa yang ada di hadapanku. Seorang istri soleha seperti Widya, menyambut kedatangan preman ke rumah hanya dengan pakaian dalam serta jilbab di kepalanya. Pakaian dalam yang Widya gunakan juga yang tipe sangat sexy. Celana dalam dan bra yang ia kenakan berwarna hitam dan berenda-renda di sisi-sisinya. Dan lebih parahnya lagi, semua itu ia lakukan tepat di hadapanku, suaminya sendiri!1976Please respect copyright.PENANAUb5Vp4sJ51
1976Please respect copyright.PENANAKkEQPQ1OSZ
Kusni mencium bibir Widya hingga lidahnya masuk ke dalam mulut istriku. Air liur mereka bercampur menjadi satu. Seperti dua pasang kekasih yang sedang dimabuk asmara.1976Please respect copyright.PENANARM7bQVo8ot
1976Please respect copyright.PENANAf0BuEpfU6p
Tubuhku langsung lemas, melihat istriku sendiri digumuli orang lain tepat di hadapanku.1976Please respect copyright.PENANAVVWAzpqmIg
1976Please respect copyright.PENANAVGRvFr7eCy
Ciuman Kusni terus berlanjut, bahkan hingga turun ke leher dan kemudian ke payudara Widya. Payudara istriku yang masih dibalut dengan bra warna hitam itu dilumat habis oleh Kusni.1976Please respect copyright.PENANADiNr8f0INc
1976Please respect copyright.PENANARWppMPq441
Kusni menggandeng istriku menuju ke kamar, dan aku bisa melihat dari ruang tamu ini, mereka kembali bercumbu di dalam kamar. Raut muka istriku nampak datar, tidak menunjukan ekspresi senang, seding, atau penolakan.1976Please respect copyright.PENANA0hwUPG9Z1C
1976Please respect copyright.PENANAYqhfNArFxP
Aku shock melihat pemandangan itu, suami macam apa aku ini, membiarkan istriku sendiri bercumbu dengan orang lain di kamar tidur kami. Tapi itulah yang terjadi dengan diriku, aku membiarkan tubuh Widya dilecehkan lagi oleh preman yang tempo hari memperkosa tubuhnya. Aku seharusnya menyelamatkan kehormatan istriku. Apalagi Kusni sekarang hanya sendiri, tapi tidak, aku tidak melakukannya, aku hanya diam di kamar tamu ini, duduk dan melihat siluet pergumulan istriku dan Kusni.1976Please respect copyright.PENANAXnxVMEhbOq
1976Please respect copyright.PENANAR6VcgssDwZ
Kusni sekarang sudah bugil, tanpa pakaian sedikitpun. Kontolnya yang berukuran besar itu sudah nampak berdiri dengan tegak. Dengan tanpa paksaan, ia minta Widya untuk mengemut batang kontol itu. Batang kontol yang bahkan nampak sangat sulit untuk masuk ke dalam mulutnya.1976Please respect copyright.PENANA4U4xboJ0dw
1976Please respect copyright.PENANACG8BduGAJi
Dengan masih menggunakan hijab di kepalanya, Widya mulai mengemut batang kontol Kusni. Aku merasa iri, sangat iri, karena Widya selama ini tidak pernah mau ketika aku minta untuk melakukan oral seks. Tapi, kini seorang preman yang sama sekali tidak punya hak atas tubuh Widya, merasakan nikmatnya oral seks dari mulut istriku.1976Please respect copyright.PENANAGxs16SJzx3
1976Please respect copyright.PENANAa91lBhto3Q
“Makasih ya non, enak banget seponganmu.” Kata Kusni.1976Please respect copyright.PENANAeEDM4CG2r1
1976Please respect copyright.PENANA4Fv9iZaBtE
Widya tidak hanya menyepong batang kemaluan Kusni, tapi ia juga mengemut buah zakar preman itu. Kusni memang mencukur habis bulu-bulu di kemaluannya, jadi Widya bisa menjilatinya tanpa takut harus menelan bulu kemaluan.1976Please respect copyright.PENANAMFgSokwniB
1976Please respect copyright.PENANAwJicHngzjA
Kusni nampak menikmati setiap detik sepongan istriku. Ia melepas ikatan bra di belakang punggung Widya sehingga sekarang payudaranya yang ranum itu nampak menggantung dengan indahnya. Kusni tidak menyia-nyiakan payudara istriku, ia remasi dan belai payudara itu dengan lembut.1976Please respect copyright.PENANAipzKZAvOxW
1976Please respect copyright.PENANAcjJVNFPKLD
Kusni mencium kembali Widya dengan lembuatnya. Lidah mereka kembali beradu dalam ciuman itu. Sembari berciuman, Kusni memelorotkan celana dalam yang Widya kenakan dan jari jemari tangannya mulai bermain di selangkangan istriku.1976Please respect copyright.PENANAL6PR47lAvk
1976Please respect copyright.PENANAIZUYwhc2QT
“Hmmph” Aku sempat mendengar lenguhan lirih Widya. Meskipun Widya berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga tatapannya agar tetap datar.1976Please respect copyright.PENANAUaHf3hAp07
1976Please respect copyright.PENANAtPXKCHi2jS
Dengan pelan, Kusni merebahkan Widya di atas kasur. Ia kemudian melepas sepenuhnya celana dalam istriku dan membuangnya ke lantai. Istriku sudah bugil sepenuhnya, kecuali jilbab yang masih menghiasi kepalanya.1976Please respect copyright.PENANAyiMVUVhuBd
1976Please respect copyright.PENANAqWrJ4eznQf
Kusni menciumi selangkangan istriku, kemudian ia menjilat bibir vagina Widya. Sebuah lenguhan kecil kembali terdengar dari bibir istriku. Tangannya juga nampak mengepal, menggenggam sprei.1976Please respect copyright.PENANAXfRvFOXivN
1976Please respect copyright.PENANAEbISkwxfFe
Kusni mengoral vagina Widya dengan mulutnya. Satu hal yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya. Tubuh Widya nampak menggeliat, merasakan jilatan demi jilatan lidah Kusni di vaginanya. Meskipun wajahnya tetap berusaha sedatar mungkin dan tak menunjukan reaksi menikmati.1976Please respect copyright.PENANAN9LH46IIkj
1976Please respect copyright.PENANAoxDrODbsjc
Yang lebih mengejutkanku, Kusni tidak hanya menjilati bibir kemaluan istriku, tapi juga lubang duburnya. Ia tak segan memasukan lidahnya, ke dubur istriku. Sekali lagi, ini satu hal yang tidak pernah aku bayangkan untuk aku lakukan. Aku pernah ingin menjilat vagina Widya, seperti di film-film porno yang pernah aku tonton. Tapi menjilati dubur? Aku sama sekali tak pernah punya keinginan untuk itu.
1976Please respect copyright.PENANAbyMb97WuaR
“Halo, selamat siang, hehe, maaf saya ada janji sama istri anda.” Kata Kusni dengan santainya.1976Please respect copyright.PENANAyr3nzSb7Er
1976Please respect copyright.PENANAyZIBhdX54Z
Aku cukup shock dengan kedatangan Kusni yang tiba-tiba sehingga aku tak bisa berkata apa-apa.1976Please respect copyright.PENANApklRTcOI75
1976Please respect copyright.PENANA57FDR9Fc3K
Aku lihat Kusni tersenyum sambil melihat ke arah dalam rumah. Dan ketika kuikuti arah pandangan matanya, aku jadi jauh lebih syok lagi. Istriku, Widya, sudah berdiri di ujung ruang tamu dengan hanya mengenakan jilbab dan pakaian dalam saja.1976Please respect copyright.PENANAwADxSK3xO4
1976Please respect copyright.PENANA8eMCOuP3wU
‘Apa yang sedang terjadi!’ Batinku.1976Please respect copyright.PENANAJS6Svjfyar
1976Please respect copyright.PENANAGn3sVKIP0r
Widya berjalan mendekati Kusni, ketika ia berada di hadapanku, ia sempat berkata. “Mas diam saja. Agar kita semua selamat.” Kata Widya.1976Please respect copyright.PENANA0ye3AgLMHo
1976Please respect copyright.PENANARCke62DDjm
Kusni menyambut kedatangan istriku dengan pelakukan erat. Aku masih tak percaya dengan apa yang ada di hadapanku. Seorang istri soleha seperti Widya, menyambut kedatangan preman ke rumah hanya dengan pakaian dalam serta jilbab di kepalanya. Pakaian dalam yang Widya gunakan juga yang tipe sangat sexy. Celana dalam dan bra yang ia kenakan berwarna hitam dan berenda-renda di sisi-sisinya. Dan lebih parahnya lagi, semua itu ia lakukan tepat di hadapanku, suaminya sendiri!1976Please respect copyright.PENANAUb5Vp4sJ51
1976Please respect copyright.PENANAKkEQPQ1OSZ
Kusni mencium bibir Widya hingga lidahnya masuk ke dalam mulut istriku. Air liur mereka bercampur menjadi satu. Seperti dua pasang kekasih yang sedang dimabuk asmara.1976Please respect copyright.PENANARM7bQVo8ot
1976Please respect copyright.PENANAf0BuEpfU6p
Tubuhku langsung lemas, melihat istriku sendiri digumuli orang lain tepat di hadapanku.1976Please respect copyright.PENANAVVWAzpqmIg
1976Please respect copyright.PENANAVGRvFr7eCy
Ciuman Kusni terus berlanjut, bahkan hingga turun ke leher dan kemudian ke payudara Widya. Payudara istriku yang masih dibalut dengan bra warna hitam itu dilumat habis oleh Kusni.1976Please respect copyright.PENANADiNr8f0INc
1976Please respect copyright.PENANARWppMPq441
Kusni menggandeng istriku menuju ke kamar, dan aku bisa melihat dari ruang tamu ini, mereka kembali bercumbu di dalam kamar. Raut muka istriku nampak datar, tidak menunjukan ekspresi senang, seding, atau penolakan.1976Please respect copyright.PENANA0hwUPG9Z1C
1976Please respect copyright.PENANAYqhfNArFxP
Aku shock melihat pemandangan itu, suami macam apa aku ini, membiarkan istriku sendiri bercumbu dengan orang lain di kamar tidur kami. Tapi itulah yang terjadi dengan diriku, aku membiarkan tubuh Widya dilecehkan lagi oleh preman yang tempo hari memperkosa tubuhnya. Aku seharusnya menyelamatkan kehormatan istriku. Apalagi Kusni sekarang hanya sendiri, tapi tidak, aku tidak melakukannya, aku hanya diam di kamar tamu ini, duduk dan melihat siluet pergumulan istriku dan Kusni.1976Please respect copyright.PENANAXnxVMEhbOq
1976Please respect copyright.PENANAR6VcgssDwZ
Kusni sekarang sudah bugil, tanpa pakaian sedikitpun. Kontolnya yang berukuran besar itu sudah nampak berdiri dengan tegak. Dengan tanpa paksaan, ia minta Widya untuk mengemut batang kontol itu. Batang kontol yang bahkan nampak sangat sulit untuk masuk ke dalam mulutnya.1976Please respect copyright.PENANA4U4xboJ0dw
1976Please respect copyright.PENANACG8BduGAJi
Dengan masih menggunakan hijab di kepalanya, Widya mulai mengemut batang kontol Kusni. Aku merasa iri, sangat iri, karena Widya selama ini tidak pernah mau ketika aku minta untuk melakukan oral seks. Tapi, kini seorang preman yang sama sekali tidak punya hak atas tubuh Widya, merasakan nikmatnya oral seks dari mulut istriku.1976Please respect copyright.PENANAGxs16SJzx3
1976Please respect copyright.PENANAa91lBhto3Q
“Makasih ya non, enak banget seponganmu.” Kata Kusni.1976Please respect copyright.PENANAeEDM4CG2r1
1976Please respect copyright.PENANA4Fv9iZaBtE
Widya tidak hanya menyepong batang kemaluan Kusni, tapi ia juga mengemut buah zakar preman itu. Kusni memang mencukur habis bulu-bulu di kemaluannya, jadi Widya bisa menjilatinya tanpa takut harus menelan bulu kemaluan.1976Please respect copyright.PENANAMFgSokwniB
1976Please respect copyright.PENANAwJicHngzjA
Kusni nampak menikmati setiap detik sepongan istriku. Ia melepas ikatan bra di belakang punggung Widya sehingga sekarang payudaranya yang ranum itu nampak menggantung dengan indahnya. Kusni tidak menyia-nyiakan payudara istriku, ia remasi dan belai payudara itu dengan lembut.1976Please respect copyright.PENANAipzKZAvOxW
1976Please respect copyright.PENANAcjJVNFPKLD
Kusni mencium kembali Widya dengan lembuatnya. Lidah mereka kembali beradu dalam ciuman itu. Sembari berciuman, Kusni memelorotkan celana dalam yang Widya kenakan dan jari jemari tangannya mulai bermain di selangkangan istriku.1976Please respect copyright.PENANAL6PR47lAvk
1976Please respect copyright.PENANAIZUYwhc2QT
“Hmmph” Aku sempat mendengar lenguhan lirih Widya. Meskipun Widya berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga tatapannya agar tetap datar.1976Please respect copyright.PENANAUaHf3hAp07
1976Please respect copyright.PENANAtPXKCHi2jS
Dengan pelan, Kusni merebahkan Widya di atas kasur. Ia kemudian melepas sepenuhnya celana dalam istriku dan membuangnya ke lantai. Istriku sudah bugil sepenuhnya, kecuali jilbab yang masih menghiasi kepalanya.1976Please respect copyright.PENANAyiMVUVhuBd
1976Please respect copyright.PENANAqWrJ4eznQf
Kusni menciumi selangkangan istriku, kemudian ia menjilat bibir vagina Widya. Sebuah lenguhan kecil kembali terdengar dari bibir istriku. Tangannya juga nampak mengepal, menggenggam sprei.1976Please respect copyright.PENANAXfRvFOXivN
1976Please respect copyright.PENANAEbISkwxfFe
Kusni mengoral vagina Widya dengan mulutnya. Satu hal yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya. Tubuh Widya nampak menggeliat, merasakan jilatan demi jilatan lidah Kusni di vaginanya. Meskipun wajahnya tetap berusaha sedatar mungkin dan tak menunjukan reaksi menikmati.1976Please respect copyright.PENANAN9LH46IIkj
1976Please respect copyright.PENANAoxDrODbsjc
Yang lebih mengejutkanku, Kusni tidak hanya menjilati bibir kemaluan istriku, tapi juga lubang duburnya. Ia tak segan memasukan lidahnya, ke dubur istriku. Sekali lagi, ini satu hal yang tidak pernah aku bayangkan untuk aku lakukan. Aku pernah ingin menjilat vagina Widya, seperti di film-film porno yang pernah aku tonton. Tapi menjilati dubur? Aku sama sekali tak pernah punya keinginan untuk itu.
1976Please respect copyright.PENANAdfkt598igo
1976Please respect copyright.PENANAroMDydXhED