Kira's POV542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ5isgJ6dBu
PLAK!542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbhI9i1F4dX
Gue mengangkat kepala. Mata gue membelalak.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡttstmP8dvf
Sumpah, gue rasa Kak Zia udah gila!542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMj55HPQ14c
Bukan hanya gue namun semua orang di main room ini menatap Kak Zia gak percaya. Termasuk Kak Deva juga cowok yang tadi nuduh gue stalker di kamar. Apalagi cowok yang ditamparnya. Sepertinya, ia sudah kehabisan kata-kata.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkeAQOQeIts
Ya Tuhan! Peristiwa aneh apalagi ini?!
x.o.x
"Sekarang, tolong jelaskan. Bagaimana kau bisa ada di kamar Jimin?" Seorang cowok berlesung pipi menginstruksi gue, sepertinya ia pemimpin cowok-cowok disini.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2OgR45ibcH
"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Gue menelan ludah, membasahi tenggorokan yang kering. "Aku tidur di kamarku tapi tiba-tiba terbangun disana!"542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXBR2p3ko3L
"Jangan mencoba berbohong!" Seru seorang cowok yang berkulit paling putih, bahkan putihnya mengalahkan gue, dan berwajah manis bila ia mau tersenyum. "Haruskah kita percaya dengan perempuan gila ini?" Tanyanya menghadap teman-temannya.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeksnPdFsSJ
Gue kembali menundukkan kepala. Entah mengapa daritadi cowok ini terus berkata kasar.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Y3PlZmgwI
"Hyung, tolong diam!" Cowok berlesung pipi itu sekali lagi memberikan instruksi. Namun kali ini bukan gue yang diinstruksi, melainkan cowok yang berkulit paling putih tadi.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zh5rSBMuH
"Ck, dasar." Cowok berkulit putih itu berdecak.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOZIEH9zVF
"Apa kau mengenal 2 perempuan itu?" Tanya cowok berlesung pipi.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBJeBuK2Wt
"Ya, mereka adalah seniorku di sekolah." Jawab gue jujur.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOLoLAil8HJ
"Hey, dengar! Sudah kubilang mereka itu satu komplotan!" Cowok berkulit paling putih itu kembali berbicara.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXtImq2ZKe
"HYUNG! Tolong diam!" Kali ini cowok berlesung pipi itu membentak. "Semuanya akan lebih cepat selesai bila kau mau diam!"542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuoZNQtxaCi
"Sudahlah, jangan diributkan. Kita selesaikan baik-baik. Yoongi, tolong biarkan Namjoon menyelesaikan ini." Lerai seorang cowok yang cakep pake banget. Dadanya bidang, wajahnya perfect.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡicXq8XHAii
"Ck, ssibal! Baiklah, aku akan diam!" Cowok itu kembali berdecak sebal.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpLEqkGWrYH
"Hmm, jadi kau benar-benar tidak tahu bagaimana kau bisa berada di kamar Jimin?" Sekali lagi, cowok berlesung pipi itu kembali bertanya. Entah siapapun namanya tadi, gue udah lupa.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKWChNRI8i
"Sumpah, aku gak tahu!" Seruku nyaris menangis. "Serius, aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu."542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡws2eFIHV3U
"Permisi, sepertinya aku tahu bagaimana Kira bisa sampai di sini." Selak Kak Zia tiba-tiba.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Kh8BEOPP3
"Kira adalah fans Deva. Sedangkan Deva sering bermain di rumahku karena aku adalah sahabatnya. Sudah beberapa bulan terakhir Kira men-stalking Deva melalui kamera CCTV kecil yang ia letakkan di meja belajarku. Sepertinya saat aku dan Deva sedang membuat origami, Kira sedang memperhatikan kami. Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi itu satu-satunya kemungkinan."542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbXGTkFETMx
Gue terpaku mendengar kata-kata tersebut. Cengo menatap Kak Zia.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2saxImqkbQ
WHAT??!!! Jadi, selama ini Kak Zia udah tau??!542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFUh95TOqMK
Sumpah, gue malu! Kak Zia udah tau kalo gue naruh tuh kamera CCTV di meja belajarnya!542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuHVE8993S8
Njir, gue malu banget sama Kak Zia and Kak Deva!542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpXFaJifhy
Dari dulu, waktu Kak Zia masih satu ekstrakurikuler olim sampe sekarang, gue gak pernah bisa ngibulin Kak Zia.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL0pTKbVjzp
Oke, fix, gue pengen mati aja sekarang.
x.o.x
Sekarang pukul setengah dua malam waktu Korea Selatan. Cowok berlesung pipi itu akhirnya menyuruh gue, Kak Zia, dan Kak Deva untuk istirahat di salah satu kamar di dorm ini. Serta menyuruh keenam cowok yang lainnya bubar, memintanya untuk segera beristirahat juga.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1sEVQPCga
"Apa tak apa satu kamar untuk bertiga?" Sekali lagi cowok ini bertanya memastikan. Suaranya khas sekali.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIiFh3lolO
"Gwenchana." Kak Zia tersenyum. "Ini sudah lebih dari cukup."542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyvndOiIcvm
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Kalau butuh bantuan, cari saja aku di kamar Jimin, tidak jauh kok, letaknya disana." Balas cowok itu sambil menunjuk kamar yang dimaksud.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBTNd4qG8yM
"Kamsahamnida." Kak Zia membungkukkan badannya, disusul oleh Kak Deva kemudian gue.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2AIchOVlj
"Sudahlah, tak perlu sampai seperti itu. Tidurlah dengan nyaman dan kita selesaikan masalah ini besok. Percayalah, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Jalja~" Ucap cowok dengan suara khas ini sebelum pergi meninggalkan kami yang akan tidur di kamarnya.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVBMxRVsPm
Dia sangat baik bukan? Like an angel!! ^^542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOdS73fNGg
"OMG!" Seru Kak Zia saat terduduk di pinggiran ranjang kasur. "Apa yang udah gue lakuin? Lo gila Zi! Gila! Gila! Gila!"542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCo1ab6JL3h
"Udahlah, Zi. Ga usah nyalahin diri lo sendiri. Gue gak nyangka Jungkook oppa bakal kayak gitu." Kak Deva duduk di samping Kak Zia, mencoba menghiburnya.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMIGe0YrutP
"Tapi Dev, Jungkook oppa pasti mengira gue ini sasaeng fans karena nampar dia!"542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNHagY149wO
"Kok bisa?"542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6CN1CITaNX
"Pasti dia mikir, gue ini nampar dia itu cuma bikin agar dia selalu inget gue. Inget kalo gue pernah nampar dia."542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mwVYD3bUU
"Yang lo omongin masuk akal." Kak Deva manggut-manggut.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFipEqPKzJK
"Oke, Zi. Lo harus tenang. Besok semuanya akan selesai dengan baik." Kak Zia mencoba menenangkan dirinya sendiri.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXO8R472Jc
"Kak Zia..." Panggil gue pelan, agak takut.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZsRzeL5dil
Kak Zia menoleh.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSvcZ9FewW
"Sejak kapan kakak sadar gue masang kamera CCTV di kamar kakak?" Tanya gue takut-takut.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ9avjHW9Er
"Sejak lo pertama kali masang." Jawab Kak Zia dengan entengnya.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIO0nVZzlc
"E, e, em, sorry Kak Zia. Dan Kak Deva, sorry buat nge-stalk sejauh ini." Gue menundukkan kepala.542Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJ3qORI1Ed
Oke, fix, Ra! Malu-maluin tau!
