Kira's POV514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFsuDsfWJK
PLAK!514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrnWj7FxeJ
Gue mengangkat kepala. Mata gue membelalak.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNTtrsdNhx
Sumpah, gue rasa Kak Zia udah gila!514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MY2OK9kqS
Bukan hanya gue namun semua orang di main room ini menatap Kak Zia gak percaya. Termasuk Kak Deva juga cowok yang tadi nuduh gue stalker di kamar. Apalagi cowok yang ditamparnya. Sepertinya, ia sudah kehabisan kata-kata.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMnrXU0aQoD
Ya Tuhan! Peristiwa aneh apalagi ini?!
x.o.x
"Sekarang, tolong jelaskan. Bagaimana kau bisa ada di kamar Jimin?" Seorang cowok berlesung pipi menginstruksi gue, sepertinya ia pemimpin cowok-cowok disini.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0f2itbEXH
"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Gue menelan ludah, membasahi tenggorokan yang kering. "Aku tidur di kamarku tapi tiba-tiba terbangun disana!"514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTPEJlQYPG
"Jangan mencoba berbohong!" Seru seorang cowok yang berkulit paling putih, bahkan putihnya mengalahkan gue, dan berwajah manis bila ia mau tersenyum. "Haruskah kita percaya dengan perempuan gila ini?" Tanyanya menghadap teman-temannya.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHRAQYVZj4k
Gue kembali menundukkan kepala. Entah mengapa daritadi cowok ini terus berkata kasar.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMKoQMHE0e
"Hyung, tolong diam!" Cowok berlesung pipi itu sekali lagi memberikan instruksi. Namun kali ini bukan gue yang diinstruksi, melainkan cowok yang berkulit paling putih tadi.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCqHh9e3SS
"Ck, dasar." Cowok berkulit putih itu berdecak.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56F3L3GjiH
"Apa kau mengenal 2 perempuan itu?" Tanya cowok berlesung pipi.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8cCmInsrac
"Ya, mereka adalah seniorku di sekolah." Jawab gue jujur.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgF1VMkxk90
"Hey, dengar! Sudah kubilang mereka itu satu komplotan!" Cowok berkulit paling putih itu kembali berbicara.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6DBCKeFSEe
"HYUNG! Tolong diam!" Kali ini cowok berlesung pipi itu membentak. "Semuanya akan lebih cepat selesai bila kau mau diam!"514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyL3pTGyHXH
"Sudahlah, jangan diributkan. Kita selesaikan baik-baik. Yoongi, tolong biarkan Namjoon menyelesaikan ini." Lerai seorang cowok yang cakep pake banget. Dadanya bidang, wajahnya perfect.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡokYSP53pNd
"Ck, ssibal! Baiklah, aku akan diam!" Cowok itu kembali berdecak sebal.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5emM3Awt7
"Hmm, jadi kau benar-benar tidak tahu bagaimana kau bisa berada di kamar Jimin?" Sekali lagi, cowok berlesung pipi itu kembali bertanya. Entah siapapun namanya tadi, gue udah lupa.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGRMnjO0Mdy
"Sumpah, aku gak tahu!" Seruku nyaris menangis. "Serius, aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu."514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHgN7JmN1s
"Permisi, sepertinya aku tahu bagaimana Kira bisa sampai di sini." Selak Kak Zia tiba-tiba.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2wuuhVRaDn
"Kira adalah fans Deva. Sedangkan Deva sering bermain di rumahku karena aku adalah sahabatnya. Sudah beberapa bulan terakhir Kira men-stalking Deva melalui kamera CCTV kecil yang ia letakkan di meja belajarku. Sepertinya saat aku dan Deva sedang membuat origami, Kira sedang memperhatikan kami. Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi itu satu-satunya kemungkinan."514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYg3U1hnEsG
Gue terpaku mendengar kata-kata tersebut. Cengo menatap Kak Zia.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsNpBzjoEtS
WHAT??!!! Jadi, selama ini Kak Zia udah tau??!514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8504JG0s4y
Sumpah, gue malu! Kak Zia udah tau kalo gue naruh tuh kamera CCTV di meja belajarnya!514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgg1Laj4JP
Njir, gue malu banget sama Kak Zia and Kak Deva!514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhaHPEcUjeb
Dari dulu, waktu Kak Zia masih satu ekstrakurikuler olim sampe sekarang, gue gak pernah bisa ngibulin Kak Zia.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV1YjgeFGq9
Oke, fix, gue pengen mati aja sekarang.
x.o.x
Sekarang pukul setengah dua malam waktu Korea Selatan. Cowok berlesung pipi itu akhirnya menyuruh gue, Kak Zia, dan Kak Deva untuk istirahat di salah satu kamar di dorm ini. Serta menyuruh keenam cowok yang lainnya bubar, memintanya untuk segera beristirahat juga.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb9FAv9OqyQ
"Apa tak apa satu kamar untuk bertiga?" Sekali lagi cowok ini bertanya memastikan. Suaranya khas sekali.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqO3hmAEefn
"Gwenchana." Kak Zia tersenyum. "Ini sudah lebih dari cukup."514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6X8ijQDk0
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Kalau butuh bantuan, cari saja aku di kamar Jimin, tidak jauh kok, letaknya disana." Balas cowok itu sambil menunjuk kamar yang dimaksud.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjAQyo0ikp
"Kamsahamnida." Kak Zia membungkukkan badannya, disusul oleh Kak Deva kemudian gue.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9IntL6qXIx
"Sudahlah, tak perlu sampai seperti itu. Tidurlah dengan nyaman dan kita selesaikan masalah ini besok. Percayalah, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Jalja~" Ucap cowok dengan suara khas ini sebelum pergi meninggalkan kami yang akan tidur di kamarnya.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkd6CUEkKLh
Dia sangat baik bukan? Like an angel!! ^^514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIBdZ3ltmSF
"OMG!" Seru Kak Zia saat terduduk di pinggiran ranjang kasur. "Apa yang udah gue lakuin? Lo gila Zi! Gila! Gila! Gila!"514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6cOLkH9yhn
"Udahlah, Zi. Ga usah nyalahin diri lo sendiri. Gue gak nyangka Jungkook oppa bakal kayak gitu." Kak Deva duduk di samping Kak Zia, mencoba menghiburnya.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmST1bkN14Q
"Tapi Dev, Jungkook oppa pasti mengira gue ini sasaeng fans karena nampar dia!"514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEkgHzYZUQ
"Kok bisa?"514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8pIcB6auyL
"Pasti dia mikir, gue ini nampar dia itu cuma bikin agar dia selalu inget gue. Inget kalo gue pernah nampar dia."514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0AJIjLjyF
"Yang lo omongin masuk akal." Kak Deva manggut-manggut.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPyvCoeQ9Vw
"Oke, Zi. Lo harus tenang. Besok semuanya akan selesai dengan baik." Kak Zia mencoba menenangkan dirinya sendiri.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvC6Q1it8Bf
"Kak Zia..." Panggil gue pelan, agak takut.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkBlLlNpl7W
Kak Zia menoleh.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy10DAPzXgw
"Sejak kapan kakak sadar gue masang kamera CCTV di kamar kakak?" Tanya gue takut-takut.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzu4bGfuUNp
"Sejak lo pertama kali masang." Jawab Kak Zia dengan entengnya.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7HFq8PUiW
"E, e, em, sorry Kak Zia. Dan Kak Deva, sorry buat nge-stalk sejauh ini." Gue menundukkan kepala.514Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKx2puOfYkE
Oke, fix, Ra! Malu-maluin tau!
