Lampu jalan menghiasi setiap sudut wilayah yang Ia lewati, hawa malam yang dingin menambah rasa sendu yang bercampur bahagia di dalam dirinya, Ia merasa bersedih karena kekasih yang Ia sayangi mulai pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat bagi dirinya untuk berteduh, namun Ia pun merasa bahagia karena telah mengukir beberapa kisah bersama kekasihnya itu.
623Please respect copyright.PENANAkKla2cdX1Y
Keesokan harinya, saat Astra sedang beristirahat di dalam kamarnya, 1 jam setelah Astra selesai mengikuti kegiatan di kampusnya, Ia mendapatkan pesan dari seorang sahabatnya yang bernama Rangga, di dalam pesan itu Rangga mengajak Astra untuk pergi mendaki gunung Sagara yang berada di daerah Garut setelah Ia menyelesaikan Ujian Akhir Semesternya nanti.
623Please respect copyright.PENANAkvBJCWe4hL
"Astra, muncak mau ikut kaga?, ke sagara nih." Ucap Rangga dalam sebuah pesan.
623Please respect copyright.PENANA3WaNIRDhvT
"Boleh, hayu aja, kapan?" Balas Astra sembari meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.
623Please respect copyright.PENANAnSDclDtwaE
"Lu libur kuliah kapan?"Balas Rangga cepat.
623Please respect copyright.PENANAkefdgEU3Xb
"Minggu depan aing UAS, beres UAS aja."
623Please respect copyright.PENANAwZUABVagrM
"Asli ya, kesana naik motor, nginep dulu di rumahnya si Zidan di garut kota."
623Please respect copyright.PENANAXvZn3h7ED8
"Oke, nanti aja ku kabarin lagi." Ucap Astra sembari menyimpan ponselnya di sampingnya.
623Please respect copyright.PENANAyIwBVp75z2
Saat Astra hendak beranjak dari tempat Ia bersantai, Ia kembali mendengar notif poselnya yang baru saja Ia simpan, Astra pun mengambil kembali ponselnya dan membuka pesan yang Ia dapatkan dari kekasihnya.
623Please respect copyright.PENANAFd5ctMNKAc
"Astra aku mau pergi ke rumah temen, temenku ultah, dia ngundang aku makan-makan, mau di traktir katanya, cewe kok hehehe." Ucap Aina dalam pesan tersebut.
623Please respect copyright.PENANAhXk7hmxPko
"Iya, boleh saja, laki-laki juga boleh asal bisa jaga diri, jan lupa mandi dulu biar ga malu-maluin."Balas Astra dengan cepat.
623Please respect copyright.PENANAhddabhK8kT
"Makasiiiih, udah dong, udah mandi udah wangi."
623Please respect copyright.PENANAmKBkuz15sy
"Bagus, biar yang lain tau kalo babuku wangi, hahaha."Balas Astra sembari tersenyum.
623Please respect copyright.PENANA1LImx89Ra7
"Sembarangan, ya sudah aku siap-siap dulu yaaah, daah."
623Please respect copyright.PENANA2KLG7sI221
Astra dan Aina memang tidak sering mengobrol dalam kolom chat, waktu hubungan yang sudah lama juga kesibukan yang Astra alami membuatnya jarang sekali memegang ponselnya, tapi Aina tidak mengeluh Ia mengerti apa yang Astra selalu lakukan, Ia tahu bahwa Astra tak mungkin berbohong, mereka hanya saling bertukar kabar ketika ada satu hal penting yang akan terjadi.
623Please respect copyright.PENANASKHb1x5b8A
Astra bergegas mengambil handuknya yang tersimpan di kursi kayu di dalam kamarnya, Ia lupa menjemur handuknya tadi pagi karena Ia kebablasan hingga membuat Ia harus terburu-buru Menuju kampusnya, "Tidak terlihat kotor juga kok" Gumam Astra dalam hati, Astra lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.
623Please respect copyright.PENANALpagRhiW0g
>>><<<
623Please respect copyright.PENANAwWNqcFeBGs
Di saat beberapa kawan-kawannya sedang berbincang dan Asyik bercanda, Aina duduk di sebuah bangku taman rumah kawannya, Ia tidak ingin memasuki obrolan mereka, pandangannya lurus menatap cakrawala yang sedang memudarkan warna jingga indahnya menjadi hitam, di kala dirinya sedang berusaha mengasingkan diri dari keramaian, seorang lelaki datang menghampiri lalu duduk di sampingnya.
623Please respect copyright.PENANA7G9mdJl7MQ
"Langitnya lumayan indah yah." Ucap lelaki itu sembari mendaratkan lengannya di bahu Aina. "Perubahan warnanya memang benar-benar membuat kita selalu terbawa suasana." Lanjutnya.
623Please respect copyright.PENANAcrKagfMkqN
"Kamu kenapa ikut kesini?" Ucap Aina dengan halus, sembari memandang lelaki itu.
623Please respect copyright.PENANAG5P38zTxca
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersedih, Ada masalah apa cerita dong." Ucap lelaki itu.
623Please respect copyright.PENANA1p0HyOCdxc
Aina hanya bisa terdiam ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan semacam itu kepadanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa, Ia teringat kepada Astra saat lelaki itu melontarkan pertanyaannya, Ya, lelaki itu adalah Mara, Ia adalah seorang kekasih dari Aina selain Astra, namun, Ia juga tidak tahu bahwa Aina sudah mempunyai seorang kekasih yang telah lama menempati hatinya selain dirinya, karena saat itu Aina berkata bahwa dirinya selalu merasa sendiri, dan sifat Aina yang selalu terbuka membuat Ia menjadi yakin bahwa Aina tidak mempunyai seseorang yang sedang mengisi hatinya selain dirinya.
623Please respect copyright.PENANAF2LVTX1vY0
"Yu masuk, makan dulu, udah di panggil sama kawan-kawan juga" Ajak Mara kepada Aina, terlihat beberapa kawannya yang sedang memanggil mereka ketika Aina menoleh kepada asal suara yang terdengar tersebut.
623Please respect copyright.PENANAuHCTQNX34q
"Sini masuk hey, nanti lagi aja berduaannya habis makan." Ucap salah seorang di antara mereka.
623Please respect copyright.PENANAPT43jxLVIw
"Iya-iya ini mau." Jawab Mara " Yu, masuk." Ajaknya kepada Aina sembari memegang lengan Aina.
623Please respect copyright.PENANAK6WHbp9D3N
"Iya hayu." Jawab Aina pelan sembari mulai berdiri.
623Please respect copyright.PENANAVFNDa1jxyr
Mara lalu menuntun Aina masuk menuju ruangan yang telah di siapkan, ketika masuk terlihat beberapa kawan-kawannya yang sudah mulai mengambil makanan yang di sediakan oleh seorang gadis, yang sedang menyambut baik hari dimana Ia di lahirkan. Terlihat pula beberapa makanan yang tersusun rapih di atas karpet yang hangat.
623Please respect copyright.PENANAscPreOZ6US
"Aina, Mara, makan dulu mumpung masih anget." Ucap seorang gadis tersebut.
623Please respect copyright.PENANAnqhitB0Nr7
"Makasih yaaah, panjang umur semoga rezekinya di lancarkan." Ucap Aina membalas sambutan dari kawannya.
623Please respect copyright.PENANAQSqNnCRQGY
"Mentang-mentang punya pacar pengennya berdua aja." Ucap salah seorang gadis lainnya kepada mereka berdua sembari terkekeh.
623Please respect copyright.PENANAmQXrWoyyKe
Mara hanya membalas dengan tersenyum malu dan menggaruk bagian belakang kepalanya, namun tidak dengan Aina, Ia hanya sedikit tersenyum sebelum Ia memalingkan wajahnya, lalu mulai mengambil makanan yang telah di sediakan untuknya juga, hatinya di selimuti oleh kegelisahan, pikirannya di penuhi oleh rasa takut, namun Ia tidak pernah bercerita kepada siapapun, hanya tuhan dan dirinya lah yang mengetahui sebuah keburukan yang sedang Ia lakukan, dan Ia tidak pernah berharap jika keadaan ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti.
623Please respect copyright.PENANAzDG5hKqHgk
>>><<<
623Please respect copyright.PENANA6ODQsZ4Z3x
Di hari rabu yang cerah Astra bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat, Ia menyiapkan segalanya dengan sangat matang, segala hal yang Ia butuhkan telah Ia masukkan kedalam ransel besarnya, ketika sedang Asyik berbenah, dering ponsel muncul di atas sebuah meja yang ada di sebelahnya, menandakan sebuah pesan telah di terima oleh ponsel tersebut.
623Please respect copyright.PENANAazgdqMZ8i6
"Astra aing berangkat ke rumah Zaki duluan, pokonya jam 12 harus sudah ada di sana." Ucap Rangga pada pesan tersebut. "Zaid, Iqbal, dan Ilham sudah pada di sana." lanjutnya.
623Please respect copyright.PENANAVitSBA8sjk
"Oke, bentar lagi aku berangkat." Balas Astra sembari kembali membereskan perlengkapannya.
623Please respect copyright.PENANAhYzuaSbqTn
Setelah selesai, Astra lalu bersiap-siap untuk pergi menuju rumah yang telah di tentukan menjadi tempat perkumpulan mereka, Astra lalu membuka ponselnya, Ia merasa bingung karena Ia belum mendapatkan pesan dari kekasihnya Aina, bahkan pesan semalam yang bertuliskan "sleep tight" pun belum ada tanggapan sama sekali.
623Please respect copyright.PENANA2ckzvLrJxk
"Mungkin sedang sibuk" gumamnya dalam hati.
623Please respect copyright.PENANA5KM4KIRZPJ
Ia pun kembali menuliskan pesan ke room chat kekasihnya itu, Ia menjelaskan bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, namun Ia tidak mendefinisikan ke tempat mana Ia akan pergi, Ia tidak ingin memberitahu Aina bahwa Ia akan pergi ke Gunung Sagara yang berada di daerah Garut, entah karena alesan apa Ia tidak ingin memberitahunya.
623Please respect copyright.PENANAMF77b78moM
Astra lalu mulai beranjak pergi setelah Ia, mengecup punggung lengan sang ibu, juga setelah Ia meminta izin pergi kepada sang Bapak, setelah sampai di rumah kawannya yang berada di daerah Kiara Condong, Ia dan kawan-kawannya pergi menuju terminal cicaheum lalu memesan tiket bis menuju Terminal Guntur Garut, setelah mendapatkan tiket dan memulai perjalanan, Astra tertidur pulas di dalam bus Marita, Astra tertidur selama dalam perjalanan, akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Astra dan rombongannya sampai pada pukul setengah 5 sore, dan berdiam di sebuah warung nasi yang tersedia di dekat terminal untuk makan sore, memesan kopi lalu menyalakan sebatang rokok di lengannya.
623Please respect copyright.PENANAcorHw37Drc
Astra membuka ponselnya yang selama perjalanan telah Ia matikan datanya, Ia Berharap Aina telah membalas pesannya ketika Ia Menyalakan kembali data ponselnya.
623Please respect copyright.PENANAPuA3unKquQ
"Mau kemana ih, Awas sama cewe.", "Ya udah hati-hati, aku lagi sama temen-temen ini di bioskop.", "KO CEKLIS!!!", "MAU KEMANAA IH." Terlihat pesan berantai yang di kirimkan oleh Aina bersamaan dengan notif lainnya setelah Ia kembali menyalakan data ponselnya.
623Please respect copyright.PENANAv2gMebhSkK
"Lagi di terminal wonosobo, mau ke sumbing, hehehe." sembari memberikan hasil foto yang memperlihatkan Ia dan beberapa kawannya sedang beristirahat di sebuah warung makan.
623Please respect copyright.PENANApjxzvEm1hX
Setelah selesai beristirahat Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Alun-alun Garut, dan memutuskan untuk mencari warung angkringan dekat sana sembari menunggu seorang kawan bernama Zidan menjemput mereka, mereka pun beristirahat di sebuah angkringan bernama angkringan om odon di Jln. Ahmad Yani garut, dan memberitahu zidan bahwa mereka berada di sana.
623Please respect copyright.PENANAAAcUObKwEM
>>><<<
"Film nya serem." Ucap Aina setelah menonton Film Kong Skull Island di bioskop Ramayana Mall di Garut.
623Please respect copyright.PENANAp7Zypgu2sG
"Lanjut kemana nih?" Ucap Mara sembari menggenggam lengan kiri Aina.
623Please respect copyright.PENANAKqkr1KVFDx
"Kemana aja deh, aku ngikut." Ucap Aina sembari membalas pesan Astra dengan lengan kanan Aina."Oiya hati-hati yaaah, naik sekarang?" Balas Aina lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya di tas yang Ia gendong di bahu kanannya, Aina mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang menjadi gaya berbusananya.
623Please respect copyright.PENANAUjXbGgi2H8
Setelah mereka berdua keluar dari tempat tersebut, Mara membawa Aina pergi menuju sebuah tempat untuk membeli makanan yang berada dekat dari daerah mereka berada, mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan bersamaan dengan motor lain yang ikut terparkir juga.
623Please respect copyright.PENANADoqqXPOBad
"Mau makan ga.?" tanya Mara kepada Aina Sembari melepaskan helm Aina yang masih terpasang.
623Please respect copyright.PENANAJ9C9jsm5ci
"Mau, hehehe." Balas Aina tersenyum.
623Please respect copyright.PENANAf00poiugHP
Mereka pun, bergegas menuju sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motornya, waktu menunjukan pukul stengah enam sore ketika Aina berjalan sembari menggenggam lengan kiri Mara, juga meminum green tea yang telah Ia beli sebelumnya, setelah berjalan beberapa meter, mereka sampai ke tempat makan yang di maksudkan , mereka lalu memesan beberapa makanan dan Aina pun terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggil namanya.
>>><<<
623Please respect copyright.PENANAcTCA8oPvuE
Waktu menunjukan pukul setengah enam kurang sepuluh menit ketika mereka selesai mengemil di angkringan tersebut, mereka lanjut berbincang sembari menunggu Zidan datang menjemput mereka.
623Please respect copyright.PENANAoyLnd8Y5Em
"Mana ieu teh, baturan manehna ga?"(mana ini teman kamunya?). Tanya seorang kawan yang bernama Zaid kepada Rangga.
623Please respect copyright.PENANA78XmuZXrM4
"tunggu aja, katanya baru mau otw." Balas Rangga sembari meneguk Air putih yang Ia ambil dari saku kanan tas carier nya.
623Please respect copyright.PENANAitkiw6pGOl
Astra dan Zaki tertawa terbahak-bahak ketika mereka melihat sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tidur di dalam bis dengan posisi wajah menghadap sedikit serong ke atas dengan mulut yang terbuka, Iqbal terdiam dan hanya memohon kepada mereka untuk menghapus foto tersebut.
623Please respect copyright.PENANAIQ5sdqFCR2
"Udah mangap ngacai lagi." Ucap Astra sembari tertawa terbahak-bahak.
623Please respect copyright.PENANArMzTueCsND
"Kalo di gantungin teh celup di tetesannya, bakal jadi varian baru" Balas Zaki sembari ikut tertawa.
623Please respect copyright.PENANALUeiX8i7yT
Mereka semakin tertawa ketika melihat raut wajah Iqbal yang terlihat sangat malu dan tetap meminta foto itu di hapus.
623Please respect copyright.PENANAUTx4cieIWx
"Hapus atuh ih, malu aing suka di jadiin sticker sama kalian mah." Pinta Iqbal memelas.
623Please respect copyright.PENANA65WaYvHfGy
"Ahahahahaha, panik." Ucap Astra di lanjutkan dengan tertawa.
623Please respect copyright.PENANAzrwQTHoV48
"Panik, hahahhaa." Sambung zaki sembari mulai berhenti tertawa.
623Please respect copyright.PENANAhtwh5iAwqD
Saat sedang Asyik berbincang Zaid mengingat sesuatu ada beberapa perlengkapan yang lupa Ia bawa, Zaid meminta Astra dan rangga untuk mengantarnya ke sebuah warung yang tersedia tepat di sebrang jalan.
623Please respect copyright.PENANA8PMJunbYDo
Ketika sedang mengantar Zaid yang sedang berbelanja kebutuhannya, Astra melihat seorang gadis di sebrangnya, dengan tangannya yang menggenggam seorang lelaki sedang berjalan menuju angkringan tersebut, lalu memilih beberapa makanan untuk mereka pesan saat mereka telah sampai, wajah gadis itu sangat Ia kenali dan wajah yang selalu hadir dalam lamunannya sebelum tidur.
623Please respect copyright.PENANAz3amVhDtvI
Dirinya tersadar bahwa itu adalah Aina yang sedang berjalan dengan seorang lelaki yang sedang menggenggam tangannya, Pikirannya kacau, Hatinya Seperti membeku dan terus memunculkan perasaan emosi, berbagai persepsi datang dari berbagai sudut, apakah yang Ia rasakan dan Ia lihat ini benar, Ia terdiam, gejolak emosi di dirinya bertambah ketika lelaki tersebut mengusap kepala Aina.
623Please respect copyright.PENANAVEndAVCLt2
Astra lalu menghampiri mereka setelah memanggil nama gadis tersebut, Ia menyembunyikan perasaan kecewa di wajahnya dan memasangkan raut wajah seperti biasanya, Rangga mengikuti Astra dari belakang seolah Ia pun melihat hal yang sama dan tahu apa yang sedang terjadi.
623Please respect copyright.PENANA81MV593Mdl
"Ainaaaa." Ucap Astra dengan sedikit berteriak namun dengan nada yang halus, sembari melangkah perlahan mendekati Aina dan seorang lelaki yang menemaninya.
623Please respect copyright.PENANAWzjdH0uqS4
Aina terkejut ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ia lebih terkejut lagi ketika Ia mencoba untuk membuktikan apakah suara yang Ia dengar ini benar-benar Ia kenali, dan mengetahui bahwa seseorang yang memanggil namanya itu adalah Astra yang berjalan ke arahnya dengan celana pdl, dan sepatu hitam, juga kemeja berlambangkan merah putih yang berada di lengan kanannya.
623Please respect copyright.PENANAwECwobOmeo
Secara tiba-tiba Ia melepaskan genggaman tangannya dari Mara, wajahnya menampilkan rasa takut yang mendalam, Akalnya hanya bisa terdiam dan tegang ketika melihat bahwa itu adalah Astra.
623Please respect copyright.PENANAkzzgHwhyxc
Astra semakin dekat dengan Aina, Mara tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi kepada Aina.
623Please respect copyright.PENANAFJuN2Z2y1c
"Kamu kenapa?" Tanya Mara dengan raut wajah bingung.
623Please respect copyright.PENANAQFQnjWzre9
"Ainaaa, apa kabar?" Tanya Astra setelah tepat berada di depan mereka berdua.
623Please respect copyright.PENANAU1ZlNk9Ypl
Aina hanya terdiam ketika melihat Astra berada di dekatnya.
623Please respect copyright.PENANAZwpnLI8Nzx
"Kenalin mas namaku Astra, kawan sekolah SD Aina dulu, mas pacarnya mas?" Ucap Astra sembari menyodorkan tangannya kepada Mara.
623Please respect copyright.PENANAOG1cjJOVBk
"Oiya, Salam kenal saya Mara, Iya saya pacarnya Aina, kenapa yah?"
623Please respect copyright.PENANA2BvvO9538y
Astra terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Mara, bahwa Ia adalah kekasih dari Aina, ketika hendak kembali berbincang dengan Mara, Aina menangis lalu memeluk Astra secara tiba-tiba, Mara terdiam ketika melihat Aina memeluk Astra, Lalu Rangga mencoba mengajak Mega untuk pergi dan mengobrol dengannya.
623Please respect copyright.PENANAsb8hzdhUCB
"MAAFIN AKU, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari menangis.
623Please respect copyright.PENANAxueFIW4DdE
"Kenapa aku harus maafin kamu?" Jawab Astra dengan nada pelan.
623Please respect copyright.PENANAXh7k2usxiL
"Aku ga bermaksud untuk seperti ini, aku hanya tidak bisa menahan rinduku kepadamu, Aku melakukan ini agar Aku bisa menahan rinduku, dengan membaginya ke pada orang lain, MAAFIN AKU PLIS, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari duduk bersimpuh kepada Astra.
623Please respect copyright.PENANAkr1nVLvDga
Astra lalu membantu Aina untuk berdiri, namun Aina menolak dan tetap menangis kepada Astra, Astra memaksa Aina untuk bangkit dan mencari tempat yang lebih sepi untuk berbincang, terlihat beberapa orang memperhatikan mereka, dan beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
623Please respect copyright.PENANAo66IzBWriy
Astra pun duduk di samping Aina setelah berhasil membawanya ke tempat yang lebih sepi dari keramaian.
623Please respect copyright.PENANAsP787AtxLW
"Apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu keji?, yah memang menurutmu itu baik buatmu, tapi apa yang menurut baik itu sangat buruk bagi orang lain." Ucap Astra kepada Aina.
623Please respect copyright.PENANAtKUDdkksSU
"AKU MINTA MAAF, Tolong maafin aku, aku gamau kamu pergi." Ucap Aina sembari menyandarkan kepalanya dalam dada Astra.
623Please respect copyright.PENANAqf88140TCq
"Kalau kamu ga bisa menahan rindu kepadaku, kenapa kamu tidak menyudahi hubungan kita sedari dulu." Ucap Astra sembari tersenyum di hadapan Aina.
623Please respect copyright.PENANAuNpQv9VuWF
"Aku tau aku salah, tapi..." Aina tidak bisa berkata apa-apa lagi, Ia hanya bisa menangis kepada Astra.
623Please respect copyright.PENANAunaPPTCroX
"Ya memang kamu gak salah, karna itu pilihan kamu, tapi siapa juga yang ingin perasaannya di bagi dua dengan orang lain, mungkin ada yang bisa menerima, dan jika kamu melakukannya untuk orang lain dan bukan kepadaku aku tidak masalah, tapi apa yang kau lakukan hari ini, adalah tertuju untukku, dan aku hanya tidak bisa menerima itu, aku tau aku tidak selalu ada di sampingmu dan itu berat untukmu."Ucap Astra kepada Aina.
623Please respect copyright.PENANAGXCFQ4i44O
"Tolong jangan pergi, aku mohon jangan pergi." Ucap Aina sembari memeluk lebih erat tubuh Astra.
623Please respect copyright.PENANAaRhMAUfCPe
Astra membawa Aina menuju ke sebuah warung tempat Ia dan kawan-kawannya beristirahat, terlihat seorang kawan yang bertujuan untuk menjemput kami sudah tiba disana.
623Please respect copyright.PENANA9Xx7WjcLOB
Di sisi lain, Mara dan Rangga berbincang mengenai apa yang sedang terjadi, dan apa yang seharusnya dilakukan.
623Please respect copyright.PENANAtcpROyhN2t
"Ada apa sama Aina, Siapa dia." Tanya Mara kepada Rangga dengan wajah bingungg.
623Please respect copyright.PENANARs7rOsnb1i
"Aku hanya, ingin tanya sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan Aina" Ucap Rangga sembari menenangkan Mara.
623Please respect copyright.PENANAyAxCFTgvYI
"Kenapa aku harus memberitahumu." Balas Mara dengan raut wajah mulai kesal.
623Please respect copyright.PENANAf7yFaUklTc
"Aku Rangga, dan kawanku itu Astra, Ia adalah kekasih dari Aina dan sudah menjalin hubungan dengan Aina selama satu tahun lebih, kalau anda tidak percaya, anda boleh menanyakan kepada Aina nanti."
623Please respect copyright.PENANAdIybBccHtF
Mara hanya bisa terdiam ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Rangga, dalam hatinya ada keraguan apakah ini benar atau tidak, Ia tidak bisa menerimanya jika ini benar, teruma dengan kisah hari ini yang baru saja Ia ciptakan.
623Please respect copyright.PENANAHt4zSqLsCH
"Tunggu saja, dulu, Biarkan Astra yang menentukan."
623Please respect copyright.PENANAJURGx2qda1
Rangga, dan Mara berjalan mendekati Aina dan Astra ketika mereka sudah berada di tempat asal mereka berbincang, terlihat Aina yang sudah sedikit tenang ketika menyandarkan kepalanya di dada Astra, juga Astra yang sedang mengusap rambutnya, Ia masih sesenggukan namun tidak mengeluarkan Air matanya.
623Please respect copyright.PENANAkJ6VJ55cGU
"Sudah, mengerti kah?" Tanya Astra kepada Mara sembari berusaha melepas pelukan Aina, namun Aina tetap mempertahankan pelukannya. "Aku sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaanku, dan meninggalkan Aina untukmu." Lanjutnya.
623Please respect copyright.PENANAIyaGE7SuJX
Aina tekejut ketika mendengar apa yang Astra ucapkan, Ia kembali menangis, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras, Situasi semakin rumit, teruma dengan keadaan Aina yang benar-benar tidak ingin melepaskan Astra, setiap Insan yang berlalu lalang memperhatikan apa yang sedang terjadi, Mara pun tidak pernah menyangka bahwa apa yang terjadi hari ini, Ia hanya bisa terdiam, raut wajahnya menampakkan kekecewaan, segala perasaannya hancur begitu saja, begitupun dengan Astra Ia terlihat seperti berusaha untuk menahan tangisnya, Ia tetap menyembunyikan perasaan kecewa di dalam dirinya.
623Please respect copyright.PENANAk2oiaG1rWT
"Ainaaaa, aku harus pergi, kebetulan aku akan pergi mendaki gunung, jadi aku bisa menghilangkan beban pikiran atas apa yang terjadi hari ini esok."
623Please respect copyright.PENANAVVGmCvHxkk
"Tolong, kasih aku kesempatan." Ucap Aina sembari menangis sesenggukan dan memukul-mukul bahu kanan Astra.
623Please respect copyright.PENANAOnPZ0gciVA
"Aku bisa memberimu kesempatan, tapi aku tidak yakin apakah kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukku, aku hanya takut hal ini terulang kembali, oleh karena itu, aku memilih untuk melepaskanmu dan membiarkanmu pergi dengan seseorang yang selalu ada untukmu." Ucap Astra dengan pelan. "Ga malu apa di liatin orang." Lanjutnya.
623Please respect copyright.PENANAqTXdRMdtOK
"Aku Cuma, mau kamu maafin aku."Jawab Aina sembari masih menangis.
623Please respect copyright.PENANApXxgIQBq9E
"kamu pernah mendengar bukan, Bahwa perasaan bukanlah paksaan?." Ucap Astra setelah mengingat, sebuah klausa dalam sebuah buku berjudul Garis Waktu yang di tulis oleh Penulis ternama bernama Fiersa Besari, "Kamu ngaku kamu salah, kamu mau ga minta maaf dulu sama Mara, kalau kamu mau mungkin aku bisa memafkanmu" Ucap Astra sembari menyuruh Mara untuk bersiap menggantikan posisi duduknya.
623Please respect copyright.PENANAB9SedlrapF
"Tapi kamu harus maafin aku." Ucap Aina sembari menangis lalu melepaskan pelukannya.
623Please respect copyright.PENANABhjsqCKnex
"Iyaa." Astra lalu mengusap air mata Aina sebelum Ia berdiri lalu menyuruh Mara duduk di samping Aina.
623Please respect copyright.PENANAStEgXiYtwb
"Maafin aku, udah bikin kamu kecewa ucap Aina sembari sesenggukan."
623Please respect copyright.PENANAbGtEv8iQki
"Iya, aku maafin" Ucap Mara sembari menarik kepala Aina kedalam pelukannya.
623Please respect copyright.PENANAu9yysAsI0K
"Aku, sudah memaafkanmu," Ucap Astra sembari kembali menggendong tas cariernya.
"Aku juga sudah mengikhlaskanmu untuk berada di samping Mara, dan dengan ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini." Ucap Astra sembari tersenyum kepada Aina.
623Please respect copyright.PENANA5JOBPtTwIx
Aina hanya terdiam sembari menangis mendengar ucapan Astra saat berada dalam pelukan Mara, Ia memukul- mukul Mara yang tidak bersalah.
623Please respect copyright.PENANAn8bEtrXDRL
"Mara tolongin akuuu." Ucap Aina sembari menangis dan memukul-mukul lengan Mara, "Kamu jahat Astra, katamu kamu akan memaafkanku." Ucap Aina dengan suara yang sesenggukan.
623Please respect copyright.PENANAsRTrkaLhUf
"Aku, sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku kembali kepadamu, aku Cuma membantumu memberikan pilihan yang mungkin terbaik untukmu." Ucap Astra sembari mulai menitihkan Air matanya.
623Please respect copyright.PENANAQpETMLrArd
"Aku harap kamu bisa menjaga perasaan seseorang yang benar-benar menghargaimu, Mara telah menghargai keputusanku, dan itu berarti Ia sudah memberanikan diri untuk menjagamu untukku."
623Please respect copyright.PENANADnT5iDZc9q
"Mara maafin aku udah menyakitimu, tapi bantu aku agar lelaki itu mau bersamaku kembali" Ucap Aina menangis deras, Ia hanya bisa meminta Mara membantunya, tanpa Ia sadari permintaan itu juga melukai hati mara.
623Please respect copyright.PENANAI89RfeFbvV
"Mungkin Ini pertemuan terakhir kita hari ini, tapi mungkin kita bisa bertemu di lain hari sebagai teman, dan aku tidak pernah menganggapmu ancaman bagi hatiku, jika kau ingin bercerita kepadaku, aku akan dengan senang hati menjadi pendengar bagi ceritamu." Ucap Astra kembali.
623Please respect copyright.PENANAc3vmcePeye
"Tolong Astra maafin aku, aku tau aku salah tolong jangan hilang." Ucap Aina menangis, kesedihannya sangat mendalam, Ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang lebih buruk itu terjadi, dan Ia tidak pernah siap untuk hal ini.
623Please respect copyright.PENANAUlAlmXsWAL
Astra hanya bisa berusaha untuk menjaga jiwa dan hatinya untuk tetap kuat.
623Please respect copyright.PENANAbP9qVQurYd
"Aku sudah bilang, berakhir dalam satu hal bukan berarti berakhir dalam semua hal, Aku masih bisa menganggapku sebagai teman." Ucap Astra dengan suara yang bergemetar.
623Please respect copyright.PENANAysKVI0ptxI
Aina terdiam ketika mendengar suara gemetar Astra lalu menatap Astra dalam-dalam, ketika melihat Astra menitihkan air matanya sembari tersenyum kepada dirinya, Ia sadar betapa jahatnya perlakuan dirinya kepada Astra, dan Ia tidak bisa membantah apa yang Astra katakan, Ia tahu bahwa apa yang di katakan benar-benar pilihan yang berasal dari hatinya, namun Ia juga tak tahu apakah pilihan yang di buat itu untuk membuatnya lebih bahagia atau membuat dirinya yang menjadi lebih bahagia.
623Please respect copyright.PENANAEPMJFsdZUY
"Kau sadarkan, dengan apa yang telah kau perbuat?." Ucap Mara kepada Aina yang berada dalam pelukannya. "Aku harap, kau tidak mengulangi sikap buruk, yang kau lakukan." Ucap Mara.
623Please respect copyright.PENANArt6lFRdv5O
"Aku titip Aina kepadamu yah, jaga Ia baik-baik" Ucap Astra kepada Mara lalu mengelus rambut Aina sembari menatap matanya. "Ini elusan terakhirku, Aku akan melepasmu disini bersama Mara, maaf aku berbohong soal kepergianku ke gunung sumbing, sebenarnya aku akan pergi ke Gunung Sagara esok, dan memberikan surprise kepadamu untuk kehadiranku sebelum aku berangkat nanti, yaaah namun realita berkata lain dengan khayalan yang menjadi rencanaku hari ini." Ucap Astra kepada Aina sembari tetap menitihkan air matanya yang sudah tidak tertahan, namun menjaga suaranya agar tetap tegar.
623Please respect copyright.PENANAEEDpBONxzD
Astra dan kawan-kawannya pergi menuju mobil, dimana Ia akan dibawa menuju tempat yang akan disinggahinya sebelum melakukan pendakian esok hari, Aina menangis lebih deras ketika Astra pergi meninggalkannya, terutama lambaian tangan terakhirnya sebelum Ia tertutupi oleh bagian dalam mobil.
623Please respect copyright.PENANAU14dZkPwqh
"Maafkan aku, aku mohon jangan pergi, aku tidak bisa melepasmu begitu saja, ini tidak adil semuanya hanya berdasar pada pilihanmu, aku mohon jangan pergi." Aina lalu kembali meneteskan air matanya ketika melihat mobil yang menjadi tumpangan Astra pergi secara perlahan dari pandangannya, meninggalkan Ia dan seseorang yang juga telah Ia sakiti.
623Please respect copyright.PENANA7mRhMvvoO6
Dalam perjalanannya Astra hanya bisa terdiam, berusaha menahan rasa kecewa, tangis, dan sesalnya, Ia tahu sekeras apapun ia menangis dan memohon, jika takdir tidak mengizinkannya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan luka tidak pernah peduli dengan kondisi apapun yang saat ini sedang kita rasakan, Ia akan datang secara tiba-tiba entah ketika kita siap untuk menerimanya, atau ketika kita sedang berharap bahwa hari ini adalah hari yang penuh suka, kita hanya perlu mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga untuk suatu saat nanti dan bukan untuk menghempaskannya.
623Please respect copyright.PENANA3r6nHDgY53
Ia mengingat sebuah kalimat yang di ucapkan oleh ibundanya saat menyandarkan kepalanya pada kaca mobil. "kalo kamu sedang sedih jangan terlarut-larut dalam kesedihan itu, kesedihan memang hal yang baik untuk melampiaskan kekecewaan, tapi juga bisa menjadi hal yang buruk, Ia mampu menjadi pendorong untuk semangatmu menggapai mimpi namun Ia juga bisa menjadi penghambatmu dalam mengejar cita-cita mu."
623Please respect copyright.PENANApVAzcuBLYL
623Please respect copyright.PENANAu9b7CALBmy
623Please respect copyright.PENANAp3JXiGfG0C
623Please respect copyright.PENANAVI389n7tGH
623Please respect copyright.PENANAwFwrKA6dyq
623Please respect copyright.PENANAHHcHHliXsy
623Please respect copyright.PENANAYJSt3NnGIc
623Please respect copyright.PENANApJx6wTqqwB
623Please respect copyright.PENANAFvZ6dIeMNs
623Please respect copyright.PENANA2okwjuEevM
623Please respect copyright.PENANAmy1R5mxh2L
623Please respect copyright.PENANAfXsh0jpgCf
623Please respect copyright.PENANALtMh34yJWo
623Please respect copyright.PENANA2fykaZbXkD
623Please respect copyright.PENANAn6YREKQC5v
623Please respect copyright.PENANA39ZYS1Hg1X
623Please respect copyright.PENANAnvxGE8qKvk
623Please respect copyright.PENANAAsFFpG7m9K
623Please respect copyright.PENANAi76WYfkmd1
623Please respect copyright.PENANAPBbK2jBj2V
623Please respect copyright.PENANAu60BKNLg55
623Please respect copyright.PENANAXJRl6CeVev
623Please respect copyright.PENANAT67gsCa106
623Please respect copyright.PENANAxrSoFowAtJ
623Please respect copyright.PENANAstBDkl1G5Q
623Please respect copyright.PENANAMBJAWg0fWE
623Please respect copyright.PENANAYDlNghRYGP
623Please respect copyright.PENANAfH3Cenwdwn
623Please respect copyright.PENANAWwvUkNwZZt
623Please respect copyright.PENANAMepKp73J6b
623Please respect copyright.PENANAu1DWP1WivE
623Please respect copyright.PENANA27RovntumB
623Please respect copyright.PENANAmFhAUkEBsY
623Please respect copyright.PENANAiPOOqHPuUy
623Please respect copyright.PENANAE3f2lUZECG
623Please respect copyright.PENANAU3PP13AO8t
623Please respect copyright.PENANASAhAWVn9ky
623Please respect copyright.PENANAdjt6Nh4ckB
623Please respect copyright.PENANAasFOfFd0dl
623Please respect copyright.PENANA9WTRm3bNlR
623Please respect copyright.PENANAMQzCflTqv7
623Please respect copyright.PENANA5XAjSuTt2u
623Please respect copyright.PENANAXAW9U13QHs
623Please respect copyright.PENANAX4mGkpbkbA
623Please respect copyright.PENANAkefOxSdGhN
623Please respect copyright.PENANA1uiVXx2M9H
623Please respect copyright.PENANAzLupE2cVt0
623Please respect copyright.PENANAvBVmrB1XXQ
623Please respect copyright.PENANAe1melPaQJf
623Please respect copyright.PENANAa45ZBGKlK3
623Please respect copyright.PENANAKblsUdQuCr
623Please respect copyright.PENANAyzcZTAzPuD
623Please respect copyright.PENANA0RkcyU6LrW
623Please respect copyright.PENANA915NRZpZph
623Please respect copyright.PENANA62nDbSE0NR
623Please respect copyright.PENANAWKIlTGXaKw
623Please respect copyright.PENANAKC8hfHyG28
623Please respect copyright.PENANAU6v4mI4uaE
623Please respect copyright.PENANAv9blaDUbPp
623Please respect copyright.PENANAq2NbaiHwbN
623Please respect copyright.PENANA6U9zCfaYhG
623Please respect copyright.PENANAo1SYMKtA0f
623Please respect copyright.PENANAsVqNbYu31P
623Please respect copyright.PENANA6tP8ueRa1U
623Please respect copyright.PENANAaYJK8x7zHX
623Please respect copyright.PENANARxtKZcBPFQ
623Please respect copyright.PENANAEugz62Pq9w
623Please respect copyright.PENANAH3sZ18AY23
623Please respect copyright.PENANAp4lk6xE3g8
623Please respect copyright.PENANA0KBKaBxCqj
623Please respect copyright.PENANAFDYSipOMFD
623Please respect copyright.PENANA5VbHKVxIdD
623Please respect copyright.PENANALnomrABcBk
623Please respect copyright.PENANA3N5J4qz5fa
623Please respect copyright.PENANAD6yf7JUoXO
623Please respect copyright.PENANAgUDDpDzNsR
623Please respect copyright.PENANAdNeZMKd5WB
623Please respect copyright.PENANAJqTAvKmcJt
623Please respect copyright.PENANA7kooY351Ow
623Please respect copyright.PENANAY5m9YLEwQE
623Please respect copyright.PENANAjRT6WKImZ2
623Please respect copyright.PENANANqgfBYempe
623Please respect copyright.PENANAeDk3aVkerx
623Please respect copyright.PENANAUviN8z7PQx
623Please respect copyright.PENANAB5t5Ommk71
623Please respect copyright.PENANAiv4iQuq4sV
623Please respect copyright.PENANARX05IzBHw5
623Please respect copyright.PENANA0XRbT9NIQu
623Please respect copyright.PENANAXmt0YGv82j
623Please respect copyright.PENANAoeAQN0B0dv
623Please respect copyright.PENANAyyNwPD6Mu9
623Please respect copyright.PENANA7SSrQFgF35
623Please respect copyright.PENANA8e4TUHP8DU
623Please respect copyright.PENANAovbCBYpXGf
623Please respect copyright.PENANAhdIeXzZcma
623Please respect copyright.PENANAmQO66HuED4
623Please respect copyright.PENANA1LX0Cfkcsy
623Please respect copyright.PENANAJWTIcNUIbe
623Please respect copyright.PENANAtcqgNq4uOP
623Please respect copyright.PENANA3I1KSfZOC5
623Please respect copyright.PENANAtWma3v2j5M
623Please respect copyright.PENANAd0Pi25dBzs
623Please respect copyright.PENANAAseVKGeapR
623Please respect copyright.PENANAR8WJK4CUHG
623Please respect copyright.PENANAhVsINaCIQd
623Please respect copyright.PENANAYVJsgUjtyE
623Please respect copyright.PENANADepvsN44xS
623Please respect copyright.PENANAgH2HSp8R8z
623Please respect copyright.PENANAWfUhtdlUQs
623Please respect copyright.PENANAAD1zxnu2H9
623Please respect copyright.PENANAmPj5FgSjjD
623Please respect copyright.PENANA0u98yMy7Pf
623Please respect copyright.PENANAMt2TA7BVN5
623Please respect copyright.PENANAATKAbcXbqf
623Please respect copyright.PENANAF4m7xIOpes
623Please respect copyright.PENANAkRQxBdTKAF
623Please respect copyright.PENANAAoJhFTsfPQ
623Please respect copyright.PENANAPOAyLfyP2d
623Please respect copyright.PENANA5CIhuNnZvx
623Please respect copyright.PENANATabfF2i9Da
623Please respect copyright.PENANAo3DFGaXILD
623Please respect copyright.PENANAxCeetDQGVZ
623Please respect copyright.PENANAegPrCYyacu
623Please respect copyright.PENANAjfqB3KI00m
623Please respect copyright.PENANADqBc4Ts53j
623Please respect copyright.PENANA0GKUpUScmo
623Please respect copyright.PENANAgJiSUt1ZfZ
623Please respect copyright.PENANAWqnwY8P4T6
623Please respect copyright.PENANAEumSQhNlIA
623Please respect copyright.PENANAMqoxOFZlQ4
623Please respect copyright.PENANA4zScOlSO8c
623Please respect copyright.PENANAHpTHsUtyjl
623Please respect copyright.PENANAbzAgcQpnQD
623Please respect copyright.PENANAnSKkcAR9QW
623Please respect copyright.PENANAQBKxsFNOrT
623Please respect copyright.PENANAeoHnijnnSU
623Please respect copyright.PENANAEdJdWibzMA
623Please respect copyright.PENANAteoCuU5cM8
623Please respect copyright.PENANAHvEq1XgDZ6
623Please respect copyright.PENANAthq8Wup5J6
623Please respect copyright.PENANANp6U8VCedH
623Please respect copyright.PENANAXMHsBLcuO7
623Please respect copyright.PENANAG9kQ3B72tV
623Please respect copyright.PENANAVQaNijlZEJ
623Please respect copyright.PENANAyx5ntIRcFX
623Please respect copyright.PENANAVSLEgXquoS
623Please respect copyright.PENANAfeczEfZzrK
623Please respect copyright.PENANAxANl8yYL39
623Please respect copyright.PENANAapceDv15s7
623Please respect copyright.PENANA6J6RHdH3rq
623Please respect copyright.PENANAemYzdoaWOP
623Please respect copyright.PENANA7JEOqP9PCd
623Please respect copyright.PENANAPuKF3jSXmC
623Please respect copyright.PENANAxIbrTFMEDt
623Please respect copyright.PENANAB2wDyuJ3qn
623Please respect copyright.PENANAIW2omRuBJK
623Please respect copyright.PENANAJW3DBA2YmJ
623Please respect copyright.PENANAEDnmQQuR8W
623Please respect copyright.PENANAh8olkZmPfH
623Please respect copyright.PENANAHMCIYiLzUf
623Please respect copyright.PENANAPWnBrIRlsg
623Please respect copyright.PENANAEg7Zq16o02
623Please respect copyright.PENANAaMNJxyq04Q
623Please respect copyright.PENANAr3PmhURS3F
623Please respect copyright.PENANA8YfSSGCV8c
623Please respect copyright.PENANAmoebRUGdIX
623Please respect copyright.PENANAfzuG3FFVhl
623Please respect copyright.PENANAipqEPSEY6y
623Please respect copyright.PENANAOfZW0VqFaf
623Please respect copyright.PENANAkK1RG6YQhV
623Please respect copyright.PENANAG5XF1DPjH8
623Please respect copyright.PENANAVvC8l4XukY
623Please respect copyright.PENANAXHaqZ7klLU
623Please respect copyright.PENANAwdHZGxj2Fh
623Please respect copyright.PENANAalLEK7CeLj
623Please respect copyright.PENANAM1i1ZHfJnE
623Please respect copyright.PENANAqC7kaIHAPD
623Please respect copyright.PENANAs44tYalz7t
623Please respect copyright.PENANAqO809qAy9V
623Please respect copyright.PENANAT5dKwJEoMe
623Please respect copyright.PENANAIyQko91Da9
623Please respect copyright.PENANAjPTffKAxxL
623Please respect copyright.PENANA28YqUyEL1D
623Please respect copyright.PENANAdY5SvK9TnQ
623Please respect copyright.PENANAGmqR30Jpoo
623Please respect copyright.PENANAeaOEQ4z4Ur
623Please respect copyright.PENANAKyypwyqNbs
623Please respect copyright.PENANAhd4q3gtjzo
623Please respect copyright.PENANALal5u8TWnO
623Please respect copyright.PENANAIBgeO40Zll
623Please respect copyright.PENANAgjUYFrXLfT
623Please respect copyright.PENANAwKie5fY3pM
623Please respect copyright.PENANAkUP1L8AFSK
623Please respect copyright.PENANAjtfAzddjpi
623Please respect copyright.PENANAy20tFAWQir
623Please respect copyright.PENANASP9X1ce76G
623Please respect copyright.PENANAOAwIxnNHcL
623Please respect copyright.PENANAiY0rlkAuJn
623Please respect copyright.PENANA3NoH1fszun
623Please respect copyright.PENANAFUqZ0pUkOH
623Please respect copyright.PENANALWiomB7QB0
623Please respect copyright.PENANAnhrvU3rRAR
623Please respect copyright.PENANALw1o9hihDK
623Please respect copyright.PENANApwl2eA9eJp
623Please respect copyright.PENANAc2mNwPqw4H
623Please respect copyright.PENANAJo96FNy6Sf
623Please respect copyright.PENANAjGO8RE0QRO
623Please respect copyright.PENANAhw8vJS85vk
623Please respect copyright.PENANAOcthPwnwDB
623Please respect copyright.PENANAyKizrz35vm
623Please respect copyright.PENANArmClyLvUC0
623Please respect copyright.PENANACennQXit1X
623Please respect copyright.PENANAM1NvdzJa5f
623Please respect copyright.PENANAfn8LSzv496
623Please respect copyright.PENANAnZz1A95oFO
623Please respect copyright.PENANAvMxy4vNobl
623Please respect copyright.PENANA3iEdSuLbOu
623Please respect copyright.PENANAP3YqNgyHkr
623Please respect copyright.PENANA7JWAMfMW7Z
623Please respect copyright.PENANAmN9sA8fItW
623Please respect copyright.PENANAjO2BJRp2iY
623Please respect copyright.PENANAYz24vBpZED
623Please respect copyright.PENANAjibhz5ywiU
623Please respect copyright.PENANAlSba38E6v7
623Please respect copyright.PENANAA1i7hdrpSu
623Please respect copyright.PENANA2gflUopJDR
623Please respect copyright.PENANAKNHjxEjzzv
623Please respect copyright.PENANAh6dPoWvpWY
623Please respect copyright.PENANAgdsr05qfIh
623Please respect copyright.PENANAQhhRNGjYly
623Please respect copyright.PENANABICpTqIap1
623Please respect copyright.PENANAx4AJxiR9r4
623Please respect copyright.PENANA0PqgplGC99
623Please respect copyright.PENANA8Vfa2Z04H1
623Please respect copyright.PENANA59nQJsrskl
623Please respect copyright.PENANAcsGJfCpV9T
623Please respect copyright.PENANA1ZkwxhycRp
623Please respect copyright.PENANAQx1NhReg1W
623Please respect copyright.PENANAicSxGkuUsP
623Please respect copyright.PENANAb8XBeqsoG3
623Please respect copyright.PENANA0B55iCEwiB
623Please respect copyright.PENANAPqJsuDsYP4
623Please respect copyright.PENANAKsdgmDlTX7
623Please respect copyright.PENANAJSWWjh9lKH
623Please respect copyright.PENANAElN6S8CgcD
623Please respect copyright.PENANAjzJRrmAbHY
623Please respect copyright.PENANAeI0Erpvk3P
623Please respect copyright.PENANAwHXwvmpv50
623Please respect copyright.PENANAycqWnbiIhd
"Aku mengerti ibu, terima kasih telah mengingatkanku, biar aku yang berusaha untuk saat ini meskipun itu sulit, tapi aku yakin bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi sesuatu yang baik-baik saja, dan menjadikanku seseorang yang lebih baik." Gumamnya dalam hati, Ia hanya melamun menatap jalan yang di lewati dari kaca jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, Ia berharap Aina tidak membuat suatu hal yang menyakitkan kembali dan berhasil membuat hal yang menyenangkan semua orang.
ns216.73.217.10da2