Lampu jalan menghiasi setiap sudut wilayah yang Ia lewati, hawa malam yang dingin menambah rasa sendu yang bercampur bahagia di dalam dirinya, Ia merasa bersedih karena kekasih yang Ia sayangi mulai pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat bagi dirinya untuk berteduh, namun Ia pun merasa bahagia karena telah mengukir beberapa kisah bersama kekasihnya itu.
517Please respect copyright.PENANAsFDcV4U0UR
Keesokan harinya, saat Astra sedang beristirahat di dalam kamarnya, 1 jam setelah Astra selesai mengikuti kegiatan di kampusnya, Ia mendapatkan pesan dari seorang sahabatnya yang bernama Rangga, di dalam pesan itu Rangga mengajak Astra untuk pergi mendaki gunung Sagara yang berada di daerah Garut setelah Ia menyelesaikan Ujian Akhir Semesternya nanti.
517Please respect copyright.PENANAKmUuEAugWt
"Astra, muncak mau ikut kaga?, ke sagara nih." Ucap Rangga dalam sebuah pesan.
517Please respect copyright.PENANAj1fVjOeLf3
"Boleh, hayu aja, kapan?" Balas Astra sembari meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.
517Please respect copyright.PENANAzMKrE1vkZw
"Lu libur kuliah kapan?"Balas Rangga cepat.
517Please respect copyright.PENANAK2pJwi6t0R
"Minggu depan aing UAS, beres UAS aja."
517Please respect copyright.PENANAERG6gsGdHG
"Asli ya, kesana naik motor, nginep dulu di rumahnya si Zidan di garut kota."
517Please respect copyright.PENANAkQG5AJtyWC
"Oke, nanti aja ku kabarin lagi." Ucap Astra sembari menyimpan ponselnya di sampingnya.
517Please respect copyright.PENANADxS0yPQxLy
Saat Astra hendak beranjak dari tempat Ia bersantai, Ia kembali mendengar notif poselnya yang baru saja Ia simpan, Astra pun mengambil kembali ponselnya dan membuka pesan yang Ia dapatkan dari kekasihnya.
517Please respect copyright.PENANAndi80k5JVQ
"Astra aku mau pergi ke rumah temen, temenku ultah, dia ngundang aku makan-makan, mau di traktir katanya, cewe kok hehehe." Ucap Aina dalam pesan tersebut.
517Please respect copyright.PENANAl2x73bBKHt
"Iya, boleh saja, laki-laki juga boleh asal bisa jaga diri, jan lupa mandi dulu biar ga malu-maluin."Balas Astra dengan cepat.
517Please respect copyright.PENANAERPk25y9Oz
"Makasiiiih, udah dong, udah mandi udah wangi."
517Please respect copyright.PENANA4Jg6dUztVJ
"Bagus, biar yang lain tau kalo babuku wangi, hahaha."Balas Astra sembari tersenyum.
517Please respect copyright.PENANAarh8RlpiQD
"Sembarangan, ya sudah aku siap-siap dulu yaaah, daah."
517Please respect copyright.PENANAxOXkGslT2J
Astra dan Aina memang tidak sering mengobrol dalam kolom chat, waktu hubungan yang sudah lama juga kesibukan yang Astra alami membuatnya jarang sekali memegang ponselnya, tapi Aina tidak mengeluh Ia mengerti apa yang Astra selalu lakukan, Ia tahu bahwa Astra tak mungkin berbohong, mereka hanya saling bertukar kabar ketika ada satu hal penting yang akan terjadi.
517Please respect copyright.PENANAwIPENOCfUP
Astra bergegas mengambil handuknya yang tersimpan di kursi kayu di dalam kamarnya, Ia lupa menjemur handuknya tadi pagi karena Ia kebablasan hingga membuat Ia harus terburu-buru Menuju kampusnya, "Tidak terlihat kotor juga kok" Gumam Astra dalam hati, Astra lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.
517Please respect copyright.PENANAfzjyObcOG5
>>><<<
517Please respect copyright.PENANAvOTxTJzzOm
Di saat beberapa kawan-kawannya sedang berbincang dan Asyik bercanda, Aina duduk di sebuah bangku taman rumah kawannya, Ia tidak ingin memasuki obrolan mereka, pandangannya lurus menatap cakrawala yang sedang memudarkan warna jingga indahnya menjadi hitam, di kala dirinya sedang berusaha mengasingkan diri dari keramaian, seorang lelaki datang menghampiri lalu duduk di sampingnya.
517Please respect copyright.PENANA6qr6YPJPev
"Langitnya lumayan indah yah." Ucap lelaki itu sembari mendaratkan lengannya di bahu Aina. "Perubahan warnanya memang benar-benar membuat kita selalu terbawa suasana." Lanjutnya.
517Please respect copyright.PENANASchFKUSCNt
"Kamu kenapa ikut kesini?" Ucap Aina dengan halus, sembari memandang lelaki itu.
517Please respect copyright.PENANA8WE2ciZ4yq
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersedih, Ada masalah apa cerita dong." Ucap lelaki itu.
517Please respect copyright.PENANAEgGIy9Ly8w
Aina hanya bisa terdiam ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan semacam itu kepadanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa, Ia teringat kepada Astra saat lelaki itu melontarkan pertanyaannya, Ya, lelaki itu adalah Mara, Ia adalah seorang kekasih dari Aina selain Astra, namun, Ia juga tidak tahu bahwa Aina sudah mempunyai seorang kekasih yang telah lama menempati hatinya selain dirinya, karena saat itu Aina berkata bahwa dirinya selalu merasa sendiri, dan sifat Aina yang selalu terbuka membuat Ia menjadi yakin bahwa Aina tidak mempunyai seseorang yang sedang mengisi hatinya selain dirinya.
517Please respect copyright.PENANApbOMWSVcuK
"Yu masuk, makan dulu, udah di panggil sama kawan-kawan juga" Ajak Mara kepada Aina, terlihat beberapa kawannya yang sedang memanggil mereka ketika Aina menoleh kepada asal suara yang terdengar tersebut.
517Please respect copyright.PENANAcI5vjXHymz
"Sini masuk hey, nanti lagi aja berduaannya habis makan." Ucap salah seorang di antara mereka.
517Please respect copyright.PENANA7wJ3qwOvP4
"Iya-iya ini mau." Jawab Mara " Yu, masuk." Ajaknya kepada Aina sembari memegang lengan Aina.
517Please respect copyright.PENANADLpPVBPnB5
"Iya hayu." Jawab Aina pelan sembari mulai berdiri.
517Please respect copyright.PENANAOzNkYfaOBf
Mara lalu menuntun Aina masuk menuju ruangan yang telah di siapkan, ketika masuk terlihat beberapa kawan-kawannya yang sudah mulai mengambil makanan yang di sediakan oleh seorang gadis, yang sedang menyambut baik hari dimana Ia di lahirkan. Terlihat pula beberapa makanan yang tersusun rapih di atas karpet yang hangat.
517Please respect copyright.PENANAMm6BT6X9Ol
"Aina, Mara, makan dulu mumpung masih anget." Ucap seorang gadis tersebut.
517Please respect copyright.PENANAtXKxptvs85
"Makasih yaaah, panjang umur semoga rezekinya di lancarkan." Ucap Aina membalas sambutan dari kawannya.
517Please respect copyright.PENANAuSHQ33tCfh
"Mentang-mentang punya pacar pengennya berdua aja." Ucap salah seorang gadis lainnya kepada mereka berdua sembari terkekeh.
517Please respect copyright.PENANAqEyUK3PxU3
Mara hanya membalas dengan tersenyum malu dan menggaruk bagian belakang kepalanya, namun tidak dengan Aina, Ia hanya sedikit tersenyum sebelum Ia memalingkan wajahnya, lalu mulai mengambil makanan yang telah di sediakan untuknya juga, hatinya di selimuti oleh kegelisahan, pikirannya di penuhi oleh rasa takut, namun Ia tidak pernah bercerita kepada siapapun, hanya tuhan dan dirinya lah yang mengetahui sebuah keburukan yang sedang Ia lakukan, dan Ia tidak pernah berharap jika keadaan ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti.
517Please respect copyright.PENANAow93izpqUy
>>><<<
517Please respect copyright.PENANANE8PTtI0D1
Di hari rabu yang cerah Astra bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat, Ia menyiapkan segalanya dengan sangat matang, segala hal yang Ia butuhkan telah Ia masukkan kedalam ransel besarnya, ketika sedang Asyik berbenah, dering ponsel muncul di atas sebuah meja yang ada di sebelahnya, menandakan sebuah pesan telah di terima oleh ponsel tersebut.
517Please respect copyright.PENANAFU5YTqjW3Q
"Astra aing berangkat ke rumah Zaki duluan, pokonya jam 12 harus sudah ada di sana." Ucap Rangga pada pesan tersebut. "Zaid, Iqbal, dan Ilham sudah pada di sana." lanjutnya.
517Please respect copyright.PENANAr2iZEoorO3
"Oke, bentar lagi aku berangkat." Balas Astra sembari kembali membereskan perlengkapannya.
517Please respect copyright.PENANAYvAfUvOaYr
Setelah selesai, Astra lalu bersiap-siap untuk pergi menuju rumah yang telah di tentukan menjadi tempat perkumpulan mereka, Astra lalu membuka ponselnya, Ia merasa bingung karena Ia belum mendapatkan pesan dari kekasihnya Aina, bahkan pesan semalam yang bertuliskan "sleep tight" pun belum ada tanggapan sama sekali.
517Please respect copyright.PENANANvryoubgxf
"Mungkin sedang sibuk" gumamnya dalam hati.
517Please respect copyright.PENANAPo7TTudW80
Ia pun kembali menuliskan pesan ke room chat kekasihnya itu, Ia menjelaskan bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, namun Ia tidak mendefinisikan ke tempat mana Ia akan pergi, Ia tidak ingin memberitahu Aina bahwa Ia akan pergi ke Gunung Sagara yang berada di daerah Garut, entah karena alesan apa Ia tidak ingin memberitahunya.
517Please respect copyright.PENANA8Ja3GCRfIZ
Astra lalu mulai beranjak pergi setelah Ia, mengecup punggung lengan sang ibu, juga setelah Ia meminta izin pergi kepada sang Bapak, setelah sampai di rumah kawannya yang berada di daerah Kiara Condong, Ia dan kawan-kawannya pergi menuju terminal cicaheum lalu memesan tiket bis menuju Terminal Guntur Garut, setelah mendapatkan tiket dan memulai perjalanan, Astra tertidur pulas di dalam bus Marita, Astra tertidur selama dalam perjalanan, akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Astra dan rombongannya sampai pada pukul setengah 5 sore, dan berdiam di sebuah warung nasi yang tersedia di dekat terminal untuk makan sore, memesan kopi lalu menyalakan sebatang rokok di lengannya.
517Please respect copyright.PENANApRdksmNlKH
Astra membuka ponselnya yang selama perjalanan telah Ia matikan datanya, Ia Berharap Aina telah membalas pesannya ketika Ia Menyalakan kembali data ponselnya.
517Please respect copyright.PENANATCycWIfBAC
"Mau kemana ih, Awas sama cewe.", "Ya udah hati-hati, aku lagi sama temen-temen ini di bioskop.", "KO CEKLIS!!!", "MAU KEMANAA IH." Terlihat pesan berantai yang di kirimkan oleh Aina bersamaan dengan notif lainnya setelah Ia kembali menyalakan data ponselnya.
517Please respect copyright.PENANA1Ds3Ot46BR
"Lagi di terminal wonosobo, mau ke sumbing, hehehe." sembari memberikan hasil foto yang memperlihatkan Ia dan beberapa kawannya sedang beristirahat di sebuah warung makan.
517Please respect copyright.PENANANeZ5z6BSEM
Setelah selesai beristirahat Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Alun-alun Garut, dan memutuskan untuk mencari warung angkringan dekat sana sembari menunggu seorang kawan bernama Zidan menjemput mereka, mereka pun beristirahat di sebuah angkringan bernama angkringan om odon di Jln. Ahmad Yani garut, dan memberitahu zidan bahwa mereka berada di sana.
517Please respect copyright.PENANA7LZX0E8VcT
>>><<<
"Film nya serem." Ucap Aina setelah menonton Film Kong Skull Island di bioskop Ramayana Mall di Garut.
517Please respect copyright.PENANA5z2LbfV6Lh
"Lanjut kemana nih?" Ucap Mara sembari menggenggam lengan kiri Aina.
517Please respect copyright.PENANAvhBOvcS8HV
"Kemana aja deh, aku ngikut." Ucap Aina sembari membalas pesan Astra dengan lengan kanan Aina."Oiya hati-hati yaaah, naik sekarang?" Balas Aina lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya di tas yang Ia gendong di bahu kanannya, Aina mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang menjadi gaya berbusananya.
517Please respect copyright.PENANAaJMtoMj7sp
Setelah mereka berdua keluar dari tempat tersebut, Mara membawa Aina pergi menuju sebuah tempat untuk membeli makanan yang berada dekat dari daerah mereka berada, mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan bersamaan dengan motor lain yang ikut terparkir juga.
517Please respect copyright.PENANAdo1k5q2rQE
"Mau makan ga.?" tanya Mara kepada Aina Sembari melepaskan helm Aina yang masih terpasang.
517Please respect copyright.PENANACpNnXgoNyH
"Mau, hehehe." Balas Aina tersenyum.
517Please respect copyright.PENANA14cX3lERwK
Mereka pun, bergegas menuju sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motornya, waktu menunjukan pukul stengah enam sore ketika Aina berjalan sembari menggenggam lengan kiri Mara, juga meminum green tea yang telah Ia beli sebelumnya, setelah berjalan beberapa meter, mereka sampai ke tempat makan yang di maksudkan , mereka lalu memesan beberapa makanan dan Aina pun terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggil namanya.
>>><<<
517Please respect copyright.PENANAl3JUUoE9Iv
Waktu menunjukan pukul setengah enam kurang sepuluh menit ketika mereka selesai mengemil di angkringan tersebut, mereka lanjut berbincang sembari menunggu Zidan datang menjemput mereka.
517Please respect copyright.PENANApxvprHX5Vm
"Mana ieu teh, baturan manehna ga?"(mana ini teman kamunya?). Tanya seorang kawan yang bernama Zaid kepada Rangga.
517Please respect copyright.PENANA0nkB0J7Q2r
"tunggu aja, katanya baru mau otw." Balas Rangga sembari meneguk Air putih yang Ia ambil dari saku kanan tas carier nya.
517Please respect copyright.PENANAOx9oOuHAtG
Astra dan Zaki tertawa terbahak-bahak ketika mereka melihat sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tidur di dalam bis dengan posisi wajah menghadap sedikit serong ke atas dengan mulut yang terbuka, Iqbal terdiam dan hanya memohon kepada mereka untuk menghapus foto tersebut.
517Please respect copyright.PENANADityN2nrpK
"Udah mangap ngacai lagi." Ucap Astra sembari tertawa terbahak-bahak.
517Please respect copyright.PENANAplhBCm0H8Y
"Kalo di gantungin teh celup di tetesannya, bakal jadi varian baru" Balas Zaki sembari ikut tertawa.
517Please respect copyright.PENANA01PaTqyszy
Mereka semakin tertawa ketika melihat raut wajah Iqbal yang terlihat sangat malu dan tetap meminta foto itu di hapus.
517Please respect copyright.PENANAojtLbsAFJQ
"Hapus atuh ih, malu aing suka di jadiin sticker sama kalian mah." Pinta Iqbal memelas.
517Please respect copyright.PENANAWweXXuZTu4
"Ahahahahaha, panik." Ucap Astra di lanjutkan dengan tertawa.
517Please respect copyright.PENANA7rxtfdijQ2
"Panik, hahahhaa." Sambung zaki sembari mulai berhenti tertawa.
517Please respect copyright.PENANAaKUvgBcA7O
Saat sedang Asyik berbincang Zaid mengingat sesuatu ada beberapa perlengkapan yang lupa Ia bawa, Zaid meminta Astra dan rangga untuk mengantarnya ke sebuah warung yang tersedia tepat di sebrang jalan.
517Please respect copyright.PENANA6zGb3LNfVw
Ketika sedang mengantar Zaid yang sedang berbelanja kebutuhannya, Astra melihat seorang gadis di sebrangnya, dengan tangannya yang menggenggam seorang lelaki sedang berjalan menuju angkringan tersebut, lalu memilih beberapa makanan untuk mereka pesan saat mereka telah sampai, wajah gadis itu sangat Ia kenali dan wajah yang selalu hadir dalam lamunannya sebelum tidur.
517Please respect copyright.PENANAXc9wQpprHz
Dirinya tersadar bahwa itu adalah Aina yang sedang berjalan dengan seorang lelaki yang sedang menggenggam tangannya, Pikirannya kacau, Hatinya Seperti membeku dan terus memunculkan perasaan emosi, berbagai persepsi datang dari berbagai sudut, apakah yang Ia rasakan dan Ia lihat ini benar, Ia terdiam, gejolak emosi di dirinya bertambah ketika lelaki tersebut mengusap kepala Aina.
517Please respect copyright.PENANAzmUG4hjfnB
Astra lalu menghampiri mereka setelah memanggil nama gadis tersebut, Ia menyembunyikan perasaan kecewa di wajahnya dan memasangkan raut wajah seperti biasanya, Rangga mengikuti Astra dari belakang seolah Ia pun melihat hal yang sama dan tahu apa yang sedang terjadi.
517Please respect copyright.PENANAmDfW7TXgFB
"Ainaaaa." Ucap Astra dengan sedikit berteriak namun dengan nada yang halus, sembari melangkah perlahan mendekati Aina dan seorang lelaki yang menemaninya.
517Please respect copyright.PENANAOKp5wBwqsc
Aina terkejut ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ia lebih terkejut lagi ketika Ia mencoba untuk membuktikan apakah suara yang Ia dengar ini benar-benar Ia kenali, dan mengetahui bahwa seseorang yang memanggil namanya itu adalah Astra yang berjalan ke arahnya dengan celana pdl, dan sepatu hitam, juga kemeja berlambangkan merah putih yang berada di lengan kanannya.
517Please respect copyright.PENANAIRjyXUqLcm
Secara tiba-tiba Ia melepaskan genggaman tangannya dari Mara, wajahnya menampilkan rasa takut yang mendalam, Akalnya hanya bisa terdiam dan tegang ketika melihat bahwa itu adalah Astra.
517Please respect copyright.PENANApxr20cLnu2
Astra semakin dekat dengan Aina, Mara tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi kepada Aina.
517Please respect copyright.PENANA9ugb1gH7W8
"Kamu kenapa?" Tanya Mara dengan raut wajah bingung.
517Please respect copyright.PENANAnLUrQphQyw
"Ainaaa, apa kabar?" Tanya Astra setelah tepat berada di depan mereka berdua.
517Please respect copyright.PENANA4Wh6wu5iZL
Aina hanya terdiam ketika melihat Astra berada di dekatnya.
517Please respect copyright.PENANAzIQxr6hRVe
"Kenalin mas namaku Astra, kawan sekolah SD Aina dulu, mas pacarnya mas?" Ucap Astra sembari menyodorkan tangannya kepada Mara.
517Please respect copyright.PENANAzQX6XdOaQm
"Oiya, Salam kenal saya Mara, Iya saya pacarnya Aina, kenapa yah?"
517Please respect copyright.PENANA1Lyzm3cqtv
Astra terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Mara, bahwa Ia adalah kekasih dari Aina, ketika hendak kembali berbincang dengan Mara, Aina menangis lalu memeluk Astra secara tiba-tiba, Mara terdiam ketika melihat Aina memeluk Astra, Lalu Rangga mencoba mengajak Mega untuk pergi dan mengobrol dengannya.
517Please respect copyright.PENANAZvN8y2GD9C
"MAAFIN AKU, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari menangis.
517Please respect copyright.PENANAVmnNrmtfKi
"Kenapa aku harus maafin kamu?" Jawab Astra dengan nada pelan.
517Please respect copyright.PENANAnLSmxtG4Gw
"Aku ga bermaksud untuk seperti ini, aku hanya tidak bisa menahan rinduku kepadamu, Aku melakukan ini agar Aku bisa menahan rinduku, dengan membaginya ke pada orang lain, MAAFIN AKU PLIS, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari duduk bersimpuh kepada Astra.
517Please respect copyright.PENANAS4cdFARRTs
Astra lalu membantu Aina untuk berdiri, namun Aina menolak dan tetap menangis kepada Astra, Astra memaksa Aina untuk bangkit dan mencari tempat yang lebih sepi untuk berbincang, terlihat beberapa orang memperhatikan mereka, dan beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
517Please respect copyright.PENANAM2ZdmgkRVd
Astra pun duduk di samping Aina setelah berhasil membawanya ke tempat yang lebih sepi dari keramaian.
517Please respect copyright.PENANALQEd0Msmax
"Apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu keji?, yah memang menurutmu itu baik buatmu, tapi apa yang menurut baik itu sangat buruk bagi orang lain." Ucap Astra kepada Aina.
517Please respect copyright.PENANAoSzCPeVYxG
"AKU MINTA MAAF, Tolong maafin aku, aku gamau kamu pergi." Ucap Aina sembari menyandarkan kepalanya dalam dada Astra.
517Please respect copyright.PENANA0Ql6HzcZ2B
"Kalau kamu ga bisa menahan rindu kepadaku, kenapa kamu tidak menyudahi hubungan kita sedari dulu." Ucap Astra sembari tersenyum di hadapan Aina.
517Please respect copyright.PENANAOLaN5VFH3Z
"Aku tau aku salah, tapi..." Aina tidak bisa berkata apa-apa lagi, Ia hanya bisa menangis kepada Astra.
517Please respect copyright.PENANArXmWHA10xy
"Ya memang kamu gak salah, karna itu pilihan kamu, tapi siapa juga yang ingin perasaannya di bagi dua dengan orang lain, mungkin ada yang bisa menerima, dan jika kamu melakukannya untuk orang lain dan bukan kepadaku aku tidak masalah, tapi apa yang kau lakukan hari ini, adalah tertuju untukku, dan aku hanya tidak bisa menerima itu, aku tau aku tidak selalu ada di sampingmu dan itu berat untukmu."Ucap Astra kepada Aina.
517Please respect copyright.PENANABQJM3PRD7A
"Tolong jangan pergi, aku mohon jangan pergi." Ucap Aina sembari memeluk lebih erat tubuh Astra.
517Please respect copyright.PENANAm9O09vVMQC
Astra membawa Aina menuju ke sebuah warung tempat Ia dan kawan-kawannya beristirahat, terlihat seorang kawan yang bertujuan untuk menjemput kami sudah tiba disana.
517Please respect copyright.PENANA7BcXKs6Hs0
Di sisi lain, Mara dan Rangga berbincang mengenai apa yang sedang terjadi, dan apa yang seharusnya dilakukan.
517Please respect copyright.PENANAFmhyNj5mwI
"Ada apa sama Aina, Siapa dia." Tanya Mara kepada Rangga dengan wajah bingungg.
517Please respect copyright.PENANAnmNJg0agHp
"Aku hanya, ingin tanya sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan Aina" Ucap Rangga sembari menenangkan Mara.
517Please respect copyright.PENANAmynLM98lce
"Kenapa aku harus memberitahumu." Balas Mara dengan raut wajah mulai kesal.
517Please respect copyright.PENANAg75lwJ5ZbV
"Aku Rangga, dan kawanku itu Astra, Ia adalah kekasih dari Aina dan sudah menjalin hubungan dengan Aina selama satu tahun lebih, kalau anda tidak percaya, anda boleh menanyakan kepada Aina nanti."
517Please respect copyright.PENANAwGvOWxeezr
Mara hanya bisa terdiam ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Rangga, dalam hatinya ada keraguan apakah ini benar atau tidak, Ia tidak bisa menerimanya jika ini benar, teruma dengan kisah hari ini yang baru saja Ia ciptakan.
517Please respect copyright.PENANATcRdUxnTUV
"Tunggu saja, dulu, Biarkan Astra yang menentukan."
517Please respect copyright.PENANAiGS8bOukmp
Rangga, dan Mara berjalan mendekati Aina dan Astra ketika mereka sudah berada di tempat asal mereka berbincang, terlihat Aina yang sudah sedikit tenang ketika menyandarkan kepalanya di dada Astra, juga Astra yang sedang mengusap rambutnya, Ia masih sesenggukan namun tidak mengeluarkan Air matanya.
517Please respect copyright.PENANAOHHqS7hU5e
"Sudah, mengerti kah?" Tanya Astra kepada Mara sembari berusaha melepas pelukan Aina, namun Aina tetap mempertahankan pelukannya. "Aku sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaanku, dan meninggalkan Aina untukmu." Lanjutnya.
517Please respect copyright.PENANA14Qw4BjE6G
Aina tekejut ketika mendengar apa yang Astra ucapkan, Ia kembali menangis, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras, Situasi semakin rumit, teruma dengan keadaan Aina yang benar-benar tidak ingin melepaskan Astra, setiap Insan yang berlalu lalang memperhatikan apa yang sedang terjadi, Mara pun tidak pernah menyangka bahwa apa yang terjadi hari ini, Ia hanya bisa terdiam, raut wajahnya menampakkan kekecewaan, segala perasaannya hancur begitu saja, begitupun dengan Astra Ia terlihat seperti berusaha untuk menahan tangisnya, Ia tetap menyembunyikan perasaan kecewa di dalam dirinya.
517Please respect copyright.PENANAZp9Fi00S4K
"Ainaaaa, aku harus pergi, kebetulan aku akan pergi mendaki gunung, jadi aku bisa menghilangkan beban pikiran atas apa yang terjadi hari ini esok."
517Please respect copyright.PENANAUuvI3Sgzi2
"Tolong, kasih aku kesempatan." Ucap Aina sembari menangis sesenggukan dan memukul-mukul bahu kanan Astra.
517Please respect copyright.PENANA3V3n1F66WO
"Aku bisa memberimu kesempatan, tapi aku tidak yakin apakah kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukku, aku hanya takut hal ini terulang kembali, oleh karena itu, aku memilih untuk melepaskanmu dan membiarkanmu pergi dengan seseorang yang selalu ada untukmu." Ucap Astra dengan pelan. "Ga malu apa di liatin orang." Lanjutnya.
517Please respect copyright.PENANAkE3lz70teS
"Aku Cuma, mau kamu maafin aku."Jawab Aina sembari masih menangis.
517Please respect copyright.PENANAUeKBs4vxrT
"kamu pernah mendengar bukan, Bahwa perasaan bukanlah paksaan?." Ucap Astra setelah mengingat, sebuah klausa dalam sebuah buku berjudul Garis Waktu yang di tulis oleh Penulis ternama bernama Fiersa Besari, "Kamu ngaku kamu salah, kamu mau ga minta maaf dulu sama Mara, kalau kamu mau mungkin aku bisa memafkanmu" Ucap Astra sembari menyuruh Mara untuk bersiap menggantikan posisi duduknya.
517Please respect copyright.PENANAY2TnQD46dp
"Tapi kamu harus maafin aku." Ucap Aina sembari menangis lalu melepaskan pelukannya.
517Please respect copyright.PENANAzjyXk6mgft
"Iyaa." Astra lalu mengusap air mata Aina sebelum Ia berdiri lalu menyuruh Mara duduk di samping Aina.
517Please respect copyright.PENANAHp2gjbkN8e
"Maafin aku, udah bikin kamu kecewa ucap Aina sembari sesenggukan."
517Please respect copyright.PENANAvnFwO3bp7I
"Iya, aku maafin" Ucap Mara sembari menarik kepala Aina kedalam pelukannya.
517Please respect copyright.PENANAfuL8IK8vhu
"Aku, sudah memaafkanmu," Ucap Astra sembari kembali menggendong tas cariernya.
"Aku juga sudah mengikhlaskanmu untuk berada di samping Mara, dan dengan ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini." Ucap Astra sembari tersenyum kepada Aina.
517Please respect copyright.PENANALaBeb3TyFl
Aina hanya terdiam sembari menangis mendengar ucapan Astra saat berada dalam pelukan Mara, Ia memukul- mukul Mara yang tidak bersalah.
517Please respect copyright.PENANAV6H32EFKW2
"Mara tolongin akuuu." Ucap Aina sembari menangis dan memukul-mukul lengan Mara, "Kamu jahat Astra, katamu kamu akan memaafkanku." Ucap Aina dengan suara yang sesenggukan.
517Please respect copyright.PENANAm7nVLRt5ac
"Aku, sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku kembali kepadamu, aku Cuma membantumu memberikan pilihan yang mungkin terbaik untukmu." Ucap Astra sembari mulai menitihkan Air matanya.
517Please respect copyright.PENANA59SpMFBLBX
"Aku harap kamu bisa menjaga perasaan seseorang yang benar-benar menghargaimu, Mara telah menghargai keputusanku, dan itu berarti Ia sudah memberanikan diri untuk menjagamu untukku."
517Please respect copyright.PENANAuAcwvs0yef
"Mara maafin aku udah menyakitimu, tapi bantu aku agar lelaki itu mau bersamaku kembali" Ucap Aina menangis deras, Ia hanya bisa meminta Mara membantunya, tanpa Ia sadari permintaan itu juga melukai hati mara.
517Please respect copyright.PENANAA6jt0CMPGL
"Mungkin Ini pertemuan terakhir kita hari ini, tapi mungkin kita bisa bertemu di lain hari sebagai teman, dan aku tidak pernah menganggapmu ancaman bagi hatiku, jika kau ingin bercerita kepadaku, aku akan dengan senang hati menjadi pendengar bagi ceritamu." Ucap Astra kembali.
517Please respect copyright.PENANALaCaajDcXY
"Tolong Astra maafin aku, aku tau aku salah tolong jangan hilang." Ucap Aina menangis, kesedihannya sangat mendalam, Ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang lebih buruk itu terjadi, dan Ia tidak pernah siap untuk hal ini.
517Please respect copyright.PENANAyK6WCiDbrD
Astra hanya bisa berusaha untuk menjaga jiwa dan hatinya untuk tetap kuat.
517Please respect copyright.PENANAnWNeoc48wl
"Aku sudah bilang, berakhir dalam satu hal bukan berarti berakhir dalam semua hal, Aku masih bisa menganggapku sebagai teman." Ucap Astra dengan suara yang bergemetar.
517Please respect copyright.PENANAFdNBqgKD07
Aina terdiam ketika mendengar suara gemetar Astra lalu menatap Astra dalam-dalam, ketika melihat Astra menitihkan air matanya sembari tersenyum kepada dirinya, Ia sadar betapa jahatnya perlakuan dirinya kepada Astra, dan Ia tidak bisa membantah apa yang Astra katakan, Ia tahu bahwa apa yang di katakan benar-benar pilihan yang berasal dari hatinya, namun Ia juga tak tahu apakah pilihan yang di buat itu untuk membuatnya lebih bahagia atau membuat dirinya yang menjadi lebih bahagia.
517Please respect copyright.PENANAhM2XFtLycQ
"Kau sadarkan, dengan apa yang telah kau perbuat?." Ucap Mara kepada Aina yang berada dalam pelukannya. "Aku harap, kau tidak mengulangi sikap buruk, yang kau lakukan." Ucap Mara.
517Please respect copyright.PENANADM3yBNTSVR
"Aku titip Aina kepadamu yah, jaga Ia baik-baik" Ucap Astra kepada Mara lalu mengelus rambut Aina sembari menatap matanya. "Ini elusan terakhirku, Aku akan melepasmu disini bersama Mara, maaf aku berbohong soal kepergianku ke gunung sumbing, sebenarnya aku akan pergi ke Gunung Sagara esok, dan memberikan surprise kepadamu untuk kehadiranku sebelum aku berangkat nanti, yaaah namun realita berkata lain dengan khayalan yang menjadi rencanaku hari ini." Ucap Astra kepada Aina sembari tetap menitihkan air matanya yang sudah tidak tertahan, namun menjaga suaranya agar tetap tegar.
517Please respect copyright.PENANAFbcIb3CVNK
Astra dan kawan-kawannya pergi menuju mobil, dimana Ia akan dibawa menuju tempat yang akan disinggahinya sebelum melakukan pendakian esok hari, Aina menangis lebih deras ketika Astra pergi meninggalkannya, terutama lambaian tangan terakhirnya sebelum Ia tertutupi oleh bagian dalam mobil.
517Please respect copyright.PENANAWg2q205y6W
"Maafkan aku, aku mohon jangan pergi, aku tidak bisa melepasmu begitu saja, ini tidak adil semuanya hanya berdasar pada pilihanmu, aku mohon jangan pergi." Aina lalu kembali meneteskan air matanya ketika melihat mobil yang menjadi tumpangan Astra pergi secara perlahan dari pandangannya, meninggalkan Ia dan seseorang yang juga telah Ia sakiti.
517Please respect copyright.PENANALI5gAABnIQ
Dalam perjalanannya Astra hanya bisa terdiam, berusaha menahan rasa kecewa, tangis, dan sesalnya, Ia tahu sekeras apapun ia menangis dan memohon, jika takdir tidak mengizinkannya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan luka tidak pernah peduli dengan kondisi apapun yang saat ini sedang kita rasakan, Ia akan datang secara tiba-tiba entah ketika kita siap untuk menerimanya, atau ketika kita sedang berharap bahwa hari ini adalah hari yang penuh suka, kita hanya perlu mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga untuk suatu saat nanti dan bukan untuk menghempaskannya.
517Please respect copyright.PENANA5z7in20YNY
Ia mengingat sebuah kalimat yang di ucapkan oleh ibundanya saat menyandarkan kepalanya pada kaca mobil. "kalo kamu sedang sedih jangan terlarut-larut dalam kesedihan itu, kesedihan memang hal yang baik untuk melampiaskan kekecewaan, tapi juga bisa menjadi hal yang buruk, Ia mampu menjadi pendorong untuk semangatmu menggapai mimpi namun Ia juga bisa menjadi penghambatmu dalam mengejar cita-cita mu."
517Please respect copyright.PENANALfCgrNXiBo
517Please respect copyright.PENANAyHxAQ39fHq
517Please respect copyright.PENANABIQbvqJ4G3
517Please respect copyright.PENANAHBLwIEG6vG
517Please respect copyright.PENANArCVNJ1q6JK
517Please respect copyright.PENANAh5UzcHDAyp
517Please respect copyright.PENANAJvNV1WBUij
517Please respect copyright.PENANAZTpxlxqMiv
517Please respect copyright.PENANAzBXAn10NlR
517Please respect copyright.PENANA79705kZ3LP
517Please respect copyright.PENANAfEvZYOLsI3
517Please respect copyright.PENANAChZqRq9qzp
517Please respect copyright.PENANAvM00HwDsWD
517Please respect copyright.PENANAud0o8ZeLeU
517Please respect copyright.PENANAUgObXfhQqC
517Please respect copyright.PENANAnS4knS5YfR
517Please respect copyright.PENANAXVT3ot0e2e
517Please respect copyright.PENANA1Gai5ceuEN
517Please respect copyright.PENANAc7rrTnMyXB
517Please respect copyright.PENANAySDMmz7Evt
517Please respect copyright.PENANAOU8S3311LI
517Please respect copyright.PENANAMsHL4OacM8
517Please respect copyright.PENANAasfuv1unXC
517Please respect copyright.PENANAxwo9ef1fea
517Please respect copyright.PENANAI0FZ4fVQYp
517Please respect copyright.PENANAi84p6OUkSg
517Please respect copyright.PENANAMLqd5oeBmS
517Please respect copyright.PENANAqzzSTrwJrQ
517Please respect copyright.PENANALoSmJ7weZH
517Please respect copyright.PENANAcan0Ip47YT
517Please respect copyright.PENANAUFd0ToeFKI
517Please respect copyright.PENANAC62eMmBALE
517Please respect copyright.PENANA84iHWxOfRB
517Please respect copyright.PENANAxSsJOtDRzq
517Please respect copyright.PENANAnhgplNJks0
517Please respect copyright.PENANARvc3rCBySV
517Please respect copyright.PENANAtHF0ztdlaB
517Please respect copyright.PENANAYTObSJaAhi
517Please respect copyright.PENANAIYd68AL1gJ
517Please respect copyright.PENANAWQ9BCb7BeR
517Please respect copyright.PENANATUpmIv3VnP
517Please respect copyright.PENANA5PPSOb7z1e
517Please respect copyright.PENANAbIfNPEQv37
517Please respect copyright.PENANAH6jxoMO9BG
517Please respect copyright.PENANAXBJAOvvuH8
517Please respect copyright.PENANAdBM1zQuAnu
517Please respect copyright.PENANAUQ3rIeHWec
517Please respect copyright.PENANAF4buix2hyV
517Please respect copyright.PENANAfUVKzjW6Ht
517Please respect copyright.PENANApBTGIZBJCP
517Please respect copyright.PENANAjHeUYHU5Ha
517Please respect copyright.PENANA5SYQu8rGRA
517Please respect copyright.PENANAGIyijCGcXM
517Please respect copyright.PENANA7bfkHZIU6F
517Please respect copyright.PENANADPX6i1uhMG
517Please respect copyright.PENANAAPIhpkprA5
517Please respect copyright.PENANAVdAuJ34yWl
517Please respect copyright.PENANA361GVKvqu7
517Please respect copyright.PENANASkLBDmgx2a
517Please respect copyright.PENANAZj4Jev5ZDn
517Please respect copyright.PENANArPX73bNvSq
517Please respect copyright.PENANApmMYd2Dg8g
517Please respect copyright.PENANAJHkaDzeqVK
517Please respect copyright.PENANAnaQyMpS6Js
517Please respect copyright.PENANAFi93LhGIRr
517Please respect copyright.PENANA83ujtUqFdQ
517Please respect copyright.PENANAabJz5nzLXP
517Please respect copyright.PENANAXx0bL6UHFn
517Please respect copyright.PENANA8UBY382M4g
517Please respect copyright.PENANAaEuLcr0tog
517Please respect copyright.PENANA9exaTQr5gV
517Please respect copyright.PENANAoJWVXiJH3z
517Please respect copyright.PENANAasW4n9SdDo
517Please respect copyright.PENANAdJN0aILtXe
517Please respect copyright.PENANAmPAUVDlOlg
517Please respect copyright.PENANA5hDN0cNEi0
517Please respect copyright.PENANAoEShCGeLIL
517Please respect copyright.PENANAYVSwhGRN8H
517Please respect copyright.PENANA3bLEoAeLxR
517Please respect copyright.PENANAgOxc03WjN6
517Please respect copyright.PENANALmsCUeKob3
517Please respect copyright.PENANAEgdch03kPf
517Please respect copyright.PENANAcuPzHZx044
517Please respect copyright.PENANA0KO0JKl1tF
517Please respect copyright.PENANAzvlwPQ46Yf
517Please respect copyright.PENANAcxycv2D9Dc
517Please respect copyright.PENANA4NBAM6MAmh
517Please respect copyright.PENANA08DfvucAef
517Please respect copyright.PENANA4inxcnkjak
517Please respect copyright.PENANA1P4dUnEdNA
517Please respect copyright.PENANA78Y5Oqh0EO
517Please respect copyright.PENANALKNETK6E39
517Please respect copyright.PENANAmoKlM8Iq6f
517Please respect copyright.PENANABZ2iZIB1Fq
517Please respect copyright.PENANANvUhbTy5yO
517Please respect copyright.PENANAb8jjTrGgCJ
517Please respect copyright.PENANAumsPNQYllE
517Please respect copyright.PENANAcjnPSliFD7
517Please respect copyright.PENANAgJbNp8BCGW
517Please respect copyright.PENANATLaIIrCH0N
517Please respect copyright.PENANAa8ABiChmvl
517Please respect copyright.PENANAru2r3JIDdp
517Please respect copyright.PENANANpY3Ml78Kq
517Please respect copyright.PENANALn0JtQuhBm
517Please respect copyright.PENANAAzexlzdoBx
517Please respect copyright.PENANAUZpgjcwXwS
517Please respect copyright.PENANAUHJrwptzAw
517Please respect copyright.PENANALmo1BP6qxA
517Please respect copyright.PENANAzmW9H3ngi3
517Please respect copyright.PENANA3Hs4S7qvTx
517Please respect copyright.PENANAapGL2g9ocQ
517Please respect copyright.PENANARBVkYVgiSg
517Please respect copyright.PENANAHA0RDteZvZ
517Please respect copyright.PENANAU1vBGBPCpw
517Please respect copyright.PENANAfKXlxg5kGI
517Please respect copyright.PENANAXC5s0gWrJD
517Please respect copyright.PENANANulNagq1e8
517Please respect copyright.PENANAgmc6vt9zhk
517Please respect copyright.PENANA0sIs7N46Xp
517Please respect copyright.PENANAIK9ldNw0is
517Please respect copyright.PENANAubnCMJgzCr
517Please respect copyright.PENANAUMVoAkBaGU
517Please respect copyright.PENANA62APrrJNpe
517Please respect copyright.PENANAf0rBsSZcfb
517Please respect copyright.PENANAlzWLvWdhdP
517Please respect copyright.PENANAd2VGsnPXng
517Please respect copyright.PENANA0SehEcw7PX
517Please respect copyright.PENANAWFRwGBBbTc
517Please respect copyright.PENANAwt9Z0g9Pmk
517Please respect copyright.PENANAvwmgKLQnPj
517Please respect copyright.PENANAb4UDu4qxZP
517Please respect copyright.PENANAxq7Xvxk9eW
517Please respect copyright.PENANAjIAHX9YQtr
517Please respect copyright.PENANAZR6JGR7jgH
517Please respect copyright.PENANAgOzWhkvkVo
517Please respect copyright.PENANAabmV0lxLDf
517Please respect copyright.PENANAiB0MWS8d5T
517Please respect copyright.PENANAdwfe3Ln4r9
517Please respect copyright.PENANA3xAA1OwqjN
517Please respect copyright.PENANAVc1zJD1HSZ
517Please respect copyright.PENANAcwliprxZ0a
517Please respect copyright.PENANAfpwAH58QBi
517Please respect copyright.PENANAubEHeUb6re
517Please respect copyright.PENANArEzVdTa321
517Please respect copyright.PENANAMC5ryFrujb
517Please respect copyright.PENANAYvIHC75jPF
517Please respect copyright.PENANAglGgSuNHJL
517Please respect copyright.PENANAFNGrf35qmq
517Please respect copyright.PENANAn5embJFfIJ
517Please respect copyright.PENANAnVWeX7jGpS
517Please respect copyright.PENANASevOaoABU4
517Please respect copyright.PENANAVRMVkKwpna
517Please respect copyright.PENANA7GxpUkoWZ4
517Please respect copyright.PENANAGHZqcqFzIt
517Please respect copyright.PENANAtDiFAN23M5
517Please respect copyright.PENANAIhGfOEO3cU
517Please respect copyright.PENANAafAvpFelsh
517Please respect copyright.PENANA1GFmQI5LB8
517Please respect copyright.PENANAVNJ81l0Rxf
517Please respect copyright.PENANAicsixvHPKC
517Please respect copyright.PENANAZyAyWTZlLB
517Please respect copyright.PENANARNaWCGqHtH
517Please respect copyright.PENANALy45ugTAKx
517Please respect copyright.PENANAIxtMCPs5zJ
517Please respect copyright.PENANAH3rMjgIJbv
517Please respect copyright.PENANAoVET6cgoG5
517Please respect copyright.PENANAFeEWNHBvN2
517Please respect copyright.PENANACZjDM4jGj1
517Please respect copyright.PENANANcrJYhFD73
517Please respect copyright.PENANAXi7gIz8ujC
517Please respect copyright.PENANAvMe9t0jetL
517Please respect copyright.PENANAO2Zv92BMHo
517Please respect copyright.PENANA13kHeqgNuL
517Please respect copyright.PENANAQdbzF7btGw
517Please respect copyright.PENANAYxNcFVYr4E
517Please respect copyright.PENANAVwSY05WODm
517Please respect copyright.PENANAvwYO8D7iS2
517Please respect copyright.PENANAZTsiERW6GF
517Please respect copyright.PENANAudeq6eptYW
517Please respect copyright.PENANAwxBCAUHwk4
517Please respect copyright.PENANAideswgGKpc
517Please respect copyright.PENANAkGZFhfDTjC
517Please respect copyright.PENANAVOGyEwwu4t
517Please respect copyright.PENANAIPcVJprSH7
517Please respect copyright.PENANAFln6H9PXHR
517Please respect copyright.PENANAK3BDHIl2yT
517Please respect copyright.PENANAEN2YzqQiS6
517Please respect copyright.PENANA19OKsjgBqR
517Please respect copyright.PENANAF6TDX4UkRN
517Please respect copyright.PENANAoAMazZDKYO
517Please respect copyright.PENANA3YNkZI0G3F
517Please respect copyright.PENANA13qUbqXAN6
517Please respect copyright.PENANAuGrIGUtMX3
517Please respect copyright.PENANAq8lyiFlp3L
517Please respect copyright.PENANAmSbO5qXaGc
517Please respect copyright.PENANA73TGQx17qE
517Please respect copyright.PENANAC9faD9dHMU
517Please respect copyright.PENANAGuT6hAKu5m
517Please respect copyright.PENANASDMQMLt25E
517Please respect copyright.PENANAqEl3WviFUo
517Please respect copyright.PENANAjA4xofJX3v
517Please respect copyright.PENANAjySimixo1h
517Please respect copyright.PENANA3HsNAybRtT
517Please respect copyright.PENANAlTziEy5Izz
517Please respect copyright.PENANAy0zbWEyhrw
517Please respect copyright.PENANAwlxqENLFjI
517Please respect copyright.PENANA8m7nAGAwOH
517Please respect copyright.PENANAqTOZn2vdz4
517Please respect copyright.PENANAOGNWmcYGwO
517Please respect copyright.PENANAXDIzZiVMzW
517Please respect copyright.PENANAKIJhz2GWvr
517Please respect copyright.PENANAzHpwHnEEIx
517Please respect copyright.PENANAj0dwMx11WP
517Please respect copyright.PENANAcxXDfF8vQ6
517Please respect copyright.PENANAahV7CUXms4
517Please respect copyright.PENANA04NOoAwOdv
517Please respect copyright.PENANAr27kqyFBJ3
517Please respect copyright.PENANAoycrJgXjnq
517Please respect copyright.PENANAci4gx4LtAL
517Please respect copyright.PENANALiss2aRDQz
517Please respect copyright.PENANA69xkbj8HEn
517Please respect copyright.PENANAZ2uXpiKiFc
517Please respect copyright.PENANA9fErzCLJS2
517Please respect copyright.PENANADVVUMWGZcq
517Please respect copyright.PENANAXLK8d6Ixxl
517Please respect copyright.PENANAyHMU86doB0
517Please respect copyright.PENANAfP5Xv6DldL
517Please respect copyright.PENANAcqHPrdjykG
517Please respect copyright.PENANASuzElEjO3D
517Please respect copyright.PENANABf15ItdlWO
517Please respect copyright.PENANAIxwgvfUA7S
517Please respect copyright.PENANA4tZSYOau9B
517Please respect copyright.PENANAwfeq3YvTAL
517Please respect copyright.PENANAg5M1m4jg1m
517Please respect copyright.PENANAQ9qYAVI71R
517Please respect copyright.PENANAHxPYVyDH2O
517Please respect copyright.PENANAxEceoCMead
517Please respect copyright.PENANAQx4Ofrv7R6
517Please respect copyright.PENANAxhC2kqr5ya
517Please respect copyright.PENANAFie4KwYydu
517Please respect copyright.PENANA6Pt2U2VOPE
517Please respect copyright.PENANA3AY7FtupoF
517Please respect copyright.PENANAJyF4kaeHm3
517Please respect copyright.PENANATYCtOtm9hy
517Please respect copyright.PENANANQ6avsVZRw
517Please respect copyright.PENANA4D4yCys967
517Please respect copyright.PENANA7Au6avQsB6
517Please respect copyright.PENANAefs3Updmh8
517Please respect copyright.PENANAzpFvRlcsDw
"Aku mengerti ibu, terima kasih telah mengingatkanku, biar aku yang berusaha untuk saat ini meskipun itu sulit, tapi aku yakin bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi sesuatu yang baik-baik saja, dan menjadikanku seseorang yang lebih baik." Gumamnya dalam hati, Ia hanya melamun menatap jalan yang di lewati dari kaca jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, Ia berharap Aina tidak membuat suatu hal yang menyakitkan kembali dan berhasil membuat hal yang menyenangkan semua orang.
ns3.133.132.218da2