
Sebagai laki-laki dewasa, Anwar sering melihat video porno di ponselnya. Hampir setiap hari, Anwar membuka situs porno kemudian melampiaskan nafsunya dengan beronani.14952Please respect copyright.PENANASX8vvur1VG
14952Please respect copyright.PENANAtAP3pvqJif
Sampailah pada suatu malam, Anwar di dalam kamar kembali melihat video porno di ponselnya sampai libidonya memuncak. Tapi kali ini ia kepikiran melampiaskan ke ibunya karena film porno yang ia tonton berkisah tentang hubungan terlarang ibu dan anak.
14952Please respect copyright.PENANAwfXU7H0TaP
Saat itu pukul 11 malam. Kakak dan adiknya sudah tertidur di kamar masing-masing. Sementara ibunya juga tidur di kamarnya.
14952Please respect copyright.PENANAwGjWv8yKbZ
Hamidah sendiri sebagai wanita setengah baya sebenarnya memiliki wajah biasa-biasa saja dengan kulit sawo matang. Badannya sedikit gemuk dan memiliki payudara yang cukup besar.
14952Please respect copyright.PENANAmYDx6a8j8I
Anwar yang pikirannya sudah diselimuti nafsu, memberanikan diri masuk ke kamar ibunya. Hamidah terlihat tidur memakai daster. Bagian bawahnya tersingkap hingga terlihat celana dalam berwarna biru. Tanpa memakai BH, sehingga menonjol puting susunya.
14952Please respect copyright.PENANA4UAETmQqNA
Hal ini membuat Anwar makin bernafsu dengan ibunya. Ia pelan-pelan memegang paha Hamidah supaya tidak terbangun. Ia elus-elus hingga tangannya naik mendekati selangkangan ibunya.
14952Please respect copyright.PENANAR84uy69jwq
Tangan Anwar berpindah ke puting ibunya yang menonjol di balik daster tipis tersebut. Namun Hamidah mulai bergerak namun masih tertidur. Anwar berhenti sejenak.
14952Please respect copyright.PENANATmFxMOm1Te
Melihat ibunya masih tertidur, tangannya kini berpindah ke selangkangan Hamidah yang tertutup CD. Namun tanpa sadar, tangan Anwar memegang gundukan ibunya begitu keras hingga ibunya terbangun.
14952Please respect copyright.PENANAa6cWNFS4u9
Hamidah pun sontak kaget. “Anwar, apa yang kamu lakukan nak? tanyanya dengan nada setengah tinggi.
14952Please respect copyright.PENANAh4ccpeJe1t
Anwar hanya diam saja dan tangannya tak beranjak dari vagina ibunya. Nafsu yang menyelimuti kepalanya seakan tak mendengar ibunya. Justru tangan kirinya kini meraih payudara ibunya.
14952Please respect copyright.PENANAoIaPuBA7Z0
Anwar mencengkram dengan keras payudara ibunya. “Jangan nak,” teriak Hamidah.
14952Please respect copyright.PENANAmzw5aqX71z
Hamidah berusaha menyingkirkan tangan anaknya dari payudara dan vaginanya. Namun tangan anaknya begitu kuat.
14952Please respect copyright.PENANA37fAqaiYPE
Hamidah tak berani berteriak lebih kencang. Takut anak-anaknya bangun dan mengetahui aksi Anwar dan malah bikin malu Hamidah.
14952Please respect copyright.PENANAxCGGQtDdYn
“Kenapa kamu lakukan ke ibu nak? tanya Hamidah lagi sambil tetap berusaha menyingkirkan tangan anaknya.
14952Please respect copyright.PENANApZ12FODDoC
“Aku kepingin bu,” akhirnya Anwar menjawab. Bahkan tangan kanannya kini berusaha masuk ke balik CD ibunya. Ia menjamahnya penuh nafsu.
14952Please respect copyright.PENANAzHWSnuNtKa
“Jangan nak,” Hamidah tetap berusaha menolak dan masih memegangi tangan anaknya. Namun tak bisa menghalangi tangan nakal anaknya yang sudah menjamah vaginanya.
14952Please respect copyright.PENANAkcWsBUpUT4
“Jangan nak,” kata Hamidah mengulang, namun suaranya sudah terdengar pasrah.
14952Please respect copyright.PENANAsmxZQinPaW
Kini tangan kiri Anwar menyelinap di balik daster ibunya dan memegang payudara besar ibunya.
14952Please respect copyright.PENANAeUFfwjQqjT
Hamidah tak bisa menahan tangan anaknya. Tubuhnya sudah dijamah oleh anaknya sendiri.
ns216.73.216.197da2