
Sebagai laki-laki dewasa, Anwar sering melihat video porno di ponselnya. Hampir setiap hari, Anwar membuka situs porno kemudian melampiaskan nafsunya dengan beronani.15768Please respect copyright.PENANAJ0UCh0LvFc
15768Please respect copyright.PENANAbb4RX8bOhu
Sampailah pada suatu malam, Anwar di dalam kamar kembali melihat video porno di ponselnya sampai libidonya memuncak. Tapi kali ini ia kepikiran melampiaskan ke ibunya karena film porno yang ia tonton berkisah tentang hubungan terlarang ibu dan anak.
15768Please respect copyright.PENANARkM7sdeaC3
Saat itu pukul 11 malam. Kakak dan adiknya sudah tertidur di kamar masing-masing. Sementara ibunya juga tidur di kamarnya.
15768Please respect copyright.PENANAvQjLlPcdGi
Hamidah sendiri sebagai wanita setengah baya sebenarnya memiliki wajah biasa-biasa saja dengan kulit sawo matang. Badannya sedikit gemuk dan memiliki payudara yang cukup besar.
15768Please respect copyright.PENANADA2Uc7oaRb
Anwar yang pikirannya sudah diselimuti nafsu, memberanikan diri masuk ke kamar ibunya. Hamidah terlihat tidur memakai daster. Bagian bawahnya tersingkap hingga terlihat celana dalam berwarna biru. Tanpa memakai BH, sehingga menonjol puting susunya.
15768Please respect copyright.PENANAlEQa5qLluN
Hal ini membuat Anwar makin bernafsu dengan ibunya. Ia pelan-pelan memegang paha Hamidah supaya tidak terbangun. Ia elus-elus hingga tangannya naik mendekati selangkangan ibunya.
15768Please respect copyright.PENANAWuD0mPyjkY
Tangan Anwar berpindah ke puting ibunya yang menonjol di balik daster tipis tersebut. Namun Hamidah mulai bergerak namun masih tertidur. Anwar berhenti sejenak.
15768Please respect copyright.PENANA5GNB94H24s
Melihat ibunya masih tertidur, tangannya kini berpindah ke selangkangan Hamidah yang tertutup CD. Namun tanpa sadar, tangan Anwar memegang gundukan ibunya begitu keras hingga ibunya terbangun.
15768Please respect copyright.PENANAI7XJvqMcRu
Hamidah pun sontak kaget. “Anwar, apa yang kamu lakukan nak? tanyanya dengan nada setengah tinggi.
15768Please respect copyright.PENANArUs5tEVWD4
Anwar hanya diam saja dan tangannya tak beranjak dari vagina ibunya. Nafsu yang menyelimuti kepalanya seakan tak mendengar ibunya. Justru tangan kirinya kini meraih payudara ibunya.
15768Please respect copyright.PENANAmLu1ZmT3er
Anwar mencengkram dengan keras payudara ibunya. “Jangan nak,” teriak Hamidah.
15768Please respect copyright.PENANAARpv64fE6z
Hamidah berusaha menyingkirkan tangan anaknya dari payudara dan vaginanya. Namun tangan anaknya begitu kuat.
15768Please respect copyright.PENANAu3Z6kH0MzI
Hamidah tak berani berteriak lebih kencang. Takut anak-anaknya bangun dan mengetahui aksi Anwar dan malah bikin malu Hamidah.
15768Please respect copyright.PENANAEg1sg1ursP
“Kenapa kamu lakukan ke ibu nak? tanya Hamidah lagi sambil tetap berusaha menyingkirkan tangan anaknya.
15768Please respect copyright.PENANAFSDjhPcDRU
“Aku kepingin bu,” akhirnya Anwar menjawab. Bahkan tangan kanannya kini berusaha masuk ke balik CD ibunya. Ia menjamahnya penuh nafsu.
15768Please respect copyright.PENANAJ86AVxUBsu
“Jangan nak,” Hamidah tetap berusaha menolak dan masih memegangi tangan anaknya. Namun tak bisa menghalangi tangan nakal anaknya yang sudah menjamah vaginanya.
15768Please respect copyright.PENANAwSABrwgMSe
“Jangan nak,” kata Hamidah mengulang, namun suaranya sudah terdengar pasrah.
15768Please respect copyright.PENANA28Rq0z6ztb
Kini tangan kiri Anwar menyelinap di balik daster ibunya dan memegang payudara besar ibunya.
15768Please respect copyright.PENANAH2UW6JUZw1
Hamidah tak bisa menahan tangan anaknya. Tubuhnya sudah dijamah oleh anaknya sendiri.
ns216.73.216.143da2