Kabut pagi masih menggantung di atas lereng Gunung Qingluan saat penyok kapak menggema dari balik pohon pinus. Seorang pemuda dengan pakaian kasar berdiri tegak, tangan yang kokoh memegang gagang kapak yang sudah lama usang, namun tetap tajam di titik-titiknya. Tubuhnya kurus, namun sorot matanya tajam, memantulkan keteguhan hati yang jarang dimiliki oleh pemuda seusianya.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6f9ppmZUr
Namanya Bai Tian, seorang anak penebang kayu yang hidup sendirian di pondok reyot dekat kaki gunung. Ayahnya hilang sejak Bai Tian berusia delapan tahun dalam peristiwa misterius saat badai petir menyambar puncak gunung. Ibunya, wanita lembut yang mengajarkannya membaca dan menulis, wafat dua tahun lalu karena penyakit dingin. Sejak saat itu, Bai Tian bertahan hidup dengan menebang kayu dan menjualnya ke pasar desa.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJMD2EtKbr
Namun hari ini berbeda.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkA1hLp1Zm
Langit yang biasanya cerah tampak muram. Awan bergulung perlahan dari arah utara. Angin gunung membawa hawa dingin yang menusuk tulang, tidak seperti biasanya. Burung-burung enggan berkicau, dan bahkan serangga yang biasa berdengung kini hilang dari pendengarannya.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgeJciMAHC
Bai Tian menghentikan ayunan kapaknya. Ia mendongak. “Aneh… biasanya pagi seperti ini sudah ramai suara elang.” Tiba-tiba, suara gemuruh yang menggemparkan tanah. Getaran kecil menjalar dari bawah kakinya, seolah bumi sendiri mengeluh.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡckZKIg97c0
Lalu, ia melihatnya.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWozuUn7tom
Sebuah retakan tipis di langit.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ksQjCQeqq
Bukan halusinasi. Retakan itu bersinar, seperti kilatan halilintar yang membeku di udara, namun tak hilang. Dari retakan itu, seberkas cahaya biru keperakan meluncur dengan cepat, menembus awan dan jatuh ke lembah di sisi timur Gunung Qingluan.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYp0DTjM59h
Bai Tian menelan ludah. Ada sesuatu yang berteriak dalam dirinya—bukan rasa takut, tapi rasa penasaran yang tak bisa dibendung. Ia melemparkan kapaknya ke bahu, berlari menuruni jalur setapak yang nyaris tak terlihat oleh mata biasa.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zPdyU3uy2
Perjalanan menembus hutan lebat dan jurang licin memakan waktu hampir satu jam. Saat Bai Tian tiba di lembah itu, tanah di sekitarnya telah menghitam. Pepohonan terbakar di bagian atas, seperti tersapu kilat surgawi. Di tengah kawah kecil itu, sebuah bola cahaya terapung, perlahan memudar, menampakkan sesuatu di dalamnya—sebuah lempengan batu giok berwarna biru tua, setipis daun maple, namun berkilau seperti bintang.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOuMo4xWG95
Saat Bai Tian mendekat, suara menggema muncul di dalam pikiran, seolah-olah langit sendiri berbicara:
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYlkoy19T2l
“Penerus sistem pemilihan.Mengaktifkan… Sistem cermin Surgawi.”
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYnu0f4yn7
Tubuhnya membeku. Kakinya terasa berat seperti tertancap ke bumi. Udara di sekitarnya berubah. Waktunya terasa melambat. Suara detak jantungnya terdengar semakin keras di telinga. Lempeng giok itu perlahan terbang mendekatinya, lalu menempel di dada Bai Tian dan... lenyap ke dalam tubuhnya.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GPrRSfYiO
Kesunyian. Lalu...
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHA48TJEM3A
[Sistem Cermin Surgawi Diaktifkan]
Status Awal : Mortal Level 1
Misi Utama: Jalani Jalan Keabadian
Misi Tambahan: Bertahan hidup dalam tujuh hari percobaan awal
Hadiah Awal: Teknik Dasar – “Langkah Angin Menyelinap”
Hukuman: Kehilangan kesadaran spiritual permanen jika gagal
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZe6TdEtrFj
Bai Tian terduduk. Nafasnya berburu. Suara itu... bukan suara manusia. Bukan suara dari dunia ini. Dan semua terjadi tanpa peringatan.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvyZxotDJj
"Ini... semacam artefak? Atau... semacam ilmu sihir langit?"
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjn0zInhC66
Sistem menjawab tanpa ia menyampaikan pertanyaan:
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUryxv52cF
Sistem adalah entitas bantuan yang berasal dari Zaman Kuno. Tujuan: Membimbing pengguna melampaui batas dunia fana.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV6dDwsebKQ
Lalu, sedikit hangat merusak tubuhnya. Dalam sekejap, Bai Tian merasa tubuhnya lebih ringan, seolah beban bertahun-tahun yang mengikat tubuh dan pikirannya tiba-tiba lepas. Angin di sekelilingnya menjadi pelan. Dedauan yang jatuh bisa ia lihat dengan detail. Ia bahkan bisa merasakan gerakan semut yang membusuk di tanah sejauh tiga langkah dari kakinya.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYjrtaPG3ed
“Apakah ini… awal dari pemukulan?” bisiknya.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡthhd9LQsBP
Dan seperti menjawab, notifikasi baru muncul:
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF0VJolQdBS
Teknik “Langkah Angin Menyelinap” telah diunggah ke memori pengguna.
Status Intinya: Mortal Tingkat 1 (0/100 Qi)
Tugas: Serap 100 Qi dalam tujuh hari untuk naik ke Tingkat 2
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Z4biJ6bzK
Malam itu, di pondoknya, Bai Tian duduk bersila. Ia memejamkan mata, mengingat pelajaran dasar dari ibunya tentang sirkulasi dan pernapasan. Ia mengikuti instruksi sistem untuk menyerap energi spiritual dari sekitarnya.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dXNo6hkz1
Namun kemudian, sistem berbicara lagi:
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFjgF5QSE4P
Qi di area ini terlalu tipis. Sumber spiritual terlalu lemah. Saran: Temukan tempat dengan vena aktif spiritual.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyO4xMRXERJ
Ia menghela napas panjang. “Tentu saja tidak mudah…”
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡryPl7rBd7A
Keesokan harinya, Bai Tian kembali ke pasar desa seperti biasa. Namun kini ia melihat dunia dengan cara yang berbeda. Ia bisa melihat aura samar di sekitar orang-orang. Beberapa orang memiliki sedikit cahaya, menandakan bakat dasar spiritual. Tapi ada satu orang yang memancarkan aura hitam tipis.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hSlvv0vO6
Itu adalah Liu Biao, anak ketua desa yang terkenal kejam dan suka memperdaya orang.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUgXzeNWFLz
Sistem segera memberi peringatan:
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPWDcNqGnB2
Peringatan: Individu dengan aura hitam pekat berpotensi menjadi pemicu konflik atau bahaya besar di masa depan.
Saran: Hindari atau netralkan ancaman secepatnya.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07SPDDsN6p
Bai Tian mengabaikannya. Ia bukan pembunuh, dan bukan pendekar. Ia hanya anak penebang kayu.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCRccAEN2Aa
Namun saat ia berjalan kembali melewati gang sempit, suara kaki-kaki mengikuti dari belakang. Dia menoleh. Liu Biao dan dua anak buahnya menghadang jalan.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXw2WIRoxJW
"Hai, si penebang miskin. Kemarin kau menjual kayu lebih banyak dari biasanya ya? Apa kau menyembunyikan sesuatu?"
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UlloJxvSw
“Tidak,” jawab Bai Tian datar.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcVrQXZWux
"Jangan berani-berani berbohong. Siapapun yang menemukan benda langit, harus menyerahkannya ke pihak sekte. Atau… nyawamu akan jadi sebaliknya!"
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVq4BWGu1uM
Bai Tian menarik napas panjang. “Aku tak tahu yang kau bicarakan.”
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoS5srJKp6J
Liu Biao mencabut pedang kayunya, mengurungnya ke arah Bai Tian. Namun sesuatu terjadi—tubuh Bai Tian bergerak cepat. Dalam sepersekian detik, ia sudah berdiri di belakang Liu Biao, membuat doa anak buahnya ternganga.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5H28YBlH5
Itu adalah teknik Langkah Angin Menyelinap.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vNogc9Zv7
Liu Biao jatuh tersungkur, wajahnya membentur tanah. Tanpa berkata apa-apa, Bai Tian berjalan pergi, meninggalkan yang ketiga dalam kebingungan dan ketakutan.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRCHlLM3oN
Malam ketiga, sistem memberikan misi baru:
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8JZlvUOQk
[Misi Tambahan]
Temukan “Gua Batu Bintang” dalam waktu 48 jam. Lokasi: Lembah Timur Gunung Qingluan.
Hadiah: Fragmen Peta Langit Kuno + 30 Qi
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VHfZbJ9kg
Tanpa banyak bicara, Bai Tian berangkat malam itu juga. Di dalam hutan gelap, ia menghadapi serigala hutan, jebakan alami, dan medan berbahaya. Namun dengan bantuan sistem dan refleksnya yang kini jauh lebih cepat, ia berhasil mencapai gua yang dimaksud.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83yirN6grl
Di dalam gua, ia menemukan formasi kuno yang bersinar samar. Dan di tengahnya, sebuah pecahan peta terletak di atas batu giok.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzyy3JPqV15
Namun saat ia mendekat, bayangan muncul dari balik kegelapan. Seorang pria bertopeng dengan pakaian hitam pekat berdiri memandangi Bai Tian.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG74mH1VwwH
“Kau terlalu cepat, bocah. Seharusnya aku yang mendapatkan artefak ini,” katanya dingin.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2hlETHQ37
Bai Tian mundur setengah langkah, menegangkan.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyH2t1Km46g
Pria itu tertawa kecil. "Tapi menarik... kau belum genap seminggu dalam terindera, tapi sudah sampai ke tempat ini. Apakah kau... pemilik sistem itu?"
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrIwzYVpUaj
Mata Bai Tian melebar. “Kau… tahu soal sistem?”
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvrXghWROO
Pria itu membuka topengnya. Wajahnya dipenuhi bekas luka, dan di dahinya terdapat simbol yang bersinar samar.
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUSMp6fE18
“Aku… adalah pengguna sistem generasi sebelumnya. Tapi aku gagal… dan kini, aku memburumu untuk merebutnya kembali!”
71Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2omyIYrJ7v
