869Please respect copyright.PENANAp84Ylnwra0
869Please respect copyright.PENANAOACsqk9ATM
Siang hendak menjemput senja. Parkiran sekolah sudah mulai sesak karena bel terakhir sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Kirana berjalan ke halte dengan gusar. Cewek itu memilih untuk bergabung dengan siswa siswi yang sedang menunggu angkutan umum disana. Hanya ada beberapa orang. Tidak terlalu ramai. Karena kebanyakan dari siswa SMA Kartika memang membawa kendaraan pribadi.869Please respect copyright.PENANAVHNsqoBpnq
Kira melirik jam tangan mungilnya dengan kesal. Sudah jam empat. Tak butuh waktu lama, halte mulai kosong. Menyisakan Kira bersama beberapa siswa kelas duabelas yang tidak dikenalnya. Berhubung dirinya adalah siswa baru, jadi itu wajar saja.869Please respect copyright.PENANA1Z7inkRhLj
Jika saja bukan Bunda yang meminta agar Abi —kakak semata wayangnya— untuk menjemputnya, ia pasti akan menerima tawaran Cesa, Tifa, dan Dea —sahabat barunya— untuk mengantarkannya pulang. Itulah Kirana, ia mudah beradaptasi. Tak butuh waktu lama, ia sudah mendapat teman disana. 869Please respect copyright.PENANAo4b8bdx8Om
Kira meng-slide layar handphonenya saat dirasanya benda itu bergetar. Sebuah pesan teks masuk. 869Please respect copyright.PENANAvaVWc5eFCG
From bAbi :869Please respect copyright.PENANAcucbReXIsd
869Please respect copyright.PENANA7kP8G2Zoc5
[Hola adek gue yang manisnya kayak kecap Jepang. Maafin kakakmu ini ya, dek. Gue nggak bisa jemput karena ban motor gue bocor. Ini lagi dorong, hehehe. Maap yaak. Jangan marah. Naik angkot aja yaa. Gampang kan? Oke. See you my princess 😘😘]869Please respect copyright.PENANAJr6z3ky7Nc
"Bangsat!" Kira mengumpat kesal setelah sebelumnya bergidik geli melihat emotikon di akhir pesan Abi. Angkot apaan coba? Batin Kira. 869Please respect copyright.PENANAQHHbAaRITq
Kalau saja dia tahu mau naik angkot yang mana, dia lebih memilih naik angkutan itu dari pada harus menunggu Abi. 869Please respect copyright.PENANAJrAAu6UdDl
[Apaan maksudnya? Ini udah jam empat lho. Gila lo ya! Tuh angkot udah pergi dari tadi. Udah sore banget. Mana ada angkot yang lewat. Pokoknya gue mau dijemput sekarang. Sekolah udah sepi. Takut nih. Buruan! Gue tungguin] 869Please respect copyright.PENANA8FfNjxE1wS
Send869Please respect copyright.PENANAjCeD90rZQq
Kirana menelfon nomor Abi berkali-kali. Tapi operator terus yang menjawab, mengatakan bahwa nomor kakaknya sedang tidak bisa dihubungi. 869Please respect copyright.PENANAcgtqzRQDqD
Kakinya mengehentak bumi dengan kesal. Ia menggerutu sendirian. Tak mempedulikan bahwa rombongan siswa kelas duabelas yang sejak tadi di halte bersamanya mulai menatap Kira dengan genit. 869Please respect copyright.PENANAbX5sWl0duy
Kondisi sepi, tak ada angkutan yang lewat. Dan keberadaan Mereka semakin memperkeruh suasana. 869Please respect copyright.PENANAxcrHEL1lBt
Awas aja kalau berani macem-macem. Kira menatap mereka dengan tatapan jengkel. Ia tak segan untuk mengeluarkan jurus karate andalannya kalau perlu. Bisa Kira lihat dari sudut matanya. Seorang dari mereka berjalan ke arahnya. 869Please respect copyright.PENANAj75XMmSQrY
"Adek... " godanya jahil. "Pulang kuy. Bareng kakak aja." Cowok itu sudah berada disamping Kira sambil memasukkan tangannya ke kantong celana. 869Please respect copyright.PENANAmri7OJBUDc
Kira menatapnya sekilas lalu kembali melirik layar handphonenya berharap ada balasan dari Abi. Ternyata tidak. Kira kalut. Ia sendirian disini. Tak ada angkutan apapun. Jantungnya berdegup kencang. Tanpa sadar, Kira mengepalkan tangannya. Membuat buku jarinya memutih. 869Please respect copyright.PENANAxRPwc1r24A
"Adek siswi baru, ya? " tanya yang satunya. Membuat Kira gemas. Tangannya sudah terkepal dengan kuat. Siap menyerang. 869Please respect copyright.PENANA8Pc71S2KHY
"Aduhh. Kok tangannya dikepal gitu sih? Kayak es aja pake dikepal-kepal?"869Please respect copyright.PENANAC4kVKmvVf5
"Udah. Jangan gangguin woi! Ntar pada bonyok!" Lalu mereka semua tertawa.869Please respect copyright.PENANANRphwGh1Z9
Kira mengatupkan bibirnya rapat. Wajahnya menatap bumi. Antara malu dan takut. Orang yang Kira duga sebagai ketuanya berdiri di hadapan Kira. 869Please respect copyright.PENANAFBjh4zRyox
Satu tangannya yang sejak tadi terlipat di dada, ia gunakan untuk mengangkat dagu Kira. Membuat mata mereka bertatapan. "Manis juga. Buat gue aja, ya?" cowok itu tersenyum meremehkan.869Please respect copyright.PENANAzQp4j8aNOA
Dan. Duumm. 869Please respect copyright.PENANAolvvO2WBw5
Tinju Kira yang sejak tadi mengeras. Berhasil membuat bogeman mentah mendarat di rahang kiri cowok itu. Membuatnya terjerembab ke belakang. 869Please respect copyright.PENANARQUZToRTvb
Kira menatap mereka kesal. Akhirnya keluar juga tuh jurus. Ternyata tidak sia-sia Kira belajar karate bersama ayahnya di Dojo. 869Please respect copyright.PENANANIJt8b7VDL
Teman-teman cowok itu langsung berlarian membantu ketuanya berdiri. Cowok itu menyeka cairan kental di ujung bibirnya dengan kasar. Matanya menatap Kira tajam. 869Please respect copyright.PENANA8VphdCT5Mn
"Lo pikir gue apaan?! Seenaknya ngomong gitu. Gue bukan barang!! Jangan mentang-mentang lo senior jadi lo bebas ngomong gitu ke junior lo!!" Kira berapi-api. Dia tak terima diperlakukan begitu. 869Please respect copyright.PENANAZO5GDi5dN1
"Dasar cewek sial—" Cowok itu mengangkat tangannya di udara. Bersiap menampar Kira sebagai bentuk balas dendam atas stempel di rahang Kirinya. 869Please respect copyright.PENANASYbY4anvEr
Kira memejamkan matanya. Bersiap menerimanya. Siap atas rasa sakit tamparan cowok itu yang mungkin jauh lebih sakit dari bogemannya pada cowok itu. Kira siap. Itu takdir.869Please respect copyright.PENANAVCnvqrQjPj
Tapi kenapa rasa perih seperti setruman itu tak terasa di Pipinya? Perlahan Kira membuka matanya kaget. Menatap tangan cowok itu yang diam bak melayang di udara.869Please respect copyright.PENANAF4HXxvPFns
Cowok itu sama terkejutnya dengan Kira. Ia menatap jengkel ke arah cowok di samping Kira. Cowok yang sedang mencekal tangannya. Menghalanginya menampar Kira. 869Please respect copyright.PENANAaiRRs8NZXv
"Deon," Bisik cowok yang menampar Kira tertahan. 869Please respect copyright.PENANAiRZ7HBo18O
Kira menatap keduanya tidak mengerti. Mereka saling kenal? Apa di juga ada niatan buruk sama Kira? Tapi kenyataannya lain. Ia malah menolong Kira. 869Please respect copyright.PENANAVvj7WeXkVU
Sementara teman-teman cowok yang Kira bogem tadi malah lari terbirit-birit. Meninggalkan ketuanya sendirian. Kira diam ditempat. Menatap mereka tanpa bergidik.869Please respect copyright.PENANAgn7wVWkVL9
Cowok bernama Deon itu menghempaskan tangan cowok itu kasar. Matanya memandang cowok itu dengan tatapan nanar. "Lo belum puas gue hajar?!! " tanyanya sarkatis.869Please respect copyright.PENANAkwsitWoF7n
"Mau lo apa?!!" tanya cowok didepan Kira tak kalah sinis.869Please respect copyright.PENANA8Ugf1eXnEB
"Gue nggak suka lo ganggu dia!!" bentak Deon sambil menatap Kira dan mengacungkan telunjuknya869Please respect copyright.PENANA6IRGgVdBTL
869Please respect copyright.PENANAaUQpISSirv
ke arah cowok itu. 869Please respect copyright.PENANAPwLYMKHMMa
Cowok di depan Kira menatapnya dengan sambil nyengir kuda. "Jadi dia? Target lo selanjutnya?" tanya cowok itu sambil menatap Kira lewat sudut matanya. 869Please respect copyright.PENANAv2Jb5xJgp4
Deon geram lalu mendorong tubuh cowok itu hingga menghantam bangku halte. Membuat Kira yang sejak tadi diam ditempat langsung menutup wajahnya. 869Please respect copyright.PENANAR4KnaqZ3mB
Takut bercampur ngeri. Bagaimana tidak? Hanya dengan sekali dorong cowok itu sudah terhuyung ke belakang. Bayangkan betapa kuatnya Deon. 869Please respect copyright.PENANAE5bqJBzB0O
"Ayo!" Deon menarik paksa tangan Kira ke tempat motornya terparkir. 869Please respect copyright.PENANA1WEzVivNOC
Kira hanya pasrah sambil melirik ke belakang. Memastikan bahwa cowok tadk baik-baik saja. Ia khawatir cowok itu terluka parah. 869Please respect copyright.PENANAuUFQJRkwYV
Cowok yang jatuh terjeremban itu kini tertawa geli. Menatap Deon yang dengan mudahnya menarik tangan Kira untuk mengikutinya. 869Please respect copyright.PENANAxBtqbrhaCo
Deon meminta Kira naik ke motornya. Cowok itu bermaksud mengantarnya pulang. 869Please respect copyright.PENANAnIKet4IeZ7
"Naik!" perintah Deon yang hendak memasang helm. Namun gerakannya terhenti begitu dilihatnya Kira masih bengong. 869Please respect copyright.PENANA93Lt8UdHXQ
Kira masih terdiam di samping motor Deon. Tak mengerti dengan apa yang terjadi. Cewek itu menatap kosong ke arah Deon. Kenapa dia mau membantu Kira. Padaha Kira tak mengenal Deon. 869Please respect copyright.PENANAzjUK0YlR0b
Meski Deon memang terkenal dan jadi incaran banyak Cewek di SMA Kartika lantaran wajahnya yang ganteng dan dikenal sebagai cowok badboy di sekolah.869Please respect copyright.PENANAv2Il20AtOY
Hanya itu yang Kira tahu. Dan Kira yakin Deon juga tidak mengenalnya. Apalagi insiden saat Deon mendorong cowok tadi membuat Kira berpikiran yang aneh tentangnya. 869Please respect copyright.PENANAbGUdlubGoq
Dia aja sampe kejengkang karena cuma di dorong. Apalagi gue? Bisa mati duluan kali. Batin Kira.869Please respect copyright.PENANAbrEPxMF7Cm
Deon menatap Kira yang bediri mematung seperti manekin. Hingga saat Deon memasangkan helm di kepalanya cewek itu tetap tidak sadar. Deon gemas sendiri lalu. 869Please respect copyright.PENANAGEKEZf3w7d
Cup. 869Please respect copyright.PENANABstUARxYP0
Kira merasakan pipinya menghangat. Ia tersadar saat dilihatnya Deon senyum-senyum tak jelas sambil menatapnya dengan gemas. Kira meraba pipinya tidak percaya. Matanya membelalak seolah baru tersadar sesuatu. 869Please respect copyright.PENANAtB7PAGA0lE
"Dasar. Mau dianterin pulang aja minta dicium dulu. Apalagi—"869Please respect copyright.PENANAhGZV5KsT6S
"Apalagi apa maksud lo? Dasar mesum! Ngapain lo barusan?!!" Kira menatapnya penuh dendam. 869Please respect copyright.PENANATrd8x77E3v
"Cium pipi lo. Gimana? Nggak kerasa ya? Keasyikan melamun sih. Mau diulang? Auuwh—" Deon menjerit.869Please respect copyright.PENANAPtC2qo499D
Spontan tangannya menepis tangan Kira. Tangannya berdenyut karena cubitan super Kira. 869Please respect copyright.PENANAbXHxk1DDX3
"Makanya jangan macem-macem!"869Please respect copyright.PENANAHA0EERACfo
"Iya. Nggak bakalan deh. Gue cuma mau nganterin lo pulang." Deon meringis mengusap lengannya. 869Please respect copyright.PENANAQY03Ucr0lP
"Gue nggak mau." Kira menggeleng parno. 869Please respect copyright.PENANAnOnp7o85rD
"Santai, gue nggak makan orang."869Please respect copyright.PENANAipX0Si8Nku
869Please respect copyright.PENANAvoa26UaLbM
869Please respect copyright.PENANAHW3DTjfyCr
869Please respect copyright.PENANAqJvyPN5JBV
869Please respect copyright.PENANA8bI1iv1dYW
869Please respect copyright.PENANA8OU9U3dF4G
869Please respect copyright.PENANAjNi1DsfMIf
869Please respect copyright.PENANA6QLfQYUVkF
Hehehehehe. Maap masih abal-abal869Please respect copyright.PENANAozrVID7CeX
869Please respect copyright.PENANACHfv2WTaxH
869Please respect copyright.PENANAuSdP2VKbKW
869Please respect copyright.PENANAMSfFZGIAj3
869Please respect copyright.PENANAY3xnO63zDc
869Please respect copyright.PENANA2DYKqm3Ab7
Give me vote and comment 869Please respect copyright.PENANAtumVIGaFPZ
869Please respect copyright.PENANAqrXcFAg0dg
869Please respect copyright.PENANAdQ4l4nKzRX
869Please respect copyright.PENANAMzaTP5e2Lt
869Please respect copyright.PENANAfw9d8ey3YQ
869Please respect copyright.PENANA6FbamfM6Kv
Saaayaang reader 869Please respect copyright.PENANAYWVuQ4RDgJ
869Please respect copyright.PENANAu3Rq6M7gQU
869Please respect copyright.PENANABTERkWpWhN
869Please respect copyright.PENANA48E7yKkZKd
869Please respect copyright.PENANAK95QjhUQJT