868Please respect copyright.PENANAmcuF71ewYy
868Please respect copyright.PENANAAmBZq1f9Gv
Siang hendak menjemput senja. Parkiran sekolah sudah mulai sesak karena bel terakhir sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Kirana berjalan ke halte dengan gusar. Cewek itu memilih untuk bergabung dengan siswa siswi yang sedang menunggu angkutan umum disana. Hanya ada beberapa orang. Tidak terlalu ramai. Karena kebanyakan dari siswa SMA Kartika memang membawa kendaraan pribadi.868Please respect copyright.PENANAdQPGkrD17s
Kira melirik jam tangan mungilnya dengan kesal. Sudah jam empat. Tak butuh waktu lama, halte mulai kosong. Menyisakan Kira bersama beberapa siswa kelas duabelas yang tidak dikenalnya. Berhubung dirinya adalah siswa baru, jadi itu wajar saja.868Please respect copyright.PENANAjo3UX9nvgJ
Jika saja bukan Bunda yang meminta agar Abi —kakak semata wayangnya— untuk menjemputnya, ia pasti akan menerima tawaran Cesa, Tifa, dan Dea —sahabat barunya— untuk mengantarkannya pulang. Itulah Kirana, ia mudah beradaptasi. Tak butuh waktu lama, ia sudah mendapat teman disana. 868Please respect copyright.PENANAlG2L2JWr3s
Kira meng-slide layar handphonenya saat dirasanya benda itu bergetar. Sebuah pesan teks masuk. 868Please respect copyright.PENANAtbPoSiCXNH
From bAbi :868Please respect copyright.PENANAOxNnx3XoPR
868Please respect copyright.PENANAlrmZKEmTV7
[Hola adek gue yang manisnya kayak kecap Jepang. Maafin kakakmu ini ya, dek. Gue nggak bisa jemput karena ban motor gue bocor. Ini lagi dorong, hehehe. Maap yaak. Jangan marah. Naik angkot aja yaa. Gampang kan? Oke. See you my princess 😘😘]868Please respect copyright.PENANARkB557lwon
"Bangsat!" Kira mengumpat kesal setelah sebelumnya bergidik geli melihat emotikon di akhir pesan Abi. Angkot apaan coba? Batin Kira. 868Please respect copyright.PENANAWB5nDfy4oQ
Kalau saja dia tahu mau naik angkot yang mana, dia lebih memilih naik angkutan itu dari pada harus menunggu Abi. 868Please respect copyright.PENANAH8CXpjelKb
[Apaan maksudnya? Ini udah jam empat lho. Gila lo ya! Tuh angkot udah pergi dari tadi. Udah sore banget. Mana ada angkot yang lewat. Pokoknya gue mau dijemput sekarang. Sekolah udah sepi. Takut nih. Buruan! Gue tungguin] 868Please respect copyright.PENANAGVthhOhoDC
Send868Please respect copyright.PENANASfObmxm5QY
Kirana menelfon nomor Abi berkali-kali. Tapi operator terus yang menjawab, mengatakan bahwa nomor kakaknya sedang tidak bisa dihubungi. 868Please respect copyright.PENANApM4mmMb05S
Kakinya mengehentak bumi dengan kesal. Ia menggerutu sendirian. Tak mempedulikan bahwa rombongan siswa kelas duabelas yang sejak tadi di halte bersamanya mulai menatap Kira dengan genit. 868Please respect copyright.PENANAJJWw2yVO6K
Kondisi sepi, tak ada angkutan yang lewat. Dan keberadaan Mereka semakin memperkeruh suasana. 868Please respect copyright.PENANA55SnOigy7Z
Awas aja kalau berani macem-macem. Kira menatap mereka dengan tatapan jengkel. Ia tak segan untuk mengeluarkan jurus karate andalannya kalau perlu. Bisa Kira lihat dari sudut matanya. Seorang dari mereka berjalan ke arahnya. 868Please respect copyright.PENANAH5Isys8Qb3
"Adek... " godanya jahil. "Pulang kuy. Bareng kakak aja." Cowok itu sudah berada disamping Kira sambil memasukkan tangannya ke kantong celana. 868Please respect copyright.PENANAaIhd6ZaZtU
Kira menatapnya sekilas lalu kembali melirik layar handphonenya berharap ada balasan dari Abi. Ternyata tidak. Kira kalut. Ia sendirian disini. Tak ada angkutan apapun. Jantungnya berdegup kencang. Tanpa sadar, Kira mengepalkan tangannya. Membuat buku jarinya memutih. 868Please respect copyright.PENANAXrjuRiimqF
"Adek siswi baru, ya? " tanya yang satunya. Membuat Kira gemas. Tangannya sudah terkepal dengan kuat. Siap menyerang. 868Please respect copyright.PENANA3Wq4a5H2EW
"Aduhh. Kok tangannya dikepal gitu sih? Kayak es aja pake dikepal-kepal?"868Please respect copyright.PENANAiii6abydhm
"Udah. Jangan gangguin woi! Ntar pada bonyok!" Lalu mereka semua tertawa.868Please respect copyright.PENANALD6Q1Q1Gzq
Kira mengatupkan bibirnya rapat. Wajahnya menatap bumi. Antara malu dan takut. Orang yang Kira duga sebagai ketuanya berdiri di hadapan Kira. 868Please respect copyright.PENANARDpiOgEfzD
Satu tangannya yang sejak tadi terlipat di dada, ia gunakan untuk mengangkat dagu Kira. Membuat mata mereka bertatapan. "Manis juga. Buat gue aja, ya?" cowok itu tersenyum meremehkan.868Please respect copyright.PENANAwp0tBqxgv9
Dan. Duumm. 868Please respect copyright.PENANAQwVjUkenkd
Tinju Kira yang sejak tadi mengeras. Berhasil membuat bogeman mentah mendarat di rahang kiri cowok itu. Membuatnya terjerembab ke belakang. 868Please respect copyright.PENANAwU2ipLB6VA
Kira menatap mereka kesal. Akhirnya keluar juga tuh jurus. Ternyata tidak sia-sia Kira belajar karate bersama ayahnya di Dojo. 868Please respect copyright.PENANAXBoVKfhW1R
Teman-teman cowok itu langsung berlarian membantu ketuanya berdiri. Cowok itu menyeka cairan kental di ujung bibirnya dengan kasar. Matanya menatap Kira tajam. 868Please respect copyright.PENANAAz2DgwfFbG
"Lo pikir gue apaan?! Seenaknya ngomong gitu. Gue bukan barang!! Jangan mentang-mentang lo senior jadi lo bebas ngomong gitu ke junior lo!!" Kira berapi-api. Dia tak terima diperlakukan begitu. 868Please respect copyright.PENANAMofTG34ywd
"Dasar cewek sial—" Cowok itu mengangkat tangannya di udara. Bersiap menampar Kira sebagai bentuk balas dendam atas stempel di rahang Kirinya. 868Please respect copyright.PENANAxyQOke8DpJ
Kira memejamkan matanya. Bersiap menerimanya. Siap atas rasa sakit tamparan cowok itu yang mungkin jauh lebih sakit dari bogemannya pada cowok itu. Kira siap. Itu takdir.868Please respect copyright.PENANAuxE7070Jtl
Tapi kenapa rasa perih seperti setruman itu tak terasa di Pipinya? Perlahan Kira membuka matanya kaget. Menatap tangan cowok itu yang diam bak melayang di udara.868Please respect copyright.PENANAX41lhPY9AN
Cowok itu sama terkejutnya dengan Kira. Ia menatap jengkel ke arah cowok di samping Kira. Cowok yang sedang mencekal tangannya. Menghalanginya menampar Kira. 868Please respect copyright.PENANA3x2QuMQQDQ
"Deon," Bisik cowok yang menampar Kira tertahan. 868Please respect copyright.PENANAin77LF9Gfy
Kira menatap keduanya tidak mengerti. Mereka saling kenal? Apa di juga ada niatan buruk sama Kira? Tapi kenyataannya lain. Ia malah menolong Kira. 868Please respect copyright.PENANAmWzhLCxwBf
Sementara teman-teman cowok yang Kira bogem tadi malah lari terbirit-birit. Meninggalkan ketuanya sendirian. Kira diam ditempat. Menatap mereka tanpa bergidik.868Please respect copyright.PENANA6dDbwyziwe
Cowok bernama Deon itu menghempaskan tangan cowok itu kasar. Matanya memandang cowok itu dengan tatapan nanar. "Lo belum puas gue hajar?!! " tanyanya sarkatis.868Please respect copyright.PENANAFTzitU12Bz
"Mau lo apa?!!" tanya cowok didepan Kira tak kalah sinis.868Please respect copyright.PENANAzKLEejqyXd
"Gue nggak suka lo ganggu dia!!" bentak Deon sambil menatap Kira dan mengacungkan telunjuknya868Please respect copyright.PENANA0MKdrGwiz9
868Please respect copyright.PENANAfduX8sf6EN
ke arah cowok itu. 868Please respect copyright.PENANA9OLN42jUaB
Cowok di depan Kira menatapnya dengan sambil nyengir kuda. "Jadi dia? Target lo selanjutnya?" tanya cowok itu sambil menatap Kira lewat sudut matanya. 868Please respect copyright.PENANA0yQRcIuJoV
Deon geram lalu mendorong tubuh cowok itu hingga menghantam bangku halte. Membuat Kira yang sejak tadi diam ditempat langsung menutup wajahnya. 868Please respect copyright.PENANA762JEOKrSZ
Takut bercampur ngeri. Bagaimana tidak? Hanya dengan sekali dorong cowok itu sudah terhuyung ke belakang. Bayangkan betapa kuatnya Deon. 868Please respect copyright.PENANAyavK27WVOf
"Ayo!" Deon menarik paksa tangan Kira ke tempat motornya terparkir. 868Please respect copyright.PENANA0MVaOAQFhu
Kira hanya pasrah sambil melirik ke belakang. Memastikan bahwa cowok tadk baik-baik saja. Ia khawatir cowok itu terluka parah. 868Please respect copyright.PENANARUABRjJfbY
Cowok yang jatuh terjeremban itu kini tertawa geli. Menatap Deon yang dengan mudahnya menarik tangan Kira untuk mengikutinya. 868Please respect copyright.PENANAB5LLAA7MX3
Deon meminta Kira naik ke motornya. Cowok itu bermaksud mengantarnya pulang. 868Please respect copyright.PENANAUzGKXiEc5Q
"Naik!" perintah Deon yang hendak memasang helm. Namun gerakannya terhenti begitu dilihatnya Kira masih bengong. 868Please respect copyright.PENANAHsXkTDjtRq
Kira masih terdiam di samping motor Deon. Tak mengerti dengan apa yang terjadi. Cewek itu menatap kosong ke arah Deon. Kenapa dia mau membantu Kira. Padaha Kira tak mengenal Deon. 868Please respect copyright.PENANApuAuMG99kQ
Meski Deon memang terkenal dan jadi incaran banyak Cewek di SMA Kartika lantaran wajahnya yang ganteng dan dikenal sebagai cowok badboy di sekolah.868Please respect copyright.PENANAVyNzWDSmxJ
Hanya itu yang Kira tahu. Dan Kira yakin Deon juga tidak mengenalnya. Apalagi insiden saat Deon mendorong cowok tadi membuat Kira berpikiran yang aneh tentangnya. 868Please respect copyright.PENANAgaJMI5wKH0
Dia aja sampe kejengkang karena cuma di dorong. Apalagi gue? Bisa mati duluan kali. Batin Kira.868Please respect copyright.PENANAh4GqTkXdBu
Deon menatap Kira yang bediri mematung seperti manekin. Hingga saat Deon memasangkan helm di kepalanya cewek itu tetap tidak sadar. Deon gemas sendiri lalu. 868Please respect copyright.PENANA3ynVSmkiDI
Cup. 868Please respect copyright.PENANA33DyB3uLGc
Kira merasakan pipinya menghangat. Ia tersadar saat dilihatnya Deon senyum-senyum tak jelas sambil menatapnya dengan gemas. Kira meraba pipinya tidak percaya. Matanya membelalak seolah baru tersadar sesuatu. 868Please respect copyright.PENANAIQKFNxXBF5
"Dasar. Mau dianterin pulang aja minta dicium dulu. Apalagi—"868Please respect copyright.PENANAu4VfR2CfYp
"Apalagi apa maksud lo? Dasar mesum! Ngapain lo barusan?!!" Kira menatapnya penuh dendam. 868Please respect copyright.PENANATKpRCSHEHA
"Cium pipi lo. Gimana? Nggak kerasa ya? Keasyikan melamun sih. Mau diulang? Auuwh—" Deon menjerit.868Please respect copyright.PENANAhUGiGT4m6S
Spontan tangannya menepis tangan Kira. Tangannya berdenyut karena cubitan super Kira. 868Please respect copyright.PENANAVkQoFTStC1
"Makanya jangan macem-macem!"868Please respect copyright.PENANAvOrA4dkQHq
"Iya. Nggak bakalan deh. Gue cuma mau nganterin lo pulang." Deon meringis mengusap lengannya. 868Please respect copyright.PENANAUuQ5kSqm2U
"Gue nggak mau." Kira menggeleng parno. 868Please respect copyright.PENANAKOZ2vxUttu
"Santai, gue nggak makan orang."868Please respect copyright.PENANAVg8TMti0wN
868Please respect copyright.PENANAxVlhxNbHj7
868Please respect copyright.PENANAh6gRiTxdHe
868Please respect copyright.PENANAc36gATeJgu
868Please respect copyright.PENANAgRoJmp0YQH
868Please respect copyright.PENANAYY6vGhIILh
868Please respect copyright.PENANAILUMLna0NL
868Please respect copyright.PENANAaTxP3iHQ16
Hehehehehe. Maap masih abal-abal868Please respect copyright.PENANAChWLZ3pXZp
868Please respect copyright.PENANAv6Tgz9KvQb
868Please respect copyright.PENANAbYC9rE1xi1
868Please respect copyright.PENANAvgZ27uevuB
868Please respect copyright.PENANAWWHyf1kmpR
868Please respect copyright.PENANAV9Ri4JVPBb
Give me vote and comment 868Please respect copyright.PENANAZ6FQ2zfOCC
868Please respect copyright.PENANA8Ly7Nc9oWN
868Please respect copyright.PENANAPctQxnjaAT
868Please respect copyright.PENANAHCjOEZEG98
868Please respect copyright.PENANAuuL5MMERaU
868Please respect copyright.PENANAYLrZrB2Xik
Saaayaang reader 868Please respect copyright.PENANAdYY8ZT65ge
868Please respect copyright.PENANAqlB2XfCgy7
868Please respect copyright.PENANASY6PAKpkwg
868Please respect copyright.PENANAqoTkTltHdW
868Please respect copyright.PENANAAhHePCqZdO