Aku sedang enak-enaknya tidur, namun tiba-tiba ada yang menyentil keningku. Akupun langsung terbangun sambil mengaduh kesakitan. Ya… siapa lagi pelakunya kalau bukan kak Risa.62847Please respect copyright.PENANAAn3fhBNgF8
62847Please respect copyright.PENANAgE3OgUGUNB
“Hahaha, bangun juga kamu”62847Please respect copyright.PENANAtvHqKRzYDM
62847Please respect copyright.PENANAnnn7zVKLyu
“Kak… gak ada cara bangunin yah lebih enak apa?” ucapku kesal sambil mengusap keningku. Bangunin pake ciuman di bibir kek gitu biar romantis dikit. Huh!62847Please respect copyright.PENANAObmpgyzIll
62847Please respect copyright.PENANANFk2p9jrA1
“Hahaha, sorry deh… Habisnya buru-buru, udah subuh nih, cepetan balik ke kamarmu gih!” suruhnya kemudian. Tentunya aku keberatan, aku masih ingin berlama-lama bersamanya. Apalagi melihat dirinya yang masih hanya mengenakan kaos saja di tubuhnya itu, sungguh menggemaskan.62847Please respect copyright.PENANAXLM101ztvM
62847Please respect copyright.PENANASf3aidUSmo
Subuh-subuh bangun, dengan kakak cantik di atas ranjang, yang pakaiannya sembrono begitu, adek mana sih yang gak bakal ngaceng?? Hehehe.62847Please respect copyright.PENANAMHTzcgvS65
62847Please respect copyright.PENANARccnzGGbAG
“Nanti deh kak, bentar lagi…” ujarku sambil berusaha memeluknya, tapi kak Risa menahan tubuhku.62847Please respect copyright.PENANAnOtP13CHEp
62847Please respect copyright.PENANAtDeBB3AK3o
“Adeeek udah! Bentar lagi papa mama bangun tuh… Emang kamu mau kita ketahuan? Kan kamu udah janji bakal balik ke kamarmu sebelum subuh!”62847Please respect copyright.PENANA5dK5cNfk7a
62847Please respect copyright.PENANAKAKiyYSkLW
Hmm… Benar sih yang diucapkannya. Aku tidak mau juga perbuatan kami yang tidak pantas dilakukan adik kakak ini ketahuan oleh Papa Mama. Tapi setidaknya aku harus mendapatkan sesuatu dulu sebelum balik ke kamarku.62847Please respect copyright.PENANAG1kAh0KaNn
62847Please respect copyright.PENANAXgleAl46Vl
“Yaaaah… kakaaaak…”62847Please respect copyright.PENANA7U4utFUxQR
62847Please respect copyright.PENANASuhdohNLXt
“Kalau gak ada papa mama kakak mau deh nemenin kamu,” ujarnya dengan senyum manis.62847Please respect copyright.PENANABfOX5KGVkN
62847Please respect copyright.PENANA7jpvGEekzj
“Iya nih, Papa Mama gangguin aja” balasku. Kak Risa tertawa mendengarnya, sebelum akhirnya dia menyuruhku lagi untuk keluar.62847Please respect copyright.PENANAizPWi8rxOn
62847Please respect copyright.PENANALD18yIXtnk
“Kasih ciuman dulu dong kak…”62847Please respect copyright.PENANAWM550rwDWC
62847Please respect copyright.PENANAzc2Ldtj3eJ
“Aduh kamu ini… ya udah”62847Please respect copyright.PENANAHUvYjyDBpq
62847Please respect copyright.PENANAIkGgY3AO0R
“Aku di bawah, kakak cium aku dari atas” pintaku sambil kembali merebahkan badanku.62847Please respect copyright.PENANAyweAbjPj7T
62847Please respect copyright.PENANAXikOsdx9EO
“Dasar ih”62847Please respect copyright.PENANAH32S6FqIUG
62847Please respect copyright.PENANANDadDTxhaY
Dia akhirnya mau-mau juga untuk memberi waktu sedikit untukku. Tentunya aku gunakan waktu ini sebaik dan secabul mungkin. Sambil berciuman dengannya aku juga meraba-raba tubuhnya, terutama pantat bulatnya yang tak tertutup itu. Perut, punggung, pinggul, hingga paha mulusnya juga tak luput dari gerepe-gerepean nakal tanganku.62847Please respect copyright.PENANAsmpV8ggpeu
62847Please respect copyright.PENANA3khSbExMIs
Kak Risa tidak memprotes. Justru sepertinya membuat dirinya makin horni karena ulahku, nafasnya semakin berat. Ciuman kami bahkan sudah berubah menjadi saling berbagi liur. Lama-kelamaan malah hanya kak Risa yang asik menumpahkan liurnya ke dalam mulutku. Tentunya aku terima dengan senang hati. Tak cuma itu, penisku dan vaginanya juga bergesekan sambil dia terus menyuapi aku dengan ludahnya yang membuat aku semakin kesenangan. Kalau dipikir-pikir kelakuan kami semakin gila saja, tapi aku menyukainya.62847Please respect copyright.PENANAR3wPzIxZ38
62847Please respect copyright.PENANA8R8fYBtjSy
Entah sudah berapa kali dia meludah ke mulutku, tapi aku masih saja tidak pernah puas. Ingin lagi dan lagi.62847Please respect copyright.PENANAiu9ngQDjWP
62847Please respect copyright.PENANAuufoytZ5Ty
“Hihihi… Kok jadi kakak nyuapin kamu gini sih? Enak? Udah kenyang belom dek?” tanyanya menjawil hidungku sambil bangkit dan duduk di atas pinggangku, tepat menghimpit penisku yang tegang.62847Please respect copyright.PENANAgeAiBgIZrU
62847Please respect copyright.PENANAXOvR7tlO2Z
“Belum kak…”62847Please respect copyright.PENANAcDb9mypBfP
62847Please respect copyright.PENANAg1necVoaVc
“Kok masih belum sih? Mulut kakak udah pegel tau ngumpulin ludah buat kamu… Hmm.. ya sudah… satu menit lagi aja yah…”62847Please respect copyright.PENANAIz5FhZ62B7
62847Please respect copyright.PENANAsRG83yKREP
“Hehehe… oke deh kak…” yes!62847Please respect copyright.PENANAL9d0IhmxoV
62847Please respect copyright.PENANAss3OfGKCEx
“Dasar!”62847Please respect copyright.PENANAdJQG54FiSh
62847Please respect copyright.PENANAv8yXEt53zA
Kak Risapun lanjut meludah-ludah lagi ke dalam mulutku. Meskipun dia bilang satu menit, tapi intensitas meludahnya malah semakin cepat. Aku yang jadi kewalahan menerima ludahnya yang bertubi-tubi masuk ke mulutku. Kak Risa malah tertawa-tawa melihat aku yang kelagapan.62847Please respect copyright.PENANA4MBWKzj7pL
62847Please respect copyright.PENANAsiFE3chKFd
“Hihihi… rasain kamu dek… mesum sih… hihihi” Ugh… kak Risa. Aku rasa aku tidak perlu serapan lagi nanti, air ludah kak Risa ini saja rasanya sudah cukup. Tidak ada yang lebih nikmat dari cairan tubuh kakakku ini. Aku benar-benar tergila-gila padanya.62847Please respect copyright.PENANAjJOFPbIkvW
62847Please respect copyright.PENANAqwJwOBHq7D
“Udah sana keluar!”62847Please respect copyright.PENANALJMcZuqG0o
62847Please respect copyright.PENANAvv7y6hIDGB
“Iya iya…”62847Please respect copyright.PENANAmM62NU10Ut
62847Please respect copyright.PENANA6AGe3oPCZL
“Eh, ingat dek, kalau di depan papa mama jangan aneh-aneh kamunya” serunya mengingatkanku. Aku hanya membalas membentuk tanda ‘ok’ dengan tangan.62847Please respect copyright.PENANAQjuaPdrBhx
62847Please respect copyright.PENANAjZOXL5yKZl
Aku lalu ke kamarku setelah itu. Bersiap menghabiskan hari ini seperti kemarin. Yang mana kami berperilaku sebagai kakak adek yang normal di hadapan orangtua kami. Kak Risa juga kembali berpakaian sopan dan tertutup.62847Please respect copyright.PENANAgzvgMSMnl1
62847Please respect copyright.PENANAV7y66Jwy6e
Setelah kami pulang sekolah. Aku ingin bermesraan lagi dengannya. Anehnya justru karena kehadiran orangtua kami di rumah aku malah ingin merasakan sesuatu yang lebih. Aku ingin melakukan hal yang lebih gila lagi bersama kak Risa.62847Please respect copyright.PENANAb4Cu0iQYwm
62847Please respect copyright.PENANA2leSutcWS2
Ketika kami baru masuk rumah, aku langsung memberi kode pada kakakku untuk mencuri-curi kesempatan untuk melakukan hal mesum lagi, tapi dia belagak bego dan tidak mempedulikanku. Malah justru mengerjaiku.62847Please respect copyright.PENANATaUh9Cq8Vo
62847Please respect copyright.PENANAIf29HNb789
“Ma… Pa.. tadi adek ngebut bawa motornya” teriaknya seenaknya ngomong.62847Please respect copyright.PENANANqgXgJIOCP
62847Please respect copyright.PENANAefVFZZq7GW
“Gak Ma, kakak bohong tuh…” balasku membela diri.62847Please respect copyright.PENANAzGpoJ3jvMQ
62847Please respect copyright.PENANAPbyhpatMsb
“Ngebut gitu, hampir nabrak anak kucing” balasnya lagi.62847Please respect copyright.PENANAUwfWxk5Vj3
62847Please respect copyright.PENANAPvkCTLP8Oo
“Mana ada!”62847Please respect copyright.PENANA4kNdUw5cym
62847Please respect copyright.PENANA5uuDw8IlL9
“Sudah sudah… kalian ini memang ribut terus kerjaannya. Kamu Andre, jangan ngebut-ngebut bawa motor. Kan sudah berkali-kali papa bilang…”62847Please respect copyright.PENANA9VRMcavF6v
62847Please respect copyright.PENANA7ARL0pqiRA
“Tapi kan aku gak ngebut Pa… Ma…” Hiks… Sialan kak Risa. Dia asik menahan tawa sambil menuju dapur. Aku telanjangi baru tahu rasa nanti!62847Please respect copyright.PENANA0ic7iXfPEh
62847Please respect copyright.PENANA4UPryWTbDS
“Masak apa Ma?” tanya kak Risa sambil membuka tudung saji. “Wah, rendaaaaaang” teriaknya girang lalu mencolek bumbunya.62847Please respect copyright.PENANAD3bAOmbrde
62847Please respect copyright.PENANAMwbeRQAS3U
“Risa! Kamu ini main colek aja, ganti dulu bajumu sana!” suruh mama pada kak Risa. Hahaha, rasain tuh. Lagian kakakku ini gak pandai masak sih, beruntung mama tiap pulang ke rumah selalu masak masakan yang enak.62847Please respect copyright.PENANAAAgCYYXkGi
62847Please respect copyright.PENANA1Hv4AjnEUN
Kak Risa lalu menuju ke kamarnya. Akupun kemudian juga menyusul kak Risa, papa mama melihat aku masuk ke sana. Aku dari dulu memang sering main ke dalam kamar kak Risa, jadi hal itu biasa saja bagi Papa Mama. Tapi tentunya yang ingin aku lakukan adalah sesuatu yang tidak pernah orangtua kami bayangkan. Bukan sesuatu yang biasa dilakukan kakak adik sekandung.62847Please respect copyright.PENANAVs4wheGvf4
62847Please respect copyright.PENANAb7qFe8WUJk
“Adeeeek… ngapain kamu ikut ke kamar kakak? Ada papa mama lho di luar” bisiknya keras.62847Please respect copyright.PENANACkbywuHOpE
62847Please respect copyright.PENANAjXtQ1bYhd1
“Biarin aja kak.. Pengen nih…” jawabku. Aku sadar ini sangat beresiko kalau aku melakukannya siang bolong begini saat Papa Mama ada di ruang tengah. Tapi aku tak tahaaan.62847Please respect copyright.PENANArZDUv98J9O
62847Please respect copyright.PENANApnbguECZDQ
“Kenapa dek? Gak tahan yah?”62847Please respect copyright.PENANA5EXHiiTzyL
62847Please respect copyright.PENANAORftXJc6Eg
“Iya kak… pengen itu..”62847Please respect copyright.PENANA53XGCrZkdx
62847Please respect copyright.PENANAJzPBged1Ec
“Pengen apa?” tanyanya senyum-senyum manis.62847Please respect copyright.PENANA38itguv6a7
62847Please respect copyright.PENANAgZATVcNCM2
“Pengen ngentotin mulut kakak lagi… boleh nggak kak? hehe” ujarku berani berkata lancang. Sebuah permintaan yang sangat tidak pantas dipinta oleh seorang adek laki-laki kepada kakak perempuannya.62847Please respect copyright.PENANADuXICa8yLT
62847Please respect copyright.PENANAS8WnJ0S4TK
“Yang keras dong ngomongnya… gak kedengaran nih…” Duh, kak Risa mempermainkanku. Apa dia sengaja biar kedengaran Papa Mama? Nakal banget sih kak Risa!?62847Please respect copyright.PENANA7nW1TkrPvZ
62847Please respect copyright.PENANAcoL5l91quq
Tapi akupun benar-benar mengulangi ucapanku.62847Please respect copyright.PENANAhDoMASY4jt
62847Please respect copyright.PENANAm2ATUDhSl2
“Pengen entotin mulut kakak!” kataku lagi sedikit lebih keras.62847Please respect copyright.PENANA5ueyRhMswA
62847Please respect copyright.PENANAZFDOtEipWI
“OH… PENGEN ENTOTIN MULUT KAKAK??” Ya ampun kak Risa! Dia berkata begitu dengan suara yang lantang dan lebih keras dari yang aku ucapkan tadi! Dia ternyata benar-benar cari penyakit dengan berkata seperti itu keras-keras! Kalau kedengaran Papa Mama gimana coba!? Jantungku serasa mau copot, tapi sepertinya orangtua kami tidak mendengar. Mungkin karena suara tv yang lumayan keras.62847Please respect copyright.PENANAqLPJq3d51G
62847Please respect copyright.PENANA7bSLp911dz
“Kak… apa-apaan sih? Jangan keras-keras dong suaranya…”62847Please respect copyright.PENANAfzmqr1S5l9
62847Please respect copyright.PENANAizAVQSBg5R
“Hihihi… biarin” jawabnya pura-pura santai, meskipun aku tahu kalau dia juga beneran takut ketahuan. Aku yakin dia juga dag-dig-dug karena ulahnya sendiri itu.62847Please respect copyright.PENANAIFBGYyOxn5
62847Please respect copyright.PENANA3r4pYtMwIr
“Terus, jadi gak nih kamunya genjotin mulut kakak?” tanyanya lagi masih dengan suara keras.62847Please respect copyright.PENANADz6aUKNtNK
62847Please respect copyright.PENANAFDzk9U6MDM
“Duh… Kak… pelanin dong suaranya”62847Please respect copyright.PENANAnKFbv7QY5H
62847Please respect copyright.PENANAUmRFsoNXkt
Ya ampuuuun. Dia sepertinya senang betul melihat aku panik begini, sampai tertawa cekikikan segala.62847Please respect copyright.PENANAQlZOV5t6KW
62847Please respect copyright.PENANA5N75SdRWGh
“Kalau berisik nanti mulutnya aku sumbat nih” lanjutku lagi.62847Please respect copyright.PENANAFYd0QTcqtZ
62847Please respect copyright.PENANAgHD3VuKNUZ
“Hahaha, sumbat pake apa emangnya? Pake burungmu? Nih, coba aja kalau berani…” godanya dengan nada bicara nakal lalu bersimpuh di lantai kamar. Dia menantangku!62847Please respect copyright.PENANAuJsO2fzfof
62847Please respect copyright.PENANA7sLo4nzpxD
Aku langsung membuka celanaku dan menuju ke arah kakakku itu. Tanpa menunggu lagi segera ku masukkan penisku ke dalam mulutnya. Dia seperti berteriak kecil saat mulutnya tersumpal. Justru bikin aku tambah gemas saja. Akupun menggenjotnya sambil kakakku ini masih berpakaian seragam sekolahnya, bahkan dengan jilbab masih menempel di kepalanya.62847Please respect copyright.PENANAVvnwRJFEPs
62847Please respect copyright.PENANAksVZHG4aDH
Kamipun mengulangi perbuatan kami tadi malam, dan lagi-lagi hanya selembar pintu yang membatasi kami dengan orangtua kami. Bedanya kali ini aku dan kak Risalah yang ada di dalam kamar. Di dalam kamar yang tidak terkunci yang bisa dimasuki kapanpun oleh Papa Mama. Memikirkan hal itu lagi-lagi membuat aku semakin horni. Rasanya aku beneran pengen lanjut menelanjanginya saat ini juga, tapi…62847Please respect copyright.PENANAwQiFgctpzj
62847Please respect copyright.PENANAdlR16nuJLu
“Kaaaak… Adeeeek…. gak makan dulu?” teriak Mama tiba-tiba dari ruang tengah. Aku dan kak Risa saling pandang karena kaget. Kak Risa malah memandangku dengan penisku masih tersumpal di mulutnya. Tapi anehnya rasa takut ketahuan ini makin membuat perasaanku gak karuan. Kak Risa sepertinya juga merasakan demikian karena ternyata dia malah terus mengulum dan mengocok pelan penisku dengan mulutnya, tidak menjawab panggilan Mama.62847Please respect copyright.PENANAEEqXrqhVsi
62847Please respect copyright.PENANAUH8wbYWLbl
“Kak.. mama tuh…” ujarku mulai panik karena kak Risa tidak menjawab. Kalau Mama menyusul ke kamar gimana coba. Tapi dianya malah menggelengkan kepala seakan berkata tidak akan melepaskan penisku.62847Please respect copyright.PENANAW6bRSfOIHd
62847Please respect copyright.PENANAbOugWLOF6M
“Kak… Adeeekkk.. Kalian lagi ngapain sih di dalam?” teriak mamaku lagi. Duh! Aku betul-betul dibikin jantungan. Aku dapat merasakan nafas kakakku yang terasa semakin berat pada penisku yang masih di dalam mulutnya. Jelas kalau dia juga merasa deg-degkan karena situasi ini, namun dia masih saja belum melepaskan penisku. Tapi… kalau terus nekat kami beneran akan ketahuan!62847Please respect copyright.PENANARBUfCjUL5w
62847Please respect copyright.PENANAm8S8hrPkRD
“Kak!” seruku lagi. Barulah kak Risa mau melepaskan kulumannya.62847Please respect copyright.PENANAgAm647DbKe
62847Please respect copyright.PENANAywfaw5wwoa
“Iya Ma… bentar… adek nih gangguin aja” teriak kak Risa akhirnya menyahut mama.62847Please respect copyright.PENANAHFURXspn3P
62847Please respect copyright.PENANAg4NPsvhJJP
“Andre, masak baru pulang kamu langsung gangguin kakakmu! Ayo makan dulu” teriak mama memarahiku. Tentu saja mama tidak tahu apa yang sebenarnya aku lakukan pada kakakku di dalam sini.62847Please respect copyright.PENANA1SbeBCsMvl
62847Please respect copyright.PENANAeZMl0MbyPs
Aku tentunya tidak menginginkan aksi kami ini ketahuan. Apalagi oleh orangtua kami sendiri. Sepertinya terpaksa perbuatan ini harus segera kami sudahi. Ku pandangi wajah kak Risa di bawah. Aku dapat melihat dari matanya kalau dia juga tidak ingin ini cepat berakhir. Seakan tidak rela kalau aku tidak mendapatkan kepuasan.62847Please respect copyright.PENANAJdxZiNoljf
62847Please respect copyright.PENANAvFtaxWOfFX
“Dek…”62847Please respect copyright.PENANALCxn6jxC1Z
62847Please respect copyright.PENANAG9MG0YanwM
“Ya kak…”62847Please respect copyright.PENANASdx51im2nZ
62847Please respect copyright.PENANAoZuhWuQGYV
“Kamu genjotin mulut kakak gih… Kamu genjotin sekuat dan secepat mungkin” ucapnya yang membuatku terkejut tapi juga senang bukan main.62847Please respect copyright.PENANA9X3dNnFmgh
62847Please respect copyright.PENANAMgFiZ07zm6
“Hah? Boleh kak? Gak apa?”62847Please respect copyright.PENANAdHmuBGsVqM
62847Please respect copyright.PENANAUAT2ZqRfYZ
“Iya… buruan! Kalau kelamaan ntar mama datang”62847Please respect copyright.PENANA9soGqN9q6e
62847Please respect copyright.PENANAb7GWA5VsrF
“I-iya”62847Please respect copyright.PENANADQc4px6YgE
62847Please respect copyright.PENANABu170gEcNR
Tunggu apa lagi. Aku yang memang menahan horni kembali memasukkan penisku ke mulut kakak kandungku ini. Mendeepthroat kak Risa sedalam mungkin sampai mentok di kerongkongannya, lalu menggoyangkan pinggulku sekencang-kencangnya dengan nafas memburu seakan ingin mengeruk isi perut kakakku. Sebuah pemandangan yang tak lazim tentunya bila dilihat oleh orang lain, terutama orangtua kami. Kak Risa yang sopan, berpakaian rapi dan tertutup seperti saat ini, sedang digenjot mulutnya dengan kasar oleh adek kandungnya sendiri! Ah… gila, yang kami lakukan sekarang sungguh gila!
62847Please respect copyright.PENANAiXR5ATuiAH
Tidak sampai satu menit kemudian akupun memuntahkan spermaku di kerongkongan kakak kandungku ini. Tapi berbarengan dengan itu kak Risa juga muntah. Sepertinya dia tidak tahan karena sodokanku yang kencang dan dalam itu. Wajahnya memerah keringatan, nafasnya terputus-putus. Dia tampak bersusah payah mengumpulkan nafasnya sebelum menatapku kembali dan berusaha tersenyum dengan manis. Kakakku benar-benar kakak tercantik, aku beruntung mempunyai kakak perempuan seperti dia.
62847Please respect copyright.PENANAdex0rOLOgD
Setelah kak Risa membersihkan muntahan itu dengan pakaian kotornya, kamipun keluar kamar untuk makan. Tidak ada raut kecurigaan sama sekali dari Papa Mama. Yang ada aku yang dimarahi karena dianggap mengganggu kak Risa di dalam kamar.
62847Please respect copyright.PENANA35YmUHvlXu
“Dek, kalau setelah ini kamu pengen bikin kakak muntah-muntah lagi boleh kok, hihihi” bisiknya pelan yang membuat jantungku berdebar lagi.
62847Please respect copyright.PENANAS9ZKTQziJr
********
62847Please respect copyright.PENANAPvuiVQIyzA
Entah kenapa semakin lama orangtua kami ada di rumah, malah jadi pemancing aku dan kak Risa untuk semakin nekat mencoba hal yang lebih gila dan liar. Itu karena sensasi sembunyi-sembunyinya, apalagi mereka adalah orangtua kami sendiri. Tentunya mereka tidak akan menyangka hubungan anak-anak mereka segila ini, terutama kak Risa yang bagi mereka adalah anak yang paling penurut dan baik perangainya.
62847Please respect copyright.PENANA3QCRFzqHBH
Aku sesering mungkin meminta ingin berbuat mesum pada kak Risa. Semuanya dituruti kak Risa tanpa keberatan. Bahkan lebih banyak dia yang menawarkan padaku. Kami curi-curi kesempatan untuk melakukan berbagai aksi cabul. Mulai dari hanya cium-cium dan gerepe-gerepe, tukaran air liur, sampai genjotin mulut kak Risa hingga dia muntah-muntah. Semuanya kami lakukan diam-diam di belakang Papa Mama, tapi malah berharap seandainya mereka melihat apa yang kami lakukan.
62847Please respect copyright.PENANAQ8a1WdRP2A
Seperti halnya sekarang ini, saat malam waktu Papa Mama sudah tidur aku lagi-lagi menyusul kak Risa ke kamarnya. Senang banget ketika aku masuk aku langsung disambut senyum manis kakakku yang cantik. Busananya juga sangat menggoda. Dia mengenakan setelan favoritku, kemeja putih lengan panjang dengan beberapa kancing atasnya terbuka, tanpa celana dan celana dalam tentunya yang lagi-lagi membuat vaginanya terekspos bebas.
62847Please respect copyright.PENANAdk92rV3JYY
“Kak Risa memang kakak yang paling cantik” ucapku sambil memperhatikan kakakku dari atas hingga bawah.
62847Please respect copyright.PENANAnRH2aSW9yU
“Huuu… sok muji-muji, paling di pikiranmu cuma ada pikiran cabul sekarang, iya kan dek? hihihi”
62847Please respect copyright.PENANAGNbHNoMZGz
“Hehe, tapi kakak emang cantik banget kok… Aku beruntung banget punya kakak kayak kak Risa” pujiku tak ada henti-hentinya padanya. Kakakku ini memang pantas dipuja-puji.
62847Please respect copyright.PENANAYhkpTMfZU0
“Iya deh makasih. Kan emang khusus buat kamu, adeknya kakak yang paling mesum”
62847Please respect copyright.PENANAh2RjuT9aFi
Ugh… kak Risa memang sangat baik. Akupun langsung menyeretnya ke ranjang dan menghimpit tubuhnya, sampai-sampai lupa menutup pintu kamarnya terlebih dahulu. Dia sendiri tampaknya tidak mempermasalahkannya. Bahkan mengatakan sesuatu yang membuat aku terkejut tapi juga sangat excited.
62847Please respect copyright.PENANAwrpAz3KrIb
“Dek, pintunya gak usah ditutup aja yah malam ini, dibuka aja terus”
62847Please respect copyright.PENANAMBYMQCqNgx
“Hah? Gak ditutup?”
62847Please respect copyright.PENANAz34ekUrWgs
“Iya… terus lampunya juga jangan dimatikan. Pokoknya tetap begini sampai subuh nanti. Okeh?”
62847Please respect copyright.PENANAaHW2SBWs0b
“Eh, i..iya kak..”
62847Please respect copyright.PENANAveKOnVax7m
“Berani gak kamu?”
62847Please respect copyright.PENANAs9Dp56CWro
“Be-berani kok…” Dadaku berdebar membayangkannya. Aku juga dapat merasakan dadanya berdebar seperti halnya diriku. Itu karena sensasi nekat yang kami lakukan. Mesum-mesuman dengan pintu yang akan terus terbuka sepanjang malam! Yang mana kalau orangtua kami keluar kamar, maka habislah sudah. Tapi kami tetap juga nekat melakukannya.
62847Please respect copyright.PENANAaTOi5By36y
Akupun mencium kak Risa habis-habisan di atas tempat tidurnya. Wajahnya, bibirnya, hingga leher jenjangnya. Namun sesekali aku masih tetap melirik ke arah pintu karena aku masih juga merasa was-was.
62847Please respect copyright.PENANA9ZFjkFkxcW
“Adek…. Biar aja” ujar kak Risa menolehkan kepalaku lagi ke wajahnya. Kak Risa berusaha tenang dan menyuruhku untuk tidak menghiraukan pintu yang terbuka.
62847Please respect copyright.PENANAd7D6dccSJP
“Nghh…. Kak Risaaa” akupun mencium kak Risa lagi. Aku sungguh gemas dengan kakakku ini. Dia betul-betul menunjukkan sisi nakalnya hanya kepadaku, adek kandungnya. Sesuatu yang tidak pernah diketahui oleh oranglain, apalagi orangtua kami.
62847Please respect copyright.PENANAeFJ3AqxQ3h
Aku berhenti sejenak untuk melepaskan seluruh pakaianku hingga telanjang bulat. Kak Risa senyum-senyum melihat aku yang tampak bersemangat. Aku lalu kembali menindih kak Risa dari atas. Menjamah tubuh seksi kakak kandungku yang masih tetap mengenakan kemejanya. Menciumnya, merabanya, serta menggesek-gesekkan penisku ke pahanya. Aku berusaha menuruti omongannya untuk tidak menghiraukan pintu yang terbuka meskipun tidak semudah itu. Namun memang dengan pintu yang terbuka begitulah aku semakin nekat berbuat cabul. Kakakku memang pintar membangkitkan nafsuku. Aku semakin ingin melakukan sesuatu yang lebih bersama kak Risa. Aku ingin menyetubuhinya. Tapi apakah kak Risa sampai senekat itu membolehkan aku bersetubuh dengannya?? Karena selama ini bila kami mesum-mesuman dia selalu mengingatkanku agar jangan sampai terjadi ML. Dia selalu menjaga jarak penisku dengan vaginanya.
62847Please respect copyright.PENANAFbFut1LgbX
Aku tahu kalau kami berdua sudah sama-sama terbawa nafsu sekarang. Dia ikut menggerakkan pinggulnya maju-mundur seirama gesekan penisku di pangkal pahanya. Tingkah kak Risa seperti mau meski tak mau. Kak Risa juga mengerang-ngerang memanggil namaku. Bahkan menyebut Papa Mama, entah apa maksudnya.
62847Please respect copyright.PENANAlXSf94eiSa
Aku mencoba tetap seperti biasa dengan hanya sekedar menggesek-gesekkan penisku di sela-sela pahanya. Mencoba bertahan meskipun penisku sudah gatal ingin masuk ke liang vagina kakakku itu.
62847Please respect copyright.PENANAgbCfsr8HsX
“Kak… aku pengen ngentotin kakak dong…”
62847Please respect copyright.PENANAV6OHB745tP
“Hmm??” gumamnya memandangku sayu.
62847Please respect copyright.PENANAi6vy4uRkY4
“Aku pengen ngentot sama kak Risa” kataku lagi dengan dada berdebar.
62847Please respect copyright.PENANAooYQ5vQreu
“Gak boleh”
62847Please respect copyright.PENANAbTQqoXmCKA
“Yah kak please…”
62847Please respect copyright.PENANAPF3P3Hx1fQ
“Kamu ini… segitu pengennya yah kamu ngentotin kakak kandungmu sendiri?”
62847Please respect copyright.PENANAavWxy9lMrj
“Iya kak… pengen…” ujarku sambil mempercepat gesekan penisku di pangkal pahanya. Aku ingin dia tahu kalau aku memang sudah sangat bernafsu kepadanya.
62847Please respect copyright.PENANANXzCqbhBbr
“Gak boleh.. dosa adekku” ujarnya tapi malah mengimbangi gerakan pinggulku.
62847Please respect copyright.PENANAWT0mkR7SNO
“Ngmmh… kak Risa… please…”
62847Please respect copyright.PENANAoVTzF3vtGi
“Kamu ini, bandel banget sih dibilangin!”
62847Please respect copyright.PENANAQNWNsI9pjN
“Gak tahan nih kak… Pengen banget rasain ngentotin kak Risa”
62847Please respect copyright.PENANAtD8FYQvuMy
“Kalau Papa Mama ngelihat gimana coba?” tanya kak Risa sok takut ketahuan.
62847Please respect copyright.PENANAZ2ZqICAWYt
“Itu urusan nanti kak, yang penting kita ngentot dulu yuk” kataku lalu menghentakkan pinggulku berharap penisku masuk, tapi meleset.
62847Please respect copyright.PENANADkgShXyRAd
“Adeekkk… ih, kamu ini”
62847Please respect copyright.PENANABPAIAyhNqF
“Please kak…”
62847Please respect copyright.PENANAKVDagodtbV
“Hmm… kamu selipin dikit aja yah… Cuma kepala burungmu aja” ujarnya kemudian. Yah… kok cuma kepala penis aja sih? Aku kan pengen masukin penisku ke vagina kak Risa semuanya. Tapi ya sudah lah dari pada gak sama sekali. Mungkin aja nanti kak Risa berubah pikiran.
62847Please respect copyright.PENANAxKOxFzAAQU
“Iya deh kak…” jawabku. Kak Risa membalas dengan senyuman manis sambil mencubit hidungku.
62847Please respect copyright.PENANAVZ4qGIsYdT
“Habisnya kelihatan enak sih…” ujarnya memeletkan lidah bergaya imut.
62847Please respect copyright.PENANAIzihqu6nxO
Kak Risa lalu menuju ke kamarnya. Akupun kemudian juga menyusul kak Risa, papa mama melihat aku masuk ke sana. Aku dari dulu memang sering main ke dalam kamar kak Risa, jadi hal itu biasa saja bagi Papa Mama. Tapi tentunya yang ingin aku lakukan adalah sesuatu yang tidak pernah orangtua kami bayangkan. Bukan sesuatu yang biasa dilakukan kakak adik sekandung.
62847Please respect copyright.PENANAauV9qGQt4k
“Adeeeek… ngapain kamu ikut ke kamar kakak? Ada papa mama lho di luar” bisiknya keras.
62847Please respect copyright.PENANAQ1VFCCtnnJ
“Biarin aja kak.. Pengen nih…” jawabku. Aku sadar ini sangat beresiko kalau aku melakukannya siang bolong begini saat Papa Mama ada di ruang tengah. Tapi aku tak tahaaan.
62847Please respect copyright.PENANAzCXgilEAjF
“Kenapa dek? Gak tahan yah?”
62847Please respect copyright.PENANAQlRCDvl7D7
“Iya kak… pengen itu..”
62847Please respect copyright.PENANAXnOdK1qh9a
“Pengen apa?” tanyanya senyum-senyum manis.
62847Please respect copyright.PENANAfZtC6mXY38
“Pengen ngentotin mulut kakak lagi… boleh nggak kak? hehe” ujarku berani berkata lancang. Sebuah permintaan yang sangat tidak pantas dipinta oleh seorang adek laki-laki kepada kakak perempuannya.
62847Please respect copyright.PENANAajlsZCkGcT
“Yang keras dong ngomongnya… gak kedengaran nih…” Duh, kak Risa mempermainkanku. Apa dia sengaja biar kedengaran Papa Mama? Nakal banget sih kak Risa!?
62847Please respect copyright.PENANAdNnGDNdpyf
Tapi akupun benar-benar mengulangi ucapanku.
62847Please respect copyright.PENANAmIC77jSyaw
“Pengen entotin mulut kakak!” kataku lagi sedikit lebih keras.
62847Please respect copyright.PENANA5WfHLrn7ib
“OH… PENGEN ENTOTIN MULUT KAKAK??” Ya ampun kak Risa! Dia berkata begitu dengan suara yang lantang dan lebih keras dari yang aku ucapkan tadi! Dia ternyata benar-benar cari penyakit dengan berkata seperti itu keras-keras! Kalau kedengaran Papa Mama gimana coba!? Jantungku serasa mau copot, tapi sepertinya orangtua kami tidak mendengar. Mungkin karena suara tv yang lumayan keras.
62847Please respect copyright.PENANAaASSabz69F
“Kak… apa-apaan sih? Jangan keras-keras dong suaranya…”
62847Please respect copyright.PENANAoTs8YouUhx
“Hihihi… biarin” jawabnya pura-pura santai, meskipun aku tahu kalau dia juga beneran takut ketahuan. Aku yakin dia juga dag-dig-dug karena ulahnya sendiri itu.
62847Please respect copyright.PENANAVVlhL4IJCU
“Terus, jadi gak nih kamunya genjotin mulut kakak?” tanyanya lagi masih dengan suara keras.
62847Please respect copyright.PENANA1u4fcUhN96
“Duh… Kak… pelanin dong suaranya”
62847Please respect copyright.PENANA1wqVvu7Tpv
Ya ampuuuun. Dia sepertinya senang betul melihat aku panik begini, sampai tertawa cekikikan segala.
62847Please respect copyright.PENANAw8CzIMM0zw
“Kalau berisik nanti mulutnya aku sumbat nih” lanjutku lagi.
62847Please respect copyright.PENANAOeKBMJmGSr
“Hahaha, sumbat pake apa emangnya? Pake burungmu? Nih, coba aja kalau berani…” godanya dengan nada bicara nakal lalu bersimpuh di lantai kamar. Dia menantangku!
62847Please respect copyright.PENANAfNmE4CEOBX
Aku langsung membuka celanaku dan menuju ke arah kakakku itu. Tanpa menunggu lagi segera ku masukkan penisku ke dalam mulutnya. Dia seperti berteriak kecil saat mulutnya tersumpal. Justru bikin aku tambah gemas saja. Akupun menggenjotnya sambil kakakku ini masih berpakaian seragam sekolahnya, bahkan dengan jilbab masih menempel di kepalanya.
62847Please respect copyright.PENANAbQSftAWWs2
Kamipun mengulangi perbuatan kami tadi malam, dan lagi-lagi hanya selembar pintu yang membatasi kami dengan orangtua kami. Bedanya kali ini aku dan kak Risalah yang ada di dalam kamar. Di dalam kamar yang tidak terkunci yang bisa dimasuki kapanpun oleh Papa Mama. Memikirkan hal itu lagi-lagi membuat aku semakin horni. Rasanya aku beneran pengen lanjut menelanjanginya saat ini juga, tapi…
62847Please respect copyright.PENANAksCYI9M6Wt
“Kaaaak… Adeeeek…. gak makan dulu?” teriak Mama tiba-tiba dari ruang tengah. Aku dan kak Risa saling pandang karena kaget. Kak Risa malah memandangku dengan penisku masih tersumpal di mulutnya. Tapi anehnya rasa takut ketahuan ini makin membuat perasaanku gak karuan. Kak Risa sepertinya juga merasakan demikian karena ternyata dia malah terus mengulum dan mengocok pelan penisku dengan mulutnya, tidak menjawab panggilan Mama.
62847Please respect copyright.PENANAp0BFiivnwf
“Kak.. mama tuh…” ujarku mulai panik karena kak Risa tidak menjawab. Kalau Mama menyusul ke kamar gimana coba. Tapi dianya malah menggelengkan kepala seakan berkata tidak akan melepaskan penisku.
62847Please respect copyright.PENANAA6RW5yKjyq
“Kak… Adeeekkk.. Kalian lagi ngapain sih di dalam?” teriak mamaku lagi. Duh! Aku betul-betul dibikin jantungan. Aku dapat merasakan nafas kakakku yang terasa semakin berat pada penisku yang masih di dalam mulutnya. Jelas kalau dia juga merasa deg-degkan karena situasi ini, namun dia masih saja belum melepaskan penisku. Tapi… kalau terus nekat kami beneran akan ketahuan!
62847Please respect copyright.PENANAzT85o9t1Hn
“Kak!” seruku lagi. Barulah kak Risa mau melepaskan kulumannya.
62847Please respect copyright.PENANAlAwbLJ9u1C
“Iya Ma… bentar… adek nih gangguin aja” teriak kak Risa akhirnya menyahut mama.
62847Please respect copyright.PENANAcstTHCZLnL
“Andre, masak baru pulang kamu langsung gangguin kakakmu! Ayo makan dulu” teriak mama memarahiku. Tentu saja mama tidak tahu apa yang sebenarnya aku lakukan pada kakakku di dalam sini.
62847Please respect copyright.PENANAabOOCDbHQQ
Aku tentunya tidak menginginkan aksi kami ini ketahuan. Apalagi oleh orangtua kami sendiri. Sepertinya terpaksa perbuatan ini harus segera kami sudahi. Ku pandangi wajah kak Risa di bawah. Aku dapat melihat dari matanya kalau dia juga tidak ingin ini cepat berakhir. Seakan tidak rela kalau aku tidak mendapatkan kepuasan.
62847Please respect copyright.PENANAe0NbNmKriz
“Dek…”
62847Please respect copyright.PENANAYHYFfSjQ68
“Ya kak…”
62847Please respect copyright.PENANA6fpUdDWJ3Q
“Kamu genjotin mulut kakak gih… Kamu genjotin sekuat dan secepat mungkin” ucapnya yang membuatku terkejut tapi juga senang bukan main.
62847Please respect copyright.PENANA6gSPq63Kwi
“Hah? Boleh kak? Gak apa?”
62847Please respect copyright.PENANAG0cCbB4Wp1
“Iya… buruan! Kalau kelamaan ntar mama datang”
62847Please respect copyright.PENANAFvGijEG9GO
“I-iya”
62847Please respect copyright.PENANAtyRaD9UFII
Tunggu apa lagi. Aku yang memang menahan horni kembali memasukkan penisku ke mulut kakak kandungku ini. Mendeepthroat kak Risa sedalam mungkin sampai mentok di kerongkongannya, lalu menggoyangkan pinggulku sekencang-kencangnya dengan nafas memburu seakan ingin mengeruk isi perut kakakku. Sebuah pemandangan yang tak lazim tentunya bila dilihat oleh orang lain, terutama orangtua kami. Kak Risa yang sopan, berpakaian rapi dan tertutup seperti saat ini, sedang digenjot mulutnya dengan kasar oleh adek kandungnya sendiri! Ah… gila, yang kami lakukan sekarang sungguh gila!
62847Please respect copyright.PENANAzBiHMPK72A
Tidak sampai satu menit kemudian akupun memuntahkan spermaku di kerongkongan kakak kandungku ini. Tapi berbarengan dengan itu kak Risa juga muntah. Sepertinya dia tidak tahan karena sodokanku yang kencang dan dalam itu. Wajahnya memerah keringatan, nafasnya terputus-putus. Dia tampak bersusah payah mengumpulkan nafasnya sebelum menatapku kembali dan berusaha tersenyum dengan manis. Kakakku benar-benar kakak tercantik, aku beruntung mempunyai kakak perempuan seperti dia.
62847Please respect copyright.PENANAdBUkuixwNP
Setelah kak Risa membersihkan muntahan itu dengan pakaian kotornya, kamipun keluar kamar untuk makan. Tidak ada raut kecurigaan sama sekali dari Papa Mama. Yang ada aku yang dimarahi karena dianggap mengganggu kak Risa di dalam kamar.
62847Please respect copyright.PENANAg625trZxuL
“Dek, kalau setelah ini kamu pengen bikin kakak muntah-muntah lagi boleh kok, hihihi” bisiknya pelan yang membuat jantungku berdebar lagi.
62847Please respect copyright.PENANAxSr264sGBs
********
62847Please respect copyright.PENANADln45SHRAd
Entah kenapa semakin lama orangtua kami ada di rumah, malah jadi pemancing aku dan kak Risa untuk semakin nekat mencoba hal yang lebih gila dan liar. Itu karena sensasi sembunyi-sembunyinya, apalagi mereka adalah orangtua kami sendiri. Tentunya mereka tidak akan menyangka hubungan anak-anak mereka segila ini, terutama kak Risa yang bagi mereka adalah anak yang paling penurut dan baik perangainya.
62847Please respect copyright.PENANAtpnyXkiSWI
Aku sesering mungkin meminta ingin berbuat mesum pada kak Risa. Semuanya dituruti kak Risa tanpa keberatan. Bahkan lebih banyak dia yang menawarkan padaku. Kami curi-curi kesempatan untuk melakukan berbagai aksi cabul. Mulai dari hanya cium-cium dan gerepe-gerepe, tukaran air liur, sampai genjotin mulut kak Risa hingga dia muntah-muntah. Semuanya kami lakukan diam-diam di belakang Papa Mama, tapi malah berharap seandainya mereka melihat apa yang kami lakukan.
62847Please respect copyright.PENANAwKvZSQjSYV
Seperti halnya sekarang ini, saat malam waktu Papa Mama sudah tidur aku lagi-lagi menyusul kak Risa ke kamarnya. Senang banget ketika aku masuk aku langsung disambut senyum manis kakakku yang cantik. Busananya juga sangat menggoda. Dia mengenakan setelan favoritku, kemeja putih lengan panjang dengan beberapa kancing atasnya terbuka, tanpa celana dan celana dalam tentunya yang lagi-lagi membuat vaginanya terekspos bebas.
62847Please respect copyright.PENANALaRLQ8QS8Q
“Kak Risa memang kakak yang paling cantik” ucapku sambil memperhatikan kakakku dari atas hingga bawah.
62847Please respect copyright.PENANApcEbRAHMLn
“Huuu… sok muji-muji, paling di pikiranmu cuma ada pikiran cabul sekarang, iya kan dek? hihihi”
62847Please respect copyright.PENANA4yeP0qfaEe
“Hehe, tapi kakak emang cantik banget kok… Aku beruntung banget punya kakak kayak kak Risa” pujiku tak ada henti-hentinya padanya. Kakakku ini memang pantas dipuja-puji.
62847Please respect copyright.PENANAqt7pSDTeG2
“Iya deh makasih. Kan emang khusus buat kamu, adeknya kakak yang paling mesum”
62847Please respect copyright.PENANAPT4FszvSuy
Ugh… kak Risa memang sangat baik. Akupun langsung menyeretnya ke ranjang dan menghimpit tubuhnya, sampai-sampai lupa menutup pintu kamarnya terlebih dahulu. Dia sendiri tampaknya tidak mempermasalahkannya. Bahkan mengatakan sesuatu yang membuat aku terkejut tapi juga sangat excited.
62847Please respect copyright.PENANANjXSbzPibn
“Dek, pintunya gak usah ditutup aja yah malam ini, dibuka aja terus”
62847Please respect copyright.PENANAbzncGvX4J6
“Hah? Gak ditutup?”
62847Please respect copyright.PENANAMInjnjRm23
“Iya… terus lampunya juga jangan dimatikan. Pokoknya tetap begini sampai subuh nanti. Okeh?”
62847Please respect copyright.PENANARaaOGH9N47
“Eh, i..iya kak..”
62847Please respect copyright.PENANAErl0xq9Zpz
“Berani gak kamu?”
62847Please respect copyright.PENANA5UCoQhaVA7
“Be-berani kok…” Dadaku berdebar membayangkannya. Aku juga dapat merasakan dadanya berdebar seperti halnya diriku. Itu karena sensasi nekat yang
62847Please respect copyright.PENANAEmfuJaFDMC
kami lakukan. Mesum-mesuman dengan pintu yang akan terus terbuka sepanjang malam! Yang mana kalau orangtua kami keluar kamar, maka habislah sudah. Tapi kami tetap juga nekat melakukannya.
Akupun mencium kak Risa habis-habisan di atas tempat tidurnya. Wajahnya, bibirnya, hingga leher jenjangnya. Namun sesekali aku masih tetap melirik ke arah pintu karena aku masih juga merasa was-was.
62847Please respect copyright.PENANAonXQvTJ2h5
“Adek…. Biar aja” ujar kak Risa menolehkan kepalaku lagi ke wajahnya. Kak Risa berusaha tenang dan menyuruhku untuk tidak menghiraukan pintu yang terbuka.
62847Please respect copyright.PENANAadreNi4EQH
“Nghh…. Kak Risaaa” akupun mencium kak Risa lagi. Aku sungguh gemas dengan kakakku ini. Dia betul-betul menunjukkan sisi nakalnya hanya kepadaku, adek kandungnya. Sesuatu yang tidak pernah diketahui oleh oranglain, apalagi orangtua kami.
62847Please respect copyright.PENANA3kVGJCmPPe
Aku berhenti sejenak untuk melepaskan seluruh pakaianku hingga telanjang bulat. Kak Risa senyum-senyum melihat aku yang tampak bersemangat. Aku lalu kembali menindih kak Risa dari atas. Menjamah tubuh seksi kakak kandungku yang masih tetap mengenakan kemejanya. Menciumnya, merabanya, serta menggesek-gesekkan penisku ke pahanya. Aku berusaha menuruti omongannya untuk tidak menghiraukan pintu yang terbuka meskipun tidak semudah itu. Namun memang dengan pintu yang terbuka begitulah aku semakin nekat berbuat cabul. Kakakku memang pintar membangkitkan nafsuku. Aku semakin ingin melakukan sesuatu yang lebih bersama kak Risa. Aku ingin menyetubuhinya. Tapi apakah kak Risa sampai senekat itu membolehkan aku bersetubuh dengannya?? Karena selama ini bila kami mesum-mesuman dia selalu mengingatkanku agar jangan sampai terjadi ML. Dia selalu menjaga jarak penisku dengan vaginanya.
62847Please respect copyright.PENANAq2iwenzIXB
Aku tahu kalau kami berdua sudah sama-sama terbawa nafsu sekarang. Dia ikut menggerakkan pinggulnya maju-mundur seirama gesekan penisku di pangkal pahanya. Tingkah kak Risa seperti mau meski tak mau. Kak Risa juga mengerang-ngerang memanggil namaku. Bahkan menyebut Papa Mama, entah apa maksudnya.
62847Please respect copyright.PENANAgAYaaFfrxw
Aku mencoba tetap seperti biasa dengan hanya sekedar menggesek-gesekkan penisku di sela-sela pahanya. Mencoba bertahan meskipun penisku sudah gatal ingin masuk ke liang vagina kakakku itu.
62847Please respect copyright.PENANAPcD6Re3jtU
“Kak… aku pengen ngentotin kakak dong…”
62847Please respect copyright.PENANAaEBSXGtn6d
“Hmm??” gumamnya memandangku sayu.
62847Please respect copyright.PENANA7eQgoZonw1
“Aku pengen ngentot sama kak Risa” kataku lagi dengan dada berdebar.
62847Please respect copyright.PENANAORWjNHiwIp
“Gak boleh”
62847Please respect copyright.PENANAEgsM9eQz8i
“Yah kak please…”
62847Please respect copyright.PENANAXGI25e9ahV
“Kamu ini… segitu pengennya yah kamu ngentotin kakak kandungmu sendiri?”
62847Please respect copyright.PENANAkFqb4nThcD
“Iya kak… pengen…” ujarku sambil mempercepat gesekan penisku di pangkal pahanya. Aku ingin dia tahu kalau aku memang sudah sangat bernafsu kepadanya.
62847Please respect copyright.PENANA6y06pm6MoY
“Gak boleh.. dosa adekku” ujarnya tapi malah mengimbangi gerakan pinggulku.
62847Please respect copyright.PENANAEQ5z7H5h7x
“Ngmmh… kak Risa… please…”
62847Please respect copyright.PENANALExi6Y3aBD
“Kamu ini, bandel banget sih dibilangin!”
62847Please respect copyright.PENANA52aYuS5nBL
“Gak tahan nih kak… Pengen banget rasain ngentotin kak Risa”
62847Please respect copyright.PENANAMR6THXkH4i
“Kalau Papa Mama ngelihat gimana coba?” tanya kak Risa sok takut ketahuan.
62847Please respect copyright.PENANAqKUFHjg2cC
“Itu urusan nanti kak, yang penting kita ngentot dulu yuk” kataku lalu menghentakkan pinggulku berharap penisku masuk, tapi meleset.
62847Please respect copyright.PENANAddIZI4zy6n
“Adeekkk… ih, kamu ini”
62847Please respect copyright.PENANAX0l5yubvCH
“Please kak…”
62847Please respect copyright.PENANA3cSsbBZ9MK
“Hmm… kamu selipin dikit aja yah… Cuma kepala burungmu aja” ujarnya kemudian. Yah… kok cuma kepala penis aja sih? Aku kan pengen masukin penisku ke vagina kak Risa semuanya. Tapi ya sudah lah dari pada gak sama sekali. Mungkin aja nanti kak Risa berubah pikiran.
62847Please respect copyright.PENANA8KzxK7UpOf
“Iya deh kak…” jawabku. Kak Risa membalas dengan senyuman manis sambil mencubit hidungku.
62847Please respect copyright.PENANAvLhSGRvGYR
Aku lalu bangkit dan mengambil posisi di depan selangkangannya. Ku buka kaki kak Risa lebar-lebar dan kutekuk. Dengan dada yang sangat berdebar-debar ku arahkan kepala penisku menuju ke vaginanya. Ku lihat wajah kak Risa, dia menatapku dengan wajah sayu berusaha tersenyum padaku. Senyum yang juga sebagai isyarat kalau jangan sampai nyelip masuk.
62847Please respect copyright.PENANA0k1Gmeeu2X
Perlahan-lahan kutekan kepala penisku hingga masuk ke liang vagina kak Risa. Akhirnya aku dapat merasakan lagi hangatnya vaginanya meskipun hanya kepala penisku saja yang masuk. Rasanya sungguh luar biasa. Dari posisi ini aku bisa melihat semua keindahan ini dengan jelas. Mulai dari wajahnya yang cantik jelita, lalu kemeja asal-asalan yang memperlihatkan belahan dadanya yang indah serta putingnya yang nyemplak, sampai vaginanya yang sedang dimasuki kepala penisku. Kakakku betul-betul sempurna. Kakak tercantik dan terbaik yang pernah ada.
62847Please respect copyright.PENANA6IhdSXKiL6
“Kenapa dek? Kok diam? Goyang-goyangin dong… entotin kakak, tapi cuma kepalanya aja yah… hihihi” ujar kak Risa menyadarkanku.
62847Please respect copyright.PENANAfidqzbQLHr
“Eh, i..iya kak…”
62847Please respect copyright.PENANAqTVfDAChDf
“Lamunin apa sih kamu? Udah nyelip masa’ dianggurin sih??”
62847Please respect copyright.PENANAYHvy8DIv2D
“Hehehe, kakak cantik banget sih… nafsuin, aku sampai kelupaan”
62847Please respect copyright.PENANAk3P9Qb7HQA
“Hahaha, dasar” ujarnya tersenyum sambil lagi-lagi mencubitku hidungku. Ugh, kak Risa sungguh bikin aku gemes. Sungguh kakak yang nafsuin.
62847Please respect copyright.PENANA4l02fFAQVP
Seperti yang dia suruh, akupun mulai menggoyangkan pinggulku. Mengocok kepala penisku di dalam liang vaginanya. Rasa nikmat menjalar ke seluruh tubuhku. Belum lagi rasa deg-degan karena pintu kamar kak Risa yang terbuka dan keberadaan orangtua kami di rumah. Sensasinya sungguh luar biasa.
62847Please respect copyright.PENANAbY9r7WCFx1
Suasana menjadi panas dan tubuh kami sudah mulai berkeringat. Cukup lama aku aku mengocok penisku di sana sambil menyebut-nyebut nama kak Risa. Kak Risa sendiri juga sepertinya sudah terbawa suasana. Dia merintih-rintih manja sambil menatap mataku, tentunya membuat aku semakin bernafsu. Bikin aku gak tahan untuk betul-betul menghujam penisku seluruhnya ke vaginanya dan muncrat di dalam sana.
62847Please respect copyright.PENANAD0twyqYsUM
“Nghh… kak Risa… kakak kandungku”
62847Please respect copyright.PENANAAjFyIIjYjq
“Iya adekku… terus dek… entotin kakak kandungmu ini”
62847Please respect copyright.PENANAJ2nxc4H5AY
“Kak… pengen masukin semuanya…”
62847Please respect copyright.PENANAWhQfgK0Qk2
“Jangan dek” Ugh… kak Risa tega. Padahal aku berharap kak Risa akhirnya membolehkan penisku masuk seluruhnya. Mana aku udah mau klimaks pula. Tapi aku belum menyerah. Ku lepaskan penisku sebentar. Aku ingin nyelip-nyelip penisku dari belakang.
62847Please respect copyright.PENANAjQLn5R0LL2
“Ngapain sih dek? Mau ganti gaya? Tapi mau gaya apapun tetap gak boleh masukin semuanya ya!” ujarnya lagi yang betul-betul tahu isi pikiranku.
62847Please respect copyright.PENANAeQvOl0TOPJ
Aku tidak menjawab dan hanya cengengesan, dia juga balas tersenyum. Aku lalu ikut tiduran dan memeluknya dari belakang. Ku masukkan kepala penisku lagi, kali ini dari belakang melewati pahanya. Sehingga dengan demikian kepala penisku masuk ke dalam vagina kak Risa, sedangkan batangku bisa merasakan mulusnya kulit paha kakakku ini. Belum lagi tanganku yang bisa dengan bebasnya bergeriliya menggerayangi buah dada kakakku dari balik kemejanya. Aku betul-betul tidak kuat!
62847Please respect copyright.PENANAUnnplXlcJb
Posisi kami sama-sama menghadap ke arah pintu. Perasaan deg-degan takut ketahuan malah membuat aku semakin terbawa nafsu. Berkali-kali aku terus berusaha agar penisku masuk lebih dalam ke liang vaginanya. Anehnya kak Risa malah merespon positif goyangan pinggulku yang semakin berusaha memasukkan penisku seutuhnya ke vaginanya, padahal tadi dia berkata agar berhati-hati. Duh, kak Risa ini. Apa dia juga merasakan hal yang sama denganku?
62847Please respect copyright.PENANAZ7DZyUOZ2m
Entah kak Risa menyadari atau tidak, sedikit demi sedikit aku semakin berusaha memasuk penisku lebih dalam ke vaginanya. Kalau tadi penisku keluar masuk hanya sebatas kepala. Kini sudah keluar masuk sampai sebatas leher penis. Aku semakin nekat. Sekarang bahkan sudah hampir setengah batang penisku yang keluar masuk. Aku merasakan ada yang mengganjal kepala penisku di ujung sana. Apakah itu selaput daranya? Memikirkannya aku jadi tambah penasaran dan tambah horni. Goyanganku makin cepat.
62847Please respect copyright.PENANAi30SkhSuCK
“Adeeeek! Kamu pengen ngentotin kakak!?” teriaknya pelan tiba-tiba. Tapi aku sudah tidak peduli. Aku sudah betul-betul terbawa nafsu. Aku ingin ngentotin kak Risa.
62847Please respect copyright.PENANAyaMuvHUpVy
“Nghh…. Kak Risa… ngentot… ngghhh…” racauku.
62847Please respect copyright.PENANAMpEVHYRiY6
“Adeekk! Kita itu saudara kandung. Kamu mau ngentotin kakak sendiri hah? Kamu pengen hamilin kakak!?” protesnya lagi dengan suara semakin kencang. Aku betul-betul tidak peduli dan makin mencoba masuk lebih dalam.
62847Please respect copyright.PENANApnuN15vNgd
“Pa… Ma… llihat nih adek nakal, masa’ kakaknya sendiri mau dientot… Pa.. Ma… lihat!” ujarnya lagi yang malah membuat perasaanku tak karuan. Dia memprotes tapi malah dengan ucapan seakan mengundang Papa Mama melihat aksi kami. Mana aku mau berhenti coba. Yang ada aku semakin hanyut terbawa nafsu.
62847Please respect copyright.PENANAbDpVZODlzY
“Ugh… kak Risa… aku masukin yah semuanya”
62847Please respect copyright.PENANAosWBtTng5E
“Kalau kamu emang mau kakak jitak ya masukin aja!” jawabnya sok jutek. Dia hanya mengancamku dengan jitakan. Kalau gitu lebih baik ku entotin saja dia. Dengan sepenuh tenaga akupun menghujam seluruh penisku dalam vaginanya.
62847Please respect copyright.PENANAISBmWmqaG9
“Jlebb” penisku masuk… penisku masuk seluruhnya ke vagina kakak kandungku sendiri. Akhirnya!
62847Please respect copyright.PENANAA3yMoWi1tt
“Adeeeekkkk! Sssshhh... sakiiiitt.. Kok beneran kamu masukin sih!” ujarnya kesal sambil mencubit pinggangku. Suaranya cukup keras yang bisa saja membangunkan Papa Mama. Ku lihat mata kak Risa berair. Sepertinya dia merasakan perih. Aku baru saja mengambil keperawanan kakak kandungku sendiri! Tampak ada darah yang mengalir keluar dari sana.
62847Please respect copyright.PENANAc5CWj8fgCB
"Kak..." Aku kini jadi takut dia marah. Dia hanya diam selama beberapa saat.
62847Please respect copyright.PENANAZvtQkxqNMT
"Awas kamu ntar..." ucapnya lirih sambil memasang wajah kesal, namun kemudian berusaha tersenyum padaku. Seakan meyakinkanku kalau tidak apa-apa dan mempersilahkanku untuk melanjutkan.
62847Please respect copyright.PENANAuzEnvQrtw3
Aku senang bukan main. Aku yang memang sudah sangat bernafsu kembali menggenjot kakak kandungku ini. Kali ini dengan penisku yang sudah benar-benar masuk ke vaginanya. Aku lakukan dengan pelan, tapi semakin lama menjadi semakin cepat. Aku betul-betul menggunakan kesempatan ini untuk mereguh kenikmatan yang sudah lama aku dambakan. Tidak peduli walau kemungkinan aksi kami akan dipergoki orangtua kami.
62847Please respect copyright.PENANAd8eGV0Ssny
“Pa… lihat, kak Risa yang kalian kenal sopan sedang ngentot dengan adeknya sendiri” kataku ngasal sambil terus menggenjot. Kak Risa yang mendengar ucapanku itu malah tertawa pelan, bahkan dia juga ikut-ikutan. Sepertinya rasa perih yang dia rasakan sudah mulai hilang.
62847Please respect copyright.PENANAe0oceMO75M
“Lihat Ma… lihat, anak-anak mama sedang berzinah ria sekarang,” ucapnya.
62847Please respect copyright.PENANAVNOtxrFzkS
“Pa… Ma… boleh kan aku hamilin kakak sendiri” kataku lagi.
62847Please respect copyright.PENANAMpgb8hXkxp
“Adek.. kakak, kalian ngapain!? Masak ngentot-ngentotin gitu sih!” ujar kak Risa meniru gaya bicara mama. Kakakku benar-benar nakal! Kak Risa yang tadinya menolak-nolak mau kini sudah benar-benar tampak dengan senang hati disetubuhi olehku. Kami sama-sama telah terbawa nafsu.
62847Please respect copyright.PENANAPG5k43kHbr
Sambil terus ngentot, kami terus meracau tak jelas. Tertawa cekikikan di tengah suasana nikmat tiada tara. Keringat kami mulai bercucuran karena panasnya hawa persetubuhan ini. Persetubuhan sedarah betul-betul memberikan sensasi yang bikin aku melayang-layang. Apalagi wanita itu secantik kak Risa. Dia tampak semakin cantik dengan posisi disetubuhi dari belakang olehku. Wajahnya mengkilap oleh keringat. Kemeja yang dia kenakan mulai basah oleh keringatnya sendiri. Membuatnya terlihat semakin seksi. Membuatku semakin bernafsu padanya.
62847Please respect copyright.PENANAHSUE0EymYM
Aku ingin muncrat! Aku tidak tahan dengan rangsangan super hebat ini.
62847Please respect copyright.PENANAfbQ98IItbO
“Kak Risa… aku keluarin di dalam yah…” pintaku sambil menggoyankan pinggulku makin cepat, begitupun kak Risa yang juga ikut mengimbanginya seakan membantuku untuk menjemput orgasme kami.
62847Please respect copyright.PENANABSL9yXUgXn
“Bandel banget sih kamu dek… kamu nafsu sama kakak sendiri?”
62847Please respect copyright.PENANAqLt3xf8N6V
“Iya kak…”
62847Please respect copyright.PENANAbjE0Obcedn
“Pengen kamu entotin terus?”
62847Please respect copyright.PENANA5OJh5ZRn3Z
“Ngh… iya”
62847Please respect copyright.PENANAQDI1wuSkyw
“Pengen hamilin kakak kandung sendiri? Ya udah.. hamilin gih..” ucapanya dengan centil. Membuat aku tidak tahan lagi!
62847Please respect copyright.PENANA8KinXgDXY4
Crooottttt crottttt….
62847Please respect copyright.PENANAhyze7Ijp7j
Spermaku muncrat berkali-kali. Rahim Kak Risa ditembaki bertubi-tubi oleh benih adeknya sendiri. Ku keluarkan semuanya sampai tubuhku kelojotan. Ini merupakan orgasmeku yang paling luar biasa, orgasme di dalam vagina kak Risaku yang cantik. Aku langsung terbaring lemas di sampingnya. Nafas kami sama-sama berat dan terputus-putus.
62847Please respect copyright.PENANAe73VY4Rvg8
“Adek…” panggilnya tidak lama kemudian.
62847Please respect copyright.PENANAFCPV6A7Uco
“Ya kak?”
62847Please respect copyright.PENANA6bqJfC2ihT
“Sini deh…” panggilnya sambil tersenyum manis. Akupun mendekat ke arahnya.
62847Please respect copyright.PENANAPASGuveUGt
JITAAAAAK! Dugh, keningku kena jitak olehnya. Sakit! Ternyata ucapannya tadi memang benar kalau dia bakal menjitakku.
62847Please respect copyright.PENANAlVBEUlexk0
“Rasain! Itu karena udah berani ngentotin kakak!”
62847Please respect copyright.PENANAPXWrt9FquH
“Ugh.. sakit tau kak”
62847Please respect copyright.PENANA8iU4wud6D0
Dia mendekatiku sekali lagi, aku pikir dia akan menjitakku lagi, tapi…
62847Please respect copyright.PENANA1wQXyqp5lJ
“Cup” Dia mencium keningku.
62847Please respect copyright.PENANAcWbGB3iurr
“Dan itu karena kakak sayang kamu” ujarnya sambil tersenyum manis. Ugh… kak Risa. Aku merasa melayang-layang karenanya. Rasa sakit yang tadi ada kini tak terasa lagi. Langsung ku dekap dirinya jatuh ke atas badanku. Ku peluk erat dirinya. Dia juga balas memelukku. Aku sungguh sayang kakakku.
62847Please respect copyright.PENANAbjLEiTAQsj
“Dek…”
62847Please respect copyright.PENANArRtn8ifBJ2
“Ya kak?”
62847Please respect copyright.PENANASrMQC1Sr0k
“Ngaceng lagi?”
62847Please respect copyright.PENANALv5W48AjE7
“Hehe… iya nih… boleh satu ronde lagi gak?”
62847Please respect copyright.PENANAgyWMJppCMt
“Hmm… iya deh… dasar” katanya sambil tersenyum.
62847Please respect copyright.PENANAsfoHxBQdRU
Kamipun melakukannya sekali lagi sebelum tidur. Kali ini kak Risa membuka kemejanya yang telah basah oleh keringat itu. Kami sama-sama telanjang bulat sekarang. Ngentot-ngentotan sambil pintu kamar terbuka dan lampu menyala. Bersetubuh sambil tukar-tukaran air liur dan saling menjilati keringat yang membanjir. Aku kembali muncrat di dalam vaginanya. Aku betul-betul ingin menghamili kakakku.
62847Please respect copyright.PENANAZqwB3Lqucj
*****
62847Please respect copyright.PENANAQ0Cxh9zxI6
Subuhnya aku dibangunkan kak Risa. Ini sebenarnya sudah agak telat, tapi untung Papa Mama masih belum bangun. Rencananya aku ingin langsung kembali ke kamarku, tapi melihat kak Risa yang bugil polos membuat nafsuku bangkit. Kamipun bersetubuh lagi subuh itu. Aku bahkan meminta hal yang cukup gila.
62847Please respect copyright.PENANAJZDGKdb3bT
“Pipis di dalam vagina kakak? Gila kamu” tanyanya terkejut mendengar permintaanku. Aku sendiri tak tahu dari mana bisa mendapatkan ide ini. Terlintas begitu saja. Keinginan untuk melakukan hal yang lebih gila dengan kakakku lah yang menjadi pendorongnya.
62847Please respect copyright.PENANAX6pSabYqhB
“Iya kak… kebelet nih..”
62847Please respect copyright.PENANAxtdAq61vF7
“Iya… tapi masa gitu sih?”
62847Please respect copyright.PENANA912iAFL558
“Penasaran aja kak… mau yah kak, sekali ini saja”
62847Please respect copyright.PENANAo3plVc2adL
“Duh… kamu ini ada-ada aja. Hmm… iya deh… kakak turutin fantasimu! Tapi jangan di atas kasur yah… ntar repot bersihinnya, bisa ketahuan mama ntar”
62847Please respect copyright.PENANASzCe0yJRwY
“Oke deh kak…”
62847Please respect copyright.PENANAcTX4G0KfZS
Kamipun turun dari kasur dengan penisku tetap berada di vaginanya. Kami mendekati lemarinya kak Risa, lalu ngentot berdiri sambil melihat bayangan kami yang ada di cermin. Tampak kakakku yang cantik, dengan tubuh indah dan kulit putih mulus sedang disetubuhi olehku.
62847Please respect copyright.PENANAkAG0yeHqlE
“Aku pipis yah kak…” ujarku sambil menatapnya melalui cermin. Diapun mengangguk tersenyum manis mengiyakan sambil juga balik menatapku. Ugh… sungguh cantik.
62847Please respect copyright.PENANA8FMwjrtqyO
Akupun mengerahkan seluruh tenagaku untuk kencing. Serrrrrrrrrrr….. air seniku mulai keluar di dalam vaginanya.
62847Please respect copyright.PENANAwiYtO2qlWO
“Dek…”
62847Please respect copyright.PENANApgIoYxCslD
“Ya kak?”
62847Please respect copyright.PENANADdAO1tjpGr
“Kita pipis barengan aja deh…”
62847Please respect copyright.PENANASCyxttWhGq
“Hah?”
62847Please respect copyright.PENANArdtukHKdGR
Ku lihat kak Risa juga seperti mengejan. Kak Risa juga kencing sewaktu aku kencing di vaginanya.
62847Please respect copyright.PENANAexZMLN4QHy
Sambil aku terus kencing aku juga menggoyang-goyangkan pinggulku menggenjot vaginanya hingga membuat air seni kami menghambur kemana-mana. Sungguh bukan pemandangan yang lazim untuk dilakukan oleh saudara kandung. Apa jadinya kalau Papa Mama terbangun sekarang dan melihat ulah kami.
62847Please respect copyright.PENANAKbtN7AEGxC
Sungguh hangat saat air seni kami bercampur di dalam vagina kak Risa. Aku melihat senyum lega kak Risa seperti halnya diriku melalui cermin. Setelah itu kami terus ngentot sampai akupun muncrat lagi di dalam vaginanya. Rahimnya kini bercampur air seni kami dan juga pejuku.
62847Please respect copyright.PENANAHLyARnY55z
Barulah kemudian aku kembali ke kamarku. Sebenarnya aku mau membantunya mengelap ceceran air kencing kami di lantai, tapi kata kak Risa gak usah. Kak Risa memang baik.
62847Please respect copyright.PENANAiHi8nR6BZx
****
Tentunya tidak hanya hari itu saja kami bersetubuh dan melakukan perzinahan sedarah ini. Namun terus-terusan tiap malam setelah Papa Mama tidur, bahkan pernah kami curi-curi kesempatan melakukannya di siang hari waktu mereka tidur siang atau nonton tv. Seandainya orangtua kami melihatnya!
62847Please respect copyright.PENANAQbLzb9pRX7
Kami juga melakukan hal yang semakin gila, seperti saling mengencingi satu sama lain. Aku mengencingi tubuh kak Risa, dia juga mengencingi tubuhku. Sensasinya benar-benar luar biasa. Kami melakukkannya di kamar mandi. Tapi pernah juga sekali waktu itu aku mengencingi kakak kandungku ini di kamarnya. Membuat wajahnya, tubuhnya, serta lantai kamarnya jadi pesing oleh air kencingku. Mengencingi kakak sendiri? Gila bukan? :P
62847Please respect copyright.PENANANPu4uq70o4
Dan kini, orangtua kami akan kembali ke kota XX untuk mengurus kerjaan. Meninggalkan kami berdua di rumah ini.
62847Please respect copyright.PENANA8UXTzsilw0
“Kalian akur-akur yah… jangan ribut terus” ujar Mama.
62847Please respect copyright.PENANA671ufgfEFz
“Dek, jaga kakakmu, jangan kamu usilin terus, dengerin dia ngomong” nasehat Papa padaku.
62847Please respect copyright.PENANAPbW9CC3Z5y
“Sip Pa… aku pasti bakal jagain kakakku kok…” ujarku sambil tersenyum pada kak Risa. Tentunya hanya kami berdua yang tahu maksud ucapanku ‘jagain kakakku’ itu.
62847Please respect copyright.PENANASpsUDOKebO
“Ya sudah… jaga diri kalian baik-baik yah…”
62847Please respect copyright.PENANATH3jlYT4a5
“Iya…. Bye… Pa… Ma..” pamit aku dan kak Risa pada orangtua kami. Merekapun berangkat dengan mobil.
62847Please respect copyright.PENANAAN8xhieVt5
Aku dan kak Risa lalu saling pandang.
62847Please respect copyright.PENANA4IugzeQftt
“Dek… sekarang kita cuma berdua nih di rumah, bebas… hihihi”
62847Please respect copyright.PENANArnwQGr79ZW
“Iya kak, hehehe…”
62847Please respect copyright.PENANAnbYZGxEztH
“Yuk dek masuk” ujarnya sambil menarik tanganku menuntunku masuk ke dalam rumah. Pintu depanpun tertutup.
ns216.73.216.8da2