Ketika aku membenamkan batang kemaluanku tadi, terasa begitu mudahnya menembus liang memek kakakku ini. Sebagai pertanda liang memek Wati tidak sempit lagi. Tapi setelah lebih dari setengah jam aku mengentotnya, terasa benar betapa enaknya liang memek kakakku ini. Kenyal – kenyal legit begitu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEpPoKRXFOt
Dan yang menyenangkan adalah pentil toketnya itu. Gede – gede. Membuatku senang menyedot – nyedotnya seperti bayi yang sedang menetek pada emaknya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDrazusSrK
Kakakku justru suka diperlakukan seperti itu. Dia malah mengsap – usap rambutku sambil berkata, “Iya… sedotin terus pentil toketku Wan… enak… iyaaaaa… iyaaaa… iyaaaa… sedotin terus… kuat – kuat juga gak apa – apa.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDhLb5mnt0
Yang paling menyenangkan, kakakku sangat kreatif dengan posisi – posisi sex. Terkadang ia main di atas, di saat lain dia menungging dan kuentot liang memeknya dari belakang. Terkadang juga ia miring dan aku diminta ngentot dari belakangnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOu9uGgLaL
Kakakku juga memujiku. Ia berkata bahwa disetubuhi olehku laksana disetubuhi oleh beberapa orang lelaki. Karena posisi demi posisi sudah dilakukan, tapi aku belum ejakulasi juga. Padahal menurut pengakuannya, dia sudah tiga kali orgasme. Sementara aku masih bertahan terus.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuJ7az6Yu5K
Padahal keringat kami sudah bercucuran. Sampai akhirnya aku membisikinya dengan terengah – engah, “Aku udah mau ngecrot. Lepasin di mana?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF794UHZ67d
“Di dalam saja. Aman kok, aku udah disuntik kabe… cukup buat lima bulan lagi. Emangnya kamu udah mau ngecrot?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3ufHLfRTb
“Iiii… iyaaaaa…” sahutku sambil mempercepat entotanku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvu6yzBmzuJ
“Ayo lepasin aja di dalam memekku… aku juga kayaknya mau lepas lagi niiiih…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNl6mG4lIBc
Lalu kami seperti sepoasang manusia yang sedang kerasukan. Saling cengkram… saling cium dan akhirnya meriam pusakaku melepaskan pelurunya bertubi – tubi… blam… blaaaaaaam… dhuaaaaar… dhuaaaar… crooootttt… craaaaaaaat…!
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ73ehlr9FKk
Esok paginya, aku agak buru – buru meninggalkan rumah. Karena sebelum ke kantor, aku mau membeli mobil dulu, seperti yang dianjurkan oleh Bu Laila. Sengaja aku mencari mobil di showroom mobil second tapi masih bagus – bagus. Padahal Bu Laila menyuruhku membeli mobil di dealer yangf menyediakan mobil – mobil 100% baru.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0iDU6ybjo
Kebetulan di showroom yang cukup terkenal itu ada mobil yang masih sangat baru, dalam kondisi di atas 95%. Harganya tentu sudah jatuh. Jauh dengan harga 100% baru.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDY8Wbje4MJ
SUV berwarna hitam itu tidak tergolong mobil mahal, tapi juga bukan mobil murahan. Dengan harga yang sangat miring, mobil itu sudah bisa langsung dibawa pulang. Tidak seperti mobil brand new, yang harus pakai nomor sementara dulu lah, STNK dan BPKBnya pun harus menunggu sekian hari lah. Sementara mobil yang sudah kupilih itu bisa langsung dipakai ke mana saja, dengan surat – surat yang sudah lengkap.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLCsfz2EEpU
Setelah test driver sebentar, aku langsung menyatakan setuju kepada mobil SUV hitam metalik itu. Setelah melaksanakan transaksi di showroom, aku langsung membawa mobil itu ke kantor, untuk memulai bekerja sebagai aspri Bu Laila yang selalu ingin dipanggil Cinta itu (kalau sedang berduaan saja).
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXN6xfEN60
Ketika aku memberesi barang – barangku di ruang kerja lamaku, di lantai tiga, teman – teman pada heran. “Mau ke mana Wan?” tanya salah seorang di antara mereka.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TfQpKEiWb
“Dipindahin ke lantai lima,” sahutku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqx6Pp3Edm
“Haaa?! Lantai lima kan kantor para dirut dan para manager?!”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpUVDsPGtD9
“Iya.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5YU9jXAchu
“Terus dijadiin apa kamu di sana nanti?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrjQZbqDD94
“Belum tau,” sahutku pura – pura belum tahu apa jabatan baruku nanti, “Pokoknya aku ikut perintah aja. Suruh pindah, ya pindah. Oke gaes… doakan aku bisa melaksanakan tugas baruku di lantai lima.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡppalVnYJ1H
Lalu aku naik lift menuju lantai lima. Langsung mengetuk pintu ruang kerja Bu Laila.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSzxa3tPVI
Bu Laila tampak semringah sekali melihat kedatanganku. Dia mengecup pipi kanan dan pipi kiriku dengan hangatnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1VNtghFzp
“Maaf aku terlambat, karena tadi beli mobil dulu,” kataku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUTJ2CkX41
“Ohya?! Sudah beli mobil?” Bu Laila tampak senang sekali.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7Y8lxmYXh
“Sudah. Tapi tadi beli di showroom mobil – mobil second. Kebetulan ada mobil yang baru dipakai tiga bulan. Keadaannya masih sembilanpuluhlima persen baru. Harganya lumayan murah. Sudah langsung bisa dipakai ke luar kota pula.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi4htLBYxnG
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPH4Scx5J6
“Mobil apa? “tanyanya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1SkTsc77HN
Kusebutkan merek mobil itu*(maaf takkan kusebutkan mereknya, takut disangka ada sponsor gelap)*.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZSPeoeLy8
“Hihihihiii… pintar juga kamu pilih mobil Honey.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGxBgQ0xMP
“Nggak mau lihat mobilnya?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDjLXAFH7m5
“Jangan. Nanti karyawan malah curiga. Masa mobil aja dilihat langsung olehku. Kalau ada yang nanya nanti, bilang aja mobil itu dibeli dengan uangmu sendiri Honey. Jangan sampai ada yang tau kalau aku yang ngasih duitnya. Nanti mereka pada ngiri sama kamu,” kata Bu Laila yang disusul dengan kecupan hangatnya di bibirku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2OSAuOgn2
Kemudian Bu Laila menunjukkan ruang kerjaku yang letaknya berdampingan dengan ruang kerjanya. Bahkan boleh dibilang ruang kerjaku ini satu ruangan dengan ruang kerja Bu Laila, karena hanya dibatasi oleh partisi yang terbuat dari kaca buram (blur).
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxzrtzoHj4
“Apakah ini bukannya ruang kerja sekretaris?” tanyaku sambil meletakkan barang – barangku di atas meja kerjaku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTV9xA3uCsO
“Hush… tadinya ruang kerja ini tempat kerjaku. Sedangkan ruang kerjaku yang kutempati sekarang, tadinya ruang kerja ayahku. Sekarang ruang kerja ayahku diserahkan padaku. Tapi secara resminya dua bulan lagi perusahaan ini jadi milikku. Siap – siap aja untuk kuangkat sebagai dirut nanti.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC8IuHGgHGL
“Wow… mudah – mudahan aku mampu melaksanakan tugas yang berat itu. Terus Cinta sendiri jadi apa nanti?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtREfWghoWx
“Aku jadi komisaris utama lah. Mmm… mulai sekarang harus rajin baca buku tentang managemen, marketing dan leadership ya. Setelah kuanggap pasti mampu, aku akan segera mengangkatmu sebagai direktur utama. Keren kan?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFnY2SuTZd
“Sangat – sangat keren. Tapi Cinta harus tetap membimbingku, sjupaya aku tidak salah dalam mengeluarkan kebijaksanaan.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5A9wqFMmxA
“Gampang itu sih. Sebenarnya yang benar – benar bekerja itu para manager dan stafnya masking – masing. Direktur utama hanya perlu menetapkan garis – garis besar beleid perusahaan saja.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnuXpJq3zH
“Beleid itu kebijakan ya.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGpQr5g7nHD
“Iya, kata itu diambil dari bahasa Belanda yang sudah biasa digunakan di perusahaan ini.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJoXjPq6hPD
“Iya… berarti mulai sekarang harus banyak baca buku.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74SNjdIRkU
“Ada lagi yang lebih penting,” kata Bu Leila sambil mendekatkan mulutnya ke telingaku. Lalu berbisik, “Kamu harus bisa menghamiliku Honey.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRoFbyf5sIV
“Iya, “aku mengangguk sambil tersenyum, “Mudah – mudahan aku bisa mewujudkan keinginan itu, Cinta.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVjndGLDXSu
“Tapi sekarang aku baru saja dapet…” ucapnya tersipu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37NcEkaDYH
“Dapet apa?” tanyaku penasaran.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvJ6RHpn9h
“Dapet datang bulan,” sahutnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXKBZGnUNa8
“Ogitu… hihihiii… kirain dapet apa.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJxowYvKm2V
“Sabar ya Honey. Nanti setelah bersih, aku akan memasuki masa subur. Pada masa itulah kita harus melakukannya secara intensif, supaya aku bisa hamil.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCNMh0znp8m
“Iya Amore… apa pun akan kulakukan untuk mewujudkan keinginan itu.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlreIDzyZzM
Bu Laila mencium bibirku disusul dengan ucapan mesra, “Aku suka dipanggil Amore oleh kekasih tercintaku.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlUERXuBl8
Hari itu aku lumayan sibuk untuk beradaptasi dengan suasana baru ini. Sebagai aspri Bu Laila ini. Bukan sekadar jadi karyawan biasa di bagian administrasi itu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wi0DNV0Z8
Namun pada jam makan siang, Bu Laila membolehkanku pulang duluan. Untuk mengurus renovasi rumahku itu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs2cWf1PBW9
Maka siang itu aku langsung menjumpai Mas Bowo, ahli bangunan yang biasa dipakai oleh boss lamaku (pemilik beberapa taksi yang dahulu jadi tempatku bekerja itu). Setelah ngomong sedikit tentang rencanaku untuk membuat garasi dan tiga kamar baru yang lengkap dengan kamar mandinya masing – masing itu, Mas Bowo pun kuajak ke rumahku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡymVYq8YPX9
Rumahku menghadap ke utara. Bukan rumah besar, tapi tanah di sekitarnya lumayan luas. Karena itu aku berencana untuk membangun dua kamar baru di sebelah timur dan satu garasi berikut sebyuah kamar di belakang garasi itu di sebelah barat rumahku. Dengan demikian, aku bisa membangun semuanya tanpa mengganggu Ibu dan kakakku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wb60Oc5wf
Setelah berunding dengan Mas Bowo, tercepai kesepakatan bahwa pembangunan itu bisa selesai dalam tempo dua bulan. Dengan catatan bahwa bagian atapnya akan dicor, supaya nanti bisa dikembangkan ke atas pada suatu saat kelak. Begitu juga dengan harga borongannya sudah kusepakati.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDdZBakWWo
Jadi nanti Mas Bowo akan jadi pemborong kecil, yang akan menyediakan segala bahan dan buruhnya, sementara aku akan membayarnya sebagai pemborong full, tanpa harus memberi makan pada anak buah Mas Bowo. Karena di rumah hanya ada Ibu dan Wati yang sama – sama tunanetra. Yang tak mungkin bisa menyediakan makanan untuk buruh bangunan nanti.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCegFwS5GTW
Setelah Mas Bowo berlalu, aku mengajak Ibu dan kakakku duduk di ruang tamu. Memang rumah ini belum punya ruang keluarga. Terpaksa aku mengajak mereka ngobrol di ruang tamu saja. Nanti, kalau ketiga kamar dan garasi itu sudah selesai, mungkin rumah lama ini akan dirobohkan, kemudian dibangun yang baru, yang sesuai dengan kriteria rumah layak huni.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYjs0zjKkI
Aku duduk di kursi panjang, diapit oleh Ibu di sebelah kananku dan Wati di sebelah kiriku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKcohNAgfmm
Kemudian kuceritakan semuanya. Bahwa aku sudah punya mobil. Bahwa rumah akan segera direnovasi, tapi takkan mengganggu ibnu dan kakakku karena pembangunan itu takkan mengganggu rumah lama. Kuceritakan juga bahwa yang akan dibangun adalah tiga kamar baru yang memiliki kamar mandi masing – masing. Kamar mandi yang dibuat sedemikian rupa agar lebih nyaman dipakai mandi oleh ibu dan kakakku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCfL90pzmwi
Aku pun menceritakan rencanaku, bahwa setelah ketiga kamar dan garasi itu selesai, rumah lama ini akan dirobohkan dan dibangun ruang keluarga, ruang makan, kitchen yang up to date dan sebagainya. Juga kujelaskan bahwa semuanya itu akan kubiayai dari uangku sendiri, takkan meminjam uang serupiah pun pada bank.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2joypHsCta
Ibu dan Wati tampak gembira sekali mendengar penuturanku. Mereka menciumi pipiku dari sebelah kanan dan kiriku saking gembiranya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQEIvAwHUr
Selanjutnya aku berkata, “Nanti kita bersetubuh rame – rame ya Bu. Aku akan menyetubuhi Ibu dan Wati di atas ranjang Ibu.“
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv5w1Qgt1n4
“Haaa?!” Ibu kaget. Wati pun terperanjat.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMg1RjfY3d
“Gak ada yang perlu dirahasiakan lagi ya. Wati sudah tidak perawan lagi sejak berada di Kalimantan. Ibu juga sudah sering kusetubuhi. Jadi… mendingan kita bikin acara happy – happy nanti malam ya Bu, ya Wat…” kataku sambil menyelinapkan tangan kananku ke balik celana dalam Ibu dan menyelinapkan tangan kiriku ke balik celana dalam Wati.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8rb9cTDOr
“Ibu tak usah mempersoalkan masalah Wati. Aku sudah memutuskan, darip[ada Wati ngeluyur ke tempat jauh lagi untuk mencari kontol, biarlah kontolku saja yang akan memuasinya. Dan Wati juga tak usah mendakwa Ibu, karena Ibu masih muda dan masih membutuhkan sentuhan lelaki. Maka sebelum Ibu punya suami lagi, biarlah aku saja yang akan memuasinya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYAUuZi2obN
“Iya Wan… aku setuju… setuju sekali…” kata Wati sambil merenggangkan kedua kakinya, karena tanganku sudah menggerayangi kemaluannya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAzRpZRJbAK
“Ibu juga sama dengan Wati… semuanya terserah Wawan saja. Silakan atur aja bagaimana baiknya… aaaaaah…” ucap Ibu yang disusul dengan desahan, karena jari tengah kananku sudah menyelinap ke dalam liang memeknya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQobRR9hRd
“Ngomong – ngomong sudah pada makan siang nih?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtrZlRFbPJ7
“Sudah Wan. Tadi beli makanan dari warung nasi itu,” sahut Ibu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4D8sy2S8m
“Kalau begitu, aku mau mandi dulu ya. Biar badannya seger. Setelah mandi kita langsung bikin acara bertiga nanti.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tSmVPs7B2
“Aku juga mau ikut mandi sama kamu Wan,” kata Wati.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWX1elSz2AB
“Ibu juga mau mandi, biar badannya segar dan wangi,” kata Ibu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWFXtK5Q68s
“Ayo deh… kita mandi rame – rame kalau gitu,” ucapku sambil berdiri, sambil memegang tangan Ibu dan tangan Wati. Lalu kutuntun mereka ke dalam kamar mandi.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67oyAnDCAI
Di dalam kamar mandi aku membayangkan kehidupan manusia di zaman purbakala. Mungkin seperti ini pula yang terjadi. Bahwa ibu dan kakakku sedang menelanjangi dirinya di dalam kamar mandi, tanpa keraguan sedikit pun kelihatannya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOEGJVG1AfE
Menyenangkan sekali rasanya, mandi bersama dua orang wanita yang sudah pada telanjang ini. Meski mereka adalah ibu dan kakak kandungku …
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ60Jm5JGPvB
Memang di rumah ini akulah satu – satunya orang yang bisa melihat secara normal. Karena itu baik Ibu mau pun Wati mungkin merasa bahwa mereka harus menurut pada setiap kehendakku. Tapi aku pun tak mau sewenang – wenang, karena Ibu adalah wanita yang melahirkanku ke dunia ini, sementara Wati adalah kakak kandungku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEL6aIxnyg
Aku bahkan ingin berjuang untuk membahagiakan mereka. Mungkin pada satu saat kalau aku akan membawa mereka ke dokter spesialis mata. Karena aku pernah membaca bahwa tidak semua kebutaan tidak bisa disembuhkan. Siapa tahu ibu dan kakakku bisa disembuhkan kebutaannya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx73jODWYN9
Setelah selesai mandi dan mengeringkan badan dengan handuk masing – masing, kutuntun Ibu dan Wati ke dalam kamarku. Bukan ke dalam kamar Ibu. Karena di dalam kamarku bednya lebih besar daripada bed Ibu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNrPGKJ0oaI
Di atas bed itulah Ibu dan Wati menelentang berdampingan.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTD38fP4Scv
Aku memilih Ibu dulu. Kujilati memeknya sampai benar – benar basah, kemudian kubenamkan penisku ke dalam liang memeknya yang sudah basah kuyup ini.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZuXfmXlTt
Bleeeessssss… batang kemaluanku membenam ke dalam liang memek Ibu. Membuat Ibu ternganga dan menahan nafasnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZiInEA6n3
Lalu aku mulai mengantotnya sambil meraba – raba pangkal paha Wati, sampai menyentuh memeknya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ZmeQjwHS4
Asyik sekali rasanya, bisa mengentot Ibu sambil mainin memek Wati yang lama kelamaan jadi basah juga, karena jariku dicolok – colokkan ke dalam liang memeknya. Tanganku yang satu lagi kupakai untuk meremas – remas toket Ibu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhXGXrm6TI
Lalu Ibu pun mulai merintih – rintih, Waaaan… oooohhh… Waaan… kontolmu enak sekali Waaan… entot teruuuuuusssss… entot terus Waaaan… jangan mandeg – mandeg Waaan… entoooottttt… iyaaaaa… entooootttt… entooooottttt…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcWVQKBWJwH
Tampaknya Wati sangat terangsang mendengar rintihan – rintihan Ibu seperti itu. Maka meski pun jariku sedang disodok – sodokkan ke liang memeknya, Wati pun mengelus – elus kelentitnya sendiri. Dengan mulut ternganga – nganga.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIbn0sRT5G
Maka setelah lebih dari seperempat jam aku mengentot Ibu, aku berbisik ke telinga ibuku, “Aku mau ngentot Wati dulu ya Bu. Kasian dia udah kepengen diewe.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95OIkbppXq
“Iya,” sahut Ibu yang mungkin sudah orgasme, karena liang memeknya sudah becek sekali.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyuEa4K7NDs
Aku pun pindah ke atas perut Wati yang sudah menunggu entotanku. Tampaknya dia girang setelah aku menyelinapkan moncong penisku di mulut memeknya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLuTcDCjz3
Dengan Wati memang tidak perlu berlama – lama foreplay. Langsung saja kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang memeknya yang sudah basah ini (karena waktu menyetubuhi Ibu memek Wati kugerayangi terus).
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNHMu0bpoNS
”Aaaaaaah… masuuuuk… “Wati spontan mendekap pinggangku ketika batang kemaluanku sudah terbenam separohnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLOYlefpFP
Wajahku yang sudah berada tepat di atas wajah Wati, diam – diam memperhatikan wajah kakakku itu dengan seksama. Secara objektif kunilai, wajah kakakku ini cantik. Matanya pun sepintas lalu seperti mata normal. Hmmm… seandainya kakakku ini bisa melihat seperti aku, mungkin lain lagi ceritanya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMScD5vaRTE
Maka ketika aku mulai mengayun batang kemaluanku, diam – diam aku melamun. Ingin agar Wati bisa melihat seperti cewek normal. Pasti dia bahagia sekali. Sebagai adiknya, aku pun akan turut merasa bahagia. Dan bukankah di zaman sekarang teknologiknya sudah sangat maju, sehingga banyak orang buta jadi bisa melihat secara normal?
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡct9VT9Tdb8
Mudah – mudahan saja rejekiku makin lama makin banyak. Supaya aku bisa menyembuhkan kebutaan ibu dan kakakku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXITkjjyOi
Pada saat batang kemaluanku mulai gencar mengentot liang memek Wati yang luar biasa legitnya ini, aku pun masih sempat meraba – raba memek Ibu yang masih celentang di samping Wati. Bukan hanya meraba – raba. Dua jari tanganku sudah masuk ke dalam liang memek Ibu yang masih basah ini. Sehingga aku mulai mendengar desahan dari dua arah.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkMB9s8O8q
Tangan kananku mengentot liang memek Ibu, batang kemaluanku mengentot liang memek Wati, tangan kiriku meremas – remas tgoket kanan Wati, sementara lidahku menjilati leher kakakku yang terasa hangat ini. Disertai dengan gigitan – gigitan kecil, yang membuat Wati ternganga dan mendesah – desah, “Aaaa…
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVYAgaMdY01
Pada waktu sedang enak – enaknya mengentot kakakku, terawanganku pun tetap menggelayuti benak dan batinku. Seandainya ibu dan kakakku sama – sama bisa melihat, mungkin lebih seru lagi suasananya. Atau… mungkin juga ibu tak mau lagi dientot oleh anaknya sendiri dan Wati pun tak mau lagi dientot olehku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0WfVw2EBB
Tapi soal apa reaksi mereka setelah bisa melihat nanti, aku tak peduli. Yang jelas aku sayang kepada mereka. Karena itu aku tak peduli bagaimana reaksi mereka kelak, asalkan mereka bisa melihat seperti aku. Itu saja.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6APX15FB2
Dan kini Wati tidak bisa melihat tanganku yang sedang “ngerjain” memek Ibu, sampai Ibu menggeliat – geliat begitu. Wati hanya tahu bahwa entotanku makin lama makin gencar dan berkali – kali menyundul dasar liang memek kakakku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqrPQuE3yBd
Keringat pun mulai membasahi leher dan ketiak Wati. Tapi aku malah semakin bergairah untuk menjilati dan menggigit – gigit leher dan ketiaknya. Yang membuat Watiu meremas – remas rambutku sambil merintih dan merintih terus, “Waaawaaannn… ooo… ooooh Waaaan… ini luar biasa enaknya Waaan… entot terussss…
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZCgXNL9Kk
Cukup lama aku menyetubuhi kakakku. Dan aku tahu bahwa ia sudah lebih dari dua kali orgasme. Tapi dia tidak mau mengatakannya. Padahal liang memek kakakku sudah sangat becek. Dan aku sendiri suidah berada di detik – detik krusial. Sudah dekat – dekat ejakulasi.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡynWBwbtJDa
Tapi dengan cepat aku melawan diriku sendiri. Cepat kucabut batang kemaluanku dari liang memek kakakku. Lalu menarik nafas panjang tiga kali. Dan kubenamkan batanbg kemaluanku ke dalam memek… Ibu…!
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡySLeu3aMV3
Ibu tampak senang dan memelukku erat – erat, sementara aku langsung mengayun penisku di dalam liang memek Ibu yang tidak sebecek tadi lagi.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPeIrbQFwL
Tapi perlawananku malah melemah. Aku tak bisa bertahan terlalu lama di atas perut Ibu. Akhirnya kubenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sambil menembak – nembakkan lendir maniku di dalam liang memek Ibu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qq7Pwcamh
Croootttt… crot… crooootttttt… crooooottttttt… croooottttt… crottt… crooootttt…!
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqXMXPWCio
Aku pun menggelepar di atas perut Ibu. Dengan keringat membanjiri sekujur tubuhku…
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJVSCeGs35Z
Tiga bulan kemudian…
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGZVQRWqHUx
Rumahku sudah mulai berubah. Di samping kanan sudah ada kamar untuk Ibu dan untuk Wati. Jauh beda dengan kamar lama. Karena kamar baru ini sudah ada kamar mandinya masing – masing, yang dilengkapi p;eh shower dan water heater. Jadi baik Ibu mau pun Wati, tidak perlu memakai gayung plastik lagi. Tidak akan kedinginan lagi kalau mau mandi subuh atau malam.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrfWzh4rtWX
Kamar tidurnya pun sudah dilengkapi oleh AC dan furniture serba baru yang biasa dipakai oleh orang – orang kaya. Selain lemari – lemari pakaian, tiap kamar dilengkapi dengan satu set sofa model masa kini, pesawat televisi LED kecil (karena percuma juga dibelikan televisi layar lebar, toh mereka hanya bisa mendenarkan suaranya saja).
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlan678ty4q
Di sebelah kiri rumah lama, sudah ada garasi yang berdampingan dengan kamarku. Jadi kalau mobilku sudah masuk ke dalam garasi, aku bisa langsung membuka pintu kamarku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEq8RJQR2EH
Sementara itu rumah lama pun sudah dirombak. Ruang tamu dan kamar – kamar lama dijadikan ruang tamu baru, ruang keluarga, kitchen dan kamar pembantu. Dinding luarnya tidak diganggu. Hanya sekat – sekat dan pintu – pintunya yang dirobah, sesuai dengan yang kuinginkan.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UpSYvAdjV
Kebetulan aku sudah mendapatkan seorang pembantu yang ingin bekerja di rumahku. Sudah lama aku menginginkan ada pembantu, tapi dahulu aku hidup pas – pasan. Jangankan menggaji pembantu, untuk kebutuhan sehari – hari pun sering ngutang ke warunbg yang dekat dengan rumahku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi0dKpIIAzE
Namun sekarang aku merasa sudah mampu menggaji pembantu. Tugasnya adalah masak, membersihkan rumah, cuci pakaian dan cuci piring. Selain daripada itu, Bi Euis (nama pembantu itu) kutugaskan untuk menjaga dan mengawasi Ibu serta Wati. Karena mereka tunanetra, jangan sampai mengalami hal – hal tidak diinginkan, seperti terjatuh, ngeluyur ke luar lalu sesat pulangnya dan sebagainya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQclZl47wX
Untuk itu aku berani menggaji Bi Euis dalam jumlah yang lebih besar daripada pembantu pada umumnya di daerahku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYy2r97SJIE
Dengan demikian, aku merasa nyaman karena telah bisa menempatkan Ibu dan kakakku di rumah yang nyaman ditinggali, ada yang melayani mereka pula kalau aku sedang tidak di rumah.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSERbQPBMN
Baru beberapa bulan setelah Bu Laila mengangkatku sebagai direktur utama, perusahaan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mujngkin karena tenaga dan pikiranku dipusatkan pada perkembangan perusahaan. Atau mungkin juga karena faktor keberuntungan berpihak padaku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH0Lu6VkA8h
Namun aku berpegang kepada prinsip managemen modern. Bahwa mandeg itu berarti mundur.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgYC2C3Per
Jadi buatku perusahaan tidak boleh hari ini tetap sama seperti kemaren. Bagiku, hari ini harus lebih baik daripada kemarin. Dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGhjgRuuxOd
Pokoknya aku benar – benar all out di perusahaan yang sudah menjadi milik Bu Laila ini.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4eFEtuWMSZ
Namun meski pun aku sibuk dengan urusan perusahaan, aku tak lupa pada tekad semulaku. Yakni untuk membawa Ibu dan Wati ke dokter spesialis mata. Sekaligus ingin tahu berapa biayanya jika mata Ibu dan Wati bisa disembuhkan.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe5AiszIEJZ
Hal itu kuungkapkan kepada Ibu pada suatu malam, ketika aku baru pulang kerja, selesai mandi malam dan mengenakan kimono yang terbuat dari bahan handuk putih bersih.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡic85gP4P42
Saat itu kulihat Wati sudah tidur, tapi Ibu masih duduk di sofa depan televisi. Aku terharu melihat ibuku yang senang sekali mendengarkan suara televisi, tanpa melihat gambarnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXquhFqtCE
Saat itu Ibu mengenakan kimono hitam, sehingga kontras sekali dengan kulitnya yang putih bersih.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgS66z1M6vm
Sejak ditempatkan di kamar barunya, Ibu jadi kelihatan lebih cantik. Wajahnya pun seperti memancarkan sinar saking cantiknya. Mungkin karena Ibu jadi lebih rajin mandi dengan air hangat. Sehingga sekujur tubuhnya jadi bersih sekali. Wajahnya pun tampak lebih cemerlang, meski tanpa polesan make up. Semuanya natural.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHeSl11REp
Seandainya Ibu bisa melihat, mungkin akan lebih cantik lagi. Karena bisa memoles wajahnya di depan cermin rias.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1eVNizSXcY
Meski pun tidak bisa melihat, Ibu menyadari kehadiranku di dalam kamarnya. “Baru pulang Wan?” tanyanya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlm6HqG142K
“Iya Bu. Di kantor sibuk sekali,” sahutku disusul dengan kecupan di pipinya. Lalu duduk di sampingnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcWM4WlobEF
Begitu aku duduk di sampingnya, Ibu langsung meraba – raba kimonoku. Lalu menyelinap ke baliknya dan langsung memegang batang kemaluanku, karena aku tidak mengenakan celana dalam.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC23XS7Yzsl
“Ibu udah kangen sama kontolmu Wan. Udah empat hari kamu gak ngentrot ibu kan?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEP6bTqcoJA
“Ibu mau dientot? Ayo di tempat tidur aja, biar leluasa,” ucapku sambil memegang pergelangan tangan Ibu dan menuntunnya ke tempat tidur.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIeicWtM1Qw
Di atas tempat tidur aku dan ibuku sama – sama melepaskan kimono. Lalu sama – sama telanjang bulat.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6SBMax4hwq
Lalu Ibu celkentang sambil merenggangkan kedua paha poutih mulusnya. Aku pun tengkurap di antara sepasang paha Ibu, sambil menepuk – nepuk memeknya yang sudah 4 hari tidak “ditengok” olehku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhkpCi3ky7T
“Memek Ibu memang cantik sekali bentuknya. Seperti belum pernah melahirkan.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJL3iztpZWu
“Padahal ibu sudah tiga kali melahirkan Wan.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYqLD10JoL
“Tiga kali? Bukankah Ibu hanya punya dua orang anak, Wati dan aku?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzxHiIlawuM
“Sebenarnya setahun setelah melahirkan kamu, ibu melahirkan anak lagi. Tapi dia diadopsi oleh orang kaya bernama Hasyim. Ibu kasihkan saja, karena ibu ini buta, tidak bisa mengurus anak banyak – banyak.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxaI45poYDp
“Jadi aku ini punya adik?!”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0hXqTE93yJ
“Iya Wan. Adikmu perempuan. Matanya normal seperti kamu.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1s5HJqcS2t
“Siapa namanya?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8BsQFwHikC
“Belum dikasih nama. Gak tau Pak Hasyim ngasih nama apa sama adikmu itu.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtRqzUyNRH
“Sekarang Pak Hasyim itu tinggal di mana?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVDeuOEr8V
“Nggak tau. Ibu hanya dengar adikmu itu dibawa ke luar Jawa. Entah ke Sumatra atau Kalimantan atau Sulawesi… entahlah. Bahkan mungkin juga dibawa ke luar negeri, karena kabarnya Pak Hasyim itu punya perusahaan di luar negeri segala.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4WJdaQ2nh
“Ya biarlah, kalau dia diadopsi oleh orang tajir, kehidupannya pun tentu bergelimang harta. Tak usah kita pikirkan benar,” kataku sambil mendekatkan mulutku ke memek Ibu. Lalu mulai menjilatinya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTlXE1OZWV
Ibu pun tidak bicara lagi. Karena mungkin mulai menikmati enaknya jilatanku ini.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHFFaCJCtM
Terlebih lagi setelah aku mencelucupi kelentitnya, Ibu mulai menggeliat – geliat dan mendesah – desah.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNn9dDueI2O
Sampai pada suatu saat, “Aaaaa… aaaaah… Waaaaan… aaaaaaah… aaaaa… aaaaaahh… Wawaaaaan… aaaa… aaaaaaaahhhh… Waaaaan… aaaaaa… aaaaah… sudah Waaaan… masukin aja kontolmu Waaaan…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIuloPfyto8
Aku memang sudah tau benar bahwa Ibu tak mau terlalu lama dijilatin memeknya. Karena takut liang memeknya jadi becek sebelum dientot katanya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmEr88pXMIz
Tak lama kemudian batang kemaluanku sudah dibenamkan ke dalam liang memek Ibu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJ6Rz4Q8yI
“Ooooh… kontolmu memang luar biasa Wan. Nanti kalau sudah punya istri, pasti bakal ketagihan sama enaknya kontolmu ini…” ucap Ibu sambil mendekap pinggangku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEoZvrD9Gl5
Sebagai jawaban, kuayun penisku, bermaju mundur di dalam liang memek ibuku. Padahal di dalam hati, aku berkata, “Kalau Ibu bisa melihat dan punya suami lagi, pasti suami Ibu bakal ketagihan pada legitnya memek Ibu ini.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwCtoNroaNx
Lalu kugencarkan entotanku dengan gairah menggebu – gebu. Ibu pun merintih – rintih histeris sambil meremas – remas rambutku, “Aaaaah… Waaaan… kontolmu memang enak sekali Waaan… entooot teruuussss… jangan berenti – berenti… iyaaaa… iyaaaa… iyaaaa… aaaaaaah… entoooootttt …
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucm2keBSLV
Aku pun menyahut dalam bisikan terengah di dekat telinga Ibu, “Memek Ibu juga enak sekali… uuuugh… ughhhh… legit sekali Buuuu… uuuugggghhhh… ughhhhh…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwsfb6J5kiu
Sementara itu entotanku semakin kugencarkan dalam kecepatan standar, sambil menjilati leher Ibu diiringi dengan gigitan – gigitan kecil.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6xvcMF1Bp
Hal ini berlangsung lama. Lebih dari duapuluh menit aku “berpush-up” di atas perut ibuku, sementara mulutku tetap asyik menjilati dan menggigit – gigit leher Ibu. Tanganku pun ikut asyik meremas – remas toketnya yang tidak sekencang toket Wati namun masih enak untuk diremnas dan diemut pentilnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXMDArR5Dml
Ibu pun merintih – rintih terus sambil meremas – remas bahuku. Terkadang juga rintihannya disertai dengan meremas – remas rambutku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7MYc75Cyw
“Waaaan… oooo… ooooh… Waaaaaan… oooo… ooooh… entot terus Waaaan… oooo… oooooohhhhh… kontolmu enak sekali Waaaan… entooooottt teruuuussss… Waaan… entooooooootttttttt… entooooooootttttt… oooo… ooooooh Waaaaan…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTC23RIgPdF
Namun sesaat kemudian Ibu mulai berkelojotan sambil memekik – mekik perlahan, “Waaan… ayoooo cepetin entotannya… ibu udah mau lepas Waaaan… Waaaaan… entttooooooottttttttt… entoooot teruuuuusssss… entooootttt… !”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVlkul7i8Qb
Sampai akhirnya ibuku terkejang – kejang sambil memejamkan matanya, sambil mencengkram sepasang bahuku erat – erat.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtL32gXJCD
Kutancapkan batang kemaluanku di dalam liang memek Ibu yang sedang mengejut – ngejut erotis. Sambil menunggu gairahnya pulih kembali.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE2wNIGZvdZ
Tak lama kemudian mata ibuku terbuka kembali, dengan sorot sayu. Lalu terdengar suaranya, “Cabut kontolmu Wan… ibu udah kepayahan nih…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJpjX9lf42y
“Tapi aku belkum ngecrot Bu,” sahutku bernada complain.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4YBEcZL3m
“Lepasin di memek Wati aja gih. Ibu sudah kekenyangan Wan…” ucap Ibu sambil mendorong dadaku, agar tidak menghimpit toketnya lagi.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ60ogGa7Pgr
Meski agak jengkel, kucabut juga penisku dari dalam liang memek Ibu. Lalu mengambil kimonoku dan melangkah ke luar. Dan membuka pintu kamar Wati.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSWZjJUba3
Aku tersenyum sendiri merlihat kakakku tidurnya celentang dengan kedua kaki mengangkang begitu. Sehingga memeknya yang tidak bercelana dalam itu pun tampak ternganga. Seperti trenggiling yang sedang menunggu semut masuk ke dalam mulutnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ65mM2IQImI
Kuletakkan kimonoku di samping kanan Wati. Kemudian kusingkapkan daster katun putihnya perlahan – lahan. Dan kudekatkan mulutku ke memeknya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAzkMD8vlK
Aku tahu bahwa Wati kalau sudah tidur susah sekali dibangunkannya. Karena itu aku yakin kalau sekadar dijilatin memeknya takkan membuat dia bangun, kecuali kalau kelentitnya kusedot – sedot. Tapi kali ini aku bukan ingin menjilati memeknya. Aku hanya ingin mengalirkan air liurku ke dalam celah memeknya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtIuHidbLgi
Aku berhasil melakukannya, mengalirkan air liurku ke dalam celah memek Wati tanpa menyentuh memeknya. Karena memeknya memang agak menengadah ke atas.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3RcFDLe1cs
Setelah cukup basah, dengan hati – hati kuselipkan moncong penisku ke dalam mulut memek kakakku. Kemudian kudorong sekuat tenaga. Blessssss… masuk lebih dari separohnya…!
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7mbwmsGtcK
Pada saat yang sama, Wati memekik tapi cepat kututup mulutnya dengan telapak tanganku sambil berkata, “Ini aku Wat…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBzxOmg1hjh
“Wawan?! Aaaah… kamu bikin aku kaget aja. Kirain ada orang jahat. Ternyata kamu… adikku tersayang,” sahut Wati sambil meraih leherku ke dalam pelukannya. Lalu tampak enjoy… menikmati entotanku yang mulai diayunkan.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37fxXeyXEQ
Saat itu daster masih melekat di tubuh Wati. Hanya bawahnya saja disingkapkan sampai ke perut. Wati pun menyadari hal ini. Lalu dengan susah payah daster itu dilepaskan lewat kepoalanya. Kemudian berkata, “Kalau gak telanjang, terasa kurang sempurna.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡusrn5OnKv7
Lalu Wati mulai menggoyang pinggulnya. Membuatku semakin bersemangat menyetubuhinya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFr6J8mX8JG
Tapi pada suatu saat Wati menghentikan goyangannya. “Bosen posisi begini terus. Posisi doggy aja yok.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnDZB5HcQtn
“Boleh,” sahutku sambil menarik penisku sampai terlepas dari memek kakakku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUW7WYXbB5F
Kemudian Wati merangkak dan menungging di atas bed. Aku pun berlutut di dekat pantatnya. Dan kujebloskan batang kemaluanku ke dalam liang memeknya kembali. Dalam posisi doggy kami lanjutkan persetubuhan ini. Aku berlutut mengentot kakakku yang sedang menungging sambil memeluk bantalnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuWzmBm7Oy
Wati juga kunilai seperti Ibu. Seandainya dika bisa melihat secara normal, aku yakin banyak cowok yang bakal naksir dia. Karena kakakku itu bukan hanya cantik, tapi juga punya kulit yang putih mulus, punya bentuk tubuh yang seksi habis.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjE8GNElenW
Ya, Wati punya tubuh tinggi langsing, dengan pinggang yang ramping, tapi baik toket mau pun bokongnya gede banget. Sehingga bentuk tubuhnya mirip biola.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNrZ5LL9aG9
Wajahnya pun cantik. Bahkan sepasang matanya tampak seperti mata normal. Tidak seperti mata tunanetra pada umumnya. Maka kalau dilihat sepintas lalu, orang takkan mengira bahwa Wati itu seorang gadis tunanetra.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkqUeSvmqeO
Dan kini tubuh seksi abis itu sedang kusetubuhi dalam posisi doggy seperti yang diinginkannya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOxesysQTT
Sambil mengentot liang memeknya, aku mulai menepuk – nepuk pantat kakakku yang gede semok ini.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWs0PZtCyGr
Tampaknya kakakku senang dengan tepukan itu. “Iya Wan… tabokin bokongku lebih keras lagi. Enak tuh.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPewJdht4jx
Kuikuti keinginan Wati itu dengan menabok – nabok pantat gedenya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWnS5JN0Fg
“Iyaaaa… iyaaaa… begitu Wan… kemplangin terus pantatku sekuatmu…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZWIyJ8kcE
Berbeda dengan Ibu yang senang dientot dalam irama “nyiur melambai”, kakakku ini seneng dientot dengan gaya banteng ngamuk. Bayangin aja kalau banteng ngamuk, apa pun yang ada di depannya pasti diseruduk.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbblIfMAY47
Aku pun melakukannya dengan gaya banteng ngamuk itu. Tapi bukan mau menghancurkan, melainkan ingin agar entotanku “terasa” oleh kakakku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFckulwldAt
Dengan batang kemaluan diayun scepat bdan sekeras mungkin, kutampar – tampar pantat kakakku sekuatnya seperti yang diinginkannya. Maka suara unik pun terdengar dari dua arah. Suara penisku yang sedang maju mundur di dalam liang memek Wati, dan suara tamparan – tamparanku di pantatnya. Crrek srtttt…
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKkvv3P2eE
Bunyi tamparan – tamparanku di pantat Wati baru berhenti kalau aku sudah mrapatkan dadaku ke punggung kakakku, sambil meremas – remas toket gedenya sepuasku. Wati memang tidak protes kalau aku meremas toket gedenya kuat – kuat. Bahkan kelihatannya dia lebih suka kalau tokletnya diremas kuat – kuat. Berbeda dengan ibuku yang ingin agar payudaranya diremas pelan – pelan, secara lembut.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hJDgNXdlp
Kalau diibaratkan musik, mungkin Ibu lebih suka musik yang slow dan mendayu – dayu. Sementara Wati lebih suka musik metal atau deephouse…!
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JHbmaw0gk
Dalam masalah sex, aku memang tidak mau egois. Aku selalu ingin mengikuti keinginan pasangan seksualku. Karena kalau pasanganku merasa puas, aku pun ikut puas.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡts3Hfcdw5L
Setiap kali kusetubuhi, Wati tak pernah berdiam diri seperti patung. Pantatnya selalu saja bergoyang – goyang diiringi rintihan – rintihan histerisnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPli3Nvv24
“Aaaaaah… Waaaan… enak sekali Waaaan… entot terussss… enak Waaaan… aaaaa… aaaaah… aaaaa… aaaaahhhhh… ahhhhhh… Waaaaan… Waaaan… aaaaahhhh… aaaaaa… aaaahhhh… entooooottttttt… entooooooootttttttt… aaaaaaa… aaaaaaaahhhh… aaaaaa… enaaaaaak …
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTb8bhcms39
Tapi pada suatu saat goyangan pantat Wati terasa ngawur. Dan akhirnya dia ambruk diiringi pekikan lirihnya, “Aaaaa… aaaaaaaaahhhhh…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtEXUqMUlA
Karena Wati ambruk, dengan sendirinya penisku pun terlepas dari liang memeknya. Namun aku langsung menyadarinya, bahwa dia sudah orgasme.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ80HZMkOmge
Ya… Wati lalu menelentang dengan sepasang tangan direntangkan seperti lambang palang merah. Kedua kakinya pun direnggangkan.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBstoeyac1I
Wati seolah mempersilakanku melanjutkan entotanku, tapi dalam posisi missionary saja. Maka tanpa buang – buang waktu aku pun merangkak ke atas perutnya sambil memegangi kontolku yang masih ngaceng berat ini.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdtqeW1ayBx
Dan dengan sekali dorong, penisku langsung masuk seluruhnya ke dalam liang memek Wati yang sudah becek ini… blesssskkkkkkk …
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRS1GoM4w3q
Wati masih tampak tepar. Tapi aku langsung mengayun batang kemaluanku. Bermaju mundur lagi di dalam liang memek yang sudah becek ini. Sambil meremas – remas toket gedenya, aku pun mulai menjilati leher kakakku, disertai dengan gigitan – gigitan kecil yang tidak menyakitkan.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRb77HRzXB
Wati pun tampak mulai bergairah kembali. Dengan menggeol – geolkan pinggulnya. Bergoyang menyerupai angka 8. Sehingga meski liang memeknya sudah becek, tapi masih mampu membesot – besot dan meremas – remas kontol ngacengku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWxaiQw1o2
“Waaan… ooooh… kontolmu memang gede dan panjang sekali… ini luar biasa enaknya Wan… ooooh… ooooo… ooooooohhhhhhh… entot yang kencang aja Wan… biar lebih tyerasa kepala kontolmu menyodok – nyodok dasar liang memekku. Iyaaaa… iyaaaa… entot terus Waaaan… enak sekaliiii…
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3yApOWUtnz
Cukup lama batang kemaluanku “memompa” liang memek kakakku. Sehingga keringat mulai membanjiri tubuhku, bercampur aduk dengan keringat kakakku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyalonm7IXt
“Memekmu juga enak sekali Wat… tadi becek sebentar, tapi sekarang udah legit lagi… geol terus pinggulmu… enak sekali…” ucapku tersendat – sendat karena sedang mewnggencarkan entotanku sambil meremas – remas toket gede dan menjilati lehernya yang sudah keringatan.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Tqy3PLgOA
Wati tidak menyahut. Tapi pantatnya semakin gila – gilaan bergoyang memutar – mutar dan meliuk – liuk.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGgsDwnrsR
Sampai pada suatu saat terdfengar suaranya terengah – engah, “Aaaa… aku udah… mau… mau lepas lagi… barengin yuuuk… aaaaaa… aaaaaaaah…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmzc7jc8gu
Kebetulan aku pun sudah tiba di detik – detik krusial. Tanda – tanda mau ejakulasi sudah kurasakan. Maka entotanku semakin kupercepat.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOE5XQsBLh
Maju mundur dan maju mundur dengan cepatnya. Sementara Wati pun mulai berkelojotan sambil meremas – remas rambutku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvcoZxtSqX
Kami berhasil mencapai puncak kenikmatan secara berbarengan. Bahwa ketika Wati terkejang – kejang dengan liang memek berkedut – kedut kencang, moncong kontolku pun sedang mengejut – ngejut sambil menembak – nembakkan lendir kenikmatanku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyg0Be5d8w
Croooootttttt… crotttt… crooootttttt… crooottt… crottt… crooooootttttttt… crooootttt…!
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhkpKJeeLd
Lalu kami terkulai lemas. Dalam kepuasan sedalam lautan.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBYKFBb4FJU
Sepuluh hari kemudian, Ibu dan Wati dirawat di rumah sakit mata, atas rujukan dokter spesialis mata yang sudah memeriksanya secara teliti di tempat prakteknya. Nanti di rumah sakit itu Ibu dan Wati akan diteliti secara intensif, kemudian dicarikan solusinya agar bisa melihat secara normal.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStOqHW1R2M
Setelah mengantarkan Ibu dan Wati ke rumah sakit, aku pun pulang dengan badan terasa pegal – pegal. Karena dari pagi sibuk di kantor, dari siang sampai sore mengurus Ibu dan Wati.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqkVk3jV0f
Setibanya di rumah, aku langsung mandi. Dengan harapan pegal – pegalku hilang dengan sendirinya. Tapi ternyata pegal – pegalku belum hilang juga. Maka akhirnya kupanggil Bi Euis.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4fe3wT13jy
“Ada apa Den?” tanya Bi Euis di ambang pintu kamarku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQK0Us4nTL
“Bisa mijit Bi? Badanku pegel – pegel sekali,” sahutku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSk8UXj0r6W
“Bisa sih sedikit – sedikit. Tapi sebentar ya Den. Mau nyisir dulu, baru selesai mandi.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNVPUTSJPKd
“Iya, jangan lama – lama ya.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAgNP7iFmi
“Iya Den.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvX31tlgz2D
Setelah Bi Euis berlalu, kulepaskan baju dan celana piyamaku. Lalu dalam keadaan cuma tinggal bercelana dalam, aku menelungkup di atas bedku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj45lHZTnIM
Tak lama kemudian terdengar suara Bi Euis, “Mau pakai balsem atau minyak apa Den?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPi5GkpYKAy
Sambil tetap menelungkup kusahut, “Gak usah pakai minyak apa – apa Bi. Pakai tangan Bibi aja.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLY406orx4
Lalu terasa bed bergoyang. Bi Euis sudah naik ke atas bedku. Lalu mulai memegangi telapak kakiku. Dan mulai memijatnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOAYmFLZXC
“Yang lama mijitnya ya Bi. Nanti kukasih bonus.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzlCLIkzGB
“Iya Den.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGrSzZa6atT
Lalu terasa kedua tangan Bi Euis mulai memijat dan mengurut – urut betisku, sambil bertanya, “Ibu dan Neng Wati jadi dirawat di rumah sakit Den?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ngwTUFaLV
“Iya. Cuma usaha aja Bi. Mudah – mudahan mereka bisa melihat sepertti kita.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjesxK0eD4Q
“Den… Ibu itu ibu kandung Den Wawan?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWCp7aXtFU2
“Iya. Emang kenapa?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdfSxANVsT
“Heheheh… gak kenapa – kenapa Den. Anu… mmm… anu… Den Wawan tidak tunanetra seperti Ibu dan Neng Wati ya.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGRbqdxoL8
Aku heran. Pertanyaan itu berdasarkan apa?
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVAOZziT8pY
Aaah… jangan – jangan suara rintihan Ibu waktu kusetubuhi terdengar oleh Bi Euis. Mangkanya Bi Euis seperti kurang percaya kalau Ibu itu ibu kandungku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkfaFIeOdp
Jangan – jangan Bi Euis curiga pada apa yang sering terjadi di rumah ini…!
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZXzbCBYygC
Aku harus mencegahnya. Siapa tahu dia sudah menyadari apa saja yang terjadi di antara aku dengan Ibu dan Wati. Lalu bisa saja dia menyebar gossip ke tetangga nanti.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ImtRM2rUk
Untuk membungkam mulut Bi Euis aku punya caraku sendiri.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6G65OGyhDS
Tadinya aku tak pernah punya perhatian berlebih kepada Bi Euis. Tapi setelah mencium gelagat mencurigakan, aku merasa harus melawannya dengan caraku sendiri.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AiyO2WUTr
Kalau mau main libas sembarangan, di kantor juga banyak cewek yang kelihatan memancxing – mancing padaku. Tapi aku tak pernah menggoda seorang karyawati pun di kantor. Terlebih kalau mengingat Bu Laila yang begitu dalam mencintaiku. Kalau ketahuan macem – macem di kantor, bisa dipecat aku nanti.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRL2vcDOY5a
Tapi Bi Euis ini, harus mendapatkan perlakuan khusus dariku. Agar seandainya dia tahu rahasiaku dengan Ibu dan kakakku, dia akan tutup mulut.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡguJLuxnQXv
Lalu aku menelentang sambil berkata, “Bagian depannya juga Bi.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZ2ABUYchf
“Iya…” sahutnya sambil mengurut – urut tulang keringku sambil menunduk, memandang ke arah yang sedang dipijitnya. Pada saat itulah kjuperhatikan bentuk Bi Euis yang lumayan cantik. Bahkan kulitnya lebih putih daripada kulit ibu dan kakakku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQezoH8D73y
“Umur Bibi sekarang berapa tahun?” tanyaku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdB0a6ic8Qu
“Duapuluhenam Den.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJu2Sk4vJds
“Wah… cuma beda dua tahun denganku. Terus… sejak kapan hidup menjanda?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0i6x8xbio
“Sudah setahun Den.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjyNdv5ERl
“Punya anak berapa orang?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUITTEsVv5X
“Belum punya anak seorang pun. Justru mantan suami menceraikan saya juga karena sudah lima tahun berumah tangga, tidak punya anak seorang pun.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEUYCKYl75
“Memangnya Bibi menikah pada usia berapa?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPs10dOAIpz
“Duapuluh tahun Den.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHu3a0JBFHu
“Umur duapuluh kawin, umur duapuluhlima jadi janda ya.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyXv27wwjW
“Hehehee… iya Den. Sudah takdirnya harus begini,” ucapnya dengan suara lirih.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPzZxR5wsm
Pada saat itulah diam – diam kusembulkan batang kemaluanku yang sudah ngaceng ini dari celah celana dalamku. “Gak kangen sama yang begini?” tanyaku sambil menarik tangannya sampai menempel di batang kemaluanku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzzZJT8jBcN
“Waaauuu Deeen…! “serunya dengan mata terbeliak dan tangan gemetaran, “Iiii… ininya ha… harus dipijit juga? Iiiih… gede dan panjang sekali… hihihiiii…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTkYOQuHVvR
“Iya… pijitnya pake memek aja Bi. Supaya nikmat,” kataku sambil menarik kedua tangannya, sehingga dadanya terhempas ke atas dadaku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesnSZx2CmL
Dengan sigap aku pun mendekap pinggangnya erat – erat. Kurapatkan pipiku ke pipinya sambil berbisik, “Sebenarnya kalau didandani, Bi Euis ini cantik lho…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZ8GbTpKpG
“Siapa yang mau dandani saya…” sahutnya nyaris tak terdengar.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLa1cN9Nopd
“Nanti aku yang dandani. Asalkan bisa nyimpen rahasia aja,” ucapku sambil meremas – remas bokong gedenya. Ya… salah satu daya tarik Bi Euis adalah bokongnya itu. Gede dan menggiurkan.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33lkS24lA6
“Te… terus saya harus gimana Den?” tanyanya yang masih nemplok di atas dadaku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNcKdbWmmFj
“Mumpung Bi Euis belum kawin lagi, kita main aja yok. Biar aku jadi sayang sama Bibi.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qpz2yY6C0
“Ma… main apa Den?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUZkdaO8tWJ
Aku menyahutnya dengan bisikan, “Bersetubuh…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZelwC8cfu
“Mmm… siapa sih yang gak mau digauli sama cowok seganteng Den Wawan. Tapi saya takut… takut hamil Den.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kypXtL2ju
“Soal itu sih jangan takut. Aku punya pil anti hamil.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXgN5YU8HQD
“Kalau gitu… terserah Aden aja deh…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8mRFuZAn3
“Wanita kalau sudah bilang terserah, berarti mau kan?” cetusku sambil bangkit. Bi Euis pun duduk dengan sikap canggung dan malu – malu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSsswOzJiXN
Dalam keadaan cuma bercelana dalam ini, aku mendekap pinggang Bi Euis dari belakang. Saat itu Bi Euis mengenakan daster batik yang sudah agak lusuh. Tapi aku tak peduli dengan daster lusuhnya. Yang penting tubuh di balik daster lusuh itu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0zNMJ29NsI
Dan tanganku mulai menyelinap ke dalam dasternya. Mulai mengusap – usap perutnya yang masih terasa kencang dan ramping.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhldw2MrJiW
“Sebenarnya sudah lama aku menunggu kesempatan ini,” bisikku sambil menyelinapkan tangan ke balik celana dalamnya. Tentu saja ini suatu kebohonganku. Karena tadinya aku tak punya perhatian sedikit p;un kepada Bi Euis.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb38jZEUL6J
“Mumpung Ibu dan Neng Wati gak ada ya Den. Kalau mereka sudah pulang, gak bisa bebas lagi mungkin,” ucapnya tanpa menepiskan tanganku yang sudah berkeliaran di dalam celana dalamnya. Dan membuatku tahu bahwa memek Bi Euis tidak ada jembutnya, dicukur habis. Ternyata seorang pembokat juga sudah mengikuti zaman, dengan mencukur habis jembutnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GHOj5Ukqb
“Siapa bilang? Coba aja kalau mereka sudah pulang nanti, aku akan tetap bebas ngajak Bibi tidur di kamarku ini.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNH0swN1k7V
“Iya sih. Den Wawan kan yang berkuasa di sini. Aduuuduuuh… Deeen… kalau memek saya sudah dimainin gini, saya suka gak bisa nahan nafsu.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJL3YzzcXo
“Lepasin dong dasternya. Aku seneng memek Bibi dicukur habis gini. Pasti enak jilatinnya.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡllPzMkvjDu
“Iiih… merinding saya dengernya juga…” sahut Bi Euis sambil melepaskan daster batik lusuhnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN6DlS53kI2
Dalam keadaan tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang serba hitam, aku dibuat terlongong menyaksikan betapa iundahnya tubuh Bi Euis itu. Sehingga aku lupa bahwa aku hanya ingin menutup mulutnya agar tidak menyebar gosip dengan caraku sendirti. Dengan mengentotnya dan membuatnya ketagihan…!
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRvvZ2SbVU
Tapi setelah melihat betapa cemerlangnya kulit putih mulus yang dimilikinya itu, aku lupa pada tujuan awalku. Aku ingin menelanjangi dan menyetubuhinya, hanya untuk menyalurkan nafsu syahwatku semata.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCdauf4nd9
Maka dengan sedikit gugup kubuka kancing beha hitam yang terletak di punggungnya itu. Lalu dia sendirti yang melepaskan behanya itu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRudbpxuQZt
Sehingga sepasang payudara yang berukuran sedang terbuka jelas di depabn mataku. Dan setelah kupegang, terasa masih kencang dan padat. “Masih kencang gini toketnya Bi, “komentarku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1mi1yVVRIA
“Saya kan belum pernah menyusui Den,” sahutnya sambvil melepaskan celana dalam hitamnya. Sehingga bentuk memek gundulnya tampak jelas di mataku. Memek yang sangat tembem. Sehingga bagian dalamnya disembunyikan oleh ketembeman “sepasang pipinya”.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡekABH6C5Ff
Maka kutepuk – tepuk memek tembem itu sambil berkata, “Ini yang sangat kusukai. Tembem dan dicukur bersih jembutnya. Pasti enak menjilatinya.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUUvVTBHusK
Wanita yang hanya 2 tahun lebih tua dariku itu mendadak manja. Ia merapatkan pipinya ke pipiku, sementara tangannya menyelinap ke balik celana dalamku. Memegang batang kemaluanku sambil berkata perlahan, “Saya juga ingin ngemut titit Den Wawan…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpzthOrCxgt
“Titit itu sebutan buat anak kecil. Kalau buat orang dewasa sih sebut aja kontol… !”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsUCzBu1Rt
“Hihihiii… takut dianggap kasar,” sahut Bi Euis sambil mendekatkan wajahnya ke celana dalamku. Lalu kuturunkan celana dalamku, sehingga jadi telanjang bulat seperti Bi Euis juga.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeSL0u9jnLQ
Wanita yang usianya lebih tua dua tahun dariku itu tampak senang bisa memegang batang kemaluanku. Lalu menciumi dan menjilatinya. Bahkan lalu memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaALCVZQALL
Lalu ia menggelutkan lidah dan bibirnya ke penisku. Samnbil mengalirkan air liurnya ke badan kontolku, untuk melicinkan tangannya yang lalu mengurut – urut badan kontolku yang tidak terkulum olehnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8gmScESN3
Sebenarnya aku kurang suka dioral oleh pasangan seksualku. Karena kalau kelamaan dioral, bisa – bisa cepat ngecrot pada waktu ngentot beneran nanti.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPWPD8WMsA2
Namun kali ini ada keasyikan tersendiri bagiku. Bahwa ketika sedang menyelomoti kontolku, memek Bi Euis ada di dekat tanganku. Sehingga aku bisa mencolek – colek mulut memeknya. Bahkan kuselusupkan jari tengahku ke dalam lubang memeknya yang terasa hangat dan licin.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQsYeBbakGp
Hmmm… dioral oleh Bi Euis sambil menggerak – gerakkan jari tengahku di dalam liang memeknya, membuat nafsuku semakin bergejolak. Mungkin Bi Euis pun seperti aku. Mulai horny berat. Karena dalam tempo singkat saja liang memeknya jadi basah.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbB2WAMla3H
Bahkan pada suatu saat Bi Euis melepaskan selomotannya, lalu berkata, “Saya sudah horny sekali Den. Langsung masukin aja ya. Gak usah dijilatin dulu. Memek saya udah basah sekali nih.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuyXM0M3RpO
Aku mengangguk sambil merangkak ke atas perutnya. Lalu meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek tembem Bi Euis.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rMow4BA77
Bi Euis pun membantuku. Memegang leher kontolku, lalu mendesakkan moncongnya ke mulut memeknya. Setelah terasa ngepas, ia memberi isyarat dengan kedipan matanya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqeSIlnLlob
Aku pun spontan mendorong batang kemaluanku sekuat tenaga. Dan… blessss… kontolku melesak ke dalam liang memek Bi Euis.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnigrfCxLAw
Gila… baru didorong saja sudah terasa enaknya liang memek janda muda ini.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkQluMwYf8p
“Ooooooohhhhh… masuk Deeen… gak nyangka punya Den Wawan segede dan sepanjang ini…” ucap Bi Euis sambil merengkuh leherku ke dalam pelukan hangatnya. Lalu merapatkan pipinya ke pipiku, “gak nyangka saya akan merasakan semua ini Den…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7706A10tPk
Aku pun mulai mengentotnya perlahan – lahan, sambil menjauhkan pipiku dari pipinya. Karena aku ingin melihat ekspresi wajahnya pada waktu sedang kuentot.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8xbzmWuZWJ
Dan… aku seolah disadarkan pada suatu kenyataan. Bahwa wajah yang sedang kulihat dari jarak dekat ini cantik sekaligus manis.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMk4vBbSGKY
“Bibi terlalu cantik buat seorang pembantu,” kataku sambil mencolek bibir sensualnya, tanpa menghentikan entotan pelanku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhdiUdMHfb
“Den Wawan juga tampan sekali. Bahkan sampai mirip cewek saking tampannya,” sahut Bi Euis sambil mendekap punggungku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7CoLBt9qYB
Aku tersenyum, karena sejak masih kuliah banyak temanku yang berkata seperti itu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhFXZxruv7y
Kemudian kuayun penisku dengan gerakan agak cepat sampai batas normalnya lelaki yang sedang mengentot pasangan seksualnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt2bPQsAF9o
Bi Euis pun mulai merintih – rintih erotis, namun suaranya perlahan sekali, “Den… ooo… oooooh… Deeen… iiii… iini enak sekali Deeeen… ayo Den… entot terus… ini luar biasa enaknya… oooooh… gak nyhangka saya akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa ini…”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3tdN45Y97
Aku pun semakin bergairah untuk mengayun batang kemaluanku di dalam liang memek Bi Euis yang luar biasa nikmatnya ini…
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5O7CQuj4O
Tarian birahiku di atas perut Bi Euis benar – benar bermutu, menurutku. Karena gesekan demi gesekan membuatku serasa dialiri arus listrik dari ujung kaki sampai ubun – ubun di kepalaku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1g0TxIM5n
Apakah aku merasa hina? Seorang dirut menyetubuhi pembantunya sendiri?
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9FrcgpHt5
Tidak. Pembantu juga manusia. Sama saja seperti aku. Bahkan kuanggap Bi Euis laksana mutiara di dalam lumpur.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzeHp4jit2S
Bi Euis punya kulit putih mulus. Punya wajah cantik sekaligus manis. Punya bentuk tubuh yang sangat menggiurkan, terutama bokong gedenya itu. Punya sepasang payudara yang masih padat kencang.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpMKmNvqfWK
Hanya nasibnya saja yang kurang beruntung. Sehingga harus bekerja di rumahku sebagai seorang pembantu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZX9wIhu50D
Dan aku bertekad untuk menyenangkannya kelak. Aku ingin mendandaninya, ingin mencukupi kebutuhan hidupnya, ingin juga menempatkannya di rumah yang layak huni.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSfbGjF20C
Aku bahkan bisa membayangkan seandainya Bi Euis sudah didandani, membawanya ke tengah kelompok kaum elite pun takkan memalukan. Karena hanya dengan dandanan sederhana saja sudah kelihatan cemerlangnya wajah Bi Euis, yang usianya kira – kira sebaya dengan Wati itu. Apalagi kalau sudah benar – benar didandani dan dipoles make up.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFGdcx6ERU
Dan liang memeknya yang tengah kuentot ini bermacam – macam nikmat yang kurasakan, yang sulit menjelaskannya. Yang pasti aku merasakan sesuatu yang lain dari biasanya. Aku menilai Bi Euis ini punya rasa yang lain dari perempuan – perempuan yang pernah kusetubuhi. Dan ini membuatku jadi sangat bergairah menyetubuhinya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO7m0mgwEzo
Untuk itu aku pun ingin menciptakan kesan, bahwa aku pun lelaki yang lain dari yang lain. Karena itu ketika batang kemaluanku sedang gencar – gencarnya mengentot, mulut dan tanganku pun mulai beraksi. Aku mulai memagut bibirnya yang tipis mungil, lalu melumatnya habis – habisan. Bukan sekadar menciumnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8xJSDeksl
Terasa tubuh Bi Euis bergetar – getar. Mungkin saking menikmatinya. Mungkin juga karena baru sekali ini dia merasakan bibirnya dilumat pada saat liang memeknya sedang “dipompa” oleh kontol.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwSP86eVfD
Ketika mulutku pindah sasaran, untuk menjilati lehernya, disertai gigitan – gigitan kecil, tangan kiriku tetap asyik meremas toketnya yang berukuran ideal dan masih kencang itu, rintihan – rintihan histerisnya terdengar lagi.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOuLXINQy0h
“Deeen… oooo… oooooh… be… belum pernah… sa… saya merasakan… di… disetubuhi yang seenak ini Deeen… ini akan menjadi kenangan tak terlupakan di seumur hidup saya Feeen… ini… ini luar biasa enaknya… aaaaah… aaaaaaah… aaaaah… Deeen… aaaaaah… hhhhhh …
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM1uhxGdupY
Mendengar pengakuan itu aku baru ngeh bahwa Bi Euis sudah dua kali orgasme. Pantasan keringat sudah membanjiri leher dan ketiaknya. Dan kini dia mau orgasme lagi untuk ketiga kalinya. Sementara tubuhku pun sudah bermandikan keringat.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA7ICsdN5SD
Maka kupacu batang kemaluanku untuik mengentot liang memek Bi Euis habis – habisan. Dengan target ingin mencapai puncak kenikmatan secara berbarengan.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkMwQhZUDiw
Berhasil. Ketika sekujur tubuh Bi Euis terkejang – kejang, dengan perut sedikit terangkat, sementara liang memeknya terasa mengejut – ngejut erotis, batang kemaluyanku pun sedang kutancapkan sedalam mungkin, tanpa menggerakkannya lagi.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGfxAxBK8Bd
Lalu kontolku mengejut – ngejut di dalam liang heunceut Bi Euis, sambil menembak – nembakkan lendir pejuhku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wlPxqeuDW
Creeeettttt… cretttcretttttt… crooootttttt… cret… crooootttttttt… crettttt… crooootttt…!
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5M8irqPDof
“Uuuughhhhhhh… ughhhhh… uuuuuuuggggghhhh… “nafasku berdengus – dengus, lalu terkapar di atas perut Bi Euis.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uwCF3kqfQ
Namun aku masih bisa memperhatikan wajah Bi Euis yang seakan memancarkan aura kecantikannya, sebagai wanita muda yang baru mengalami orgasme.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0cwf1vrngK
Ia pun menatapku dengan senyum manis di bibirnya. Lalu terdengar suaranya lirih, “Sekarang saya sudah menjadi milik Den Wawan.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSLE0nIYnwj
“Bagaimana perasaan Bibi setelah menjadi milikku?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTanBHwaM6x
“Bahagia sekali,” sahutnya, “tapi bercampur perasaan kuatir.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCuH4LFYrq7
“Kuatir kenapa?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDCXP2bS0l
“Takut kalau Aden sudah bosan lalu memecat saya dari sini.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUoZYkZQe5F
“Aku bukan manusia sekejam itu Bi,” sahutku sambil mencabut kontolku yang sudah lemas dari dalam liang memek Bi Euis, “Ohya… umur Bibi kan cuma beda dua tahun denganku. Panggilan Bibi kan cocoknya buat orang yang belasan tahun lebih tua dariku. Bagaimana kalau kupanggil Ceu Euis aja?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSg7rfSODF
“Panggil nama langsung, saya malah lebih suka.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hB2GHWIYo
“Ya udah, aku buang aja sebutan Bibinya. Karena usia Euis kan sebaya dengan usia Wati. Kepada Wati pun aku manggil nama langsung. Padahal dia kakakku. Tapi dia sendiri yang ingin dipanggil namanya saja, gak usah pakai Ceu atau Kak dan sebagainya,” ucapku sambil meraih pergelangan tangan Euis, “Kita mandi bareng yuk.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfIV8OeVTF
“Malem – malem gini mau mandi Den?” tanyanya seperti ragu. Tapi dia turun juga dari bed dan mengikuti langkahku menuju kamar mandi, dalam keadaan sama – sama telanjang bulat.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNXfWpHNfHn
“Kita kan mau mandi pakai air hangat, bukan air dingin. Jadi mandi malam juga gak apa – apa,” kataku setelah berada di dalam kamar mandi.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsL5YiGAjLl
Di dalam kamar mandi, lagi – lagi kuperhatikan sekujur tubuh Euis dari ujung kaki sampai ke ujung rambutnya. Penilaianku semakin teguh. Tiada cela yang ada di tubuh sempurna (menurut ukuran manusia biasa) itu. Bahkan nilai plusnya adalkah… penmuh dengan daya pesona.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuyAaN2gjdz
Memang tadinya aku tak pernah memperhatikan Euis sedikit pun. Bahkan tadi pun aku takkan memperhatikannya andai tiada alasan, yakni perasaan takutku kalau rahasia pribadiku dengan ibu dan kakakku bocor ke luar.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5NdSro9Cs5
Tapi aku tak mau memperlihatkan rasa kagumku secara berlebihan. Lalu aku memutar keran shower utama. Maka air hangat pun memancar dari atas kepala kami.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPf9lUFzxD
Lalu kuambil sabun shower. Kukucurkan sedikit ke telapak tanganku sambil berkata, “Kita gantian menyabuni ya. Sekarang aku mau menyabuni Euis dulu.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdCpP7Z6TYn
“Aaah… masa saya disabuni sama Den Wawan?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzkM69uhdu
“Nggak apa – apa. Aku hanya ingin memperlihatkan perasaan sayangku padamu Is.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbaQepNRZp
Euis menatapku dengan bola mata bergoyang perlahan. Lalu dibiarkannya aku menyabuni punggungnya, bokong gede dan betis indah dan telapak kakinya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSPShGoUb76
Pada waktu aku menyabuni bagian depannya, Euis tampak tersipu – sipu terus. Mungkin karena tak mengira akan disabuni olehku dengan telaten. Terlebih ketika aku menyhabuni kemaluannya, ia semakin tersipu – sipu. Padahal aku melakukan semua ini dengan senang hati. Terutama waktu menyabuni memeknya yang sudah memberikan kenikmatan luar biasa bagiku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjkhuDa2q06
Tapi aku sekadar menyabuninya saja. Tidak memanfaatkan kesempatan untuk “macem – macem” di kamar mandi. Kalau masih bernafsu, toh kamarku masih leluasa untuk melakukannya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNoZ6wMreRT
Ketika tiba giliran Euis yang harus menyabuniku, terasa benar dia lebih telaten daripada aku. Setiap bagian yang tidak terjangkau oleh tanganku, disabuninya dengan cermat. Dan ketika sedang menyabuni batang kemaluan berikut kantung pelernya, Euis tampak tersenyum – senyum. Lalu menciumi moncong kontolku yang sudah berlepotan air sabun.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtyXMK4nTVw
Kusahut: “Iya, tapi nanti aja kalau sudah selesai mandinya. Kalau diselomoti di sini, nanti kontolku bakal nagih, bakal ngaceng dan pengen ngentot di sini juga. Kalau bisa di atas kasur empuk, ngapain ngewe sambil berdiri di dalam kamar mandi.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVW0vOgAuVN
Euis mengangguk – angguk sambil tersenyum.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDlzrTanVaT
Lalu keran shower air hangat kuputar lagi. Untuk membilkas tubuh kami sampai bersih.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC3icLMdxoB
“Saya pasti bakal ketagihan,” ucap Euis pada waktu sedang menghanduki badannya sendiri yang sudah bersih dan harum sabun.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHnPbOolzk
“Aku juga pasti ketagihan,” sahutku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6AVHqhjxq3
“Terus kalau Ibu dan Neng Wati sudah pulang bagaimana?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBV1cvgRk7
“Kita tetap bisa melakukannya di dalam kamarku.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuBlfACk9Ip
“Kalau ketahuan sama Ibu atau Neng Wati nanti gimana?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFtAqeth83I
“Alaaa… aku jamin mereka takkan berani memarahi kita. Aku kan tulang punggung di rumah ini,” sahutku disusul dengan kecupan hangatku di pipi Euis.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtt8k1DD42c
Tiba – tiba Euis mendekapku dari belakang sambil berkata, “Kalau Den Wawan takkan memutuskan hubungan ini, saya hamil pun gak apa – apa.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4bneXzPd7n
“Jadi simpananku mau?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWA4SLH72pV
“Siap Den.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cE4GT3iKN
“Tapi sekarang sih jangan hamil dulu. Nanti gak ada yang bantuin Ibu dan Wati di sini. Tapi bukankah Euis sudah bertahun – tahun punya suami gak hamil juga? Sebenarnya siapa yang mandul?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdInfuHoB4
“Gak tau. Belum pernah diperiksa ke dokter. Tapi kayaknya sih mantan suami saya yang mandul. Setelah kawin lagi juga, istrinya belum hamil – hamil sampai sekarang. Jadi mungkin saja dia yang mandul.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDY6gr6ifJ
“Bekas suamimu itu kerja apa?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mp1YxB3qK
“Cuma buruh bangunan Den.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNutAmlcqjQ
“Kalau Euis sedang dapoat libur, pulang ke mana?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZNuV19M66L
“Ke rumah ibu saya, satu – satunya orang tua yang masih saya miliki.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GquoS08PC
“Ayahmu sudah meninggal?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB6mOPjpff6
“Iya. Meninggal karena kecelakaan lalu lintas.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvxn0XJsMV
“Ogitu… jadi kalau sedang libur, Euis pulang ke rumah ibu?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPiWsJNodRv
“Iya Den.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmA38RLsKLu
“Rumah punya ibumu?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vVq5PPQTa
“Bukan. Rumah kontrakan Den.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtVqEW0HVE
“Yang bayar uang kontrakan rumahnya siapa?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7NdFQWohJ
“Tadinya ibu saya sendiri. Karena dia suka usaha kecil – kecilan. Tapi setelah saya bekerja di sini, saya yang membayar uang kontrakannya.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTn2IYefqI
“Ibumu masih kuat usaha segala?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7Cd0iYpGD
“Masih Den. Ibu saya kan belum tua – tua benar. Baru empatpuluhtiga tahun. Dia menikah di usia enambelas. Lalu di usia tujuhbelas melahirkan saya.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjNFToogNf
“Berarti ibumu sebaya dengan ibuku ya?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsKYMXVJt6O
“Iya… usia Ema kira – kira seumuran sama Ibu.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCPt6lhYv0
“Kamu manggil Ema sama ibumu?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSs7PjydW1h
“Iya, sejak kecil saya manggil Ema sama ibu dan manggil Bapa sama ayah. Nggak mau ikut – ikutan manggil papa dan mama seperti anak – anak lain. Tau diri aja, orang miskin masa manggil mama atau mamie kepada ibu. Bisa diketawain orang nanti.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubsOAumoe7
Obrolan itu kami lanjutkan di atas sofa kamar tidurku.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiD4gmZdevA
“Euis kan punya jatah libur sehari dalam seminggu. Tapi hari liburnya selalu berubah – ubah. Siapa yang menentukan hari libur itu Is?” tanyaku ketika Euis sudah mengenakan daster batik lusuhnya lagi.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepmCxmadYR
“Yang menentukan hari libur itu Ibu Den. Jadi libur saya kadang Senin, kadang Selasa dan seterusnya. Saya malah belum pernah dikasih hari libur hari Sabtu dan Minggu. Mungkin karena Den Wawan ada di rumah. Jadi ada yang masakin buat Aden,” sahut Euis, “Tapi selama Ibu dan Neng Wati ada di rumah sakit, saya tidak boleh ngambil libur dulu.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGNNFfZDKBR
“Besok kan Sabtu. Berarti aku libur. Kita jalan – jalan ya.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXr8aAPgxAW
“Iya Den. Saya kan sudah menjadi milik Aden. Jadi, dibawa ke mana pun saya siap.”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeaLL4Gil1E
“Sekarang ewean lagi siap?”
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsOoj71CH3
“Hihihihiii… siap Den. Saya juga malah kepengen lagi. Soalnya waktu Aden nyabunin memek saya tadi, saya langsung kepengen…” Maka kami pun bertelanjang bulat kembali. Dan bersetubuh lagi sepuasnya.
8595Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfmmk8Nj6IP
