Cinta Buta
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XVIzjGbJ6
Namaku Wawan (disamarkan). Ketika kisah nyata ini mulai terjadi, umurku 20 tahun, tapi aku sudah menyelesaikan pendidikan program D3, sehingga aku bisa bekerja di sebuah perusahaan swasta dengan gaji yang lumayan.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnP8OreE9nF
Sejak kecil aku menjadi tulang punggung keluarga. Karena ayahku sudah meninggal, sementara ibuku seorang tunanetra. Kakak perempuanku juga tunanetra. Tapi sejak lama dia menghilang entah ke mana. Aku sudah berusaha mencarinya ke mana – mana, tapi selalu gagal menemukannya.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTC9IBQL4I
Dengan sendirinya yang tinggal di rumah warisan dari almarhum ayahku ini hanya aku dan ibuku berdua. Di satu pihak aku harus bersyukur, karena penglihatanku normal. Tidak seperti ibu dan kakakku. Namun di pihak lain sejak kecil aku harus jadi tulang punggung Ibu dalam segalanya. Harus menyiapkan makanan sekaligus mencari uang sendiri untuk membeli sembako dan kebutuhan lainnya.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mBuupTBoj
Maka sejak masih di SMP aku berusaha nyari duit dengan segala cara yang halal. Waktu masih di SMP, aku jadi tukang nyemir sepatu. Setelah di SMA aku berusaha nyatut sana nyatut sini. Dan untungnya aku sering berhasil mendapatkan hasil dari usaha nyatut itu.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0942gfg6V0
Setelah jadi mahasiswa pun aku sering bisnis kecil – kecilan. Cuma jadi calo, yang menghubungkan pihak penjual dengan pembeli. Berkat keuletanku, hasil bisnis kecil – kecilan itu aku bisa kuliah dengan membiayai sendiri.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVfvPpYOEJ
Dalam kesibukan kuliahku sambil harus mencari uang sendiri untuk biaya kuliahnya, aku tak punya waktu untuk memikirkan cewek. Mungkin di antara teman – teman kuliahku, hanya aku sendiri yang tidak punya cewek.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdT5YKDFRd6
Karena di samping sibuk mencari uang dan kuliah, aku pun sering merasa minder. Takut ceweknya mundur sendiri setelah mengetahui keadaan ibuku yang tunanetra itu. Begitulah latar belakang kehidupanku yang berat memikulnya ini.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrT9QnzLrLo
Mengenai ibuku, sebenarnya Ibu belum tua. Ketika aku berusia 20 tahun, usia Ibu baru 38 tahun. Karena Ibu menikah di usia 16 tahun. Di usia 17 tahun Ibu melahirkan Kak Wati, satu satunya kakakku. Dan di usia 18 tahun melahirkan aku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElnrq8mDBQ
Ibu juga punya bentuk tubuh yang tinggi montok dan punya wajah yang cantik. Kalau Ibu mengenakan kaca mata hitam, beliau tampak lebih cantik lagi. Sayangnya Ibu tidak bisa melihat, sehingga tidak bisa punya suami lagi, karena setiap hari beliau cuma tinggal di rumah, tak pernah ke mana – mana. Pernah juga aku bertanya apakah Ibu punya niat untuk kawin lagi?
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgMrWLD3E9
Memang aku sangat prihatin melihat keadaan ibuku itu. Ketika aku sedang nonton televisi, Ibu suka duduk di sampingku. Dan itu berarti bahwa aku harus menerangkan apa yang sedang kutonton itu.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6dj0BLbOop
Terkadang Ibu suka menghidupkan televisi sendiri. Lalu beliau hanya mendengarkan suaranya sambil rebahan di sofa. Biasanya Ibu suka mencari sendiri channel yang sedang menyiarkan FTV atau sinetron. Ibu malah sudah hafal jalannya cerita setiap sinetron yang “ditontonnya”, meski hanya bisa mendengarkan suaranya saja.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo5lrT2csUp
Pada suatu malam…
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrhfYbEwxLU
Aku baru pulang kerja jam tiga pagi. Karena habis kerja lembur.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXEvnVjbRC1
Seperti biasa, untguk membuka pintu depan kugunakan kunci cadangan yang selalu kubekal setiap bepergian. Supaya aku tak merepotkan Ibu untuk membukakan pintu depan yang terkunci.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWexOtDDNsx
Setelah masuk ke dalam rumah, kukuncikan kembali pintu depan, lalu masuk ke dalam kamarku dengan badan terasa letih sekali. Tadinya aku ingin langsung tidur. Tapi sayup – sayup kudengar suara rintihan ibuku. “Aaaaah… aaaaaah… aaaaaaaaa… aaaaaah… aaaaa… aaaaaaah…”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0kjlzW49B
Kenapa Ibu merintih – rintih begitu? Apakah Ibu sedang sakit?
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaqVw2mmh9i
Maka setelah melepaskan sepatu, aku melangkah ke luar dari kamarku dan melangkah ke arah pintu kamar Ibu yang biasanya tidak dikunci. Tapi pada saat itu ternyata pintu kamar ibuku terkunci. Sementara rintihan – rintihan ibuku masih terdengar, bahkan semakin jelas. “Aaaaa… aaaaaaah… aaaaa …
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9vv1mg9B8
Aku semakin penasaran. Kenapa Ibu merintih – rintih begitu? Apakah Ibu sedang merasa kesakitan atau… nah, aku baru ingat pintu itu ada kacanya di bagian atas. Sehingga dengan sedikit berjingkat aku bisa melihat ke dalam kamar Ibu. Bahkan pada saat itu sengaja aku memindahkan kursi makan ke dekat pintu kamar Ibu.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosX19Nw3Ky
Dan… apa yang kulihat?
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJfhpjoO42l
Ternyata Ibu sedang telanjang bulat. Tangan kanannya sedang meremas – remas payudaranya, sementara tangan kirinya sedang mengelus – elus memeknya yang berjembut lebat itu.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosP8wDr6cq
Sebenarnya aku sudah sering melihat Ibu telanjang. Tapi biasanya aku suka memalingkan muka, karena merasa jengah dan malu sendiri. Tapi kali ini aku memandangnya dengan mata nyaris tak berkedip.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqqnUvB0Tpg
Rupanya Ibu sedang bermasturbasi. Jari tangannya dimasuk – masukkan ke celah kewanitaannya, sementara mulutnya ternganga sambil berdesah – desah histeris seiring dengan gerakan jari di dalam celah kewanitaannya.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6ChNVjhKx
“Aaaaaaa… aaaaahhhh… aaaaa… aaaaahhhhh… aaaaa… aaaaaahhhh… aaaaa… aaaaaah… aaaaaa… aaaaaahhhhhh…”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuIX5LEs6cQ
Dan… diam – diam tongkat kejantananku jadi tegang… tegang sekali…!
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwemwOsB5H
Dan aku tak kuat lagi menyaksikan kejadian selanjutnya. Lalu aku turun dari kursi dan memindahkannya ke tempat semula.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGfMu2LqffM
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6d18FFQev
Kemudian aku merebahkan diri di atas ranjang, sambil membayangkan lagi apa yang barusan kusaksikan itu.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJwQ6zcQNF
Kenapa penisku jadi ngaceng begini? Apakah nafsuku bangkit setelah menyaksikan Ibu yang telanjang sambil bermasturbasi itu?
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2wsp29CZzg
Entahlah.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7gr2l7T1hm
Yang jelas dalam tidurku di hari yang sudah pagi itu, aku bermimpi tentang sesuatu yang tidak pernah kualami sebelumnya. Aku bermimpi menyetubuhi Ibu.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7VJdkxopDY
Mimpi gila memang. Tapi ketika aku terbangun, celanaku basah…!
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMLM6ZRECo
Gara – gara mimpi gila itu spermaku meletus di balik celana dalamku…!
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvZr9Z4Ohk
Tapi kenapa aku harus mengalami mimpi segila itu? Kenapa pula di dalam mimpi itu aku merasakan liang memek Ibu sedemikian enaknya sehingga aku sampai ngecrot dan celana dalamku basah?
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyxgIdA8e1
Apakah di dalam kenyataan memang seperti itu? Bahwa memek ibuku itu enak sekali sehingga membuat penisku ngecrot seperti di dalam mimpi gilaku?
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBTkv4Q9qQv
Entahlah. Yang jelas setelah bangun, aku langsung mandi sebersih mungkin. Rambut pun kukeramasi dengan shampoo.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwKvpyRLbu
Hari itu aku memang libur. Biasa, kalau sudah kerja lembur, aku dikasih libur keesokan harinya.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTteAX2pZN
Setelah menyisir rambut, aku pergi ke warung nasi yang tidak jauh dari rumahku. Kubeli dua nasi bungkus. Untukku dan untuk Ibu.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFoOY7oVu3D
Lalu kuajak Ibu makan bersama.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcG2MR6JmLr
Pada waktu makan itulah aku mulai mengorek pengakuan Ibu.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4vEGnvrYPy
“Bu… aku mau bertanya, tapi kuharap Ibu menjawabnya secara jujur ya.”
“Mau nanya apa Wan?”
“Ibu masih membutuhkan sentuhan lelaki kan?”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1ifLia4fT
Ibu terdiam sesaat. Lalu menjawab pertanyaanku, “Ibu kan belum tua – tua amat Wan. Tentu saja ibu masih membutuhkan sentuhan lelaki. Tapi ibu nggak mau kawin lagi, karena takut tidak sayang sama kamu dan Wati.”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH7salkIy4E
Aku yang sudah selesai makan, lalu berdiri dan melangkah ke belakang kursi yang sedang diduduki oleh ibuku. Lalu kuselinapkan tanganku ke daster Ibu bagian dadanya. Aku tahu Ibu tidak mengenakan beha, sehingga aku bisa langsung menggenggam kedua payudara montoknya dengan sepasang tanganku yang sudah berada di balik dasternya.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvwDTEexAj0
Ibu tersentak, “Haaa?! Kamu kan anak ibu Wan…!”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡic51NH4X2B
“Iya… tapi daripada Ibu terus – terusan bermasturbasi, mendingan pakai kontol yang asli Bu… lagian di rumah ini kan hanya ada kita berdua,” sahutku sambil mengelus kedua puting payudara ibuku dengan kedua tanganku yang sudah berada di balik dasternya.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp5WwCBnejv
Ibu terdiam sejenak. Lalu memegang kedua pergelangan tanganku sambil bertanya, “Memangnya kamu bisa nafsu sama ibu?”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFILDLosML
“Bisa Bu. Tadi jam tiga pagi aku melihat Ibu sedang bermasturbasi. Aku tak kuat menahan nafsu. Tapi nggak mau ganggu Ibu yang kelihatannya sedang asyik gitu. Makanya aku langsung tidur aja. Eee… aku malah bermimpi menyetubuhi Ibu. Sampai basah celanaku Bu.”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXkDRa925BC
“Masa?! Berarti kamu nafsu melihat ibu sedang telanjang sambil masturbasi tadi?”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ906F1OOz3o
“Iya Bu. Nafsu sekali melihatnya. Padahal biasanya sih gak gitu. Tiap melihat Ibu telanjang, aku suka memalingkan muka. Karena merasa jengah dan malu sendiri. Tapi tadi menjelang subuh… malah sampai terbawa – bawa mimpi Bu.”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUPCm5CKBo
“Terus maumu sekarang bagaimana?”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqm2JvNl3C1
“Pokoknya aku siap untuk menyetubuhi Ibu, supaya Ibu jangan masturbasi lagi. Keseringan masturbasi, lama – lama bisa gila lho Bu,” sahutku dengan “dalil” mengada – ada. Padahal aku belum pernah mendengar atau pun membaca kalau keseringan masturbasi itu bisa gila.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc25P15AMPs
Tapi kelihatannya Ibu terpengaruh oleh ucapanku. “Kalau ibu nanti hamil gimana?”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXt0CG9BqbJ
“Gak apa – apa. Hamil ya hamil aja. Aku mampu kok ngurus anaknya kalau sudah lahir kelak.”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2wdGM4NDDt
“Tapi apa kata tetangga nanti? Ibu kan gak punyha suami, lalu hamil dan melahirkan… lalu anaknya menangis… suaranya terdengar ke mana – mana… jangan Wan ah… jangan sampai ibu hamil. Beli kondom aja dulu gih… atau beli pil anti hamil. Mungkin di apotek atau toko obat juga ada.”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsq0JGU8G2y
“Iya Bu. Sekarang juga aku mau nyari sampai dapet,” sahutku sambil bergegas menuju gudang di sebelah. Di situlah kuletakkan motorku yang jarang dipakai. Karena untuk bekerja disediakan bus antar jemput karyawan.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0jgkmxaBl
Beberapa saat kemudian motor bebekku meluncur di jalan aspal, menuju toko obat langgananku yang letaknya agak jauh dari rumahku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtEc2Gl9ED
Kebetulan pil anti hamil itu tidak sulit mencarinya. Toko obat langgananku menyediakannya dengan harga yang lumayan murah. Kubeli pil itu 3 strip, untuk persediaan ibuku. Kemudian aku pulang lagi ke rumah.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwPVd2BqZmc
Begitu tiba di rumah, aku langsung mencari ibuku di dalam kamarnya. Tapi Ibu tidak ada di situ. O, ternyata sedang di kamar mandi, karena aku mendengar bunyi air dituangkan ke lantai.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwo09lIA5q
Maka kubuka pintu kamar mandi yang tidak pernah dikunci oleh ibuku itu (karena takut kalau jatuh di dalam kamar mandi).
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMa7TcAvZz
Ternyata Ibu sedang telanjang bulat di dalam kamar mandi.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhft4Lpkxe
“Habis makan kok mandi Bu? Bagusnya kalau mau mandi sebelum makan tadi,” kataku sambil masuk ke dalam kamar mandi.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Fyn9obSQp
“Siapa yang mandi?” tanya Ibu sambil memutarf badannya jadi menghadap padaku, “ibu abis nyukur jembut ibu Wan… tuh lihat… memek ibu jadi bersih sekarang kan?”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6HYazo8qZh
“Hihihihiii… iyaaa… tadi subuh masih gondrong. Sekarang udah dibotakin. Pake apa nyukurnya Bu?”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOZK7LEMCF
“Pake silet pemberianmu tempo hari itu, waktu ibu minta silet untuk nyukur bulu ketek.”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMMlmlFqQFD
“Duuuh… kalau bersih gini pasti enak jilatinnya Bu,” kataku sambil mengusap – usap kemaluan ibuku yang putih bersih dan lumayan tembem itu.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDIOOnh2QC
“Memangnya kamu mau jilatin memek ibu?” tanyanya.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4s4e9im1J
“Mau kalau sudah bersih gitu sih,” sahutku sambil membeberkan handuk dan membalutkannya di tubuh Ibu.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡksFXN4VD3L
Setelah tubuh Ibu terbalut handuk, aku langsung membopongnya keluar dari kamar mandi.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnOLENnWb1
“Daster ibu ketinggalan di kamar mandi Wan,” kata Ibu waktu baru keluar dari pintu kamar mandi.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFK9eIPYZpz
“Biar aja Bu. Kan sekarang Ibu harus telanjang bersamaku yang akan telanjang juga.”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOuj43DPsi
“Iya ya. Mmm… tadi dapet apa? Kondom apa pil anti hamil? “tanya Ibu.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ot2XcNigx
“Pil anti hamil Bu. Kalau pake kondom sih takut kurang enak.”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFu5fAduyG
“Memang kurang enak pake kondom sih. Yang enak kan kulit ketemu kulit… hihihihi… Wawan… Wawan… gak nyangka kamu bakal punya niat begituan sama ibu ya?” ucap Ibu setelah kurebahkan di atas ranjangnya.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJkQnIWGktY
Pada saat itu pula aku melepaskan segala yang melekat di tubuhku. Dan setelah telanjang, aku naik ke atas ranjang sambil melepaskan belitan handuk dari tubuh ibuku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3eBqxUVQL
Ibu malah meraba – raba dadaku, lalu perutku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIyfrExsB4s
“Nyari apa Bu?” tanyaku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhEIowW8no
Tiba – tiba Ibu menangkap penisku yang sudah ngaceng berat ini. “Ini yang ibu cari. Udah segede apa kontolmu ini Wan? Adududuuuuh… gede banget kontolmu Wan… jauh lebih gede daripada kontol ayahmu… !”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmex5GDCMw
“Masa sih Bu?”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmXb86h7OeL
“Iya. Kontol bapakmu biasa – biasa aja. Gak sepanjang dan segede kontolmu ini. Nurun dari siapa ya?”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbe59cI1Vho
“Hihihiii… gak tgaulah Bu. Harusnya Ibu lebih tau nurun dari siapa ayooo…?”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmoghoePN5
“Mmm… mungkin nurun dari kakek ibu. Almarhum kakek ibu kan orang Arab,” sahut Ibu sambil menelentang dan merenggangkan kedua belah pahanya, “Ayo Wan… masukin aja langsung kontolmu. Ibu pengen ngerasain enaknya dimasukin kontol gede begitu. Jangan pake jilat – jilatan dulu segala. Nanti malah terasa longgar karena beceknya.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZopCZVZ0P
Memang aku sendiri pun ingin secepatnya memasukkan penis ngacengku ke dalam kemaluan Ibu. Karena takut kalau Ibu keburu berubah pikiran. Maka setelah mendengar permintaan dari Ibu, aku pun cepat meletakkan kepala penisku di mulut vagina Ibu yang tampak sudah menganga dan kemerahan itu.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz00NIUhuOi
Ibu pun membantuku. Memegangi leher penisku, lalu mencolek – colekkan moncongnya ke mulut memeknya. Sampai akhirnya Ibu berkata, “Iya… sekarang doronglah Wan…”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNV9tRoxbLp
Aku pun mendesakkan penisku sekuat tenaga.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAXDTnTeet
“Iyaaaa… sudah masuk sedikit Wan… ayo dorong lagi yang lebih kuat…”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpyFqS62Rw
Kudorong lagi batang kemaluanku sesuai dengan permintaan Ibu. Dan… tongkat kejantananku melesak masuk sedikit demi sedikit… membuat mulut Ibu ternganga.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCKgezBTXn
“Ma… maasuuuk Waaaaan… duuuuh… kontolmu memang gede banget Waaaan… terasa sekali… sangat terasa enaknya Waaaaan… “rintih Ibu sambil menarik leherku ke dalam pelukannya. Dan merapatkan pipi hangatnya ke pipiku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4JwTYOE961
Bayangan wajah Bu Laila pun terlintas di dalam benakku. Namun ketika aku mulai mengayun batang kemaluanku, bayangan wajah wanita cantik itu pun menjauh dan akhirnya hilang dari terawanganku. Kini aku hanya merasakan betapa legitnya liang tempik Ibu ini, meski lama kelamaan terasa mulai seperti mendorong penisku ke luar, lalu menyedotnya kembali …
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuIWwVg6PRF
“Ibu… memek Ibu enak sekali Bu… uuuughhh… uuuuughhhhh…” bisikku terengah ketika penisku mulai memompa liang keewanitaan ibuku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxg6BanE2lx
“Kontolmu juga… luar biasa enaknya Waaan… ooo… ooooooohhhhh… enak sekali Waaaan…” sahut Ibu perlahan dan nyaris tak terdengar… dengan pinggul mulai bergoyang – goyang seperti layang – layang tertiup angin kencang. Membuatku semakin bergairah mengentotnya.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNs7tYIqDN
Entah setan atau jin mana yang membantuku waktu batang kemaluanku makin gencar mengentot liang memek Ibu yang sudah bertahun – tahun tak merasakan genjotan zakar lelaki ini. Yang jelas aku semakin mengagumi keindahan bentuk tubuh putih mulus ibuku, mengagumi kecantikan wajahnya yang sepintas lalu tak kelihatan bahwa ibuku ini seorang tunanetra.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cgTwGgRBi
Ya, ibuku nyaris sempurna sebagai wanita yang awet muda. Seolah hanya 1 – 2 tahun lebih tua dariku. Hanya sepasang matanya yang tidak sempurna, yang lainnya benar – benar penuh dengan daya pesona. Tubuh yang tinggi montok, dengan bokong gede dan payudara yang montok, dengan pinggang yang ramping dan kulit yang putih mulus.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX3ceOhcaHF
Maka semakin lupalah aku kalau yang tengah kusetubuhi ini ibu kandungku sendiri. Aku hanya merasakan setiap lekuk tubuh Ibu yang tersentuh olehku ini penuh dengan keindahan dan kenikmatan. Bahkan ketika aku menicum bibirnya dengan penuh gairah birahi, Ibu pun menyambutnya dengan lumatan hangat, dengan nafas yang terengah – engah…
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXEqV6iDX8
Terkadang leher jenjangnya kujilati disertai dengan sedotan – sedotan kuat, sehingga mulut Ibu ternganga – nganga, dengan dekapannya di pinggangku yang semakin erat. Seolah takut kalau kutinggalkan dari surga dunia yang sedang kami nikmati bersama ini.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdArblfgR0
Maka perasaan nikmat yang sedang kurasakan ini berbaur dengan perasaan haru. Dan membuatku smekin yakin bahwa Ibu masih berhak menikmati semuanya ini. Bahkan pada suatu saat aku membisiki telinganya, “Aku makin sayang kepada Ibu…”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkVk10v36h
Spontan Ibu menyahut, “Iii… ibu juga… makin sayang kepadamu Wan… ta… tapi… ibu su… sudah mau lepas Wan… ayo percepat entotannya… entooooot yang cepeeeet… iyaaaaaa… iyaaaaa… Waaaaaan… Waaaaan… Wawaaaaaaan…”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpHdW60Wkf2
Ibu berkelojotan. Gedebak gedebuk sambil memeluk leherku erat – erat, membuatku sulit bernafas. Namun kuikuti permintaannya. Entotanku dipercepat… makin lama makin cepat… sampai akhirnya terdengar suara erangan ibuku tercinta, “Aaaaaaa… aaaahhhh… ibu lepas Waaaannn…”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77RZoNNoOi
Lalu Ibu terkulai lunglai. Dengan keringat yang membasahi wajah dan lehernya, bercampur baur dengan keringatku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtn6fvs45R9
Lalu Ibu membelai rambutku dengan lembut sambil berkata perlahan, “Terima kasih Wan… sejak ditinggal oleh ayahmu, baru sekali inilah ibu merasakan nikmatnya disetubuhi… ibu sayang sekali padamu Wan… kamu memang anak yang sangat mengerti pada kebutuhan batin ibu…”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcXvKGmzRY
Aku terdiam sambil menikmati indahnya kedutan – kedutan liang memek Ibu yang baru saja mencapai orgasmenya.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrxp8jhUWc
Namun aku belum ejakulasi. Aku berusaha mengatur pernafasanku agar bisa berlama – lama mengentot liang memek Ibu.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqp6Em7lwTg
Maka setelah Ibu tampak pulih lagi dari kelunglaiannya, aku pun melanjutkannya kembali. Mengayun penisku lagi, yang bergerak – gerak maju mundur di dalam liang memek ibuku yang sudah becek ini.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7q9vVQ7mCi
Aku merasa kenikmatanku tidak terganggu oleh kebecekan liang kewanitaan ibuku. Bahkan aku semakin pede, bahwa aku sudah berhasil membuat Ibu puas. Lalu aku ingin mengejar kepuasan untuk diriku sendiri. Dengan mempergencar entotanku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUKIZmQ2t1j
Ranjang Ibu pun berderit – derit lagi secara berirama. Sesuai dengan gerakan kontolku yang sedang memompa liang memek ibuku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozXcK2vDQs
Ibu pun mulai menanggapi aksiku dengan goyangan pinggulnya yang mulai memutar – mutar, meliuk – liuk dan menukik lalu menghempas di atas kasur. Dengan sendirinya kelentit Ibu pun njadi sering bergesekan dengan batang kemaluanku. Maka erangan – erangan Ibu pun terdengar lagi perlahan tapi jelas di telingaku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7F7Q8YqZLs
“Waaaan… ooooo… oooooh… Waaaan… ini udah enak lagi Waaaan… entot terus Waaaan… entoooottttttt… entoooootttttt Waaaaaaan… enak sekali Waaaaan… entot teruuuussss… entoooottttttttt… entooooootttttt… ooooo… ooooooh… enaaaaak Waaaan… enaaaaaakkkhh… entoooooootttttttt …
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqiI7sN7Pfu
Cukup lama aku mengentot ibuku. Sehingga keringatku sudah semakin bercucuran. Sampai pada suatu saatg Ibu berkata terengah, “Ibu udah mau lepas lagi Waaan… ayo barengin biar nikmat Waaaan…”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKt5wDLnjQB
Memang aku pun sudah berada di detik – detik krusial. Maka setelah mendengar permintaan Ibu itu, aku tak mau menahan – nahan lagi. Kupercepat entotanku… maju mundur maju mundur dan maju mundur dengan cepatnya.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLJfqqukBT
Lalu… ketika sekujur tubuh Ibu sedang terkejang – kejang, ketika liang memeknya terasa sedang menggeliat dan berkejut – kejut, batang kemaluanku pun sedang mengejut – ngejut sambil memuntahkan auir mani… croooooottttt… crooooooottttt… crotttt… croooottttt… crooootttttttt… croooottttt…
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqlRMM45OxH
Kami sama – sama menggelepar, lalu sama – sama terkulai dan terdampar di pantai kepuasan. Dengan tubuh bermandikan keringat.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTetCnZcHZd
O, betapa indah dan nikmatnya semua yang telah kualami ini.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlpdUMbSiv
BDan sekarang Ibu sudah memberikan sesuatu yang paling berharga di badannya, untuk kumiliki dan kunikmati.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBTCd8h9KU
Karena itu aku harus memperlakukannya lebih dari biasanya. Ketika Ibu mau bersih – bersih di kamar mandi, aku membopong tubuh telanjangnya ke kamar mandi. Lalu kami mandi bersama. Untuk membuang keringat dari tubuh kami.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4QoiYmmdeF
Lalu aku menyabuni sekujur tubuh ibu, dari leher sampai ke telapak kakinya.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ceHpxSA2L
Namun ketika aku sedang menyabuni kemaluannya yang sudah dua kali orgasme itu, diam – diam penisku ngaceng lagi. Maka kuangkat tubuh Ibu ke bibir bak kamar mandi. Dan kududukkan Ibu di pinggir bak yang bibirnya cukup lebar, yang biasanya digunakan untuk menaruh peralatan mandi. “Mau ngapain mendudukkan ibu di sini Wan?
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjgdyTBQQY
“Iya Bu. Aku nafsu lagi nih. Gak apa – apa ya,” sahutku sambil berdiri menghadap ke arah ibuku, dengan moncong penis diletakkan di mulut vagina Ibu yang masih berlepotan air dan busa sabun.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVIbTYkE1iA
“Iya gak apa – apa Sayang,” sahut Ibu sambil memegang sepasang bahuku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYAruK44omB
Dan dengan mudahnya aku bisa memasukkan penisku yang sudah ngaceng lagi ini ke dalam liang memek Ibu… blessssssssskkkkkkk…
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3V4mK1sYGK
Dan sambil berdiri, mulailah penisku “memompa” liang kemaluan ibuku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK46MoGxp3K
“Oooooohhhhh… kontolmu memang enak sekali Wan… nanti istrimu pasti bakal ingin dientot terus sama kontol gede dan panjangmu ini… ooooohhhhh… enak sekali Waaaan… “erang Ibu sambil memeluk leherku agar tidak terjatuh ke lantai, sekaligus ingin menciumi pipi dan bibirku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr46eSpwvk5
“Me… memek ibu enak nggak Wan?” tanya Ibu ketika ayunan penisku masih berjalan lambat.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKxTpHJ7bSO
“Enak sekali Bu…” sahutku sambil mendekap pinggang ibu, sementara penisku mulai kugenjot secara berirama.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4ZUK2JIZ6
“Sayangnya kita gak boleh kawin ya Wan. Kalau boleh sih, ibu mau juga dihamili olehmu.”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ZuKzZH0cA
“Kalau hidupku sudah mapan, tiada salahnya ibu mengandung anakku.”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡONdBsTRJV2
“Kenapa harus sudah mapan?”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvIYMVezd0
“Kalau sudah mapan, aku bisa menyembunyikan Ibu di suatu tempat yang jauh dari mulut usil.”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIK3FhflK5
“Iya… makanya cepatlah sukses ya Sayang. Biar ibu bisa hamil, bisa mengandung benihmu. Oooo… ooooohhhh… ini… makin lama makin enak Waaaan… tapi jangan terlalu lama kayak tadi yaaaa… kalau ibu sudah mau lepas, kamu juga harus ngecrot… biar bareng lagi lepasinnya seperti tadi… nikmat sekali…
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimRyDyj8zt
“Iya Bu… lagian ngentot di dalam kamar mandi gini gak boleh lama – lama ya. Takut diganggu hantu air…”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjuTna96Ks
“Ah… kata ayahmu sih kata hantu itu hanya plesetan dari kata Tuhan… jadinya Tuhantuhantuhantuuuu… bener kan?”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡACRwRXnknn
“Iyaaaa… dududuuuuuhhhh… memek Ibu makin lama makin enak Buuuu…”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzinIkWgpJJ
“Kontolmu juga makin lama makin enaaaaaak… ayo cepetin entotannya Waaaan… biar cepat selesai…”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡar1kIEaw9k
“Iya Bu,” sahutku sambil mempercepat entotanku seperti yang Ibu inginkan.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBXwvRUzWd
Bokong Ibu makin lama makin maju. Tapi aku tidak takut beliau jatuh, karena selalu berpegangan ke bahuku atau memeluk leherku erat – erat.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3O6e4a32ji
Dan akhirnya Ibu berkata terengah, “Ayo Wan… barfengin lagi… ibu udah mau lepas nih Waaaaan… entooooot teruuuusssss… lepasin bareng lagiiiii…”
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSaztQsf7mX
Aku memang sudah ingin ngecrot secepatnya di kamar mandi ini. Maka setelah mendengar permintaan Ibu, kupergencar entotanku, tanpa mempedulikan apa – apa lagi.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4NZF8hppQ
Dan… oooo… aku berhasil…!
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡONkzeqRS6l
Ketika liang memek Ibu mengedut – ngedut kencang, aku pun tengah “menanamkan” penisku di dalam liang surgawi yang sedang berkejuit – kejut erotis itu… disusul dengan kejutan – kejutan di penisku sendiri… penis yang moncongnya tengah memuntahkan lahar lendir ini. Crooootttttt… crotcrottttt…
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5rA1oPtHCm
Ibu masih memeluk leherku, tapi kedua lengannya sudah terasa lemas. Maka setelah mencabut batang kemaluanku dari liang memek Ibu, kuturunkan ibuku dengan hati – hati.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lbMtKBBiT
“Duuuuhhhh… ini untuk pertama kalinya ibu disetubuhi di dalam kamar mandi Wan,” kata Ibu sambil meraba – raba bibir bak, sampai menemukan gayung plastik. Lalu diambilnya air dengan gayung plastik itu untuk menyirami memeknya.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUUSXrfDk1
Aku pun mengambil gayung plastik itu dari tangan ibuku. Lalu kusiram air dari atas kepala Ibu, agar beliau mandi sekalian berkeramas.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡns0cn1UIP2
Setelah Ibu selesai berkeramas dan kubilas dengan air dari gayung plastik, barulah aku sendiri mandi sebersih mungkin, sekalian mandi junub. Setelah mandi, kami kenakan pakaian masing – masing. Dan bersama – sama rebahan di atas ranjang Ibu.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCGOpNQ3GP
Ibu mendekapku dengan kehangatan seorang ibu, sekaligus sebagai seorang wanita yang baru berbagi kenikmatan denganku.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFilHUmUJp0
Sementara terawanganku mulai melayang – layang lagi. Menerawang segala yang pernah kualami dan kemungkinan – kemungkinan yang akan kualami.
24295Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasin42ltUZ
