Entah kenapa aku ingin sekali membahagiakan hati Euis dengan apa pun yang bisa kulakukan. Karena itu keesokan harinya, setelah menyantap sarapan pagi yang dibuatkan oleh Euis, aku mengajaknya ke toko pakaian yang di kotaku suka disebut FO (factory outlet). Kupilih FO yang harganya tidak murah, tapi mahal pun tidak.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMhPMqa8tp
Sengaja kuajak Euis ke FO pilihanku itu, agar dia bisa cepat adaptasi dengan pakaian kelas sedang – sedang saja. Euis menurut saja ketika kupilihkan selusin gaun dan tiga helai daster untuk pakaian sehari – harinya. Bahkan salah satu gaun kuminta dipakai langsung di FO itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwY89yLy8r
Kemudian kubawa dia ke toko sepatu. Kupersilakan dia memilih sendirik sepatu yang cocok dengan seleranya, sekalian sandal wanitanya juga untuk keseharian pada waktu sedang bekerja di rumahku. Kemudian kubawa dia ke sebuah perumahan, tanpa memberitahu dahulu mau dibawa ke mana.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6eyuAb3eeS
Sebenarnya aku akan membawanya ke sebuah rumah, yang kuterima sebagai bonus (di luar fee) setelah sukses menjual tanah seluas 275 hektar milik sebuah PT, yang lalu dibekli oleh pihak lain (tentu PT juga buyernya, karena kalau perseorangan takkan diijinkan membeli tanah seluas itu). Selain mendapatkan fee yangv sangat banyak menurutku, janji owner lama dipenuhi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MMNLFMIgh
Rumah itu murni hasil jerih payah pribadiku, sama sekali tiada hbubungannya dengan p[erusahaan Bu Laila. Tadinya rumah itu akan kupakai sendiri. Karena aku pun sering punya pikiran ingin menyendiri untuk memusatkan pikiran bisnisku di perusahaan punya Bu Laila itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJplG3a2P0
Tapi kini aku punya pikiran lain. Ada yang lebih membutuhkan rumah berikut segala isinya itu, yakni Euis. Dia belum punya rumah dan masih tinggal di rumah kontrakan. Entah kenapa setiap kali mendengar kata rumah kontrakan, aku selalu merasa prihatin. Kalau aku jadi konglomerat, ingin kuhadiahkan ribuan rumah untuk orang – orang yang belum punya rumah dan masih tinggal di rumah kontrakan.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQDCnSzDfT
Terlebih lagi kata rumah kontrakan itu terlontar dari mulut wanita muda yang sudah memberiku 1001 nikmat di kamarku tadi malam. Karena itu aku ingin menghadiahkan rumah itu untuk Euis yang sudah dan akan tetap memberiku 1001 nikmat dalam permainan birahi kami.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbTaeJ20ZUO
Setibanya di depan rumah type 54 yang sudah diupgrade dan isinya sudah lengkap itu, Euis tampak heran. “Ini rumah siapa Den?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xWQtmawN5
Aku menjawabnya sambil melingkarkan lenganku di pinggang rampingnya, “Tadinya rumah ini punyaku. Tapi mulai sekarang, rumah ini menjadi hak milikmu, Sayang.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBfY56wfe1
“Den… apakah saya gak salah dengar? Rumah secantik dan sekokoh ini akan menjadi milik saya?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSspUIZgbPf
“Sudah menjadiu milikmu. Bukan cuma akan. Nanti sertifikat hak miliknya akan atas namamu, Sayang,” sahutku sambil membuka kunci pintu depan. Kemudian kubawa Euis memasuki rumah yang sudah kuhadiahkan ini padanya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡESCHHVRxGb
“Wah… di dalamnya sudah lengkap semua… !” seru Euis sambil memeluk pinggangku dari belakang.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkyn6Cb0PRt
“Tadi malam aku kan menawarkan Euis untuk menjadi simpananku. Nah… di rumah inilah Euis akan kusimpan.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jwwG70Wrz
“Siap Den. Tapi ibu saya boleh dibawa ke sini, agar tidak tinggal di rumah kontrakan lagi?”
“Tentu saja boleh. Asalkan ibumu tidak mengganggu hubungan kita nanti.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgTpb28R6Q
“Nggak akan mengganggu Den. Pada waktu saya masih gadis saja, Ema sih tidak pernah mencampuri urusan pribadi saya. Apalagi sekarang, saya kan sudah janda.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLeMgxY32Gb
“Kalau begitu, sekarang aja kita ke rumahmu. Untuk mengajak ibumu ke rumahmu ini. Gimana?”
“Iya Den… iyaaa… hihihihiii… Ema pasti seneng banget.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡah53hC959e
(Mohon dibedakan antara Ema untuk ibu dalam bahasa Sunda E nya dibaca seperti E di kata “perang”. Sedangkan Ema untuk nama orang E nya dibaca seperti E dalam kata “sore”. Panggilan Ema untuk ibu, tidak pakai hurup K di ujungnya. Jadi kata Emak, pasti bukan berasal dari tatar Pasundan).
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyWZLgaxqhG
Beberapa saat kemudian Euis sudahg berada di dalam mobilku kembali, untuk menjemput ibunya. Euis sudah menelepon ibunya dulu, agar siap – siap akan dijemput olehnya dengan majikannya. Tapi Euis tak mengatakan bahwa ia akan memperlihatkan rumah yang sudah menjadi miliknya itu. Mungkin Euis ingin membuat surprise pada ibunya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rHbPlC7Za
Ternyata rumah kontrakan Euis dan ibunya kecil sekali. Ada di dalam gang kecil pula. Tapi ibunya Euis itu… gede sekali! Ia tampak sudah berdandan, mengenakan celana legging hitam yang sangat ketat (mungkin ukuran XXXL), dengan baju kaus tebal berwarna hitam pula. Sehingga pakaian ibunya Euis itu seolah sudah memamerkan bentuk tubuh yang sebenarnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDrgIaqOS3D
Ia menyambut kedatanganku dengan sangat ramah. Dan ketika berjabatan tangan denganku, terdengar suaranya menyebut nama, “Mimin…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Nkd0hhCoV
“Wawan,” kataku memperkenalkan namaku juga.
“Sudah siap Ma?” tanya Euis kepada ibunya.
“Sudah,” sahut ibunya Euis yang chubby habis itu, “Tapi masa Den Wawan gak disuguhi minum – minum acan? Kan pertama kalinya Den Wawan bertamu ke rumah ini.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqyNnaFV7AR
“Tak usah bikin minum Bu,” sahutku, “mending langsung berangkat mumpung masih siang.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNICPUc6yUt
Setelah berada di dalam mobilku, ibunya Euis yang bernama Mimin itu bertanya, “Ini mau ke mana Is? Mau ngajak piknik ke luar kota?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡicDQbJDbFo
“Nggak Ma. Masih di dalam kota kok,” sahut Euis yang duduk di belakang juga, di samping ibunya.
“Ohhh…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODbqfElOKd
Lalu Bu Mimin terdiam. Tidak bertanya apa – apa lagi. Mungkin Euis sudah memberi isyarat agar jangan bertanya lagi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsSAlfvWWWc
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNn44RcbbQ7
Setibanya di depan rumah yang sudah kuberikan kepada Euis itu, kami bertiga turun dari mobil. Pada saat itulah Euis berkata kepada ibunya, “Ma… Den Wawan itu saeorang majikan yang baik hati. Beliau mengerti keadaan kita yang setiap tahun harus menyediakan uang untuk kontrakan rumah. Karena itu Den Wawan menghadiahkan rumah ini untuk Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ2EphUwZuX
“Hadiah untuk Euis? Ema gak salah denger Is?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLY3OO3mdU
Aku yang menjawab. Kutempelkan telapak tanganku di punggung Bu Mimin, “Benar Bu. Rumah ini hadiah untuk Euis. Tinggal surat – suratnya aja yang belum dikasihkan. Rumah ini sudah dibayar lunas. Jadi tidak ada bayar cicilan dan macem – macem lagi. Hanya rekening listrik dan ledeng saja yang harus dibayar tiap bulan.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmW8OzLBmqb
Bu Mimin merangkul anaknya sambil berkata, “Kamu sangat berunbtung punya majikan yang sedemikian baiknya. Baru bekerja beberapa bulanb sudah dikasih rumah segala Is.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIC3zrMLp1v
“Bukan cuma rumah Ma. Perabotannya pun sudah lengkap semua. Yuk kita lihat ke dalam,” ucap Euis sambil mengeluarkan seikat kunci – kunci rumah itu dari dalam tas kecilnya. Kunci – kunci yang tadi sudah kuserahkan padanya, sebagai tanda bahwa rumah itu sudah menjadi miliknya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YNvumekCM
Rumah itu memiliki dua kamar tidur yang masing – masing ada kamar mandinya. Di belakang ada kamar yang lebih kecil, berdampingan dengan dapur dan kamar mandi yang bisa dipakai oleh pembantu. Tapi kamar mandinya bisa juga dipakai oleh tamu yang ingin buang air dan sebagainya. Ruang makannya pun lumayan besar, karena bersatu dengan ruanbg keluarga.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcK5JATSCjL
Di situ sudah ada televisi LED layar lebar. Di dapour pun sudah ada kulkas dua pintu. Di belakang sudah ada mesin cuci juga. Semua barang – barang elektroinik itu masih 100% baru. Begitu juga semua furniture-nbya masih 100% baru semua, terdiri dari lemari pakaian di kamar masing – masing, lemari makanan di dapur.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkI93uecM8
Bu Mimin tampak ceria sekali menyaksikan semuanya itu. Bahkan aku dapat menangkap karakter ibunya Euis itu. Dia sangat ceria, sementara Euis agak pendiam, tidak seperti ibunya yang tiap sebentar ketawa ketiwi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu0j88ltjfW
Mereka merencanakan untuk menempati rumah itu mulai besok.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdyPz0ThhVk
Maka kataku kepada Euis, “Kalau begitu hari ini dan besok libur aja Is. Kan mungkin banyak barang yang harus diangkut ke sini juga.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsaxNdL30G2
“Iya, terima kasih Den,” sahut Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfbMF9RvBwq
Kemudian mereka kuajak makan di sebuah rumah makan yang tak jauh letaknya dari perumahan itu. Kemudian kuberikan uang secukupnya kepada Euis, untguk biaya angkutan barang – barang yang akan dipindahkan dari rumah kontrakan ke rumah baru itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBytaakvpY
Zaman sekarang memang zaman serba mungkin. Karena segala kemungkinan bisa terjadi, baik hal – hal yang positif mau pun yang negatif. Orang miskin bisa mendadak kaya, orang kaya pun bisa mendadak jatuh miskin.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbuvo6r5VfY
Dengan beredarnya handphone sampai ke pelosok – pelosok, membuat tatanan moral berubah dengan cepatnya. Baik di kota – kota besar mau pun di pedesaan. Karena dengan adanya televisi, orang kampung pun mulai “melek mode”.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkErHcwnvDo
Di sisi negatifnya, dengan hadirnya handphone sampai ke pelosok – pelosok, seorang istri yang setia bisa berubah, ingin coba – coba berselingkuh, yang lalu menjadi ketagihan. Manakala Sang Suami berangkat ke kantor, Sang Istri pun berangkat ke “pasar”, laporannya pada orang di rumah. Padahal istri itu ketemuan dengan seorang PIL (pria idaman lain) di tempat yang sudah dijanjikan, lalu ena – ena di tempat yang dirahasiakan.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvFby027an
Perselingkuhan antara ibu tiri dengan anak tiri, seolah sudah menjadi trend yang dirahasiakan. Begitu pula ayah tiri dengan anak tirinya. Bahkan skandal mertua dengan menantu pun bisa terjadi di zaman ini. Meski semuanya itu off the record.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHlDUC38zl
Banyak lagi jenis perselingkuhan yang terjadi di zaman ini. Termasuk ibu dengan anak kandung atau ayah dengan anak kandung. Begitu pula adik dengan kakak kandung bukan tidak pernah terjadi di negeriku tercintga ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCoGBRTLZR
Kuakui bahwa aku salah seorang di antara mereka.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMgUJHWDMW1
Godaan demi godaan berdatangan ke dalam kehidupanku. Dan godaan itu justru kuanggap sebagai tantangan. Dan sebagai seorang lelaki yang belum p;unya istri, aku pantang menghindari tantangan.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPir1TkpDh
Begitulah… beberapa hari kemudian aku mendatangi rumah yang sudah diberikan kepada Euis itu. Tadinya aku sekadar ingin tahu apa saja yang masih kurang. Dan aku harus menanyakannya kepada ibunya Euis yang bernama Bu Mimin itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRddv2T2V4
Saat itu baru jam sepuluh pagi. Tentu saja Euis sedang bekerja di rumahku. Tidak berada di rumah yang sudah menjadi miliknya itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEnbiBnfhVW
Ketika melihat aku datang, Bu Mimin yang cuma mengenakan daster katun berwarna coklat muda, tampak kaget dan memegang kedua pipoinya. “Aduuuuh… Den Wawan datang… kenapa Euis gak ngasih tau kalau Aden mau datang yaaaa…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnObjtx2KC
“Euis tidak tau aku mau ke sini Bu,” sahutku sambil mencium tangannya, karena aku punya hubungan dengan Euis, jadi aku harus memperlakukannya seperti dengan calon mertua (walau pun aku belum punya niat menikahi Euis).
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDFnR5IgjL
Lalu aku dipersilakan duduk.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGlT0G9sG6L
“Maaf saya baru selesai mandi, jadi dasteran gini. Gak apa – apa?” tanyanya yang sudah duduk di sofa berhadapan dengan sofa yang kududuki.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3QttqPHnM4
“Nggak apa – apa Bu,” sahutku, “Nggak usah resmi – resmian lah. Aku datang ke sini cuma ingin tau apakah di rumah ini masih ada kekurangan yang Bu Mimin rasakan?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3OZwdsrxi2
“Wah… sudah lengkap semua Den. Cuma ada satu hal yang kurang…” sahut Bu Mimin sambil tersenyum – senyum centil.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu6o1eAPkhv
“Apa yang kurang Bu?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRPLkF2aVZ
“Hihihi… malu ah nyebutinnya, “sikap Bu Mimin mendadak centil.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPifDEpG5i
“Lho… sama aku terbuka aja Bu. Katakan aja apa yang masih kurang itu. Gak usah disimpan di dalam hati.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKKZGvf2UeI
“Anu yang belum ada teh… calon suami… hihihihiiii…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxxHPq9UN7P
Aku tersentak sambilk menahan tawaku. “Bu Mimin masih pengen kawin lagi?” tanyaku sambil memperhatikan sosok wanita STW di depan mataku. Memang kecantikannya kalah oleh kecantikan Euis. Tapi bodynya… maaaak… chubby sekali…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI9vhxzWkKU
“Ya masih Den… saya kan belum tua – tua benar. Tapi ingin punya calon yang setampan Den Wawan…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0H3U6Iaajs
Mendengar ucapan itu, spontan batinku merasakan sesuatu yang lain dari biasanya. Ada desir nakal di dalam batinku. Bahkan pikiranku langsung ngeres. Bertanya – tanya seperti apa tubuh wanita setengah baya yang chubby itu kalau sudah telanjang ya? Aku bangkit dari sofa. Melangkah dan duduk di samping Bu Mimin.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcSgSAvXZk3
“Den Wawan kan punya Euis,” sahutnya sambil mengerlingkan matanya yang masih tampak bening itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjNorbScZ1
“Euis kan kerja di rumahku Bu. Hanya seminggu sekali dia bisa pulang ke sini kan? Jadi yang enam hari dalam seminggu, aku bisa sering nemenin Bu Mimin di sini.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcmrEvhCBNQ
Wanita itu menatapku dengan senyum malu – malu tapi lumayan centil sikapnya itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCYSJa8Bxx
“Den Wawan jangan PHP ah. Memangnya saya yang ndut ini menarik bagi Aden?” tanyanya, tau bahasa gaul segala ini ibunya Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmwTIIWkSRH
“Aku gak PHP. Bu Mimin sangat seksi di mataku. Cuma soal rasanya sih perlu dibuktikan dulu. Setelah dirasakan, nanti ketahuan enak nggaknya. Hihihihiii…” kataku sambil memperhatikan daster yang dikenakannya. Daster yang membuatku semakin yakin bahwa toket Bu Mimin jauh lebih gede daripada toket Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCZWxR6d8XX
“Jadi Ibu suka pada cowok seperti aku ini?” tanyaku setengah berbisik di dekat telinga Bu Mimin.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DP1VJTXSj
“Peremnpouan mana pun pasti suka sama Den Wawan yang begini tampannya. Saya sampai gemes melihatnya juga. Pengen cium bibirnya. Hihihihiiii… maklum saya sudah duapuluhlima tahun tidak merasakan sentuhan lelaki Den.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpoG7hmsDR9
“Duapuluhlima tahun tidak disentuh lelaki?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwtAbLP9fH
“Iya. Kan suami saya meninggal pada saat Euis baru berumur setahun. Sejak saat itu saya tidak mau didekati lelaki secara serius. Tapi sekarang ini, begitu melihat Den Wawan secara seksama tadi, semangat saya jadi bangkit Den.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUXvu6qvJz
“Jadi gemes dan pengen mencium bibirku?” tanyaklu sambil melingkarkan lengan di lehernya, lalu mendekatkan bibirku ke bibirnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2shfkNIzI
“Iya… tapi saya tidak berani mencium bibir Aden…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqdbNdhdYR
Aku tersenyum. Lalu merapatkan bibirku ke pipinya. Dan perlahan – lahan bergerak ke arah bibirnya. Dan… ia memagut bibirku duluan. Lalu terasa lumatannya yang sangat agresif. Membuatku terlupa bahwa wanita yang tengah melumat bibirku ini ibunya Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbU5ecEnyt9
Pada saat Bu Mimin sedang enjoy – enjoynya melumat bibirklu, tanganku pun tak mau berdiam pasif. Mulai memegang lututnya yang terbvuka di bawah dasternya, kemudian langsung nyelonong ke balik daster katun berwarna coklat muda itu. Merayapi paha gempalnya dan menyelinap ke balik celana dalamnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2v7zbDvVF
Kusentuh memek yang lebih tembem daripada memek Euis. Memek berjembut tapi terasa tipis sekali jembutnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiMX7cjz6O
Begitu jemariku menyentuh memeknya, Bu Mimin spontan memelukku erat – erat. Lumatannya pun semakin lahap. Sementara tubuhnya terasa mulai menghangat.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYssG6aoZh
Tentu saja jemariku tak sekadar meraba – raba permukaan memek Bu Mimin. Melainkan juga menyelinap ke dalam celah memek tembem itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggX0jdUSyC
Tiba – tiba Bu Mimin melepaskan lumatannya dan berkata, “Oooooh… saya gak kuat lagi nahan nafsu Den. Kalau memek saya sudah digerayangi gini, gak nahan.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNxGRf5iNl
“Ya ayo kita lanjutkan terus sampai tuntas,” sahutku dengan nafsu birahi yang sudah bergolak dan membutuhkan pelampiasan ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0VGpraaYHc
“Di dalam kamar saya aja yuk,” ucap Bu Mimin sambil bangkit dari sofa, sambil memegang pergelangan tanganku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8oeseCzZt
Aku pun mengikuti langkah Bu Mimin masuk ke dalam kamarnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsAyrRSjDuo
Di dalam kamarnya itulah BU Mimin melepaskan dasternya, sehingga tinggal beha dan celana dalam serba hitam yang masih melekat di tubuhnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8E6jNvFHO
Gila… baru melihat tubuh yang masih berbeha dan bercelana dalam saja itu kontolku langsung ngaceng.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡymCYKdpHZi
Terlebih setelah Bu Mimin melepaskan beha dan celana dalamnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTW6M8srVb
Aduhai… dia benar – benar menggiurkan di mataku. Sepasang toket gede dan bokong yang super gede pula. Aku belum pernah mendapatkan pasangan seksual semontok dan semenggiurkan itu. Maka aku ingin merasakannya, tak peduli apa pun akibatnya kelak.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRgqvbyaPH
Tubuh Bu Mimin ini sangat menggoda dan menggiurkan. Sepasang toket gede dan bokong yang extra large. Pinggang yang ramping dan kulit yang putih mulus. Membuatku gemas dan spontan memeluknya dari belakang sambil berkata setengah berbisik, “Tubuh montok seperti Bu Mimin ini sejak lama kuinginkan. Dan kini, pucuk dicinta ulam tiba.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLKZl4ItIs
Bu Mimin menyahut, “Saya justru sampai lupa daratan melihat ketampanan Aden. Sampai lupa bahwa Den Wawan ini punya Euis… punya anak kandung saya sendiri.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3W2yzhzJT
“Tapi aku gak pernah berjanji untuk menikahi Euis. Jadi kita bebas – bebas aja saling bagi rasa,” ucapku sambil mempererat dekapanku di pinggang Bu Mimin.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtDne02MnX
“Iya, Euis juga pernah bilang begitu. Gak apa – apalah. Yang penting Aden bisa memenuhi kebutuhan Euis sehari – hari. Den Wawan sudah sering menggauli Euis kan?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAi59a6Y12
“Euis cerita begitu?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTpuWT84dF
“Dia sih gak pernah cerita apa – apa. Tapi saya sudah punya dugaan kuat aja.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsPzlZwR8w1
“Iya… Euis sudah sering kugauli… dan aku menjamin masa depannya takkan terlantar.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwgswfPMVa
“Nanti bandingin ya… enak mana memek Euis dengan memek saya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhH5kPLZVID
“Hahahaaa… mau bersaing dengan anak sendiri?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCM11snGYO
“Bukan bersaing. Saya hanya ingin tau keadaan saya sendiri, masih enak apa nggak. Maklum sudah duapuluhlima tahun memek saya nggak pernah dipakai,” sahut Bu Mimin sambil memutar badannya. Untuk melepaskan baju kausku, kemudian menarik ritsleting celana denimku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMgPY7zLwI
Dan ketika ia berjongkok di depanku sambil memelorotkan celana dalamku, ia berseru tertahan, “Waaaaw…! Panjang gede gini punya Adeeen… !”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPocTlqk89F
“Kenapa? Gak suka kontol panjang gede?” tanyaku sambil memegangi kepala Bi Mimin yang masih berjongkok di depan kakiku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQq8ybISJZv
“Iiiih… justru terangsang, kebayang enaknya dirodok sama zakar sepanjang dan segede ini. Mwuaaaah… mwuaaaaaah…” ucap Bu Mimin yang diakhiri dengan ciuman – ciuman hangatnya di moncong zakarku. Lalu ia bangkit sambil meraih pergelangan tanganku, “Ayo Den ah… jangan buang – buang waktu…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMOLSO8d0dB
Aku pun naik ke atas bed sambil tersenyum – senyum. Lalu menerkam tubuh tinggi montok itu dengan gairah menggebu – gebu. Dia pun menyambut terkamanku dengan gumulan agresif.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9lPyq5T3L
Memang mengasyikkan bergumul dengan wanita STW bertubuh tinggi gempal ini. Hatiku pun berkata, “Ngentot perempuan semontok ini sih pasti kenyang… !”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDAi5njaff
Tanpa harus kebanyakan foreplay, beberapa menit kemudian aku sudah meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek Bu Mimin yang sudah ternganga basah. Dan dengan sekali dorong… blessssssss… batang zakarku melesak separohnya ke dalam liang memek Bu Mimin, meski aku harus mengerahkan segenap kekuatanku untuk membenamkannya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPlVDQnN3ZE
Wanita itu pun menyambut dengan pelukan hangat di leherku disertai ringisan histerisnya, “Masuuuk… aaaaa… aaaaaaahhhh… akhirnya saya bisa merasakan lagi enaknya titit Deeen…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbz19m9TrA
“Titit sih buat anak kecil. Kalau orang dewasa sih bilang aja kontoool…” sahutku sambil mulai mengayun batang kemaluanku di dalam liang memek Bu Mimin yang ternyata enak sekali rasanya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGYyHsaoxe
Bu Mimin terpejam – pejam sambil mendekap pinggangku erat – erat, diiringi rengekan manjanya yang terdengar erotis di telingaku, “Dudududuuuuuuhhhh… Deeen… kontol Den Wawan ini… enak sekali Deeeeen… aaaaaaaah Deeen… aaaaaaaah… luar biasa enaknya Deeeen… aaaaaaaah… uuuuuuuh…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWpA3dTiXfi
“Memek Bu Mimin juga enak sekali… licin tapi legit… sekali – sekali Euis harus diajak bareng sama kita… biar sambil belajar sama kita…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5aSrZA8WZ
“Masa mau ngajak Euis segala. Malu dong… dilihat sama anak sendiri selagi beginian…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOf5uOJhKgK
“Tapi memek Bu Mimin bakal bikin aku ketagihan nih. Bisa tiap pagi nanti aku ke sini. Khusus buat ngentot Bu Mimin.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02ZtuAMDAs
“Iiii… iiiyaaaa… kapan pun Aden mau, saya siap buat ngeladeni Den Wawan… oooooh Deeeen… kontol Den Wawan ini terlalu enak buat saya… ini… ini… saya udah mau lepas Deeen…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcHIdzyogT7
“Ayo lepasin aja, biar becek memeknya. Aku suka kok sama memek yang becek setelah orgasme.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSC1rTDBeUE
“Adududuuuh… Deeeeen… ini… sa… saya… mau… mau lepas Deeeen… “Bu Mimin gedebak gedebuk. Lalu mengejang tegang sambil menahan nafasnya. Lalu terjadilah sesuatu yang sangat indah itu. Liang memek Bu Mimin berkedut – kedut kencang, disusul dengan membasahnya liang sanggama legit itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHF77HtbDjD
Bu Mimin langsung terkulai sambil menghela nafas. Lalu ia menatapku dengan sorot wanita yang baru mencapai puncak kenikmatannya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzHDmfqt28a
Kubiarkan ia memulihkan gairahnya kembali.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL2AeGcUCLY
Dan setelah wajahnya tak pucat lagi, aku pun melanjutkan aksiku, mengayun kontolku bermaju mundur di dalam liang memek Bu Mimin yang legit ini. Memang terasa basah liang memek ibunya Euis ini. Tapi tidak becek. Padahal dia sudah orgasme. Dan biasanya kalau sudah orgasme, liang memeknya jadi becek.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hTAqHQvvU
Mungkin hal itulah yang membuatnya ingin membandingkan “rasa” memeknya dengan memek anaknya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsqDqEvIaAs
Dan aku harus mengakui, bahwa liang memek Bu Mimin… lebih enak…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcZPLFEFMt
Karena itu, dengan sepenuh gairah aku mengentotnya lagi. Dalam kecepatan standard. Bahkan sempat juga aku membisiki telinganya sambil berkata, “Memek Bu Mimin memang lebih enak daripada memek Euis. Kenapa bisa begini ya?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFXCUQSAif
“Betul begitu Den? Syukurlah kalau Den Wawan merasa lebih enak. Jadi biar nanti ketagihan. Saya siap kok untuk meladeni Den Wawan tiap hari sekali pun,” sahutnya sambil mendekap pinggangku lagi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4K5aekt2n
Makin l;ama makin asyik juga rasanya mengentot wanita setengah baya ini. Maka sambil mempergencar entotanku, tanpa merasakan jijik sedikit pun lidahku mulai menjilati leher Bu Mimin yang sudah keringatan. Dengan lahap sekali.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWfXIu1GjDz
Sehingga Bu Mimin mulai merintih – rintih histeris lagi, “Deeen… aaaaahhhh… Deeeen… aaaaaaah… aaaaaaah… Deeeeen… ini luar biasa enaknya Deeeeen… aaaaaaah… entot terus Deeen… enak sekaliiii… aaaaaaah… Deeeen… enak Deeeeeen… entot terus Deeeen… entooooooottttt…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNBztnRRzj
Entooooottttt… entooooooootttt… aaaaaaahhh… Deeen… enak Deeen… enaaaaak… entooootttttt… iyaaaaa… iyaaaaaa… entotttt teruuussss Deeeen… enak sekali Deeeen… oooooohhhhh… luar biasa enaknyaaaa… Deeeen… aaaaaah… kontol Den Wawan enak sekaliiiii… enaaaaak…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6uiJ88oIZR
“Ka… kalau aku ma.. mau buceng.. le… lepasin di mana Bu?” tanyaku terengah.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbTyxboMQKB
“Di dalem aja Den. Biar nikmat. Me… memangnya Den Wawan udah mau ngecrot?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVR29Y4urBZ
“Iii… iyaa…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBWdJ8sBxT
“Ayo Den… saya juga mau lepas lagi… ooooohhhhh… barengin aja Den… biar nikmaaaat…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWowNEGfo2J
Lalu aku dan wanita setengah baya itu seperti sepasang manusia yang sedang kesurupan. Aku mengentotnya habis – habisan. Sementara dia pun menggoyang – goyangkan pinggulnya gila – gilaan. Sambil saling cengkram dan saling remas.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPg5McdRdrX
Dan akhirnya kami sama – sama berkelojotan di puncak kenikmatan ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwHOhWyL6M
Liang memek Bu Mimin terasa kedut – kedutan lagi, tepat pada saat kontolku mengejut – ngejut juga sambil memuntahkan lendir kenikmatanku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHTc4ZHUAJ
Jrooooooottttt… jrotttt… jrottt… jrooooottttttttt… jrottt… jrooooottttttttt… jroooooooottt!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcs7Pf0Pc57
Lalu kami sama sama terkapar di pantai kepuasan birahi kami.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmQiVA47ic
Sebenarnya Bu Mimin bukan satu – satunya perempuan setengah baya yang kujadikan sasaran pelampiasan nafsu birahiku. Meski tidak memperlihatkan diri, aku ini memang penggila wanita setengah baya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjXV7Ux4UoJ
Aku masih ingat benar bahwa karyawan di kantorku boleh dibilang 80% cewek muda. Tapi aku malah mengincar Mbak Erma, manager keuangan di perusahaan punya Ibu Laila itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Ui423llGR
Mbak Erma memang chubby. Tapi entah kenapa aku jadi penasaran terus, ingin tau seperti apa rasanya wanita setengah baya yang tinggi montok itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHufOwVdkJ
Aku sering menggodanya di ruang kerjanya. Tentu saja hal itu hanya kulakukan jika tidak ada orang lain di ruang kerjanya kecuali aku dengan Mbak Erma.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIsXzIWKqn
Aku tahu dia senang kalau kugodain seperti itu. Tapi ketika aku semakin intensif menggodanya, ia menyahut, “Sayangnya saya sudah punya suami Boss.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3rS4wQIOSu
Sampai pada suatu hari, Mbak Erma kuajak ke Bogor, untuk mengaudit cabang perusahaan yang ada di kota hujan itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PSyUt6RNJ
Sengaja aku tidak memakai sopir kantor, karena aku ingin sebebasnya menggoda Mbak Erma.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2jh9Ib1PcS
Dalam perjalanan menuju Bogor, aku mulai membuka percakapan, “Auditnya banyak sekali. Mungkin Mbak takkan bisa menyelesaikan hari ini.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4UTKLcbP7
“Iya Boss. Saya sudah minta ijin sama suami, kalau – kalau harus nginep di Bogor nanti,” sahut mbak Erma.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpev79qaFe
“Baguslah. Kita check in di hotel yang bagus, lalu… nanti malam aku bisa mewujudkan apa yang kukhayalkan selama ini,” ucapku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRaa86QXDJ
“Hihihiii… apa yang Boss khayalkan selama ini?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi1OHkvwsjB
“Pengen ikut memiliki Mbak. Hmmm… pasti indah sekali nanti malam… bisa melukin Mbak sebelum tidur.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxGKOCj9Ts
“Saya kan punya suami Boss. Biar pun suami saya sudah tua, saya gak pernah nyeleweng.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSAbt8E0ea
“Jadi Mbak menolak ajakan bagusku nih? Ya gak apa – apa kalau gak mau sih, aku juga gak bakalan maksa.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBCdQPh5Ay
“Saya kan sudah tua Boss. Tahun depan usia saya pas empatpuluh tahun. SUdah tuda kan?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfwQR6KtbU1
“Itu usia yang paling menggiurkan bagiku Mbak. Karena pada dasarnya aku ini penggila wanita setengah baya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtN3jtsBRDl
“Masa sih?!”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCU2lTxMfpL
“Iya. Mbak kan bisa buktikan sendiri. Di kantor banyak cewek muda. Tapi aku tetap mengincar Mbak. Ingin berbagi rasa dengan Mbak.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbDylGTFDT
Mbak Ermi terdiam. Mungkin membenarkan ucapanku. Bahwa aku tak pernah menggoda cewek – cewek muda di kantorku. Hanya Mbak Erma ini yang sering kugoda.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuuBeo4J4KS
“Nanti kita check ini di hotel yang terdekat aja sama kantor cabang itu. Silakan Mbak audit, sementara aku mau istirahat aja di hotel. Sambil nungguin Mbak datang.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYvQP0E4na
“Seharusnya kita berangkatnya besok pagi – pagi sekali. Sekarang sudah mulai sore Boss. Mungkin kita tiba di Bogor, kantor cabangnya pun sudah tutup.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡClZSmDowZk
“Gak apa – apa. Kita langsung check in aja di hotel yang terdekat dengan kantor cabang. Auditnya dilaksanakan besok pagi juga gak apa – apa.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgcJENyT7Q
“Terus kita mau ngapain aja Boss?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7eZCtO4dgJ
“Kita… ena – ena aja.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5Gq7iHjPp
“Hihihi… saya… saya takut Boss.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5qvrToOuTX
“Takut apa?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoA1opK7jTa
“Takut ketagihan. Memangnya Boss mau ena – ena lagi kalau saya lagi kepengen?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq9Is9s5QTo
“Ya mau lah. Masa gak mau. Jadi kita sepakat nih… kita check in aja di hotel yang terdekat dengan kantor cabang kita. Lalu auditnya besok pagi aja. Oke?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCYBMBDAl3
“Terus… kita mau ngapain aja di hotel itu Boss?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34PWswuveo
“Pengen ngerasain apa yang belum pernah kurasakan dari Mbak.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9sNLGYWsK
“Ngerasain apa?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2vOiOxOSns
“Pengen jilatin bibir yang di bawah perut Mbak…” sahutku perlahan tapi tajam.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0adHIYBYJS
“Duh Boss… saya jadi merinding nih…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEoFQWVkPSO
“Kenapa merinding? Takut apa horny?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2YrzBnwr2
“Boss tentu tau apa yang sedang terjadi pada saya saat ini.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJQhUxVXym
“Mbak bisa kuat lama begituan dengan suami?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1jA8wqa55g
“Wah, suami saya udah letoy Boss. Usianya kan limabelas tahun lebih tua dari saya. Tapi dia sangat sayang pada saya. Itulah yang membuat hati saya berat. Kalau dia nggak sayang sih sama saya, udah lama saya pisah sama dia.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3hhQhAjyY
“Kalau begitu, silakan pertahankan rumah tangga Mbak sama dia. Tapi kalau untuk kepuasan birahi… minta padaku aja yaaa…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5Wk1glwyM
“Hihihihiii… Boss bisa aja. Saya sampai merinding – rinding nih dengarnya. Karena sudah membayangkan apa yang bakal terjadi di hotel nanti.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBzz2njYt2
Sambil tetap nyetir mobilku, diam – diam kuturunkan ritsleting celana panjangku, lalu kusembulkan kontolku yang sudah tegang ini dari balik celana dalamku. Lalu kupegang tangan kanan Mbak Erma dengan tangan kiriku, “Aku udah ngaceng berat nih Mbak… coba pegang…” ucapku sambil menarik tangan kanan Mbak Erma sampai menempel di kontolku…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWiNdnv4Aih
“Waaaw…! Ini penis apa belalai gajah Boss?!” seru Mbak Erma tertahan. Namun ia memegang kontolku dengan tangan gemetaran.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUzz94M79g
“Nanti kan Mbak bisa rasain sendiri apa yang sedang Mbak genggam ini.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PZ7Nqus8E
“Hihihiiii… berarti Boss serius nih mau nyobain punya saya?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMmn4XWOCD
“Tentu aja serius Mbak. Masa main – main?!”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBqMzY8mbu
“Meski pun saya ndut begini, punya saya kecil Boss. Saya kan belum pernah melahirkan.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6N0bRmY38Q
“Ohya?! Mbak belum punya anak?! Asyik dong. Pasti memek Mbak enak banget.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59Mdck00x2
“Gak tau. Nanti kan Boss sendiri yang ngerasainnya. Wah… udah masuk Bogor Boss,” ucapnya sambil melepaskan kembali kontol ngacengku dari genggamannya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ802lLbVokY
Aku mengangguk sambil memasukkan kembali kontolku ke balik celana dalam, kemudian membetulkan lagi ritsleting celana denimku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLpQ06c29nd
Lalu aku fokus nyetir lagi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgWAmcx22lF
Belasan menit kemudian, kubelokkan mobilku ke pekarangan sebuah hotel bintang empat, yang letaknya tak begitu jauh dari kantor cabang perusahaan.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoo4zY9ZXFu
Kebetulan hari itu bukan hari – hari weekend. Sehingga dengan mudah kudapatkan kamar di lantai 5.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoSNIyc6enf
Di dalam mlift menuju lantai 5, tidak ada orang lain kecuali aku dengan Mbak Ermi. Sehingga aku sempat memeluk dan mencium bibirnya yang tebal tapi sensual itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRIce7Inc7P
“Sudah siap untuk ena – ena?” tanyaku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMagBOaU34R
Mbak Ermi mengangguk sambil tersenyum. Lalu kami keluar dari pintu lift, menuju pintu kamar bernomor five O five alias 505.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJAy02EQDz
Setelah berada di dalam kamar, Mbak Ermi bergegas masuk ke dalam kamar mandi sambil membekal sehelai kimono putih yang dikeluarkan dari tasnya. Mau pipis dulu, katanya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmhTQXX06Q
Mungkin dia mau bersih – bersih dulu, bukan kebelet pengen kencing.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0seuORsRP2
Aku pun melepaskan busanaku dan menggantinya dengan celana pendek putih dan baju kaus hitam. Tanpa mengenakan celana dalam. Biar gampang nanti… hahahaa…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6YitRoSNZW
Tak lama kemudian Mbak Ermi muncul dari ambang pintu kamar mandi. Dalam keadaan sudah mengenakan kimono putih. Tapi aku yakin di balik kimono putih itu tidak ada beha mau pun celana dalam. Karena tonjolan pentil toketnya
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6a7U16w1Gk
Dengan nafsu bergejolak dahsyat, kusambut Mbak Erma dengan pelukan di lehernya. Lalu kucium bibir sensualnya sepuasku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa63La1cD1t
Setelah ciumanku terlepas, Mbak Erma berjongkok di depan kakiku, sambil memelorotkan celana pendekku yang memang elastis di bagian pinggangku ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoSQ94ju6cb
Ternyata Mbak Erma pun sudah sangat bernafsu. Setelah menanggalkan celana pendekku, ia memegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini. Dan happpp… ia mengulum dan menyelomoti kontolku dengan lahapnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb870NU9bVn
Kubiarkan ia beraksi beberapa menit. Sampai akhirnya ia melepaskan kontolku dari mulutnya, kemudian menariknyha ke atas bed…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxBGe3IcdYt
Tanpa harus disuruh lagi, ia melepaskan ikatan tali kimononya, kemudian menanggalkan kimono putih itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0HoBCQyRmU
Dan sekujur tubuhnya sudah telanjang bulat di depan mataku kini…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OSraW9sPC
Aku jadi teringat ibuku dan Wati yang masih dirawat di rumah sakit. Lalu terbayang olehku, seandainya mereka sudah bisa melihat kelak, mereka tidak kalah seksinya dengan Mbak Erma ini. Terutama Wati yang belakangan ini tubuhnya semakin montok saja.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5vDaYgmZf
Tapi aku harus melupakan mereka dahulu. Biarkan mereka tetap tenang menjalani pemeriksaan dalam rangka persiapan untuk dilakukan operasi pada mata mereka.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLdfZIh6hjr
Dan kini wajahku sudah berhadapan dengan kemaluan Mbak Erma, ingin membuktikan benar tidaknya pengakuan dia tadi. Bahwa meski pun tubuhnya montok gempal, tapi liang memeknya kecil.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9g7trVksFe
Seperti tahu apa yang akan kulakukan, Mbak Erma merenggangkan sepasang paha gempalnya selebar mungkin.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdPQ5kleuxQ
Ternyata benar. Setelah bibir luar memeknya (labia mayora) kungangakan, tampak jelas bagian dalamnya yang berwarna pink itu. Memang kelihatannya liang memek Mbak Erma kecil. Itu terbukti setelah jari tengahku diselusupkan ke dalamnya… betul pengakuannya itu. Bahwa liang memeknya sempit.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhkgaRptADL
Maka dengan lahap kujilati bagian yang berwarna pink itu, membuat Mbak Erma menggeliat sambil meremas – remas kain seprai. Terlebih lagi setelah aku memfokuskan jilatanku ke clitorisnya, terasa Mbak Erma mengejang – ngejang dibuatnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2iZ6ZRBj4
Cukup lama aku menjilati labia minora (bibir dalam) dan clitoris Mbak Erma.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3t6EmzNKv
Sampai akhirnya aku merasa sudah saatnya untuk melakukan penetrasi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZv276bxY2R
Mbak Erma cuma terpejam ketika aku mulai meletakkan moncong kontolku di mulut memeknya yang empuk hangat dan basah.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrE91Fj4mXP
Lalu kudorong kontol ngacengku tanpa tenaga, asalkan kepalanya masuk saja dulu. Duuuh… terasa “pulen”nya memek Mbak Erma ini ketika kepala kontolku sudah membenam ke dalam liang memeknya yang memang sempit tapi sudah basah dengan air liurku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8J3Otjxpz
Lalu kukerahkan tenagaku untuk membenamkan kontolku semakin dalam. Uuuuugh… memang sempit sekali liang memek Mbak Erma ini. Tapi sedikit demi sedikit akhirnya kontolku membenam juga, sampai lebih dari separohnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEcnLRUw9EC
“Ooooooh… penis Boss luar biasa gedenya… sampai seret gini masuknya… ooooooh… kok ada ya penis segede punya Boss ini… ooooh… dorong terus Boss… ooooh …“rintih Mbak Erma sambil mendekap pinggangku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEL2R1nQE1k
Empuk, hangat, licin tapi sempit liang kewanitaan Mbak Erma ini. Hal itu kurasakan setelah mengayun kontolku perlahan – lahan dulu. Makin lama makin cepat, sampai pada kecepatan normal.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgW5v1wcTe3
Mbak Erma pun merintih dan merengek manja, yang malah terdengar erotis di telingaku. “Dudududuuuuhhhh… Bosss… ini… ini luar biasa enaknya Boss… oooooh… Boooosssss… penis Boss ini… terasa sekali gesekannya… lu… luar biasa enaknya Boss… oooooohhhhh… entot terus Boss…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZx0VR6Lc5
Aku pun menanggapi rintihannya tanpa menghentikan entotanku, “Liang memek Mbak juga luar biasa legitnya… aku suka sekali… aku pasti ketagihan nanti…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wXFCqua8T
“Sama Boss… saya juga pasti ketagihan… dudududuuuuuh… sampai merinding – rinding gini saking enaknya Boss… ooooohhhhh… ooooooh… entot lebih keras lagi Boss… iyaaaa… iyaaaaa… entot terus Boss… entot teruuuuussss… oooooohhhh… nikmat sekali Boss… oooooh… ooooohhhhhhh…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbxQHtznBLk
Aku tak cuma mengentot liang memeknya. Mulutku pun mulai beraksi, untuk menjilati leher Mbak Erma yang mulai lembab oleh keringat. Sementara tanganku pun tak kubiarkan nganggur. Karena masih bisa meremas toket gedenya, sambil sesekali mengelus – eluskan ujung jariku ke pentil toketnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfcEGgGX4V
Karuan saja Mbak Erma semakin meraung – raung hsiteris. “Bossss… ooooohhhhh ini semakin nikmat Boss… kayaknya saya takkan lama lagi juga orgasme Boss… entot terus yang kencang Boss… saya mau lepas… mau lepassss…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4UUYl1ZpV
Tubuh sintal itu pun berkelojotan. Lalu mengejang tegang, dengan perut terangkat sedikit. Dan… liang memek legit itu pun mengedut – ngeduit kencang, disusul dengan gerakan seperti ular melilit kontolku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt1lLCtj1xd
“Aaaaaaaaaahhhhh… “Mbak Erma melepaskan nafasnya yang barusan tertahan selama beberapa detik.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJAYDML09F
Kubiarkan kontolku terendam beberapa saat di dalam liang memek yang luar biasa enaknya itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKI8OMtdLqL
Setelah wajah Mbak Erma kemerahan lagi, barulah aku mengayun kembali kontolku sambil mencium dan melumat bibir tebal yang sensual itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2ATXvZafC
Maka rintihan dan rengekan Mbak Erma pun berkumandang lagi di dalam kamar hotel ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjicrkrgizL
Bahkan pada suatu saat Mbak Erma menatapku sambil bertanya, “Boss mau nyobain posisi lain?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGMaRmrwAD
Kuhentikan entotanku sambil menyahut, “Boleh. Posisi doggy yok.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1L2HQkkk0S
“Iya,” sahut Mbak Erma sambil menarik kontolku sampai terlepas dari liang memek legitnya. Kemudian ia merangkak dan menunggingkan bokong gedenya, sehingga memeknya mudah dicapai oleh moncong kontolku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYcwIVloD0
Sambil berlutut kudorong batang kemaluanku dan langsung terbenam ke dalam liang surgawi Mbak Erma… blesssssss…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqpqfoPq7A
Lalu dalam posisi berlutut ini aku mulai mengentotnya lagi sambil berpegangan ke buah pantat Mbak Erma yang gede tapi masih sangat kencang ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqNftviI1X
Sambil mengayhun penisku, kucoba menepuk kedua buah pantat Mbak Erma. Plaaaak… plooook…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCrxFc41CX
“Iya Boss… tamparin bokong saya sepuas Boss. Malah enak rasanya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJkTk6KvbSQ
Kuikuti permintaan Mbak Erma itu. Mengentot liang memek legitnya sambil menampar – nampar sepasang buah pantat gedenya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9T2bOXCICD
Plaaaak… plaaaaakkkk… plaaaaakkkkk… plaaaaaakkkk… plaaaaaakkkkk… plaaaaaakkkkk… plaaaaaakkkkkkkk… plaaaakkkkk… plaaaaaaakkkk… plaaaaaaakkkkk…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoNBhfEBg6
Hampir setengah jam aku melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku semakin membanjir. Begitu juga dengan keringat Mbak Erma.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIT9axoR2OC
Sampai pada suatu saat, terdengar suara Mbak Erma yang sedang menungging itu, “Bosss… dudududuuuuuh… bossss… sa… saya mau orgasme lagi Boooossssss…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwVRPuXl9D
Lalu wanita setengah baya itu ambruk. Kontolku pun terlepas dari liang memeknya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tQ10elSV5
Padahal aku sedang menikmati detik – detik di ambang pintu ejakulasiku. Karena itu, setelah Mbak Erma celentang lagi, aku langsung membenamkan kembali kontolku yang masih ngaceng berat ini ke dalam liang memek legit itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡca5Hieoi0A
Sesaat kemudian aku sudah mulai mengentot Mbak Erma lagi, dalam posisi missionary kembali.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1yHMXzKbrA
Dengan gencar kugenjot kontolku untuk “memompa” liang memek legit itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBSXfM5W1p4
Mbak Erma cuma mendesah dan merintih dan membiarkanku meremas sepasang toket gedenya, mencium dan melumat bibir sensualnya, menjilati lehernya yang sudah basah oleh keringat dan bahkan menjilati ketiaknya yang basah oleh keringat dan harum dedodorant.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6ut0OmkEw
“Mbak… lepasin di mana nih?” tanyaku pada suatu saat, karena detik – detik puncak kenikmatanku sudah di ambang pintu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwR6nk4pZeG
“Mau di dalam memek boleh. Mau di dalam mulut saya juga boleh. Nanti saya telan air mani Boss, takkan disisakan setetes pun,” sahut Mbak Erma.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBzDEfsAti
Maka dengan penuh gairah kugenjot kontolku segencar mujngkin. Lalu kucabut dan bergerak cepat menuju dada Mbak Erma. Kuletakkan kontolku di antara sepasang buah dada Mbak Erma. Dan langsung ditanggapi oleh Mbak Erma… ia menjepit kontolku dengan sepasang toketnya. Aku pun melanjutkannya, mengayun kontolku yang berada di dalam jepitan sepasang toket gede itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbaInnqEf6
Dan ketika terasa sudah hampir ejakulasi, kutarik kontolku dari jepitan toket gede itu. Lalu cepat-cepat kumasukkan kontolku ke dalam mulut Mbak Erma.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSMDc7cSKU
Hanya sebentar Mbak Erfma menyedot – nyedot kontolku. Lalu lendir kenikmatanku pun berlompatan di dalam mulut Mbak Erma.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ598Ncsdb2Q
Crooottttt… croooooottttt… crotcrotttt… croooooootttttttt… croooottttttttt…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBi0nYbrS7c
Mbak Erma membuktikan kata – katanya. Air maniku ditelannya semua sampai tak tersisa setetes pun… glek.. glekkkk…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPL5WMMTQh7
Aku pun terkapar lunglai di samping Mbak Erma.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqM1hFrJLHO
Beberapa saat kemudian…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfV6KXGFkU
“Mbak Erma masih punya orang tua?” tanyaku yang masih rebah di samping Mbak Erma.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8uQHwFjwz7
“Tinggal ibu yang masih ada Boss. Sudah tua. Sudah enampuluh tahunan,” sahutnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7cxWHKbVxJ
“Ayah Mbak sudah meninggal?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7Qc26CXk8
“Iya. Tapi ayah saya meninggalnya di rumah istri barunya. Bukan di rumah ibu saya. Karena ibu saya diceraikan, gara – gara tergoda oleh gadis tunanetra.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7pbPOwAhG
Mendengar kata “tunanetra” itu aku agak kaget. Lalu bertanya, “Boleh aku tau siapa nama ayah Mbak itu?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeemrZKCC8t
“Zaelani Boss.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjFvF1rrth
Kembali aku tersentak. Lalu bertanya lagi, “Mbak tau siapa nama wanita tunanetra yang dinikahi oleh ayah Mbak itu?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxUWhCtyE21
Mbak Erma tampak seperti mengingat – ingat sesuatu. Lalu menyahut, “Mmmm… kalau tidak salah, nama wanita tunanetra itu Hayati. Kalau masih hidup, mungkin wanita itu sebaya dengan saya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqsn7AheWZx
Aku kaget lagi. Karena Hayati itu nama ibuku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHbAvQYpKr0
Lalu kuambil handphone dan kutampilkan foto almarhum ayah di layar handphoneku. “Mbak kenal dengan lelaki tua ini?” tanyaku sambil memperlihatkan layar hanphoneku padanya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhBvuJaGpD
“Iii… ini foto ayah Boss,” sahut Mbak Erma sambil memegang handphoneku, “Kenapa foto almarhum ayah saya bisa ada sama Boss?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtEQO45Qjk3
“Karena beliau itu ayahku,” sahutku dengan batin melemah, “Dan wanita tunanetra itu adalah ibuku.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOtnurOhTj
“O my God! Jadi kalau begitu Boss ini adik saya…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LN4g3dQGe
“Iya. Adik seayah berbeda ibu. Mmm… jangan dendam kepada ibuku ya Mbak.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmEMk9oEa7C
Mbak Erma malah memelukku. Menciumi pipiku sambil berkata dengan suara sendu, “Tidak Boss. Karena seorang gadis tunanetra takkan mungkin menggoda ayah. Pasti semua itu atas keinginan almarhum ayah sendiri. Aku malah merasa bahagia, karena ternyata saya punya adik… yang sekarang menjadi atasan saya pula di kantor.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi9wpCfKp9p
“Masih ada dua orang lagi adik Mbak. Yang satu tunanetra juga seperti Ibu. Yang satulagi belum kutemukan, karena sejak kecil diadopsi oleh seorang pengusaha. Ohya, almarhum Ayah pernah curhat padaku. Bahwa beliau menikahi Ibu atas dasar perasaan kasihan kepada Ibu yang tidak bisa melihat.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosu5ycC2gA
“Te… terus sekarang ibunya masih ada?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7p6vOaVPle
“Masih. Sekarang Ibu sedang dirawat di rumah sakit mata. Masih menunggu saat yang tepat untuk menjalani operasi matanya. Kakakku juga sama, tidak bisa melihat seperti Ibu. Dia juga sama – sama sedang dirawat di rumnah sakit mata. Jadi anak – anak Ibu yang bisa melihat hanya aku dan adikku yang belum kutemukan itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGU4RG5amq6
“Terus… bagaimana dengan kita Boss?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSFMbjbk2L
“Panggil namaku aja. Sekarang kan udah jelas bahwa aku ini adikmu Mbak.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPv0t2hHrzD
“Tapi biar bagaimana kan Boss ini atasanku. Karena di dalam kedudukan eksekutif, Boss ini orang nomor satu di perusahaan.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvVpX5iDDhh
“Kalau di kantor, boleh manggil boss. Seolah – olah kita ini bukan saudara. Lagian peraturan di kantor kita kanb sudah jelas. Tidak boleh ada dua orang yang punyha hubungan darah bekerja sebagai karyawan. Salah seorang harus resign. Jadi sebaiknya jangan ada yang tau kalau kita ini kakak beradik seayah berlainan ibu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FffFWrtWS
“Iya… tapi kita sudah melakukannya… padahal kita ini saudara,” kata Mbak Erma.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzuLi5y3t28
“Biar aja. Aku bahkan semakin bernafsu setelah tau masalah ini,” sahutku sambil meletakkan moncong kontolku di ambang mulut vagina Mbak Erma.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ99L9GDcPM9
Lalu kudorong sekuatnya. Dan melesak masuk lagi ke dalam liang memek legit itu… blessss…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF24CKzsW1R
Lalu rintihan rintihan Mbak Erma pun terdengar lagi. Bahkan kali ini kami merasa lebih bebas melakukannya…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1On0HJlUO
“Ya udah Mbak ke hotel aja langsung. Jalan kaki juga bisa kan?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZeoEESE9L
“Iya Boss. Ini juga sambil jalan kaki menuju hotel. Memang deket banget kok.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6A0ill2gw
Tak lama kemudian Mbak Erma sudah muncul di ambang pintu kamar bernomor 505 ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBG114WNMCq
“Sekarang mau pulang Boss?” tanyanya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPzVeAVTs5
“Ziaaaah… boss lagi boss lagi.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzRjEA47Pr
“Mmm… manggil Dek Wawan boleh gitu?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGsVf3YEPCq
“Iya. Manggil nama langsung juga boleh.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2jfHGU1kGE
“Jangan ah. Dek Wawan kan manggil Mbak sama aku. Jadi aku manggil Dek, sebagai tanda saling menghormati, meski pun kita kakak beradik.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnlZLofvyWt
“Iya, iya. Terus kita mau ngapain sekarang?” tanyaku sambil melingkarkan lenganku di leher Mbak Erma.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9d4NIxhzvm
“Nggak tau ya. Terserah Dek Wawan aja.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCDLG95Ypj
“Kalau aku sih inginnya nginep semalam lagi aja. Rasanya aku belum kenyang menggauli Mbak.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp731pIhIXI
“Iya, aku juga punya perasaan masih ingin berdekatan dengan Dek Wawan. Rasanya seperti baru menemukan sesuatu yang hilang dari diriku selama ini.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbhrUcQORx
“Mbak… jujur aja ya… memek Mbak luar biasa enaknya. Makanya aku ingin habis – habisan dulu di sini sebelum pulang.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6fotuxs1f
Mbak Erma pun mendekap pinggangku. Mencium dan melumat bibirku. Lalu berkata perlahan, “Sama Dek. Perasaanku juga seperti itu. Pokoknya selama aku berumahtangga, aku tak pernah merasakan senikmat disetubuhi seperti dengan Dek Wawan. Bahkan setelah tau bahwa Dek Wawan ini adekku, birahiku malah tambah bergejolak.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiumFjr9wzG
“Iya… sama aku juga begitu. Setelah tau Mbak ini kakakku, aku malah merasa Mbak semakin bernilai bagi kebutuhan perasaan dan birahiku. Ohya, Mbak udah makan siang?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyr2uu0fQF
“Udah. Tadi di kantor cabang disuguhi makan sama direktur cabang.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpBtT6ESHG6
“Aku juga udah makan siang di resto hotel tadi. Sekarang kita ena-ena lagi aja ya, ya, ya?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQd4ChEkjnU
“Tadi malem udah dua kali ngecrot. Sekarang masih bisa maen lagi?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIwoS58gS3
Kugeluti bibir sensual dan lidahnya yang terjulur ke luar dengan mulutku.“Bisa lah. ini udah ngaceng lagi Mbak.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvlrAkigAw
“Ayo deh… nafsuku memang gede Dek. Makanya di rumah sih gak pernah bisa puas. Tapi dengan Dek Wawan… puas sekali,” ucap Mbak Erma sambil melepaskan segala yang melekat di tuibuhnya, sampai telanjang bulat lagi seperti tadi malam.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXYzionRtO
Entah kenapa, begitu menyaksikan tubuh sintal yang sudah telanjang itu, nafsu birahiku langsung meronta dan menggejolak.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecMIbSf7MB
Maka kugumuli tubuh sintal tapi padat itu dengan segenap gairahku. Kucium dan kulumat bibir sensualnya dengan penuh nafsu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4yC58evcVm
Sementara tanganku mulai bermain di permukaan memek tembemnya. Bahkan sesekali jemariku menyelusup ke dalam celah memeknya yang terasa sudah basah, sehingga aku tak perlu main jilat lagi rasanya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1i1vC9Ut7
Maka dengan cekatan kuletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek tembem Mbak Erma. Rasanya aku suidah mulai hafal bentuk memek kakak seayah berbeda ibu itu. Maka dengan sekali dorong kontolku mulai melesak ke dalam liang memek Mbak Erma. Lalu kudorong sedikit demi sedikit sampai masuk separohnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZc5SfWs1C
“Ooooooh… sudah masuk Dek… memang kontol Dek Wawan ini lain rasanya… terasa sekali gede dan panjangnya… “sambut Mbak Erma sambil melingkarkan lengannya di leherku. Lalu mencium dan melumat bibirku dengan lahapnya, sementara aku sudah mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang memek Mbak Erma yang sempit tapi licin dan legit ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgIPBCekjom
Mbak Erma pun mulai merintih – rintih histeris lagi, “Deeeek… duuuuuh… penis Dek Wawan ini… oooooh… memang terasa sekali… luar biasa enaknya Deeeek… oooooohhhhh… ooooohhhhh… ooooohhhhhhh entot terus Deeeek… entot teruuuusssss… aku sudah tergila – gila padamu Deeeek…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuuevNXREQ9
Biarlah dosanya kita tanggung berdua ya Deeek… soalnya aku sudah telanjur merasakan enaknya dientot sama Dek Wawan… iyaaaaa… iyaaaaa… entot teruuuuss… entoooot… entoooottttttttt… enaaaak Deeek… enak sekaliiiii… entot terus… jangan mandeg – mandeg Deeeek… entot terussssss…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2GtdbakCa
Aku memang sudah mulai melakukan hardcore. Mengentot memek Mbak Erma dengan sangat massive, sementara mulutku menancap di lehernya yang sudah mulai keringatan. Terkadang mulutku terbenam di ketiaknya yang juga sudah keringatanb. Di situlah lidahku menjilat – jilat disertai dengan sedotan sedotan kuat.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKbc0duMK7m
Tak cukup dengan itu. Pada suatu saat Mbak Erfma ingin main di atas. Kukabulkan saja. Lalu kami bertukar posisi. Mbak Erma seperti penunggang kuda jadinya. Bokongnya naik turun dengan cepatnya. Sehingga selangkangannya terus – terusan bertabrakan dengan selangkanganku. Menimbulkan bunyi unik… plokkk…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssl3a0E2tb
Sambil celentang begini, aku jadi bisa melihat jelas kontolku terkadang “lenyap ditelan” memek Mbak Erma. Terkadang “dimuntahkan” lagi. Lalu ditelan lagi dan dimuntahkan lagi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJiCl7Or8E0
Sepasang toket gedenya yang bergelantungan dsi atas dadaku pun tak kubiarkan nganggur. Kedua tanganku meremasnya dengan lembut, tapi terkadang meremasnya dengan kuat juga.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3bOK5M32N
Dalam posisi WOT inilah Mbak Erma mencapai orgasme pertamanya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbEPPnex30K
Lalu kami kembali ke posisi missionary. Memang posisi klasik ini paling sempurna di antara posisi – posisi seksual yang ada. Karena dalam posisi missionary ini aku bisa mencium bibir Mbak Erma sepuasnya. Biusa mengemut pentil toketnya, bisa menjilati lehernya, bisa menjilati telinganya dan bahkan bisa juga menjilati ketiaknya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEnQPqBn65M
Memang aku senantiasa berprinsip bahwa aku harus “take and give” dengan pasangan seksualku. Aku ingin agar jangan aku sendiri yang merasa puas, tapi pasangan seksualku pun harus merasa puas.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8hqCQzk5fO
Dalam posisi missionary ini aku bisa menyentuh titik – titik sensitif di tubuh Mbak Erma. Sehingga rintihan dan rengakjan manjanya terdengar terus di kamar hotel ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ78KH4iGHqP
Dan… ketika terasa aku mau ejakulasi, ternyata Mbak Erma pun mau orgasme untuk kedua kalinya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdMWUpddkpt
Aku berhasil menciptakan sesuatu yang paling indah di dalam hubungan seks. Bahwa ketika liang memek Mbak Erma mengejut – ngejut di puncak orgasmenya, kontolku pun mengejut – ngejut sambil memuncratkan lendir kenikmatanku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvkn4z7n93Q
Crotttt… croooottttt… crolttt… crooootttt… crooootttttttt… croooottt… crooootttt…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbOcY2un7g
Lalu kami sama – sama terkapar di pantai kepuasan kami.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ4cqTynFVS
Kami habis – habisan melampiaskan nafsu birahi kami yang seolah tiada kenyangnya di hotel itu. Malamnya kami ulangi lagi persetubuhan kami. Bahkan menje;lang fajar menyingsing pun kami ulangi lagi saling melampiaskan nafsu birahi kami.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡknfhFyiPZD
Bahkan setelah kami pulang ke kota kami dan sama – sama bekerja kembali di kantor kami, keindahan itu kureguk kembali.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDDLBwhY4Zq
Mbak Erma kupanggil ke ruang kerjaku. Lalu kusetubuhi dia di ruang rehat yang biasanya dipakai untuk istirahat olehku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JO3IB9sh5
Mbak Erma selalu mengiyakan setiap kali kuajak bersetubuh. Karena pada dasarnya dia seorang wanita yang haus sex. Laksana kafilah dahaga di tengah padang pasir. Lalu diriku seolah oase baginya. Lalu direguklah kenikmatan dariku dengan lahapnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSYFTsRhlp
Aku laksana berada di surga… maksudku surga dunia. Karena kebutuhan material tercukupi, kebutuhan batin pun terpuasi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWyHhRCBQ7K
Terlebih ketika pada suatu hari aku diajak ketemuan oleh Bu Laila di sebuah restoran paling bergengsi di kotaku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEBdCBZdjiA
Pada saat itulah Bu Laila berkata setengah berbisik padaku, “Aku mulai hamil Sayang. Sudah empat minggu hamilnya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeyBVU0zgOM
“Ohya?! “aku terkejut bercampur girang, “Mengandung benihku kan?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2xd15nPUj
“Tentu saja. Memangnya siapa lagi kalau bukan dirimu Cinta.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mWKbT0gUi
“Bahagia sekali mendengarnya langsung dari mulut bidadariku. Lantas apa yang bisa kulakukan untuk menyambut berita gembira ini?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv2WVZYR0OO
“Aku ingin merawat kandujnganku sebaik mungkin. Jadi… kamu harus puasa dulu sampai aku hamil tua. Setelah kandunganku berumur tujuh bulan sih, kamu bisa gauli aku lagi sepuasnya. Sekarang puasa dulu, bisa kan?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xlN9toqVO
“Iya Cinta. Demi kesehatan anak kita, aku akan berpuasa sampai bisa melakukannya lagi.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbuikCwzUwL
“Syukurlah kalau pangeranku bisa mengerti,” ucap Bu Laila sambil meremas tanganku yang terletak di atas meja restgoran.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡspEyPK4iz0
“Suami Cinta gimana reaksinya setelah tahu Cinta sudah hamil?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡavEeFCci3R
“Nggak kenapa – kenapa. Dia malah kelihatan senang. Tapi pada waktu dia bertanya siapa yang menghamiliku, aku tidak menjawabnya. Pokoknya adalah seseorang, jawabku saat itu.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5GIV6jUs2
“Jadi sampai sekarang dia tidak tau kalau aku yang menghamili Cinta?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvlXdjRhnej
“Sampai kapan pun dia tak boleh tau. Karena aku ingin agar hubungan kita terjalin terus sampai kapan pun.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6ob4QHyFc
“Iya… “aku mengangguk – angguk.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7r8ACu38Z
“Ohya… ini ada hadiah dariku, sebagai ungkapan rasa bahagiaku saat ini,” ucap Bu Laila sambil mengeluarkan amplop dari dalam tas kecilnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7fuldJkGfT
“Apa ini?” tanyaku heran sambil membuka amlop itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyBxB54ORN9
“Baca aja sendiri,” sahut Bu Laila sambil tersenyum.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGIxFUGdCD
Ternyata isi amplop itu tanda pembelian sebuah mobil mahal built up Jerman (bukan bulit up Thailand yang tekniknya tidak lebih baik dari negaraku). Dan aku tahu harfga mobil itu mahal sekali.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlumYKgxVfo
“Besok mobil itu sudah bisa kamu ambil Honey. Ini remote controlnya, karena sedan itu sudah berteknologi keyless,” ucap Bu Laila sambil menyerahkan dua buah remote control. Berarti salah satunya untuk cadangan.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6CEleHV4K
“Aku jadi speechless Cinta. Sedikit pun aku tak pernah membayangkan bakal memiliki mobil semahal itu.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡypDWLJRnaJ
“Sudah saatnya dirimu memakai sedan yang keren, karena jabatanmu sekarang sudah menjadi direktur utama kan?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZhl9AudeA
“Iya Cinta. Terima kasih yaaa,” ucapku disusul dengan kecupan di pipinya. Tanpa peduli kalau ada yang melihat di dalam restoran ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39gnSIKKJ2
Bu Laila menyahutku dengan bisikan, “Kembali kasih. Tapi nanti setelah kandunganku berumur tujuh bulan, kamu harus sering menggauliku ya Honey.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRJA74QOxz
“Siap Cinta. Mau tiap hari juga siap !”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2iK65CWpES
“Tiap hari sih jangan. Kasihan babynya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzRPUxtXW5s
Begitulah. Akhirnya malam itu kami berpisah, tanpa hubungan sex. Karena Bu Laila ingin agar kandungannya jangan tergoncang – goncang dulu. Maklum masih hamil muda.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1h4jPGEcS6
Esok paginya aku memakai taksi untuk mendatangi dealer sedan mahal itu. Sengaja aku pakai taksi, karena akan membawa mobil yang sudah dibayar lunas berikut asuransinya oleh Bu Laila. Surat – suratnya atas namaku. Seolah – olah aku yang membeli mobil mahal itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIDmWuwex4
Sebuah sedan hitam yang sangat keren di mataku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBzPlEfxgJo
Setelah pihak dealer menerangkan beberapa hal tentang cara penggunaan sedan mahal itu, aku pun mengemudikan sedan hitam itu. Meninggalkan kantor dan showroom dealer dengan hati berbunga – bunga.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3FuJLia6BF
Aku seolah sudah menggenggam salah satu kemenangan di dalam mengarungi kehidupan ini. Dan aku sjudah membayangkan betapa tambah kerennya diriku pada waktu mengemudikan mobil mewah ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwleGMd7o3b
Namun kehidupan di dunia ini selalu ada pasangannya. Ada siang ada malam. Ada pria ada wanita. Ada keuntungan ada kerugian. Ada kemanisan ada kepahitan. Ada kemenangan ada kekalahan.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rTnzUG1F1
Aku sudah memperoileh salah satu kemenangan di dalam mengarungi kehidupan ini. Dengan mendengar berita menggembirakan bahwa Bu Laila mulai hamil, lalu menerima hadiah yang sangat mahal ini darinya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ1fGAh2gVP
Tapi kemenangan itu disusul dengan suatu kekalahan. Bahwa dokter hanya mampu membuat Wati bisa melihat, tapi tidak mampu membuat Ibu bisa melihat seperti manusia bermata normal.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoasfQ1G8Hl
Banyak alasan yang dokter kemukakan. Sehingga sampai pada suatu kesimpulan, bahwa ibuku takkan mungkin bisa melihat, karena jaringan syaraf yang menunjang untuknya agar bisa melihat, sudah tidak berfungsi semua.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhs6s4SL2F
Wati tampak bahagia sekali karena ia tidak buta lagi. Tapi bagaimana dengan ibuku?
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3k2leK9Aw
Sedih hatiku mnenerima kenyataan pahit ini. Tapi sepulangnya dari rumah sakit, Ibu berkata, “Biar sajalah, ibu sih jangan terlalu dipikirkan Wan. Karena kalau dipikir – pikir, ibu ini sudah tua. Bisa melihat pun untuk apa? Toh ibu sudah terbiasa dalam keadaan tunanetra begini. Yang penting Wati itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmTBw4YYmXH
“Iya Bu. Ternyata tidak semua orang buta bisa ditolong dokter agar bisa melihat. Aku sudah berusaha untuk menormalkan mata Ibu. Tapi apa daya… para dokter pun tidak berdaya menghadapi kenyataan pahit ini.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3QcqU8Y0x4
“Iya sudah. Jangan bahas lagi masalah itu. Sekarang pusatkan saja pikiranmu untuk membahagiakan Wati. Bahkan kalau bisa, carilah jodoh untuknya. Supaya dia juga merasakan berumahtangga seperti perempuan lain.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPLx9Aba0am
Kemudian aku keluar dari kamar Ibu dan membuka pintu kamar Wati, lalu masuk ke dalamnya. Kamar ini sudah dibangun dengan cara semodern mungkin. Pasti Wati senang sekali melihat bentuk kamarnya yang tidak kalah dengan kamar – kamar mandi orang kaya di sekitar rumah peninggalan almarhum ayahku ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIjOAmVj3p
Ternyata Wati sedang mandi. Aku pun langsung membuka pintu kamar mandi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrXnQ0SZmf
Tampak kakakku itu sedang berendam di dalam bathtub. Memang pada saat Ibu dan Wati sedang berada di rumah sakit, kutambahkan bathtub ke kamar mandi mereka.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7YEsvzvyS
“Enak kan pakai bathtub gitu?” tanyaku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFLDZtBGqyf
Wati agak kaget karena baru sadar ada orang lain di dalam kamar mandi ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgq0azpQUld
“Enak Wan. Makasih yaaa… akhirnya aku bisa merasakan juga enaknya berendam di dalam bathtub.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDzoOZKqpIW
Mata jalangku memperhatikan bentuk kakakku dalam keadaan telanjang bulat itu. Kelihatannya toket Wati jadi ngegedin sedikit. Bokongnya juga ngegedein. Maka bisalah aku menilai kakakku itu manis dan seksi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJ9MaubS5F
“Kamu masih butuh kontolku gak?” tanyaku sambil menjawil toket gedenya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWeDMluB9uu
“Ya maulah. Selama dirawat di rumah sakit, tak sekali pun aku bisa melihat yang namanya kontol. Apalagi menyentuhnya. Hihihiiii… !”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHOgHKNnvX
“Jadi sekarang mau kuentot gak?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoaJvM5KHK4
“Mauuuu… tapi sebentar kuselesaikan dulu mandinya ya Wan.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqry6wBrmG8
“Kirain setelah bisa melihat, kamu gak butuh kontolku lagi. Ayo cepetan dong mandinya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV1u43gFYib
Aku keluar dari kamar mandi. Lalu kututup dan kukuncikan pintu kamar Wati ini, agar aku leluasa main dengannya tanpa gangguan siapa pun.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLIlGbZYgQr
Tak lama kemudian Wati pun muncul dari kamar mandi, dengan membelitkan handuk di badannya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPyT6ir46LJ
Handuk itu pun kutarik sampai terlepas dari tubuh Wati. Dan ternyata benar dugaanku. Di balik handuk itu tiada apa – apa selain tubuh Wati yang seksi abis itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl9wDLsR6Sr
Wati tidak marah. Malah mendekap pinggangku sambil menatapku dengan bola mata bergoyang perlahan. “Kamu kangen kan sama aku?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0SzjjgN3l
“Kamu sendiri gimana?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHPcqkja6rT
“Iiih… orang nanya malah balik nanya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlP4e3jLkJw
“Iya kangen Wat. Apalagi sekarang, kamu jadi tampak benar – benar hidup.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWpZPwVYTxs
“Emangnya pada waktu aku masih buta kayak mayat gitu?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJQpSGfz7Ot
“Nggak kayak mayat sih. Tapi sekarang kamu memang jadi lebih seksi. Kulitmu juga jadi lebih bersih sekarang.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2x1Shayg66
“Di rumah sakit kan cuma makan – tidur makan – tidur selama lebih dari sebulan. Makanya jadi lebih montok dan bersih.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6V272gj8OV
“Jadi lebih seksi pula,” ucapku sambil mengusap – usap toket gedenya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4UqbSj8BW
“Kalau memang jadi seksi, cariin cowok buat calon suamiku Wan.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3miNq8bPF
“Terus aku mau dilupakan begitu aja?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwM6q6kUndh
“Ya nggak lah. Tapi biar gimana kita kan gak bisa menikah Wan. Makanya cariin aku calon suami. Yang udah tua juga gak apa – apa, asalkan tajir. Soal hubungan kita sih bisa aja dilanjutkan secara rahasia.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGFa975TiR
“Ya nanti kalau sudah bosan sama kamu, kucariin cowok tua tapi tajir,” sahutku sambil menelanjangi diriku sendiri.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTGvhiKCwX
Wati terlongong. Mengamati batang kemaluanku. Lalu memegangnya sambil berkata, “Inilah pertama kalinya aku bisa melihat bentuk kontol. Lucu ya… kepalanya seperti helm… seperti jamur kancing juga… hihihiii…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡamCtMuQ0I6
Tak cuma memegangnya, Wati pun lalu menjilati leher dan moncong penisku. Bahkan kemudian mengulum dan menyelomotinya dengan lahap.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqexE0RqK9d
Cukup lama kubiarkan Wati mengoral kontolku. Setelah kontolku benar – benar ngaceng, cepat Wati menelentang sambil berkata, “Jangan jilati memekku. Langsung aja masukin kontolmu. Aku ingin merasakan nikmatnya gesekan kontolmu dalam keadaan belum becek.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyKwNyc1SIE
Aku menurut saja. Lalu meletakkan moncong kontolku di ambang mulut vagina kakakku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfoYd02vtDK
Wati pun ikut memegang leher klontolku, sambil mengarahkan moncongnya agar berada di posisi yang pas menuju mulut liang memeknya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCgaEirtLnQ
Lalu kudorong kontol ngacengku sekuat tenaga. Dan melesak masuk sedikit demi sedikit.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNr0iXvQJdZ
“Oooooohhhhhh… kalau gak dibecekin dulu kan enak sekali Wan… terasa sekali kontolmu bergerak masuk begini… ooooohhhhh… kontolmu memang enak sekali Wan. Sayangnya kita bersaudara ya… kalau kamu bukan adikku, pasti aku ingin dijadikan istrimu… ayo entotin Wan… !”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5ffFcc7mK
Dengan penuh nafsu aku pun mulai mengayun kontolku perlahan – lahan. Setelah liang memek Wati terasa licin, barulah aku bisa mempercepat entotanku, sampai pada kecepatan standard.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXsofugQohH
Dengan trampilnya Wati pun menggeol – geolkan pinggulnya, sehingga kontolku terasa dibesot – besot oleh liang memeknya yang bergerinjal – gerinjal empuk hangat dan licin itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnl5mGmVJ4k
Wati pun mulai merintih – rintih erotis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjI0vh6iTSC
“Waaaaan… aaaaaah… Waaaaan… aku udah lebih dari sebulan gak dientot sama kamu… sekarang terasa sekali enaknya kontolmu ini Waaan… iyaaaaa… iyaaaaa… entot terus Waaan… iyaaa… iyaaaaa… entot terus Waaaan… iyaaaa… iyaaaa… entottt… entooooottttt… entooot teruuuuuuusssss…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgfKrTUyMwa
Sementara itu aku mulai menjilati leher Wati yang mulai lembab oleh keringat, disertai dengan gigitan – gigitan kecil. Aksiku ini membuat Wati semakin merem melek. Semakin berlontaran pula rintihan – rintihan histeris dari mulutnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvt7GcZc2oB
Tapi Wati tetap menggoyangkan pinggul dengan lincahnya. Mungkin pada waktu di Kalimantan dia sudah dilatih oleh lelaki yang pernah memboyongnya ke sana. Dilatih untuk menggoyangkan pinggulnya selincah mungkin.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV6DqLhSqja
Cukup lama aku menggenjot liang memek Wati yang terasa licin tapi lumayan sempit ini. Sampai pada suatu saat, ketika Wati berkelojotan aku pun menggencarkan entotanku. Dan ketika ia mengejang tegang, aku pun sudah tiba di puncak kenikmatanku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qrQ37dcP0
Lalu terasa liang memek Wati berkedut – kedut di puncak orgasmenya. Pada saat yang sama kutancapkan kontolku sedalam mungkin, tanpa kugerakkan lagi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2lA8H0aqq
Lalu… kontolku pun mengejut – ngejut sambil memuntahkan air maniku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDDYKAXvNs
Crooooottt… crooootttt… crottt… croooooooootttt… coooottttttttt… crooootttt…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYjURdyOSG
Aku pun terkapar di atas perut kakakku. Dengan tubuh bersimbah keringat.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWevh6kcjh
“Barusan dibarengin ya?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrxg5ycgbn
“Iya,” sahutku sambil mencabut kontolku dari liang memek kakakku, “Lebih enak dibarengin kan?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PVGkDdqVG
“Iya. Tapi kalau aku tidak ikutan kabe sih bisa hamil.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqobD1EjuVr
“Ogitu ya,” ucapku sambil meraih pakaianku yang berserakan di lantai, “Aku mau bobo sama Ibu ah. Kangen… pengen tidur dalam pelukannya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ04cyE6yeb
Kemudian, aku melangkah menuju kamar Ibu, dalam keadaan telanjang bulat sambil menggenggam pakaian yang belum kukenakan kembali.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8UsTy2UMoZ
Setelah berada di dalam kamar Ibu, kututupkan kembali pintunya, lalu kukunci sekalian.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRlWWTdkhC
Ibu agak kaget mendengar langkah menuju bednya. “Wan !” panggilnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfJplPUhSW
“Iya Bu,” sahutku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQdmRJVXZI
“Owh… kirain siapa.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9L3Yctgmtc
Lalu aku naik ke atas bed Ibu sambil berkata, “Aku kangen, pengen bobo di dalam pelukan Ibu.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFtpEBTRoOs
Ibu meraba – raba kakiku, perutku dan juga kontolku yang masih lemas ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGVOlpI94bh
“Kok tamu telanjang? Mau nidurin ibu ya? Sekarang mah gak bisa ibunya Wan.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxGBbmurH7m
“Kenapa?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIcMJofoMX
“Ibu lagi datang bulan.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTnXGdTZG3f
“Owh… ya udah… aku mau sabar aja menunggu sampai Ibu bersih.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXfQVXkGXl
“Mungkin lima hari lagi bersihnya Sayang.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZopuzFZlFU
“Kalau Ibu lagi mens sih gak jadi ah tidur sama Ibunya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHA9MvcSIDw
“Hihihiii… kasian anak ibu.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswhOL6BWby
Akhirnya kutinggalkan kamar Ibu, dengan perasaan kecewa. Lalu masuk ke dalam kamarku. Dan langsung masuk ke kamar mandi pribadiku. Keringat bekas bersetubuh dengan Wati tadi membuat badanku lengket – lengket. Karena itu aku mandi dengan air hangat yang memancar dari shower utama di atas kepalaku. Lalu menyabuni tubuhku sebersih mungkin.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEdp7PYrcBb
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Tapi perasaan kecewa masih tersimpan di dalam hatiku. Karena tadinya aku ingin menyetubuhi ibuku. Tapi ternyata ibuku sedang “palang merah”.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Q9ShTQUKt
Meski pun sudah ngecrot di dalam liang memek Wati tadi, aku yakin masih bisa bersetubuh sekali atau dua kali lagi. Karena dalam beberapa hari belakangan ini aku tidak menggauli siapa pun. Sementara Bu Laila ingin “berpuasa” dulu katanya, agar janin di dalam perutnya tenang.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmrSWooS57
Lalu siapa yang harus kusetubuhi?
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfH0ZRTP894
Entahlah. Yang jelas, jangan dengan Wati lagi. Sebaiknya ada sosok lain yang akan kujadikan target.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMJvbPauwZ
Kalau ada Euis, pasti aku akan menyetubuhi dia habis – habisan. Tapi Euis sudah pulang tadi sore.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCz2BjJoVJm
Lalu kenapa aku tidak ke rumahnya saja? Kalau perlu kusikat dengan ibunya sekalian.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjWpWekrDfA
Ya, biar bagaimana pun Bu Mimin sudah pernah memberiku kenangan dan kepuasan. Tapi seandainya Euis tahu bahwa aku sudah pernah menggauli ibunya segala, apakah Euis takkan merajuk?
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEOkA5weLK
Entahlah. Biar bagaimana nanti saja. Aku akan melihat situasinya saja dulu. Siapa tahu ada salah seorang yang sedang datang bulan pula di antara Euis dan ibunya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡit74PrVWCx
Ketika jam tanganku baru menunjukkan pukul delapan malam, aku mengeluarkan mobil lamaku keluar dari garasi. Sedan hadiah dari Bu Laila hanya akan kupakai untuk ke kantor atau kalau ada meeting dengan para pengusaha relasiku saja.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucaBFo2ne4
Tak lama kemudian aku sudah menjalankan mobil lamaku menuju rumah Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmEyZUVsAz
Hanya dibutuhkan waktu sejam untuk mencapai rumah yang sudah kuhadiahkan kepada Euis itu. Lalu aku pun turun dari mobilku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzF8mre2YY
Belum lagi kuketuk pintu depan rumah Euis, pintu itu terbuka dan Bu Mimin berdiri di ambang pintu depan.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM1ng5OMV9S
“Firasat saya tajam juga ya. Saya barusan sedang mikirin Den Wawan. Eeee, gak taunya Aden datang, “sambut Bu Mimin sambil mempersilakanku masuk.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv83yGdXGTS
“Euis mana?” tanyaku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3tzm290WE
“Sudah tidur Den,” sahut Bu Mimin yang malam itu mengenakan daster katun berwarna light brown polos alias tanpa corak, “Sejak jam tujuh tadi dia sudah tidur nyenyak. Aden ada perlu sama dia?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0mINzQt2Z5
“Nggak,” sahutku sambil menarik pergelangan tangan Bu Mimin dan mengajaknya duduk di sofa ruang keluarga.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0S5egLdkT
Dia menurut saja. Duduk di sampingku sambil merapatkan pipinya ke pipiku. “Aden kangen sama saya atau sama Euis?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3FJRCGLAQ
Tanganku langsung merayap ke balik daster coklat mudanya. “Dua – duanya,” sahutku sambil menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Lalu mengusap – usap permukaan memeknya. Dan menyelundupkan jari tengahku ke dalam celah vaginanya yang agak basah… dan semakin basah setelah jemariku mmenggesek – gesek dinding liang memeknya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyecz0ex5eS
“Den… kalau memek saya udah dibeginiin… saya langsung kepengen…” ucap Bu Mimin setengah berbisik.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdoJCb5TF3g
“Ya udah… kita main di sini aja Bu. Lepasin dulu dasternya dong.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7zQcOxKkGm
“Jangan di sini Den. Perasaan saya jadi gak tenang kalau di sini sih. Di kamar saya aja yok.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tgbexsFmr
Akhirnya kuikuti ajakan Bu Mimin, melangkah di sampingnya menuju pintu kamarnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZpXUVFgz1
Setelah berada di dalam kamarnya, Bu Mimin langsung melepaskan daster, beha dan celana dalamnya. Sehingga tubuh tinggi montoknya telanjang bulat di depan mataku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RZfwEFz1A
Aku pun cep[at menelanjangi diriku sendiri, kemudian menyergap pinggang Bu Mimin dan meraihnya ke atas bed.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1J40svamTn
“Duuuh… senengnya hati saya Den… pas lagi kangen, Aden datang,” ucap Bu Mimin setelah celentang di atas bed akibat dadanya kudorong.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUe3UEcrhJ
Tanpa basa – basi lagi kuserudukkan mulutku ke memek Bu Mimin yang tembem dan sangat merangsang itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUAbhmusCD8
Buj Mimin tersentak kaget. Mungkin karena tidak mengira kalau aku akan langsung menjilati memek tembemnya. Namun lalu ia mulai mewndesah – desah sambil meremas – remas kain seprai. Karena aku sudah gencar menjilati memeknya, sementara telunjuk dan jari tengahku mulai menyodok – nyodok liang memeknya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnel3yVvbOg
Dalam trempo singkat saja liang memek Bu Mimin sudah basah dibuatnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUXzcgseJs
Lalu… dengan sekali dorong saja kontolku mulai melesak masuk ke dalam liang sanggama wanita setengah baya itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2wkL9kbEJg
“Oooooohhhh… sudah masuk Deeeen… “rintih Bu Mimin sambil mendekap kedua pangkal lenganku erat – erat, seperti orang yang takut jatuh dari ketinggian.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLKeLYqSRj
Aku pun mulai mengayun batang kemaluanku, bergerak maju mundur seperti sedang memompa liang memek wanita setengah baya yang cantik itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp45JQzcPAn
Bu Mimin pun mulai mendesah dan merintih, “Aaaaaah… Deeen… aaaaah… Deeeen… aaaaaah… Deeeeen… aaaaah… aaaa… aaaaah… Deeeen… ini… ini… ini luar biasa enaknya Deeen… aaaaah… Den Wawaaaaan… aaaaaah… enak sekali
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFuUbpANK1
Deeen… entot terus Deeeen… entooot teruuusssss… entooootttt… entooooottt… !“
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy08vtplGza
Bu Mimin meraung – raung histeris terus. Dan mungkin rintihan histeris Bu Mimin itu terlalu keras dan sulit dikendalikan. Sehingga rintihannya itu terdengar oleh anaknya. Entahlah apa yang menyebabkan Euis terbangun dan membuka pintu kamar ibunya. Entahlah. Yang jelas tiba – tiba aku mendengar suara Euis dari samping kiriku, “Ema…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUQM1p1SeV
Tentu saja aku terkejut. Lalu menoleh ke arah Euis yang sudah berdiri di ambang pintu. Dengan sikap malu – malu. Mungkin dia malu sendiri melihat ibunya sedang kusetubuhi begini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMa9RVtRzpo
Aku pun menghentikan entotanku dan berkata kepada Euis, “Sini… kita bikin keseruan di dalam kamar ini. Lepaskan seluruh pakaianmu dan naik ke atas bed sini.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvnZXwS5xxb
Sambil tersenyum – senyum Euis menghampiri bed yang tengah kami pakai bersetubuh ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiPkUPz7mye
“Ayo jangan malu – malu. Lepasin semua pakaianmu, “perintahku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOs5txz39x
Euis mengangguk dan mengikuti apa yang kuperintahkan.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuN2tL3HWAZ
Wanita setengah baya itu memegang tangan anaknya sambil berkata, “Maafkan ema ya Euis. Ema sudah mencuri kepunyaanmu. Karena ema juga masih sangat butuh, untuk penyemangat hidup ema.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh88XgKvbFo
Euis seperti terharu, lalu mencium pipi ibunya yang sedang berada di bawah himpitanku itu, “Gak apa – apa Ma. Den Wawan kan bukan suamiku. Lagian Ema masih berhak untuk menikmatinya… menikmati hukum alam bahwa seorang wanita membutuhkan pria.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRG7nMpPtJS
Kutepuk bokong Euis yang berada di dekat tanganku, lalu berkata, “Pokoknya kita bertiga kompak aja ya Is. Aku memiliki kalian berdua dan kalian berdua memilikiku. Bahkan mulai saat ini setiap kali kita melakukannya pasti lebih sewru daripada biasanya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzCKLDHlkvP
“Iya Den. Saya malah senang kalau Aden berkenan menggauli ema saya. Kasihan Ema… sudah bertahun – tahun tidak merasakan sentuhan lelaki.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMY0EOAomUJ
“Berarti kamu bijaksana Is,” ucapku sambil menarik lehernya ke dekatku. Lalu kucium bibirnya. Kemudian kulanjutkan aksiku “memompa” liang memek tembem Bu Mimin di depan mata anak semata wayangnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7bQx2rde9
Bu Mimin pun mulai lupa daratan lagi. Ia tak peduli lagi dengan kehadiran anaknya. Lalu merintih – rintih histeris lagi, “Dudududuuuuh… Deeeen… eeeenaaaak sekaliiii… duuuuh… punya Den Wawan memang luar biasa enaknyaaaa… entot terus Den… entot terussss… sampai saya lepas… nanti giliran Euis setelah saya lepas…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxcvHkrZwhv
Sambil meremas sepasang toket Bu Mimin, kugenjot liang memeknya segencar mungkin. Agar dia cepat orgasme.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ikPXcbOff
“Aaaaah… Deeeeen… aaaaaaah… Deeeeen… ini luar biasa enaknya Deeeen… entot terus Deeeeeen… enaaaaaak… sangat enaaaaaak… aaaahhhhh… enaaaak Deeeen… iyaaaaa… iyaaaaa… iyaaaaa… iyaaaa… ooooooohhhhh… punya Den Wawan luar biasa enaknyaaaaaa… “rintih Bu Mimin sambil menggoyang pinggulnya dengan gerakan menukik – nukik.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVjB58aqb6
Akibatnya… beberapa saat kemudian Bu Mimin berkelojotan. Kemudian mengejang tegang sambil menahan nafasnya, sementara perutnya sedikit terangkat ke atas.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwhqu6P0AEq
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dengan Bu Mimin. Lalu kutancapkan kontolku sedalam mungkin, sampai menyundul dasar liang memek Bu Mimin.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HHGJMGih4
Pada saat itulah liang memek Bu Mimin terasa berkedut – kedut kencang, disusul dengan gerakan seperti spiral yang membelit batang kemaluanku. seolah ingin memuntahkan kontolku dari dalam liang memeknya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqR1MRo7hZS
Ini adalah detik – detikm yang sangat indah. Bahwa aku ikut menikmati denyhut – denyut orgasme memek Bu Mimin, sambil memasukkan jari tengahku ke liang memek Euis yang sudah basah (karena dari tadi aku mengentot Bu Mimin sambil memainkan memek Euis).
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwh04NQK84M
Setelah Bu Mimin terkulai lemas, cepat kucabut kontolku dari liang memeknya. Kemudian pindah ke atas perut Euis yang sejak tadi kelihatan terangsang menyaksikan persetubuhanku dengan ibunya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1ZI5eVByM
Karena liang memek Euis sudah cukup basah, aku tak sulit untuk membenamkan kontolku ke dalamnya… blesssss… melesak amblas sampai menyundul dasar liang memek Euis…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOSoamKnKTi
Sebenarnya ini merupakan persetubuhanku yang ketiga. Karena tadi jam 19.00 aku menyetubuhi Wati. Memang aku belum ngecrot dalam persetubuhanku dengan Bu Mimin barusan. Tapi aku menganggap persetubuhan dengan ibu dan anaknya ini merupakan “ronde kedua”, karena ronde pertamanya bersama Wati.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCQGDnHwSX
Dengan sendirinya durasi entotanku pasti akan lama nanti.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIOzM5FsPW
Dan kini aku sudah mulai mengayun kontolku di dalam liang memek Euis yang cantik ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKneqza9ANU
Tentu saja liang memek Euis lebih sempit dibandingkan dengan liang memek ibunya. Karena Euis belum pernah melahirkan. Tapi kalau aku harus menilainya secara jujur, memek Bu Mimin sedikit lebih enak daripada memek Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISXTtVttph
Tapi memek Euis tetap enak. Hanya saja memek ibunya lebih merangsang birahiku. Terlebih kalau mengingat ketrampilan Bu Mimin dalam menggoyang pinggulnya, yang seolah ingin memuaskan nafsu birahiku, sekaligus mereguk kepuasan untuk dirinya sendiri.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLuVo22wqof
Maka untuk mencari kepuasan bagiku sekaligus buat Euis juga, aku menarik sepasang kaki Euis dan kuletakkan di bahuku. Sementara aku mengentotnya sambil berlutut dan membungkuk. Sehingga dadaku tidak bisa bertempelan dengan dada Euis, karena terhalang oleh sepasang pahanya yang terangkat dan sepasang lututnya berada di kanan kiri sepasang toketnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZ9kY2TF7Q
Kelebihannya dalah, kontolku bisa jauh sekali jangkauannya. Sehingga tiap kali kudorong, moncongnya terasa menyundul dan mendesak dasar liang memek Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6dyKNL9AoL
Begitulah… kini aku mengentot Euis dalam posisi missionary hardcore.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYP96nWXTU
Kelebihan lain, aku bisa mengentot Euis sambil menggesek – gesekkan ujung jariku ke kelentitnya. Memek Euis pun jadi menengadah ke atas dalam posisi ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7syFP6Xheb
Tentu saja Euis merem melek dibuatnya. Karena Gspot di kelentit dan Gspot di mulut rahimnya yang terletak di dasar liang memeknya tersentuh dan tergesek terus menerus.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVx9nG6EW0C
Desahan dan rintihannya pun mulai terlontar dari mulutnya, “Aaaaaaaah… aaaaaah… Deeeen… dududuuuuh Deeeeen… dibeginiin sih saya bisa cepat lepas Deeen… ini… ini terlalu enak Deeen… luar biasa enaknyaaaa… enak sekali Deeeen… aaaaah… Deeen… aaaaaah… Deeeen… terlalu enaaaaaak Deeen …
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR64agynj7Q
Aku tidak mempedulikan rintihan Euis itu. Malah melirik ke arah Bu Mimin yang menyaksikan semuanya ini sambil mengusap – usap memek tembemnya. Mungkin dia jadi horny lagi menyaksikannya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLYWjN7Oxp
Dugaan Euis benar. Beberapa saat kemudian Euis klepek – klepek dan… orgasme!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXQRksrPrPW
Setelah Euis terkulai lemas, aku pun pindah ke atas perut Bu Mimin lagi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQoneZiR9S
Dengan mudah kontolku bisa amblas ke dalam liang memek Bu Mimin… blessssss…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUovpN6GLNl
Bu Mimin menyambutku dengan dekapan di kedua pangkal lenganku. “Den Wawan kok kuat sekali ya. Saya dan Euis sudah sama – sama lepas. Tapi Den Wawan belum apa – apa,” ucap Bu Mimin sambil menciumi pipi dan bibirku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeThDNzHx0r
Aku tidak menanggapinya. Karena aku tahu alasan sebenarnya. Bahwa tadi aku menyetubuhi Wati dulu sebagai “pemanasan”. Dan kini ngentot yang sebenarnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1VjGNyJVK
Tapi Bu Mimin pun tampak sudah siap dan sigap lagi untuk meladeni kejantananku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KUuMO3aF6
Maka terjadilah pertarungan dahsyat di antara kontolku dengan liang memek wanita setengah baya itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMo6bLTZoBX
Kami melakukannya dengan berganti – ganti posisi. Sekalian mengajari Euis agar semakin trampil pada saat sedang meladeni kejantananku. Cukup lama kami melakukan semuanya ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRN2SugKmFl
Setelah posisi missionary, kami lanjutkan dalam posisi WOT. Dalam posisi itulah Bu Mimin orgasme lagi untuk kedua kalinya. Tapi fisiknya masih tangguh. Lalu kami lanjutkan dalam posisi doggy. Ternyata Bu Mimin sangat pandai melakukannya. Dia tak cuma menungging pada waktu kuentot sambil berlutut, tapi juga mampu mengoyang – goyangkan bokong gedenya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMhvXHg4Ol
Dalam posisi ini Bu Mimin orgasme lagi. Padahal aku juga sudah kritis. Sudah hampir ngecrot. Maka setelah mencabut kontolku dari liang memek Bu Mimin, kuangsurkan kontolku ke dekat mulut Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajJpdLrUgn
Euis mengerti keinginanku. Dan mengerti apa yang harus dilakukannya. Ia menyelomoti kontolku sambil menyedot – nyedot dan mengurut – urut dengan tangannya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTi7by8Uwr
Maka tak kuasa lagi aku menahan ejakulasiku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Qxk7dtoba
Lendir kenikmatanku pun melompat – lompat dari moncong kontolku ke dalam mulut Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWm0MuJPiQi
Croooottttt… crooootttt… crottt… croooottttt… croootttttt… crotttttttt… crooootttt…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡknjdMDc32K
Dan… tanpa ragu Euis menelan spermaku semuanya, tak disisakan setetes pun.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwBLII2FDT
Glek… glekkkkkk… glek …!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡedEKeyNKlz
Lalu kami bertiga turun dari bed dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar Bu Mimin.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRJwuMjs6t
Kami bertiga mandi dengan air hangat dari shower. Saling menyabuni sambil bercanda.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcmIh5IAAMc
Pada saat itu pula kami menyatakan untuk tetap kompak menjalin hubungan rahasia ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSaSslGu8vu
Setelah mandi badanku terasa segar kembali.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzCNCnfxX5
Bu Mimin dan Euis mau membuatkan pisang goreng untukku. Aku dipersilakan duduk di ruang keluarga.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Qej7EUrL9
Ketika mereka berada di dapur, sementara aku duduk sendirian di sofa ruang keluarga, pandanganku tertumbuk ke sebuah album foto yang berada di bawah daun meja kaca di depan sofa yang tengah kududuki.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlpRl1KqPnH
Iseng kuambil buku album foto itu. Mungkin ada foto – foto Bu Mimin semasa mudanya atau foto – foto Euis di masa kecilnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHiIEt86K0f
Maka kubuka dan kuteliti isi album foto itu. Banyak juga foto Bu Mimin di masa mudanya. Memang cantik ibunya Euis itu di masa mudanya. Foto – foto Euis di masa kecil dan masa remajanya juga ada.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ25TWbVaW5d
Tapi pandanganku lalu terpusat pada beberapa foto yang memperlihatkan Bu Mimin sedang melaksanakan akad nikah dengan seorang lelaki ganteng. Yang membuatku kaget adalah lelaki ganteng di foto itu. Jelas dia itu… ayahku…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ50qVTNMJen
Ciri khas ayahku adalah tahi lalat di dahinya itu. Dan aku tak mungkin salah lihat, dia memang ayahku di masa mudanya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMB0DnX6uur
Ketika aku sedang mengamati foto – foto itu, Bu Mimin dan Euis muncul di ruang keluarga, sambil membawa baki sebagai wadah sepiring pisang goreng yang masih mengepul panas dan secangkir kopi hitam. “Nih pisang gorengnya sudah siap Den. Ayo disantap mumpung masih panas,” kata Bu Mimin sambil meletakkan pisang goreng dan kopi panas itu di meja kecil depanku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8EQ2wdU0WU
Aku malah langsung bertanya sambil memperlihatkan foto – foto akad nikah itu kepada Bu Mimin, sambil bertanya, “Bu Mimin… ini foto Ibu waktu nikah ya?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00g9bYc1d8
“Iya Den. Tapi cuma nikah siri. Karena almarhum sudah punya istri saat itu,” sahut Bu Mimin.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTVhaXbQU9
“Boleh aku tau nama suami ibu ini?” tanyaku sambil menunjuk ke arah lelaki yang sedang akad nikah dengan Bu Mimin itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMv7uCjDyhu
“Namanya Zaelani Den. Tapi dia sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwsqFxZ5rn
“Nama lengkapnya Zaelani Purnama kan?” tanyaku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ918Qr3UYwz
“Kok Aden bisa tau nama lengkapnya? Apakah Den Wawan mengenal almarhum?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9eXqiFyfxb
“Dia ayahku Bu. Yang ibu sebut istri almarhum itu ibuku. Apakah Bu Mimin pernah mendengar nama ibuku?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshxrmPODeO
“Tidak pernah mendengar namanya Den. Waktru itu almarhum hanya bilang sudah punya istri. Jadi pernikahan dengan saya cuma bisa dilaksanakan secara siri. Dari pernikahan dengan almarhum itulah saya punya anak yang duduk di sebelah kiri Den Wawan itu.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjA5eHDurrs
Batinku benar – benar limbung saat itu. Lalu kukeluarkan handphoneku. Dan kuperlihatkan foto – foto ayahku semasa masih hidup dahulu. “Supaya Bu Mimin lebih yakin, ini foto – foto ayahku semasa masih ada dahulu. Tahi lalat di dahi sebelah kanan itu sebagai tanda yang paling meyakinkan Bu.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ld2mQLGKR
Bu Mimin memperhatikan foto – foto di hapeku itu. Lalu berseru dengan suara sendu, “Duuuh Deeeen… ini memang foto – foto suami saya almarhum…! Ja… jadi berarti Den Wawan ini anak tiri saya?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1UeuqQ7PfS
“Masalah Bu Mimin tidak kupikirkan. Toh sejak zaman dahulu sering terjadi hubungan antara seorang wanita dengan anak tirinya. Tapi Euis ini… kalau dia memang anak dari ayahku, berarti Euis ini kakakku… kakak seayah berlainan ibu. Jadi kalau aku Wawan Darmawan Bin Zaelani, maka Euis pun binti Zaelani…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4ehDDL95V
Aku lalu teringat pada Mbak Erma, yang kisahnya mirip dengan kisahku dengan Euis ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZkPhsY7Ri
O my God! Apakah aku ini ditakdirkan menjadi seorang incest sejati? Kenapa semua ini harus terjadi?
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmuxYOp3Nh
Aku termenung cukup lama. Memikirkan semuanya ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjRL9dLVAy
Sampai terdengar suara Euis dari samping kiriku, “Jadi Den Wawan ini adik saya?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bwSG5i7WH
Aku mengangguk lesu. Tapi lalu kukuatkan batinku, kemudian berkata, “Semuanya sudah terjadi. Kita tak mungkin bisa menghapusnya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ42d11PxW9B
“Lalu kita harus bagaimana setelah mengetahui semua ini Den?” tanya Bu Mimin dengan sikap tetap sopan.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwEEKV3LrRC
Setelah menenangkan diri sejenak, aku berkata, “Kita sudah telanjur jauh melangkah. Aku sendiri sudah telanjur suka kepada Euis dan Bu Mimin. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk menghentikan semuanya. Tapi Euis sebaiknya jangan bekerja di rumahku lagi. Biarlah nanti kucarikan pemecahannya. Yang jelas Euis itu kakakku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibxvqbvt24
Bu Mimin dan Euis terdiam. Seperti tidak mendengar kata – kataku yang sebenarnya cukup penting itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMvsPFodUS
Maka aku pun berkata lagi, “Atau begini… Euis bekerja aja di kantorku. Tapi di kantorku ada peraturan tidak boleh ada dua orang karyawan yang ada hubungan darah. Jadi nanti di kantor Euis harus merahasiakan hubungan darah kita.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4OWOm0zC05
“Itu lebih baik Den,” kata Bu Mimin.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1oml86J3Ow
“Bu Mimin dan Euis jangan manggil Den lagi padaku. Panggil namaku aja,” sahutku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5jfS2tZ8Z
Lalu Euis berkata, “Boleh saya usulkan sesuatu?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXWudXLPwRr
Aku menoleh ke arah Euis. Tampak sikapnya jadi rikuh sekali. Dan anehnya setelah mengetahui asal – usul mereka, aku bahkan semakin sayang kepada mereka.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjCca2t8tuh
Tanpa ragu kucium bibir Euis di depan ibunya, lalu bertanya, “Mau usul apa?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXM8aNeH4BG
Euis berkata canggung, “Begini mmm… Dek Wawan… ijazah saya kan cuma SMP. Bekerja di kantor Adek juga pasti sulit menyesuaikan diri. Bagaimana kalau saya usaha sendiri aja kecil – kecilan?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7eNtRb9Po3
“Mau usaha apa?” tanyaku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8rUzKVeeI
“Usaha apa aja. Misalnya jualan kebutuhan sehari – hari.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0M1vZtuFM2
“Mau buka warung? Zaman sekarang usaha seperti itu tergerus oleh minimart yang sudah menjamur di mana – mana. Bagaimana kalau buka warung nasi aja di sini? Euis kan pinter masak. Bakat itu bisa dikembangkan. Siapa tau kelak bisa punya rumah makan besar.“
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTfB9CKeVdH
“Iya… itu jauh lebih baik Den… eh… Nak,” kata Bu Mimin.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5YMS97ppw
Aku mengangguk – angguk kecil. Laluj memegang tangan Euis sambil berkata, “Untuk mencari resep masakan di zaman sekarang tidak sulit. Tinggal cari aja di internet, pakai handphone. mnanti kubelikan handphone yang bagus, supaya bisa browsing ya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RIknZgfjK
“Iya Dek.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVFFh1wPO8L
“Sekarang aku mau tidur di sini ya. Tapi aku mau tidur sama Ceu Euis, ya Bu.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPKlHaCF25
“Iya silakan Den,” sahut Bu Mimin, “Itu pisang gorengnya kok gak disentuh sama sekali.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95m3OMbqPj
“Kubawa aja ke kamar Euis ya,” sahutku sambil mengangkat piring pisang goreng dan kopinya yang sudah dingin.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDShqUr5igC
“Mau diganti kopinya sama yang panas Dek?” tanya Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Ac6rkmN7h
“Boleh.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV1yI883L3Z
Euis bangkit dari sofa lalu melangkah ke dapur.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLapPaeU0m
“Jadi ternyata Bu Mimin ini ibu tiriku ya?” ucapku sambil mengusap – usap lutut Bu Mimin.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkp3tzgUx5
“Iya. Bagusnya jangan manggil Bu Mimin lagi sama saya. Panggil ema aja Den. Biar sama seperti Euis,” sahut Bu Mimin.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq7afAL6vu4
Aku tersenyum. Lalu berbisik di dekat telinga wanita setengah baya itu, “Memek Ema sangat enak. Aku gak rela kalau hubungan kita diputuskan begitu aja.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe8JhHoBrBN
“Iya Nak… ema juga udah telanjur ketagihan sama punya Nak Wawan.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kJbziZlHf
“Tapi malam ini udah kenyang kan?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1v1FDpDrR
“Udah Nak. Mungkin Euis yang belum kenyang sih. Kasihan dia… jatahnya diganggu sama ema.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBMnr3eTrN
“Tapi malam ini sih gak mungkin. Aku cuma ingin nyobain aja tidur bersama Euis.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzJZ5UDKGV
Tak lama kemudian Euis muncul di ruang keluarga, dengan secangkir kopi panas. “Mau langsung dibawa ke kamar saya?” tanyanya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkZeO8bBrj
“Iya Ceu Euis,” sahutku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLzVdRkHs6
“Hihiiihiii… awalnya manggil Bibi, kemudian manggil nama… sekarang ditambah dengan Ceu…” ucap Euis sambil melangkah menuju kamarnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOewIPICDF
Aku pun bangkit dari sofa. Mencium bibir Ema disusul bisikanku, “Aku mau istirahat dulu ya Ema Sayang.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Hl1NeZ5I0
“Iya silakan,” sahut Ema sambil tersenyum.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYj0Kqj7g6b
Kemudian aku melangkah ke arah kamar Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4poFBRmQfv
Ketika aku masuk ke kamar Euis, kulihat dia sedang mengenakan daster weetlook kuning mudanya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3hvv852pT
Sambil menutupkan kembali pintu kamar Euis sekaligus menguncinya, aku berkata, “Ngapain pakai daster? Kalau kita mau tidur bareng, mendingan sama – sama telanjang.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70AnbQMpDt
“Kalau Dek Wawan perlu kan tinggal singkapin aja daster ini,” sahutnya sambil menyingkapkan dasternya. Ternyata ia tidak mengenakan celana dalam, sehingga memeknya langsung “nyengir” di depan mataku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhWGJG42hk
Aku ketawa kecil. Lalu duduk di atas satu – satunya sofa yang ada di dalam kamar Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzn6oLwDpY
“Udah ngantuk?” tanyaku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LKWtUzR3Q
“Belum lagi. Tadi kan waktu Dek Wawan datang, saya lagi tidur. Lalu terbangun karena mendengar rintihan Ema. Kirain Ema lagi sakit. Gak taunya… hihihihiii…”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIF1ZYa14U1
Kutarik pergelangan tangan Euis sampai terduduk di atas sepasang pahaku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡebjnqzaovV
“Meski pun ternyata kita ini saudara seayah, aku tak rela kehilangan Ceu Euis dan Ema.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFtvMaBWcG
“Sama… saya juga begitu.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk0einsJb4S
“Pakai aku aja deh, jangan pakai istilah saya lagi,” ucapku sambil merayapkan tangan ke balik daster Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFmQVNR0c2
“Kok megang – megang memek lagi? Emangnya belum kenyang tadi?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtaQRzcWou
“Sama Ema udah kenyang. Sama Ceu Euis belum.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4swekys2f
“Di sana aja yuk,” ucap Euis sambil menunjuk ke bednya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWncLFfu98F
Aku melepaskan segala yang melekat di tubuhku, sampai telanjang bulat.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ52wV1jGoAh
Lalu aku naik ke atas bed. Menerkam Ceu Euis yang baru saja melepaskan dasternya, sehingga kami jadi sama – sama telanjang bulat.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8lQNoQjGc
“Dek Chepi kuat banget. Tadi kan udah habis – habisan sama Ema dan aku. Tapi sekarang udah tegang lagi nih penisnya,” kata Ceu Euis sambil memegang kontolku yang memang sudah ngaceng lagi ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PXcfLhjZf
“Aku kan masih muda. Duapuluhlima juga belum. Makanya masih kuat maen semalam dua atau tiga kali aja sih. Nanti kalau umurku sudah di atas empatpuluh, pasti staminaku akan menurun,” sahutku sambil meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek Ceu Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSqsdj20sf
Sesaat kemudian kontolku sudah membenam sepenuhnya di dalam liang memek Ceu Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KruQgpJTX
Lalu permainan surgawi ini pun dimulai.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yL3n8fKCe
Kontolku mulai maju mundur di dalam cengkraman liang memek Ceu Euis. Maju mundur maju mundur… blesssss… sssssretttttttt… blessss… ssssretttttt… blessssss… sretttt… blesssss… sretttt… blesssssssss… srettttttttt… blessss… sretttt…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqan3fS3Aa5
Entah kenapa. Kali ini aku ingin habis – habisan menyetubuhi Ceu Euis, karena aku tidak rela kalau sampai kehilangan dia. Meski pun aku sudah tahu bahwa sebenarnya Ceu Euis itu kakak seayah berlainan ibu, aku akan tetap melanjutkan hubunganku dengannya. Begitu juga Ema Mimin yang memeknya gurih dan legit itu, harus tetap menjadi milikku…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSRi6dHoLQ
Ceu Euis p[un mulai mendesah – desah disertai rintihannya yang seakan curhat padaku. “Aaaaaah… Deeeek… aaaaaaah… aaaaah… walau pun Dek Wawan ini adekku, aku tak mau kehilangan Dek Wawan… aaaah… aaaaah… aku… aku bahkan ingin mengandung anak Dek Wawan… hamili aku ya Deeek…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXaiPrI4b6W
Mendengar ocehan Ceu Euis itu, aku jadi ragu. Kuatir juga kalau ia benar – benar hamil nanti.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4m4D9BMiFj
Karena itu aku diam – diam mengintai… kalau Euis sudah orgasme, aku akan pura – pura ejakulasi, kemudian persetubuhan ini akan kuhentikan.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCw1F5VUQFO
Cukup lama gejala akan orgasme itu terjadi. Lebih dari duapuluh menit aku mengentot Ceu Euis. Tapi dia malah asyik menggoyang pinggulnya mengikuti goyangan ibunya tadi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDmOAcKsBw
Mungkin tadi Ceu Euis diam – diam menyimak cara – cara Ema meladeni entotanku. Dan kini Ceu Euis mempraktekkannya denganku. Pinggulnya meliuk – liuk dan memutar – mutar dengan lincahnya. Tapi memang Ceu Euis belum setrampil ibunya dalam hal goyang pinggul waktu sedang bersetubuh.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO06ZoiMy4X
Bahkan akhirnya Ceu Euis ngos – ngosan melontarkan suara, “Dek Wawaaaan… aku mau lepas… ayo barengin Deeek… biar jadi anak… ayo Deeek… barengiiiin… !”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWeQkI8bcX
Lalu Ceu Euis berkelojotan. Pada saat yang sama kugenjot kontolku seedan mungkin. Dan ketika Ceu Euis mengejang tegang, aku pun menancapkan kontolku sedalam mungkin. Lalu aku mengejut – ngejutkan kontolku seolah – olah sedang ejakulasi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiD3ePamz69
Liang memek Ceu Euis pun berkedut – kedut kencang. Lalu ia terkapar lunglai. Ketika kucabut kontolku dari l, iang memek yang sudah becek itu, Ceu Euis membuka matanya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUidPk2e5Je
“Barusan dibarfengin ya?” tanyanya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsqys983Xzw
Aku menjawabnya dengan anggukan kepala doang. Lalu mengambil celana dalam dan celana pamnjangku. Dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi pribadi Ceu Euis.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbDplB5QZZ0
Sebenarnya batang kemaluanku masih ngaceng berat, karena barusan aku hanya pura – pura ngecrot. Karena takut Ceu Euis benar – benar hamil nanti.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzynPuGYm1o
Di kamar mandi aku hanya membersihkan alat vitalku yang berlepotan lendir libido Ceu Euis. Kemudian kukenakan kembali celana dalam dan celana panjangku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3TCykxwxwy
Agak lama aku berada di kamar mandi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aGFE6vtnq
Dan ketika aku keluar dari kamar mandi, kulihat Ceu Euis sepertinya sudah tidur nyenyak. Tanpa mengenakan sehelai benang pun. Mungkin dia mengira aku ejakulasi di dalam memeknya tadi. Sehingga ia sengaja tidak bergerak – gerak, agar “sperma”ku terserap oleh rahimnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MFkvGCFPP
Aku malah mengambil baju kausku, kemudian keluar dari kamar Ceu Euis. Menuju pintu kamar Ema. Ternyata pintunya tidak dikunci. sehingga dengan mudah aku masuk ke dalam kamar ibunya Ceu Euis itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIcWvYIrfl7
Apa lagi urusanku dengan Ema alias Bu Mimin itu?
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwaw21DLIWm
Ini kontolku masih ngaceng, karena tadi cuma berpura – pura ejakulasi di dalam liang memek Ceu Euis. Inspirasi pun muncul di benakku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡydJrZazUvO
Entot Ema lagi aja. Nanti spermaku akan kumuntahkan di dalam liang memek Ema…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFePHlLy6YT
Kebetulan Ema sudah tertidur, dengan mengenakan kimono lagi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfKhFnzXBAC
Ketika kusingkapkan kimono itu, ternyata Ema tidak mengenakan beha mau pun celana dalam. Maka dengan hati – hati kuselundupkan jariku ke dalam liang memek Ema. Dan setelah tahu bahwa liang memeknya masih basah, aku pun menyelundupkan kontol ngacengku ke dalam liang memek Ema…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH8AtvNXlMF
Ema terkaget – kaget setelah sadar bahwa aku sudah membenamkan kontolku ke liang memeknya lagi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpiFgrn3Ftb
“Deeen… aiiih… Nak Wawaaan… kok balik lagi ke sini?” tanyanya setengah berbisik. Namun sorot wajahnya kelihatan ceria, pertanda hatinya senang.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlgJ1acHb5
“Iya… setelah tau Ema ini ibu tiriku, nafsuku malah semakin menjadi – jadi. Pengen ngentot Ema lagi, “kilahku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwagcXDtu3B
“Begitu ya? Hihihihiii… ayo deh. Biar sampai pagi Nak Wawan akan ema ladeni.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKwOurFNq7l
Maka begitulah… dengan gencar aku mulai mengentot Ema Mimin lagi.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡanzWG4diXt
Tapi ketika ia merintih – rintih lagi, cepat kusumpal mulutnya dengan ciuman dan lumatan. Karena takut suaranya bisa membangunkan Ceu Euis lagi…
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNtbMEQWax
Esok siangnya aku pulang ke rumahku. hari ini adalah hari Sabtu. Jadi aku tidak ngantor.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARfz1247Zg
Setibanya di rumah, ketika aku mau memasukkan mobilku ke dalam garasi, kulihat ibuku sedang mengelus – elus sedan baruku, hadiah dari Bu Laila itu.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJadRQxxQFk
Aku pun menghampiri Ibu. Mencium tangan dan sepasang pipinya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2q7n2tU2B
“Ini mobil barumu Wan?” tanya Ibu sambil mengusap – usap sedan hitamku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSXfCRdBrc
“Iya Bu. Hadiah dari bossku,” sahutku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8q3W0MJTtG
“Kata Wati, ini mobil mahal sekali harganya. Kenapa bossmu ngasih hadiah mobil semahal ini?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ML1ZMfyB6
“Mungkin karena prestasi kerjaku bagus aja Bu.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8I4htqm5v
“Baik hati bossmu itu ya. Bossmu itu laki – laki apa perempuan?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KGlPKCGeS
“Perempuan.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlBHNbJh7vS
“Owh… siapa namanya?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYj1xCBf0A4
“Laila Bu.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQeXgj6Cyl
“Laila? “Ibu mengerutkan dahinya, “Nama lengkapnya apa?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonoeVEdK6R
“Kenapa nanya nama lengkapnya? Mau didoain sama Ibu agar dia makin baik padaku?”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8WsEyMFZW
“Nggak. Mau tau aja.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJY8hKos0co
“Nama lengkapnya Laila Qodrati Bu.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6YiiQGKmD
“Haaa?! “Ibu tampak kaget, “Ayahmu juga punya adik seibu berlainan ayah, yang namanya Laila Qodrati. Tapi sudah lebih dari duapuluh tahun tak pernah datang ke sini lagi. Entah marah atau kenapa.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqt7Aq4ZMnh
“O, begitu? Ibu tau nama ayahnya Laila yang adik berlainan ayah dengan ayahku itu? Nanti akan kuperiksa dalam data di kantorku.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZWSLoDiBs
“Nama ayahnya itu Yahya bin Syahroni. Kalau bapaknya ayah namanya Mahmud bin Syamsuddin.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuXdYjdolP
“Waduh… Ibu sampai hafal nama binnya segala ya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXTcb6sDhV
“Orang buta sih kalau udah inget sesuatu, akan inget selamanya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXzR83iCPa
“Iya. Hari Senin lusa akan kucek di data yang ada di kantorku.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyyk3micna
“Iya Wan. Orang yang bernama Laila Qodrati mungkin banyak. Tapi siapa tau dia itu bibimu sendiri.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpvWLRisTBU
“Iya Bu.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iWcluHEJW
“Seandainya pun bossmu itu memang adik ayah, diem – diem aja. Gak usah membukanya.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrBSeyoUJ7
“Kenapa?” tanyaku heran.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRbE8OI6yfE
“Takut mengganggu kariermu. Soalnya Laila itu gak mkau lagi nginjek rumah ini, entah kenapa. Mungkin dia marah atau malu punya saudara nikah sama perempuan buta.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrnearKh8N
“Nanti aku periksa dulu datanya di kantor. Siapa tau Bu Laila bossku bukan adik almarhum Ayah.”
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpsvJ7vwGc
Biar bagaimana pembicaraan dengan Ibu itu membuat batinku tersentak kaget. Karena seandainya Bu Laila itu adi almarhum Ayah… bagaimana dengan kandungan yang berada di dalam perutnya itu?
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJ9XXRlG1B
Mungkin Ibu ada benarnya. Andai pun Bu Laila itu adik almarhum Ayah berlainan ayah, sebaiknya aku tidak membuka apa – apa di depan Bu Laila. Minimal aku harus menunggu sampai anakku yang berada di dalam perut Bu Laila itu lahir.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjLU8PVmeiz
Tapi aku jadi tak sabaran. Aku harus mengetahuinya hari ini juga. Dan setelah melihat data di komputer kantor, seandainya pun Bu Laila memang adik almarhum Ayah… aku mau diam – diam saja.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQlwSBN1tU
Aku hanya masuk ke dalam rumah sebentar. Lalu cuci muka di washtafel kamar mandiku. Dan mengeluarkan lagi mobil lamaku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ685Lu4RAbm
Beberapa saat kemudian mobilku sudah kularikan menuju kantorku.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWIG8VDFcCu
Dua orang satpam membuka pintu gerbang yang tertutup, karena hari Sabtu Minggu kantorku tutup.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqpFylYNuuI
Setelah turun dari mobilku, aku bergegas menuju lantai 5 dengan lift.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ18wLIbrm4L
Kemudian aku masuk ke dalam ruang kerjaku dan langsung mengaktiokan PC yang meyimpan data – data semua orang yang memimpin dan bekerja di perusahaan ini.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZHGdkLB3VT
Tentu saja nama Bu Laila ada di urutan paling atas.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrRt3cF9ve
Aku hanya membutuhkan nama ayahnya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04OymkGMEw
Setelah mengamati layar monitor, ada tulisan yang baru sekali ini kuperhatikan baik – baik. Bahwa nama lengkap boss sekaligus kekasihku itu adalah Laila Qodrati Yahya.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCg4wngroWA
Berarti yang ibu katakan itu memang benar.
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHhnXWmWaSo
Bahwa Bu Laila itu adik almarhum Ayah…!
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5UVA64d0J
Lalu apa yang akan terjadi seandainya Bu Laila tahu siapa aku ini sebenarnya? Apakah dia akan membenciku. Karena seperti kata Ibu tadi, Bu Laila tak pernah lagi menginjak rumahku lebih dari duapuluh tahun?
7049Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeRPPGPdBBW
