Entah kenapa aku ingin sekali membahagiakan hati Euis dengan apa pun yang bisa kulakukan. Karena itu keesokan harinya, setelah menyantap sarapan pagi yang dibuatkan oleh Euis, aku mengajaknya ke toko pakaian yang di kotaku suka disebut FO (factory outlet). Kupilih FO yang harganya tidak murah, tapi mahal pun tidak.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IVQuhBwn2
Sengaja kuajak Euis ke FO pilihanku itu, agar dia bisa cepat adaptasi dengan pakaian kelas sedang – sedang saja. Euis menurut saja ketika kupilihkan selusin gaun dan tiga helai daster untuk pakaian sehari – harinya. Bahkan salah satu gaun kuminta dipakai langsung di FO itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbaEeJP3sfW
Kemudian kubawa dia ke toko sepatu. Kupersilakan dia memilih sendirik sepatu yang cocok dengan seleranya, sekalian sandal wanitanya juga untuk keseharian pada waktu sedang bekerja di rumahku. Kemudian kubawa dia ke sebuah perumahan, tanpa memberitahu dahulu mau dibawa ke mana.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqV6vQDPbu
Sebenarnya aku akan membawanya ke sebuah rumah, yang kuterima sebagai bonus (di luar fee) setelah sukses menjual tanah seluas 275 hektar milik sebuah PT, yang lalu dibekli oleh pihak lain (tentu PT juga buyernya, karena kalau perseorangan takkan diijinkan membeli tanah seluas itu). Selain mendapatkan fee yangv sangat banyak menurutku, janji owner lama dipenuhi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXYNtEeYcQz
Rumah itu murni hasil jerih payah pribadiku, sama sekali tiada hbubungannya dengan p[erusahaan Bu Laila. Tadinya rumah itu akan kupakai sendiri. Karena aku pun sering punya pikiran ingin menyendiri untuk memusatkan pikiran bisnisku di perusahaan punya Bu Laila itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGAf18uW1P
Tapi kini aku punya pikiran lain. Ada yang lebih membutuhkan rumah berikut segala isinya itu, yakni Euis. Dia belum punya rumah dan masih tinggal di rumah kontrakan. Entah kenapa setiap kali mendengar kata rumah kontrakan, aku selalu merasa prihatin. Kalau aku jadi konglomerat, ingin kuhadiahkan ribuan rumah untuk orang – orang yang belum punya rumah dan masih tinggal di rumah kontrakan.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFFHzWvap9
Terlebih lagi kata rumah kontrakan itu terlontar dari mulut wanita muda yang sudah memberiku 1001 nikmat di kamarku tadi malam. Karena itu aku ingin menghadiahkan rumah itu untuk Euis yang sudah dan akan tetap memberiku 1001 nikmat dalam permainan birahi kami.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZjRCtK53N
Setibanya di depan rumah type 54 yang sudah diupgrade dan isinya sudah lengkap itu, Euis tampak heran. “Ini rumah siapa Den?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBlmrECH8Q
Aku menjawabnya sambil melingkarkan lenganku di pinggang rampingnya, “Tadinya rumah ini punyaku. Tapi mulai sekarang, rumah ini menjadi hak milikmu, Sayang.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXiFinODiSv
“Den… apakah saya gak salah dengar? Rumah secantik dan sekokoh ini akan menjadi milik saya?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlzeoJoaAec
“Sudah menjadiu milikmu. Bukan cuma akan. Nanti sertifikat hak miliknya akan atas namamu, Sayang,” sahutku sambil membuka kunci pintu depan. Kemudian kubawa Euis memasuki rumah yang sudah kuhadiahkan ini padanya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHfVESpIgYr
“Wah… di dalamnya sudah lengkap semua… !” seru Euis sambil memeluk pinggangku dari belakang.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfGalQPqSd
“Tadi malam aku kan menawarkan Euis untuk menjadi simpananku. Nah… di rumah inilah Euis akan kusimpan.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9akFna0eT
“Siap Den. Tapi ibu saya boleh dibawa ke sini, agar tidak tinggal di rumah kontrakan lagi?”
“Tentu saja boleh. Asalkan ibumu tidak mengganggu hubungan kita nanti.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOYW2jdGW3
“Nggak akan mengganggu Den. Pada waktu saya masih gadis saja, Ema sih tidak pernah mencampuri urusan pribadi saya. Apalagi sekarang, saya kan sudah janda.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9c6yX2ILD4
“Kalau begitu, sekarang aja kita ke rumahmu. Untuk mengajak ibumu ke rumahmu ini. Gimana?”
“Iya Den… iyaaa… hihihihiii… Ema pasti seneng banget.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdvoE8gV0b0
(Mohon dibedakan antara Ema untuk ibu dalam bahasa Sunda E nya dibaca seperti E di kata “perang”. Sedangkan Ema untuk nama orang E nya dibaca seperti E dalam kata “sore”. Panggilan Ema untuk ibu, tidak pakai hurup K di ujungnya. Jadi kata Emak, pasti bukan berasal dari tatar Pasundan).
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ed8Hp3NfN
Beberapa saat kemudian Euis sudahg berada di dalam mobilku kembali, untuk menjemput ibunya. Euis sudah menelepon ibunya dulu, agar siap – siap akan dijemput olehnya dengan majikannya. Tapi Euis tak mengatakan bahwa ia akan memperlihatkan rumah yang sudah menjadi miliknya itu. Mungkin Euis ingin membuat surprise pada ibunya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6cLdgta4TI
Ternyata rumah kontrakan Euis dan ibunya kecil sekali. Ada di dalam gang kecil pula. Tapi ibunya Euis itu… gede sekali! Ia tampak sudah berdandan, mengenakan celana legging hitam yang sangat ketat (mungkin ukuran XXXL), dengan baju kaus tebal berwarna hitam pula. Sehingga pakaian ibunya Euis itu seolah sudah memamerkan bentuk tubuh yang sebenarnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvct2WlYmTd
Ia menyambut kedatanganku dengan sangat ramah. Dan ketika berjabatan tangan denganku, terdengar suaranya menyebut nama, “Mimin…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzklI2ZM0pj
“Wawan,” kataku memperkenalkan namaku juga.
“Sudah siap Ma?” tanya Euis kepada ibunya.
“Sudah,” sahut ibunya Euis yang chubby habis itu, “Tapi masa Den Wawan gak disuguhi minum – minum acan? Kan pertama kalinya Den Wawan bertamu ke rumah ini.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XssVJgEuG
“Tak usah bikin minum Bu,” sahutku, “mending langsung berangkat mumpung masih siang.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsSQAmjUs8X
Setelah berada di dalam mobilku, ibunya Euis yang bernama Mimin itu bertanya, “Ini mau ke mana Is? Mau ngajak piknik ke luar kota?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw42JwGQyXt
“Nggak Ma. Masih di dalam kota kok,” sahut Euis yang duduk di belakang juga, di samping ibunya.
“Ohhh…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5t8VBSmHvA
Lalu Bu Mimin terdiam. Tidak bertanya apa – apa lagi. Mungkin Euis sudah memberi isyarat agar jangan bertanya lagi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcmqcxkjB3
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5GUDFqXbI
Setibanya di depan rumah yang sudah kuberikan kepada Euis itu, kami bertiga turun dari mobil. Pada saat itulah Euis berkata kepada ibunya, “Ma… Den Wawan itu saeorang majikan yang baik hati. Beliau mengerti keadaan kita yang setiap tahun harus menyediakan uang untuk kontrakan rumah. Karena itu Den Wawan menghadiahkan rumah ini untuk Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNG8ahAZZ2m
“Hadiah untuk Euis? Ema gak salah denger Is?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkTlSYY5qlV
Aku yang menjawab. Kutempelkan telapak tanganku di punggung Bu Mimin, “Benar Bu. Rumah ini hadiah untuk Euis. Tinggal surat – suratnya aja yang belum dikasihkan. Rumah ini sudah dibayar lunas. Jadi tidak ada bayar cicilan dan macem – macem lagi. Hanya rekening listrik dan ledeng saja yang harus dibayar tiap bulan.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡicFWWLK0qB
Bu Mimin merangkul anaknya sambil berkata, “Kamu sangat berunbtung punya majikan yang sedemikian baiknya. Baru bekerja beberapa bulanb sudah dikasih rumah segala Is.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5rkrIzELI
“Bukan cuma rumah Ma. Perabotannya pun sudah lengkap semua. Yuk kita lihat ke dalam,” ucap Euis sambil mengeluarkan seikat kunci – kunci rumah itu dari dalam tas kecilnya. Kunci – kunci yang tadi sudah kuserahkan padanya, sebagai tanda bahwa rumah itu sudah menjadi miliknya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ajLhpLbMf
Rumah itu memiliki dua kamar tidur yang masing – masing ada kamar mandinya. Di belakang ada kamar yang lebih kecil, berdampingan dengan dapur dan kamar mandi yang bisa dipakai oleh pembantu. Tapi kamar mandinya bisa juga dipakai oleh tamu yang ingin buang air dan sebagainya. Ruang makannya pun lumayan besar, karena bersatu dengan ruanbg keluarga.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2cGqFDnpO
Di situ sudah ada televisi LED layar lebar. Di dapour pun sudah ada kulkas dua pintu. Di belakang sudah ada mesin cuci juga. Semua barang – barang elektroinik itu masih 100% baru. Begitu juga semua furniture-nbya masih 100% baru semua, terdiri dari lemari pakaian di kamar masing – masing, lemari makanan di dapur.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyb47cEGGe7
Bu Mimin tampak ceria sekali menyaksikan semuanya itu. Bahkan aku dapat menangkap karakter ibunya Euis itu. Dia sangat ceria, sementara Euis agak pendiam, tidak seperti ibunya yang tiap sebentar ketawa ketiwi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQGIDQxHlv
Mereka merencanakan untuk menempati rumah itu mulai besok.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpM0bxjDMz7
Maka kataku kepada Euis, “Kalau begitu hari ini dan besok libur aja Is. Kan mungkin banyak barang yang harus diangkut ke sini juga.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmaXlR3gdsB
“Iya, terima kasih Den,” sahut Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm7nkoEGxZe
Kemudian mereka kuajak makan di sebuah rumah makan yang tak jauh letaknya dari perumahan itu. Kemudian kuberikan uang secukupnya kepada Euis, untguk biaya angkutan barang – barang yang akan dipindahkan dari rumah kontrakan ke rumah baru itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL10746wvqk
Zaman sekarang memang zaman serba mungkin. Karena segala kemungkinan bisa terjadi, baik hal – hal yang positif mau pun yang negatif. Orang miskin bisa mendadak kaya, orang kaya pun bisa mendadak jatuh miskin.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8jpVynDUR
Dengan beredarnya handphone sampai ke pelosok – pelosok, membuat tatanan moral berubah dengan cepatnya. Baik di kota – kota besar mau pun di pedesaan. Karena dengan adanya televisi, orang kampung pun mulai “melek mode”.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcipPVXnuPu
Di sisi negatifnya, dengan hadirnya handphone sampai ke pelosok – pelosok, seorang istri yang setia bisa berubah, ingin coba – coba berselingkuh, yang lalu menjadi ketagihan. Manakala Sang Suami berangkat ke kantor, Sang Istri pun berangkat ke “pasar”, laporannya pada orang di rumah. Padahal istri itu ketemuan dengan seorang PIL (pria idaman lain) di tempat yang sudah dijanjikan, lalu ena – ena di tempat yang dirahasiakan.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHg6oWfcwH
Perselingkuhan antara ibu tiri dengan anak tiri, seolah sudah menjadi trend yang dirahasiakan. Begitu pula ayah tiri dengan anak tirinya. Bahkan skandal mertua dengan menantu pun bisa terjadi di zaman ini. Meski semuanya itu off the record.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVes8uUNAK
Banyak lagi jenis perselingkuhan yang terjadi di zaman ini. Termasuk ibu dengan anak kandung atau ayah dengan anak kandung. Begitu pula adik dengan kakak kandung bukan tidak pernah terjadi di negeriku tercintga ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVP3MHSukUN
Kuakui bahwa aku salah seorang di antara mereka.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM8z9O7iJhT
Godaan demi godaan berdatangan ke dalam kehidupanku. Dan godaan itu justru kuanggap sebagai tantangan. Dan sebagai seorang lelaki yang belum p;unya istri, aku pantang menghindari tantangan.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgw1Fyjd5vz
Begitulah… beberapa hari kemudian aku mendatangi rumah yang sudah diberikan kepada Euis itu. Tadinya aku sekadar ingin tahu apa saja yang masih kurang. Dan aku harus menanyakannya kepada ibunya Euis yang bernama Bu Mimin itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡItzkfKECGN
Saat itu baru jam sepuluh pagi. Tentu saja Euis sedang bekerja di rumahku. Tidak berada di rumah yang sudah menjadi miliknya itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiIbNB7231V
Ketika melihat aku datang, Bu Mimin yang cuma mengenakan daster katun berwarna coklat muda, tampak kaget dan memegang kedua pipoinya. “Aduuuuh… Den Wawan datang… kenapa Euis gak ngasih tau kalau Aden mau datang yaaaa…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYE6BX50MCO
“Euis tidak tau aku mau ke sini Bu,” sahutku sambil mencium tangannya, karena aku punya hubungan dengan Euis, jadi aku harus memperlakukannya seperti dengan calon mertua (walau pun aku belum punya niat menikahi Euis).
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoljg5Aw6B9
Lalu aku dipersilakan duduk.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfEzUkTj3iU
“Maaf saya baru selesai mandi, jadi dasteran gini. Gak apa – apa?” tanyanya yang sudah duduk di sofa berhadapan dengan sofa yang kududuki.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9rdIoWYadO
“Nggak apa – apa Bu,” sahutku, “Nggak usah resmi – resmian lah. Aku datang ke sini cuma ingin tau apakah di rumah ini masih ada kekurangan yang Bu Mimin rasakan?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAngtH935nH
“Wah… sudah lengkap semua Den. Cuma ada satu hal yang kurang…” sahut Bu Mimin sambil tersenyum – senyum centil.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1Lsu4eX5H
“Apa yang kurang Bu?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPh3O2DiNs
“Hihihi… malu ah nyebutinnya, “sikap Bu Mimin mendadak centil.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoj1TbGs674
“Lho… sama aku terbuka aja Bu. Katakan aja apa yang masih kurang itu. Gak usah disimpan di dalam hati.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOlpqq08T6l
“Anu yang belum ada teh… calon suami… hihihihiiii…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubR57PWdhK
Aku tersentak sambilk menahan tawaku. “Bu Mimin masih pengen kawin lagi?” tanyaku sambil memperhatikan sosok wanita STW di depan mataku. Memang kecantikannya kalah oleh kecantikan Euis. Tapi bodynya… maaaak… chubby sekali…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqeqeEcFsC
“Ya masih Den… saya kan belum tua – tua benar. Tapi ingin punya calon yang setampan Den Wawan…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYQPrdXqBg
Mendengar ucapan itu, spontan batinku merasakan sesuatu yang lain dari biasanya. Ada desir nakal di dalam batinku. Bahkan pikiranku langsung ngeres. Bertanya – tanya seperti apa tubuh wanita setengah baya yang chubby itu kalau sudah telanjang ya? Aku bangkit dari sofa. Melangkah dan duduk di samping Bu Mimin.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjjjvJsX8EK
“Den Wawan kan punya Euis,” sahutnya sambil mengerlingkan matanya yang masih tampak bening itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVHfD8dtWeH
“Euis kan kerja di rumahku Bu. Hanya seminggu sekali dia bisa pulang ke sini kan? Jadi yang enam hari dalam seminggu, aku bisa sering nemenin Bu Mimin di sini.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBm0dfITDB2
Wanita itu menatapku dengan senyum malu – malu tapi lumayan centil sikapnya itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvY28qvvWg
“Den Wawan jangan PHP ah. Memangnya saya yang ndut ini menarik bagi Aden?” tanyanya, tau bahasa gaul segala ini ibunya Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwlMOu5yBB
“Aku gak PHP. Bu Mimin sangat seksi di mataku. Cuma soal rasanya sih perlu dibuktikan dulu. Setelah dirasakan, nanti ketahuan enak nggaknya. Hihihihiii…” kataku sambil memperhatikan daster yang dikenakannya. Daster yang membuatku semakin yakin bahwa toket Bu Mimin jauh lebih gede daripada toket Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwamJ21tDyO
“Jadi Ibu suka pada cowok seperti aku ini?” tanyaku setengah berbisik di dekat telinga Bu Mimin.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8PZnSu4Kv
“Peremnpouan mana pun pasti suka sama Den Wawan yang begini tampannya. Saya sampai gemes melihatnya juga. Pengen cium bibirnya. Hihihihiiii… maklum saya sudah duapuluhlima tahun tidak merasakan sentuhan lelaki Den.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3I1TKXEOy
“Duapuluhlima tahun tidak disentuh lelaki?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fq4liqiXm
“Iya. Kan suami saya meninggal pada saat Euis baru berumur setahun. Sejak saat itu saya tidak mau didekati lelaki secara serius. Tapi sekarang ini, begitu melihat Den Wawan secara seksama tadi, semangat saya jadi bangkit Den.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH12qy8NuvH
“Jadi gemes dan pengen mencium bibirku?” tanyaklu sambil melingkarkan lengan di lehernya, lalu mendekatkan bibirku ke bibirnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOYGeqJ7POY
“Iya… tapi saya tidak berani mencium bibir Aden…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5tYBXoyAYt
Aku tersenyum. Lalu merapatkan bibirku ke pipinya. Dan perlahan – lahan bergerak ke arah bibirnya. Dan… ia memagut bibirku duluan. Lalu terasa lumatannya yang sangat agresif. Membuatku terlupa bahwa wanita yang tengah melumat bibirku ini ibunya Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdeiSkRJLf
Pada saat Bu Mimin sedang enjoy – enjoynya melumat bibirklu, tanganku pun tak mau berdiam pasif. Mulai memegang lututnya yang terbvuka di bawah dasternya, kemudian langsung nyelonong ke balik daster katun berwarna coklat muda itu. Merayapi paha gempalnya dan menyelinap ke balik celana dalamnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGYU6fInlL
Kusentuh memek yang lebih tembem daripada memek Euis. Memek berjembut tapi terasa tipis sekali jembutnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8BCoOMH1X4
Begitu jemariku menyentuh memeknya, Bu Mimin spontan memelukku erat – erat. Lumatannya pun semakin lahap. Sementara tubuhnya terasa mulai menghangat.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxNV1AhCzzi
Tentu saja jemariku tak sekadar meraba – raba permukaan memek Bu Mimin. Melainkan juga menyelinap ke dalam celah memek tembem itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXKU4KyrLw
Tiba – tiba Bu Mimin melepaskan lumatannya dan berkata, “Oooooh… saya gak kuat lagi nahan nafsu Den. Kalau memek saya sudah digerayangi gini, gak nahan.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡorV1OBnjqz
“Ya ayo kita lanjutkan terus sampai tuntas,” sahutku dengan nafsu birahi yang sudah bergolak dan membutuhkan pelampiasan ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZzPWJBfB4
“Di dalam kamar saya aja yuk,” ucap Bu Mimin sambil bangkit dari sofa, sambil memegang pergelangan tanganku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvnmUDby9NW
Aku pun mengikuti langkah Bu Mimin masuk ke dalam kamarnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVx8hPVzSn
Di dalam kamarnya itulah BU Mimin melepaskan dasternya, sehingga tinggal beha dan celana dalam serba hitam yang masih melekat di tubuhnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVHLDPQ8tsl
Gila… baru melihat tubuh yang masih berbeha dan bercelana dalam saja itu kontolku langsung ngaceng.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAWZYDXXnF
Terlebih setelah Bu Mimin melepaskan beha dan celana dalamnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqPTI7REYM
Aduhai… dia benar – benar menggiurkan di mataku. Sepasang toket gede dan bokong yang super gede pula. Aku belum pernah mendapatkan pasangan seksual semontok dan semenggiurkan itu. Maka aku ingin merasakannya, tak peduli apa pun akibatnya kelak.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTOQEEmnri4
Tubuh Bu Mimin ini sangat menggoda dan menggiurkan. Sepasang toket gede dan bokong yang extra large. Pinggang yang ramping dan kulit yang putih mulus. Membuatku gemas dan spontan memeluknya dari belakang sambil berkata setengah berbisik, “Tubuh montok seperti Bu Mimin ini sejak lama kuinginkan. Dan kini, pucuk dicinta ulam tiba.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh70UvEyDae
Bu Mimin menyahut, “Saya justru sampai lupa daratan melihat ketampanan Aden. Sampai lupa bahwa Den Wawan ini punya Euis… punya anak kandung saya sendiri.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQS9NefNMe
“Tapi aku gak pernah berjanji untuk menikahi Euis. Jadi kita bebas – bebas aja saling bagi rasa,” ucapku sambil mempererat dekapanku di pinggang Bu Mimin.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxebQlYeaH2
“Iya, Euis juga pernah bilang begitu. Gak apa – apalah. Yang penting Aden bisa memenuhi kebutuhan Euis sehari – hari. Den Wawan sudah sering menggauli Euis kan?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjLNW74OuPw
“Euis cerita begitu?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Ul5ULGL6v
“Dia sih gak pernah cerita apa – apa. Tapi saya sudah punya dugaan kuat aja.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnzppjuN1VD
“Iya… Euis sudah sering kugauli… dan aku menjamin masa depannya takkan terlantar.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzaGjk4vUgp
“Nanti bandingin ya… enak mana memek Euis dengan memek saya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGuQrBoNOD
“Hahahaaa… mau bersaing dengan anak sendiri?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9daw0Dsv7
“Bukan bersaing. Saya hanya ingin tau keadaan saya sendiri, masih enak apa nggak. Maklum sudah duapuluhlima tahun memek saya nggak pernah dipakai,” sahut Bu Mimin sambil memutar badannya. Untuk melepaskan baju kausku, kemudian menarik ritsleting celana denimku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8exMYaBFxy
Dan ketika ia berjongkok di depanku sambil memelorotkan celana dalamku, ia berseru tertahan, “Waaaaw…! Panjang gede gini punya Adeeen… !”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1gtNvm2cV
“Kenapa? Gak suka kontol panjang gede?” tanyaku sambil memegangi kepala Bi Mimin yang masih berjongkok di depan kakiku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOrOPg05gnl
“Iiiih… justru terangsang, kebayang enaknya dirodok sama zakar sepanjang dan segede ini. Mwuaaaah… mwuaaaaaah…” ucap Bu Mimin yang diakhiri dengan ciuman – ciuman hangatnya di moncong zakarku. Lalu ia bangkit sambil meraih pergelangan tanganku, “Ayo Den ah… jangan buang – buang waktu…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvyLDYZAxo
Aku pun naik ke atas bed sambil tersenyum – senyum. Lalu menerkam tubuh tinggi montok itu dengan gairah menggebu – gebu. Dia pun menyambut terkamanku dengan gumulan agresif.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHf8IQoE9CL
Memang mengasyikkan bergumul dengan wanita STW bertubuh tinggi gempal ini. Hatiku pun berkata, “Ngentot perempuan semontok ini sih pasti kenyang… !”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1XUC4rQICO
Tanpa harus kebanyakan foreplay, beberapa menit kemudian aku sudah meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek Bu Mimin yang sudah ternganga basah. Dan dengan sekali dorong… blessssssss… batang zakarku melesak separohnya ke dalam liang memek Bu Mimin, meski aku harus mengerahkan segenap kekuatanku untuk membenamkannya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIobhHiBJUq
Wanita itu pun menyambut dengan pelukan hangat di leherku disertai ringisan histerisnya, “Masuuuk… aaaaa… aaaaaaahhhh… akhirnya saya bisa merasakan lagi enaknya titit Deeen…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ24pD7MZjQ5
“Titit sih buat anak kecil. Kalau orang dewasa sih bilang aja kontoool…” sahutku sambil mulai mengayun batang kemaluanku di dalam liang memek Bu Mimin yang ternyata enak sekali rasanya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZ1I6QkMWw
Bu Mimin terpejam – pejam sambil mendekap pinggangku erat – erat, diiringi rengekan manjanya yang terdengar erotis di telingaku, “Dudududuuuuuuhhhh… Deeen… kontol Den Wawan ini… enak sekali Deeeeen… aaaaaaaah Deeen… aaaaaaaah… luar biasa enaknya Deeeen… aaaaaaaah… uuuuuuuh…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jpmixBd7X
“Memek Bu Mimin juga enak sekali… licin tapi legit… sekali – sekali Euis harus diajak bareng sama kita… biar sambil belajar sama kita…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJrtJxBiNS
“Masa mau ngajak Euis segala. Malu dong… dilihat sama anak sendiri selagi beginian…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMutXpoS3wu
“Tapi memek Bu Mimin bakal bikin aku ketagihan nih. Bisa tiap pagi nanti aku ke sini. Khusus buat ngentot Bu Mimin.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwE5Xl4gEbC
“Iiii… iiiyaaaa… kapan pun Aden mau, saya siap buat ngeladeni Den Wawan… oooooh Deeeen… kontol Den Wawan ini terlalu enak buat saya… ini… ini… saya udah mau lepas Deeen…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ84Cz9Pz44M
“Ayo lepasin aja, biar becek memeknya. Aku suka kok sama memek yang becek setelah orgasme.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGT9hcYVAqp
“Adududuuuh… Deeeeen… ini… sa… saya… mau… mau lepas Deeeen… “Bu Mimin gedebak gedebuk. Lalu mengejang tegang sambil menahan nafasnya. Lalu terjadilah sesuatu yang sangat indah itu. Liang memek Bu Mimin berkedut – kedut kencang, disusul dengan membasahnya liang sanggama legit itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX62tEcrW9M
Bu Mimin langsung terkulai sambil menghela nafas. Lalu ia menatapku dengan sorot wanita yang baru mencapai puncak kenikmatannya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfvANu65Or
Kubiarkan ia memulihkan gairahnya kembali.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiO4tb16dL6
Dan setelah wajahnya tak pucat lagi, aku pun melanjutkan aksiku, mengayun kontolku bermaju mundur di dalam liang memek Bu Mimin yang legit ini. Memang terasa basah liang memek ibunya Euis ini. Tapi tidak becek. Padahal dia sudah orgasme. Dan biasanya kalau sudah orgasme, liang memeknya jadi becek.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3S3vvscGZb
Mungkin hal itulah yang membuatnya ingin membandingkan “rasa” memeknya dengan memek anaknya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFI4jDH6sT
Dan aku harus mengakui, bahwa liang memek Bu Mimin… lebih enak…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBFFAPi34u
Karena itu, dengan sepenuh gairah aku mengentotnya lagi. Dalam kecepatan standard. Bahkan sempat juga aku membisiki telinganya sambil berkata, “Memek Bu Mimin memang lebih enak daripada memek Euis. Kenapa bisa begini ya?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77LPA7bg2v
“Betul begitu Den? Syukurlah kalau Den Wawan merasa lebih enak. Jadi biar nanti ketagihan. Saya siap kok untuk meladeni Den Wawan tiap hari sekali pun,” sahutnya sambil mendekap pinggangku lagi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhG84ZbtlEu
Makin l;ama makin asyik juga rasanya mengentot wanita setengah baya ini. Maka sambil mempergencar entotanku, tanpa merasakan jijik sedikit pun lidahku mulai menjilati leher Bu Mimin yang sudah keringatan. Dengan lahap sekali.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUkjp5OMupU
Sehingga Bu Mimin mulai merintih – rintih histeris lagi, “Deeen… aaaaahhhh… Deeeen… aaaaaaah… aaaaaaah… Deeeeen… ini luar biasa enaknya Deeeeen… aaaaaaah… entot terus Deeen… enak sekaliiii… aaaaaaah… Deeeen… enak Deeeeeen… entot terus Deeeen… entooooooottttt…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnObIkGyvR6
Entooooottttt… entooooooootttt… aaaaaaahhh… Deeen… enak Deeen… enaaaaak… entooootttttt… iyaaaaa… iyaaaaaa… entotttt teruuussss Deeeen… enak sekali Deeeen… oooooohhhhh… luar biasa enaknyaaaa… Deeeen… aaaaaah… kontol Den Wawan enak sekaliiiii… enaaaaak…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEvrsvii4Vd
“Ka… kalau aku ma.. mau buceng.. le… lepasin di mana Bu?” tanyaku terengah.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ982c3ISU5U
“Di dalem aja Den. Biar nikmat. Me… memangnya Den Wawan udah mau ngecrot?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFjznRV1udp
“Iii… iyaa…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf4PLF0v4eS
“Ayo Den… saya juga mau lepas lagi… ooooohhhhh… barengin aja Den… biar nikmaaaat…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDCHcRTDXc
Lalu aku dan wanita setengah baya itu seperti sepasang manusia yang sedang kesurupan. Aku mengentotnya habis – habisan. Sementara dia pun menggoyang – goyangkan pinggulnya gila – gilaan. Sambil saling cengkram dan saling remas.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡme6XBFY5Qm
Dan akhirnya kami sama – sama berkelojotan di puncak kenikmatan ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJfkM9Haja
Liang memek Bu Mimin terasa kedut – kedutan lagi, tepat pada saat kontolku mengejut – ngejut juga sambil memuntahkan lendir kenikmatanku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlz7xTbyGMx
Jrooooooottttt… jrotttt… jrottt… jrooooottttttttt… jrottt… jrooooottttttttt… jroooooooottt!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlLAOQc3OVN
Lalu kami sama sama terkapar di pantai kepuasan birahi kami.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡju5wa73d2S
Sebenarnya Bu Mimin bukan satu – satunya perempuan setengah baya yang kujadikan sasaran pelampiasan nafsu birahiku. Meski tidak memperlihatkan diri, aku ini memang penggila wanita setengah baya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK96wSb7qZA
Aku masih ingat benar bahwa karyawan di kantorku boleh dibilang 80% cewek muda. Tapi aku malah mengincar Mbak Erma, manager keuangan di perusahaan punya Ibu Laila itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ43oBDXjxyy
Mbak Erma memang chubby. Tapi entah kenapa aku jadi penasaran terus, ingin tau seperti apa rasanya wanita setengah baya yang tinggi montok itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTK7Z9hHtu8
Aku sering menggodanya di ruang kerjanya. Tentu saja hal itu hanya kulakukan jika tidak ada orang lain di ruang kerjanya kecuali aku dengan Mbak Erma.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgNldtEhEKq
Aku tahu dia senang kalau kugodain seperti itu. Tapi ketika aku semakin intensif menggodanya, ia menyahut, “Sayangnya saya sudah punya suami Boss.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6EMt74xldy
Sampai pada suatu hari, Mbak Erma kuajak ke Bogor, untuk mengaudit cabang perusahaan yang ada di kota hujan itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4HVHOoFqB
Sengaja aku tidak memakai sopir kantor, karena aku ingin sebebasnya menggoda Mbak Erma.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs5BkeCVWg8
Dalam perjalanan menuju Bogor, aku mulai membuka percakapan, “Auditnya banyak sekali. Mungkin Mbak takkan bisa menyelesaikan hari ini.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmYxCsKbip
“Iya Boss. Saya sudah minta ijin sama suami, kalau – kalau harus nginep di Bogor nanti,” sahut mbak Erma.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRBbkYUdF3g
“Baguslah. Kita check in di hotel yang bagus, lalu… nanti malam aku bisa mewujudkan apa yang kukhayalkan selama ini,” ucapku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFTv3sGY2tX
“Hihihiii… apa yang Boss khayalkan selama ini?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nvr1XcqPW
“Pengen ikut memiliki Mbak. Hmmm… pasti indah sekali nanti malam… bisa melukin Mbak sebelum tidur.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKaXaJVd4jJ
“Saya kan punya suami Boss. Biar pun suami saya sudah tua, saya gak pernah nyeleweng.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPpq8v5VEDL
“Jadi Mbak menolak ajakan bagusku nih? Ya gak apa – apa kalau gak mau sih, aku juga gak bakalan maksa.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKsfztoDAba
“Saya kan sudah tua Boss. Tahun depan usia saya pas empatpuluh tahun. SUdah tuda kan?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvA2ebhHYDz
“Itu usia yang paling menggiurkan bagiku Mbak. Karena pada dasarnya aku ini penggila wanita setengah baya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdC0w4BvfIb
“Masa sih?!”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPSIYuEJSl
“Iya. Mbak kan bisa buktikan sendiri. Di kantor banyak cewek muda. Tapi aku tetap mengincar Mbak. Ingin berbagi rasa dengan Mbak.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNRV2G2dp2y
Mbak Ermi terdiam. Mungkin membenarkan ucapanku. Bahwa aku tak pernah menggoda cewek – cewek muda di kantorku. Hanya Mbak Erma ini yang sering kugoda.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCayeBcKTVk
“Nanti kita check ini di hotel yang terdekat aja sama kantor cabang itu. Silakan Mbak audit, sementara aku mau istirahat aja di hotel. Sambil nungguin Mbak datang.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOjdLRcNOqc
“Seharusnya kita berangkatnya besok pagi – pagi sekali. Sekarang sudah mulai sore Boss. Mungkin kita tiba di Bogor, kantor cabangnya pun sudah tutup.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXGewKVM9x
“Gak apa – apa. Kita langsung check in aja di hotel yang terdekat dengan kantor cabang. Auditnya dilaksanakan besok pagi juga gak apa – apa.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2oXQauYE0Y
“Terus kita mau ngapain aja Boss?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr5WxZUM4Hj
“Kita… ena – ena aja.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpL8WZnFRy
“Hihihi… saya… saya takut Boss.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufEJgOVi1S
“Takut apa?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUSE3isqFJD
“Takut ketagihan. Memangnya Boss mau ena – ena lagi kalau saya lagi kepengen?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjuO7knRKdS
“Ya mau lah. Masa gak mau. Jadi kita sepakat nih… kita check in aja di hotel yang terdekat dengan kantor cabang kita. Lalu auditnya besok pagi aja. Oke?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7dGtTOX1D
“Terus… kita mau ngapain aja di hotel itu Boss?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhoNYkQRez8
“Pengen ngerasain apa yang belum pernah kurasakan dari Mbak.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55NuKT7Hd4
“Ngerasain apa?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOUOzg3JeL
“Pengen jilatin bibir yang di bawah perut Mbak…” sahutku perlahan tapi tajam.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7ZdpAT0TI
“Duh Boss… saya jadi merinding nih…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQUrUxd0UUA
“Kenapa merinding? Takut apa horny?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69BgJXgsfI
“Boss tentu tau apa yang sedang terjadi pada saya saat ini.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvEIOIYB1j
“Mbak bisa kuat lama begituan dengan suami?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpA7j0l6cT7
“Wah, suami saya udah letoy Boss. Usianya kan limabelas tahun lebih tua dari saya. Tapi dia sangat sayang pada saya. Itulah yang membuat hati saya berat. Kalau dia nggak sayang sih sama saya, udah lama saya pisah sama dia.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9nH0OO5owM
“Kalau begitu, silakan pertahankan rumah tangga Mbak sama dia. Tapi kalau untuk kepuasan birahi… minta padaku aja yaaa…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ItSHHn7z1
“Hihihihiii… Boss bisa aja. Saya sampai merinding – rinding nih dengarnya. Karena sudah membayangkan apa yang bakal terjadi di hotel nanti.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Sl8xcVDLg
Sambil tetap nyetir mobilku, diam – diam kuturunkan ritsleting celana panjangku, lalu kusembulkan kontolku yang sudah tegang ini dari balik celana dalamku. Lalu kupegang tangan kanan Mbak Erma dengan tangan kiriku, “Aku udah ngaceng berat nih Mbak… coba pegang…” ucapku sambil menarik tangan kanan Mbak Erma sampai menempel di kontolku…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfEdEZ7xIe
“Waaaw…! Ini penis apa belalai gajah Boss?!” seru Mbak Erma tertahan. Namun ia memegang kontolku dengan tangan gemetaran.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJxrdaVqmSd
“Nanti kan Mbak bisa rasain sendiri apa yang sedang Mbak genggam ini.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8FQUBYkE7r
“Hihihiiii… berarti Boss serius nih mau nyobain punya saya?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLF9ddCAQ4s
“Tentu aja serius Mbak. Masa main – main?!”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW9ORmDe1e1
“Meski pun saya ndut begini, punya saya kecil Boss. Saya kan belum pernah melahirkan.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjQORCLC5Xs
“Ohya?! Mbak belum punya anak?! Asyik dong. Pasti memek Mbak enak banget.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpEhJ5bQO1u
“Gak tau. Nanti kan Boss sendiri yang ngerasainnya. Wah… udah masuk Bogor Boss,” ucapnya sambil melepaskan kembali kontol ngacengku dari genggamannya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡERlNyjJTNe
Aku mengangguk sambil memasukkan kembali kontolku ke balik celana dalam, kemudian membetulkan lagi ritsleting celana denimku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffoibWKqkp
Lalu aku fokus nyetir lagi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvti9upzOGg
Belasan menit kemudian, kubelokkan mobilku ke pekarangan sebuah hotel bintang empat, yang letaknya tak begitu jauh dari kantor cabang perusahaan.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ddVOarszO
Kebetulan hari itu bukan hari – hari weekend. Sehingga dengan mudah kudapatkan kamar di lantai 5.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxDI6v6rpSR
Di dalam mlift menuju lantai 5, tidak ada orang lain kecuali aku dengan Mbak Ermi. Sehingga aku sempat memeluk dan mencium bibirnya yang tebal tapi sensual itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFG6gewXKhO
“Sudah siap untuk ena – ena?” tanyaku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX64QE1UmeE
Mbak Ermi mengangguk sambil tersenyum. Lalu kami keluar dari pintu lift, menuju pintu kamar bernomor five O five alias 505.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndFstkBVOf
Setelah berada di dalam kamar, Mbak Ermi bergegas masuk ke dalam kamar mandi sambil membekal sehelai kimono putih yang dikeluarkan dari tasnya. Mau pipis dulu, katanya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrpHCKvnMIm
Mungkin dia mau bersih – bersih dulu, bukan kebelet pengen kencing.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2nQdZxxxCG
Aku pun melepaskan busanaku dan menggantinya dengan celana pendek putih dan baju kaus hitam. Tanpa mengenakan celana dalam. Biar gampang nanti… hahahaa…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8wBBSP5Zf
Tak lama kemudian Mbak Ermi muncul dari ambang pintu kamar mandi. Dalam keadaan sudah mengenakan kimono putih. Tapi aku yakin di balik kimono putih itu tidak ada beha mau pun celana dalam. Karena tonjolan pentil toketnya
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQelkQyx9HU
Dengan nafsu bergejolak dahsyat, kusambut Mbak Erma dengan pelukan di lehernya. Lalu kucium bibir sensualnya sepuasku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ85nLNLPmYX
Setelah ciumanku terlepas, Mbak Erma berjongkok di depan kakiku, sambil memelorotkan celana pendekku yang memang elastis di bagian pinggangku ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9hCIvNC405
Ternyata Mbak Erma pun sudah sangat bernafsu. Setelah menanggalkan celana pendekku, ia memegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini. Dan happpp… ia mengulum dan menyelomoti kontolku dengan lahapnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8NJI7AIqTv
Kubiarkan ia beraksi beberapa menit. Sampai akhirnya ia melepaskan kontolku dari mulutnya, kemudian menariknyha ke atas bed…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJbUtIR7Nv4
Tanpa harus disuruh lagi, ia melepaskan ikatan tali kimononya, kemudian menanggalkan kimono putih itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRYZxAJSr1
Dan sekujur tubuhnya sudah telanjang bulat di depan mataku kini…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqpNEMPea5
Aku jadi teringat ibuku dan Wati yang masih dirawat di rumah sakit. Lalu terbayang olehku, seandainya mereka sudah bisa melihat kelak, mereka tidak kalah seksinya dengan Mbak Erma ini. Terutama Wati yang belakangan ini tubuhnya semakin montok saja.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWMyE4SJSA
Tapi aku harus melupakan mereka dahulu. Biarkan mereka tetap tenang menjalani pemeriksaan dalam rangka persiapan untuk dilakukan operasi pada mata mereka.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBUEFRzvSEy
Dan kini wajahku sudah berhadapan dengan kemaluan Mbak Erma, ingin membuktikan benar tidaknya pengakuan dia tadi. Bahwa meski pun tubuhnya montok gempal, tapi liang memeknya kecil.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zslxjm3nP
Seperti tahu apa yang akan kulakukan, Mbak Erma merenggangkan sepasang paha gempalnya selebar mungkin.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdNWUVtkIt
Ternyata benar. Setelah bibir luar memeknya (labia mayora) kungangakan, tampak jelas bagian dalamnya yang berwarna pink itu. Memang kelihatannya liang memek Mbak Erma kecil. Itu terbukti setelah jari tengahku diselusupkan ke dalamnya… betul pengakuannya itu. Bahwa liang memeknya sempit.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3QD8rPwNiM
Maka dengan lahap kujilati bagian yang berwarna pink itu, membuat Mbak Erma menggeliat sambil meremas – remas kain seprai. Terlebih lagi setelah aku memfokuskan jilatanku ke clitorisnya, terasa Mbak Erma mengejang – ngejang dibuatnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTgYDCPwxV
Cukup lama aku menjilati labia minora (bibir dalam) dan clitoris Mbak Erma.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGTQLFmeaE
Sampai akhirnya aku merasa sudah saatnya untuk melakukan penetrasi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5IIJu0bHh
Mbak Erma cuma terpejam ketika aku mulai meletakkan moncong kontolku di mulut memeknya yang empuk hangat dan basah.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXa1qFp6yv
Lalu kudorong kontol ngacengku tanpa tenaga, asalkan kepalanya masuk saja dulu. Duuuh… terasa “pulen”nya memek Mbak Erma ini ketika kepala kontolku sudah membenam ke dalam liang memeknya yang memang sempit tapi sudah basah dengan air liurku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWc2Klv9N7C
Lalu kukerahkan tenagaku untuk membenamkan kontolku semakin dalam. Uuuuugh… memang sempit sekali liang memek Mbak Erma ini. Tapi sedikit demi sedikit akhirnya kontolku membenam juga, sampai lebih dari separohnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrq0ssSKwgg
“Ooooooh… penis Boss luar biasa gedenya… sampai seret gini masuknya… ooooooh… kok ada ya penis segede punya Boss ini… ooooh… dorong terus Boss… ooooh …“rintih Mbak Erma sambil mendekap pinggangku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtEPeQQCct
Empuk, hangat, licin tapi sempit liang kewanitaan Mbak Erma ini. Hal itu kurasakan setelah mengayun kontolku perlahan – lahan dulu. Makin lama makin cepat, sampai pada kecepatan normal.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMeyGi3uyTk
Mbak Erma pun merintih dan merengek manja, yang malah terdengar erotis di telingaku. “Dudududuuuuhhhh… Bosss… ini… ini luar biasa enaknya Boss… oooooh… Boooosssss… penis Boss ini… terasa sekali gesekannya… lu… luar biasa enaknya Boss… oooooohhhhh… entot terus Boss…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0lNq5T6pc
Aku pun menanggapi rintihannya tanpa menghentikan entotanku, “Liang memek Mbak juga luar biasa legitnya… aku suka sekali… aku pasti ketagihan nanti…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrIiOTQNYZd
“Sama Boss… saya juga pasti ketagihan… dudududuuuuuh… sampai merinding – rinding gini saking enaknya Boss… ooooohhhhh… ooooooh… entot lebih keras lagi Boss… iyaaaa… iyaaaaa… entot terus Boss… entot teruuuuussss… oooooohhhh… nikmat sekali Boss… oooooh… ooooohhhhhhh…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Yr5vbWjig
Aku tak cuma mengentot liang memeknya. Mulutku pun mulai beraksi, untuk menjilati leher Mbak Erma yang mulai lembab oleh keringat. Sementara tanganku pun tak kubiarkan nganggur. Karena masih bisa meremas toket gedenya, sambil sesekali mengelus – eluskan ujung jariku ke pentil toketnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DRuHvAWtQ
Karuan saja Mbak Erma semakin meraung – raung hsiteris. “Bossss… ooooohhhhh ini semakin nikmat Boss… kayaknya saya takkan lama lagi juga orgasme Boss… entot terus yang kencang Boss… saya mau lepas… mau lepassss…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUA4ADWrELh
Tubuh sintal itu pun berkelojotan. Lalu mengejang tegang, dengan perut terangkat sedikit. Dan… liang memek legit itu pun mengedut – ngeduit kencang, disusul dengan gerakan seperti ular melilit kontolku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkPbKUBRlLI
“Aaaaaaaaaahhhhh… “Mbak Erma melepaskan nafasnya yang barusan tertahan selama beberapa detik.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrS0kggrD9o
Kubiarkan kontolku terendam beberapa saat di dalam liang memek yang luar biasa enaknya itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4d6cSMQPfl
Setelah wajah Mbak Erma kemerahan lagi, barulah aku mengayun kembali kontolku sambil mencium dan melumat bibir tebal yang sensual itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4bKXDji5zM
Maka rintihan dan rengekan Mbak Erma pun berkumandang lagi di dalam kamar hotel ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTiSikeFXlg
Bahkan pada suatu saat Mbak Erma menatapku sambil bertanya, “Boss mau nyobain posisi lain?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHbc2UwJC1
Kuhentikan entotanku sambil menyahut, “Boleh. Posisi doggy yok.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSU3dNXpOiw
“Iya,” sahut Mbak Erma sambil menarik kontolku sampai terlepas dari liang memek legitnya. Kemudian ia merangkak dan menunggingkan bokong gedenya, sehingga memeknya mudah dicapai oleh moncong kontolku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUByY81j3t
Sambil berlutut kudorong batang kemaluanku dan langsung terbenam ke dalam liang surgawi Mbak Erma… blesssssss…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMlUppG9kc6
Lalu dalam posisi berlutut ini aku mulai mengentotnya lagi sambil berpegangan ke buah pantat Mbak Erma yang gede tapi masih sangat kencang ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCFU13zKigZ
Sambil mengayhun penisku, kucoba menepuk kedua buah pantat Mbak Erma. Plaaaak… plooook…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8bg1gLVp8O
“Iya Boss… tamparin bokong saya sepuas Boss. Malah enak rasanya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelaUofiCa7
Kuikuti permintaan Mbak Erma itu. Mengentot liang memek legitnya sambil menampar – nampar sepasang buah pantat gedenya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNe3XPSjy9
Plaaaak… plaaaaakkkk… plaaaaakkkkk… plaaaaaakkkk… plaaaaaakkkkk… plaaaaaakkkkk… plaaaaaakkkkkkkk… plaaaakkkkk… plaaaaaaakkkk… plaaaaaaakkkkk…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuaiFKQOtS
Hampir setengah jam aku melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku semakin membanjir. Begitu juga dengan keringat Mbak Erma.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9mYA9uGDA
Sampai pada suatu saat, terdengar suara Mbak Erma yang sedang menungging itu, “Bosss… dudududuuuuuh… bossss… sa… saya mau orgasme lagi Boooossssss…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbUo2UpNZx
Lalu wanita setengah baya itu ambruk. Kontolku pun terlepas dari liang memeknya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOEIWP9owT
Padahal aku sedang menikmati detik – detik di ambang pintu ejakulasiku. Karena itu, setelah Mbak Erma celentang lagi, aku langsung membenamkan kembali kontolku yang masih ngaceng berat ini ke dalam liang memek legit itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡugWHFvL2I0
Sesaat kemudian aku sudah mulai mengentot Mbak Erma lagi, dalam posisi missionary kembali.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJuek94e2T
Dengan gencar kugenjot kontolku untuk “memompa” liang memek legit itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡneJ8xfTind
Mbak Erma cuma mendesah dan merintih dan membiarkanku meremas sepasang toket gedenya, mencium dan melumat bibir sensualnya, menjilati lehernya yang sudah basah oleh keringat dan bahkan menjilati ketiaknya yang basah oleh keringat dan harum dedodorant.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BGL7aYNNm
“Mbak… lepasin di mana nih?” tanyaku pada suatu saat, karena detik – detik puncak kenikmatanku sudah di ambang pintu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7YpKgQJAV
“Mau di dalam memek boleh. Mau di dalam mulut saya juga boleh. Nanti saya telan air mani Boss, takkan disisakan setetes pun,” sahut Mbak Erma.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYK1ZafTWsn
Maka dengan penuh gairah kugenjot kontolku segencar mujngkin. Lalu kucabut dan bergerak cepat menuju dada Mbak Erma. Kuletakkan kontolku di antara sepasang buah dada Mbak Erma. Dan langsung ditanggapi oleh Mbak Erma… ia menjepit kontolku dengan sepasang toketnya. Aku pun melanjutkannya, mengayun kontolku yang berada di dalam jepitan sepasang toket gede itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTUoNPAFZt
Dan ketika terasa sudah hampir ejakulasi, kutarik kontolku dari jepitan toket gede itu. Lalu cepat-cepat kumasukkan kontolku ke dalam mulut Mbak Erma.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDNrWACKXL
Hanya sebentar Mbak Erfma menyedot – nyedot kontolku. Lalu lendir kenikmatanku pun berlompatan di dalam mulut Mbak Erma.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOfdONePZY6
Crooottttt… croooooottttt… crotcrotttt… croooooootttttttt… croooottttttttt…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ08nII4r7Yk
Mbak Erma membuktikan kata – katanya. Air maniku ditelannya semua sampai tak tersisa setetes pun… glek.. glekkkk…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJ6hVe4XBz
Aku pun terkapar lunglai di samping Mbak Erma.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIBdAj4Ekl8
Beberapa saat kemudian…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw0fGsL31nP
“Mbak Erma masih punya orang tua?” tanyaku yang masih rebah di samping Mbak Erma.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXmPNt37Wxd
“Tinggal ibu yang masih ada Boss. Sudah tua. Sudah enampuluh tahunan,” sahutnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡreuwBcg7dv
“Ayah Mbak sudah meninggal?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQT1lxPDjFT
“Iya. Tapi ayah saya meninggalnya di rumah istri barunya. Bukan di rumah ibu saya. Karena ibu saya diceraikan, gara – gara tergoda oleh gadis tunanetra.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ31WarOpAoZ
Mendengar kata “tunanetra” itu aku agak kaget. Lalu bertanya, “Boleh aku tau siapa nama ayah Mbak itu?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgy3Rk8iTq
“Zaelani Boss.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAgWWgeTpP
Kembali aku tersentak. Lalu bertanya lagi, “Mbak tau siapa nama wanita tunanetra yang dinikahi oleh ayah Mbak itu?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JCFpiSpy4
Mbak Erma tampak seperti mengingat – ingat sesuatu. Lalu menyahut, “Mmmm… kalau tidak salah, nama wanita tunanetra itu Hayati. Kalau masih hidup, mungkin wanita itu sebaya dengan saya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBp9np3DdT
Aku kaget lagi. Karena Hayati itu nama ibuku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmYGsZgJvgm
Lalu kuambil handphone dan kutampilkan foto almarhum ayah di layar handphoneku. “Mbak kenal dengan lelaki tua ini?” tanyaku sambil memperlihatkan layar hanphoneku padanya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvoHh6qXLF
“Iii… ini foto ayah Boss,” sahut Mbak Erma sambil memegang handphoneku, “Kenapa foto almarhum ayah saya bisa ada sama Boss?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBTl5P46WzC
“Karena beliau itu ayahku,” sahutku dengan batin melemah, “Dan wanita tunanetra itu adalah ibuku.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAstFk2qmn7
“O my God! Jadi kalau begitu Boss ini adik saya…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dDuPQcVfD
“Iya. Adik seayah berbeda ibu. Mmm… jangan dendam kepada ibuku ya Mbak.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlRtmzIxGpo
Mbak Erma malah memelukku. Menciumi pipiku sambil berkata dengan suara sendu, “Tidak Boss. Karena seorang gadis tunanetra takkan mungkin menggoda ayah. Pasti semua itu atas keinginan almarhum ayah sendiri. Aku malah merasa bahagia, karena ternyata saya punya adik… yang sekarang menjadi atasan saya pula di kantor.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNOC2f1zGT
“Masih ada dua orang lagi adik Mbak. Yang satu tunanetra juga seperti Ibu. Yang satulagi belum kutemukan, karena sejak kecil diadopsi oleh seorang pengusaha. Ohya, almarhum Ayah pernah curhat padaku. Bahwa beliau menikahi Ibu atas dasar perasaan kasihan kepada Ibu yang tidak bisa melihat.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWIBGM3Cba
“Te… terus sekarang ibunya masih ada?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55xp9zVPXz
“Masih. Sekarang Ibu sedang dirawat di rumah sakit mata. Masih menunggu saat yang tepat untuk menjalani operasi matanya. Kakakku juga sama, tidak bisa melihat seperti Ibu. Dia juga sama – sama sedang dirawat di rumnah sakit mata. Jadi anak – anak Ibu yang bisa melihat hanya aku dan adikku yang belum kutemukan itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7v8EPDgQk6
“Terus… bagaimana dengan kita Boss?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEfTSIfdFXi
“Panggil namaku aja. Sekarang kan udah jelas bahwa aku ini adikmu Mbak.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡniGdjsnZiz
“Tapi biar bagaimana kan Boss ini atasanku. Karena di dalam kedudukan eksekutif, Boss ini orang nomor satu di perusahaan.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNcFph7EN0N
“Kalau di kantor, boleh manggil boss. Seolah – olah kita ini bukan saudara. Lagian peraturan di kantor kita kanb sudah jelas. Tidak boleh ada dua orang yang punyha hubungan darah bekerja sebagai karyawan. Salah seorang harus resign. Jadi sebaiknya jangan ada yang tau kalau kita ini kakak beradik seayah berlainan ibu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjcs1Y8QU1
“Iya… tapi kita sudah melakukannya… padahal kita ini saudara,” kata Mbak Erma.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSSHRPI8xo
“Biar aja. Aku bahkan semakin bernafsu setelah tau masalah ini,” sahutku sambil meletakkan moncong kontolku di ambang mulut vagina Mbak Erma.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYddmmvJlLQ
Lalu kudorong sekuatnya. Dan melesak masuk lagi ke dalam liang memek legit itu… blessss…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd4rU9uUDML
Lalu rintihan rintihan Mbak Erma pun terdengar lagi. Bahkan kali ini kami merasa lebih bebas melakukannya…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNecE0WtIP
“Ya udah Mbak ke hotel aja langsung. Jalan kaki juga bisa kan?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0BlX4XtaWe
“Iya Boss. Ini juga sambil jalan kaki menuju hotel. Memang deket banget kok.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtV0iSIHo8s
Tak lama kemudian Mbak Erma sudah muncul di ambang pintu kamar bernomor 505 ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1uWHRVfww
“Sekarang mau pulang Boss?” tanyanya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzW4cPBMuE
“Ziaaaah… boss lagi boss lagi.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhozGX7ZnPP
“Mmm… manggil Dek Wawan boleh gitu?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0RpZ5LUQM
“Iya. Manggil nama langsung juga boleh.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7v90sCTehK
“Jangan ah. Dek Wawan kan manggil Mbak sama aku. Jadi aku manggil Dek, sebagai tanda saling menghormati, meski pun kita kakak beradik.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlNrGqHpmsf
“Iya, iya. Terus kita mau ngapain sekarang?” tanyaku sambil melingkarkan lenganku di leher Mbak Erma.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmePDXsC5e2
“Nggak tau ya. Terserah Dek Wawan aja.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggwUva2n9u
“Kalau aku sih inginnya nginep semalam lagi aja. Rasanya aku belum kenyang menggauli Mbak.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBNLE61Oi5
“Iya, aku juga punya perasaan masih ingin berdekatan dengan Dek Wawan. Rasanya seperti baru menemukan sesuatu yang hilang dari diriku selama ini.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdq5TsbpMwU
“Mbak… jujur aja ya… memek Mbak luar biasa enaknya. Makanya aku ingin habis – habisan dulu di sini sebelum pulang.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkslTEi9Kro
Mbak Erma pun mendekap pinggangku. Mencium dan melumat bibirku. Lalu berkata perlahan, “Sama Dek. Perasaanku juga seperti itu. Pokoknya selama aku berumahtangga, aku tak pernah merasakan senikmat disetubuhi seperti dengan Dek Wawan. Bahkan setelah tau bahwa Dek Wawan ini adekku, birahiku malah tambah bergejolak.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfacwGoOStg
“Iya… sama aku juga begitu. Setelah tau Mbak ini kakakku, aku malah merasa Mbak semakin bernilai bagi kebutuhan perasaan dan birahiku. Ohya, Mbak udah makan siang?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyyQwTLy4B
“Udah. Tadi di kantor cabang disuguhi makan sama direktur cabang.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbuIX5mum9g
“Aku juga udah makan siang di resto hotel tadi. Sekarang kita ena-ena lagi aja ya, ya, ya?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEfQjxipMUx
“Tadi malem udah dua kali ngecrot. Sekarang masih bisa maen lagi?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdIyBJ29mc
Kugeluti bibir sensual dan lidahnya yang terjulur ke luar dengan mulutku.“Bisa lah. ini udah ngaceng lagi Mbak.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvRfT4gpHfU
“Ayo deh… nafsuku memang gede Dek. Makanya di rumah sih gak pernah bisa puas. Tapi dengan Dek Wawan… puas sekali,” ucap Mbak Erma sambil melepaskan segala yang melekat di tuibuhnya, sampai telanjang bulat lagi seperti tadi malam.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡccW8rGMRrQ
Entah kenapa, begitu menyaksikan tubuh sintal yang sudah telanjang itu, nafsu birahiku langsung meronta dan menggejolak.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwyNHKNS5s
Maka kugumuli tubuh sintal tapi padat itu dengan segenap gairahku. Kucium dan kulumat bibir sensualnya dengan penuh nafsu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH191xU202K
Sementara tanganku mulai bermain di permukaan memek tembemnya. Bahkan sesekali jemariku menyelusup ke dalam celah memeknya yang terasa sudah basah, sehingga aku tak perlu main jilat lagi rasanya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWqcQQKg7Zi
Maka dengan cekatan kuletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek tembem Mbak Erma. Rasanya aku suidah mulai hafal bentuk memek kakak seayah berbeda ibu itu. Maka dengan sekali dorong kontolku mulai melesak ke dalam liang memek Mbak Erma. Lalu kudorong sedikit demi sedikit sampai masuk separohnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXgsEbmwvS
“Ooooooh… sudah masuk Dek… memang kontol Dek Wawan ini lain rasanya… terasa sekali gede dan panjangnya… “sambut Mbak Erma sambil melingkarkan lengannya di leherku. Lalu mencium dan melumat bibirku dengan lahapnya, sementara aku sudah mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang memek Mbak Erma yang sempit tapi licin dan legit ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KFbJlsSr4
Mbak Erma pun mulai merintih – rintih histeris lagi, “Deeeek… duuuuuh… penis Dek Wawan ini… oooooh… memang terasa sekali… luar biasa enaknya Deeeek… oooooohhhhh… ooooohhhhh… ooooohhhhhhh entot terus Deeeek… entot teruuuusssss… aku sudah tergila – gila padamu Deeeek…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3AX7uLPUp
Biarlah dosanya kita tanggung berdua ya Deeek… soalnya aku sudah telanjur merasakan enaknya dientot sama Dek Wawan… iyaaaaa… iyaaaaa… entot teruuuuss… entoooot… entoooottttttttt… enaaaak Deeek… enak sekaliiiii… entot terus… jangan mandeg – mandeg Deeeek… entot terussssss…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzKLENe26q
Aku memang sudah mulai melakukan hardcore. Mengentot memek Mbak Erma dengan sangat massive, sementara mulutku menancap di lehernya yang sudah mulai keringatan. Terkadang mulutku terbenam di ketiaknya yang juga sudah keringatanb. Di situlah lidahku menjilat – jilat disertai dengan sedotan sedotan kuat.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhrrUjCI4fp
Tak cukup dengan itu. Pada suatu saat Mbak Erfma ingin main di atas. Kukabulkan saja. Lalu kami bertukar posisi. Mbak Erma seperti penunggang kuda jadinya. Bokongnya naik turun dengan cepatnya. Sehingga selangkangannya terus – terusan bertabrakan dengan selangkanganku. Menimbulkan bunyi unik… plokkk…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoUQXUN7hF1
Sambil celentang begini, aku jadi bisa melihat jelas kontolku terkadang “lenyap ditelan” memek Mbak Erma. Terkadang “dimuntahkan” lagi. Lalu ditelan lagi dan dimuntahkan lagi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7QVEF1tJwt
Sepasang toket gedenya yang bergelantungan dsi atas dadaku pun tak kubiarkan nganggur. Kedua tanganku meremasnya dengan lembut, tapi terkadang meremasnya dengan kuat juga.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwjoZbcV8V
Dalam posisi WOT inilah Mbak Erma mencapai orgasme pertamanya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFf56D0yf4
Lalu kami kembali ke posisi missionary. Memang posisi klasik ini paling sempurna di antara posisi – posisi seksual yang ada. Karena dalam posisi missionary ini aku bisa mencium bibir Mbak Erma sepuasnya. Biusa mengemut pentil toketnya, bisa menjilati lehernya, bisa menjilati telinganya dan bahkan bisa juga menjilati ketiaknya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNeaybtVECM
Memang aku senantiasa berprinsip bahwa aku harus “take and give” dengan pasangan seksualku. Aku ingin agar jangan aku sendiri yang merasa puas, tapi pasangan seksualku pun harus merasa puas.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHPmOJATwfH
Dalam posisi missionary ini aku bisa menyentuh titik – titik sensitif di tubuh Mbak Erma. Sehingga rintihan dan rengakjan manjanya terdengar terus di kamar hotel ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyt5S0XIVwj
Dan… ketika terasa aku mau ejakulasi, ternyata Mbak Erma pun mau orgasme untuk kedua kalinya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQgvQK9dvw
Aku berhasil menciptakan sesuatu yang paling indah di dalam hubungan seks. Bahwa ketika liang memek Mbak Erma mengejut – ngejut di puncak orgasmenya, kontolku pun mengejut – ngejut sambil memuncratkan lendir kenikmatanku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nIwnmzX4N
Crotttt… croooottttt… crolttt… crooootttt… crooootttttttt… croooottt… crooootttt…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEocZyd864q
Lalu kami sama – sama terkapar di pantai kepuasan kami.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLP4ilfan9
Kami habis – habisan melampiaskan nafsu birahi kami yang seolah tiada kenyangnya di hotel itu. Malamnya kami ulangi lagi persetubuhan kami. Bahkan menje;lang fajar menyingsing pun kami ulangi lagi saling melampiaskan nafsu birahi kami.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbGNOJRInP
Bahkan setelah kami pulang ke kota kami dan sama – sama bekerja kembali di kantor kami, keindahan itu kureguk kembali.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzsdcBD8LIM
Mbak Erma kupanggil ke ruang kerjaku. Lalu kusetubuhi dia di ruang rehat yang biasanya dipakai untuk istirahat olehku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvtIF7tN1v
Mbak Erma selalu mengiyakan setiap kali kuajak bersetubuh. Karena pada dasarnya dia seorang wanita yang haus sex. Laksana kafilah dahaga di tengah padang pasir. Lalu diriku seolah oase baginya. Lalu direguklah kenikmatan dariku dengan lahapnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8YikXx8ZYR
Aku laksana berada di surga… maksudku surga dunia. Karena kebutuhan material tercukupi, kebutuhan batin pun terpuasi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DfMCrpEjS
Terlebih ketika pada suatu hari aku diajak ketemuan oleh Bu Laila di sebuah restoran paling bergengsi di kotaku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5yFrDiUmZ
Pada saat itulah Bu Laila berkata setengah berbisik padaku, “Aku mulai hamil Sayang. Sudah empat minggu hamilnya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUj4hst8jxm
“Ohya?! “aku terkejut bercampur girang, “Mengandung benihku kan?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPbulBNUFj
“Tentu saja. Memangnya siapa lagi kalau bukan dirimu Cinta.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM3svIms67g
“Bahagia sekali mendengarnya langsung dari mulut bidadariku. Lantas apa yang bisa kulakukan untuk menyambut berita gembira ini?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAwVVe2pEl
“Aku ingin merawat kandujnganku sebaik mungkin. Jadi… kamu harus puasa dulu sampai aku hamil tua. Setelah kandunganku berumur tujuh bulan sih, kamu bisa gauli aku lagi sepuasnya. Sekarang puasa dulu, bisa kan?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8TU6yxl1p
“Iya Cinta. Demi kesehatan anak kita, aku akan berpuasa sampai bisa melakukannya lagi.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1VkXgDfZs
“Syukurlah kalau pangeranku bisa mengerti,” ucap Bu Laila sambil meremas tanganku yang terletak di atas meja restgoran.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSQHJ7WACB
“Suami Cinta gimana reaksinya setelah tahu Cinta sudah hamil?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7EbOOtD7YG
“Nggak kenapa – kenapa. Dia malah kelihatan senang. Tapi pada waktu dia bertanya siapa yang menghamiliku, aku tidak menjawabnya. Pokoknya adalah seseorang, jawabku saat itu.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtff72APh0D
“Jadi sampai sekarang dia tidak tau kalau aku yang menghamili Cinta?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc4ga1VwRNo
“Sampai kapan pun dia tak boleh tau. Karena aku ingin agar hubungan kita terjalin terus sampai kapan pun.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5zJsAXSCt
“Iya… “aku mengangguk – angguk.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0itw0ieB3V
“Ohya… ini ada hadiah dariku, sebagai ungkapan rasa bahagiaku saat ini,” ucap Bu Laila sambil mengeluarkan amplop dari dalam tas kecilnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2Fx0nLeXH
“Apa ini?” tanyaku heran sambil membuka amlop itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0B6Jn5mcmg
“Baca aja sendiri,” sahut Bu Laila sambil tersenyum.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkD7cV39HWC
Ternyata isi amplop itu tanda pembelian sebuah mobil mahal built up Jerman (bukan bulit up Thailand yang tekniknya tidak lebih baik dari negaraku). Dan aku tahu harfga mobil itu mahal sekali.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNMMUbtiay
“Besok mobil itu sudah bisa kamu ambil Honey. Ini remote controlnya, karena sedan itu sudah berteknologi keyless,” ucap Bu Laila sambil menyerahkan dua buah remote control. Berarti salah satunya untuk cadangan.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUeFFbln2C
“Aku jadi speechless Cinta. Sedikit pun aku tak pernah membayangkan bakal memiliki mobil semahal itu.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe9lrPt0ENW
“Sudah saatnya dirimu memakai sedan yang keren, karena jabatanmu sekarang sudah menjadi direktur utama kan?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5Fcl1lCSe
“Iya Cinta. Terima kasih yaaa,” ucapku disusul dengan kecupan di pipinya. Tanpa peduli kalau ada yang melihat di dalam restoran ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJaGki4pUR
Bu Laila menyahutku dengan bisikan, “Kembali kasih. Tapi nanti setelah kandunganku berumur tujuh bulan, kamu harus sering menggauliku ya Honey.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi0rv1Nbcgz
“Siap Cinta. Mau tiap hari juga siap !”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJcihsMpTc
“Tiap hari sih jangan. Kasihan babynya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSWJH6J8DjF
Begitulah. Akhirnya malam itu kami berpisah, tanpa hubungan sex. Karena Bu Laila ingin agar kandungannya jangan tergoncang – goncang dulu. Maklum masih hamil muda.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlXuHxrDc7l
Esok paginya aku memakai taksi untuk mendatangi dealer sedan mahal itu. Sengaja aku pakai taksi, karena akan membawa mobil yang sudah dibayar lunas berikut asuransinya oleh Bu Laila. Surat – suratnya atas namaku. Seolah – olah aku yang membeli mobil mahal itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9sSvrIskO
Sebuah sedan hitam yang sangat keren di mataku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmK1gIhd5K
Setelah pihak dealer menerangkan beberapa hal tentang cara penggunaan sedan mahal itu, aku pun mengemudikan sedan hitam itu. Meninggalkan kantor dan showroom dealer dengan hati berbunga – bunga.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMycPJhplC7
Aku seolah sudah menggenggam salah satu kemenangan di dalam mengarungi kehidupan ini. Dan aku sjudah membayangkan betapa tambah kerennya diriku pada waktu mengemudikan mobil mewah ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzjUNlTzLWg
Namun kehidupan di dunia ini selalu ada pasangannya. Ada siang ada malam. Ada pria ada wanita. Ada keuntungan ada kerugian. Ada kemanisan ada kepahitan. Ada kemenangan ada kekalahan.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmLZMUTsCC
Aku sudah memperoileh salah satu kemenangan di dalam mengarungi kehidupan ini. Dengan mendengar berita menggembirakan bahwa Bu Laila mulai hamil, lalu menerima hadiah yang sangat mahal ini darinya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIWKdsd2K1
Tapi kemenangan itu disusul dengan suatu kekalahan. Bahwa dokter hanya mampu membuat Wati bisa melihat, tapi tidak mampu membuat Ibu bisa melihat seperti manusia bermata normal.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd1y1tZrimn
Banyak alasan yang dokter kemukakan. Sehingga sampai pada suatu kesimpulan, bahwa ibuku takkan mungkin bisa melihat, karena jaringan syaraf yang menunjang untuknya agar bisa melihat, sudah tidak berfungsi semua.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡryneyBO9hE
Wati tampak bahagia sekali karena ia tidak buta lagi. Tapi bagaimana dengan ibuku?
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA6nDuwbgYZ
Sedih hatiku mnenerima kenyataan pahit ini. Tapi sepulangnya dari rumah sakit, Ibu berkata, “Biar sajalah, ibu sih jangan terlalu dipikirkan Wan. Karena kalau dipikir – pikir, ibu ini sudah tua. Bisa melihat pun untuk apa? Toh ibu sudah terbiasa dalam keadaan tunanetra begini. Yang penting Wati itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQZqcVijEBS
“Iya Bu. Ternyata tidak semua orang buta bisa ditolong dokter agar bisa melihat. Aku sudah berusaha untuk menormalkan mata Ibu. Tapi apa daya… para dokter pun tidak berdaya menghadapi kenyataan pahit ini.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuRzjVGT2O7
“Iya sudah. Jangan bahas lagi masalah itu. Sekarang pusatkan saja pikiranmu untuk membahagiakan Wati. Bahkan kalau bisa, carilah jodoh untuknya. Supaya dia juga merasakan berumahtangga seperti perempuan lain.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJWwOI09Ixy
Kemudian aku keluar dari kamar Ibu dan membuka pintu kamar Wati, lalu masuk ke dalamnya. Kamar ini sudah dibangun dengan cara semodern mungkin. Pasti Wati senang sekali melihat bentuk kamarnya yang tidak kalah dengan kamar – kamar mandi orang kaya di sekitar rumah peninggalan almarhum ayahku ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4gsjzYDe0P
Ternyata Wati sedang mandi. Aku pun langsung membuka pintu kamar mandi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEd1nyydn9Y
Tampak kakakku itu sedang berendam di dalam bathtub. Memang pada saat Ibu dan Wati sedang berada di rumah sakit, kutambahkan bathtub ke kamar mandi mereka.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj3T0hUzM3e
“Enak kan pakai bathtub gitu?” tanyaku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKgBVHM6q2y
Wati agak kaget karena baru sadar ada orang lain di dalam kamar mandi ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUTIXG2lSa
“Enak Wan. Makasih yaaa… akhirnya aku bisa merasakan juga enaknya berendam di dalam bathtub.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxAQFHSy6w1
Mata jalangku memperhatikan bentuk kakakku dalam keadaan telanjang bulat itu. Kelihatannya toket Wati jadi ngegedin sedikit. Bokongnya juga ngegedein. Maka bisalah aku menilai kakakku itu manis dan seksi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7CXLrFYbw
“Kamu masih butuh kontolku gak?” tanyaku sambil menjawil toket gedenya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FLrN80AgI
“Ya maulah. Selama dirawat di rumah sakit, tak sekali pun aku bisa melihat yang namanya kontol. Apalagi menyentuhnya. Hihihiiii… !”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuJtEoGWr4
“Jadi sekarang mau kuentot gak?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4VwsR6Idy
“Mauuuu… tapi sebentar kuselesaikan dulu mandinya ya Wan.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoBxVt1vYIp
“Kirain setelah bisa melihat, kamu gak butuh kontolku lagi. Ayo cepetan dong mandinya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XfS4Qz58P
Aku keluar dari kamar mandi. Lalu kututup dan kukuncikan pintu kamar Wati ini, agar aku leluasa main dengannya tanpa gangguan siapa pun.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡad0lBgCnAq
Tak lama kemudian Wati pun muncul dari kamar mandi, dengan membelitkan handuk di badannya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsd2tjAJHRD
Handuk itu pun kutarik sampai terlepas dari tubuh Wati. Dan ternyata benar dugaanku. Di balik handuk itu tiada apa – apa selain tubuh Wati yang seksi abis itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRyOU3hClGi
Wati tidak marah. Malah mendekap pinggangku sambil menatapku dengan bola mata bergoyang perlahan. “Kamu kangen kan sama aku?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFq4BsPQG1
“Kamu sendiri gimana?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLEn5xOtn0
“Iiih… orang nanya malah balik nanya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Aao1vnkYV
“Iya kangen Wat. Apalagi sekarang, kamu jadi tampak benar – benar hidup.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXA9KVZLX1
“Emangnya pada waktu aku masih buta kayak mayat gitu?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpAmsUSMLfo
“Nggak kayak mayat sih. Tapi sekarang kamu memang jadi lebih seksi. Kulitmu juga jadi lebih bersih sekarang.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Gd9gTYjWB
“Di rumah sakit kan cuma makan – tidur makan – tidur selama lebih dari sebulan. Makanya jadi lebih montok dan bersih.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5Vu2WTxnU
“Jadi lebih seksi pula,” ucapku sambil mengusap – usap toket gedenya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEghz6PBcmJ
“Kalau memang jadi seksi, cariin cowok buat calon suamiku Wan.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4r8fKMRUP
“Terus aku mau dilupakan begitu aja?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKh1VpHpqz
“Ya nggak lah. Tapi biar gimana kita kan gak bisa menikah Wan. Makanya cariin aku calon suami. Yang udah tua juga gak apa – apa, asalkan tajir. Soal hubungan kita sih bisa aja dilanjutkan secara rahasia.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV6oiq3d5Av
“Ya nanti kalau sudah bosan sama kamu, kucariin cowok tua tapi tajir,” sahutku sambil menelanjangi diriku sendiri.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5TaScP063
Wati terlongong. Mengamati batang kemaluanku. Lalu memegangnya sambil berkata, “Inilah pertama kalinya aku bisa melihat bentuk kontol. Lucu ya… kepalanya seperti helm… seperti jamur kancing juga… hihihiii…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsCMWaiMnN2
Tak cuma memegangnya, Wati pun lalu menjilati leher dan moncong penisku. Bahkan kemudian mengulum dan menyelomotinya dengan lahap.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7PIANEovIg
Cukup lama kubiarkan Wati mengoral kontolku. Setelah kontolku benar – benar ngaceng, cepat Wati menelentang sambil berkata, “Jangan jilati memekku. Langsung aja masukin kontolmu. Aku ingin merasakan nikmatnya gesekan kontolmu dalam keadaan belum becek.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdm7B7ULDo
Aku menurut saja. Lalu meletakkan moncong kontolku di ambang mulut vagina kakakku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPiaDPzDg5w
Wati pun ikut memegang leher klontolku, sambil mengarahkan moncongnya agar berada di posisi yang pas menuju mulut liang memeknya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3MJm35H6A
Lalu kudorong kontol ngacengku sekuat tenaga. Dan melesak masuk sedikit demi sedikit.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4gez6f3TeK
“Oooooohhhhhh… kalau gak dibecekin dulu kan enak sekali Wan… terasa sekali kontolmu bergerak masuk begini… ooooohhhhh… kontolmu memang enak sekali Wan. Sayangnya kita bersaudara ya… kalau kamu bukan adikku, pasti aku ingin dijadikan istrimu… ayo entotin Wan… !”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMWYmGy7mS
Dengan penuh nafsu aku pun mulai mengayun kontolku perlahan – lahan. Setelah liang memek Wati terasa licin, barulah aku bisa mempercepat entotanku, sampai pada kecepatan standard.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12hzc65946
Dengan trampilnya Wati pun menggeol – geolkan pinggulnya, sehingga kontolku terasa dibesot – besot oleh liang memeknya yang bergerinjal – gerinjal empuk hangat dan licin itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJC2QPQWUeK
Wati pun mulai merintih – rintih erotis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjXCIXaWhbD
“Waaaaan… aaaaaah… Waaaaan… aku udah lebih dari sebulan gak dientot sama kamu… sekarang terasa sekali enaknya kontolmu ini Waaan… iyaaaaa… iyaaaaa… entot terus Waaan… iyaaa… iyaaaaa… entot terus Waaaan… iyaaaa… iyaaaa… entottt… entooooottttt… entooot teruuuuuuusssss…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB1JVAKlNZJ
Sementara itu aku mulai menjilati leher Wati yang mulai lembab oleh keringat, disertai dengan gigitan – gigitan kecil. Aksiku ini membuat Wati semakin merem melek. Semakin berlontaran pula rintihan – rintihan histeris dari mulutnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtUUMMAVZYK
Tapi Wati tetap menggoyangkan pinggul dengan lincahnya. Mungkin pada waktu di Kalimantan dia sudah dilatih oleh lelaki yang pernah memboyongnya ke sana. Dilatih untuk menggoyangkan pinggulnya selincah mungkin.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaxp7GQ0Q42
Cukup lama aku menggenjot liang memek Wati yang terasa licin tapi lumayan sempit ini. Sampai pada suatu saat, ketika Wati berkelojotan aku pun menggencarkan entotanku. Dan ketika ia mengejang tegang, aku pun sudah tiba di puncak kenikmatanku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ6TFicTrkh
Lalu terasa liang memek Wati berkedut – kedut di puncak orgasmenya. Pada saat yang sama kutancapkan kontolku sedalam mungkin, tanpa kugerakkan lagi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSX7gQhdYqR
Lalu… kontolku pun mengejut – ngejut sambil memuntahkan air maniku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjg7WiyGuVS
Crooooottt… crooootttt… crottt… croooooooootttt… coooottttttttt… crooootttt…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiB1zmKhtdZ
Aku pun terkapar di atas perut kakakku. Dengan tubuh bersimbah keringat.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwyLsgP8av
“Barusan dibarengin ya?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LG7lzofqP
“Iya,” sahutku sambil mencabut kontolku dari liang memek kakakku, “Lebih enak dibarengin kan?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvG6qyTjyG
“Iya. Tapi kalau aku tidak ikutan kabe sih bisa hamil.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJ1afYuRbn
“Ogitu ya,” ucapku sambil meraih pakaianku yang berserakan di lantai, “Aku mau bobo sama Ibu ah. Kangen… pengen tidur dalam pelukannya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMyNPzMwIJ
Kemudian, aku melangkah menuju kamar Ibu, dalam keadaan telanjang bulat sambil menggenggam pakaian yang belum kukenakan kembali.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4JN8yOivLa
Setelah berada di dalam kamar Ibu, kututupkan kembali pintunya, lalu kukunci sekalian.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN3B59zvPgJ
Ibu agak kaget mendengar langkah menuju bednya. “Wan !” panggilnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwxOweWFFyO
“Iya Bu,” sahutku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvVqKxXlYKX
“Owh… kirain siapa.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgrrZXTmCQu
Lalu aku naik ke atas bed Ibu sambil berkata, “Aku kangen, pengen bobo di dalam pelukan Ibu.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRxhL1Qtip
Ibu meraba – raba kakiku, perutku dan juga kontolku yang masih lemas ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHrnqUPKMB
“Kok tamu telanjang? Mau nidurin ibu ya? Sekarang mah gak bisa ibunya Wan.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ86hve0QQ01
“Kenapa?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvt1pGh9j1
“Ibu lagi datang bulan.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5s54Pt7kd
“Owh… ya udah… aku mau sabar aja menunggu sampai Ibu bersih.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxz8JrEbSQY
“Mungkin lima hari lagi bersihnya Sayang.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyiaG3Ghf7W
“Kalau Ibu lagi mens sih gak jadi ah tidur sama Ibunya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FkRw0DT9H
“Hihihiii… kasian anak ibu.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ844S2blbE
Akhirnya kutinggalkan kamar Ibu, dengan perasaan kecewa. Lalu masuk ke dalam kamarku. Dan langsung masuk ke kamar mandi pribadiku. Keringat bekas bersetubuh dengan Wati tadi membuat badanku lengket – lengket. Karena itu aku mandi dengan air hangat yang memancar dari shower utama di atas kepalaku. Lalu menyabuni tubuhku sebersih mungkin.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQFpEcbS8wc
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Tapi perasaan kecewa masih tersimpan di dalam hatiku. Karena tadinya aku ingin menyetubuhi ibuku. Tapi ternyata ibuku sedang “palang merah”.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡigxTSGNHsV
Meski pun sudah ngecrot di dalam liang memek Wati tadi, aku yakin masih bisa bersetubuh sekali atau dua kali lagi. Karena dalam beberapa hari belakangan ini aku tidak menggauli siapa pun. Sementara Bu Laila ingin “berpuasa” dulu katanya, agar janin di dalam perutnya tenang.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4FByLu3XY
Lalu siapa yang harus kusetubuhi?
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHxeOCMpUm
Entahlah. Yang jelas, jangan dengan Wati lagi. Sebaiknya ada sosok lain yang akan kujadikan target.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡynStQxdwNW
Kalau ada Euis, pasti aku akan menyetubuhi dia habis – habisan. Tapi Euis sudah pulang tadi sore.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9yMXkuzngz
Lalu kenapa aku tidak ke rumahnya saja? Kalau perlu kusikat dengan ibunya sekalian.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEU7an4GozA
Ya, biar bagaimana pun Bu Mimin sudah pernah memberiku kenangan dan kepuasan. Tapi seandainya Euis tahu bahwa aku sudah pernah menggauli ibunya segala, apakah Euis takkan merajuk?
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAz2ma3Qih
Entahlah. Biar bagaimana nanti saja. Aku akan melihat situasinya saja dulu. Siapa tahu ada salah seorang yang sedang datang bulan pula di antara Euis dan ibunya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡATfHPEe1NV
Ketika jam tanganku baru menunjukkan pukul delapan malam, aku mengeluarkan mobil lamaku keluar dari garasi. Sedan hadiah dari Bu Laila hanya akan kupakai untuk ke kantor atau kalau ada meeting dengan para pengusaha relasiku saja.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡme6L0gRl9u
Tak lama kemudian aku sudah menjalankan mobil lamaku menuju rumah Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWpzh5dalV
Hanya dibutuhkan waktu sejam untuk mencapai rumah yang sudah kuhadiahkan kepada Euis itu. Lalu aku pun turun dari mobilku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFCdFU6GaTb
Belum lagi kuketuk pintu depan rumah Euis, pintu itu terbuka dan Bu Mimin berdiri di ambang pintu depan.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW5wTmp8Q2d
“Firasat saya tajam juga ya. Saya barusan sedang mikirin Den Wawan. Eeee, gak taunya Aden datang, “sambut Bu Mimin sambil mempersilakanku masuk.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjc4p5GuadI
“Euis mana?” tanyaku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo818GbAI4O
“Sudah tidur Den,” sahut Bu Mimin yang malam itu mengenakan daster katun berwarna light brown polos alias tanpa corak, “Sejak jam tujuh tadi dia sudah tidur nyenyak. Aden ada perlu sama dia?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWpZs4GL3tA
“Nggak,” sahutku sambil menarik pergelangan tangan Bu Mimin dan mengajaknya duduk di sofa ruang keluarga.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBxYmOhEOO
Dia menurut saja. Duduk di sampingku sambil merapatkan pipinya ke pipiku. “Aden kangen sama saya atau sama Euis?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgsMnZ4OPLs
Tanganku langsung merayap ke balik daster coklat mudanya. “Dua – duanya,” sahutku sambil menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Lalu mengusap – usap permukaan memeknya. Dan menyelundupkan jari tengahku ke dalam celah vaginanya yang agak basah… dan semakin basah setelah jemariku mmenggesek – gesek dinding liang memeknya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0j1anjivU
“Den… kalau memek saya udah dibeginiin… saya langsung kepengen…” ucap Bu Mimin setengah berbisik.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmpXEs4JvKS
“Ya udah… kita main di sini aja Bu. Lepasin dulu dasternya dong.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhFix1bQL3
“Jangan di sini Den. Perasaan saya jadi gak tenang kalau di sini sih. Di kamar saya aja yok.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkwW2cs5XE
Akhirnya kuikuti ajakan Bu Mimin, melangkah di sampingnya menuju pintu kamarnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlmVaOuwrj
Setelah berada di dalam kamarnya, Bu Mimin langsung melepaskan daster, beha dan celana dalamnya. Sehingga tubuh tinggi montoknya telanjang bulat di depan mataku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwqKJSvAYv
Aku pun cep[at menelanjangi diriku sendiri, kemudian menyergap pinggang Bu Mimin dan meraihnya ke atas bed.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBPHpScNcqA
“Duuuh… senengnya hati saya Den… pas lagi kangen, Aden datang,” ucap Bu Mimin setelah celentang di atas bed akibat dadanya kudorong.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNf2QFzu0OK
Tanpa basa – basi lagi kuserudukkan mulutku ke memek Bu Mimin yang tembem dan sangat merangsang itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jdmSSIO9H
Buj Mimin tersentak kaget. Mungkin karena tidak mengira kalau aku akan langsung menjilati memek tembemnya. Namun lalu ia mulai mewndesah – desah sambil meremas – remas kain seprai. Karena aku sudah gencar menjilati memeknya, sementara telunjuk dan jari tengahku mulai menyodok – nyodok liang memeknya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7drouCEAH
Dalam trempo singkat saja liang memek Bu Mimin sudah basah dibuatnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEmrEB9Cppn
Lalu… dengan sekali dorong saja kontolku mulai melesak masuk ke dalam liang sanggama wanita setengah baya itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzECcmji4L
“Oooooohhhh… sudah masuk Deeeen… “rintih Bu Mimin sambil mendekap kedua pangkal lenganku erat – erat, seperti orang yang takut jatuh dari ketinggian.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMJshXATTT
Aku pun mulai mengayun batang kemaluanku, bergerak maju mundur seperti sedang memompa liang memek wanita setengah baya yang cantik itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3V7960eIci
Bu Mimin pun mulai mendesah dan merintih, “Aaaaaah… Deeen… aaaaah… Deeeen… aaaaaah… Deeeeen… aaaaah… aaaa… aaaaah… Deeeen… ini… ini… ini luar biasa enaknya Deeen… aaaaah… Den Wawaaaaan… aaaaaah… enak sekali
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡszt41Ozy52
Deeen… entot terus Deeeen… entooot teruuusssss… entooootttt… entooooottt… !“
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkDukfrbBzF
Bu Mimin meraung – raung histeris terus. Dan mungkin rintihan histeris Bu Mimin itu terlalu keras dan sulit dikendalikan. Sehingga rintihannya itu terdengar oleh anaknya. Entahlah apa yang menyebabkan Euis terbangun dan membuka pintu kamar ibunya. Entahlah. Yang jelas tiba – tiba aku mendengar suara Euis dari samping kiriku, “Ema…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKIG8qMxuJ
Tentu saja aku terkejut. Lalu menoleh ke arah Euis yang sudah berdiri di ambang pintu. Dengan sikap malu – malu. Mungkin dia malu sendiri melihat ibunya sedang kusetubuhi begini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDWfksxFr3
Aku pun menghentikan entotanku dan berkata kepada Euis, “Sini… kita bikin keseruan di dalam kamar ini. Lepaskan seluruh pakaianmu dan naik ke atas bed sini.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWuM7xrJ24W
Sambil tersenyum – senyum Euis menghampiri bed yang tengah kami pakai bersetubuh ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjDFPM4oF9
“Ayo jangan malu – malu. Lepasin semua pakaianmu, “perintahku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBgOvRuIML
Euis mengangguk dan mengikuti apa yang kuperintahkan.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTRTJVr3T7w
Wanita setengah baya itu memegang tangan anaknya sambil berkata, “Maafkan ema ya Euis. Ema sudah mencuri kepunyaanmu. Karena ema juga masih sangat butuh, untuk penyemangat hidup ema.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbrKGjEdP7
Euis seperti terharu, lalu mencium pipi ibunya yang sedang berada di bawah himpitanku itu, “Gak apa – apa Ma. Den Wawan kan bukan suamiku. Lagian Ema masih berhak untuk menikmatinya… menikmati hukum alam bahwa seorang wanita membutuhkan pria.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBH4V2bs7hO
Kutepuk bokong Euis yang berada di dekat tanganku, lalu berkata, “Pokoknya kita bertiga kompak aja ya Is. Aku memiliki kalian berdua dan kalian berdua memilikiku. Bahkan mulai saat ini setiap kali kita melakukannya pasti lebih sewru daripada biasanya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaoAXlqWdus
“Iya Den. Saya malah senang kalau Aden berkenan menggauli ema saya. Kasihan Ema… sudah bertahun – tahun tidak merasakan sentuhan lelaki.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpjmG7auvmh
“Berarti kamu bijaksana Is,” ucapku sambil menarik lehernya ke dekatku. Lalu kucium bibirnya. Kemudian kulanjutkan aksiku “memompa” liang memek tembem Bu Mimin di depan mata anak semata wayangnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡatQlU1XtZS
Bu Mimin pun mulai lupa daratan lagi. Ia tak peduli lagi dengan kehadiran anaknya. Lalu merintih – rintih histeris lagi, “Dudududuuuuh… Deeeen… eeeenaaaak sekaliiii… duuuuh… punya Den Wawan memang luar biasa enaknyaaaa… entot terus Den… entot terussss… sampai saya lepas… nanti giliran Euis setelah saya lepas…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXdMKgOw1O
Sambil meremas sepasang toket Bu Mimin, kugenjot liang memeknya segencar mungkin. Agar dia cepat orgasme.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ955uoUHcaW
“Aaaaah… Deeeeen… aaaaaaah… Deeeeen… ini luar biasa enaknya Deeeen… entot terus Deeeeeen… enaaaaaak… sangat enaaaaaak… aaaahhhhh… enaaaak Deeeen… iyaaaaa… iyaaaaa… iyaaaaa… iyaaaa… ooooooohhhhh… punya Den Wawan luar biasa enaknyaaaaaa… “rintih Bu Mimin sambil menggoyang pinggulnya dengan gerakan menukik – nukik.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRjdLeZ8akm
Akibatnya… beberapa saat kemudian Bu Mimin berkelojotan. Kemudian mengejang tegang sambil menahan nafasnya, sementara perutnya sedikit terangkat ke atas.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6QmoayFRHr
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dengan Bu Mimin. Lalu kutancapkan kontolku sedalam mungkin, sampai menyundul dasar liang memek Bu Mimin.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfwsjz1iIa
Pada saat itulah liang memek Bu Mimin terasa berkedut – kedut kencang, disusul dengan gerakan seperti spiral yang membelit batang kemaluanku. seolah ingin memuntahkan kontolku dari dalam liang memeknya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYNGPBLNRtl
Ini adalah detik – detikm yang sangat indah. Bahwa aku ikut menikmati denyhut – denyut orgasme memek Bu Mimin, sambil memasukkan jari tengahku ke liang memek Euis yang sudah basah (karena dari tadi aku mengentot Bu Mimin sambil memainkan memek Euis).
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu96Pkb8PIC
Setelah Bu Mimin terkulai lemas, cepat kucabut kontolku dari liang memeknya. Kemudian pindah ke atas perut Euis yang sejak tadi kelihatan terangsang menyaksikan persetubuhanku dengan ibunya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsqQuDKo21I
Karena liang memek Euis sudah cukup basah, aku tak sulit untuk membenamkan kontolku ke dalamnya… blesssss… melesak amblas sampai menyundul dasar liang memek Euis…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFupwLazwlG
Sebenarnya ini merupakan persetubuhanku yang ketiga. Karena tadi jam 19.00 aku menyetubuhi Wati. Memang aku belum ngecrot dalam persetubuhanku dengan Bu Mimin barusan. Tapi aku menganggap persetubuhan dengan ibu dan anaknya ini merupakan “ronde kedua”, karena ronde pertamanya bersama Wati.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZF7MpCptYw
Dengan sendirinya durasi entotanku pasti akan lama nanti.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tNvaxYDbp
Dan kini aku sudah mulai mengayun kontolku di dalam liang memek Euis yang cantik ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYEh6A7DdQ
Tentu saja liang memek Euis lebih sempit dibandingkan dengan liang memek ibunya. Karena Euis belum pernah melahirkan. Tapi kalau aku harus menilainya secara jujur, memek Bu Mimin sedikit lebih enak daripada memek Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZ9geZV06W
Tapi memek Euis tetap enak. Hanya saja memek ibunya lebih merangsang birahiku. Terlebih kalau mengingat ketrampilan Bu Mimin dalam menggoyang pinggulnya, yang seolah ingin memuaskan nafsu birahiku, sekaligus mereguk kepuasan untuk dirinya sendiri.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI237xwlLD7
Maka untuk mencari kepuasan bagiku sekaligus buat Euis juga, aku menarik sepasang kaki Euis dan kuletakkan di bahuku. Sementara aku mengentotnya sambil berlutut dan membungkuk. Sehingga dadaku tidak bisa bertempelan dengan dada Euis, karena terhalang oleh sepasang pahanya yang terangkat dan sepasang lututnya berada di kanan kiri sepasang toketnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡASzsQZbUWN
Kelebihannya dalah, kontolku bisa jauh sekali jangkauannya. Sehingga tiap kali kudorong, moncongnya terasa menyundul dan mendesak dasar liang memek Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nCcAr1rFc
Begitulah… kini aku mengentot Euis dalam posisi missionary hardcore.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbermklyY96
Kelebihan lain, aku bisa mengentot Euis sambil menggesek – gesekkan ujung jariku ke kelentitnya. Memek Euis pun jadi menengadah ke atas dalam posisi ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUZqwuMVMl
Tentu saja Euis merem melek dibuatnya. Karena Gspot di kelentit dan Gspot di mulut rahimnya yang terletak di dasar liang memeknya tersentuh dan tergesek terus menerus.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA51HKm8XyC
Desahan dan rintihannya pun mulai terlontar dari mulutnya, “Aaaaaaaah… aaaaaah… Deeeen… dududuuuuh Deeeeen… dibeginiin sih saya bisa cepat lepas Deeen… ini… ini terlalu enak Deeen… luar biasa enaknyaaaa… enak sekali Deeeen… aaaaah… Deeen… aaaaaah… Deeeen… terlalu enaaaaaak Deeen …
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafC5s5ATPk
Aku tidak mempedulikan rintihan Euis itu. Malah melirik ke arah Bu Mimin yang menyaksikan semuanya ini sambil mengusap – usap memek tembemnya. Mungkin dia jadi horny lagi menyaksikannya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xOZ8Hj3ZP
Dugaan Euis benar. Beberapa saat kemudian Euis klepek – klepek dan… orgasme!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6Au4G0oJp
Setelah Euis terkulai lemas, aku pun pindah ke atas perut Bu Mimin lagi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHPHz3917SJ
Dengan mudah kontolku bisa amblas ke dalam liang memek Bu Mimin… blessssss…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWFUiDSc2Q
Bu Mimin menyambutku dengan dekapan di kedua pangkal lenganku. “Den Wawan kok kuat sekali ya. Saya dan Euis sudah sama – sama lepas. Tapi Den Wawan belum apa – apa,” ucap Bu Mimin sambil menciumi pipi dan bibirku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdV2rUbc2d6
Aku tidak menanggapinya. Karena aku tahu alasan sebenarnya. Bahwa tadi aku menyetubuhi Wati dulu sebagai “pemanasan”. Dan kini ngentot yang sebenarnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRIV4HOLm5
Tapi Bu Mimin pun tampak sudah siap dan sigap lagi untuk meladeni kejantananku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5Ka89QWJj
Maka terjadilah pertarungan dahsyat di antara kontolku dengan liang memek wanita setengah baya itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOl7ijLMEkb
Kami melakukannya dengan berganti – ganti posisi. Sekalian mengajari Euis agar semakin trampil pada saat sedang meladeni kejantananku. Cukup lama kami melakukan semuanya ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6YelhqPcYc
Setelah posisi missionary, kami lanjutkan dalam posisi WOT. Dalam posisi itulah Bu Mimin orgasme lagi untuk kedua kalinya. Tapi fisiknya masih tangguh. Lalu kami lanjutkan dalam posisi doggy. Ternyata Bu Mimin sangat pandai melakukannya. Dia tak cuma menungging pada waktu kuentot sambil berlutut, tapi juga mampu mengoyang – goyangkan bokong gedenya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuA6Fyy0aO
Dalam posisi ini Bu Mimin orgasme lagi. Padahal aku juga sudah kritis. Sudah hampir ngecrot. Maka setelah mencabut kontolku dari liang memek Bu Mimin, kuangsurkan kontolku ke dekat mulut Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXIlvz9CKb
Euis mengerti keinginanku. Dan mengerti apa yang harus dilakukannya. Ia menyelomoti kontolku sambil menyedot – nyedot dan mengurut – urut dengan tangannya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTrxQp2RO6
Maka tak kuasa lagi aku menahan ejakulasiku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpdwvnxIHMw
Lendir kenikmatanku pun melompat – lompat dari moncong kontolku ke dalam mulut Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8286M4xpPb
Croooottttt… crooootttt… crottt… croooottttt… croootttttt… crotttttttt… crooootttt…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyq7Dnp4Bq2
Dan… tanpa ragu Euis menelan spermaku semuanya, tak disisakan setetes pun.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgKwgTEhIBj
Glek… glekkkkkk… glek …!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUkYNZCN381
Lalu kami bertiga turun dari bed dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar Bu Mimin.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDsf1mCbfk
Kami bertiga mandi dengan air hangat dari shower. Saling menyabuni sambil bercanda.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZizAfZMWF
Pada saat itu pula kami menyatakan untuk tetap kompak menjalin hubungan rahasia ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4HzCNrV5r
Setelah mandi badanku terasa segar kembali.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Z8B6D4Smf
Bu Mimin dan Euis mau membuatkan pisang goreng untukku. Aku dipersilakan duduk di ruang keluarga.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKTRX4fOtv
Ketika mereka berada di dapur, sementara aku duduk sendirian di sofa ruang keluarga, pandanganku tertumbuk ke sebuah album foto yang berada di bawah daun meja kaca di depan sofa yang tengah kududuki.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk86eGdHBXn
Iseng kuambil buku album foto itu. Mungkin ada foto – foto Bu Mimin semasa mudanya atau foto – foto Euis di masa kecilnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwDN0zMPxi
Maka kubuka dan kuteliti isi album foto itu. Banyak juga foto Bu Mimin di masa mudanya. Memang cantik ibunya Euis itu di masa mudanya. Foto – foto Euis di masa kecil dan masa remajanya juga ada.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6z3oZxTMb
Tapi pandanganku lalu terpusat pada beberapa foto yang memperlihatkan Bu Mimin sedang melaksanakan akad nikah dengan seorang lelaki ganteng. Yang membuatku kaget adalah lelaki ganteng di foto itu. Jelas dia itu… ayahku…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCe7ia2NFy
Ciri khas ayahku adalah tahi lalat di dahinya itu. Dan aku tak mungkin salah lihat, dia memang ayahku di masa mudanya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iXL1Jd9cq
Ketika aku sedang mengamati foto – foto itu, Bu Mimin dan Euis muncul di ruang keluarga, sambil membawa baki sebagai wadah sepiring pisang goreng yang masih mengepul panas dan secangkir kopi hitam. “Nih pisang gorengnya sudah siap Den. Ayo disantap mumpung masih panas,” kata Bu Mimin sambil meletakkan pisang goreng dan kopi panas itu di meja kecil depanku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE0trrxVwQG
Aku malah langsung bertanya sambil memperlihatkan foto – foto akad nikah itu kepada Bu Mimin, sambil bertanya, “Bu Mimin… ini foto Ibu waktu nikah ya?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFR86FyFke
“Iya Den. Tapi cuma nikah siri. Karena almarhum sudah punya istri saat itu,” sahut Bu Mimin.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnaZyipdGo
“Boleh aku tau nama suami ibu ini?” tanyaku sambil menunjuk ke arah lelaki yang sedang akad nikah dengan Bu Mimin itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSGInn37BZ
“Namanya Zaelani Den. Tapi dia sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsinRwDHLvN
“Nama lengkapnya Zaelani Purnama kan?” tanyaku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAf5yrL8xLd
“Kok Aden bisa tau nama lengkapnya? Apakah Den Wawan mengenal almarhum?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1euJiixpYp
“Dia ayahku Bu. Yang ibu sebut istri almarhum itu ibuku. Apakah Bu Mimin pernah mendengar nama ibuku?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqkUj0vv7h
“Tidak pernah mendengar namanya Den. Waktru itu almarhum hanya bilang sudah punya istri. Jadi pernikahan dengan saya cuma bisa dilaksanakan secara siri. Dari pernikahan dengan almarhum itulah saya punya anak yang duduk di sebelah kiri Den Wawan itu.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjUkwinJPl
Batinku benar – benar limbung saat itu. Lalu kukeluarkan handphoneku. Dan kuperlihatkan foto – foto ayahku semasa masih hidup dahulu. “Supaya Bu Mimin lebih yakin, ini foto – foto ayahku semasa masih ada dahulu. Tahi lalat di dahi sebelah kanan itu sebagai tanda yang paling meyakinkan Bu.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbOAdrZAOsf
Bu Mimin memperhatikan foto – foto di hapeku itu. Lalu berseru dengan suara sendu, “Duuuh Deeeen… ini memang foto – foto suami saya almarhum…! Ja… jadi berarti Den Wawan ini anak tiri saya?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgWdVY1kRo
“Masalah Bu Mimin tidak kupikirkan. Toh sejak zaman dahulu sering terjadi hubungan antara seorang wanita dengan anak tirinya. Tapi Euis ini… kalau dia memang anak dari ayahku, berarti Euis ini kakakku… kakak seayah berlainan ibu. Jadi kalau aku Wawan Darmawan Bin Zaelani, maka Euis pun binti Zaelani…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJlpiLVWIA
Aku lalu teringat pada Mbak Erma, yang kisahnya mirip dengan kisahku dengan Euis ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ERxfiti2F
O my God! Apakah aku ini ditakdirkan menjadi seorang incest sejati? Kenapa semua ini harus terjadi?
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNul9tNvECZ
Aku termenung cukup lama. Memikirkan semuanya ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmVMWHQA1a
Sampai terdengar suara Euis dari samping kiriku, “Jadi Den Wawan ini adik saya?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwmhxNtLjA
Aku mengangguk lesu. Tapi lalu kukuatkan batinku, kemudian berkata, “Semuanya sudah terjadi. Kita tak mungkin bisa menghapusnya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBFRZ2uO9Kh
“Lalu kita harus bagaimana setelah mengetahui semua ini Den?” tanya Bu Mimin dengan sikap tetap sopan.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdzUSVgqPkO
Setelah menenangkan diri sejenak, aku berkata, “Kita sudah telanjur jauh melangkah. Aku sendiri sudah telanjur suka kepada Euis dan Bu Mimin. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk menghentikan semuanya. Tapi Euis sebaiknya jangan bekerja di rumahku lagi. Biarlah nanti kucarikan pemecahannya. Yang jelas Euis itu kakakku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2G8ciBiTL
Bu Mimin dan Euis terdiam. Seperti tidak mendengar kata – kataku yang sebenarnya cukup penting itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsCFegLnBCF
Maka aku pun berkata lagi, “Atau begini… Euis bekerja aja di kantorku. Tapi di kantorku ada peraturan tidak boleh ada dua orang karyawan yang ada hubungan darah. Jadi nanti di kantor Euis harus merahasiakan hubungan darah kita.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4ePWSUDot
“Itu lebih baik Den,” kata Bu Mimin.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzbGX9LH0x
“Bu Mimin dan Euis jangan manggil Den lagi padaku. Panggil namaku aja,” sahutku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQUMzL1Izad
Lalu Euis berkata, “Boleh saya usulkan sesuatu?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMovfjojPiE
Aku menoleh ke arah Euis. Tampak sikapnya jadi rikuh sekali. Dan anehnya setelah mengetahui asal – usul mereka, aku bahkan semakin sayang kepada mereka.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWiOMjQ3KGu
Tanpa ragu kucium bibir Euis di depan ibunya, lalu bertanya, “Mau usul apa?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9toShaPFI
Euis berkata canggung, “Begini mmm… Dek Wawan… ijazah saya kan cuma SMP. Bekerja di kantor Adek juga pasti sulit menyesuaikan diri. Bagaimana kalau saya usaha sendiri aja kecil – kecilan?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6IKQtgl13F
“Mau usaha apa?” tanyaku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoAn246JFZi
“Usaha apa aja. Misalnya jualan kebutuhan sehari – hari.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTeVTF4WiQ
“Mau buka warung? Zaman sekarang usaha seperti itu tergerus oleh minimart yang sudah menjamur di mana – mana. Bagaimana kalau buka warung nasi aja di sini? Euis kan pinter masak. Bakat itu bisa dikembangkan. Siapa tau kelak bisa punya rumah makan besar.“
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ94AwWf9s4X
“Iya… itu jauh lebih baik Den… eh… Nak,” kata Bu Mimin.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3Fx7xRYqP
Aku mengangguk – angguk kecil. Laluj memegang tangan Euis sambil berkata, “Untuk mencari resep masakan di zaman sekarang tidak sulit. Tinggal cari aja di internet, pakai handphone. mnanti kubelikan handphone yang bagus, supaya bisa browsing ya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGL1OTIbDFl
“Iya Dek.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwaMdwZSpI3
“Sekarang aku mau tidur di sini ya. Tapi aku mau tidur sama Ceu Euis, ya Bu.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4iHwr21LUI
“Iya silakan Den,” sahut Bu Mimin, “Itu pisang gorengnya kok gak disentuh sama sekali.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuve0Nf9Tj
“Kubawa aja ke kamar Euis ya,” sahutku sambil mengangkat piring pisang goreng dan kopinya yang sudah dingin.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQVZmXBqWFL
“Mau diganti kopinya sama yang panas Dek?” tanya Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtwEio9CSE6
“Boleh.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcivI69QRLR
Euis bangkit dari sofa lalu melangkah ke dapur.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8ST33eQ0Z
“Jadi ternyata Bu Mimin ini ibu tiriku ya?” ucapku sambil mengusap – usap lutut Bu Mimin.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVszXWu1W0p
“Iya. Bagusnya jangan manggil Bu Mimin lagi sama saya. Panggil ema aja Den. Biar sama seperti Euis,” sahut Bu Mimin.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUCgia0uww
Aku tersenyum. Lalu berbisik di dekat telinga wanita setengah baya itu, “Memek Ema sangat enak. Aku gak rela kalau hubungan kita diputuskan begitu aja.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9fOE0jzmIY
“Iya Nak… ema juga udah telanjur ketagihan sama punya Nak Wawan.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCM12Ye6UY
“Tapi malam ini udah kenyang kan?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEAEuZvnRg
“Udah Nak. Mungkin Euis yang belum kenyang sih. Kasihan dia… jatahnya diganggu sama ema.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsHGqa12umz
“Tapi malam ini sih gak mungkin. Aku cuma ingin nyobain aja tidur bersama Euis.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62dpu7HPmg
Tak lama kemudian Euis muncul di ruang keluarga, dengan secangkir kopi panas. “Mau langsung dibawa ke kamar saya?” tanyanya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxP12RxR9MF
“Iya Ceu Euis,” sahutku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpJtCdUURg
“Hihiiihiii… awalnya manggil Bibi, kemudian manggil nama… sekarang ditambah dengan Ceu…” ucap Euis sambil melangkah menuju kamarnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjvcaQGhJET
Aku pun bangkit dari sofa. Mencium bibir Ema disusul bisikanku, “Aku mau istirahat dulu ya Ema Sayang.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLxD8tNAKc
“Iya silakan,” sahut Ema sambil tersenyum.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM5RIpEdLVk
Kemudian aku melangkah ke arah kamar Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡll7savHrad
Ketika aku masuk ke kamar Euis, kulihat dia sedang mengenakan daster weetlook kuning mudanya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkjn1mX4iyp
Sambil menutupkan kembali pintu kamar Euis sekaligus menguncinya, aku berkata, “Ngapain pakai daster? Kalau kita mau tidur bareng, mendingan sama – sama telanjang.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ygEYsJznv
“Kalau Dek Wawan perlu kan tinggal singkapin aja daster ini,” sahutnya sambil menyingkapkan dasternya. Ternyata ia tidak mengenakan celana dalam, sehingga memeknya langsung “nyengir” di depan mataku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTEboN6C559
Aku ketawa kecil. Lalu duduk di atas satu – satunya sofa yang ada di dalam kamar Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSlmGpLR6Q6
“Udah ngantuk?” tanyaku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkQNSPKp8CT
“Belum lagi. Tadi kan waktu Dek Wawan datang, saya lagi tidur. Lalu terbangun karena mendengar rintihan Ema. Kirain Ema lagi sakit. Gak taunya… hihihihiii…”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesYd3lvX6u
Kutarik pergelangan tangan Euis sampai terduduk di atas sepasang pahaku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvXxsWz7xo
“Meski pun ternyata kita ini saudara seayah, aku tak rela kehilangan Ceu Euis dan Ema.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdbSpHOrjuf
“Sama… saya juga begitu.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsPs8Rofb7p
“Pakai aku aja deh, jangan pakai istilah saya lagi,” ucapku sambil merayapkan tangan ke balik daster Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolKqPYDfwl
“Kok megang – megang memek lagi? Emangnya belum kenyang tadi?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUyXE4LSvok
“Sama Ema udah kenyang. Sama Ceu Euis belum.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBkcv19mlKS
“Di sana aja yuk,” ucap Euis sambil menunjuk ke bednya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7AnVbTGeOV
Aku melepaskan segala yang melekat di tubuhku, sampai telanjang bulat.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtN3ExcthD
Lalu aku naik ke atas bed. Menerkam Ceu Euis yang baru saja melepaskan dasternya, sehingga kami jadi sama – sama telanjang bulat.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1YvJOczL7L
“Dek Chepi kuat banget. Tadi kan udah habis – habisan sama Ema dan aku. Tapi sekarang udah tegang lagi nih penisnya,” kata Ceu Euis sambil memegang kontolku yang memang sudah ngaceng lagi ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIWXZLUqJO
“Aku kan masih muda. Duapuluhlima juga belum. Makanya masih kuat maen semalam dua atau tiga kali aja sih. Nanti kalau umurku sudah di atas empatpuluh, pasti staminaku akan menurun,” sahutku sambil meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek Ceu Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA1ZMsGdZAf
Sesaat kemudian kontolku sudah membenam sepenuhnya di dalam liang memek Ceu Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZEwMeedlN
Lalu permainan surgawi ini pun dimulai.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEt9t8apFT
Kontolku mulai maju mundur di dalam cengkraman liang memek Ceu Euis. Maju mundur maju mundur… blesssss… sssssretttttttt… blessss… ssssretttttt… blessssss… sretttt… blesssss… sretttt… blesssssssss… srettttttttt… blessss… sretttt…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlpVAl0J2hd
Entah kenapa. Kali ini aku ingin habis – habisan menyetubuhi Ceu Euis, karena aku tidak rela kalau sampai kehilangan dia. Meski pun aku sudah tahu bahwa sebenarnya Ceu Euis itu kakak seayah berlainan ibu, aku akan tetap melanjutkan hubunganku dengannya. Begitu juga Ema Mimin yang memeknya gurih dan legit itu, harus tetap menjadi milikku…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLweRQaUjX7
Ceu Euis p[un mulai mendesah – desah disertai rintihannya yang seakan curhat padaku. “Aaaaaah… Deeeek… aaaaaaah… aaaaah… walau pun Dek Wawan ini adekku, aku tak mau kehilangan Dek Wawan… aaaah… aaaaah… aku… aku bahkan ingin mengandung anak Dek Wawan… hamili aku ya Deeek…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPiruF3Qqfl
Mendengar ocehan Ceu Euis itu, aku jadi ragu. Kuatir juga kalau ia benar – benar hamil nanti.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmj2sSlaEIY
Karena itu aku diam – diam mengintai… kalau Euis sudah orgasme, aku akan pura – pura ejakulasi, kemudian persetubuhan ini akan kuhentikan.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6IHyQE8G1N
Cukup lama gejala akan orgasme itu terjadi. Lebih dari duapuluh menit aku mengentot Ceu Euis. Tapi dia malah asyik menggoyang pinggulnya mengikuti goyangan ibunya tadi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbow2KVODlw
Mungkin tadi Ceu Euis diam – diam menyimak cara – cara Ema meladeni entotanku. Dan kini Ceu Euis mempraktekkannya denganku. Pinggulnya meliuk – liuk dan memutar – mutar dengan lincahnya. Tapi memang Ceu Euis belum setrampil ibunya dalam hal goyang pinggul waktu sedang bersetubuh.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyKk1POWqe
Bahkan akhirnya Ceu Euis ngos – ngosan melontarkan suara, “Dek Wawaaaan… aku mau lepas… ayo barengin Deeek… biar jadi anak… ayo Deeek… barengiiiin… !”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ntT2Lwlhu
Lalu Ceu Euis berkelojotan. Pada saat yang sama kugenjot kontolku seedan mungkin. Dan ketika Ceu Euis mengejang tegang, aku pun menancapkan kontolku sedalam mungkin. Lalu aku mengejut – ngejutkan kontolku seolah – olah sedang ejakulasi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ94UajnSVA8
Liang memek Ceu Euis pun berkedut – kedut kencang. Lalu ia terkapar lunglai. Ketika kucabut kontolku dari l, iang memek yang sudah becek itu, Ceu Euis membuka matanya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNCynZT6geT
“Barusan dibarfengin ya?” tanyanya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOWu6GQemZ
Aku menjawabnya dengan anggukan kepala doang. Lalu mengambil celana dalam dan celana pamnjangku. Dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi pribadi Ceu Euis.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7FmfDnDTuf
Sebenarnya batang kemaluanku masih ngaceng berat, karena barusan aku hanya pura – pura ngecrot. Karena takut Ceu Euis benar – benar hamil nanti.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzl5lvOvisa
Di kamar mandi aku hanya membersihkan alat vitalku yang berlepotan lendir libido Ceu Euis. Kemudian kukenakan kembali celana dalam dan celana panjangku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLL9l0KYc4
Agak lama aku berada di kamar mandi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVSjFEs5V4I
Dan ketika aku keluar dari kamar mandi, kulihat Ceu Euis sepertinya sudah tidur nyenyak. Tanpa mengenakan sehelai benang pun. Mungkin dia mengira aku ejakulasi di dalam memeknya tadi. Sehingga ia sengaja tidak bergerak – gerak, agar “sperma”ku terserap oleh rahimnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0C6Cyv15L
Aku malah mengambil baju kausku, kemudian keluar dari kamar Ceu Euis. Menuju pintu kamar Ema. Ternyata pintunya tidak dikunci. sehingga dengan mudah aku masuk ke dalam kamar ibunya Ceu Euis itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvbyAAO7U4
Apa lagi urusanku dengan Ema alias Bu Mimin itu?
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjEbOJ5kLm
Ini kontolku masih ngaceng, karena tadi cuma berpura – pura ejakulasi di dalam liang memek Ceu Euis. Inspirasi pun muncul di benakku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVD0xc6Lkc2
Entot Ema lagi aja. Nanti spermaku akan kumuntahkan di dalam liang memek Ema…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKh7nCfExuL
Kebetulan Ema sudah tertidur, dengan mengenakan kimono lagi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnbvkMUfpq
Ketika kusingkapkan kimono itu, ternyata Ema tidak mengenakan beha mau pun celana dalam. Maka dengan hati – hati kuselundupkan jariku ke dalam liang memek Ema. Dan setelah tahu bahwa liang memeknya masih basah, aku pun menyelundupkan kontol ngacengku ke dalam liang memek Ema…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡObRAbFCUTt
Ema terkaget – kaget setelah sadar bahwa aku sudah membenamkan kontolku ke liang memeknya lagi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZF3hAzNYP
“Deeen… aiiih… Nak Wawaaan… kok balik lagi ke sini?” tanyanya setengah berbisik. Namun sorot wajahnya kelihatan ceria, pertanda hatinya senang.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTkjSGAmZJ
“Iya… setelah tau Ema ini ibu tiriku, nafsuku malah semakin menjadi – jadi. Pengen ngentot Ema lagi, “kilahku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbHF3wPW48
“Begitu ya? Hihihihiii… ayo deh. Biar sampai pagi Nak Wawan akan ema ladeni.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5ZGQDmx7f
Maka begitulah… dengan gencar aku mulai mengentot Ema Mimin lagi.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS33KiJpLuh
Tapi ketika ia merintih – rintih lagi, cepat kusumpal mulutnya dengan ciuman dan lumatan. Karena takut suaranya bisa membangunkan Ceu Euis lagi…
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaLscysc1V5
Esok siangnya aku pulang ke rumahku. hari ini adalah hari Sabtu. Jadi aku tidak ngantor.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCl9gnQ5Fq2
Setibanya di rumah, ketika aku mau memasukkan mobilku ke dalam garasi, kulihat ibuku sedang mengelus – elus sedan baruku, hadiah dari Bu Laila itu.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMyVVLZrkPA
Aku pun menghampiri Ibu. Mencium tangan dan sepasang pipinya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvCwoKQHCFH
“Ini mobil barumu Wan?” tanya Ibu sambil mengusap – usap sedan hitamku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtK3t16gKA
“Iya Bu. Hadiah dari bossku,” sahutku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ49f1AChiXG
“Kata Wati, ini mobil mahal sekali harganya. Kenapa bossmu ngasih hadiah mobil semahal ini?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAHV5vLya3
“Mungkin karena prestasi kerjaku bagus aja Bu.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1WAdasl5C
“Baik hati bossmu itu ya. Bossmu itu laki – laki apa perempuan?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kVQGPpWeO
“Perempuan.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YPTQ70fFZ
“Owh… siapa namanya?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfScF4YzwF
“Laila Bu.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCKdy94yjc
“Laila? “Ibu mengerutkan dahinya, “Nama lengkapnya apa?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAe6Ekk95Q
“Kenapa nanya nama lengkapnya? Mau didoain sama Ibu agar dia makin baik padaku?”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2l8EHrN0ua
“Nggak. Mau tau aja.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuIWQgx1dRU
“Nama lengkapnya Laila Qodrati Bu.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9M0RxSa9Mp
“Haaa?! “Ibu tampak kaget, “Ayahmu juga punya adik seibu berlainan ayah, yang namanya Laila Qodrati. Tapi sudah lebih dari duapuluh tahun tak pernah datang ke sini lagi. Entah marah atau kenapa.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiuS7ukr1EO
“O, begitu? Ibu tau nama ayahnya Laila yang adik berlainan ayah dengan ayahku itu? Nanti akan kuperiksa dalam data di kantorku.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBmtLQfLjv
“Nama ayahnya itu Yahya bin Syahroni. Kalau bapaknya ayah namanya Mahmud bin Syamsuddin.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUay0LC1l3
“Waduh… Ibu sampai hafal nama binnya segala ya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXAxplQuNRs
“Orang buta sih kalau udah inget sesuatu, akan inget selamanya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjaxWBNfkss
“Iya. Hari Senin lusa akan kucek di data yang ada di kantorku.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlfasY1tizZ
“Iya Wan. Orang yang bernama Laila Qodrati mungkin banyak. Tapi siapa tau dia itu bibimu sendiri.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBcqOlFemxF
“Iya Bu.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIfXlLYG4v
“Seandainya pun bossmu itu memang adik ayah, diem – diem aja. Gak usah membukanya.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAM5xSQf5HY
“Kenapa?” tanyaku heran.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwPQ0FnTXH2
“Takut mengganggu kariermu. Soalnya Laila itu gak mkau lagi nginjek rumah ini, entah kenapa. Mungkin dia marah atau malu punya saudara nikah sama perempuan buta.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsgMWLJNna6
“Nanti aku periksa dulu datanya di kantor. Siapa tau Bu Laila bossku bukan adik almarhum Ayah.”
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGe23zsPQP7
Biar bagaimana pembicaraan dengan Ibu itu membuat batinku tersentak kaget. Karena seandainya Bu Laila itu adi almarhum Ayah… bagaimana dengan kandungan yang berada di dalam perutnya itu?
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsNWXQ7Q1bD
Mungkin Ibu ada benarnya. Andai pun Bu Laila itu adik almarhum Ayah berlainan ayah, sebaiknya aku tidak membuka apa – apa di depan Bu Laila. Minimal aku harus menunggu sampai anakku yang berada di dalam perut Bu Laila itu lahir.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRO72zq0TR2
Tapi aku jadi tak sabaran. Aku harus mengetahuinya hari ini juga. Dan setelah melihat data di komputer kantor, seandainya pun Bu Laila memang adik almarhum Ayah… aku mau diam – diam saja.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSPV3HpxTzR
Aku hanya masuk ke dalam rumah sebentar. Lalu cuci muka di washtafel kamar mandiku. Dan mengeluarkan lagi mobil lamaku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrt38sgtQ7
Beberapa saat kemudian mobilku sudah kularikan menuju kantorku.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2c3B3GyQf
Dua orang satpam membuka pintu gerbang yang tertutup, karena hari Sabtu Minggu kantorku tutup.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CaWtFUGRU
Setelah turun dari mobilku, aku bergegas menuju lantai 5 dengan lift.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL42oiEAVlM
Kemudian aku masuk ke dalam ruang kerjaku dan langsung mengaktiokan PC yang meyimpan data – data semua orang yang memimpin dan bekerja di perusahaan ini.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOvqA58k1S
Tentu saja nama Bu Laila ada di urutan paling atas.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrmDObYXkVY
Aku hanya membutuhkan nama ayahnya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuy7IAQ2mN7
Setelah mengamati layar monitor, ada tulisan yang baru sekali ini kuperhatikan baik – baik. Bahwa nama lengkap boss sekaligus kekasihku itu adalah Laila Qodrati Yahya.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEil84RKOI
Berarti yang ibu katakan itu memang benar.
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7mSBn1Q6yt
Bahwa Bu Laila itu adik almarhum Ayah…!
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuLxcyuzxt
Lalu apa yang akan terjadi seandainya Bu Laila tahu siapa aku ini sebenarnya? Apakah dia akan membenciku. Karena seperti kata Ibu tadi, Bu Laila tak pernah lagi menginjak rumahku lebih dari duapuluh tahun?
7824Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRXOyuZmRhL
