x
No Plagiarism!hrCuxIX30JmaXC4YCSKdposted on PENANA gambaran Amira8964 copyright protection187PENANAm5j0URSRzI 維尼
191Please respect copyright.PENANARTp4nEZpzm
8964 copyright protection187PENANACrPybuBMfv 維尼
Malam pertama mereka bukan tentang nafsu yang rakus, tapi tentang dua jiwa yang kini tak ada lagi dinding untuk bersembunyi.8964 copyright protection187PENANAoRvC5jbPek 維尼
Aman berdiri di hadapan Amira yang kini sudah tidak bertudung, rambutnya dibiarkan terurai mengikut bahu, dan gaun tidurnya seperti sutera yang menyimpan rahsia. Matanya tak lepas dari wajah lelaki yang kini menjadi suaminya gugup, tapi bersedia.8964 copyright protection187PENANAxUN0ACxjeP 維尼
191Please respect copyright.PENANAhMjh1v3hBN
8964 copyright protection187PENANAVeXu1JZq1R 維尼
Aman melangkah perlahan, memegang tangan Amira yang sejuk dan sedikit bergetar. Mereka berdiri lama dalam senyap, hanya suara kipas dan degupan jantung mereka yang berdialog.8964 copyright protection187PENANAvWWha6sny5 維尼
191Please respect copyright.PENANAWXjAFC4urj
8964 copyright protection187PENANAwGgl986NXe 維尼
“abang.. boleh cium adik?”8964 copyright protection187PENANAEjTv6UreeJ 維尼
suara Aman keluar perlahan, nyaris seperti angin.8964 copyright protection187PENANADYP3IeUhHJ 維尼
191Please respect copyright.PENANA1PuzWwX3CH
8964 copyright protection187PENANAradcTLrEyv 維尼
Amira angguk kecil, wajahnya separuh tunduk.8964 copyright protection187PENANAQb7gWJR4ES 維尼
191Please respect copyright.PENANAqJlRaIWGTJ
8964 copyright protection187PENANAix00Lxt6M1 維尼
Aman merapatkan wajahnya dan dalam jarak sehela nafas, bibir mereka bersentuh buat pertama kalinya. Perlahan. Teragak-agak. Tapi kemudian semakin dalam, semakin lekat. Ciuman itu bukan sekadar bibir bertemu bibir, tapi jiwa yang lama menanti izin untuk menyatu.8964 copyright protection187PENANATxQgPskIzc 維尼
191Please respect copyright.PENANAKaNZmhbcBx
8964 copyright protection187PENANAUX9Vgcu4p4 維尼
Bibir Aman bergerak turun ke pipi, kemudian ke sisi leher Amira yang wangi dan bergetar halus saat disentuh.8964 copyright protection187PENANAO28XtTdGYF 維尼
191Please respect copyright.PENANAjt913dwUpj
8964 copyright protection187PENANA4E51rkkftz 維尼
Dia mengecup leher itu perlahan, penuh rasa dan setiap kali bibirnya menyentuh kulit Amira, gadis itu menahan nafas. Gugup, tapi menyerahkan dirinya dengan rela.8964 copyright protection187PENANAaJeqEUw0VA 維尼
191Please respect copyright.PENANAKgmhzlmBma
8964 copyright protection187PENANATiGDyJ7O7Y 維尼
Tangannya mengusap belakang leher Aman, dan dada mereka mula bersatu dalam degupan yang seirama. Ciuman bergerak semula ke bibir, tapi kali ini lebih lama, lebih rakus sedikit, dan basah.8964 copyright protection187PENANAun4GocQfTz 維尼
191Please respect copyright.PENANA24azBKlJjB
8964 copyright protection187PENANAAvlbehm73H 維尼
---8964 copyright protection187PENANA0fllrsTRkQ 維尼
191Please respect copyright.PENANAYC77jPwGRQ
8964 copyright protection187PENANAFHfhyxNUWl 維尼
Aman menolak Amira perlahan ke katil, tubuhnya mengikut. Mereka berbaring berhadapan. Mata mereka saling membaca keresahan dan kemahuan yang menebal.8964 copyright protection187PENANAIJHH6krtjs 維尼
191Please respect copyright.PENANA9HjPHjNZHC
8964 copyright protection187PENANAZUNklzfXG0 維尼
Amira separuh memejam, ketika Aman mula menanggalkan perlahan tali gaun tidurnya gerakannya sopan, tapi jelas. Bahunya terdedah. Kulitnya panas disentuh. Nafasnya mendalam, pendek-pendek.8964 copyright protection187PENANALyjUp0F3RU 維尼
191Please respect copyright.PENANAwF6Y76QSqF
8964 copyright protection187PENANAzjK4kGdr7p 維尼
“adik tak pandai…” bisik Amira dalam ketawa kecil yang gugup.8964 copyright protection187PENANABgSOHvw21o 維尼
“Tapi adik… serah semuanya.”8964 copyright protection187PENANArHo39UXQUW 維尼
191Please respect copyright.PENANAotITmLQzUa
8964 copyright protection187PENANAhZIYN4DoFZ 維尼
Aman hanya menjawab dengan ciuman di dahi. Lalu dadanya, lalu turun lagi. Ciumannya semakin perlahan, meneroka tubuh adik angkatnya seperti satu peta yang belum pernah dijelajahi.8964 copyright protection187PENANADmQgdCdrkE 維尼
191Please respect copyright.PENANAuyAukOLwbv
8964 copyright protection187PENANArgWKuQIODr 維尼
---8964 copyright protection187PENANAUKgunqNqEH 維尼
191Please respect copyright.PENANA3rMz3IwmoO
8964 copyright protection187PENANAMdPlKrAaPd 維尼
Ketika tangannya menyentuh tempat yang lebih dalam dan rahsia, dia berhenti sejenak. Melihat wajah Amira masih malu, tapi tidak menolak.8964 copyright protection187PENANAzlDQsIgiyZ 維尼
191Please respect copyright.PENANAx104Ceu24M
8964 copyright protection187PENANAWmCefzumpp 維尼
Dia menyentuh titik lembut yang tersembunyi, perlahan, menggunakan sentuhan paling ringan. Amira terpejam kuat, tubuhnya menggeletar sedikit bukan kerana takut, tapi kerana sensasi yang tak pernah dia kenal sebelum ini.8964 copyright protection187PENANA0yIax2qCRh 維尼
191Please respect copyright.PENANAG6ERyVuWhD
8964 copyright protection187PENANAbCDUKSDBHp 維尼
Desahan halus mula keluar, tertahan-tahan.8964 copyright protection187PENANAJsxm3KZ5AX 維尼
Aman perlahan menjelajah dengan lidah, dan ketika dia menemui kawasan paling sensitif g-spot itu tubuh Amira melentik, nafasnya pecah.8964 copyright protection187PENANAWdrOpu7lna 維尼
191Please respect copyright.PENANA3g91pVpnxl
8964 copyright protection187PENANAc0thiSNjgi 維尼
“abang…umphhhh......”8964 copyright protection187PENANAqm9iZ1CpfG 維尼
suara itu keluar dari dalam perut, antara malu dan nikmat, antara tidak percaya dan ketagih.8964 copyright protection187PENANACSzSTzxmZB 維尼
Aman tidak berhenti dia belajar tubuh adik angkatnya membaca setiap tindak balasnya. Dan malam itu, mereka belajar menyatu bukan hanya dengan tubuh, tapi dengan rasa yang dalam.8964 copyright protection187PENANAK4SPywjU5Q 維尼
Tubuh Amira perlahan melengkung di bawah sentuhan Aman, seolah-olah tubuhnya tahu sendiri bagaimana mahu dibelai. Nafasnya makin tidak teratur, dadanya naik turun, dan jemari halusnya menggenggam lengan Aman dengan cengkaman yang semakin kuat.8964 copyright protection187PENANAfv6eEpIctL 維尼
191Please respect copyright.PENANAcwFPlxvXbJ
8964 copyright protection187PENANAQbPClK8Sg9 維尼
Aman bergerak perlahan, seperti menari dalam ruang sempit antara rasa ragu dan yakin. Gerakan pertama itu membuatkan Amira terkejut kecil bibirnya terbuka, tapi tiada kata, hanya desah yang tersekat di kerongkong.8964 copyright protection187PENANAkVrUXzPAu8 維尼
191Please respect copyright.PENANANw9OV6Oqnp
8964 copyright protection187PENANAU7lHC7AOrC 維尼
"abang....”8964 copyright protection187PENANAW70AWuY2bi 維尼
Suara itu keluar dari dasar jiwanya, halus dan bergetar, penuh makna yang tak perlu diterangkan.8964 copyright protection187PENANAEIeKSQ5kGu 維尼
191Please respect copyright.PENANA6subFuiWdu
8964 copyright protection187PENANAs8ajM26wcf 維尼
Degupan jantung mereka berlumba. Dalam ruang senyap yang penuh desir napas, hanya mereka berdua tahu malam itu mereka benar-benar menjadi satu.8964 copyright protection187PENANA3a6k7a5rKl 維尼
Gerakan Aman semakin teratur. Perlahan, sabar… seolah dia membaca reaksi tubuh Amira dari setiap desahan, dari setiap cengkaman halus di bahunya. Setiap kali dia bergerak, tubuh Amira memberi balas getar halus, lenggok kecil yang seolah meminta lebih.
191Please respect copyright.PENANAprNs4pwUF7
Amira bernafas pendek-pendek, seolah tak cukup udara di bilik kecil itu. Tangannya kini menggenggam helaian cadar, jari-jarinya melurut setiap kali Aman menyentuh tempat paling dalam yang belum pernah disentuh sesiapa.
191Please respect copyright.PENANAfXlZkzUgkf
“Abang…”
Dia memanggil lagi, kali ini lebih perlahan, tapi suara itu berdetak dengan debar yang dalam.
191Please respect copyright.PENANAE7PlxQVmLy
191Please respect copyright.PENANAJmdY6tI7NE
191Please respect copyright.PENANAqGhxd1Erqc
Aman tunduk, mengucup dahi adik angkatnya, kemudian turun ke pipi, ke leher, ke bahu mencium sambil tubuhnya tidak berhenti menyatu dengan Amira. Di setiap kucupan, degupan. Di setiap sentuhan, getaran.
191Please respect copyright.PENANAosVnYHNDqt
Mereka saling bernafas dalam rongga yang sama.
191Please respect copyright.PENANAqUM31PdyfB
191Please respect copyright.PENANAaxa1NJX884
---
191Please respect copyright.PENANArkZ5jXvkw9
Tubuh Amira kini bergerak bersama rentak Aman. Tiada lagi ketegangan gugup seperti tadi yang tinggal hanya satu naluri: melepas, dan menerima. Bahagian tubuh yang paling sensitif kini terbuka sepenuhnya, dan Aman tidak lagi menahan dirinya.
191Please respect copyright.PENANAOLsdXLhzad
Dia bergerak lebih dalam, dan tubuh Amira melengkung sekali lagi melentik dalam reaksi yang tak mampu dikawal. Matanya terpejam rapat, bibirnya terkatup separuh, dan tubuhnya… seolah membuak dalam gelombang yang semakin tinggi.
191Please respect copyright.PENANAjzIgVOSWOd
Napas Aman pula kini kasar. Tangannya memegang belakang kepala Amira, mendekatkannya, dan mereka bersatu dalam ciuman panjang basah, dalam, dan penuh desir.
191Please respect copyright.PENANAIt9N7m9As8
Ciuman yang menyekat dunia di luar kamar itu.
191Please respect copyright.PENANAabdw6IpEuc
191Please respect copyright.PENANAJEsgQCdl1D
---
191Please respect copyright.PENANApJA9useLqV
Dan ketika mereka sampai ke puncak, bukan jeritan yang keluar dari bibir Amira. Bukan kata-kata.
191Please respect copyright.PENANAnP5GhQEFtz
Hanya satu dengusan panjang, seperti nafas terakhir sebelum tenggelam ke dalam samudera rasa.
191Please respect copyright.PENANAIcGDMXTeDU
Aman turut menegang, tubuhnya memeluk Amira erat. Nafasnya tak lagi beraturan. Jantungnya seolah berdentum dalam tulang rusuk. Di detik itu, mereka berdua hanyut dalam satu gelombang yang sama bagai kapal yang karam dalam lautan hangat yang tiada batas.
191Please respect copyright.PENANALMYoHotAIi
Detik itu… sunyi. Dan suci.
191Please respect copyright.PENANAxeDBA7M8sC
191Please respect copyright.PENANASIetufr02d
---
191Please respect copyright.PENANANXxlgFJmi1
Kemudian Aman rebah perlahan ke sisi, tangannya masih melingkari pinggang Amira yang keletihan.
191Please respect copyright.PENANAXdmJbaOlRt
Mereka hanya diam. Hanya bunyi kipas dan desiran nafas masing-masing yang tinggal.
191Please respect copyright.PENANAxCMrkO5gPs
Amira menyandar di dada Aman. Matanya terpejam, tapi senyumnya mengembang perlahan.
191Please respect copyright.PENANAPgjiE2fa2t
“Saya tak sangka… begini rasa jadi milik abang.”
191Please respect copyright.PENANAqQ616Z7hmn
191Please respect copyright.PENANAUbCPHJKn27
Aman mengecup ubun-ubunnya.
191Please respect copyright.PENANADYPj1hM9uP
“Saya tak sangka… saya akan ada adik seindah awak.”
191Please respect copyright.PENANADuDjTVXsaK
191Please respect copyright.PENANAEfb3uJYzTr
191Please respect copyright.PENANAxnTsOvn7Rv
Dan malam itu mereka berpelukan masih bersentuhan, masih berpeluh, masih panas tapi hati mereka lebih tenang dari sebelumnya. Malam pertama itu bukan sekadar permainan. Ia permulaan sebuah cerita yang baru.
191Please respect copyright.PENANA28x7NJf6rc
8964 copyright protection187PENANATFobvBMUJM 維尼
216.73.216.239
ns216.73.216.239da2