Kira's POV552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjaAcRpvaKr
PLAK!552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4tmeCdd8PR
Gue mengangkat kepala. Mata gue membelalak.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwTNtiOP40
Sumpah, gue rasa Kak Zia udah gila!552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2opOmitVj0
Bukan hanya gue namun semua orang di main room ini menatap Kak Zia gak percaya. Termasuk Kak Deva juga cowok yang tadi nuduh gue stalker di kamar. Apalagi cowok yang ditamparnya. Sepertinya, ia sudah kehabisan kata-kata.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldFw9GDLl4
Ya Tuhan! Peristiwa aneh apalagi ini?!
x.o.x
"Sekarang, tolong jelaskan. Bagaimana kau bisa ada di kamar Jimin?" Seorang cowok berlesung pipi menginstruksi gue, sepertinya ia pemimpin cowok-cowok disini.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE1wP8nld8q
"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Gue menelan ludah, membasahi tenggorokan yang kering. "Aku tidur di kamarku tapi tiba-tiba terbangun disana!"552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFRWn9AgMDl
"Jangan mencoba berbohong!" Seru seorang cowok yang berkulit paling putih, bahkan putihnya mengalahkan gue, dan berwajah manis bila ia mau tersenyum. "Haruskah kita percaya dengan perempuan gila ini?" Tanyanya menghadap teman-temannya.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡidzflVEUCZ
Gue kembali menundukkan kepala. Entah mengapa daritadi cowok ini terus berkata kasar.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRA1XLhF57S
"Hyung, tolong diam!" Cowok berlesung pipi itu sekali lagi memberikan instruksi. Namun kali ini bukan gue yang diinstruksi, melainkan cowok yang berkulit paling putih tadi.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQWD04YvBh
"Ck, dasar." Cowok berkulit putih itu berdecak.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWyoyNV5oz
"Apa kau mengenal 2 perempuan itu?" Tanya cowok berlesung pipi.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1xa7m1Wkl7
"Ya, mereka adalah seniorku di sekolah." Jawab gue jujur.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXbnYohEIf
"Hey, dengar! Sudah kubilang mereka itu satu komplotan!" Cowok berkulit paling putih itu kembali berbicara.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmsgiG3P0f
"HYUNG! Tolong diam!" Kali ini cowok berlesung pipi itu membentak. "Semuanya akan lebih cepat selesai bila kau mau diam!"552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4RMhNHblnF
"Sudahlah, jangan diributkan. Kita selesaikan baik-baik. Yoongi, tolong biarkan Namjoon menyelesaikan ini." Lerai seorang cowok yang cakep pake banget. Dadanya bidang, wajahnya perfect.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI9k5pk9Exx
"Ck, ssibal! Baiklah, aku akan diam!" Cowok itu kembali berdecak sebal.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJhYtXXIrXT
"Hmm, jadi kau benar-benar tidak tahu bagaimana kau bisa berada di kamar Jimin?" Sekali lagi, cowok berlesung pipi itu kembali bertanya. Entah siapapun namanya tadi, gue udah lupa.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcagH3cNkIs
"Sumpah, aku gak tahu!" Seruku nyaris menangis. "Serius, aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu."552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KvtqGxwl4
"Permisi, sepertinya aku tahu bagaimana Kira bisa sampai di sini." Selak Kak Zia tiba-tiba.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhSZ8ULtJV
"Kira adalah fans Deva. Sedangkan Deva sering bermain di rumahku karena aku adalah sahabatnya. Sudah beberapa bulan terakhir Kira men-stalking Deva melalui kamera CCTV kecil yang ia letakkan di meja belajarku. Sepertinya saat aku dan Deva sedang membuat origami, Kira sedang memperhatikan kami. Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi itu satu-satunya kemungkinan."552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6pca7dtTu
Gue terpaku mendengar kata-kata tersebut. Cengo menatap Kak Zia.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5bmbMkthq
WHAT??!!! Jadi, selama ini Kak Zia udah tau??!552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvh6ueBVvr
Sumpah, gue malu! Kak Zia udah tau kalo gue naruh tuh kamera CCTV di meja belajarnya!552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHbGzv2Tdvr
Njir, gue malu banget sama Kak Zia and Kak Deva!552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGArNv8EnO
Dari dulu, waktu Kak Zia masih satu ekstrakurikuler olim sampe sekarang, gue gak pernah bisa ngibulin Kak Zia.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPEBmLw6vg
Oke, fix, gue pengen mati aja sekarang.
x.o.x
Sekarang pukul setengah dua malam waktu Korea Selatan. Cowok berlesung pipi itu akhirnya menyuruh gue, Kak Zia, dan Kak Deva untuk istirahat di salah satu kamar di dorm ini. Serta menyuruh keenam cowok yang lainnya bubar, memintanya untuk segera beristirahat juga.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMq9nLMKlO
"Apa tak apa satu kamar untuk bertiga?" Sekali lagi cowok ini bertanya memastikan. Suaranya khas sekali.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3P9cX5O0Ua
"Gwenchana." Kak Zia tersenyum. "Ini sudah lebih dari cukup."552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq9QbJXHLhd
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Kalau butuh bantuan, cari saja aku di kamar Jimin, tidak jauh kok, letaknya disana." Balas cowok itu sambil menunjuk kamar yang dimaksud.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpEPEUsoRB
"Kamsahamnida." Kak Zia membungkukkan badannya, disusul oleh Kak Deva kemudian gue.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgy3BdzVAwj
"Sudahlah, tak perlu sampai seperti itu. Tidurlah dengan nyaman dan kita selesaikan masalah ini besok. Percayalah, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Jalja~" Ucap cowok dengan suara khas ini sebelum pergi meninggalkan kami yang akan tidur di kamarnya.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvgUAelym9
Dia sangat baik bukan? Like an angel!! ^^552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0AL3SVq6Qm
"OMG!" Seru Kak Zia saat terduduk di pinggiran ranjang kasur. "Apa yang udah gue lakuin? Lo gila Zi! Gila! Gila! Gila!"552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMsy4iX8CGK
"Udahlah, Zi. Ga usah nyalahin diri lo sendiri. Gue gak nyangka Jungkook oppa bakal kayak gitu." Kak Deva duduk di samping Kak Zia, mencoba menghiburnya.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeKh6xt5xWL
"Tapi Dev, Jungkook oppa pasti mengira gue ini sasaeng fans karena nampar dia!"552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPB7pjezU6A
"Kok bisa?"552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNLRIIPeA6
"Pasti dia mikir, gue ini nampar dia itu cuma bikin agar dia selalu inget gue. Inget kalo gue pernah nampar dia."552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdZ5u6cY9XE
"Yang lo omongin masuk akal." Kak Deva manggut-manggut.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCMotz1wgpC
"Oke, Zi. Lo harus tenang. Besok semuanya akan selesai dengan baik." Kak Zia mencoba menenangkan dirinya sendiri.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8OWYfSkDL
"Kak Zia..." Panggil gue pelan, agak takut.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOhualEXqV
Kak Zia menoleh.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9VhvMpX9Iy
"Sejak kapan kakak sadar gue masang kamera CCTV di kamar kakak?" Tanya gue takut-takut.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJfpfR2CKhP
"Sejak lo pertama kali masang." Jawab Kak Zia dengan entengnya.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4GGWnVknPo
"E, e, em, sorry Kak Zia. Dan Kak Deva, sorry buat nge-stalk sejauh ini." Gue menundukkan kepala.552Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UQ7xfA950
Oke, fix, Ra! Malu-maluin tau!
