Kira's POV485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRybsj4R3x
PLAK!485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi9v4PLRlcq
Gue mengangkat kepala. Mata gue membelalak.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGSAPn0svm
Sumpah, gue rasa Kak Zia udah gila!485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡREasQXH9JB
Bukan hanya gue namun semua orang di main room ini menatap Kak Zia gak percaya. Termasuk Kak Deva juga cowok yang tadi nuduh gue stalker di kamar. Apalagi cowok yang ditamparnya. Sepertinya, ia sudah kehabisan kata-kata.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrpbPFOt1vr
Ya Tuhan! Peristiwa aneh apalagi ini?!
x.o.x
"Sekarang, tolong jelaskan. Bagaimana kau bisa ada di kamar Jimin?" Seorang cowok berlesung pipi menginstruksi gue, sepertinya ia pemimpin cowok-cowok disini.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHcmujfGGv
"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Gue menelan ludah, membasahi tenggorokan yang kering. "Aku tidur di kamarku tapi tiba-tiba terbangun disana!"485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO02mDG3nfr
"Jangan mencoba berbohong!" Seru seorang cowok yang berkulit paling putih, bahkan putihnya mengalahkan gue, dan berwajah manis bila ia mau tersenyum. "Haruskah kita percaya dengan perempuan gila ini?" Tanyanya menghadap teman-temannya.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkzMDFYbqxJ
Gue kembali menundukkan kepala. Entah mengapa daritadi cowok ini terus berkata kasar.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡghljRAQQZC
"Hyung, tolong diam!" Cowok berlesung pipi itu sekali lagi memberikan instruksi. Namun kali ini bukan gue yang diinstruksi, melainkan cowok yang berkulit paling putih tadi.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVIkhaDtMce
"Ck, dasar." Cowok berkulit putih itu berdecak.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9xwoatW4z
"Apa kau mengenal 2 perempuan itu?" Tanya cowok berlesung pipi.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEnzbuGKVdX
"Ya, mereka adalah seniorku di sekolah." Jawab gue jujur.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnW2r7b4C0
"Hey, dengar! Sudah kubilang mereka itu satu komplotan!" Cowok berkulit paling putih itu kembali berbicara.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKN6sUnkaoT
"HYUNG! Tolong diam!" Kali ini cowok berlesung pipi itu membentak. "Semuanya akan lebih cepat selesai bila kau mau diam!"485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSUAIosrpRv
"Sudahlah, jangan diributkan. Kita selesaikan baik-baik. Yoongi, tolong biarkan Namjoon menyelesaikan ini." Lerai seorang cowok yang cakep pake banget. Dadanya bidang, wajahnya perfect.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8MVljBiO6
"Ck, ssibal! Baiklah, aku akan diam!" Cowok itu kembali berdecak sebal.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXYxFN5D33
"Hmm, jadi kau benar-benar tidak tahu bagaimana kau bisa berada di kamar Jimin?" Sekali lagi, cowok berlesung pipi itu kembali bertanya. Entah siapapun namanya tadi, gue udah lupa.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXg24xLynZ
"Sumpah, aku gak tahu!" Seruku nyaris menangis. "Serius, aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu."485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOO2dDUAn6
"Permisi, sepertinya aku tahu bagaimana Kira bisa sampai di sini." Selak Kak Zia tiba-tiba.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd2EfAdWb89
"Kira adalah fans Deva. Sedangkan Deva sering bermain di rumahku karena aku adalah sahabatnya. Sudah beberapa bulan terakhir Kira men-stalking Deva melalui kamera CCTV kecil yang ia letakkan di meja belajarku. Sepertinya saat aku dan Deva sedang membuat origami, Kira sedang memperhatikan kami. Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi itu satu-satunya kemungkinan."485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7fzvchFg3
Gue terpaku mendengar kata-kata tersebut. Cengo menatap Kak Zia.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlscjJqYW4r
WHAT??!!! Jadi, selama ini Kak Zia udah tau??!485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Tqv8UWZzC
Sumpah, gue malu! Kak Zia udah tau kalo gue naruh tuh kamera CCTV di meja belajarnya!485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6dNT2pOywr
Njir, gue malu banget sama Kak Zia and Kak Deva!485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswiwWTpLIK
Dari dulu, waktu Kak Zia masih satu ekstrakurikuler olim sampe sekarang, gue gak pernah bisa ngibulin Kak Zia.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPuoCdnT0hn
Oke, fix, gue pengen mati aja sekarang.
x.o.x
Sekarang pukul setengah dua malam waktu Korea Selatan. Cowok berlesung pipi itu akhirnya menyuruh gue, Kak Zia, dan Kak Deva untuk istirahat di salah satu kamar di dorm ini. Serta menyuruh keenam cowok yang lainnya bubar, memintanya untuk segera beristirahat juga.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6evv9D7CAq
"Apa tak apa satu kamar untuk bertiga?" Sekali lagi cowok ini bertanya memastikan. Suaranya khas sekali.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHiicApyk61
"Gwenchana." Kak Zia tersenyum. "Ini sudah lebih dari cukup."485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuerBNRHRCS
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Kalau butuh bantuan, cari saja aku di kamar Jimin, tidak jauh kok, letaknya disana." Balas cowok itu sambil menunjuk kamar yang dimaksud.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCupXxhSIC
"Kamsahamnida." Kak Zia membungkukkan badannya, disusul oleh Kak Deva kemudian gue.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYxjou4oDG
"Sudahlah, tak perlu sampai seperti itu. Tidurlah dengan nyaman dan kita selesaikan masalah ini besok. Percayalah, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Jalja~" Ucap cowok dengan suara khas ini sebelum pergi meninggalkan kami yang akan tidur di kamarnya.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCzKnh0dMv
Dia sangat baik bukan? Like an angel!! ^^485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNZzP94ONC
"OMG!" Seru Kak Zia saat terduduk di pinggiran ranjang kasur. "Apa yang udah gue lakuin? Lo gila Zi! Gila! Gila! Gila!"485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBF1HHf5cNk
"Udahlah, Zi. Ga usah nyalahin diri lo sendiri. Gue gak nyangka Jungkook oppa bakal kayak gitu." Kak Deva duduk di samping Kak Zia, mencoba menghiburnya.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU7JGrjGkfL
"Tapi Dev, Jungkook oppa pasti mengira gue ini sasaeng fans karena nampar dia!"485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcllag2dBpN
"Kok bisa?"485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKTTy6TKJo
"Pasti dia mikir, gue ini nampar dia itu cuma bikin agar dia selalu inget gue. Inget kalo gue pernah nampar dia."485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuEkoqMDUT
"Yang lo omongin masuk akal." Kak Deva manggut-manggut.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOHSgJSOyk
"Oke, Zi. Lo harus tenang. Besok semuanya akan selesai dengan baik." Kak Zia mencoba menenangkan dirinya sendiri.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpjXigwMpbI
"Kak Zia..." Panggil gue pelan, agak takut.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEaL3rOjdtU
Kak Zia menoleh.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsMEZSdBUAp
"Sejak kapan kakak sadar gue masang kamera CCTV di kamar kakak?" Tanya gue takut-takut.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVYUGyW0xhi
"Sejak lo pertama kali masang." Jawab Kak Zia dengan entengnya.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡck7cN745Rm
"E, e, em, sorry Kak Zia. Dan Kak Deva, sorry buat nge-stalk sejauh ini." Gue menundukkan kepala.485Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7A6rg153gd
Oke, fix, Ra! Malu-maluin tau!
