7. Sinta
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTqLBhHs37j
Sinta sebenarnya adalah tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumahku, yang dulu aku kenal sebagai teman dan orang yang selalu bepergian bersama Ummi.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYc8TUXzriD
Saat dimana ayahku meninggal, aku mengingat Sinta sebagai malaikat penyelamat karena hanya dialah satu-satunya orang yang tampak peduli dengan kebingunganku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLIJhMTPjg
Waktu itu umurku masih 9 tahun, dan aku belum terlalu mengerti dengan konsep kematian yang tampak mengejutkan semua orang kecuali Ummi sendiri.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fmqejnSiM
Semuanya tampak datang ke rumah untuk menenangkan Ummi, memeluk Ummi hingga ikut menangis bersama. Sedangkan tak ada satu pun di antara mereka yang menginginkanku kecuali Sinta seorang.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJcTKOnSbg
Dan dari saat itu, aku mulai mengira sebagai salah satu keluarga terdekatku setelah Ummi.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ50yDYBZk0R
Semenjak itu Sinta mulai lebih sering datang ke rumah, Ummi yang masih larut dalam kesedihan saat ditinggal oleh ayah, mulai jatuh sakit dan membuatku terabaikan.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB9WO9GuxtL
Hingga akhirnya Ummi memutuskan untuk memperkerjakan Sinta sebagai Asisten Rumah Tangga kami dan mengurus segala keperluanku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3iTiH7VBK
Karena itulah Sinta dan Ummi terlihat sangat akrab meskipun status mereka adalah majikan dan pembantu.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNUgGwprNu
Sinta sendiri sekarang sudah berumur 29 tahun. Dia perempuan kelahiran tanah Sunda yang terkenal cantik dan pandai merawat diri.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMpgdVzQjl
Dulunya Sinta putus sekolah dan mengirim orang tuanya untuk menjadi TKW di taiwan selama 3 tahun. Namun entah karena masalah apa, Sinta kembali pulang ke rumah diumurnya yang masih sangat muda dan mulai berteman dengan Ummi sejak saat itu.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7EW6lXviR
Sinta sendiri aku kenal sebagai perempuan yang bodo amat dengan lingkungan dan kata-kata orang. Dia selalu memakai pakaian seksi dan serba terbuka, celana yang dipakainya selalu tampak kekurangan bahan, hingga warna rambut yang sering bergonta ganti.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mGJL8EFdt
Postur tubuh Sinta cukup mungil dan kurus, namun tidak dengan aset wanitanya yang menyegarkan mata para lelaki yang melihatnya. la mempunyai payudara berukuran 34D dan pantat yang semok melengkung sempurna.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaR3L0Ty0I7
Di beberapa bagian tubuhnya, saya melihat ada beberapa tatto kecil dan beberapa tindikan di telinga serta di bagian lidahnya.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8fn7On6Ud9
Karena penampilannya seperti itu, saat aku mulai beranjak dewasa dan mulai menunjukkan ketertarikanku kepada wanita, aku sangat terobsesi dengan Sinta.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8pY5PvFtf4
Lekuk tubuh yang sering kali dia lihat membuat nafsuku ikut naik setiap aku melihatnya. Dadanya yang menonjol menjadi fantasi utamaku. Celananya yang cukup lebar juga menjadi bahan saat melampiaskan nafsuku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJ6ywsVL1A
Lebih lagi karena Sinta sangat hobi berkontak fisik, dia sangat suka berpelukan, menggandeng tangan, bergelayutan di bahu atau bahkan berciuman secara tiba-tiba.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZjsrlenrTn
Aku bisa katakan, kalau Sinta adalah salah satu penyebab kenapa aku bisa kecanduan beronani sampai sekarang.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5K5YVXklQ
Karena dulu, setiap malam aku selalu mengocok penis mungilku sambil membayangkan betapa menariknya pembantuku itu.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGic1Fv13Z
"Sekarang udah denger kan Lif? Ummi mu sama Markus ngapain?" Ucap Sinta melihat ke arahku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtnePcd2WwC
Aku masih ingat, dalam kepura-puraanku belum sadar.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9H7oVG15hw
“Yaelah masih aja pura-pura.” Lanjut Sinta tersenyum, "Tititmu itu loh keliatan ngaceng!" Sambungnya menunjuk.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyMN1jddDvI
Karena panik, akupun langsung membuka mata dan melihat ke arah selangkanganku yang tertutup selimut.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtarT4iTwn
Sinta tertawa, "Candryaaa....Bercandryaaa." Ucapnya meledekku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6nNKZZJusl
"Apaan sih Mbak! Ga lucu!" Ketusku merasa sangat malu, aku menarik ujung selimut dan setengah menutup mukaku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RH9PhxEbD
“Lagian siapa suruh pura-pura.” Kata Sinta gemas berjalan ke arah sampingku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaG8SXhE9Rt
Dia tampak membuka kantong kresek yang dibawanya tadi dan mengeluarkan sebuah apel merah dari sana, "Makan buah dulu nih." Ucapannya mulai mengupas.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwawRTTBYYL
“Mba--mbak tau darimana kalau Alif udah bangun?” Tanyaku tergugup.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSunkv4s6D
"Itu keliatan jelas matamu kebuka dikit." Jawabnya sambil tertawa.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBp7h2gcRx
Aku teringat, “Kalau seandainya Sinta saja bisa sadar kalau aku sudah siuman, berarti Ummi juga sudah tau?” Tanyaku dalam hati.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNoyWnbSvIH
Namun bak seorang cenayang, Sinta lalu menjawab, "Tenang aja! Ummimu lagi ga fokus kok tadi."
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VUaZYXR1H
“Darimana Mbak tau?” Tanyaku balik.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzxbppNQtc
"Ya taulah!! Mbakmu ini udah hapal dari A sampai Z tentang Ummi kamu!! Dia kalau udah fokus ngomong, ga sadar sama sekitarnya." Sinta menyodorkan sepotong buah apel ke mulutku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeP30bjdDTb
Dengan santai aku juga menyambutnya dan mulai memakan buah kesukaanku itu untuk mengembalikan sedikit tenagaku yang hilang.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZtaPsHilC
"Lif!! Lif! Bisa-bisanya kamu menguping pembicaraan orang tua." Ucap Sinta menggeleng. "Ga baik loh itu." Sambungnya menasehati seolah-olah aku adalah anak kecil.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDRdXFzD9p
Dan aku berdengus kesal, "Alif juga sudah gede kok Mbak!" Jawabku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgVGO0g4FC
"Gede darimana kalau makan buah aja masih disuapin kayak gini." Sinta menyuapiku lagi.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsnVU6DCuBm
"Lagian kalau udah gede, harusnya kamu marah dong pas denger Ummi kamu berbuat yang tidak-tidak sama pembuli mu itu." Sambung Sinta. “Ini malah pura-pura ga sadar. Lanjutnya lagi tertawa.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡickkDkOoPo
Sedangkan aku tercekat diam, merasa kalau apa yang Sinta katakan ada benarnya juga. Kenapa aku tidak marah dan kenapa pula aku harus berpura-pura masih belum sadar hanya untuk menguping pembicaraan Ummi dan Sinta tentang Markus.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplW6Ern0Ca
“Alif ga beranikan buat ngelarang Ummi atau melawan Markus?” Tanya Sinta beranjak duduk di sampingku yang terbaring di kasur.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUqon946Fmy
"Itu tandanya Alif masih kecil! Masih tertidur, masih mani." Sambungnya tersenyum.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wNa9G9TdR
"Aa-Alif ga kayak gitu yaa Mbak!!" Balasku tergugup memprotes.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdE4Ex5Yn0r
Kurasakan tangan Sinta tiba-tiba bergerak ke arah perutku, "Gapapa, Alif akui saja!! Ga semua cowo bisa jadi pejantan kayak Markus." Ucapannya mengelus pelan dibalik selimut.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBdaFhd5H0
“Mba--mbak ngapain?!” Gugupku bertanya.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVeJMRrecF
Badanku kemudian gemetar saat tangan halus Sinta itu bermain-main di pangkal pahaku, ingin sekali aku mendorong pinggulku ke atas agar telapak tangan itu bisa sampai membekukan penisku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTh09gJc9wo
"Kenapa? Kalau gak suka lawan dong!" Tantang Sinta dengan suara yang sangat genit.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUqUIfOlEm
Sinta sendiri pasti sudah tau kalau aku sedang menikmati apa yang dia lakukan padaku, sehingga dia tau aku tidak berani meminta untuk berhenti.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv5mrF0iR9Y
Dia terus mengelus tubuhku dengan tangan, dari bagian perut ke pangkal paha, dari pangkal paha kembali ke bagian perut lagi.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYee0l8E5x
Sedangkan aku hanya ingat mencoba mengendalikan nafasku yang mulai berburu sambil menatap payudara Sinta yang besar dibalik kaos warna putihnya. Aku nanar menatap wajah dan mulut, menatap rambut dan mata.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpy2tSLEhwk
Berharap sekali Sinta menyentuhku lebih dalam, atau membiarkanku badannya. untuk disentuh
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbEWInnpblu
"Tuh!! Berani kan?" Sambung Sinta menghentikan godaannya. "Itu tandanya Alif masih kecil!!" Ledeknya lagi beringsut.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzPabSjNWzu
"Eng--enggak!! Alif udah gede! Protesku dengan lantang mengarahkan memegang payudaranya. Diterima
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZ5nRLT3Ki
Sedangkan Sinta hanya menatap geli, dia kembali duduk di sebelahku dengan wajah yang menantang serta membusungkan dada ke arahku, "Mau apa? Mau nenen?" tantangnya padaku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDzEtBRBEaz
"Errrr... Eng-engg." Saya tercekat, tidak dapat mengeluarkan satu kata pun.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XTRaQ48DP
Dalam aksiku yang spontan karena mengeluarkan adrenalin itu, aku merasakan keringat dingin mengucur akibat pompaan darah di jantungku menjadi sangat cepat. Aku bahkan tidak menggerakkannya untuk sekedar mengelus ataupun meremas payudara Sinta.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0HElacpJ4
Berpikir untuk bisa mesum dan melakukan hal- hal yang pernah ku lihat di bokep saja aku tidak berani.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeV51worbTF
"Iya kan!" Sinta tertawa, “Air mani banget!” ucapnya mencibir sambil benar-benar beranjak dari kasur.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUsFXBZy270
"Udah! Alif teh mending nonton bokep atau coli aja." Sinta mencibir, "Belum cukup mental buat enak-enak sama cewe!" kerling Sinta kemudian.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzgpRtXohE5
Aku merasa begitu terhina dan malu disaat yang bersamaan, tapi apa yang Sinta katakan tidak sepenuhnya salah karena aku benar-benar merasa tidak punya petunjuk sama sekali jika aku dihadapkan dengan kejadian seperti tadi.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalPPzKf20V
Benar bahwa aku sering sekali menonton bokep dan melihat adegan-adegan apa saja yang dilakukan sepasang pria dan wanita itu di dalamnya. Tapi ketika aku dihadapkan pada situasi yang sama di dunia nyata, aku seperti kehilangan arah. Bibirku tiba-tiba kelu, diterima tiba-tiba mematung, hingga otakku seperti tidak bisa berpikir dengan baik.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr2HWhbPczB
"Masalah Ummimu gausah dipikirin!" Sinta kembali ke tempat tidur dengan membawa gelas air putih dan menyodorkannya ke dalam ruangan, "Ummi kamu sudah gede! Bisa jaga diri sendiri!" sambungnya tersenyum.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPSUkAYCH5
"Ta-tapi Mbak?"
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFxNB6pQ8d
Tapi apa? Alif mikir Ummi udah kelewatan gitu?" tanya Sinta saya,
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ0fQ9WcPgM
Dan aku mengangguk mengiyakan.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTlpjrNNbSn
"Lif! Ummi kamu sudah jadi janda 9 tahun." Kata Sinta menghela nafas, "Biarin dia punya kesenangan juga kali. Capek dan pusing pasti ngurus kamu sama kerja."
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0nZt2Z21j7
"Tapi Mbak!"
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLOITH5mlns
Tapi apalagi? Kamu gasuka kalau Ummi ngelakuinnya sama Markus?"
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLumYG2iMg9
Aku mengangguk lagi.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrg5P5F63Us
"Kenapa? Karena dia udah ngebuli kamu trus kamu balas dendam sama dia?" Tanya Sinta menyudutkanku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUlpZ4MlvkS
"Iya." Jawabku menunduk.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZUzFP4lyj
"Jadi kamu lebih suka Ummi sama cowo lain daripada sama Markus??" Sinta bertanya.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6R1MQGKIb5
Kali ini aku menggeleng, "Alif ga suka Ummi sama cowo manapun!"
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQkvdLHzPu
"HAHAHA!! Sudah Mbak Duga!" jawab Sinta berlari-bahak.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJjx8DuLEj
"Maksud Mbak?"
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UghbQjVvW
“Alif sange sama Ummi Alif sendiri ya?” Tanya balik Sinta dengan frontalnya.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZk2MOVIaN
Yang entah kenapa membuatku tergugup seperti tertangkap basah, "Ma-mana ada!!" sanggahku tidak terima.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNVXIjvLft9
“Udah ketebak kok gausah boong!” Sinta mencibirku. "Tapi mau bagaimana pun Alif cemburu, Alif gabisa milik Ummi kayak Markus!!"
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiN59V8EXcx
"Kenapa gabisa?? Alif kan anaknya!!" protesku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCBFqDqCIh
Membuat Sinta menatap geli, "Ya justru karena Alif anaknya Ummi, jadi Alif gabisa ngelakuin hal-hal kayak gitu sama Ummi!!" balas Sinta dengan tegas. Mematah dan menyadarkanku bahwa memang benar aku tidak bisa menyimpan rasa terlarang ini lebih lama lagi.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6b6juebl5
Aku pun baru sadar, bahwa kemarahanku kepada Markus bukan karena dia telah membuliku lalu menargetkan Ummi selanjutnya. Amarahku pada Markus ternyata adalah kemarahan seorang pria yang tidak suka dibantah oleh laki-laki lain. Yaitu sebuah rasa yang menakjubkan.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH4tAx4xpPd
"Lagian Alif mau ngapain sama Ummi kalau burung Alif kecil begitu!!" Kikik Sinta mencemoohku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVYzrmjpqed
"Emang Mbak tau darimana sih ukuran punya Alif!!" Protesku sangat-sangat tidak menerima kehangatan Sinta tersebut.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGUITa4Ucv
"Dari dulu lah! Alif kan sering coli di tempat ruang cucian!"
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwy7St6B7oX
BLETARRRRRRR!!! Lagi-lagi aku dibuat kaget seakan ingin terlompat.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiaBPWYw2nh
"Kamu tuh ga sadar apa yah? Kan tempat cucian keliatan jelas dari jendela kamar belakang!!" kikik Sinta dengan geli.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6vZi3lWG2
"Mana ada! Itu kan kacanya gelap Mbak!" Aku membela diri.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡReypZCVq2d
"Ya gelap dari luar kan! Dari dalam mah keliatan jelas banget!!" Sambung Sinta memberitahuku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRBJVXnzAtn
Badanku seketika melemas dan kehilangan tenaga saat mendengarnya. Tidak dapat saya gambarkan betapa malunya perasaanku karena ternyata selama ini Sinta diam-diam selalu melihat kegiatan senam lima jariku dari dalam kamar yang memang biasa dia pakal untuk beristirahat sementara.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO7FJnzWlGP
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZ9zbvmkxL
“Ke-kenapa Mbak diam aja?!!” tanyaku gemetaran.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX0l6fdg1zV
"Ya trus Mbak harus ngapain? Marahin kamu lagi coli gitu?" Sinta tertawa terbahak-bahak.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2uAxKbnFB
Aku kemudian cengengesan serasa menggaruk tengkukku yang tidak gatal, mencoba menyembunyikan rasa malu dan salah tingkahku yang kian membuatku tidak bisa lagi berkata-kata di depan Sinta.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrfeeh7XzGe
“Tru-trus menurut Mbak, Alif harus ngapain sekarang?” tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan. "Tentang Ummi dan Markus maksudnya." Aku mempertegas.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlP8yW6bqOl
"Yang pasti Alif mau gak mau harus pasrah!" Balas Sinta duduk kembali di sampingku kembali, "Atau kalau berani ya Markusnya!" lawan
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRU5nx0aQ8
"Gila aja! Mbak sendiri udah tau kan Markus orangnya gimana!" balasku bergidik ngeri.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQwHrIBi4n
Membuat Sinta kembali tertawa, "Hahaha iya.. Kamu yang kek bencong ini mana bisa ya ngelawan dia." Ucapan Sinta mencubit daguku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfcR2StCzvX
"Mbak kok tega sih sama Alif!!" protesku yang kini bukan lagi dengan amarah, namun dengan rasa berkecil hati.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ZhJ0my5UX
Sinta lalu tersenyum, "Bukannya Mbak tega! Tapi emang Alif tuh rada-rada mirip perempuan!" sambungnya berkata jujur.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzzgwgn5FtM
"Tapi Alif bukan banci!!" berteriak dengan mata. yang mulai berair. Benar-benar rasanya menyakitkan.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLSQtt8Wk6H
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70OB2XFLgQ
Tapi Sinta seakan santai saja melihatku, "Gini aja! Kita taruhan gimana?" tanya Sinta padaku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi4Myb4lwBb
“Taruhan apa?” tanyaku balik penasaran.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTuzJfaM8G
"Kita taruhan sekarang! Mbak bakalan bantuin Alif coli pake tangan Mbak!" balas Sinta menjawab, "Tapi Alif ga boleh pegang-pegang badan Mbak!" sambungnya lagi.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5qlI5sUbg
Sedangkan aku meneguk ludahku menyimak dan membayangkan pertaruhan gila macam apa yang diusulkan Sinta.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmR6QQvmWOs
Kalau Alif bisa bertahan waktu Mbak coliin Alif selama 3 menit. Mbak akan akui kalau Alif beneran cowo tulen dan Mbak akan bantuin Alif coli terus pake tangan Mbak Sinta menjelaskan aturannya.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2bBwhYjSQ
"Tapii!! Kalau Alif keluar duluan sebelum 3 menit, Alif harus ngakuin kalau Alif itu banci dan cemen!" Tegas Sinta berakhir.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiPjQknFn9U
"Gimana?? Berani gak??" Tanyanya padaku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5fBBv3DHsW
Aku kemudian diam sejenak, mencoba menimang-nimang taruhan bodoh yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Akan tetapi aku yang memang tidak menerima saat dikatai banci oleh Sinta, tertantang untuk menerima taruhan ini. Apalagi jika aku menang, aku bisa meminta Sinta untuk mengocok penisku kapanpun aku mau.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7R5aruCMQ
Setelah aku mengingat-ingat pula, selama ini aku mampu bertahan 10 hingga 15 menit saat aku coli dengan perasaan takut sendiri, sehingga aku berasumsi bahwa 3 menit hanyalah waktu yang sebentar.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88ng8sIYuk
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkIshZXmCNi
"Oke! Berani!!" ucapku mantap menerima tantangan.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3FeBpNfvdt
Sinta lalu cekikikan seperti sudah merasa menang duluan, "Oke! Alif rebahan disitu!" perintahnya yang langsung naik menghadap selangkanganku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5J1UMox58
Saat itu, rasa cemas mulai menghinggapiku. Karena saat Sinta menyingkap selimut yang menutupi badanku, dibawah sana penisku langsung bereaksi dengan menegangkan keras.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy8JG9eVZJv
Gairahku juga ikut bangkit karena bau wangi parfum yang Sinta gunakan tercium begitu. merangsang, serta posisi duduknya yang dibuat seolah-olah sengaja menampilkan lengkungan pantatnya dari samping sangat memanjakan mata.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQyRpMjEef
"Waduhh!!" Aku merasa kelimpungan di dalam hati.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyxAcBBlRS
Tidak sadar kalau ternyata Sinta sudah bergerak cepat hingga dia berhasil melorotkan celana pasien rumah sakit yang ku pakai hingga ke bagian lututku, juga selanjutnya dengan celana dalamku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55Uc7EQi3u
"Udah keras banget," bisik Sinta dengan sedikit tertawa. "Tapi kok tetap kecil ya??!" Sambil melirik ke arahku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7uxjaQYUe
Sinta kemudian meraih penisku dan perlahan mengocoknya dengan menggunakan tiga jari tangan yang begitu lentik. Sinta mulai mengocok penisku secara perlahan dengan gerakan mengurut Kocokannya bisa terasa sangat lembut, berirama dan melatih.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pSBxX9vGJ
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLE6NprBDF
Badanku seketika dibuat meremang nikmat, baru kali ini aku merasakan penisku disentuh oleh orang lain selain diriku sendiri. Aku kemudian teringat dengan video-video bokep yang sering ku tonton, dimana pemeran si pria langsung merem melek saat si wanita mulai mengocok penisnya.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGLOAQtpcU
"Uuuugggghhhhh...," Aku tak sengaja melelenguh.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyECbiOoQ8I
Mungkin inilah kenikmatan yang memabukkannya, rasanya sangat-sangat berbeda ketika saya melakukannya sendiri dengan persetujuan. Bicara tentang pengalaman, pastinya ini menjadi pengalaman pertama yang akan saya ingat sepanjang umur.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBEhbMlKSE
"Baru juga beberapa detik! Udah mendesah aja!" Ledek Sinta terikik. "Kuat gak nih tiga menit??!" Sinta juga tidak henti-hentinya-hentinya-henti meledekku dengan suara yang entah kenapa terdengar semakin seksi dan menggoda.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XoOPsBJ3P
Selanjutnya dia meludahi penisku, kemudian dia meratakan liurnya hingga batang penisku itu mengkilap dalam genggaman tangan yang putih. Aku merasakan kedutan demi kedutan di setiap permukaan penisku hingga aku tidak tahan untuk tidak menggerakannya.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLYPnJ29Q2s
“Hehehe.. Nakal juga kamu tititnya bisa ngangguk-ngangguk,” ucap Sinta dengan gemas.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8jXl4KwMUW
Tangannya masih naik turun mengurutkan penisku, dan dalam setiap kocokannya itu seolah menghantarkan sengatan arus listrik yang bisa aku rasakan menjalar ke seluruh tubuhku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLO19wYnLZ
sepertinya memang Sinta sudah sering melakukan ini. Karena terbukti dia sangat pandai membuatku merasa tajam sehingga mataku merem melek dan menggenggam tangan kuat-kuat agar desahan selanjutnya tak keluar dari mulutku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUqq9iMR4fX
"Kayak gini mau nyaingin punya Markus?? Ngimpi!" Berbarengan dengan kocokan tangan, Sinta juga tetap menegaskanku dengan kata-katanya.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQzOd54Dks
Apalagi ketika Sinta sengaja menggunakan tangan satunya lagi untuk menggesek ujung kepala penisku dan mengenai lubang pipisnya, yang membuat pinggulku sampai bergetar geli dan mengangkat-angkat keatas.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQzhoAiJqHH
"Mbb-mmbaaakk!!" panggilku parau.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm591QPyvGr
Geli, hangat dan basah terasa diseluruh bagian selangkanganku. Ternyata seenak ini rasanya saat seorang pria dikocok oleh seorang wanita.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡducL4jDMMU
"Kenapa?? mau keluarr??" Sinta tersenyum menggoda.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡms6H9QlPxC
Sedangkan aku berkelojotan luar biasa. Mengerang dan menutup mulutku rapat-rapat saat dia mulai mengocok dengan tempo cepat. Seketika itu aku langsung mendongak dan mengerang pelan menikmati semua ini, "Hehehehe... Baru semenit loh!" Sinta masih tertawa dengan ledekannya.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgtvolI0BWi
"Ayo! Ayo! Bancinya Mbak keluarin pejunya buruan!!" semangat Sinta yang menghinaku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGNnJIewdW
Namun entah kenapa malah semakin menambah gairahku. Membuat mani yang berada dalam zakarku langsung memberontak ingin segera keluar.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRzQ4MAAYd2
Aku merem melek, merasakan titik kegelian berkumpul di bawah perutku dan meminta penuntasan segera.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQ8ollLNLr
Tapi, menyadari penisku tengah berkedut-kedut akan mengeluarkan maninya, Sinta langsung menarik tangan dari penisku sehingga puncak kenikmatan yang akan aku sambut dalam kegembiraan itu berakhir tanggung jawab.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIE4LfsaqXG
"Tapi boong!!" tawa Sinta melesat-bahak.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL2h6iTTO1c
Delapan semburan air mani kemudian langsung menyemprot keatas dengan sendirinya karena rangsangan dari tangan Sinta berhenti tepat sebelum ejakulasiku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7y9pcSWdw
CROTTT!! CROOOTTTTT!! CRRROOTTT!! CROOOTTT!!
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6983BeDPmx
Pinggulku bergetar hebat menyambutnya hingga membuat Sinta sedikit tertawa melihat seluruh badanku kelojotan.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbJjXIl5OYf
"Yeaaaaayyy Mbak yang menang!!" teriak Sinta yang terdengar samar-samar di telingaku.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLzDxZjU3L
Sedangkan aku sedang terbang dalam awan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
12236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrNLGopf2N
Bersambung......
ns216.73.216.238da2
