“Aakkkhhhh….ssshhhhh….”, tubuh Widya bergetar sambil kedua tangannya ia tekan ke arah selangkangannya yang sedang mengucurkan cairan dan Dildo yang berada di dalam terlihat menonjol dibalik celana Leggings nya.
11083Please respect copyright.PENANAIwY5zUyD8K
“Yang benar saja….tante Widya orgasme?”, Kaget Deni melihat pemandangan erotis di depannya secara langsung.
11083Please respect copyright.PENANA5LD95iEb8D
Mata Widya sampai terpejam menikmati sensasi tersebut. Bukan bergetar biasa, namun tubuhnya bergetar dengan hebat sampai buah dadanya yang tak memakai bra ikut bergoyang.
11083Please respect copyright.PENANADVbUGkEQSr
“Shit!!! Sange berat gue liatnya”
11083Please respect copyright.PENANA5pLrxO1uyc
Deni yang melihatnya secara langsung tak mungkin bila dirinya tak merasakan nafsu yang membuat kontolnya tegang maksimal dari balik celana Jeans yang ia pakai. Walau bahan celana Jeans tebal, tapi hal tersebut tak bisa menyembunyikan tonjolan besar pada selangkangan Deni mulai memaksa untuk memberontak keluar.
11083Please respect copyright.PENANA1bbq7DPzSB
Widya yang masih diserang orgasme nikmat nan panjangnya itu tak sadar saat teman anaknya itu maju mendekatinya. Matanya masih terpejam, tubuhnya bergetar dan kedua kakinya ia silangkan dengan rapat menikmati rasa nikmat yang tengah melandanya. Karna pahanya yang menyilang membuat Dildo karet yang berada di dalam memek Widya menjadi semakin tertekan ke dalam dan hak tersebut makin membuat Widya melayang tak sadar dengan apa yang ja lakukan.
11083Please respect copyright.PENANA0pervznM1f
“Tan…tante kenapa?”, Deni mencoba bertanya dengan berpura-pura tak tau apa yang sedang Widya alami.
11083Please respect copyright.PENANAmtrTtl2fAl
Beberapa kali Deni bersuara untuk menyadarkan Widya kembali dan pada panggilan ketiga, akhirnya Widya mulai membuka matanya secara perlahan dan menampilkan tatapan sayu yang ditunjukkan pada Deni. Tatapan lelah sehabis merasakan puncak kenikmatan, namun dari wajah lelahnya terlihat aura yang cerah menandakan sebuah kepuasan.
11083Please respect copyright.PENANAu7OyVWfifu
“aaakkkhhsssss…. Ga…gapapa, kok…”, Widya membuka suaranya yang terdengar masih menikmati sisa-sisa kenikmatannya sambil badan dan kedua kakinya masih bergetar, walau tak sehebat sebelumnya.
11083Please respect copyright.PENANA6FDNJZMxOG
Widya memaksakan dirinya berjalan, namun kondisinya yang baru saja mendapat orgasme membuat kedua kakinya kurang kuat untuk menahan tubuhnya. Alhasil keseimbangan Widya sedikit terganggu, tapi bisa dengan cepat tubuh limbungnya ditangkap oleh Deni dan kejadian tersebut membuat kedua bukit kembar Widya menekan kuat diantara dada Deni.
11083Please respect copyright.PENANARffyR2tXXe
“kenyal, besar dan sangat membuat gairah naik”, pikir Deni merasakan gumpalan daging kembar tersebut.
11083Please respect copyright.PENANAErTMd6uCIS
“Biar Deni bantu papah ke kamar, tan”
“kayaknya tante lagi kurang enak badan”, sambung Deni.
“Hmmm…”, Widya menangguk menjawab.
11083Please respect copyright.PENANASfO2RDLJiZ
Deni yang menggunakan tangan kanannya menahan tubuh Widya digunakan untuk melakukan kesempatan. Perlahan posisi tangan Deni mencoba untuk turun lebih rendah lagi hingga ujung jarinya menyentuh pinggir payudara Widya. Namun perbuatan Deni tersebut tak mendapat respon yang berarti bagi Widya.
11083Please respect copyright.PENANA98XmcXkaMA
Mengetahui tindakannya yang dibiarkan, sambil berjalan masuk Deni mencoba untuk lebih jauh dengan sedikit demi sedikit tangannya memegang payudara Widya lebih banyak lagi. Awalnya yang hanya sentuhan biasanya, Deni kembali dengan menekan pinggiran payudara Widya lebih keras lagi.
11083Please respect copyright.PENANAr30wx30E3J
NYUT!!!
11083Please respect copyright.PENANA5uayysc2sw
Apa yang Deni rasakan ternyata jauh dari yang ia pikirkan. Gumpalan daging yang kenyal, namun masih lumayan kencang dengan sedikit menggerakkan jemarinya, Deni mencoba meraba lebih dalam lagi untuk merasakan tekstur payudara Widya.
11083Please respect copyright.PENANABXfRbZkBOL
“Ngaceng gue”, batinnya bersuara dan kontolnya memberontak.
“Ingin gue jamah ini tubuh lebih leluasa lagi rasanya”
“Gimana tubuh telanjangnya dan seperti apa rupa memeknya yang menjadi tempat lahir temen gue ini”
11083Please respect copyright.PENANAcqirY3qEzM
Sambil memapah Widya masuk ke dalam rumah dengan langkah yang diarahkan masuk ke dalam kamar, Deni membatin tentang impian kotor terhadap ibu temannya itu yang sangat menggairahkan.
11083Please respect copyright.PENANApNr3y3ytpC
BRUK!!!
11083Please respect copyright.PENANAmTUIKxgcom
Deni meletakan tubuh lemah Widya sehabis orgasme hebat itu di atas tempat tidur. Deni mencoba bersikap biasa saat melakukannya dengan menyeret kain selimut dan menutupi tubuh Widya.
11083Please respect copyright.PENANAAdxknQcq7N
Sempat Widya menatap lekat manik Deni beberapa detik sehingga tatapan mereka saling bertemu. Deni menyunggingkan senyum bercampur nafsunya itu pada Widya.
11083Please respect copyright.PENANAeol2qwOjFh
“Kalo gitu saya tinggal naik dulu ke atas ya, tan”, pamit Deni setelah selesai.
11083Please respect copyright.PENANAGEVRqrE4tI
Tak ada jawaban dari Widya. Antara canggung atau momen itu bisa dijadikan sebuah kesempatan emas yang bisa mewujudkan impiannya itu, Deni malah mengambil langkah segera pergi ke luar. Namun, baru saja tubuhnya berbalik, dirinya dipanggil lirih oleh Widya.
11083Please respect copyright.PENANA3ltzvHzF88
Sebelum Deni mengalihkan pandangannya lagi ke belakang, Deni membenarkan letak kontolnya yang terasa sudah tak nyaman lagi di bawah sana, “ya, tan?”
11083Please respect copyright.PENANApUlQGKbXBK
“Bisa minta tolong ambilkan celana ganti di dalam lemari?”, ucap Widya.
11083Please respect copyright.PENANAfyT5PgLAA1
Entah apa maksud perkataan Widya itu bagi Deni sendiri. Padahal Widya bisa mengambilnya sendiri dan apa yang dimintai tolong itu sebenarnya hal yang kurang tepat bagi seorang perempuan pada pria.
11083Please respect copyright.PENANAHOnmOSXD7G
Di depan rak lemari yang telah dibuka oleh Deni, terlihat banyak pakaian layaknya perempuan pada umumnya. Deni bingung apa yang akan ia ambil untuk dipakai oleh Widya. Hingga tatapannya tertuju pada celana training tipis, senyumannya mengembang. Diambulnya juga celana dalam putih yang senada dengan warna celana tersebut.
11083Please respect copyright.PENANAtuQMHVFrlo
“Ah, ga lihat”, batin Deni saat melihat Widya tengah memunggunginya.
11083Please respect copyright.PENANAkqCJ8y3uIW
Pikirannya yang sudah dilanda oleh nafsu melihat celana dalam putih yang akan di pakai oleh Widya ditangannya itu, lantas dengan cepat memasukkan celana dalam tersebut ke dalam selangkangannya dan menggosokkan beberapa saat di dalam ko toknya yang tengah menegang dengan hebat.
11083Please respect copyright.PENANA9x17AVT7jX
“Celana dalam yang akan tante pakai ini sudah gue lumuri sama bau kontol ini”, ucapnya melihat celana dalam yang sudah ia gunakan untuk menggosok selangkangannya.
11083Please respect copyright.PENANARF6kyAEwNr
“ini celana gantinya saya taruh diatas nakas ya, tan”, Widya membalikkan badannya ke arah Deni dan mengangguk.
11083Please respect copyright.PENANAzMq8rqV6i0
“Anjir itu belahan bikin tambah ga karuan aja”, batin Deni saat melihat ke arah payudara Widya yang seakan terlihat ingin keluar akibat posisi tidurannya yang menyamping .
11083Please respect copyright.PENANAsB9V72sC1L
“kalo gitu saya keluar”, lanjut Deni.
11083Please respect copyright.PENANAqRirsMKwGp
“Kalo terasa udah ga nyaman keluarin aja”, ucap Widya tiba-tiba dan ucapan yang tak jelas maksudnya itu membuat Deni kaget.
“ma…maksudnya, tan?”
“kasihan kalo ditahan terus. Keluarkan aja”
“Apanya, tan?”
11083Please respect copyright.PENANAXuZcary1Lo
Deni memang tak tau arah ucapan Widya itu, tapi nafsu pada dirinya terasa semakin memuncak mendengar ucapan yang tak jelas itu dari wanita yang ia impikan itu.
11083Please respect copyright.PENANArWrMZxAEcf
Deni masih terdiam bingung bercampur nafsu di tempat berdirinya, sedangkan Widya yang mengetahui kebingungan dari teman anaknya itu menyunggingkan senyumannya. Senyuman yang menambah suasana panas bagi Deni.
11083Please respect copyright.PENANAbtB8jK8Tad
“itu yang dibalik celana kamu”, ucap Widya menjawab kebingungan Deni.
11083Please respect copyright.PENANAf2lw8ZRm4U
Antara percaya dan tak percaya saat Deni mendengar ucapan Widya tersebut. Memang benar bahwa Deni belum terlalu lama mengenal sosok ibu dari temannya itu, namun dari waktu si singkat itu Deni sudah mempunyai hasrat akan tubuh memesona Widya yang selalu membuat celananya sesak saat memandangi. Bahkan setiap Deni bernafsu, ia selalu beronani menggunakan foto-foto yang berada di dalam akun Instagram milik Widya.
11083Please respect copyright.PENANAWIRmIkDea6
Sebuah imajinasi semata yang awalnya Deni pikirkan dan sekarang mendapat hembusan angin yang sangat segar dari target imajinasinya langsung.
11083Please respect copyright.PENANAfBGvAI7JFY
Beberapa kali Deni mencoba bertanya untuk memastikan maksud dari omongan Widya tersebut. Setelah jawaban yang dilontarkan oleh Widya serasa sudah sangat jelas untuk di mengerti. Deni merasakan sebuah rasa senang dan jantungnya berdegup dengan kencang. Gelombang birahinya serasa naik saat dirinya dengan perlahan mulai menurunkan celana panjang yang ia kenakan hingga menyisakan celana dalam warna biru, tepat di depan ibu dari temannya.
11083Please respect copyright.PENANAI4ZHWjLIQj
“Persetan ini mimpi atau bukan, yang penting impian gue bisa terwujud malam ini”
11083Please respect copyright.PENANAVOJOpkZNFr
Deni mendekatkan tubuhnya ke arah ranjang yang dipakai oleh Widya disana. Posisi tubuh Deni yang kini tepat di depan Widya dengan celana dalam yang masih ia pakai, namun terlihat jelas menggelembung dengan besar dan posisi selangkangannya itu hanya berjarak sekitar satu jengkal dari wajah Widya.
11083Please respect copyright.PENANAhUUHnFwA3w
Darahnya berasa mendidih saat tangan lentik Widya menyentuh karet celana dalamnya untuk bergerak menurunkannya. Gerakan perlahan yang dilakukan oleh Widya membuat Deni menjadi kelimpungan tak jelas. Sementara Widya tersenyum seolah sedang menggoda Deni yang sudah tak tahan lagi dengan perlakuan yang akan diberikan oleh Widya.
11083Please respect copyright.PENANAi5OwjkFJue
TUING!!!
11083Please respect copyright.PENANAPdhCJEuhvZ
PLAK!!!
11083Please respect copyright.PENANAwx2rxx6q8x
Saat celana dalam yang Deni kenakan diturunkan oleh Widya, sontak kontol Deni yang sudah sangat tegang meloncat keluar dan bahkan saat keluarnya kontol Deni menampar Wajah Widya.
11083Please respect copyright.PENANAg33XyEZc6i
Tamparan tak sengaja dari batang kontol Deni membuat tubuh Widya serasa menjadi gatal, apalagi di bagian selangkangannya. Selangkangannya merasa gatal kembali akibat aktivitas erotisnya itu. Di posisi tidur menyamping menghadap selangkangan Deni, kedua paha Widya ia gesekan satu sama lain mencoba meredam rasa gatal yang menyerangnya kembali.
11083Please respect copyright.PENANAHwZdafoMi6
“ssshhh…besar…panjang”, batin Widya memandang kontol Deni dimana ujung kepala kontol tersebut mengacung tegak di depan hidungnya.
11083Please respect copyright.PENANAmFVs0EQOh8
Widya mencoba mengalihkan pandangannya menatap kelopak mata Deni, dimana Deni juga sedang menatap lekat wajah Widya dengan aura penuh nafsu.
11083Please respect copyright.PENANA1wKtLZLSGk
Menggunakan tangan kananya Deni meletakan tanangnya tepat di atas kepala Widya dan mengelusnya secara lembut. Hal tersebut bagi Widya seperti perintah dan tanpa Deni menyuruh, Widya membuka mulutnya dan langsung mencaplok batang kontol Deni untuk di kulumnya.
11083Please respect copyright.PENANABkF3x8ifA7
SLURP!!! SLURP!!!!
11083Please respect copyright.PENANAbBywgwZtET
Suasana sunyi sebelumnya mulai terdengar suara kembali saat mulut Widya bekerja melahap kontol Deni hingga suara air liurnya semakin terdengar dengan jelas. Elusan lembut yang Deni lakukan di kepala Widya mulai berubah menjadi jambakan kecil pada rambut, menggambarkan sebuah rasa nikmat yang sedang diterimanya.
11083Please respect copyright.PENANADAqvIdXgdR
11083Please respect copyright.PENANAyw0M51ba8K
11083Please respect copyright.PENANAlc3yUMQbJ3
“aaakkkkhhhhss… tante… Sssshhhhh….”, desah Deni menikmati setiap inci batang kontolnya berada di rongga mulut Widya yang hangat dan lembut.
11083Please respect copyright.PENANA4hb5QVwcin
Tubuh Deni sedikit melengkung ke depan merasakan ngilu bercampur nikmat oleh kuluman yang diberikan oleh mulut ibu temannya itu.
11083Please respect copyright.PENANAM7W0tsIyDZ
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!!
11083Please respect copyright.PENANAACKkukDC6M
SLURP!!! SLURP!!!
11083Please respect copyright.PENANASCiQDZEtEF
Kuluman pada kontol Deni terlihat semakin cepat dengan dibarengi gerakan mengocok oleh tangan kiri Widya, sedangkan tangan kanannya digunakan untuk memainkan buah zakar Deni. Hal tersebut membuat Deni sendiri berasa melayang dalam kenikmatan dunia yang ia terima. Remasan pada rambut Widy semakin di perkuat.
11083Please respect copyright.PENANAhOKS1B21LM
“aaakkkkhhhhss….enak…enak banget, tante. Ssshhhh….”, kini Deni mulai ikut menggerakkan secara pelan pantatnya maju mundur menyambut setiap mulut Widya masuk ke dalam selangkangannya.
“Ssshhh… tanganmu lembut banget, tan…sssshhhhh….teruuss, tan….terusss…ssshhhhh….”.
11083Please respect copyright.PENANASZJFyEEUwG
Jika dilihat terlihat sebuah pemandangan yang sangat mencolok dimana wanita dewasa dengan status mempunyai anak tengah memuaskan nafsu sekarang pria muda seumuran anaknya sendiri.
11083Please respect copyright.PENANAR06bUlglSg
Sekarang apa yang dilakukan oleh Widya bukan hanya sekedar gerakan maju mundur kepalanya dan kocokkan tangan, namun juga mulai memberikan pijatan-pijatan teratur pada kontol Deni untuk menstimulasi agar lebih mengeras kembali dan membesar di dalam mulutnya. Memang ukuran kontol Deni besar dan sebelumnya terlihat sudah sangat tegang, namun aslinya belum sepenuhnya menunjukkan ukuran aslinya.
11083Please respect copyright.PENANA6tfaual9pc
Widya melakukan hal tersebut dengan tempo yang berubah-ubah. Tangan kanan yang Widya fokuskan di area buah zakar Deni, Sekarang sudah disatukan di bagian yang sama dengan tangan kirinya. Kedua tangan lentiknya di gunakan untuk mengeksplor selangkangan Deni lebih bebas lagi.
11083Please respect copyright.PENANA4pdRHBcTRs
Beberapa kali terlihat Widya mengeluarkan kontol Deni dari dalam mulutnya dan saat kontol tersebut mengacung di depan mulutnya, Widya mulai menjilati bagian kepala jamurnya, hingga pada pangkal dimana buah zakar yang ia mainkan tadi tengah tergantung dengan sedikit lelehan air liurnya saat kuluman tadi.
11083Please respect copyright.PENANAVwHIYrOUKZ
“Aaakkkhhsssss… tante ngocoknya pintar banget. Tante dulu suka manjain suami tante kaya gini ya? Ssshhhh…..ssshhhhh….”. Deni mencoba terus memancing nafsu Widya dengan cara memujinya, sehingga Widya akan lebih leluasa melakukan kegiatannya tanpa ada tasa ragu-ragu ataupun malah berhenti di tengah jalan.
11083Please respect copyright.PENANAkAojjcjEwX
Sebenarnya Deni juga kaget dengan keahlian yang Widya miliki untuk memuaskan batang lawannya, sungguh terlihat seperti sudah biasa dan terlihat sangat mahir. Deni hanya memandangi wajah ibu temannya itu yang sedang mencoba memuaskan nafsunya sambil masih meremas rambutnya.
11083Please respect copyright.PENANAtnz8G2GWZ0
Widya sekarang sudah tak bisa lagi menyembunyikan hasratnya akan sebuah kenikmatan dunia setelah dirinya berulang kali dipuaskan oleh pak Narto. Pria tua itu sudah mulai mengubah jalan pikiran Widya akan sebuah kenikmatan. Kenapa Widya bisa menjadi seperti itu? Jawaban pak Narto mungkin memang tepat. Karna memang pria tua itulah yang secara rutin membuatnya melayang akan kenikmatan yang tak pernah di dapat dari mendiang suaminya, Harjo.
11083Please respect copyright.PENANAfgq13HTpBu
Pikiran akan Deni sebagai teman anaknya serasa sudah menghilang dari ingatan Widya, dirinya kini benar-benar sudah terlena akan sebuah perzinaan yang membawa kenikmatan. Widya pun juga sekarang tak peduli lagi dengan statusnya tersebut dan hanya berpikir bagaimana caranya agar dia dapat mendapatkan kenikmatan dari kejantanan lelaki yang sudah menguasai dirinya.
11083Please respect copyright.PENANAUgrelqPViV
“ibu temanku. Ssshhhhh….sepong kontol gue. Aaakkkkhhhhss…nikmatnya mulutmu tante Widya. Sssshhhhh….”, batin Deni meracau keenakan.
11083Please respect copyright.PENANAxVvkyXGrOk
SLURP!!! SLURP!!! SLURP!!!
11083Please respect copyright.PENANAJSi7dDd0n2
Bunyi seperti seseorang sedang menyeruput teh panas itu terdengar begitu nyaring setiap kali mulut Widya menghisap kontol Deni Dengan kuat akibat nafsu yang sudah mulai membuat badannya memanas. Bukan hanya badan yang terasa semakin panas, selangkangan yang tadinya terasa gatal, kini dapat di rasakan ada sesuatu yang mulai keluar kembali dari dalam memeknya. Selangkangan yang masih memakai celana basah sehabis orgasme kian terasa basah oleh cairan yang mulai keluar kembali. Basah kembali selangkangan Widya.
11083Please respect copyright.PENANApWRvtGtK7u
“Aaakkkhhhh….gatal….”,batin Widya di tengah gerakan kepalanya di selangkangan Deni.
11083Please respect copyright.PENANAwezVRMmgQU
Rasa gatal tersebut membuat Widya mengeluarkan kontol Deni dan memajukan kembali kepalanya ke depan sehingga menekan masuk kontol Deni masuk ke dalam mulutnya. Widya mencoba melakukan Deepthroat pada mulutnya sendiri saat Widya mencoba melahap sepanjang mungkin Kontol Deni ke dalam tenggorokannya.
11083Please respect copyright.PENANAoM82gc1Tl7
Terasa ujung kepala kontol Deni menyentuh tenggorokan dalamnya. Widya tahan beberapa detik hingga matanya mulai berkaca lalu mengeluarkannya dengan cepat. Benang saliva terlihat sangat jelas saat mulut Widya berpisah dengan kontol Deni.
11083Please respect copyright.PENANAElkgRJup3f
“UHUK!!! UHUK!!!”
11083Please respect copyright.PENANAm7ZJfoL2Dt
Widya memandang wajah Deni. “mulut tante pegal”
11083Please respect copyright.PENANAXc2hg7hprn
“Pelan-pelan aja, tan. Nanti tante Widya juga akan terbiasa, ucap Deni.
“Memangnya tante mau?”, goda Widya.
“Deni bakal buat tante mau dan Deni bakal buat tante ga bisa lepas dari ini…”, balas Deni menggoda balik dengan kontolnya mangut-mangut di depan wajah Widya.
“Punya kamu terlalu besar, itu yang buat mulut tante rasanya cepat pegalnya”
11083Please respect copyright.PENANAdZ3d4arJfx
Deni menurunkan tubuhnya hingga kepalanya sejajar dengan kepala Widya. Kedua tangannya ia letakan di kedua sisi pipi Widya yang lembut mulai terlihat memerah. Di pandanginya wajah Widya.
11083Please respect copyright.PENANAdNzTDdl546
CUP!!!
11083Please respect copyright.PENANAeY55H88Lyx
“hhhmmppphhhh…..Hhmmmm….pppfff….”
11083Please respect copyright.PENANA7b6ZRWKlHQ
Deni melumat bibir Widya. Lidah Deni menari di kedua bibir Widya yang masih tertutup dan menjilati area tersebut. Remasan yang dilakukan oleh Deni pada payudara Widya membuat pertahanan Widya runtuh dan membuka mulutnya memberi akses pada lidah Deni memasuki mulutnya. Sehingga lidah mereka berdua kini saling bertemu dan menari di dalamnya. Saling balas lilitan lidah dan saling tukar air ludah.
11083Please respect copyright.PENANAdZjn1ntrVx
“slluurrpplp…hhhmmmppfff….slluurrpplp….”, Widya benar-benar dibuat gelagapan oleh lumatan yang dilakukan oleh Deni.
“tante…. Ssllurrrpp… Bibir tante lembut banget. Ssllurrrpp…”
“hhhmmmppfff….akkkkhhhh….ssshhhhh….”
11083Please respect copyright.PENANAcIlKbuaEGr
Dari mulut, lumatan Deni turun ke arah ceruk leher Widya. Disana Deni mencumbu Widya tak kalah bernafsu dan Deni berniat ingin memberi sebuah tanda merah berupa cupangan di leher jenjang Widya yang putih. Sementara Widya hanya mampu menggelinjang merasakan nikmat bercampur geli dari ulah yang Deni berikan.
11083Please respect copyright.PENANAvYE4mcsq47
“Aaakkkhhhh….sayyannnng…sssshhhhh…cupang yang banyak. Buat tanda kepemilikanmu di sana. Ssshhhh….Aaakkkhhhh… gelliii”, desah Widya.
“leher tante harum banget. Ssshhhh… Deni suka banget sama aromanya. Deni makin bernafsu sama tante”
“Iyaaahhh….ssshhhhh…cumbu terus ibu temanmu ini. Ssshhhh….teruussss sayang….”, kedua tangan Widya meremas acak rambut kepala Deni.
11083Please respect copyright.PENANA3eKOG1gN5i
Beberapa menit Deni mencumbu leher Widya hingga kini terlihat beberapa cupangan yang bisa dilihat dengan jelas. Deni memandangi hasil karyanya itu sambil tersenyum puas.
11083Please respect copyright.PENANABQD90D18in
Setelahnya Deni kembali bangkit dari posisinya dan mengarahkan kontolnya lagi ke depan mulut Widya. Widya sudah tau apa yang harus dilakukan langsung saja mencaplok kontol Deni dengan rakus memasukkannya ke dalam rongga mulutnya.
11083Please respect copyright.PENANA0sVv6KdPfJ
“Aaakkkhh…ssshhh….bagus tante, ssshhhhh…mulut tante enak banget. Tante….jago banget sepong kontolnya. Aaaakkkkhhh….ssshhhhh….”, racau Deni.
11083Please respect copyright.PENANANlochaxOEU
Untuk kuluman selanjutnya Widya menggunakan lidahnya untuk menggelitik kontol Deni dari dalam mulutnya. Widya Menghisap dengan sedotan yang kencang dan mengecap rasa dari kontol itu sendiri yang entah kenapa dengan gampangnya bisa sangat memabukkan. Widya yang semangat terbakar nafsu itu, memaju mundurkan kepalanya dengan cepat hingga terlihat lelehan air liurnya keluar dari sela mulut jatuh mengenai dagunya. Air liur yang dihasilkan dari sepongan Widya membuat kontol Deni bisa dengan gampang keluar masuk di mulut Widya.
11083Please respect copyright.PENANAweiAjhhFSR
“Ooouuugghhh… tante…udaaahhh, tanntee…udaah!!, Deni mencoba menahan permainan mulut Widya di kontolnya karna merasa bisa kalah.
11083Please respect copyright.PENANAjW0CRQtxto
PUAH!!! Dilepasnya kontol Deni oleh Widya dari mulutnya.
11083Please respect copyright.PENANAHUDe2xkx0i
“Bisa keluar cepat kalo permainan tante enak banget kaya gitu. Deni belum mau keluar sebelum coba genjotin memek tante ini”, ucap Deni sambil meraba selangkangan Widya yang sudah sangat becek dari luar celana.
11083Please respect copyright.PENANAJGc91JJtpc
Widya yang awalnya sedang asyik itupun menjadi kecewa mendengar ucapan Deni saat dirinya diperintahkan untuk berhenti. Bagaimana tidak. Sedang asyiknya menikmati batang kejantanan yang memabukkan itu, tiba-tiba disuruh untuk berhenti.
11083Please respect copyright.PENANAEoYWoww4it
Widya menatap Deni dengan tatapan sayu menahan gejolak nafsu yang sedang sangat naik. Bibir bawahnya digigit saat dirasa selangkangannya bertambah sangat gatal dari sebelumnya. Dari balik baju yang Widya kenakan itu juga bisa dilihat bahwa kedua putingnya sudah mengacung sangat keras diakibatkan tak memakai bra.
11083Please respect copyright.PENANAtF2wvJGb0v
“Deni pengen coba memeknya, tan”, ucap Deni disela kesunyian.
11083Please respect copyright.PENANATljErcpVMm
Widya belum menjawab dengan masih memandang Deni dengan lekat. Sementara Deni dengan tangannya sudah mulai meraba selangkangan Widya yang sudah termat basah oleh orgasme saat di gerbang rumah dan ditambah cairan yang merembes saat bercumbu dengan Deni.
11083Please respect copyright.PENANAGYwXUpiXmE
Widya mendesah saat jari Deni menekan tepat di lubang memeknya dari balik celana yang basah. Widya menahan gerakan tangan Deni sambil menggeleng.
11083Please respect copyright.PENANA0ukULpeXLN
“pake mulut tante saja ya”, ucap Widya.
“Tapi, tan…Deni pengen banget memek tante ini”, ucap Deni menekan kembali jarinya. Widya dibuat mendesah, tapi lagi-lagi Widya menggeleng.
“Deni sudah ga tahan lagi ,tan. Deni selalu bayangin bisa ngentotin tante Widya pas Deni lagi masturbasi”
“jadi kamu bayangin tante?”
“iya, tan. Deni selalu bayangin kalo kontol Deni ini bisa genjot memek tante. Deni selalu bayangin kalo tante…”, pada bagian selanjutnya Deni terlihat ragu untuk mengatakannya, sementara Widya yang tau akan rasa takut atau tak enaknya Deni pun tersenyum.
11083Please respect copyright.PENANAjZjJ6AsotF
“Katakan saja, tante ga marah”
“Deni…Deni selalu bayangin tante… Jadi Lonte Deni”,
11083Please respect copyright.PENANAwOA6NSPYz0
JEGER!!! Berasa disambar petir saat Widya mendengar pengakuan dari teman anaknya itu. Walau dirinya sangat kaget, tapi entah kenapa Widya tak merasa tersinggung ataupun marah, justru dirinya malah memahami imajinasi Deni yang pada umumnya sangat melecehkan dan merendahkan perempuan itu.
11083Please respect copyright.PENANApxYg0XcJys
“Deni bayangin tante jadi budak nafsu Deni yang bisa Deni pakai kapanpun Deni mau. Deni bayangin bisa…genjot memek tante”, sambungnya.
“pake mulut saja”, ucap Widya yang masih menahan nafsunya, namun dipaksa untuk tersenyum menanggapi pengakuan Deni.
11083Please respect copyright.PENANAFSf57uP1XT
“Tapi Deni boleh minta sesuatu ga, tan?”, tanya Deni sambil mengocok pelan kontolnya di hadapan wajah Widya. Widya mendongak melihat demgan tatapan seperti berbicara “minta apa?”
“Pas Deni pake mulut tante, Deni boleh ga anggap tante itu…Lontenya Deni. Tante ga ijinin Deni buat pake memek tante, jadi Deni pake mulut tante kaya Deni lagi entotin memek tante. Pas entotin mulut tante itu, Deni bakal bayangin kalo tante itu Lonte”
11083Please respect copyright.PENANAhUOr3Cu5FQ
Widya dibuat kaget kembali. Dimana Widya baru tau ternyata teman anaknya itu sangatlah liar. Widya mencoba berpikir dengan permintaan yang Deni lontarkan.
11083Please respect copyright.PENANA3bG2UOcX5u
“Boleh. Kamu boleh bayangin kalo tante ini Lonte kamu”
11083Please respect copyright.PENANABLrfkcblyS
Senyum menang terlihat mengembang di wajah Deni saat mendengar jawaban Widya. Deni merasakan bahwa kontolnya semakin menegang dengan sangat maksimal karna imajinasinya akan terwujud, walau tak bisa memakai lubang peranakan milik Widya, namun hal itu sudah sangat menjadi poin keberuntungan hebat bagi Deni.
11083Please respect copyright.PENANAWpcnKTjqYp
“Deni boleh minta satu permintaan lagi ga, tan?”, ucapnya sambil tetap mengocok kontolnya.
11083Please respect copyright.PENANALUbbx4j0IN
Sebenarnya bagi Widya saat melihat Deni dari tadi mengocok kontolnya, Widya berulang kali menelan ludahnya akibat nafsu yang semakin memburu dan juga terperana akibat ukurannya itu. Dilubuk hatinya, Widya ingin sekali disetubuhi oleh anak temannya itu, tapi ia sengaja tak memperbolehkannya karna ingin menguji dirinya sendiri.
11083Please respect copyright.PENANAr6qCprQ8JH
“Apa aku bisa tahan dengan tak di Setubuhi?”, batin Widya melihat kontol besar Deni, bahkan jika diamati ukurannya sedikit lebih besar dari kontol pak Narto yang selama ini bagi Widya adalah kelakian terbesar yang pernah ia lihat.
11083Please respect copyright.PENANA6U3MMem43A
“Permintaan apalagi? Kamu sudah tante kasih enak masih saja kurang”, Widya berpura-pura menunjukkan sikap kurang suka.
“Deni mohon, tante… Plissss….”, mohon Deni.
11083Please respect copyright.PENANAg3G98ow2wV
Widya menghela nafasnya, “kamu minta apa lagi?”
11083Please respect copyright.PENANAT0wxXiEZCn
“Deni mau rekam tante pas sepong kontol Deni”
“Kamu jangan minta yang aneh-aneh deh”, balas Widya, namun dilihatnya Deni malah mengambil ponselnya dan mulai menyalakan kameranya.
11083Please respect copyright.PENANA6WDsdfMYr7
Widya tak keberatan dengan permintaan Deni, namun ia berusaha untuk tak terlalu bisa menerimanya dengan gampang. Dengan membuang nafasnya lumayan panjang kembali, Widya menjawab berpura-pura pasrah, “terserah kamu saja lah”
11083Please respect copyright.PENANA8TPoWuBtjH
“Serius, tan?!”, menang Deni.
“Deni mau berperan jadi aktor yang sedang buat video porno dan tante modelnya. Deni mulai ya”
11083Please respect copyright.PENANAzQZJUsKlXb
Widya diposisikan oleh Deni untuk bersimpuh di lantai tepat wajahnya mengarah ke arah kontol Deni yang sedang tegang maksimal. Sambil menyorotkan kameranya pada wajah Widya, Deni mulai berbicara –
11083Please respect copyright.PENANAdPpXxeBd2n
“wanita yang ada di depan gue ini sebenarnya ibu dari temen gue sendiri. Lihatlah sekarang dia sudah siap untuk memuaskan kontol gue ini. Oh iya, sebelumnya ibu perkenalkan nama ibu dulu”, ucap Deni.
11083Please respect copyright.PENANAeO8OLAt0Cd
Untuk hal tersebut Widy merasa berat hati, namun dengan memaksakan diri Widya mencoba untuk melakukannya.
11083Please respect copyright.PENANAOSEUmpZRqN
“perkenalkan…saya…saya Widya. Seperti yang dibilang….”, Widya menatap Deni.
“Tuan”, balas Deni.
11083Please respect copyright.PENANAuvntc8ViNP
“seperti yang tuan saya bilang tadi, saya sudah punya anak dan anak saya itu temannya tuan saya ini”, ucap Widya namun tak melihat ke kamera.
“lihat le kamera dong, bu. Masa ngomong ga liatin wajahnya kan ga sopan”. Widya akhirnya melihat ke arah kamera.
“bu Widya, umur ibu berapa?”
“umur…umur saya 38 tahun”
“Ibu kalo ngomong sama saya harus di tambahin TUAN, mengerti?”
11083Please respect copyright.PENANAzQjL0qPxFv
Widya mengangguk, “baik tuan”
11083Please respect copyright.PENANAmDOO9P4GP8
“bagus. Coba sekarang ibu jelaskan apa yang mau ibu lakukan”
11083Please respect copyright.PENANAZc0dZ0k70B
“saya bakal sepong kontol anak teman anak saya ini, kontol tuan pake mulut Widya. Mulut Widya sudah siap menerima kontol, tuan itu”
“Hahahaha….bagus, tante. Sekarang ibu minta ijin sama anak tante. Siapa tau anak tante nanti nonton video ini”
11083Please respect copyright.PENANAlwV7mJEyll
CLOK!!! CLOK!!! CLOK!!!
11083Please respect copyright.PENANAerwJfE1bGi
Tangan Deni sudah masuk ke dalam celana yang Widya pakai dan langsung mengocoknya dengan cepat sehingga terdengar bunyi kecipak basah yang sangat nyaring.
11083Please respect copyright.PENANAwReskxybiD
“Aaaakkkkhhh……akkkkhhhh…ssshhh….”, desah Widya.
11083Please respect copyright.PENANAMvWl5ABBSv
“nak..sssshhhhh….mamah mau minta ijin buat Sepongin kontol…teman kamu ini. Sssshhhhh….Aaakkkhhhh…ijinkan mama buat temanmu ini pakai kontolnya buat sumpal mulut mama. Aaakkkhhhh….akkkkhhhh….”
11083Please respect copyright.PENANAAoaPYMDmce
Setelah Widya mengucapkan hal tersebut, Deni menarik tangannya dari selangkangan Widya dan terlihatlah tangan Deni mengkilap oleh cairan kewanitaan Widya. Kemudian Deni memegang kontolnya dan mengarahkannya masuk ke dalam mulut Widya tanpa hambatan yang berarti dengan sebelumnya telah meletakan ponselnya di nakas samping ranjang.
11083Please respect copyright.PENANAjB5dYpbOOx
Suara desahan tertahan mulai terdengar kembali setiap kali batang kejantanan Deni memasuki mulut Widya hingga mengenai pangkal tenggorokan. Deni yang awalnya belum bisa mempercayai bahwa apa yang dialami adalah sebuah kenyataan, kini sudah terlihat berani akan tindakannya terhadap ibu temannya itu. Hanya ada nafsu yang ingin ia salurkan tanpa memedulikan bahwa siapa wanita yang bersimpuh di depan selangkangannya itu.
11083Please respect copyright.PENANAJzZa2rK2p6
“Kurang ajar lu, Den. Itu ibu temen lu sendiri malah lu sodok pake kontol mulutnya”, batin Deni memaki dirinya sendiri, namun dalam perasaan senang.
11083Please respect copyright.PENANAFyzaPBeyq7
Kedua tangannya ia letakan di kepala Widya untuk membantu kepala tersebut bergerak maju mundur menelan setiap inci batang kontolnya lebih dalam, sampai merasakan sebuah kepuasan dari namanya oral seks.
11083Please respect copyright.PENANAtGeZ0HyN2c
“Aaakkkhhhh….ssshhhhh…akhirnya gue bisa nikmatin juga ini mulut. Aaakkkhhhh….Van….ssshhhhh…Sorry mulut ibu lu gue sodok pake kontol gue ini. Ssshhhhh….mulut ibu lu mantap banget. Ssshhhh….”, racau Deni di dalam batin sambil melihat kepala Widya dari atas yang sedang ia pegang tengah maju mundur tepat di selangkangannya.
11083Please respect copyright.PENANA9hXGJ4wxjs
Rasanya sungguh sangat lembut, hangat dan terasa licin di dalam mulut sana saat batang kontolnya merojok masuk diemut oleh Widya. Di samping hal tersebut, rasa nikmat bertambah karna kuluman yang Widya sama sekali tak mengenai gigi, hanya ada rasa kenyal dan hangat dari rongga mulut dan lidah yang menari di batangnya.
11083Please respect copyright.PENANAObvgYpydWB
Rasa nikmat sudah jelas di rasakan oleh Deni, namun rasa kesal juga ia rasakan karna ia tak bisa menikmati setiap jengkal dari lubang yang sebenarnya. Terlepas dari rasa kesalnya itu Deni lantas menggerakkan pantatnya maju mundur menyambut setiap gerakan maju kepala Widya pada selangkangannya yang dimana gerakan Deni kini lebih terlihat sedang me’deeptrhoat mulut Widya layaknya sedang menyetubuhi lubang memeknya.
11083Please respect copyright.PENANAKmvRB1sGkE
11083Please respect copyright.PENANADV0a3hhIxe
11083Please respect copyright.PENANAqFoEZYN0CD
“Aaakkkhhhh….mulutnya enak banget, tante. Ssshhhh… Dari pertama gue ketemu tante, gue udah nafsu sama tubuh tante ini. Ssshhhh…..”
“apalagi pas liat memek tante yang bersih dari bulu. Tante nungging tepat di depan pandangan saat tante selimuti Evan. Aaakkkhhhh….ssshhhhh….mantapnya ini mulut”
“mulutnya aja udah enak banget kaya gini…. Apalagi memeknya, tan. Ssshhhh….bisa-bisa Deni langsung ngecrot di memek tante. Aaakkkhhhh….”
11083Please respect copyright.PENANADlNfp0oQwd
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!!
11083Please respect copyright.PENANABj6b8qALwH
Perlahan air mata keluar dari sudut mata Widya tanpa disadari karna merasa kehabisan nafas akibat gerakan cepat dan dalam saat Deni melesatkan batang kontolnya jauh ke dalam mulutnya. Beberapa kali Widya mencoba memukul kedua paha Deni memberi tanda untuk dilepas, namun hal tersebut malah mendapat sebuah tawaan dan Deni menekan lebih jauh batang kontolnya. Bukan hanya menekan, bahkan Deni mendiamkannya beberapa saat.
11083Please respect copyright.PENANAMKx1p0a4Bm
“Hhhmmmppfff….hhhmmmppfff…”, Ronta Widya saat kepalanya ditahan oleh kedua tangan Deni.
11083Please respect copyright.PENANAlC3XjuMRFN
PUAH!!!
11083Please respect copyright.PENANAs9SVMY1FG4
UHUK!!! UHUK!!! UHUK!!!
11083Please respect copyright.PENANA38GuEIdm9N
Sambil mengatur nafasnya yang kacau, Widya terbatuk dengan air liur yang menetes dari mulutnya dan juga air mata yang mengalir keluar. Rambutnya yang tadi diremas oleh Deni terlihat sedikit berantakan dari sebelumnya. Nafasnya benar-benar kacau.
11083Please respect copyright.PENANAmVLAs3PXhV
“Tante…kehabisan nafas…”, ucap Widya.
“Maaf, tan…Deni kebawa suasana”, balasnya sambil memegang dagu Widya.
11083Please respect copyright.PENANAUMYGKDCUD9
Mulut Widya yang terlihat masih menggantung liur langsung di lumat oleh Deni dengan beringas. Widya yang sudah sedikit bisa mendapatkan udara kembali, lantas membalas lumatan yang Deni lakukan itu. Keduanya saling menyatukan mulutnya satu sama lain dengan saling melilit lidahnya. Lumatan yang Widya lakukan juga tak kalah bernafsu dari lumatan Deni.
11083Please respect copyright.PENANAXWVenRyjSt
“Slluurrpplp….ssllurrrpp….cuppp…”.
11083Please respect copyright.PENANActUHboYkYJ
Sambil tetap berpagutan, Deni menuntun tubuh Widya untuk bangkit dari posisi bersimpuh ya di lantai dan membimbing Widya ke arah ranjang. Posisi Deni kini menindih tubuh Widya.
11083Please respect copyright.PENANA7Ji4SjYGkF
“Tante cantik banget, badan tante juga tak kalah cantiknya”, lembut Deni di sela lumatan mereka.
11083Please respect copyright.PENANAmfcAiK6CEF
Entah kenapa Widya merasa hangat saat di puji seperti itu oleh anak kemarin sore itu. Rasa hangat dan nyaman yang berbeda saat di puji oleh pak Narto. Tak terlalu bisa menjelaskan seperti apa, namun yang jelas itu sangatlah berbeda.
11083Please respect copyright.PENANAmCOyKAHBkE
“payudara tante juga sanggat menggairahkan”, sambil meremasnya dari balik baju.
“Tadi tante di depan ngapain? Kok bisa sampe ngecrit? Ga pake bra sama celana dalam pula”, selusur Deni mencoba mengetahui alasan Widya melakukan hal tersebut.
11083Please respect copyright.PENANAFCakogirx6
“Jika aku bilang kalo sedang disuruh orang tak kenal itu tak mungkin. Aku harus kasih alasan lain”, batin Widya.
11083Please respect copyright.PENANAmjc22I3Ste
Dengan nafas yang memburu Widya memberikan jawaban, “tadi…ssshhhhh…tadi lagi pengen aja. Aaakkkhhhh…ssshhhhh….”, ucapan Widya beberapa kali tersengal akibat remasan gemas tangan Deni di payudaranya.
11083Please respect copyright.PENANAfimMDyZGTH
“tante nakal juga ya masturbasi di luar kaya gitu. Deni ga sangka loh, tan. Deni kira tante itu sosok ibu temen Deni yang punya perilaku baik dan etika, ternyata tante punya sisi Eksib juga”
“Kalo diizinkan Deni bakal bantu buat keluarin lebih jauh lagi sisi Eksib tante itu. Deni bakal bantu tante Eksib di tempat umum yang sebenarnya”
11083Please respect copyright.PENANAzxItAUsGTZ
“bukan, aku tak berniatan seperti itu. Aku hanya disuruh oleh seseorang”, batin Widya bergejolak akan kelakuan menyimpang itu, namun Widya juga sadar bahwa apa yang diperintahkan orang misterius itu membuat Widya ikut menikmatinya. “apakah itu ciri-ciri bahwa sebenarnya aku suka?”, batin Widya bertanya.
11083Please respect copyright.PENANAiKbvHv03ei
(RINGTONE)
11083Please respect copyright.PENANAmog648ebpx
Saat Deni sedang asyik memainkan kedua buah payudara Widya, ponselnya terdengar berbunyi. Dengan rasa kesal akibat kegiatannya terganggu, Deni meraih ponselnya dan mengangkat panggilan tersebut yang ternyata dari Evan. Anak dari wanita yang tengah ia raih kenikmatannya. Sebelum menjawab, Deni memerintahkan pada Widya untuk tak bersuara.
11083Please respect copyright.PENANAtQ1CHZ5Nav
“anak tante, Evan”, ucap Deni lirih.
11083Please respect copyright.PENANA60hAXeYZ3f
Deni duduk di tepi ranjang tepat di sebelah kaki Widya yang terjuntai setengahnya ke bawah. Sambil menjawab panggilan dari Evan, tangan Deni tak ia diamkan. Deni memainkan jemarinya di atas payudara Widya secara bergantian. Bukan hanya payudara yang menjadi sasaran tangannya, ia juga meraba selangkangkan Widya yang terasa sudah sangat becek itu. Sebisa mungkin Widya menahan suara desahannya agar tak terdengar oleh anaknya sendiri dari balik telepon.
11083Please respect copyright.PENANAzB4vzn2f2h
“Oh ini gue juga mau balik kok”, balas Deni.
“Yaudah cepetan, beli rokok aja lama banget. Mulut gue udah ga karuan nih pengen rokok rasanya”
“iya-iya sabar, 5 menit lagi gue sampe”
11083Please respect copyright.PENANAhzstx2oJy8
Panggilan berakhir dan Deni langsung berbalik menindih badan Widya kembali. Mulutnya langsung melumat habis bibir Widya yang terlihat sanggat menggairahkan itu. Tangannya bergerak meremas gundukan daging kembar dengan gemas dan bernafsu.
11083Please respect copyright.PENANAm9Qy3zYSAw
“ssshhhhh….ssshhhhh…..”
11083Please respect copyright.PENANAf7uIXvZrDQ
“Ssllurrrpp….ssllurrrpp…”
11083Please respect copyright.PENANAIiqJFVh040
“Gue udah janji bakal balik 5 menit lagi, tan. Kita harus celat selesaikan ini sebelum anak tante curiga”, ucap Deni setelah puas mencumbu bibir Widya.
11083Please respect copyright.PENANAxRxkosDFni
Deni merubah posisinya kembali dengan mengangkangi wajah Widya. Kontolnya yang masih tegang maksimal ujungnya diletakan di depan bibir Widya. Sementara Widya membuka mulutnya untuk dimasuki kontol besar itu kembali.
11083Please respect copyright.PENANAWI7mYSrHXM
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!!
11083Please respect copyright.PENANAZhIN6O6zAX
Antara nafsu yang sudah tak bisa ditahan dan keterbatasan waktu yang ada, Deni memompa kontolnya dimulut Widya dengan cepat dan kasar layaknya tengah menggenjot lubang memek. Widya merasa tersiksa akan deepthroat yang ia dapatkan itu, namun perlawanan dengan pukulan tak berbuah hasil. Deni terus saja memompakan kontolnya tanpa memedulikannya.
11083Please respect copyright.PENANAuxkOt0O3Ob
“Aakkkhhhh….ssshhhhh….mantap ini mulut. Ssshhhh…gapapa sekarang mulutnya. Ssshhhh….ada waktunya bagian memek tante yang bakal Deni genjot. Sssshhhhh….”, racau Deni.
11083Please respect copyright.PENANAB1Mtw9zpUp
“Hhhmmmppfff….hhhmpppffffff….”
11083Please respect copyright.PENANAu91RDPuk5y
“sebentar lagi, tan…..ssshhhhh….sebentar lagi peju Deni keluar, sayang….ssshhhhh….”
11083Please respect copyright.PENANAtSIdngL8rV
Deni makin menghajar kasar mulut Widya seiring dekatnya laju klimaks yang Deni rasakan untuk di sembur keluar. Pantatnya naik turun di atas wajah cantik Widya yang tengah gelagapan karna kasarnya sodokan kontol Deni pada mulutnya. Kedua payudaranya tertekan oleh lutut Deni yang sedang menindihnya.
11083Please respect copyright.PENANAt2N9omlHB5
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!! Bunyi selangkangan Deni saat menghantam wajah Widya. Seluruh batang kontol Deni itu dimasukkan sampai habis ke dalam mulut Widya.
11083Please respect copyright.PENANAiLmhxvNZtS
“Aaakkkhhhh….Deni keluar!!! Peju gue keluar, tante….Aaaakkkkhhh….Vaannn….Sorry, gue pejuin mulut ibu ku ini. AAAKKKKHHHH!!!!”
“TELAN SEMUA OEJU GUE, TANTE!!!! TELAN!!!!, erang Deni saat ia ejakulasi di dalam mulut Widya dengan deras dan dalam jumlah banyak.
11083Please respect copyright.PENANAvPxkPgWcEG
CROT!!! CROT!!! CROT!!!
11083Please respect copyright.PENANAV9YttF4ky4
Setengah ia keluarkan di mulut Widya sehingga Widya terpaksa menelan semuanya, sedangkan setengahnya lagi Deni keluarkan di wajah ayu Widya dengan sangat nikmat. Cairan putih kental menodai wajah mulus tersebut. Deni terus saja mengurut kontolnya hingga tetes terakhir peju yang ia keluarkan.
11083Please respect copyright.PENANAMcC5A3cnxA
11083Please respect copyright.PENANACkqMjDpVMu
11083Please respect copyright.PENANAVGD5xTjlBn
“Aaaakkkkhhh….gila!!! Enak banget mulut tante ini. Sssshhhhh….”, ucapnya sesudah klimaks dengan mengurut pelan kontolnya yang mulai mengecil.
“wajah tante kalo disiram peju jadi terlihat makin cantik aja. Hehehe…”
“Ibu temen sendiri kamu lecehin kaya gini”, sahut Widya mencoba menyeka wajahnya yang tercecer peju, namun di tahan oleh Deni.
11083Please respect copyright.PENANAzXPiYzyfDC
“jangan dulu di bersihin, tan. Bentar”, Deni mengambil ponselnya kembali.
“Deni foto dulu”
“jangan, nanti kalo tersebar gimana? Jangan aneh-aneh lagi deh”, tolak Widya.
“Ga bakal, tan. Sekarang tante percaya aja deh sama Deni. Udah tante diam aja, Deni mau foto wajah tante yang berlepotan peju Deni ini. Hehehe…”
11083Please respect copyright.PENANAMyjK4jiDAG
CEKREK!!! CEKREK!!!
11083Please respect copyright.PENANAM81hIaZPef
Beberapa kali Deni mengambil gambar wajah Widya yang berlumut peju itu dari berbagai sudut yang bagus. Serasa telah cukup, Deni menyudahi aktivitasnya dan kembali mengenakan celananya kembali.
11083Please respect copyright.PENANAcMIzQDrFGi
“Semoga nanti Deni giliran nikmati yang ini ya tante”, ucap Deni sambil merasa selangkangan Widya.
“Ga akan. Udah sana kamu pergi, nanti Evan bisa curiga kalo kamu kelamaan”, usir Widya.
11083Please respect copyright.PENANAVEyE816kEN
“AAAKKKKHHHH!!!!”, kaget Widy saat salah satu payudaranya diremas kencang oleh Deni, sementara si pelaku hanya tertawa melihatnya.
11083Please respect copyright.PENANAEjsbAsjrf0
“maaf tante kalo kurang ajar, soalnya toket ibu temen gue ini nantangin banget buat di remes kencang. Hahaha…”
“Deni pergi dulu, tante. Bersihin wajahnya pake air terus keringin pake handuk, jangan pake tangan terus dimasukkan ke mulut. Hehehe…”, ucapnya seraya menutup pintu kamar meninggalkan Widya yang masih terlentang di atas ranjangnya seorang diri.
11083Please respect copyright.PENANAvdqpswqP0p
Widya merubah posisinya, ia terduduk diatas ranjang sambil memikirkan apa saja yang telah terjadi pada dirinya. Setelah kejadian yang melibatkan pak Narto hidup perempuan dengan satu anak tersebut kian merasakan sebuah perbedaan. Hidupnya yang dulu tak pernah mementingkan apa itu seks, kenikmatan akan nikmat bersetubuh dengan lawan jenis. Bukan berarti saat bersama mendiang Harjo Widya sama sekali tak mendapatkannya. Ia selalu bisa mendapatkan kenikmatan saat berhubungan intim dengan Harjo, namun apa yang ia dapatkan duku dengan sangatlah jauh berbeda rasa nikmatnya.
11083Please respect copyright.PENANACMssfLUaap
Apa yang Widya rasakan saat ini adalah penggambaran dari rasa nikmat yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya. Jauh dan lebih jauh nikmatnya.
11083Please respect copyright.PENANAAVjhOd47Cs
“maaf, mas… Adek berubah, bukan lagi sosok istri yang seperti dulu lagi. Adek tau ini salah, tapi Adek juga membutuhkan hal ini, mas”
11083Please respect copyright.PENANAGxRJdB4Ui1
Widya memandang bingkai foto kecil keluarganya yang terdapat di atas nakas samping ranjangnya. Dimana di dalam foto tersebut berdiri dirinya dan sang mendiang Harjo. Evan juga terlihat di dalam bingkai foto tersebut yang masih berusia 1 tahun.
11083Please respect copyright.PENANAKgpC3Us3O5
Terselip senyum tulus saat melihat foto keluarganya itu. Perasaannya menjadi tak menentu antara bersalah tapi menikmati dan Widya lebih memilih untuk menikmatinya.
11083Please respect copyright.PENANA90Ub8J73MR
“Pasti mas Harjo juga mengerti perasaan aku ini. Mas Harjo juga pasti mengerti akan kebutuhan yang sudah lama tak aku dapatkan”
11083Please respect copyright.PENANAeXU3WeMwzk
Widya meletakan bingkai foto keluarganya itu di dadnya yang terlihat merah akibat remasan keras yang dilakukan oleh Deni dan juga terlihat beberapa cupangan disana. Widya memeluk bingkai foto tersebut.
11083Please respect copyright.PENANAWG8Eh40YFB
Saat momen melow terjadi di atas ranjang, Widya dipaksa harus menyudahi hal tersebut dikarenakan ponselnya terdengar bunyi. Terpampang jelas nomor yang tak di kenal pada layar ponselnya, walau nomor tersebut tak terdaftar di kontaknya, namun Widya hafal dengan nomor tersebut. Nomor dari orang misterius yang menyuruhnya untuk melakukan hal yang tak terduga.
11083Please respect copyright.PENANATElXADjJx8
Widya dengan cepat menggeser tombol hijau yang ada dan terdengar lah kembali suara pria tersebut. “bagaimana rasa peju teman anakmu itu?”
11083Please respect copyright.PENANAFWzRycdru8
“apakah orang ini tau apa yang barusan ia lakukan dengan Deni, teman anaknya?”, batin Widya menjadi semakin khawatir jika hal tersebut akan digunakan eh orang tersebut sebagai senjata tambahan untuk bisa memerintah sesuai kehendaknya.
11083Please respect copyright.PENANAL1dmaR3qKT
“Rasa peju anak muda rasanya enak kan? Bahkan tadi ibu menjilat peju tersebut”, ucapnya.
11083Please respect copyright.PENANACOcwNrVpw7
Ya, tadi Widya sempat mencolek peju Deni yang tercecer di kulit wajahnya lalu jari yang teroles cairan kental itu Widya kulum di mulutnya. Widya melakukan hal tersebut tanpa sadar saat Deni mengucapkan bahwa dirinya untuk membersihkan wajahnya menggunakan air serta handuk, bukan membersihkannya menggunakan mulutnya sendiri.
11083Please respect copyright.PENANA7bD5nsStZs
“Saya tau kalo bu Widya ini sebenarnya masih menginginkan apa yang namanya kontol untuk memuaskan memekmu itu yang masih gatal. Benarkan?”
11083Please respect copyright.PENANAsHQiCxnmBR
Tak bisa dipungkiri bahwa Widya memang sedari tadi berkeinginan bahwa Deni akan menyetubuhi dirinya, namun dia harus bersikap menahan diri. Dari pertama memuaskan kontol Deni di dalam mulutnya, selangkangan Widya terasa semakin gatal dan terus bertambah gatal. Rasanya ingin sekali ada sebuah benda panjang dan besar menggasak, menggaruk selangkangannya itu. Bahkan saat mengingat kejadian tadi dan mendengar pertanyaan pria tersebut membuat rasa gatal semakin tam terkendali. Bisa dilihat dari gerakan kedua pahanya yang tak bisa diam dan cenderung digesekkan satu sama lain.
11083Please respect copyright.PENANAP9Fptk7dgj
“jika bu Widy masih menginginkan hal itu, coba buka Whatsapp mu dan lihat itu”
11083Please respect copyright.PENANAvkruxT6jqC
Memang benar ada pesan masuk berupa foto disana dan saat dibuka bahwa foto yang dikirim oleh pria tersebut ternyata berupa foto kejantanan yang membuat nafsunya bergelora.
11083Please respect copyright.PENANAPfnlpmTPRU
“Gede, panjang. Aku ingin ini”, tanpa sadar Widya memikirkan h tersebut. Di luar kendalinya Widya menggerakkan satu tangannya masuk ke dalam celananya dan memainkan lubang peranakannya sendiri.
11083Please respect copyright.PENANAHNWw2njy0K
“Saya sudah tau kalo bu Widya ini masih menginginkan sebuah kontol untuk menyodok memek gatalmu itu”
“jika ibu Widya menginginkannya, saya ada di luar. Temui saya di pekarangan samping kamarmu”
11083Please respect copyright.PENANAetfcPVRLxy
TUT!!! TUT!!!
11083Please respect copyright.PENANAZdpoRN6txk
Panggilan di akhiri, sementara Widya yang sudah sangat kalah oleh rasa nafsunya tanpa likir panjang bangkit dari ranjangnya dan membenarkan bajunya lalu pergi berlenggang ke luar kamar untuk menemui pria misterius itu.
11083Please respect copyright.PENANAGnOaX7ehjA
Widya berjalan ke luar dari rumahnya dan berputar menuju pekarangan sebelah dengan langkah yang cepat karna nafsunya. Melewati sudut rumahnya, Widya bisa melihat sosok tubuh pria dengan keadaan setengah telanjang dimana bagian bawahnya sudah tak memakai apapun dan pria tersebut sudah menyambut kedatangan Widya dengan mengocok kontolnya yang besar dan panjang.
11083Please respect copyright.PENANAfFFScvztEi
Widya tak tau siapa pria tersebut karna ia menggunakan penutup kepala, hanya memperlihatkan kedua matanya dan mulutnya.
11083Please respect copyright.PENANA7gLQrjgnMw
Langkahnya yang sempat terhenti perlahan mulai digerakkan kembali untuk mendekat. Dari jarak dekat itu Widya baru sadar bahwa ukuran besar yang ia lihat belum sepenuhnya dari ukuran aslinya. Widya menelan ludahnya saat membayangkan saat benda besar nan panjang itu membobol lubang memeknya. “apakah lubangku bisa menampung seluruh kontol itu?”, pikir Widya.
11083Please respect copyright.PENANAFwMkF9ZPJ6
Pria tersebut kini terlihat yang sudah tak sabar, sehingga ia mendekati Widya dengan cepat dan langsung melumat bibir Widya dengan beringas. Widya yang awalnya kaget dan diam tanpa melakukan perlawanan akhirnya bisa mengontrol kembali pikirannya dan langsung membalas kumatan tersebut.
11083Please respect copyright.PENANAwJDaqAdsGy
SLURP!!! SLURP!!! SLURP!!!
11083Please respect copyright.PENANAmtadOr08JR
Bunyi khas dari dua bibir yang saling bersatu dan saling menyedot liur masing-masing terdengar di area pekarangan. Cukup lama mereka saling menuntaskan hasrat awal mereka dengan bibir, hingga tanpa disuruh Widya menurunkan tubuhnya. Saat mulutnya tepat berada di depan kontol pria tersebut, Widya melahapnya dengan perlahan karna ukurannya yang besar itu.
11083Please respect copyright.PENANA0WRzDo5jxo
Beberapa kali mencoba menyesuaikan ukuran tersebut di dalam mulutnya, akhirnya Widya bisa melahap keseluruhannya hingga masuk. Tak semua batang tersebut masuk ke dalam mulutnya karna panjang. Widya menggerakkan kepalanya maju mundur dengan cepat sambil tangannya mengocok sisa batang yang tak bisa ia masukan.
11083Please respect copyright.PENANAEUQbYPLxjF
SLURP!!! SLURP!!! SLURP!!!
11083Please respect copyright.PENANAZQQI9UIeBc
“Aaakkkhhhh….kontol nikmat. Ssshhhh…aku mau kontol ini masuk ke dalam memekku. Ssshhhh….slluurrpplp…slluurrpplp ..”
11083Please respect copyright.PENANAVWed911J3K
Baru beberapa menit Widya mengulum batang ko tol tersebut, rahangnya sudah merasakan pegal dan dia ingin sekali batang tersebut cepat-celat memasuki lubang memeknya yang sudah sangat becek itu dengan memandang pria tersebut. Namun apa yang dia mendongak ke atas? Pria tersebut sudah tak memakai penutup kepalanya lagi dan hak tersebut membuat Widya mengetahui siapa gerangan pria misterius itu.
11083Please respect copyright.PENANA2vyL3zFmkN
“Kontolin memekku ini cepat, saya sudah tak tahan lagi ingin di sodok dengan benda besar ini. Ssshhhh….tolong entotin aku”
11083Please respect copyright.PENANAKUjR3u7R60
11083Please respect copyright.PENANAxh5qzh1h4j
11083Please respect copyright.PENANAO5QBnqc1LG
Jantungnya serasa berhenti berdetak dan apa yang ia lihat sungguh tak bisa ia percayai. Matanya membulat dan gerakan kepalanya saat mengulum kontol tersebut terhenti di waktu itu juga.
11083Please respect copyright.PENANA2yWJB1UWAA
“ini mimpi….”, batin Widya yang sangat merasa shock.
11083Please respect copyright.PENANAJM47E7bGAf