Bagian 5
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsji0pu5Fd
Status dianggap sebagai kakak perempuan begitu menyenangkan karena aku adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Menyandang ‘kakak’, aku dipandang dewasa, berpengalaman, dan tua hehehe. Aku bisa memberi nasehat dan petuah kepada yang muda-muda, seperti Ilham dan Winda. Namun rasanya kurang pas ketika aku memberi tips harmonis dan romantis seorang pasangan atau bagaimana melanggengkan pernikahan, sedangkan rumah tanggaku dengan mas pras sedang terombang ambing. Apakah aku telah pantas menjadi ‘kakak’ yang dituntut nasehat, anjuran, dan petuahnya? Aku mentertawakan diriku sendiri. Berjuang sebagai pasangan LDR saja, sudah berat dan berliku-liku aku menjalani. Alangkah aku juga tak tahan dengan kondisi jarang diperhatikan, disayang, dan disentuh sebagai seorang wanita yang jauh dari keluarga.
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYnbPnFZq7o
“Anak Kak Maya lalu bagaimana?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ81ALBsuPZ
“Kita video call-an setiap malam, engh… ya enggak harus setiap malam, kapanpun selagi bisa, teleponan sama anak”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5DIWuvFoF
“Berat banget pasti ya kak?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHB2tEWt6YI
“Hehehe, begitulah”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWrDUZGhMww
“Yang sabar ya kak May”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Y1nqxU5Eq
“Iyaa, kamu bagaimana sama Ilham? Akur-akur aja kan?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0l70Hk9Wn
“Akur sih akur, cuman belakangan Ilham seperti enggak merhatiin dan peka dengan aku”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡit5GEvKdGl
“Hah? Kok bisa?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDf1tqKIZbh
“Bayangin kak, masa iya hampir setiap hari pulang malem. Bukannya aku enggak percaya, tapi ya dia kan jadwal pulang jam 4 sore. Setelat-telatnya pulang sampai rumah jam 8 malam. Ini 9 malam bahkan 10 malam”
“Sebetah itu kah dia lama-lama di kantor dengan pekerjaannya?”
“Lebih pekerjaan itu mendapatkan perhatian daripada aku, istrinya”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fba2GMghp
“Emmh….”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkPouR21Px
“Kalau hari libur juga begitu, malah asyik pegang hape dan laptop muluk, bukankah kalau hari libur pekerjaan dipinggirkan dahulu? Ini justru aku yang terpinggirkan”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡld92sspSDw
“Ilham, ilham kok dia begitu sih…”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zYFSN19KF
“Tolong bantu aku, Kak Maya, kasih tahu Ilham, ya?”
“Tolong…. Kalau kondisi seperti ini terus, aku enggak kuat”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdVb98dj9w
“Iya nanti aku kasih tahu anak itu”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBFSDx1XYU
“Aku merasa dia kurang dewasa sebagai suami”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtjrR9NYwS
“masih kekanakkan”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgCXbEgIOvU
“banget”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcb31SE8RV9
“Kamu yang sabar juga ya, bantu ilham menjadi dewasa seutuhnya, lagipula dia kan baik banget sama kamu”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIrgLtZtmuu
“Tentunya kak, eh iya aku boleh tanya sesuatu ke kak Maya?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLo2Pu7fnz
“Boleh, tanya aja”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQNVDTfNH2
“Kakak jangan marah atau berpikir bagaimana-bagaimana ya?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10WGzq2w83
“Iyaaa, Windaa…”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡephT8etQ99
“Engghh… Kak Maya dengan Ilham enggak ada perasaaan apa-apa kan sama Ilham?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJATxbfaIaj
DEGH
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkD7UiFUB5
“Kamu kenapa tanyanya begitu?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHHtShQsEj8
“Aku kadang suka cemburu sama kak Maya, kakak lebih sering ketemu Ilham di kantor, kadang juga diajak ketemu sama Ilham”
“Belum lagi, kalau aku perhatiin percakapan kalian di whatsapp, akrab dan deket banget seakan Ilham lebih nyambung dengan kakak ketimbang aku”
“Maaf ya kak, aku hanya menyampaikan isi hatiku aja”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGUVFir6Wt
Aku sangat terbungkam oleh curahan hati Winda. Aku bisa merasakan apa yang dirasakannya sebagai seorang istri yang jarang diperhatikan oleh suami. Sangat sedihnya, Aku merasa telah merebut Ilham dari Winda. Jahatnya aku. Di sisi lain, aku sangat menuntut suamiku memerhatikan diriku, namun aku justru merampas perhatian Ilham dari Winda. Padahal, istrinya Ilham jauh lebih baik dan cantik ketimbang aku yang sudah punya anak 1. Ia berhijab panjang, sholihah, putih, matanya begitu indah. Cara berpakaiannya pun sangat berbeda denganku yang masih mempertontonkan aurat dari kepala hingga kaki.
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXx7l2B2Gs4
Aku yang semustinya iri dengan Winda. Namun, aku terlampau jahat merampas perhatian suaminya. Aduh, belum lagi, jika teringat kejadian di Yogya, semakin aku merasa bersalah dengan Winda. Andai Winda tahu mungkin dia akan sangat-sangat membenciku. Aku sungguh sudah tak pantas lagi menjadi kakak buat Ilham dan Winda. Aku seakan ingin merusak rumah tangga orang yang telah menganggapku sebagai kakak.
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3LTEjFZye
Aku merenung, serupa merenung setelah Ilham masuk ke kamarku kemudian ia pergi kembali ke kamarnya setelah kata-kataku menghentakknya, mungkin takut.
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEoQfFuNGoI
“Mba Maya, maafin gue ya, maafin ya Mba…”
“Gue tadi khilaf Mba, khilaf, bener”
“Ampun Mba, gue mohon lo maafin gue”
“Halo Mba Maya? Please balas chat gue. Jangan bikin gue kalut Mba”
“Gue betul-betul menyesal, bener”
“Tolong maafkan”
“Gue mohon”
“Mba Maya, Mba, Mba?”
“Halo Mba? Please dijawab”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXQ3jJFWqE
Aku belum mau membalas chat dari Ilham yang masuk. Aku masih shock, sangat shock atas kejadian yang baru menimpa. Aku yang sedang berjuang memperbaiki rumah tangga, malah berusaha mengkhianati suamiku, mengkhianati Winda yang ingin suaminya kembali memberi perhatian khusus hanya untuknya, tidak berbagi denganku. Aku pelan-pelan berpikir, semua laki-laki sama. Pembohong! Datang kalau ada perlunya saja. Setelah itu, kami perempuan diabaikan, dihempaskan.
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXVQoQMpGf
“Biarkan aku berpikir sekarang, jangan hubungi gue dulu sementara waktu”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIokhzr6Teb
“Kok begitu? Gue enggak bisa enggak berhubungan dengan lo Mba”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Wly5kWc5z
“Kalau ingin dimaafkan, maka biarkan mba sendiri”
“Tapi Mba?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZUQ7yo3xt
Aku sempat membalas pesan Ilham agar Ilham tak menghubungiku dulu sekarang. Aku ingin mengevaluasi hubungan dengannya. Sejak peristiwa tersebut, bahkan kepulangan dari Yogyakarta aku jarang mau bicara dengan Ilham, kecuali masalah pekerjaan. Tak hanya itu, aku juga tidak pernah mengajak Ilham untuk duduk di kafe atau kemana pun bersama. Ilham memaksa ikut, aku menolak. Aku mengatakan kepadanya bahwa aku sudah memaafkan kesalahan Ilham, namun semenjak peristiwa di Yogya, pandanganku terhadap dia sepenuhnya sudah berbeda. Bukan lagi Ilham yang kukenal yang melindungiku. Kemudian aku lantas bertanya kepada diriku pribadi. Apakah aku bisa berkawan atau mencari kawan yang baik. Berteman dengan laki-laki ternyata sama saja. Perempuan? Sepertinya tidak ada yang mau akrab.
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyxfjieCYdR
“Mbak Maya, tumben akhir-akhir ini pulang cepet? Gak lembur?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuJptEf3mNz
“Enggak, hehehe. Lagi sibuk bener nih kayanya Bu?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8JFvdOh1z
“Iya lagi beresin kamar bawah, penghuninya baru aja keluar”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMVace7jg8C
“Yang suami-istri itu?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQvWvEx7kzJ
“Iya, mereka sudah pindah ke rumah sendiri”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShefeQeR9s
“Wah seneng pastinya ya”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt4sKWKEbbE
“Heheheh, Mba Maya kapan nyusul?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCFXmFNRL5
“Aku mau di sini aja dulu, temenin Bu Ika”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Sse44WUaN
“Duh baik banget, kamu”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfgvD8kulY
Ibu Ika adalah penjaga rumah kos-kosan yang diutus merawat, mengawasi, dan menjaga oleh pemilik yang hampir tak pernah datang mengecek. Dia tinggal di sebuah rumah di sekitar tempat kosku. Suaminya sudah meninggal dunia. Anak-anaknya sudah berkeluarga dan tinggal di rumah masing-masing. Demi produktif di usia kepala 5, Ibu Ika mau bekerja untuk tempat kos ini. Dia mempunyai karakter yang ramah dan murah senyum, namun keluar galak dan tegasnya apabila ada penghuni yang tidak taat aturan.
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvznqgyqKCG
Masalahku dengan Ilham menyita banyak waktuku untuk lebih banyak bicara dengan Ibu Ika serta pulang tepat waktu. Dia sudah kuanggap sebagai orang tuaku di sini. Kami sering memasak bersama atau aku mampir ke tempatnya untuk menonton televisi semata-mata mengusir kesepian di kamar kos.
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡre1zMBCeR1
“Temen Mba yang kemarin suka ke sini itu kemana? Kok sudah jarang terlihat?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqeo3jgNSF9
“Heheh lagi banyak kerjaan dia”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4NDNkS2ZCX
“Oooh, dia itu siapa kok suka banget kemari?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVFJsldTxFv
“Iya, dia itu rekan kerja, tetapi sudah saya anggap seperti adik saya sendiri”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEo2XsvjCZD
“Agak kekanakkan ya wajahnya”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUB5TeDqqAl
“Hahaha, gitu-gitu sudah nikah loh Bu”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdyBiEyhgj
“Hebat dong”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQkPPIN5xV
Kalau sudah masuk ke kamar kos, penyakit sepi dan rinduku selalu timbul. Kadang aku berupaya menyibukkan diri, namun mulai tak mempan. Aku lanjut berusaha menghubungi suami. Ia masih belum juga berubah. Astaga, Aku bisa sakit Jiwa kalau begini terus. Aku harus apa dan bagaimana, Tuhan….
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8oojMnsRJ
Sejak kejadian di Yogya, aku tak mau melakukan percakapan langsung atau tidak langsung dengan Ilham, biasanya ia yang menjadi pelipur sepiku saat seperti ini. Namun, supaya ia bisa fokus dengan istrinya dan aku kembali hidup normal, aku memutuskan untuk kalem dengan adikku itu. Namun, berat! Oh Tuhan! Aku harus apa! Emosiku melonjak…
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwU6eW1wiEJ
“Halo Mba, lagi apa? Tolong balas. Aku mohon Mba. Aku enggak bisa enggak chat dan ngobrol sama kamu”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLiuzASd6bF
“Lagi mikir…”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXq2G6NhuxS
“Mikir apa?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ500tmBiaFj
“Mikir kita masih bisa berkawan apa enggak”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYyact0ngkA
“Masih, Mbak Maya masih kuanggap kakakku, kamu tetep keluargaku”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXSw6lHKdV
Pada akhirnya Ilham yang tak pernah berhenti mengirimiku chat, aku balas. Aku tak ada pilihan terhadap kondisi yang sedang gejolak rindu dan sentuhan. Percakapan dengan Ilham sejenak bisa menjadi obat sementara.
Namun, aku harus tetap menjaga sikap agar Ilham tak mengulangi perbuatannya.
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNTAyt1k4d
“Ada apa?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxppQNbBTsP
“Aku pengen kita tetep saling kontak, saling kirim chat, saling bicara kayak sebelumnya”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZjPBg2LMMy
“Sebelumnya itu yang mana?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZAHsOdnjw
“Ya kayak biasanya aja Mba”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXFzTuU24i
“Aku belum bisa banyak bicara dengan kamu, bisa kamu kembalikan keadaan seperti sebelum kita ke Yogya?”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8xETnuYWS2
“Enggak”
13038Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3OMJLIFQX
Selanjutnya chat Ilham kudiamkan lagi. Aku sadar aku tak boleh chat dengannya, walau ia bertubi-tubi membalas. Maafkan Aku, Ilham. Aku tak mau bikin Winda jauh dari kamu, dan kamu justru dekat denganku. Aku tidak mau disebut sebagai PELAKOR. Awalnya berat tak menghubungi Ilham, namun perlahan aku mulai terbiasa. Apalagi sejak tempat kosku mulai ramai. Aku mulai merasa tidak sendiri lagi.
ns3.147.71.176da2
