19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnG0rZPoZpb
“Tante…? Tante ada di dalam?” Terdengar tanya dari luar.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0kgodPJLmI
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVbWCAeCNlV
“Ya ampuun, itu Tejo…!” Hampir lupa Sarah dengan keponakannya itu. Matanya spontan melirik jam dinding. Tak terasa waktu berlalu, dan kini Tejo pun sudah pulang dari sekolah. Sarah yang tadinya mengira itu suaminya jelas merasa lega. Walaupun kehadiran Tejo tentu saja mengganggu aktifitasnya bersama Anton. Kamar Sarah yang luas, dengan dinding dan pintu yang tebal memang nyaris kedap suara. Jika berada di dalam, suara-suara di luar hampir tidak terdengar. Begitu juga dari luar juga akan sulit mendengar suara-suara dari dalam kamar. Itulah mengapa Sarah tidak mendengar Tejo memasuki rumah. Akan tetapi, tidak biasanya juga Tejo mengetuk pintunya saat pulang dari sekolah kecuali mungkin dia ada urusan.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC0ButHg9nZ
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkqMBiIM7q
“Yaa Jo? Ada apa, kamu udah pulang ya? Bentar…!” Sarah menjawab setengah teriak.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSza3bPX6iu
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIONPZQtrRH
“Gimana ni say?” Tanya Anton gusar. Raut mukanya memperlihatkan kekecewaan.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnguyBXHp7b
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTEQizqlWMT
“Iih ga tau, kamu diam aja di sini…” Jawab Sarah. Ini yang dia khawatirkan tadi dengan Anton yang datang terlalu siang. Dia bergegas mengenakan dasternya dan keluar menemui Tejo sambil menggendong Doni. Anton duduk terdiam di atas ranjang. Untuk berjaga-jaga dia juga mengenakan pakaiannya lagi. Posisi ranjang Sarah yang strategis membuatnya tidak terlihat dari luar meski pintu kamar terbuka.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWaDsm6rRbY
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fh9iGNnlW
Ternyata teman-teman Tejo datang lagi seperti biasa. Mereka sudah duduk-duduk di ruang tamu Sarah. Rupanya inilah alasan Tejo mengetuk pintu kamar Sarah. Setiap teman-temannya datang Tejo memang selalu memberitahu Sarah. Biasanya Tejo hanya menyampaikan, “Tante, teman-teman Tejo mau main di sini.” Dan biasanya Sarah juga menjawab sekenanya, “iya…” atau sekedar, “he eh…” Tejo kadang memang khawatir Tantenya keberatan ketika dia mengajak teman-temannya main ke rumah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFnB0Mboyo
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSkMsFJCWF
“Ada apa Jo…?” Tanya Sarah setelah menutup pintu kamar. Dia agak terkejut juga dengan keberadaan teman-teman Tejo, apalagi saat itu dirinya hanya mengenakan daster pendek yang tipis dan terbuka di bagian bahu. Tapi dia tidak ingin memperlihatkan kekagetan itu. Sikapnya berusaha terlihat wajar.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwraEWSM1NZ
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswZAwo57jY
“Tante, tadi kirain rumah sepi… Tapi Tejo lihat mobil Oom Anton di luar. Ini teman-teman Tejo mau main di sini.” Jawab Tejo. Seperti biasa dirinya terpesona dengan penampilan Sarah. Meski tadi Sarah sudah menghapus keringat, masih terlihat sisa-sisa titik keringat di kulit halusnya. Tejo tentu bertanya-tanya karena kamar tantenya itu ber-AC.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVYKjSlqai
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFP1RkhNb0v
“Oh iya Jo, ya udah santai aja… Iya Oom Anton juga lagi main di sini.” Jawab Sarah. Dia sudah menduga tentu Tejo sudah melihat mobil Anton di luar. Bisa saja dia berbohong dengan mengatakan Anton hanya menitipkan mobil di situ, tapi dia takut nanti tidak ada kesempatan bagi Anton untuk menyelinap keluar tanpa ketahuan Tejo.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQyJygXEjVZ
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUABf5qWUH
“Mmm… Oom Antonnya ada di dalam ya?” Tanya Tejo penasaran.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2iCX0oE3Iv
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRERXBZa8l
“Iyah… yuk, Tante masuk dulu. Kalian santai aja, Tante lagi ada urusan belum selesai sama Oom Anton.” Jawab Sarah. “Oh iya, kalau mau makan juga ada camilan tuh di meja, tapi kalo nasi ga tau ya cukup apa tidak buat kalian…” Lanjutnya lagi.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6y9QsWIb0i
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkg53Ims059
“Makasih Tante, tadi udah pada jajan kok di sekolah… Mmm anu…” Tejo tidak melanjutkan kalimatnya membuat Sarah tertahan untuk segera masuk ke dalam kamar. Diliriknya teman-teman Tejo pada blingsatan curi-curi pandang ke arahnya dari ruang tamu. Alih-alih merasa risih, dirinya malah senang dikagumi begitu.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd8jzPrd7Oi
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9qIaWiZLn
“Ada apa lagi…?” Tanya Sarah tersenyum pada Tejo.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsdmL3zRKq
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7unC8AGOxZ
“Ini Tante… ee… Kemarin katanya Tejo suruh ngenalin temen-temen Tejo sama Tante?” Jawab Tejo. Terlihat dia agak ragu menyampaikan itu.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxe88CUoYi5
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6KKJIKs6og
Sarah teringat kemarin dia memang meminta itu. Awalnya Sarah agak ragu karena penampilan dia kini yang hanya memakai pakaian sekedarnya bahkan tanpa mengenakan daleman. Tapi sejurus kemudian, justru hal itulah yang membuat dia tertantang untuk tampil di hadapan teman-teman Tejo dan berkenalan dengan mereka. Agaknya naluri ekshibisionisnya muncul lagi.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dIhYRQD8D
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJ3ZZeaXC3
“Mmmm… ya udah ayo sini Tante dikenalin…” Jawab Sarah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡog0otW3zgy
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJlX5q0xtm
Tejo terlihat girang seakan dia memang berniat memamerkan tantenya yang molek itu pada teman-temannya. Satu persatu temannya menjabat tangan Sarah memperkenalkan dirinya. Sarah tersenyum manis ketika menyalami mereka. Diperhatikannya wajah mereka yang terlihat malu-malu mupeng itu. Mereka semua berlima, masing-masing namanya Beni, Luki, Yadi, Boim, dan Eno.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8lEGlR4bwG
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpULPRPKZP
Sarah mengamati wajah mereka yang ‘sebelas dua belas’ dengan wajah Tejo ponakannya, alias ancur.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8lxxUGyB75
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctwdaFLTCh
“Ga bisa milih temen yang mendingan apa, kok parah semua begini… Dasar sejenis… Hi hi hi…” Sarah tertawa dalam hati. Jeleknya wajah mereka yang menampakkan kemupengan itu justru menjadi sensasi pemandangan tersendiri bagi Sarah. Sejenak dia teringat pada Bambang, selingkuhannya selain Anton. Wajah Bambang tidak setampan Anton, bahkan jauh. Akan tetapi ketika sama-sama mupeng terhadap dirinya, Sarah merasa lebih gemas pada Bambang ketimbang Anton. Entah kelainan apa itu, Sarah tidak terlalu peduli.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmalEvoGOre
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftCdV3MGgB
“Putranya umur berapa Tante?” Luki yang terlihat paling bongsor di antara mereka mencoba berbasa-basi. “Ooh ini? Belum ada setahun nih… berapa bulan yaa?” Jawab Sarah menerawang. “Mmm, hampir 7 bulanlah…” Jawabnya lagi. “Lah kamu sendiri umur berapa? Kok berteman dengan Tejo? Kayaknya kamu udah ‘tua’ deh… Masak masih kelas 2 SMP?” Ledek Sarah penasaran.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNCjOD8ItGV
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlfEODI6d7t
“Nah lo… kena deh lo… Ha ha ha…!” Teman-temannya yang lain tertawa terbahak. Wajah Luki memerah malu.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuHNMpk7Tnq
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnvoyNobyEG
“Dia udah 17 tahun Tante! Ga naik kelas terus!” Tejo menjawab pertanyaan Sarah sambil tertawa. Luki merengut pada Tejo. Sarah ikut tertawa lepas membuat Luki tersipu lagi. Tapi dia dan teman-temannya diam-diam makin terpesona dengan wajah Sarah ketika tertawa lepas itu.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUn35DewTJm
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRE8w8geow1
“Lah kalo 17 tahun mustinya udah SMA dong? Parah luu…” Goda Sarah. Luki tambah salah tingkah dibuatnya. Menyesal sekali tadi dia berbasa-basi menanyakan umur yang akhirnya malah jadi bumerang buat dia.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3yJVRQTJQk
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOL1MfCmgiq
“Ya sudah… sudah…” Sarah tidak mau berlama menggoda Luki. “Makanya temenan sama ponakan Tante ini, biar ketularan pinter…” Lanjut Sarah memuji Tejo sambil mengelus rambut Tejo. Bangga sekali Tejo dipuji begitu, bahkan baru kali ini tantenya itu mengelus-elus kepalanya dengan sayang seperti pada anaknya sendiri. Semua itu berjalan alami saja, Sarah juga tidak ambil pusing. Ketika hendak berpamitan masuk terbesit ide dalam benak Sarah untuk menitipkan Doni pada mereka.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMP1o9rLRbe
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SfRzw2J1w
“Mmmm… Jo?” Tanyanya ragu.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWDe4qKPqb
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFxTeeetGI
“Ada apa Tante?” Jawab Tejo.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrELWCcnvB
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkPAi3vfAd5
“Kamu bisa ajak main Doni ini? Dia kan udah biasa sama kamu…” pinta Sarah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFHrjpM389
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFUccFPuPJ8
“Ya gapapa Tante…” Tejo menyanggupi.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjTIC6Hn291
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZygmbR8Jo
Senang sekali Sarah mendengarnya. Apalagi ketika digendong Tejo, Doni memang tidak meronta. Tidak seperti dengan Anton, bayinya itu sudah terbiasa dengan Tejo. Tejo sendiri juga tidak pernah canggung dengan anak Sarah yang terhitung sepupunya sendiri itu.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdP6sC1pQWy
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6NzOcs83U
“Tante, kita boleh nonton DVD nggak?” Pinta Tejo.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7p0MHX2ss
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17ByT8Fjmj
“Ya boleh aja, tapi Tante nggak punya film, emang kamu bawa sendiri?” Tanya Sarah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyeOZTKVr7
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFEB1iphrwh
“Iya ini si Luki yang bawa…” Jawab Tejo.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLEEQok3cO
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2h2gDXnswX
“Ya udah terserah…” Sarah mengijinkan, lalu bergegas masuk kamar meninggalkan mereka.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzFaOsWH6M
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjD9yNLl1gA
Setelah mengunci pintu kamarnya, Sarah langsung melolosi dasternya hingga telanjang bulat lagi. Ditubruknya dan dipeluknya tubuh Anton yang berbaring tertegun di atas ranjangnya. Anton sudah berpakaian lengkap saat itu.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2ygvI3HYT
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCG8ZzSzTo
“Iiihh kok udah dipake bajunya…?” Tanya Sarah manja.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ03i7GNRYvx
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWfZHXqYSI1
“Jadi…? Lanjut niihh…?” Tanya Anton seperti tak percaya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFtXgAAzhxG
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYuJADJFtw
“Ya iyya lahh… Nggak mau kamu…?” Kerling Sarah manis.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzEPaZ0gdU
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhNwFNKTRd
“Ya mau lah… Tapi gimana si Tejo, kayaknya tadi juga ada teman-temannya? Trus si Doni juga gimana?” Tanya Anton lagi penasaran.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMtOI3OqqU
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDWjAleCAwK
“Udaah itu urusanku… Doni juga udah sama Tejo…” Terang Sarah sambil mulai melucuti celana Anton.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu0bnR1cQJn
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8Mp4lT4xX
“Gila… Yakin nih?” Anton masih ragu.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0LfSu5JkV
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pjvQSpl6N
“Udaahh bawel…!” Jawab Sarah. Geli juga dia dengan kekhawatiran Anton.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnOm66IEdrm
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8ktVGVkXQ
“Nakaall ya kamuu…” Anton tiba-tiba bangkit mendorong Sarah hingga terlentang. “Kyaaa..!” Pekik Sarah kaget. Anton bergegas membuka dan melempar semua pakaiannya. Mereka berdua kini kembali berbugil ria.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8kCIj77OOv
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ODPOnY9oS
“Jadi sampe puas nih? Tejo sudah ga jadi masalah?” Goda Anton. Tangannya mulai mengocok-ngocok pelan penisnya yang sempat layu. Kini perlahan tapi pasti batangnya mengeras kembali hingga maksimal. Dia yang tadi memang belum mencapai klimaks kini siap ‘membantai’ Sarah lagi tanpa ampun.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtgBI3Knip
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLim2X0KMxq
“Enak aja, nanti aku harus memandikan dan menyuapi Doni…” Jawab Sarah membelai pipi Anton yang telah bersiap menindihnya dari atas. Anton tidak ambil pusing dengan jawaban sarah itu. Dia tidak ingin membuang waktu lagi. Bleesss! Batang penisnya segera menembus liang vagina Sarah dengan cepat.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WR8LiEisk
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYDMpi3JSS7
Keduanya mulai memacu bersama mendaki puncak kenikmatan tanpa ada gangguan berarti lagi. Walau kali ini mereka agak mengontrol lenguh desah mereka supaya tidak terlampau keras hingga terdengar dari luar. Selain itu tak ada masalah lainnya. Dengan bebas mereka bergumul seru berguling-guling di atas ranjang. Berganti-ganti posisi dan kendali hingga beberapa kali. Bahkan sambil berdiri mereka berpindah tempat menjelajahi tiap sudut ruangan kamar Sarah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlX691vvBRL
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvWSphwFvG8
Sekian lama mereka bersetubuh seperti tak kenal lelah. Siang itu mereka benar-benar saling melepas rindu. Anton memberi 3 orgasme pada Sarah selama hampir 2 jam sebelum akhirnya gilirannya datang. Irama mereka mulai melambat seiring dengan berakhirnya orgasme ketiga Sarah. Anton merasa tidak mampu lagi menahan lebih lama. Dia harus segera menuntaskannya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGExayWLzi
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5R5o0AcXXB
Sarah19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡReZR7PvNUA
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5twRBwzID
“Facial ya sayang…?” bisiknya di telinga Sarah yang masih terengah setelah menyemburkan cairannya untuk ketiga kalinya. Matanya terpejam, tangannya masih mencengkeram bantal dengan erat.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ2XWugTuxl
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ114enXC7lz
“Aahh… Baru pertama udah minta facial aja kamu…?” Jawab Sarah sambil tersenyum manis pada Anton saat napasnya mulai agak teratur. Anton memang kerap meminta menumpahkan spermanya di wajah cantik Sarah. Dia sangat suka dengan hal itu. Dia sangat senang memperhatikan wajah cantik wanita yang ditidurinya menengadah di bawah penisnya menanti semburan spermanya. Terlebih saat spermanya menyembur, dia benar-benar menikmati membidik dan menembakkannya ke wajah itu hingga tetes terakhir. Akan tetapi tidak semua wanitanya senang dibegitukan. Kebanyakan tentu karena jijik dan merasa direndahkan dengan perilaku begitu. Tapi Sarah termasuk wanita yang kadang mau menuruti kemauan Anton itu. Walaupun awalnya Sarah juga menolak dan merasa risih, tapi karena Anton sering merajuk memintanya, akhirnya Sarah mau mencobanya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMclr8cglU3
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmjMWp68Rz
Pengalaman pertama difacial rasanya aneh bagi Sarah. Wajar saja, meski hal itu sering dia lihat dalam adegan film-film biru, baginya hal itu sama sekali tidak nyaman. Akan tetapi lama kelamaan dia mulai bisa menikmatinya. Awalnya hanya sensasi memuaskan fantasi Anton, namun pada akhirnya dia terbiasa juga dengan rasa sperma. Di antara sedikit wanita yang mau menerima facial, Sarah juga paling memuaskan dalam memenuhi permintaan Anton itu. Anton bisa memintanya membuka mata dan mulut ketika menerima semburannya, sementara wanita yang lain lebih sering memejamkan mata dan menutup mulut mereka rapat-rapat. Hal itu cukup mengurangi kepuasan Anton sebagai laki-laki.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6vosyBYB9
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Gzp5PP4uM
Meskipun begitu, tidak selalu Sarah mau menuruti permintaan itu tiap mereka bercinta. Anton juga mengerti hal itu. Kebanyakan dia tetap berejakulasi di dalam rahim Sarah. Hanya sesekali dia meminta facial di beberapa momen persetubuhan mereka. Kali ini dia ingin menikmati lagi menyembur wajah manis Sarah dengan cairannya yang sudah di ujung itu.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFpgRI73UP
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdjGOEfdQ4
“Mau ya sayang…” pintanya lagi penuh harap. Sarah tersenyum dan mengangguk pelan tanda setuju. Sungguh girang Anton karenanya. Mereka pun segera ambil posisi. Sarah duduk bersimpuh di lantai di hadapan Anton yang berdiri sambil mengocok penisnya dengan cepat. Tangan kiri Anton membelai dan menaikkan dagu Sarah supaya wajahnya menegadah ke atas. Sarah menurut saja, dia sudah mengerti harus bagaimana. Mulutnya menganga, lidahnya agak dijulurkan keluar menanti tepat di depan batang Anton yang sedang dikocok. Diperhatikannya kepala jamur yang makin memerah gara-gara dikocok dengan kecepatan penuh siap memuntahkan lahar panasnya. Dan… Crooott! Crooot! Crooot….! Sperma Anton menyembur dengan deras menyirami wajah Sarah. “Yeesshh… That’s it baby…!” Desah Anton puas, badannya bergetar hebat. Spermanya ditembakkan nyaris rata ke seluruh wajah Sarah, sebagian besar mendarat mulus di lidah dan rongga mulut Sarah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWGOW2AMGM
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmqnOvokuq
“Aaahhh…” Desah Sarah pelan. Dia berusaha menjaga tidak menutup matanya kecuali ada sperma mendarat di atasnya. Sementara dia sudah terlatih untuk tidak menutup mulut sampai tetes terakhir sperma Anton keluar.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIoHtQTnfdr
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVO7iOLWXD0
“Ooo ooo hhh……” Anton melenguh panjang. Sarah mengulum penisnya, menghisap-hisapnya memastikan tidak ada lagi sperma tersisa di dalamnya. Kemudian Anton rubuh di atas ranjang. Sarah bangkit dan duduk di sebelahnya memamerkan wajahnya yang berlepotan sperma. Tangannya mengelus-elus batang Anton yang mulai mengecil.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYAWVPoNe7i
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQRvqVeL8U
“Luar biasa sayang….” Ucap Anton lirih. Raut mukanya menunjukkan kepuasan yang sangat. “Kamu cantik sekali sayang…” Pujinya sambil mengagumi wajah Sarah yang dihiasi cairan kental putihnya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyts7McWpTo
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2985GP7rc
“Spermamu hangat dan kental sekali… Dah lama gak dikeluarin ya?” Goda Sarah. Dia membiarkan sperma Anton yang melelehi wajahnya berlama menggantung di pipi dan dagunya. Hanya sedikit yang jatuh menetes ke bawah saking kentalnya. Sungguh pemandangan yang menakjubkan bagi Anton. Sarah memang teramat istimewa baginya. Memang benar, sejujurnya dia baru saja diputuskan oleh pacarnya dan sudah hampir 2 bulan tidak bercinta dengan wanita. Dia menyeka sperma dari wajah Sarah dengan satu jari dan menyuapkannya ke mulut Sarah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJaopH3ZuAp
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4EIvM3AFS
Sarah melenguh manja tapi tidak menolak. Dijilatinya hingga bersih tiap Anton menyodorkan jarinya. Habis sudah seluruh sperma itu dari wajahnya berpindah ke perutnya. Tanpa rasa jijik Sarah menelan semuanya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFet2ZPAFuQ
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWXsvJICGiS
“Terima kasih cantiik…” Anton tersenyum penuh kepuasan. Keduanya saling bertatapan dengan senyum penuh arti, kemudian saling melumat bibir dengan mesra.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX91AJ0wnLE
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlv6So2ixO1
Sarah bangkit menarik tangan Anton yang masih terlihat malas-malasan. Wajarlah, sebenarnya tubuh mereka sama-sama masih lemas. Namun Sarah tetap menarik Anton ke kamar mandi untuk bersama-sama membilas tubuh mereka di situ. Di hari-hari sebelumnya memang biasanya mereka akan bermalas-malasan rebah di ranjang selepas bercinta. Bahkan mereka tidak takut untuk tidur siang bersama dan kemudian mengulang persetubuhan hingga bisa sampai 3 atau 4 kali. Tapi kali ini keadaannya telah berbeda. Anton pun tahu diri. Mereka membilas diri di bawah shower air hangat sambil sedikit bercumbu mesra tanpa memulai persetubuhan lagi.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyI1ZcCqgbX
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNhbM2h9doi
Ketika Sarah dan Anton keluar dari kamar mereka menjumpai Tejo dan teman-temannya asik menonton DVD di ruang tengah. Spontan kedua pihak itu saling bertatapan. Anton agak canggung dibuatnya. Entah apa yang dipikirkan para pemuda tanggung itu melihat dia dan Sarah keluar dari kamar bersama. Sungguh heran Anton yang melihat Sarah tampak santai dan cuek. “Apa dia yakin anak-anak ini tidak menduga apa yang barusan kita lakukan?” Tanyanya dalam hati gusar. Sarah malah tersenyum manis pada Tejo dan teman-temannya yang terdiam itu. Jelas mereka memang memiliki bayangan kotor mengenai apa yang barusan terjadi di antara Anton dan Sarah. Hanya saja bayangan itu tidak seliar dengan apa yang dipikirkan Tejo. Hal itu karena mereka tidak mengenal siapa Anton. Mereka hanya tahu bahwa dia bukan suami Sarah, tapi mereka pikir bisa saja Anton itu saudara dari keluarga Sarah. Berbeda dengan Tejo yang tahu betul bahwa Anton bukan siapa-siapa dalam keluarga Sarah. Dalam hatinya, Tejo sudah merasa yakin betul bahwa Tantenya itu baru saja berselingkuh! “Bener bener nakal tanteku yang satu ini…” Batinnya. Jadi gemas dan terangsang sendiri Tejo memikirkannya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzw4KwOnRM
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrrsnSxJeHI
“Udahh ayo pamit…” Ujar Sarah agak geli melihat Anton yang mendadak canggung.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1li7zjs5p
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhu19AX2aj
“Eeh iya, Jo, semua… Mas pamit dulu…!” Seru Anton.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DcD78oc73
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYSi7THPk8z
“Dah selesai Oom..?” Sahut Tejo.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYDaCxhWbJ0
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOfmu6x0N7P
“Duh anak ini manggilnya Oom terus dari kemarin,” gerutu Anton dalam hati. “Iya Jo, mas udahan… Yuuk semua!” Jawab Anton. Dia melambaikan tangannya lalu bergegas pergi. Sarah mengantarnya sampai di teras. Setelah itu dia kembali masuk menemui Tejo dan teman-temannya. “Doni rewel nggak Jo?” Tanya Sarah. Dia meraih Doni dari pangkuan Tejo dan duduk memangkunya. “Tadi sih agak rewel sampe Tejo bingung… Tapi Tejo takut ganggu Tante sama Oom Anton jadi Tejo ajak main aja sampe capek.” Jawab Tejo Santai. Sarah tertawa kecil mendengar kalimat ‘takut ganggu Tante sama Oom Anton’ dari mulut Tejo.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqDSwLZOPCe
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcYLOLHZu1a
“Iya makasih ya… Tante udah repotin.” Jawab Sarah menghadiahkan senyum manis pada ponakannya itu. Sarah berpikir, sudah 2 kali Tejo membantu memperlancar ‘urusan birahi’nya: Kemarin dengan jagungnya dan kini dengan bantuannya menjaga Doni. Tersenyum-senyum sendiri Sarah dibuatnya. Sementara Tejo makin kesengsem dengan Tantenya itu, teman-temannya agak salah tingkah dengan hadirnya Sarah duduk menemani mereka di ruang tengah itu.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMY6jME61a8
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfLyihnRfc9
“Serius amat kalian, nonton film apa siih…?” Ujar Sarah memecah perhatian mereka.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡErYw0iOfhy
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAmhWOpf6XN
“Eehh ini Tante… Film Transformers Tante…!” Sahut mereka hampir bersamaan.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQh2Ip5jKe
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtowdirqCm
“Dari tadi kalian nonton film ini aja?” Selidik Sarah curiga. Dia melihat tampaknya film itu baru mulai, padahal kalau dari tadi mereka menontonnya mustinya sudah hampir habis film berdurasi 2 jam itu. Tanpa menunggu jawaban dia langsung memungut plastik di atas meja yang tampaknya adalah wadah CD. Tejo dan teman-temannya langsung terlihat panik, “Eh Tante… itu….” Seru mereka tertahan, tak bisa menemukan kata-kata untuk mencegah Sarah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJlVg0gkKq
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8poVsyAeTZ
“Nah lo…” pikir Sarah. “Pasti ada yang lain…”19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRCVSBXVkei
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHXFScvfJvm
Benar saja, Sarah menemukan ada 1 CD lagi di dalam plastik itu. Wajah Tejo dan teman-temannya langsung pucat pasi namun mereka diam seribu bahasa. Naluri Sarah diam-diam berharap mendapati DVD porno dan menangkap basah mereka. Dan ternyata benar, ditemukannya DVD film porno berjudul GangBang D*b**ch*ry di dalam plastik itu. Sablengnya, Sarah justru merasa girang di dalam hatinya, tapi di hadapan Tejo dan teman-temannya tentu saja dia berlagak terkejut.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTKDIlEnej
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqNgA8WI4H
“Haah, Tejo…! Apa ini?!” Sarah meninggikan suaranya biar terkesan angker.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjpYSXsLsv
“Eh… Anu Tante… itu… itu Luki yang bawa tante…” Jawab Tejo tergagap. Seluruh teman-temannya terdiam. Luki yang namanya disebut-sebut jelas sewot. Walaupun memang benar dia yang membawa dan memprovokasi teman-temannya untuk menonton film cabul tersebut.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIl8m5NOdCE
“Tapi tadi kalian semua pada nonton kan?” Tanya Sarah lagi pura-pura gusar.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiIybKV4CLP
“Yaa iya Tante, tapi cuman bentar iseng-iseng aja, filmnya jelek kok, sumpah Tejo ga suka!” Tejo membela diri.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB2cwFZetKk
“Iya Tante, beneran, emang tadi kita pingin nonton, tapi ternyata kita ga suka kok… jelek filmnya…” Salah satu dari temannya ikut menjawab meyakinkan. Sarah lupa namanya, tapi bukan Luki. Hanya Luki yang dihafalnya tadi. Dipandangnya wajah Luki yang masih mengkeret. “Iihh… Kamu ini paling gede malah ngajak-ngajakin ga bener siih?” Omel Sarah padanya, tapi nada bicaranya sudah turun. “Maaf Tante… Kita cuman penasaran aja awalnya Tante. Tapi bener kok, setelah ditonton kita-kita ga suka filmnya… beneraaan…” Jawab Luki.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGuFs45SDCU
“Yee biar ga suka tetep aja nonton…” Cibir Sarah.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ccZVcWc1T
“Tapi bentar Tante, kita cepet-cepetin aja, habis jelek sih…” Tejo menjawab lagi.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKv4gyF0uo
“Iya utamanya kita emang mau nonton Transformers kok Tante.” Sahut yang lain.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1FNaUYxrc
“Yaa sudah… Sudah…” Ujar Sarah. Semua pun terdiam. Sarah sendiri juga lantas bingung harus bicara apa. Jelas dia tidak dalam posisi menceramahi anak-anak itu tentang moral sedangkan dia sendiri juga baru saja berselingkuh.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGRWGBAW4qU
“Tante tahu gimana anak-anak muda kayak kalian ini…” Akhirnya Sarah angkat bicara lagi. Tejo dan teman-temannya masih diam. “Hanya saja Tante kaget kalo kalian sudah sampai nonton film secabul ini…” Kata Sarah lagi sambil mengacungkan DVD porno itu. “Tante tahu ngelarang anak-anak muda nonton film porno itu nyaris nggak mungkin.” Lanjutnya. Memang benar, di jaman sekarang ini pornografi dengan sangat mudah dan murah dapat diakses kapan saja di mana saja. Melarang orang mengkonsumsinya, terlebih remaja yang sedang memasuki masa puber, jelas nyaris mustahil. Itulah yang Sarah pikirkan. Mungkin lebih mudah melarang remaja cowok merokok, pikirnya.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpj1V78hMz
Karena Tejo dan teman-temannya masih membisu Sarah pun melanjutkan, “Tapi mestinya kan ada batasnya…? Kalian masih di bawah 17 tahun, memang anak-anak sekarang lebih cepat pubernya… Okelah, standar 17 tahun mungkin sudah kuno, tapi Tante masih lebih memaklumi kalau kalian sekedar baca majalah playboy.” Anak-anak itu pun mangut-mangut tapi belum menjawab. “Tapi kalo film kayak gini?? Ya ampun… Ini udah kebablasan namanya… Oom Heru juga ga bakal Tante bolehin deh kalo sampai nonton yang kayak beginian.” Terang Sarah lagi. “Kalo bokep biasa sih mungkin boleh aja, tapi yang ini sudah ekstrim tahu?” Seperti judulnya, film itu memang berisi adegan-adegan gangbang alias seks keroyokan. Seorang wanita disetubuhi dengan kasar oleh banyak pria.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3dIJYNRGAg
Sarah kemudian terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tejo dan teman-temannya surprise juga mendengar Sarah mengucapkan kata ‘bokep’. Tejo pun mulai berani menjawab. “Iya Tante, kita tadi juga kaget dan nggak selera kok liat isinya… Sumpah deh!” Ujarnya meyakinkan. “Iya Tante, tadi kita memang cuma penasaran aja kok…”, “Iya Tante…” Sahut Beni disambung Boim.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfwpJerjtPz
“Penasaran apa? Penasaran lihat adegan cewek digangbang?” Tanya Sarah.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqwsXmVvuL
“Kalian terangsang lihat adegan itu?” Cerocos Sarah lagi.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJXHoD1OBZ
“Makanya Tante, nggak kok kita nggak suka…” Tejo mencoba meyakinkan terus.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXE7DUsxhsC
“Halaah bo’ong…” Sarah mulai menghilangkan ekspresi marahnya.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqQdlITqCS
“Sumpah Tante, iya kan temen-temen…?” Tejo minta dukungan teman-temannya.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0eEzcdK9JF
“Eh iya Tante… Sumpah deh…” Luki menimpali.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmYxom2cCM
“Kalo kalian sampai punya fantasi yang beginian pasti kalian udah sering kan nonton bokep yang biasa? Hayooo ngaku…” Kini Sarah mulai tersenyum. Suasana pun jadi agak cair. Tejo dan teman-temannya agak lega melihat Sarah tidak terus memarahi mereka.
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHUUZVt8sCJ
“Yaa nggak juga Tante, beneran deh…” Jawab tejo.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0fMIMqZJGD
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡco7Hdl1aG4
“Iya Tante, jarang kok…” Sambung Boim.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSuHnECOC8D
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6Z2XJA4O7
“Nah lo, kalo jarang berarti udah pernah lebih dari sekali…?” Sarah memojokkan.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw1gfumecPj
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6zx8j56Q3
“Eeh… Bukan gitu Tante… Yaa iya juga siih…” Boim langsung tersipu.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0f02wI5sj
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9jv99sstZ
“Huu kalian ini… kecil-kecil…” Sahut Sarah gemas.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIf6Ti0sf9Y
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡed6P3EX44m
“Trus kalian nggak puas ya, pingin lihat yang lebih?” Tanyanya menyelidik.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaOQnWRqYxH
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqV2EjJbni
“Ya bukan gitu juga kok Tante… Penasaran aja kita…” Jawab Boim lagi pelan.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBrQGoCMua
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmuh1fftV5
“Penasaran trus nagih ya…? He he he…” Goda Sarah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8xlb1z5S9V
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOypTIp1QD3
“Ya nggak dong Tante…” Jawab mereka nyaris serempak.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZFYfPVCfSy
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfnvsixKu6
“Ahh masa sih…? Beneran tuh nggak nagih…?” Tanya Sarah lagi.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkkVUDW5uT
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvoq8P0McVH
“Iyaa… habis yang main nggak ada yang cantik siihh…” Jawab Luki setengah bercanda. Mendengar jawaban ini Sarah pun tertawa lepas. Tejo dan yang lainnya ikut tersenyum. Perasaan mereka kini plong karna yakin Sarah sudah benar-benar tidak marah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6vLMRBkWm
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQXRj62TLe
“Coba yang main cantik-cantik kayak Tante, mungkin aja kita ketagihan…” Jawab Luki makin berani. “Dasaar kamu yaa… Jelek…!” Sarah langsung mencubitnya dengan gemas. “Aduuh sakit Tante…” Luki meringis kesakitan tapi masih tertawa-tawa setelahnya. Semua juga ikut tertawa tak terkecuali Sarah sendiri.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9eZ5JF69GB
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR3MqutsRL6
“Bener loh Tante, kalo ga percaya tonton aja sendiri deh…”19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYdB4Ku7kpm
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqElQEroopC
“Iya yang main ancur-ancur Tante…”19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLmGMdnubU
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ25Y0wkluGq
“Ancur-ancur emangnya apaan? Dasar nggak ngaca tuh muke lo yang ancur…”19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7PL2kpvgn
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTtT8q1WZmu
Ya, suasana kini benar-benar sudah cair. Sarah berhasil mengakrabkan diri di tengah mereka sekaligus dengan sengaja tebar pesona. Hal itu tentu saja berhasil. Siapa yang tidak kesengsem dengan kecantikan Sarah yang alami. Teman-teman tejo pun mendapatkan kesan yang mendalam sore itu.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2thNktDYI8
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRQYTGDPaw
“Udah… Nih kamu simpen, awas ya kalo besok bawa-bawa ginian lagi Tante sita…” Sarah melemparkan DVD itu pada Luki. Dia pun bangkit karena melihat waktu sudah mulai sore, saatnya memandikan Doni dan mengerjakan urusan-urusan lainnya. Setelah ditinggal Sarah Tejo dan teman-temannya pun saling pandang sambil cekikikan.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFuiQosCFjn
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8YaqtdFne
Akhirnya, karena Tejo juga punya jatah pekerjaan rumah, teman-temannya pun kemudian pamit pulang. Masalah kebersihan rumah adalah tanggungjawab Tejo dan dia harus mulai setiap sore. Sementara Sarah mengerjakan urusan dapur termasuk mengurusi kebutuhan-kebutuhan bayinya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3wmJpynoh
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfBzlFIhLv
Ketika Tejo memamitkan teman-temannya pada Sarah, dengan genit Luki menyalami dan mencium tangan Sarah. Karena Tejo pun biasa begitu, awalnya Sarah diam saja. Tapi hal itu membuat teman-teman lainnya melakukan hal yang sama. Barulah Sarah tertawa kecil karenanya. “Idih kalian ini pake cium tangan segala, kayak sama siapa aja….” ucapnya. Mereka pun meringis malu. “Pamit Tante… Makasih.” Ucap mereka bersamaan terakhir sebelum pergi.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrxL5Lmfb0y
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8UpGgmJog
Begitulah Sarah kali ini berhasil mengakrabkan diri pada teman-teman Tejo. Agaknya inilah sebabnya dia merasa girang waktu menemukan DVD porno tadi. Dengan itu dia jadi punya alasan untuk mengintervensi mereka. Selain memberi kesan bahwa dia adalah orang yang liberal, cuek, dan tidak canggung membicarakan hal yang tabu, sekaligus dia juga bisa tebar pesona dan sedikit menggoda para remaja tanggung itu. Diam-diam dalam hatinya muncul gejolak untuk bisa menggoda mereka lebih jauh.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYKF1o3leuc
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hKW5Dkye8
************19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmClIUBHmis
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDmVGmLT0A
Sejak hari itu keberadaan Tejo sudah tidak menjadi batasan Sarah dalam berhubungan dengan Anton. Kedatangan Anton selanjutnya justru lebih siang lagi dari waktu itu, yaitu setelah Tejo pulang sekolah. Walhasil, jelas sekali Tejo menyaksikan bagaimana Sarah membawa Anton masuk kamar dan tidak keluar-keluar hingga sore. Setelah keluar, Anton bahkan tidak buru-buru pergi melainkan menyempatkan berakrab-akrab dengan Tejo. Pernah suatu ketika Anton datang pagi, tapi persetubuhannya dengan Sarah tidak juga berakhir hingga Tejo pulang sekolah. Ketika Tejo pulang, Anton dan Sarah masih di dalam kamar. Tak berapa lama mereka keluar, tapi Anton tidak pamit. Dia ngobrol dengan Tejo sementara Sarah menyusui Doni. Setelah Doni selesai menyusu, Sarah menidurkannya di kamar Tejo dan menitipkannya pada Tejo, kemudian dia dan Anton masuk kamar lagi sampai sore. Semuanya berjalan wajar seperti tak ada apapun yang terjadi. Walau geregetan, Tejo juga tidak pernah menanyakan apapun perihal hubungan mereka. Sarah dan Anton juga tidak pernah membuka percakapan mengenai hal itu. Seperti sudah ada saling pengertian saja di antara mereka.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡescFH6YoXH
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLVuOcxIFz
Tejo bahkan sempat berpikir nakal. Beberapa kali dia mencoba mengintip atau mencuri dengar. Tapi hal itu tidak memungkinkan. Tejo tak berhasil menemukan celah untuk itu. Gusar dan penasaran sekali Tejo dibuatnya. Hatinya merasa iri sekali pada Anton. Tiap kali dia selalu membayangkan apa yang dilakukan Anton di dalam kamar terhadap Tantenya itu. Makin dibayangkan makin tersiksa pulalah perasaan Tejo. Tidak jarang juga pemikiran jahat melintasi benaknya. Ingin sekali dia meminta imbalan untuk tutup mulut. Imbalan untuk tidak mengadukan perselingkuhan itu. Imbalannya tentu saja Tejo meminta tubuh Sarah. Perasaan Tejo melambung tak terkendali tiap kali dia membayangkan hal itu. Tapi tak pernah dia sampai hati untuk melakukannya. Dia tidak berani.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpNk9rjGaIg
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tsJiYOfjY
Untunglah Tejo tak mengenal Bambang. Kebetulan Bambang pindah tugas keluar kota tidak lama setelah Sarah melahirkan. Jadi hilang sudah kehadiran Bambang dalam kehidupan Sarah. Entah bagaimana kalau Tejo menyaksikan Sarah berselingkuh dengan Bambang yang juga buruk rupa seperti dirinya. Mungkin Tejo akan protes begini; “Lho kalau begitu aku juga mau!”19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4uHHDCgfP
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNREUdn5aqa
Sarah bukannya tidak kangen pada Bambang (Di sisi lain Bambang pastinya jauh lebih kangen pada Sarah). Bahkan bakat ekshibisionisnya makin menjadi-jadi gara-gara kekangenannya pada Bambang. Kini makin sering Sarah mengenakan daster mininya, dengan bahu terbuka di hadapan Tejo. Tidak terkecuali saat teman-teman Tejo main ke rumah. Justru saat itulah hasrat Sarah untuk ‘pamer diri’ makin bergejolak. Saat harus menyusui Doni pun menjadi kesempatan bagi dia untuk membuka diri lebih di hadapan mereka. Dengan itu dia bisa mengekspos kulit payudaranya yang putih mulus dengan wajar. Suatu ketika saat Tejo dan teman-temannya sedang duduk-duduk mengobrol, dengan cueknya Sarah yang sedang menyusui Doni duduk di tengah-tengah mereka. Sarah yang sudah akrab dan hafal dengan mereka, dapat dengan luwes nimbrung mengikuti obrolan mereka. Sarah sangat menikmati memperhatikan bagaimana teman-teman Tejo setengah mati berusaha bersikap wajar di hadapannya. Mereka tidak pintar melakukan itu sehingga sikapnya malah menjadi tidak karuan. Kadang-kadang terlihat sangat grogi sehingga kalau bicara pun tergagap, tapi terkadang juga malah over acting cari perhatian. Sarah sering tertawa terkikik bila mereka begitu. Tawa Sarah sendiri makin membuat mereka blingsatan. Wajah mupengnya pun makin menjadi.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4O6yHjylTG
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AivijesFu
Saat itu adalah keadaan Sarah yang paling terekspos di hadapan teman-teman Tejo. Dia mengenakan pakaian yang bahunya terbuka, kulit payudaranya terbuka bebas karena menyusui Doni, ditambah hotpants ketat yang dikenakannya mencetak bongkahan semok pantat dan mengekspos seluruh kulit pahanya. Perasaannya selalu menuntut lebih berani dari itu, tapi sejauh ini baru sebatas itulah yang terjadi. Itupun sangat membuat Sarah puas dan bagi Tejo dan teman-temannya pun hal itu sudah sangat luar biasa. Sarah menyadari, teman-teman Tejo kini makin sering datang. Dia pun ge-er karena menganggap semua itu karena daya tariknya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQCf20r6zv
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡer6Cbn85k4
************19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOpMpcKIg12
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6mYKtJADCD
Suatu hari Sarah jatuh sakit. Tidak parah, hanya demam biasa tapi badannya menjadi lemah dan dia terus berbaring di ranjang. Heru benar-benar prihatin melihat keadaannya yang tergolek lemas di atas ranjang. Pagi itu Heru sudah mengenakan pakaian lengkap bersiap berangkat ke kantor, tapi sejenak dia merasa ragu. Dia pun duduk di sebelah Sarah. Sambil berbaring Sarah memeluk pinggang suaminya itu dengan manja. Heru membelai-belai rambutnya dengan mesra.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFVLKRmmPt
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzdY9wFsYVi
“Sayang, apa aku tidak usah berangkat ngantor saja ya?” Ucapnya lembut.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIGzgckzm6n
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfelKxXdzUa
“Memangnya boleh kamu mendadak ijin begitu?” Tanya Sarah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpeoiMcPYOh
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJwyUHrhlQ
“Ya mestinya bos bakal ngamuk, he he he…” Jawab Heru nyengir.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBoZwXhqU6
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL9V5xXNnBu
“Huuh…” Sahut Sarah cemberut manja.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0R9LsDKc1
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd00Znslrem
“Kalo ga diijinin bisa aja aku bolos, emang bos mau nyusul aku kesini nyeret aku ke kantor?” Jawab Heru. “Kalo besok dia marah-marah itu urusan belakangan lah…” Lanjutnya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8lolP1gwf
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9do8e9JhGr
“Hmmm… kamu rela dimarahin demi aku yaah…?” Sarah tersenyum manis.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNwloQq9AB
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe63muZTsuL
“Jangankan dimarahi, dipecat aja aku rela…” Rayu Heru. Dikecupnya pipi Sarah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡParEO4ftJ7
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYwKPBkDyF5
“Iih gombal!” Sahut Sarah tertawa lepas. “Udah deh, kayak akunya parah banget aja… Aku cuman demam biasa aja kok…” Sarah melanjutkan meyakinkan supaya Heru tidak terlalu mengkhawatirkannya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6NEbW8zeOw
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxGmHL9FbuI
“Yakin gapapa kutinggal…?” Tanya Heru.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzP1M1Sokc
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvC7ZX7yhnO
“He eh… gapapa mas.” Jawab Sarah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡewylfdWClY
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8DMMQmbKWR
“Gini aja, Tejo aja kusuruh bolos sekolah. Biar nanti kutelpon sekolahnya… Pokoknya aku gak mau kamu sendirian.” Heru menyampaikan idenya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQGrBI6sK0
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRrQ2HKBgsj
“Hmmm terserah mas deh, kalo Tejo bolos sekolah gapapa kali…” Jawab Sarah menyetujui. “Mungkin dianya juga seneng disuruh bolos. He he he…”19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡulBo26tl4X
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF9T4cecOri
Begitulah akhirnya Heru tetap berangkat kerja seperti biasa, sebagai gantinya Tejo yang diminta bolos supaya bisa menjaga Sarah hari itu. Setelah Heru pergi, Tejo menemui Sarah di dalam kamar. Mula-mula dia berdiri saja di samping ranjang tanpa berkata apa-apa. Dipandanginya Sarah yang berbaring lemas. Walau terlihat pucat, tapi kecantikannya sama sekali tidak berkurang. Ingin rasanya Tejo membelai Tantenya itu.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMBe2MklDx
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXflWI7Hg50
“Mmm… Tante sakit apa sih?” Akhirnya Tejo bertanya basa-basi.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVHKSpro7YU
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5AX96Ecjq
“Cuma demam aja kok Jo, Tante gapapa…” Jawab Sarah sambil tersenyum.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh93QzMn8Ac
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgdDKLEfUi
“Tante butuh apa nih? Biar Tejo ambilkan…” Tejo menawarkan diri.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVN0BMo7FPy
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgznYod92p
“Mmm… Sekarang Tante mau lanjutin tidur dulu Jo, kamu beres-beres rumah ya…?” Jawab Sarah. “Paling nanti kalo Doni bangun Tante juga minta tolong kamu yang mandiin dia yaah… Bisa kan kamu?” Lanjut Sarah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmUVVgQOG2
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9iu2Am6gPP
“Siap Tante…” Jawab Tejo kocak. Sarah tersenyum lagi. Duh senang sekali rasanya hati Tejo. Hari ini dia akan menjaga dan melayani Sarah seharian. Dia pun segera mulai membersihkan rumah. Tejo memang pekerja yang rajin. Dia tak pernah membantah bila dimintai tolong. Di samping itu Sarah dan Heru juga tidak pernah memperlakukannya seperti babu. Tugas-tugas yang dibebankan kepada Tejo hanya yang sewajarnya. Sarah pun meneruskan tidurnya dengan tenang. Menyuruh Tejo bolos sekolah hari ini benar-benar ide yang bagus, pikirnya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnxkoh2cggw
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJLI9quauR
Pagi itu dengan cekatan Tejo melakukan semua yang diminta Sarah. Dia rapikan dan bersihkan seisi rumah. Ketika Doni bangun, Tejo juga tampak sudah mahir mengurusi segala keperluannya. Saat itu Sarah sudah terjaga, tapi dia tetap berbaring bermalas-malasan. Didengarnya suara-suara Doni dan kecipak air. “Pasti lagi dimandiin Tejo.” Pikirnya tenang. “Bisa diandalkan juga dia…” gumamnya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HuUipLD15
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCEkSfa1Ve7
Tak berapa lama kemudian Tejo muncul menggendong Doni yang sudah rapi dan wangi. Didapatinya Sarah yang sudah terjaga. Tejo pun tersenyum bangga padanya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxTmkcFyb5w
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzw6IS36e4C
“Wah hebat kamu Jo, sudah selesai semua?” Tanya Sarah kagum. “Kamu ganti baju bersih sama popoknya juga kan?” Tanyanya lagi.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVnzng1Pi8
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWa7czxlWzD
“Ya iya lah Tante… Beres pokoknya.” Jawab Tejo.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYCFuBdLLE
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLf2DUymNjn
“Sudah bedakan kan? Baby oilnya juga gak lupa?” Tanya Sarah lagi.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuPfHI11W2u
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuabpGmf00C
“Iya Tante, Tejo sudah hafal kok, sering liat Tante…” jawab tejo meyakinkan.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFYfJOIPxb
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDLswFqZTw
“Mmm… Tapi ada yang Tejo ga bisa Tante… Harus Tante sendiri.” Ucap Tejo lagi sambil senyum-senyum.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2UkDwc2ltK
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC0TaLAfAV5
“Apa itu Jo?” Tanya Sarah penasaran.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdpQad7Jr7i
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1VZmN3l4q
“Yaa menyusui Tante…! He he he…” Jawab Tejo cengengesan. Sarah pun ikut tertawa mendengarnya. “Dasar…” Sahutnya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ86BiRMF35
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmJ9WTpeLW
“Tapi Tante masih lemes kalo harus gendong dan nyusuin Doni… Coba kamu ke belakang Jo, lihat di lemari es ada botol berisi susu, kamu ambil, kamu angetin bentar trus masukin ke botol susu Doni… Kamu yang susuin dia ya…?” Pinta Sarah.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdRD3EjFMsf
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5oLETWW2j5
“Oohh…” Tejo mangut-mangut. Dalam hatinya dia merasa kecewa tidak bisa melihat Sarah menyusui Doni. Dia pun beringsut ke belakang dan melaksanakan permintaan Tantenya itu. Tak berapa lama dia balik ke kamar Sarah lagi, di gendongannya tampak Doni sedang asyik menyedot susu dari botolnya. Sarah pun tersenyum melihat Tejo melaksanakan permintaannya dengan baik.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC0PTqhgYi4
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzKxVwCf3b7
“Naah bisa kan, gak lupa kamu angetin kan? Tapi tidak terlalu panas kan?” Tanya Sarah. “Udah Tante, cukup kok, nih lihat Doninya sudah minum lahap…” Jawab Tejo.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2nnDmAxRs
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvbA42wZNVF
“Tapi, emangnya boleh minum selain ASI ya Tante?” Tanya Tejo penasaran.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBLj9a1zJa
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5N4EHDx1cd
“Ya boleh aja kok Jo… Tapi itu ASI lho…” Jawab Sarah tersenyum. Tejo heran dibuatnya. “Haah, ini ASI…? Yang diminum Doni ini? Kok bisa?” Tanyanya. “Ya itu ASI Tante Jo…” Jawab Sarah. “Itu Tante memang memeras dan menyimpan air susu Tante sendiri, ya untuk jaga-jaga kalau ada kondisi begini…” Sarah menjelaskan karna Tejo kelihatannya masih belum paham. Setelah dijelaskan begitu Tejo pun mangut-mangut, “Ohh gitu ya, ternyata bisa ya susu Tante diperas begitu…?” Gumamnya. Sarah tertawa mendengar perkataan Tejo yang lugu itu.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApzivtIgb2
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ046QiL7S8u
Tejo tersadar kata-katanya tadi terlalu vulgar, wajahnya pun memerah malu. “Eh… Nggak… Kirain yang bisa diperas cuman susu sapi aja Tante…” ucapnya agak tergagap. Sarah makin geli, benaknya mulai nakal, dia pun menjawab, “Ya semua susu pastinya bisa diperas Jo kalau memang ada isinya…” Jawabnya.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DzPtMv0SN
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82EbbQCEMY
“Kalo gak percaya kamu mau coba meras susu Tante?” Godanya nakal.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEewuufOlGk
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQ7bjCWT67
Tejo cukup salah tingkah dibuatnya, adik kecil di balik celananya seketika menegang. “Percaya kok Tantee… Cuman gak pernah kepikiran aja…” Jawabnya jaim. Padahal di dalam hatinya jelas mau banget dia memeras susu Tantenya itu. Tapi dia sadar Tantenya itu tentu hanya bercanda dan menggoda dirinya. “Duh sialan Tante Sarah ini, bercandanya bikin cenat cenut yang di bawah aja…” gerutunya dalam hati.19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzVRF4Bqc0
19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdsBvh1y3XZ
*********19462Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGdtNG3Lul
