
Tokoh utama: Karina(Ririn)
Usia: 32 tahun
Ukuran Payudara: 34B
Tinggi badan:168 cm
Berat badan : 52 Kg
Satus : Menikah
Pekerjaan : Seketaris Direktur
15128Please respect copyright.PENANA4m2NNqvGhU
***
15128Please respect copyright.PENANAITXnYDc4Gg
Perkenalkan, namaku Karina atau biasa di panggi Ririn. Orang tua-ku memang sudah membiasakan-ku untuk mengenakan hijab semenjak kecil. Walaupun mengenakan hijab, aku merupakan tipe wanita yang tidak bisa ketinggalan mode. Oleh karena itu aku selalu memperhatikan penampilan-ku, mulai dari pakaian mode terbaru sampai merawat tubuh.
15128Please respect copyright.PENANA5ksO9MOpnI
Sebagai wanita normal, aku merasa senang apabila penampilanku membuat orang lain atau lawan jenis memperhatikanku dan memujiku. Tetapi aku bukanlah wanita nakal atau murahan, membuat diriku menjadi pusat perhatian memberikan-ku kepuasan tersendiri dan menjadi lebih percaya diri.
15128Please respect copyright.PENANAE4wKxJ4WUy
Walaupun kini aku sedang berada di puncak karierku sebagai seketaris direktur di salah satu perusahaan ternama, Aku tetap menghormati suamiku. Apalagi usia kami yang tepaut cukup jauh yaitu 9 tahun. Penghasilan suamiku yang jauh lebih kecil, tidak menjadikan-ku istri yang membangkang. Kehidupan keluarga kami cukup harmonis dan sudah dikaruniai seorang anak laki-laki.
15128Please respect copyright.PENANAZ11YS4OGE6
Sudah hampir dua tahun belakangan ini, aku diangkat sebagai seketaris dari direktur utama di perusahaan trempat-ku bekerja. Aku memang termasuk wanita yang rajin dan ulet dalam bekerja, oleh karena itu Pak Simon mengangkatku sebagai seketaris-nya langsung.
15128Please respect copyright.PENANAn7yfmbFdHJ
Pekerjaan-ku sebenarnya tidaklah terlalu sulit, hanya membantu mengatur dan mengurus segala keperluan administrasi dari Pak Simon. Namun profesi ini mewajibkan-ku untuk selalu ikut kemana-pun Pak Simon pergi mengurusi perusahaan, oleh karena itu profesi ini sungguh menyita waktu-ku.
15128Please respect copyright.PENANADzeAF2IQIt
Tentunya aku terlebih dahulu meminta pendapat suamiku, sebelum menyetujui pengangkatan jabatan tersebut. Dan untung-nya suamiku sangat pengertian dan memaklumi bila terkadang aku harus pulang malam atau pergi keluarkota bersama Pak Simon karena meeting atau pertemuan bisnis.
15128Please respect copyright.PENANAcwiPYsp87J
Pak Simon adalah pria paruh baya keturunan, berusia 48 tahun. Dengan kulit yang putih dan mata yang sipit membuat siapa saja yang melihatnya langsung tahu kalau dia adalah pria keturunan. Walaupun terkenal dengan pribdi yang tegas, sebenarnya Pak Simon adalah orang yang cukup humoris dan asik untuk diajak komunikasi. Candaan-nya yang apa adanya serta tawanya yang khas, seringkali menghiburku saat penat bekerja.
15128Please respect copyright.PENANAxk2Qf4g1oV
Sebenarnya penampilan Pak Simon tergolong biasa layaknya bos, dengan rambut yang selalu disisir ke samping dan klimis, perut buncit yang terlihat lucu di tubuh pendeknya. Pakaian mahal dan jam mahal selalu menempel di tubuhnya.
15128Please respect copyright.PENANA9M86MBEFUt
Pak Simon memang sangat menghormatiku sebagai wanita berhijab, dan tidak pernah melakukan hal yang kurang ajar kepadaku. Walau kadang becandaan kami sering menyerempet-nyerempet ke arah Fulgar, itu pun masih dalam batas wajar layaknya obrolan antara orang dewasa.
15128Please respect copyright.PENANAq3PXdfWQtm
Hingga saat ini, pagi ini aku langsung sibuk merapihkan pakaian ke dalam koper. Tentu saja setelah selesai dengan kewajiban pagi-ku untuk melayani suamiku dan anak-ku yang tengah bersiap pergi kerja dan bersekolah.
15128Please respect copyright.PENANAwXd5rNUeOz
“Mah.. jadi pergi ke Bali?” Tanya suami-ku yang kembali masuk kamar setelah mengantar anak-ku untuk naik jemputan sekolah.
15128Please respect copyright.PENANAmDtJVLeuRO
“Jadi Pah.. paling dua sampai tiga hari aja kok sayang” Jawab-ku sambil terus merapihkan isi koper di atas tempat tidur.
15128Please respect copyright.PENANAmzoGVJwE4g
“Jangan diforsir kerjanya yah mah!!” Ujar Suamiku yang kini duduk pinggir tempat tidur.
15128Please respect copyright.PENANAYozqnETWId
Melihat suamiku yang sepertinya agak berat untuk melepas aku pergi, aku pun duduk dipangkuannya dan melingkarkan tangan-ku di lehernya.“Iya Pah.. Papah juga jangan lupa makan yah” Ucapku manja.
15128Please respect copyright.PENANAgMh4C4H6uO
Aku saat ini memang belum mengenakan hijab-ku dan hanya mengenakan tangtop putih dan celana kerja panjang bahan yang senada dengan blazer coklat yang nanti akan aku kenakan untuk menutupi bagian atas tubuh-ku.
15128Please respect copyright.PENANA1o69Tojuqb
“Papah mau..kok liatin nenen mamah gitu?” Tanya-ku manja karena melihat pandangan suamiku yang terus menatap belahan di atas tangtopku.
15128Please respect copyright.PENANAZonL64mJFw
“Pakaian kamu kok seperti itu mah?”
15128Please respect copyright.PENANAhcBffzhIUq
“Iya.. kan nanti ditutup blazer dan kerudung pah”
15128Please respect copyright.PENANAaJOle6GfTQ
“Udah ah jangan diliatin terus nanti kita telat” Ujar-ku yang langsung bangkit dan mengenakan blazer seta penutup kepala.
15128Please respect copyright.PENANApKHbtGhmZt
Kami pun berangkat ke tujuan masin-masing. Singkat cerita setelah janjian bertemu di Air port, Aku dan Pak Simon pun langsung terbang ke Bali. Sebenarnya aku cukup senang jika harus berkerja menemani Pak Simon ke luarkota, karena bisa jalan-jalan geratis dan menjadikan pekerjaan tidak membosankan.
15128Please respect copyright.PENANAfpk8jkDhTU
Seperti biasa setelah kami check in di salah satu hotel bintang lima, kami langsung berangkat untuk meeting di salah satu cabang perusaan disana. Dan baru kembali ke hotel setelah acara makan malam bersama karyawan dan jajaran direksi di sana.
15128Please respect copyright.PENANAIhgBGjmrxt
Tentu saja kami menginap di kamar hotel yang berbeda namun bersebelahan. Setelah mandi dan merapihkan beberapa dokumen. Aku menyempatkan diri untuk mengubungi anak dan suamiku. Tak beberapa lama kemudian Pak Simon menelefon untuk membahas jadwal besok.
15128Please respect copyright.PENANAq0JG3UPPm4
Setelah kembali mengenakan pakaian yang sedikit santai, aku pun turun menyusul Pak Simon yang telah siap menunggu di lobi hotel. Dan akupun ikut duduk dan mulai menjelaskan beberapa rincian pekerjaan yang akan dikerjakan selama di Bali.
15128Please respect copyright.PENANAvWyjwT8Zmv
15128Please respect copyright.PENANAVpupJ7ezv6
“Hmm.. sepertinya akan sibuk kita Rin” Ujar Pak Simon yang hendak menyeruput secangkir expresso. Pak Simon memang terbiasa memanggilku Ririn, mungkin agar lebih akrab dan tentu saja aku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Toh umur kami memang tepaut cukup jauh.
15128Please respect copyright.PENANAfRwkjxPqOW
“Iya pak.. Walau cabang kecil tapi transaksi disini cukup ramai” Jawab-ku
15128Please respect copyright.PENANAJtV3WUHltf
“Bisa gak sempat saya jalan-jalan sambil liat-liat cewek disini..Hahaha” Ucap-nya santai sambil diikuti tawanya yang khas.
15128Please respect copyright.PENANAyIPRGLdSjg
“Kan bisa liat saya pak..” Jawab-ku mengikuti candaan-nya.
15128Please respect copyright.PENANAwoZJmiEnZt
“Bosen ah..Hahahahha”
15128Please respect copyright.PENANAMNMeQJuW2o
Tawa kami pun meledak seketika, memang tidak aneh bagiku dan Pak Simon untuk bercanda seperti ini. Obrolan kami pun berlanjut dengan bahasan yang lebih santai dan banyak diselingi candaan dan tawa.
15128Please respect copyright.PENANAmJxcwGOQWH
Setelah selesai berdikusi dan melepas penat, kami pun kembali ke kamar masing-masing. Setibanya di kamar akupun langsung membersihkan diri dan berganti baju tidur. Tak berapa lama memejamkan mata, tiba-tiba aku terbangun karena mendengar televise yang tiba-tiba menyala.
15128Please respect copyright.PENANAiJyQ2XgOY7
Aku pun kaget karena melihat remote yang masih tergeletak di atas meja kecil disampingku. Awalnya aku hanya menganggap ini adalah kebetulan dan kembali mematikan televise tersebut dan kembali memejamkan mataku. Namun kembali aku terbangun akibat suara televise yang kembali menyala.
15128Please respect copyright.PENANAfVHhAF3tny
Aku yang memang penakut sejak kecil, mulai merasa takut. Ku pandangi seluaruh isi hotel yang tiba-tiba terlihat seram. Mungkin karena aku yang penakut, aku mulai merasakan bulu kuduku merinding. Dengan cepat aku raih handphone di samping tempat tidurku dan menelefon suamiku. Namun setelah beberapa kali panggilan, tidak ada juga jawaban dari suamiku.
15128Please respect copyright.PENANA3SB1YTsxUX
Semakin lama rasa takut-ku semakin menjadi-jadi, dan aku tidak bisa tidur. Ku lihat jam di meja sudah menunjukan jam 00.30, namun aku juga belum bisa tidur karena masih dilanda rasa takut. Tidak biasanya aku mengalami hal ini, kali ini memang sungguh lain.
15128Please respect copyright.PENANAcvfdWk885X
Sampai akhirnya aku memutuskan untuk menelepon Pak Simon yang berada disebelah-ku. Aku sadar betul kalau itu akan mengganggu waktu istirahatnya, namun aku sudah tidak punya jalan lain.
15128Please respect copyright.PENANAb0G9LGb0xG
15128Please respect copyright.PENANAb43kuBWHIx
“Halo.. Ada apa Rin?, tengah malam begini…” Tanya suara yang berasal dari handphone-ku
15128Please respect copyright.PENANAFm1029LX0k
“Eh..anu Pak.. Bapak sudah tidur? Maaf nih saya jadi ganggu.. Begini pak..” Aku pun mulai menjelaskan kejadian yang baru saja aku alamai dan alasan-ku meneleponnya tengah malam begini.
15128Please respect copyright.PENANAxB9T6obdMs
“Kamu kebanyakan nonton film horror saja Rin.. “ Ujar Pak Simon menenangkan-ku dengan nada sudara mengantuk.
15128Please respect copyright.PENANAoHSVPn2rT4
“Tapi pak.. saya tidak berani sendirian dikamar..”
15128Please respect copyright.PENANASgArlFVghx
“Lalu..?
15128Please respect copyright.PENANAFCyUmcLedF
“Eh..anu pak.. kalau boleh saya numpang tidur di kamar bapak malam ini saja.. “ Pinta-ku memohon.
15128Please respect copyright.PENANA9BnfMz3HZ5
“Yasudah.. kalau kamu mau-nya begitu”
15128Please respect copyright.PENANAzsCOsAwvCU
“Eh.. boleh pak?”
15128Please respect copyright.PENANAL2CccvKzNl
“Sudah.. cepat kalau mau kesini.. saya mengantuk sekali”
15128Please respect copyright.PENANArlaw2meB7a
“Ba…baik pak”
15128Please respect copyright.PENANAI7duHDV4kW
15128Please respect copyright.PENANAiYyzPV7Se7
Setelah menutup telepon aku pun langsung memakai kembali pakaian dalam yang sempat-ku lepas sebelum tidur. Karena tanpa Bh, putting payudaraku akan terlihat menonjol di balik dasater tipis yang kini aku kenakan. Tidak lupa aku kembali mengenakan penutup kepala dan sweater untuk menutupi lengan-ku yang tidak tertutupi daster tanpa lengan.
15128Please respect copyright.PENANAFZoezM95Jh
Dan aku pun membunyikan bell kamar Pak Simon, dengan wajah mengantuk Pak simon yang saat itu mengenakan kaus putih polos dan celana pendek, terlihat sedikit terbengong melihatku saat membuka pintu. Mungkin karena wajah-ku yang tanpa make-up fikirku.
15128Please respect copyright.PENANAmcS45hZQ2l
15128Please respect copyright.PENANAkhqR5GrytH
15128Please respect copyright.PENANAVgMorpe8N9
Setelah mempersilahkan aku masuk Pak Simon langsung mengunci kembali pintu kamarnya.“ Kamu nih tumben ketakutan, tidak seperti biasanya” Ujar Pak Simon
15128Please respect copyright.PENANAWQtWh8aY2u
“Maaf Pak.. saya juga heran.. sepertinya ada yang aneh dengan kamar itu”
15128Please respect copyright.PENANAGb5PzcYjSs
“Sudah-sudah.. sekarang lebih baik kamu tidur, karena besok jadwal kita masih sibuk”
15128Please respect copyright.PENANAxPp3qr8XmH
“Eh..iya pak” Jawab-ku yang menjadi meraasa tidak enak sendiri, dan masih berdiri terpaku di kamar Pak Simon.
15128Please respect copyright.PENANA8WMTQohjc8
Setelah rasa takut-ku perlahan mulai menghilang, tiba-tiba aku tersadar kalau kini aku harus tidur seranjang dengan Bos-ku. Tapi biarlah ini lebih baik dari pada tidak bisa tidur semalaman, lagian Pak Simon tidak pernah bersikap kurang ajar dan selalu menghormatiku sebagai seketaris-nya.
15128Please respect copyright.PENANAKLLdreo7fj
Dengan mencoba berfikir positif aku mulai merebahkan diriku disamping Pak Simon yang sudah terlebih dahulu tidur membelakangiku. Baru kali ini aku merasakan tidur seranjang dengan pria yang bukan suamiku. Walaupun keberadaan Pak Simon membantu menghilangkan rasa takut-ku, namun perasaan adanya pria lain disamping-ku sunggu tidak bisa ku hilangkan begitu saja.
15128Please respect copyright.PENANAP6BzY0DTSu
15128Please respect copyright.PENANAsXadZNWdmR
“Rin.. Kamu sudah tidur?” Tanya Pak Simon yang tidur membelakangiku.
15128Please respect copyright.PENANA9taBGtPNx9
“Be..belum..” Jawab-ku.
15128Please respect copyright.PENANAETLADEGQpA
Mendengar jawaban dariku, tiba-tiba Pak Simon membalikan badannya kearah-ku. “Kamu masih takut?” Tanya-nya dengan lembut.
15128Please respect copyright.PENANAT0lIf43DsV
“Ti..tidak Pak.. Saya hanya menjadi tidak enak mengganggu bapak malam-malam begini” Jawab-ku sambil menoleh kearahnya. Tentu saja aku berbohong karena bukan itu alasan utama aku belum juga bisa memejamkan mata-ku.
15128Please respect copyright.PENANAshhXMfybuL
“Kenapa harus tidak enak..saya malah senang bisa ditemani kamu” Jawab Pak simon
15128Please respect copyright.PENANACjYyxgmxHT
“Maksud Bapak?” Tanya-ku tidak mengerti.
15128Please respect copyright.PENANAi9sc28pzOu
“Yah.. ini seperti mimpi jadi kenyataan” Ujar Pak Simon dengan tatapan penuh arti.
15128Please respect copyright.PENANAM83ZarfBsO
“Maaf pak.. saya tidak mengerti maksud Bapak”
15128Please respect copyright.PENANA3icpvFGsgX
“Rin.. kalau boleh saya jujur, Saya sangat senang dengan cara kerja kamu yang rajin dan ulet. Tapi…”
15128Please respect copyright.PENANADIzgX8Q7NQ
“Tapi pa pak?”
15128Please respect copyright.PENANApFoO8hSQpY
“Hmm.. “ Pak Simon pun menghela nafas panjang.. “Begini loh rin.. sudah hampir dua tahun belakangan ini waktu banyak menghabiskan waktu bersama kamu.. Entah mengapa saya semakin lama semakin mengagumi mu” Ujar Pak Simon dengan lembut.
15128Please respect copyright.PENANAGZvgHKH31Z
“Maaf Pak.. saya masih tidak mengerti maksud perkataan Bapak.”Perkataan Pak Simon membuatku sunggu tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menanggapi kata-katanya.
15128Please respect copyright.PENANAlCLKLf7aiu
15128Please respect copyright.PENANAeRasD6plJ7
“Kamu cantik Rin, pintar, rajin, jujur dan senang tiasa menemani saya… Jujur saja sebagai pria normal saya mulai menaruh perasaan kepadamu.”
15128Please respect copyright.PENANARSTTp5cVqv
15128Please respect copyright.PENANAU1QgPfh1FY
Mendengar pujian dan pengakuan Pak Simon yang terlihat tulus, membuatku merasa kaget. Walau sebenarnya diriku juga mengagumi sosok Pak Simon yang tegas dan berwibawa, namun itu hanya sebatas sebagai atasan dan panutan. Sehingga pengakuan Pak Simon tentang perasaannya kepadaku sunggu membuatku terkejut dan tidak tahu harus bagaimana.
15128Please respect copyright.PENANA7IGcUexKDE
Sebenarnya bisa saja aku menamparnya dan menolak perasaanya, karena setatus kami yang bukan lagi single. Namun aku benar-benar bingung harus merespon seperti apa. Bukan karena setatusnya sebagai atasan-ku, sehingga aku takut akan dipecat bila menolah dan memakinya saat ini. Namun Pak Simon terlalu baik dan bayak berjasa untukku, dan aku sama sekali tidak ingin menyakitinya.
15128Please respect copyright.PENANAFlv0C4xY5B
15128Please respect copyright.PENANA4fJdeObWiR
“Pak.. Saya mengerti.. mungkin ini karena kita yang sudah sering bersama, saya rasa itu hal yang wajar karena saya juga mengagumi bapak, namun Bapak kan tahu kalau saya sudah memiliki suami dan anak, begitupun dengan bapak” Jelas-ku dengan sangat hati-hati.
15128Please respect copyright.PENANA8786DrSMKN
“Iya.. Rin saya juga berfikir demikian, terima kasih kamu sudah tidak marah dan mau mengerti.. Maafkan kelancangan saya” Balas Pak Simon
15128Please respect copyright.PENANAoTiS025sin
“Tidak perlu minta maaf pak.. Mungkin saya yang sebaiknya lebih menyadari posisi saya dan mulai menjaga jarak dengan Bapak” Ujar-ku merasa bersalah melihat ekspesi wajah Pak Simon.
15128Please respect copyright.PENANAa4tDRi4cKY
“jangan-jangan,.. Menjaga jarak hanya akan membuat saya merasa bersalah dan lebih menyesal..”
15128Please respect copyright.PENANAE1R21QDRXR
“Baiklah Pak.. Saya mohon maaf karena tidak bisa membalas kebaikan perasaan Bapak”
15128Please respect copyright.PENANAVRCzxm7E1h
“Tidak apa-apa Rin. Itu salah saya yang tidak bisa menahan diri terhadap wanita sebaik dan secantik kamu..”
15128Please respect copyright.PENANABZHaRWt8NK
15128Please respect copyright.PENANA7HkRFzeueg
Jujur saja pujian yang terus Pak Simon ucapkan, entah mengapa begitu mengena dihatiku. Dan hati kecilku malah merasa bersalah karena menolak perasaan Pak Simon.
15128Please respect copyright.PENANAznEvFc9dhw
15128Please respect copyright.PENANAmojCF3WRMV
“Rin.. Boleh saya meminta sesuatu yang sepertinya agak berlebihan?” Tanya Pak Simon dengan tatapan yang dalam.
15128Please respect copyright.PENANAOJ4svj2jv1
“Meminta apa pak.. ?kalau saya bisa pasti akan saya akan saya lakukan”
15128Please respect copyright.PENANATPSF16JjFC
“Boleh saya melihat-mu tanpa mengenakan penutup kepala?” Mohon Pak Simon memelas.
15128Please respect copyright.PENANAdF5KGkLdTd
Entah mengapa walau tahu betul itu adalah sebuah permintaan yang tidak layak diucapkan kepada wanita berhijab sepertiku. Aku sunggu tidak bisa membuat Pak Simon lebih kecewa dan menetapkan diri untuk memenuhi permintaannya.
15128Please respect copyright.PENANASI8geMEpOL
15128Please respect copyright.PENANAVgJcDSwzuI
“I..ya..bo..boleh..” Jawab-ku dengan sedikit gemetar
15128Please respect copyright.PENANAqkKKrUxf1n
Aku pun bangkit terduduk dihadapan Pak Simon yang terus menatapku. Dengan jantung berdebar, pelahan akupun meraih ujung penutup kepalaku dan menariknya melewati leher jenjangku yang mulus dan putih.
15128Please respect copyright.PENANAeW2aV9jAtA
Setelah penutup kepalaku terlepas, aku melihat wajah Pak Simon yang terlihat terpesona menatapku. Seketika aku merasa pipiku panas menahan malu, karena belum ada pria lain selain ayah dan suamiku yang melihatku tanpa penutup kepala. Kini Pak Simon pasti sudah dapat melihat rambut hitam-ku yang selalu dipotong sebatas punduk.
15128Please respect copyright.PENANAbMEinf6rB4
“Kamu cantik Rin.. sungguh benar-benar cantik” Puji Pak Simon
15128Please respect copyright.PENANA9VikxX7Loo
“Jangan dilihatin terus pak, saya malu..”
15128Please respect copyright.PENANAbMWE3iYG2g
“Maafkan Bapak Rin, tapi kamu benar-benar cantik… Boleh Saya menecup kening-mu sebagai tanda sayang?”
15128Please respect copyright.PENANA5vY8wioYQl
15128Please respect copyright.PENANANMUIcoJV36
Aku yang mulai terbuai dengan pujiannya, hanya mampu mengangguk lemah dan tidak mampu menolak permintaanya. Dengan perlahan Pak Simon bangkit dan menatap wajah-ku dalam-dalam.
15128Please respect copyright.PENANAG0IDZ9AqU9
Dengan amat perlahan Pak Simon mengarahkan wajahnya mendekati wajah-ku. Sementara aku hanya mampu terpejam pasrah. “CUP” Aku pun merasakan sebuah kecupan yang penuh dengan kasih sayang di keningku. Bibir Pak Simon terasa begitu basah di dahiku.
15128Please respect copyright.PENANAs0M0WOt3u8
15128Please respect copyright.PENANArqFMhAe9kp
“Terima kasih Rin.. Saya senang sekali saat ini.. “
15128Please respect copyright.PENANAAnzriqBU27
Sasat membuka mataku, aku dapat melihat raut bahagia Pak Simon, yang terpampang di hadapan-ku.
15128Please respect copyright.PENANAo7fQhm1Lcf
15128Please respect copyright.PENANAWBi2t06wRa
“Kita tidur saja Rin.. besok kita harus bangun pagi..”
15128Please respect copyright.PENANACl2LekGjYD
15128Please respect copyright.PENANAFHPVis4x3n
Aku pun kembali merebahkan tubuhku yang masih terasa gemetar. Dengan sengaja aku tidak mengenakan kembali penutup kepalaku. Aku berfikir mungkin itu bisa membalas sedikit rasa bersalahku karena telah menolak perasaan Pak Simon, yang selalu baik terhadap-ku.
15128Please respect copyright.PENANArMQ61hpdin
15128Please respect copyright.PENANAXJeq0fsHHF
Kami pun tidur dengan saling berhadapan, aku dapat melihat jelas kalau mata Pak Simon terus memandangi wajah-ku. Sampai entah kenapa ide itu muncul.
15128Please respect copyright.PENANAI14UywJLLu
“Pak.. Kalau bapak mau.. bapak boleh kok pegang tangan saya”
15128Please respect copyright.PENANAVkUHBlmby2
“Benar boleh RIn?” Tanyanya memastikan apa yang aku ucapkan.
15128Please respect copyright.PENANAHOF9h6Nydh
Aku pun mengangguk sambil tersenyum.“Iya boleh…”
15128Please respect copyright.PENANAsVZYdERdE7
15128Please respect copyright.PENANAKJUqbE8PVs
Dengan amat lembut aku merasakan, jemari gemuk tangan Pak Simon mulai menggenggam tangan-ku. Entah kenapa aku langsung merasakan kenyamanan ketika tangan Pak Simon menggenggam tangan-ku, dan akupun tanpa sadar tertidur lelap.
15128Please respect copyright.PENANAfh5kfNT87d
Esok paginya aku terbangun lebih dulu, walaupun sempat kaget saat melihat pria lain yang tidur disampingku. Dengan perlahan aku melepaskan tangan-ku yang masih berada di genggaman tangn Pak Simon.
15128Please respect copyright.PENANAls8IkygpEx
“Kamu sudah bangun Rin?” Tanya Pak Simon yang ikut terbangun.
15128Please respect copyright.PENANA0sV7QW9uGe
“Su..sudah pagi pak.. saya mau kembali ke kamar untuk bersiap-siap”
15128Please respect copyright.PENANAeKqSaWCzU6
“Yasudah.. nanti saya tunggu di bawah..” Balas Pak simon.
15128Please respect copyright.PENANAGdeLj5ZjHy
15128Please respect copyright.PENANAdWt9qWIsaB
Dengan segera aku bangkit dan kembali kekamar-ku untuk mandi dan bersiap-siap. Tidak lupa aku memberikabar kepada suami-ku. Aku sungguh bersyukur karena tadi malam tidak terjadi apa-apa, walau kata-kata Pak Simon masih terngiang di fikiranku.
15128Please respect copyright.PENANAsDeehHVKV8
Setelah mandi dan siap-siap aku pun segera turun ke lobi untuk menyusul Pak Simon. Dan seperti biasa dia sudah siap menunggu di lobi.
15128Please respect copyright.PENANAfDCgZhaSAX
15128Please respect copyright.PENANAudfTyxkmxb
“CUP” … “kamu cantik sekali pagi ini Rin..” Ucap Pak Simon yang tiba-tiba mengecup pipi-ku.
15128Please respect copyright.PENANAxw2CFdx1H6
15128Please respect copyright.PENANAWsSaEy1OQK
Walau sedikit terkejut menerima perlakuan yang sedikit berani dari Pak Simon. Aku merasa tidak keberatan dan membalasnya dengan sebuah seneyuman manis.
15128Please respect copyright.PENANAgXqXzmWrh5
15128Please respect copyright.PENANADHY80VZAwA
“Bapak…Bikin kaget saja.. gak enak nanti diliat orang ..” Ucap-ku
15128Please respect copyright.PENANANLSltSplO4
“Hahahha… Sudah-sudah.. mari kita berangkat”
15128Please respect copyright.PENANAkJ6qPhgqeb
15128Please respect copyright.PENANA2xpsixex2v
Kami pun kembali melanjutkan pekerjaan kami disana. Namun setelah malam itu, perlakuan Pak Simon kepadaku sedikit berubah. Aku merasakan kalau Pak Simon menjadi lebih perhatian ketimbang biasanya. Dan selalu melemparkan senyum ketika kami saling pandang. Walaupun sedikit merasa aneh, aku tidak ingin terlalu mengambil pusing, dan berusaha bersikap wajar seperti bisa. Bahkan sesekali Pak Simon berani merangkul pinggangku yang langsing, tentu saja aku menepisnya sehalus mungkin.
15128Please respect copyright.PENANAqKFNqgSic6
Setelah selesai dengan segala urusan pekerjaan, Kami pun kembali ke hotel. Sore itu Aku, aku langsung meminta untuk pindah kamar, namun sayang semua kamar sudah penuh karena wisatawan di bali sedang ramai saat ini. Jadi mau tidak mau aku harus kembali bermalam di kamar-ku semalam.
15128Please respect copyright.PENANAX3kBL3OEIO
Dengan sedikit rasa takut, aku memberanikan diri untuk sekedar membersihkan diri dengan mandi dan berganti pakaian. Seperti biasa aku dan Pak Simon makan bersama di restoran hotel. Dam setelah itu kami pun kembali ke kamar masing-masing.
15128Please respect copyright.PENANAu2DbWqIDKq
“Rin.. Kalau kamu takut.. kamu boleh menginap dikamar saya lagi..”
15128Please respect copyright.PENANAdJX0TvtUpL
“Oh.. yang benar Pak..?.. Jujur saja saya juga masih takut tidur di kamar ini..” Jawab-ku yang sedari tadi mengharapkan kalimat itu terucap dari Pak Simon.
Setelah menghubungi anak dan suamiku, aku bersiap untuk pindah ke kamar Pak Simon.Dan entah mengapa aku ingin berpenampilan baik di depan Pak Simon, oleh karena itu aku menyempatkan diri untuk sekedar bercermin melihat penampilanku. Ku lihat wajah-ku yang terap cantik tanpa makeup. Dan aku pun mengenakan pakaian yang sedikit memamerkan bnentuk tubuhku. Entah mengapa aku begitu senang ketika Pak Simon memuji penampilanku.
15128Please respect copyright.PENANAdYnH9AtvhC
Dengan tetap mengenakan penutup kepala model santai. Aku kini mengenakan sebuah legging panjang hitam dan kaus putih berlengan panjang. Tidak lupa aku mengenakan parfum.
15128Please respect copyright.PENANAbXVAwnixHy
Setelah sampai didepan pintu kamar Pak Simon akupun langsung menekan bell, yang langsung disambut dengan membukakan pintu kamarnya.
15128Please respect copyright.PENANAniXI0wC037
“Mau nginap sama Bapak lagi Rin..” Ledeknya.
15128Please respect copyright.PENANAfkECM86eIx
“Maaf yah pak.. ngerepotin terus” Ujar-ku memasang wajah bersalah
15128Please respect copyright.PENANAkzAcqSvXuK
“Sudah-sudah.. silahkan masuk”
15128Please respect copyright.PENANAKNiYgwl6OU
Aku pun masuk ke dalam kamar Pak Simon. Sebenarnya aku sadar betul kalau tidak pantas bagi seorang wanita dewasa bersuami sepertiku harus berduaan dengan atasannya. Namun dengan mengatas namakan rasa takut tidur sendiri aku mencoba membenarkan apa yang aku lakukan ini.
15128Please respect copyright.PENANABauQnPacCC
15128Please respect copyright.PENANAFRlSybDP36
“Kalau bapak merasa terganggu saya tidak apa-apa kok tidur di sofa..” Ujar-ku yang merasa tidak enak.
15128Please respect copyright.PENANAB8ab7QGB8X
“Gak apa-apa kok… nih kamu mau susu cokelat panas?“ Ucap Pak Simon sambil menyodorkan segelas cokelat panas ke padaku.
15128Please respect copyright.PENANAsFM36nkeWa
“Te..terima kasih pak” Aku pun meraih cokelat panas tersebut dan mulai meminumnya.
15128Please respect copyright.PENANAO5YeM0sci7
15128Please respect copyright.PENANABuhpLqWPWQ
Denga ditemani segelas susu panas kami pun mulai berbincang-bincang sambil duduk diatas tempat tidur. Dan beberapa kali aku mendapati mata Pak Simon yang terus mencuri-curi pandang ke arah dadaku yang sedikit tertutup penutup kepala. Entah mengapa aku malah merasa senang saat Pak Simon memperhatikan tubuh-ku.Dan entah setan dari mana tiba-tiba aku pun mulai gelap mata.
15128Please respect copyright.PENANAOcmJBQAXQO
15128Please respect copyright.PENANAJUitjtlm0V
“Pak.. Bapak mau liat ini?” Tanya-ku sambil menunjuk payudaraku.
15128Please respect copyright.PENANAtxsSyP0RT4
“Ehh.. saya ti..tidak bermaksud..” Jawab Pak Simon gelagapan
15128Please respect copyright.PENANAZ5SpMGFmSv
“Maaf.. Pak.. dari tadi saya lihat mata bapak ngelirik ke dada saya terus.. Kalau bapak mau liat bilang saja.. asal tidak perlu melepas pakaian, saya tidak keberatan kok”
15128Please respect copyright.PENANA9LIzijncva
“Ka..kamu serius Rin..?”
15128Please respect copyright.PENANAd4Rwvv6G8p
“He..em” Jawab-ku menganggukan kepala
15128Please respect copyright.PENANAJNxl4CtuNe
“Boleh saya?”
15128Please respect copyright.PENANA7dNkFLiirX
“Tapi liat dari luar aja loh pak” Ujar-ku sambil mengangkat penutup kepala yang menutupi bagian dadaku.
15128Please respect copyright.PENANAfVKzBh2dwW
Pak Simon pun mulai menatap langsung ke arah payudaraku yang hanya bebalut kaus tipis dan Bh didalam-nya. Dengan melihat ekspresi wajah Pak Simon, Aku-pun mulai merasakan sensasi rasa malu bercampur rasa aneh yang terus mendorongku
15128Please respect copyright.PENANAfoOIFTN3z6
“Rin walaupun hanya melihat dari luar.. sudah dari lama saya mencuri-curi pandang untuk melihat payudaramu… ini seperti mimpi saja” Ucap-nya senang.
15128Please respect copyright.PENANAIrxLTeoQMK
Akupun melihat Pak Simon mulai mengarahkan tangannya ke depan payudarahku. “boleh saya…?”
15128Please respect copyright.PENANA9ClDxyh56h
aku pun hanya bisa mengangguk kecil, Degan perlahan tangan tersebut semakin mendekati payudara-ku. Aku yang tidak kuat menahan rasa malu, hanya mampu terpejam menunggu sentuhan tangan Pak Simon.
15128Please respect copyright.PENANAfqjkV4JNuy
Dan akhirnya akupun dapat merasakan tangan Pak Simon menyentuh payudaraku. Dengan lembut tangan tersebut mulai bergerilya mengusap-usap payudara-ku. Rasa geli bercampur risih mulai menyelimutiku yang tidak sanggu melihat apa yang terjadi dengan payudara-ku.
15128Please respect copyright.PENANAfAGAaLvVPo
Lama-kelamaan, usapan tersebut mulai berubah menjadi remasan lembut yang terasa begitu nikmat. Dengan perlahan Pak Simon mulai merebahkan tubuhku yang mendadak lemah ke atas kasur.
15128Please respect copyright.PENANAnytQ3r37GL
Dan aku pun terkejut, ketika merasakan lumatan di bibir-ku. Dengan segera aku membuka mataku, dan benar saja wajah Pak Simon berada tepat dihadapan-ku sambil melumat bibir-ku dengan ganas.
15128Please respect copyright.PENANAbIDaQhqvhZ
Melihat ekspesiku yang terkejut, Pak Simon pun tersentak menarik tubuhnya menjauhiku.”Maafkan saya Rin, saya tidak bermaksud seperti ini” Ucapnya dengan wajah bersalah.
15128Please respect copyright.PENANAxyE8OvZzad
“Bukan Pak.. Ini bukan salah siapa-siapa. Semenjak bapak mengatakan perasaan bapak kepada saya, saya sungguh merasa bersalah karena tidak bisa memberikan yang terbaik untuk bapak. Padahal saya sadar kalau bapak telah banyak membantu hidup saya.”
15128Please respect copyright.PENANA2ylh5asBrY
“Maksud kamu..?”
15128Please respect copyright.PENANANjsOhD58CM
“Iya Pak, Saya sangat mengagumi sosok bapak sebagai atasan saya, saya sungguh tidak ingin membuat Bapak kecewa. Bahkan bila harus memberikan tubuh saya”
15128Please respect copyright.PENANANWUoTy8X4i
“Karina..” Panggil Pak Simon dengan yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja aku ucap-kan.
15128Please respect copyright.PENANAMMy9Vpf2eR
Dengan senyum dan air mata yang mulai menetes di pipiku, aku memberanikan diri meraih telapak tangan Pak Simon dan menaruhnya di payudaraku.”Maaf Pak, biarkan seketaris mu ini untuk terus melayani anda, dan membalas segala kebaikan Bapak” Ucap-ku dengan lirih dan air mata.
15128Please respect copyright.PENANAFMcrJ9JmN8
“Terima kasih Rin..” Ucap Pak Simon yang langsung mendekatkan dirinya kepadaku.
15128Please respect copyright.PENANAlqPDEOnKgn
Dengan perlahan dia langsung merangkul pundak-ku dan melumat bibir-ku. Tangannya pun mulai meremas payudara-ku. Cumbuan Pak Simon mulai membuat-ku terhanyut, dan merespon dengan membuka bibir-ku, membiarkan lidah-nya yang basah bermain di dalam mulut-ku.
15128Please respect copyright.PENANADuelgFBvS5
Sampai tiba-tiba aku merasakan tangan gemuk Pak Simon terus turun dan meraih bagian bawah tubuh-ku. Aku pun terkejut dan langsung melepaskan ciuman-nya serta menahan pergelangan tangan Pak Simon, “Pak saya mohon, jagan lebih dari ini..” pinta-ku.
15128Please respect copyright.PENANAg2kPdedY3r
“Maaf Rin.. tapi saya sangat ingin melihat keindahan dibalik tubuh-mu yang selalu tertutup”
15128Please respect copyright.PENANAZSyILUJmAT
Ucapan Pak Simon membuatku yang sudah mulai dilanda biarahi , menjadi bimbang. Walaupun telah memberikan kesempatan kepada Pak simon untuk menjamah-ku. Tapi maksudku tidak lebih dari ini. Aku sangat hawatir kalau ini akan semakin membuatku terbawa.
15128Please respect copyright.PENANA5XMEPaU0US
“Pak saya mohon jangan, saya tidak ingin menghianati suami saya lebih dari ini” Jelas-ku mencoba mengelak.
15128Please respect copyright.PENANAKD5KRkLsKo
“Baik Rin, tapi saya sudah sangat bernafsu saat ini.. “ Ujar Pak Simon memelas.
15128Please respect copyright.PENANA2DtkaiAheb
15128Please respect copyright.PENANApWF4AG7yUQ
Fikiran-ku pun kembali berkecambuk, sebenarnya cumbuan Pak Simon. Aku pun mulai terdiam membisu karena tidak tahu harus berbuat apa. Namun Pak Simon terus saja merayuku dengan segala cara,di mengatakan kalau hany ingin menggesekan penisnya di vaginaku dan hanya sebatas itu.
15128Please respect copyright.PENANACnDM0lJIh1
15128Please respect copyright.PENANAzniKqeAKQh
“Tapi saya ingin melepas Bh saya” Paling tidak payudara-ku masih bisa ku jaga fikir-ku.
15128Please respect copyright.PENANA1jAPFAVUBg
“Baik RIn.. silahkan buka penutup kepala dan pakaian-mu.” Perintah-nya tidak sabar.
15128Please respect copyright.PENANADtQPbTXF7e
15128Please respect copyright.PENANAIxIdwsODZv
Aku pun bangkit dari tempat tidur, dan mulai melepaskan penutup kepala dan pakaian-ku. Hingga terpampanglah tubuh mulus putih-ku yang selama ini terus ku tutupi dibalik pakaian-ku yang tertutup.
15128Please respect copyright.PENANABMme5mjo6d
Sambil berusaha menutupi kedua payudara dan pangkal pahaku yang tentu saja percuma. Aku pun merebahkan tubuhku ke atas tempat tidur. Dengan gemetar aku menunggu Pak Simon yang saat ini terlihat sedang begitu menikmat memandangi setiap inci tubuh-ku.
15128Please respect copyright.PENANAOR0PouZYDK
15128Please respect copyright.PENANA787FdK86HR
“Kamu memang sangat cantik Rin.. Sudah saya duga tubuh-mu begitu bersih dan mulus” Ucapnya tanpa berkedip.
15128Please respect copyright.PENANA6MhJh484xL
“Cepat Pak selesaikan…” Pinta-ku yang sekuat tenaga menahan rasa malu dan jantungku yang terus berdebar kencang.
15128Please respect copyright.PENANAE6FojTdMA8
Pak Simon pun mendekatkan tubuhnya di sampingku, dan mengecup bibirku. Setelah memberikan kecupan singkat dibibirku. Pak simon langsung membenamkan kepalanya di sela payudaraku yang masih terutup BH putih. Membuatu merasa kan sensasi geli, ketika bulu kasar di wajah pak Simon menusuk-nusuk kulit payudara-ku.
15128Please respect copyright.PENANAmVJPSaf2rM
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa menilhat tubuh-ku dicumbu oleh pria lain selain suamiku. Sambil meremas erat seprei tempat tidur, aku berusaha mengontrol diri ku, Karena kini aku mulai merasakan kecupan Pak Simon yang terus turun dari Payudara hingga kini di perut-ku.
15128Please respect copyright.PENANA3KUw6Il0yB
Aku yang tak kuasa menahan geli mulai menggeliat-kan tubuhku sambil tetap memejamkan mata. Dan jantung-ku pun semakin berdebar kencang saat merasakan ciuman Pak Simon kini mulai mengarah dan terus turun ke pangkal paha-ku.
15128Please respect copyright.PENANARYa89rs1JP
Setelah sampai tepat di vagina-ku. AKu pun dapat mendengar suara endusan Pak Simon yang menghirup nafas dalam-dalam menikmati aroma vagina-ku yang sepertinya mulai basah.
15128Please respect copyright.PENANAZJeIgPdQQr
15128Please respect copyright.PENANAxuadptYgx0
“Punya kamu wangi sekali Rin.. “ Ujar Pak Simon sambil sesekali memberikan kecupan tepat di atas vagina-ku yang masih tertutup calana dalam tipis.
15128Please respect copyright.PENANA1ImDWmkeeW
15128Please respect copyright.PENANA33z0uIjqob
Sampai tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang basah mullai menggelitik tepat di vagina-ku yang tertutup celana dalam tipis, Dan bisa aku tebak itu adalah lidah Pak Simon. Menerima rasa geli tersebut aku pun refleks menjepit kepala Pak Simon dengan kedua pahaku, agar menghentikan gerakan lidahnya yang semakin terasa geli bercampur nikmat.
15128Please respect copyright.PENANAZxrU1lneDf
Dengan perlahan aku dapat merasakan kedua tangan gemuk Pak simon meraih pinggiran celana dalam-ku. Mengerti apa yang akan dia lakukan aku pun mulai meringis sambil terpejam, dengan kedua tanganku semakin kuat meremas seprai.
15128Please respect copyright.PENANAi87CW2zlP4
Perlahan-lahan aku pun mulai merasakan celana dalam-ku terus turun melewati kakiku. Rasa dingin udara AC kamar pun mulai terasa membelai vagina-ku yang basah. Dan setelah berhasi meloloskan celana dalam-ku. Pak Simon langsung menekuk kakiku dan membuatnya mengangkang.
15128Please respect copyright.PENANAShCM8oI6ik
Walaupun dengan mata terpejam, aku tahu persis kalau kini vagina-ku yang ditumbuhi bulu lebat telah terpampang jelas di hadapan Pak Simon. Dengan segenap hati aku pun mempersiapkan diri-ku untuk menerima apa yang akan Pak Simon lakukan dengan vagina-ku.
15128Please respect copyright.PENANAlXvAJLzcQn
Sampai cukup lama aku merasakan dinginnya Ac di vagina-ku, namun belum ada pergerakan dari Pak Simon. Karena merasa heran aku pun mencoba perlahan-lahan membuka mata-ku untuk melihat posisi Pak Simon.
15128Please respect copyright.PENANAcHbazAN8Zi
Alangkah terkejutnya aku, ketika melihat Pak Simon yang ternyata baru saja melepaskan celana dalam, yang menjadi satu-satunya pakaian terakhir ditubuhnya. Kini Aku pun Dapat melihat tubuh Gemuk Pak Simon telah telanjang bulat. Di antara lipatan perut dan pahanya, aku dapat melihat penis Pak Simon yang terlihat ereksi maksimal namun masih jauh lebih kecil dibandingkan kepunyaan suamiku.
15128Please respect copyright.PENANAtdiczENL1X
Dengan perlahan aku melihat Pak Simon mengarahkan penisnya ke depan bibir vagina-ku yang kini terpampang jelas karena posisiku yang mengangkan.
15128Please respect copyright.PENANAksQZUBeh9U
15128Please respect copyright.PENANAzhZpoT7ZUL
“Pak.. Saya mohon, Hanya digesek saja.. tidak lebih” Pinta-ku yang panik ketika melihat penis kecil Pak Simon semakin mendekati vagina-ku.
15128Please respect copyright.PENANAyaJIedkXtH
15128Please respect copyright.PENANAIskgjWIsi7
Pak Simon pun hanya membalas dengan anggukan kepala dan tatapan tajam kea rah-ku. Aku pun kembali memejamkan mata-ku menunggu sentuhan penis Pak Simon di vagina-ku. Sampai tiba-tiba aku merasakan sentuhan di vagina-ku yang tentu saja itu adalah penis Pak Simon. Dengan lihai ia mulai menggesek seluruh celah vagina-ku, bahkan tanpa sadar desahan mulai keluar dari mulutku.
15128Please respect copyright.PENANArEfzD3LJvs
Aku yang mulai menikmati gesekan penis Pak Simon, sudah tidak memperdulikan lagi saat merasakan kepala penis Pak Simon sesekali hampir masuk kedalam lubang vagina-ku. Bahkan tubuhku mulai merespon dengan menggeliat-geliat merasakan sentuhan penis Pak Simon di vaginaku.
15128Please respect copyright.PENANAmtDIE0Bnz1
“Rin…?” Panggil Pak Simon sambil tetap menggesek penisnya di permukaan vagina-ku.
15128Please respect copyright.PENANA5GDMJbRfPS
“AHh.. iya Pak.. bapak sudah mau keluar?” Jawab-ku lirih karena menikmati gesekan tersebut.
15128Please respect copyright.PENANA2ZYBtSco2W
“Belum Rin.. saya ingin merasakan jepitan milikmu…” Ujar Pak Simon diselingi nafas yang memburu.
15128Please respect copyright.PENANAkMI7gROFmp
“Ri..ririn juga mau pak, tapi Saya tidak ingin menghianati kepercayaan yang di berikan suami saya..”jawab-ku yang sudah dilanda birahi
15128Please respect copyright.PENANAYiICSi25OY
“Sudah terlambat Rin.. kita sudah sampai sejauh ini.. Dan lagi saya jamin, ini sama sekali tidak akakn merusak rumah tanggamu..” Rayu Pak Simon sambil mulai menusuk-nusukan penisnya di lubang vagina-ku.
15128Please respect copyright.PENANAQ37hL1wTrY
Sementara aku diam dan mencoba berfikir, Aku dapat merasakan penis Pak Simon terus bergerak masuk kedalam vaginaku. Memberikan berjuta rasa nikmat di setiap permukaan dinding vaginaku.
15128Please respect copyright.PENANAXtDBeqiQKw
“Rin.. bagainama…boleh saya?” Tanya Pak Simon lagi
15128Please respect copyright.PENANAc1X8mIVxsI
“Bagaimana apanya pak.. punya bapak sudah masuk.. mau bagaimana lagi..”Jawab-ku yang hanya bisa pasrah.
15128Please respect copyright.PENANA4dyFf9pjmi
15128Please respect copyright.PENANAnNTHaIi1de
Mendengar jawaban ku, Pak Simon hanya tersenyum dan mulai menggerakan penisnya di dalam vagina-ku. Aku yang sudah terjebak sampai sejauh ini pun mulai mencoba menikmati bersetubuhan terlarang ini. Dengan tanpa ragu-ragu lagi desahan dan jeritan mulai keluar dari mulutku, mengiringi hentakan penis Pak Simon yang semakin bernafsu.
15128Please respect copyright.PENANAo6KyWrnFWN
Tangan gemuk Pak Simon pun mulai menggapai tali Bh-ku..” Boleh saya lihat tubuh indahmu sutuhnya Rin” Dengan cepat aku pun mengerti kalai dia ingin aku melepas BH yang kini menjadi satu-satunya penutup tubuhku.
15128Please respect copyright.PENANAPDnUaXbB8q
Setelah memberi respon dengan anggukan, aku pun mulai meraih pengait Bh di pundaku. Dengan perlahan aku pun mulai melepaskan Bh-ku. Membuat Pak Simon terlihat begitu terpesona menatap ke arah payudaraku yang kini terpampang bebas di hadapannya. Sementara rasa malu karena bertelanjang bulat di depan atasan-ku, malah membuat vagina-ku semakin basah.
15128Please respect copyright.PENANAxIKJz4Iwv5
“Payudara kamu indah sekali Rin” Racu Pak Simon menatap kagum kea rah tubuh telanjang-ku yang selalu tertutup.
15128Please respect copyright.PENANAhOAOhO1dbp
Dengan ganas Pak Simon langsung menghisap putting kecoklatan-ku yang menyembul diantara payudara-ku. Lidah kasar dan basah Pak Simon mulai menggelitik kulit putingku yang terasa semakin sensitif.
15128Please respect copyright.PENANAQQbFmshDWQ
“awhhh… pak…yang satunya juga” Ujarku sambil menyodorkan payudaraku yang satunya.
15128Please respect copyright.PENANAFL1TVjlpRd
Tentu saja Pak Simon langsung merespon dengan berpindah menghisap putting-ku yang satunya. Membuatku tidak kuasa menahan rasa geli bercampurnikmat, hingga tanpa sadar kedua tangan-ku menjambak rambut Pak Simon agar dia lebih lama bermain dengan putingku.
15128Please respect copyright.PENANAqTu8VZ0EPA
Aku pun tak kuasa lagi menahan orgasmeku, “AAAHHHKKKhhh…PAK..aku..aku..aahhhkkkkhh” Jeritku merasakan gelombang orgasme yang begitu nikmat.
15128Please respect copyright.PENANARJ4EwHU3Dx
Sementara Pak Simon pun malah mempercepat kocokan penisnya di vaginaku yang terasa sensitif setelah orgasme. Dan “Croootttt….crooottt…crooottt…” Aku pun merasakan beberapa semburan hangat di dinding vagina-ku.
15128Please respect copyright.PENANAffybtBMSZ0
Setelah mengalami orgasme, tiba-tiba tubuh Pak simon yang penuh dengan keringat ambruk ke atas ubuh-ku. Dengan perlahan penisnya yang semakin mengecil, terlepas dari jepitan vagina-ku. Diikuti lelehan seperma yang mengalir keluar dari dalam lubang vaginaku.
15128Please respect copyright.PENANAVXES6pmFQ9
15128Please respect copyright.PENANAz1UkZDgdUS
Setelah kembali mengatur nafas kami, Aku pun merangkul lengan gemuk Pak Simon dan mendekapnya diantara sela payudaraku yang basah oleh keringat. Dengan sayu aku pandangi wajah penuh kepuasan dari atasanku itu.
15128Please respect copyright.PENANAB3SiUx6RTg
Dengan lembut Pak Simon mulai mengusap rambutku yang selalu tertutup hijab, “terima kasih Rin..Sudah mau mengerti..” Ucap Pak Simon diikuti kecupan di dahiku.
15128Please respect copyright.PENANAnJylIfVTtB
Entah mengapa aku mulai meraih penis Pak Simon yang kini hanya sebesar Ibu jari. “Pak.. Ririn sayan sama Bapak… “ Ucap-ku sambil membelai penis kecil Pak Simon.
15128Please respect copyright.PENANAyOJwmeyQr8
“Saya juga sayang sama kamu Rin..”
15128Please respect copyright.PENANAoqN0G5vcyJ
Lengan Pak Simon sungguh terasa empuk dan hangat di pelukan-ku, membuatku merasa nyaman dan mulai tertidur . Biarlah apa yang akan terjadi nantinya, aku hanya ingin menikmati kenyamanan yang aku rasakan saat ini.
ns216.73.216.210da2