
Perkenalkan namaku Karina atau biasa disapa Ririn, aku adalah seorang wanita karier yang cukup bisa dibilang sukses dan sedang berada di puncak karier-ku. Selain berprofesi sebagai wanita karier, dirumah aku juga merupakan seorang istri dan Ibu dari putra semata wayangku.
9860Please respect copyright.PENANAX7Fmb8Yldq
9860Please respect copyright.PENANAOXU4EMY4zo
Sejak kecil aku memang dibesarkan dari keluarga yang cukup memahami agama, walaupun dulu kehidupan masa kecilku tergolong serba pas-pasan, namun kedua orang tua-ku selalu membekali-ku dengan nilai agama. Itulah alasannya aku sudah dibiasakan memakai hijab sejak kecil.
9860Please respect copyright.PENANA7ZZHVboIM5
9860Please respect copyright.PENANAVwUkXjXRSx
Walaupun memakai hijab dan taat beragama, tidak menjadikan-ku wanita yang kaku dan kuper. Di usiaku yang sudah kepala tiga aku tidak mau kalah dengan anak remaja jaman sekarang, aku memang cukup mengikuti tren fasion dan senang berpenampilan menarik .
9860Please respect copyright.PENANAM0Ed8RCfMU
9860Please respect copyright.PENANApRFj4yNlEM
Sebagai istri, aku sangat menyayangi dan menghormati suamiku, tidak ada dibenak-ku sama sekali niat untuk menghianatinya. Namun semenjak kejadian di Bali beberapa minggu yang lalu semua itu seakan-akan runtuh.
9860Please respect copyright.PENANAwsqZPivbAM
9860Please respect copyright.PENANAej2UdC0951
Aku yang sangat mengagumi sosok Bos-ku yaitu Pak Simon, hampir setiap saat aku selalu mendampingi Pak Simon. Sampai saat kami melakukan perjalanan dinas yang kesekian kalinya, yaitu di Bali. Di sanalah beliau mengungkapkan perasaannya kepadaku, aku yang begitu menguminya tanpa sadar menyambut perasaan beliau. Saat itulah pertama kalinya dalam hidupku aku menghianati suamiku. Walaupun aku dan Pak Simon sepakat tidak lagi mengungkit-ungkit kehilafan kami saat itu, namun aku sama sekali tidak bisa membohongi hatiku.
9860Please respect copyright.PENANAOo59W4vGHM
9860Please respect copyright.PENANAtIp9Nxb6gA
Kejadian itu telah membelikan tanda luka dihatiku, dan rasa bersalah yang menyesakan dada, seakan-akan terus menghampiri apabila aku melihat wajah suamiku yang selalu mendampingiku hingga kini.
9860Please respect copyright.PENANAU1dKlAIWtC
9860Please respect copyright.PENANACNhfvbGva0
Mungkin dengan memberi perhatian lebih kepada suamiku akan mengobati rasa bersalahku. Itu lah alasan aku hari ini pulang kerja lebih awal, serta tidak lupa membeli beberapa kilo ayam dan bumbu dapur. Karena hari ini aku ingin memasak opor ayam kesukaan suamiku.
9860Please respect copyright.PENANAWKY4T7np6e
9860Please respect copyright.PENANAEeBI91VXxh
Tinggal beberapa rumah lagi, aku sampai dirumah. Kubayangkan wajah suamiku ketika pulang dengan lapar nanti. Membuatku tanpa sadar menghayal dan tidak fokus menyetir. Dan tiba-tiba aku tersadar kalau di depan mobilku saat ini sedang berjalan seorang kakek-kakek dengan pikulan yang berada tepat dihadapan mobilku.
9860Please respect copyright.PENANAwvxFmqVnkC
9860Please respect copyright.PENANASfmhRhne7M
“Ckiiiiiittttttt” Ku injak rem mobilku sekuat tenaga. Jantungku pun berdebar cepat, untung saja aku berhasil menghentikan mobilku sebelum menabraknya.
9860Please respect copyright.PENANAVqYHuzZedj
9860Please respect copyright.PENANADF9B0GWIzo
Dengan cepat aku reflek turun dari mobil dan menghampiri kakek tersebut. “Kek..Kakek tidak apa-apa?” Tanya-ku panik
9860Please respect copyright.PENANA06hyBmPFjj
9860Please respect copyright.PENANAnzXmFVsvvZ
“Ti…tidak apa-apa kok neng…. Saya tidak kena sama sekali..” Jawab-nya sambil tersenyum menampakan giginya yang mulai ompong. Di ujung pikulannya terlihat beberapa sol sepatu dan sepatu tua, yang tersusun rapih diatas sebuah kotak kayu hitam yang sudah terlihat lapuk. Aku pun dapat menebak kalau dia adalah tukang sol yang sering lewat di sekitar komplek
9860Please respect copyright.PENANAhkXwqgZrAL
9860Please respect copyright.PENANAyTA0T3reLz
“Benar Kek.. Kakek tidak apa-apa? Maaf saya melamun tadi..”
9860Please respect copyright.PENANAvoNg8fP2iQ
9860Please respect copyright.PENANAc9CoqFRiQD
“I..Ya… Neng… Saya tidak apa-apa…” Jawab-nya lagi, sambil membasuh keringat diwajahnya dengan lengan kemaja lusuhnya.
9860Please respect copyright.PENANAcJxt8D7khX
Tentu saja penampilanya membuatku merasa Iba, Di umurnya yang tidak lagi muda dia masih mampu berjalan jauh untuk menawarkan jasa perbaikan sol sepatu.
9860Please respect copyright.PENANAQCZKhqb81v
9860Please respect copyright.PENANAoUUeK132dq
Kuberanikan diri menghampirinya lebih dekat dan mengambil beberapa lembar uang seratus ribu dari dompet-ku. “ Sekali lagi maaf yah kek… Ini sekedar untuk rasa bersalah saya” Ujar-ku sopan sambil menyodorkan uang tersebut.
9860Please respect copyright.PENANAieIdhQjmsQ
9860Please respect copyright.PENANAMZmmhZxXEk
Kakek itu pun kembali tersenyum, “kok saya dikasih duit neng?, memang eneng mau benerin sol sepatu?” Tanyanya santai dengan logat sedikit kampungan.
9860Please respect copyright.PENANA06S6RXLRQD
9860Please respect copyright.PENANAlkPDAzcRZI
Akupun terheran dengan pertanyaan kakek tersebut.. “Bu…bukan begitu.. tadikan karena keteledoran saya, hampir saja mobil saya menabrak kakek..”
9860Please respect copyright.PENANA0TKzrn74nx
9860Please respect copyright.PENANABh1u9QKJf3
“Ohh… Saya kan tidak apa-apa neng.. jadi maaf saya gak bisa nerima duit dari eneng.. tua-tua gini saya masih sanggup nyari duit halal kok… dan saya bukan pengemis…”
9860Please respect copyright.PENANA8Ua2hw2ogM
9860Please respect copyright.PENANAjBJxobUQry
Jawaban kakek tersebut membuatku kembali terdiam memandangi wajahnya yang penuh dengan kerutan. Keringat yang menetes di keningnya kembali ia usap dengan lengan kemejanya. Walau sudah lewat tengah hari namun panasnya mata hari saat itu cukup terik, membuat udara ibu kota siang itu memang cukup panas. Aku pun yang begitu kasian melihatnya menjadi bingung harus bagaimana karena kakek tersebut tidak ingin menerima uang pemberiaanku.
9860Please respect copyright.PENANAAbONV1On4A
9860Please respect copyright.PENANAqLl1K39hfg
“ee…..A…Anu neng…” Ucapnya Ragu.
9860Please respect copyright.PENANAJe6r2CC0Iz
9860Please respect copyright.PENANANZK63ebUpz
“Iya…Kek… Ada apa?” Tanyaku lembut.
9860Please respect copyright.PENANAxDLu49IGf9
9860Please respect copyright.PENANAFCG9CZbXXB
“A..Apa neng tinggal deket sini?”
9860Please respect copyright.PENANAK8rjihtqER
9860Please respect copyright.PENANAItYbScn1E2
“Iya kek… itu rumah saya” Jawab-ku menunjuk rumah yang berjarak dua rumah dari kami.
9860Please respect copyright.PENANAkmZaYJuzBO
9860Please respect copyright.PENANAWSe1IUh1Ug
“A..anu… kalau boleh saya minta air putih… “ Ujarnya ragu sambil menunjukan botol air mineral bekas yang kosong.
9860Please respect copyright.PENANAgl9Pramhq9
9860Please respect copyright.PENANAGqzMilNlal
“Oh… Silahkan Kek… air dingin ada kok… Jalan saja duluan saya parkir mobil saya dulu..”
9860Please respect copyright.PENANAv2ujzshe1n
Yah paling tidak aku bisa membantunya walau hanya air mineral. Dengan cepat aku kembali menaiki mobil dan memarkirkannya di garasi mobil. Terlihat Mpok Inah, asisten rumah tanggaku langsung sigap membuka dan menutupkan pintu gerbang menyambutku.
9860Please respect copyright.PENANAsjq6ITqXwh
9860Please respect copyright.PENANAFTlDiFNRqD
“Pulang cepet Bu..?” Tanya-nya sambil membantu membawakan tas kerjaku.
9860Please respect copyright.PENANAqsIzxgGwxj
9860Please respect copyright.PENANA5Q7JdTu1G2
“Iya Mpok… itu sekalian belanjaan dimobil di bawa.. nanti mau masak opor..”
9860Please respect copyright.PENANAYSysLmozvh
9860Please respect copyright.PENANAR6D0IEyZY9
“Iya Bu…”
9860Please respect copyright.PENANA107huzq63Q
9860Please respect copyright.PENANALKekydOHc2
“Eh… sekalian tolong ambilin air dingin di kulkas bawa sini..” Ujar-ku sambil kembali berjalan ke pintu gerbang.
9860Please respect copyright.PENANAYfYzhIuSm3
9860Please respect copyright.PENANATAPcLbn8J0
“Dibawa keluar Bu?”
9860Please respect copyright.PENANAyukSS857Bt
9860Please respect copyright.PENANAIQdkyeS6v0
“Iyah… sekalian gelasnya jangan lupa…”
9860Please respect copyright.PENANAMmr9gieOSz
9860Please respect copyright.PENANA5Jg5mCcrzi
“I..iya Bu..” Jawabnya dengan wajah heran.
9860Please respect copyright.PENANAN995g7lVXY
9860Please respect copyright.PENANAy2J2vF1dci
Aku pun membuka pintu kecil di samping gerbang, dan mencari keberadaan tukang sol tua tadi. “Eh… Sini pak masuk saja dulu… sebentar yah sedang diambilkan..”
9860Please respect copyright.PENANASITim41RH1
9860Please respect copyright.PENANAdxFW6vD8EH
Dengan ragu Kakek tersebut, memasuki gerbang rumahku. Dan duduk di pinggiran teras. “kenapa duduk di situ pak… itu loh ada bangku..”
9860Please respect copyright.PENANAHPq9wiaqfn
9860Please respect copyright.PENANANFGyO51rLz
“Disini aja neng… enak yah neng rumahnya adem bannyak pohon…” Ujarnya sambil celingukan melihat ke arah halaman rumahku yang ditanami beberapa pohon buah.
9860Please respect copyright.PENANA7PGuZa42UI
9860Please respect copyright.PENANA1IDtKibLrm
Dan tak lama Mpak Inah pun datang, “Bu ini minumnya….” Ujarnya memelan sambil menatap heran kearah kakek yang sedang duduk di teras.
9860Please respect copyright.PENANAJ0KcNsoQAb
9860Please respect copyright.PENANAUFqPe1Di01
“Taruh di meja saja Mpok.. makasih yah… Si Noval belum pulang?”
9860Please respect copyright.PENANAh37SL3LZuT
9860Please respect copyright.PENANA75a1y7Nh5j
“Belum Bu, paling lagi ada ekskul di sekolah..”
9860Please respect copyright.PENANA6qTiO4pgXE
“oh..”
9860Please respect copyright.PENANApNhFxMDgzC
9860Please respect copyright.PENANABt4GndZZAh
“Eh… Bu.. Itu siapa?” Bisik Mpok Inah heran
9860Please respect copyright.PENANAWONO4bcnbT
9860Please respect copyright.PENANAdZbROtcK74
“Tadi saya melamun dan hampir nabrak kakek itu, jadi saya tawarin minum dirumah..”
9860Please respect copyright.PENANA9h1IkQny27
9860Please respect copyright.PENANActf6msK7Zv
“OOOhhhhh….. saya tinggal nyetrika lagi yah Bu?”
9860Please respect copyright.PENANAuZXqCx3b5B
9860Please respect copyright.PENANADbubscME55
“Iya Mpok, eh kemeja bapak biar saya saja yang nyetrika yah Mpok..”
9860Please respect copyright.PENANALltRs2eA0u
9860Please respect copyright.PENANA5ZbUKMzjV3
“Iya Bu..” Memang semenjak kejadian dengan Pak Simon membuatku ingin lebih merawat dan meperhatikan suamiku. Sehingga kini segala keperluan suamiku aku lakukan sendiri.
9860Please respect copyright.PENANAxi9cdbCcwC
9860Please respect copyright.PENANASG753uklCs
“Pak Ini air dinginya, diminum dulu..” Tawar-ku yang akhirnya harus menaruh air dingin dan gelas di sampingnya.
9860Please respect copyright.PENANApuJdxpudD6
9860Please respect copyright.PENANAjBviNBh7Km
“I…Iya neng…”
9860Please respect copyright.PENANAzB7qvWyetf
9860Please respect copyright.PENANARJHcXjHy4I
“Jangan Iya-iya saja dong kek, atau mau minum sirup nanti saya buatkan” Ucapku sambil ikut duduk bersimpuh di teras.
9860Please respect copyright.PENANAMYV2jsnoH3
9860Please respect copyright.PENANAUpQwv6t2E0
Sambil Kakek itu menikmati air dingin, kami pun mulai berbincang-bincang. Sambil sesekali memijat kakinya yang kurus, Kakek itu pun mulai bercerita tentang keluh kesah menjadi tukang sol di jaman sekarang. Membuat-ku pun tersadar kalau memang jasa tukang sol sudah jarang sekali dibutuhkan, banyaknya sepatu berharga miring membuat peran tukang sol seakan dipinggirkan tertelan jaman.
9860Please respect copyright.PENANAZc5cu1wRtA
9860Please respect copyright.PENANAw6OTrB6BsK
Cukup lama kami berbincang-bincang, ternyata kakek tersebut cukup ramah dan terus bercerita mengenai pengalaman hidupnya mengadu nasip di Ibu kota. Membuatku semakin mengiba, bukan karena kemalangan nasip kakek tersebut, tapi perjuangannya untuk bertahan hidup lah yang membuatku mulai kagum padanya.
9860Please respect copyright.PENANAYC3smdcBWe
9860Please respect copyright.PENANA891sOgMv05
“BRRRRRRRRRSSSSSSSSS” hujan pun tiba tiba turun dengan lebatnya, membuat kami terpaksa bangkit agar tidak kena tampiasan air hujan.
9860Please respect copyright.PENANAEYUZNVYnfg
“Perasaan tadi panas…. “ ujarku melihat halaman rumahku mulai basah digenangi air hujan.
9860Please respect copyright.PENANAka78a9sqb1
9860Please respect copyright.PENANAe5RyUmi820
“Iya neng, yasudah saya pamit saja kalau begitu… “ Ujar kakek tersebut sambil kembali memikul peralatan solnya.
9860Please respect copyright.PENANAgJM1OyyEU8
9860Please respect copyright.PENANApZT4skA6U9
“Tapi hujar deras kek, masuk aja dulu ke dalam..”
9860Please respect copyright.PENANA7RKhlBRlst
9860Please respect copyright.PENANA2X87dUsjQv
“Tidak usah neng.. “
9860Please respect copyright.PENANA3MvM7rIoaN
9860Please respect copyright.PENANAwt1NVD8krD
“Hujan kek, kayanya akan lama redanya, kakek mau kemana?”
9860Please respect copyright.PENANAuyjV9Xa5zt
9860Please respect copyright.PENANA1X8AERc68a
“Saya mau langsung pulang saja neng, kan udah gak bisa muter lagi” Jawabnya dengan senyum. Sebuah senyum yang ikhlas, seolah-olah tidak menyalahkan tuhan yang memberikan berkah ujan untuk umatnya. Walau tentu saja itu membuat si Kakek tidak dapat melanjutkan berkeliling mencari nafkah.
9860Please respect copyright.PENANAeI2M6dnTZk
9860Please respect copyright.PENANAnIsc0Hfhht
“Kalau begitu saya antar pakai mobil yah?” Ujarku yang tak tega membiarkannya hujan-hujanan.
9860Please respect copyright.PENANATXvzFvfTkU
9860Please respect copyright.PENANAtBgBWWzAeh
“Tidak usah neng, rumah saya dekat… gak jauh dari komplek sini..”
9860Please respect copyright.PENANAUzjKhwSsyD
9860Please respect copyright.PENANAaVuPAPHfEj
“Tapi hujannya deras, sudah kakek tunggu disini sebentar…. Jangan kemana-mana…” Aku pun bergegas mengambil kunci mobilku.
9860Please respect copyright.PENANAOtdorKBbZH
9860Please respect copyright.PENANAWkMOsITI2l
“Ngapain repot-repot sih neng…?”
9860Please respect copyright.PENANA7BxneGLd0S
9860Please respect copyright.PENANAGVT1Q9aj0C
“Sudah, tidak repot sama sekali kok kek… ayo masuk ke mobil..”
9860Please respect copyright.PENANAoiSfa4YCbH
9860Please respect copyright.PENANAi0h6lwLEnx
9860Please respect copyright.PENANAYggqWof570
Aku pun membantu kakek tersebut menaruh barang-barangnya ke korsi belakang, dan kami pun meluncur menembus hujan yang semakin deras. Dijalan kakek tersebut kembali bercerita tentang anaknya yang bekerja sebagai di petani di kampung. Setelah di mobil aku baru menyadari kalau ternyata si kakek cukup bau. Bau keringat si kakek barcampur bau matahari begitu menyengat di mobilku yang berAC, bahkan pengharum mobilku tidak banyak menolong. Tapi aku tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena semakin lama hidungku mulai terbiasa, seiring obrolan kami yang berlanjut.
9860Please respect copyright.PENANAu8mNBAg947
9860Please respect copyright.PENANA4bG7kMseQF
Di jalan ia kembali bercerita tentang kedua anaknya yang bekerja sebagai buruh tani di kampung, dan kerinduannya akan cucu-cucunya yang sudah mulai sekolah. Aku pun hanya bisa mendengarkan dengan perasaan miris. Apalagi matanya sedikit berkaca-kaca saat bercerita tentang almarhum istrinya yang meninggal karena tidak mampu berobat.
9860Please respect copyright.PENANAqMO1yViDvo
9860Please respect copyright.PENANAAItDHTo3iR
Tak lama kami pun tiba di suatu perkampungan padat. Karena jalan yang sempit aku pun terpaksa memarkirkan mobilku di pinggir jalan, dan mengantar kakek tersebut dengan payung yang selalu tersedia di mobil.
9860Please respect copyright.PENANAFmiAoihr0T
9860Please respect copyright.PENANAn6QMFebcMd
Namun payung tersebut tidak terlalu besar, membuat tubuh kami saling berhimpitan karena aku bersih keras ingin memayungi kakek tersebut sampai ke rumahnya. walau pun aku sadar dalam keadaan ini membuat payudaraku menempel di pundak kakek tersebut, bahkan beberapa kali tangan kakek tersebut menyentuh payudaraku, saat ia mencoba membetulkan posisi pikulannya. Mungkin tidak sengaja fikirku tidak terlalu mempermasalahkan.
9860Please respect copyright.PENANAFKy4iKBaNw
9860Please respect copyright.PENANAGjz3cnGxfV
Akhirnya kami pun sampai di sepetak rumah kontakan yang terlihat kumuh. Dengan sopan kakek tersebut pun mempersilahkanku untuk mampir. Aku yang penasaran dengan isi dalam-nya pun ikut masuk ke dalam.
9860Please respect copyright.PENANADrVEPQiHmJ
Dengan hati yang kembali miris aku berdiri ditengah-tengah ruangan yang hampir kosong, karena hanya diisi dengan sebua tempat tidur reot berkasur kapuk tanpa seprei dan sebuah lemari kayu usang. Sepertinya listrik juga sedang mati, karena lampu enggan menyala saat kakek tersebut berusaha menekan-nekan stopkontak di dinding.
9860Please respect copyright.PENANAOYL9xcqIzX
9860Please respect copyright.PENANAI2BT8Y3GgL
“Mati lampu?” Tanyaku sambil menggigil kedinginan karena pakaianku telah basah kuyup. Derasnya hujan membuat payung kecil yang kami pakai seperti tidak berfungsi.
9860Please respect copyright.PENANAR0Ex1waN32
9860Please respect copyright.PENANAxPuizMQHvc
“Iya neng, disini kalau hujan sering mati lampu.. dingin yah neng? Maaf bukannya saya mau ngusir, tapi sebaiknya eneng langsung pulang saja dari pada masuk angin.. atau mau mandi dulu… saya masih simpan kok baju bekas istri saya.. tapi baju rombeng neng..”
9860Please respect copyright.PENANAWRlNC5b7Kh
9860Please respect copyright.PENANAVy3pDr39cK
Tentu saja aku tidak ingin mandi di sini, karena dapat aku tebak kalau kamar mandi di sini juga pasti jorok. “Sa… saya pi…pinjam baju nenek sa…saja pak..” Jawab-ku dengan bibir yang bergetar kedinginan.
9860Please respect copyright.PENANAWOiGmlSGtx
Kakek tersebut pun langsung sigap membongkar isi lemarinya. Entah mengapa aku masih tidak tega meninggalkan kakek tersebut sendirian dirumah begitu saja. Toh hujan masih deras, jadi tidak ada salahnya menemani kakek tersebut mengobrol lebih banyak fikirku.
9860Please respect copyright.PENANAycjFfgGrEG
9860Please respect copyright.PENANAClRN69dKj5
“Tapi maaf tidak ada kerudung neng..” Ujarnya sambil menyodorkan sebuah daster batik lusuh yang dilipat rapih.
9860Please respect copyright.PENANAqfeGOQq8T7
9860Please respect copyright.PENANALWpvpZUvhH
“Tidak…a..apa…a..apa…kek..” Jawab-ku semakin kedinginan karena angin yang menerobos masuk dari celah atap asbes.
9860Please respect copyright.PENANAjh0pRXhX1x
9860Please respect copyright.PENANAJBazzQmp9Z
Setelah kakek tersebut menunggu diluar, aku pun langsung melepaskan kerudung dan pakaian-ku, ternyata sangat tidak nyaman bila harus melepaskan pakaian di tempat yang sangat asing bagiku. Aku sedikit kesal saat mengetahui kalau pakaian dalam-ku juga basah. “Masa harus dilepas juga” Batinku, sambil meraba pakaian dalam-ku yang basah seluruhnya.
9860Please respect copyright.PENANAr9pxw1FtvY
9860Please respect copyright.PENANAN5KzGT32hF
Akhirnya aku memutuskan untuk tetap mengenakan pakaian dalam basahku, walaupun dingin, itu lebih baik daripada harus menahan rasa risih di depan kakek. Dengan cepat ku raih handuk tadi, “Hfffff” aku pun sedikit mengerutkan wajahku saat mencium bau handuk tersebut. Dapat ku tebak ini adalah bau badan si kakek, karena aku telah terpaksa menghirupnya sepanjang jalan saat di mobil tadi.
9860Please respect copyright.PENANAGxh16XQ4yW
9860Please respect copyright.PENANAGda4nRb74y
Aku yang tidak punya pilihan lain, terpakasa mengeringkan tubuhku dengan handuk bau tersebut, sambil berusaha menahan nafas sekuatnya. Setelah selesai, aku pun mengambil daster batik yang tadi diberikan si kakek. Aku pun sedikit miris melihat kondisi daster yang sudah sangat usang, dengan bahan yang sudah menipis dan warna yang memudar.
9860Please respect copyright.PENANAKTnbmmbw3u
9860Please respect copyright.PENANAoFVrbv1tOR
Namun aku tidak punya pilihan lain, karena angin dari celah asbes terus berhembus membekukan tubuhku yang setengah telanjang. Dengan cepat aku kenakan daster tersebut, bau lembab khas pakaian yang lama tersimpan di lemari langsung tercium ketika aku mengenakan pakaian tersebut. Rupanya daster tersebut tidak pas dibadanku yang tinggi langsing, walaupun berukuran besar namun daster tersebut sedikit pendek untuku dan hanya sebatas beberapa senti dari lututku. Aku sebenarnya sedikit ragu dan ingin menggantinya kembali dengan bajuku yang basaha namun saat aku intip jendela dan melihat kakek tadi meringkuk sambil mengelus pundaknya kedinginan. Aku langsung bergegas membukakan pintu untuknya
9860Please respect copyright.PENANAFfagUaElvk
9860Please respect copyright.PENANAMjrzfiw5YK
“Kek… cepat masuk…” Panggilku
9860Please respect copyright.PENANACEkHqvSoZq
9860Please respect copyright.PENANApl3atZrO3p
“eh… i..iya neng…” Jawab kakek tersebut langsung masuk kedalam .
9860Please respect copyright.PENANAD9CTgGL6Qc
9860Please respect copyright.PENANAVAsFk4yNhe
Sempat aku melihat berubahan ekspresi wajah si kakek saat menatap wajah-ku sebelum kemudian ia memalingkan pandangannya. Mungkin dia sedikit pangling melihat ku yang tanpa kerudung dengan rambut panjangku yang ku biarkan tergerai.
9860Please respect copyright.PENANAsJ2tGFMm6S
9860Please respect copyright.PENANADnwvXCn6aL
Setelah masuk ke dalam si kakek langsung sigap menyalakan lilin yang sudah tigal setengah, sementara aku terduduk miris di ranjang reot membayangkan kehidupan kakek sehari-hari di sepetak ruangan yang kosong ini. Tidak ada TV, Radio, apalagi gadged yang saat ini sudah menjadi kebutuhan primer masarakan Ibu kota. Hanya ada foto buram anak-anak kecil di dinding, yang mungkin adalah foto cucu atau anak si kakek.
9860Please respect copyright.PENANA44df4mXmZp
9860Please respect copyright.PENANAc3W3HqbYBt
Tubuh kurus berbalut kemeja basah tersebut kini sibuk merapihkan beberapa alat sol sepatu yang ia letakan di laci lemari. Sedari tadi si kakek hanya berdiam diri dan seperti enggan menolehkan wajahku yang kini duduk di belakangnya.
9860Please respect copyright.PENANAu5cYU2sD4A
9860Please respect copyright.PENANAtaICFShVDZ
“Kek… ?” Panggilku
9860Please respect copyright.PENANAFKApr9BP30
9860Please respect copyright.PENANAlr0hWvuqFt
“Iya neng, masih kedinginan? Maaf disini tida ada air panas, jadi saya tidak bisa nyediain apa-apa” Jawabnya tanpa menoleh kepadaku. Membuatku sedikit bingung, “Apa ada yang salah yah?” Batinku melihat kakek yang seolah tidak memperdulikan keberadaanku, dan terus sibuk dengan peralatan solnya.
9860Please respect copyright.PENANAWhded2cJnT
9860Please respect copyright.PENANARFLobgiqVh
Berselang beberapa menit kemudian si kakek kembali berucap, “ Maaf neng… bukan saya kurang sopan.. saya cuman tidak enak karena sekarang eneng gak pakai kerudung.. saya tidak ingin melihat apa yang hanya boleh dilihat suami eneng” Ujar si kakek tanpa berani menatap ke arahku.
9860Please respect copyright.PENANAM1JwyEFnjU
9860Please respect copyright.PENANAAXDuh2Edn2
Ucapa tersebut tentu saja sangan mengena untuk-ku. Ternyata selain pekerja keras si kakek juga merupakan orang yang sangat menghargai kehormatan wanita. Membuatku sedikit merasa sesak, menyadari selain suamiku aku juga pernah melepaskan kerudungku di depan Pak Simon, atasanku.
9860Please respect copyright.PENANALAE7rP6imH
9860Please respect copyright.PENANAvZaJUZ8g1i
Akhirya aku berniat untuk pulang, karena merasa keberadaanku hanya mengganggu waktu istirahat si Kakek. Sampai tiba-tiba aku melihat air mulai merambat masuk dari celah pintu yang tertutup. “ Pak Banjir..” Teriak-ku panik karena air yang masuk semakin banyak.
9860Please respect copyright.PENANAPFuB1JfpKR
9860Please respect copyright.PENANAEetVC1mjYM
“Wah iya neng.. “ Ujar si Kakek langsung sigap menaruh kotak solnya di atas kasur.
9860Please respect copyright.PENANA9M9x6hpua5
9860Please respect copyright.PENANAPG0vJpBkYk
9860Please respect copyright.PENANAil9mIOoSdh
“Kek.. jangan dibawah.. sini naik keranjang” Perintahku saat air dengan cepat menggenangi seisi kamruangan.
9860Please respect copyright.PENANAEQS2zdbeJ0
9860Please respect copyright.PENANAEYkUgESnJj
“Sudah tidak apa-apa… saya sudah biasa… paling sebentar lagi surut..” Ujar si Kakek lagi-lagi tanpa menoleh kepadaku. Walau air banjir sudah meninggi hingga merendam setengah betisnya.
9860Please respect copyright.PENANAmgB9bWHLh5
9860Please respect copyright.PENANA0C6xnBm7ps
“Terus gimana nih kek…?” Tanya-ku semakin panik.
9860Please respect copyright.PENANA6EO3M3Flmz
9860Please respect copyright.PENANAe3lYJ7HBkh
“Mau gimana lagi neng… nanti juga surut sendiri..” Ucap si kakek sambil mengintip air yang memenuhi jalan, dari jendela kaca nako.
9860Please respect copyright.PENANA140crBGWoT
9860Please respect copyright.PENANAZw5KKSk148
“Sini di atas kek.. atau aku juga turun” Ancamku agar si kakek mau mendengarkanku.
9860Please respect copyright.PENANAVzAImWHsNk
9860Please respect copyright.PENANAysSFVVzOZd
9860Please respect copyright.PENANAoxJxWA870E
Akhirnya setelah berkali-kali aku bujuk, kakek tersebut pun menurut. Tubuh renta berbalut pakaian basah tersebut pun kini terpaksa berdesak-desakan duduk di atas ranjang dengan ku dan dua buah kotak sol.
9860Please respect copyright.PENANA1T3vZmCBYO
9860Please respect copyright.PENANAPG3XID9nvi
Dalam posisi ini membuat paha dan pundak kami kami saling menempel, sehingga aku dapat merasakan dinginya kemeja dan celana si kakek yang basah. Kelip cahaya lilin seolah menambah suasana haru di ruangan kamar gelap yang kini tergenang air banjir.
9860Please respect copyright.PENANAraDCaFq3bO
9860Please respect copyright.PENANAgHVjxlUrnb
Aku pun terpaku menatap wajah si Kakek yang dihiasi pancaran cahaya lilin yang terus bergerak di tiup angin. Dengan wajah penuh kerutan dan tulang pipi yang meonjol karena kurus, tatapan si kakek seolah menerawang jauh meratapi nasipnya di usianya yang sudah senja.
9860Please respect copyright.PENANAkL8TdoGfOP
9860Please respect copyright.PENANA4msjceQNUO
“Kek si sini sering banjir kaya gini?” Tanya-ku mencoba kembali membuka obrolan sambil menahan air mataku.
9860Please respect copyright.PENANAaQVCN0FMfK
9860Please respect copyright.PENANAaVOhDTEtOy
“Yah… begini lah neng kalau musim hujan.. malah biasanya sampe segitu..” Ujar si kakek lirih, sambil menunjuk dinding yang di hiasi garis kecoklatan bekas banjir.
9860Please respect copyright.PENANAFsBhUyrSPd
9860Please respect copyright.PENANA8BOsFDKRhb
“Kek…kok kakek bisa…” Ucapku yang tidak bisa lagi membendung air mataku.
9860Please respect copyright.PENANAfAOxz1ezKF
Mungkin karena mendengar isakan tangisku, akhirnya si kakek menoleh ke arahku dan mengusap air di pipiku dengan jarinya yang renta. “Loh…kok nangis neng?... Orang secantik eneng gak pantes nangis..”
9860Please respect copyright.PENANAWUTHa8ZVEX
9860Please respect copyright.PENANAVAZ04ZfN6F
“Maafin saya kek… hiks …hiks.. saya cuman gak kebayang kalau saya di posisi kakek..hiks…hikss..”
9860Please respect copyright.PENANATP4yzsAcFZ
9860Please respect copyright.PENANADHjxf3dhuh
“Saya gak pernah menyesal akan hidup saya kok neng… kan kalo gak gini saya belum tentu bisa ketemu eneng cantik…” Ucapnya sambil tersenyum tanpa beban.
9860Please respect copyright.PENANA7M9K3Ks6Dh
9860Please respect copyright.PENANAgAUhTLkorZ
9860Please respect copyright.PENANAPhUsklUVpI
“Kek…hiks….hiks… saya boleh meluk kakek?”
9860Please respect copyright.PENANAdGkvRv2oE7
9860Please respect copyright.PENANAycoyStcAth
Kakek tersebut pun mengangkuk sambil tersenyum menatapku. Dengan perlahan aku melingkarkan tanganku tangan ku memeluk tubuh si kakek, sambil menangis. Ku dekap tubuh renta itu erat-erat, sudah tidak ku perdulikan lagi payudaraku yang menekan dada si kakek.
9860Please respect copyright.PENANALWg21d4Ih9
9860Please respect copyright.PENANA2Qv5M5KrXm
Perlahan-lahan aku merasakan sesuatu mengelus pundak-ku, dapat ku tebak itu adalah tangan si kakek, usapan tersebut cukup terasa nyaman dan menenangkan. Setelah tangisku mereda aku perlahan melepaskan pelukanku dan aku pandangi wajah si kakek yang terlihat canggung.
9860Please respect copyright.PENANAWwLazTF5FW
9860Please respect copyright.PENANARqLMfljpCf
“Dipeluk eneng enak juga yah…. Hee …anget…. “ Ujarnya malu-malu.
9860Please respect copyright.PENANAgwr9FKGNpj
9860Please respect copyright.PENANAbbMNyhIWrc
“Kakek pasti kedinginan… kalau kakek mau… kakek boleh peluk saya kok..” Entah kenapa ucapan tersebut keluae begitu saja dari mulutku.
9860Please respect copyright.PENANAbE2slDQ2iy
9860Please respect copyright.PENANABpxsYqwpWK
“Yang bener neng…?.. neng gak risih di peluk tua bangka kaya saya..”
9860Please respect copyright.PENANADWZzPtSKpg
9860Please respect copyright.PENANAg1IwkR6pC1
“Saya sangat kagum atas perjuangan hidup kakek, dan lagi kakek juga terus menolak uang pemberian saya… kalau peluk saya bisa meringankan beban hidup kakek, saya tidak keberatan kok”
9860Please respect copyright.PENANAKQfjvG0WlP
9860Please respect copyright.PENANAuULAY7VBvu
“Maaf yah neng.. Boleh saya?” Ucapnya sambil mendekat ke arahku dengan perlahan.
9860Please respect copyright.PENANAn7cLoibBJW
9860Please respect copyright.PENANAlEsS6njnQ9
“Bener neng gak apa-apa?” Tanya-nya lagi masih tidak yakin.
9860Please respect copyright.PENANAyHYtqXgxMR
Aku pun mengangguk sambil memberikan senyuman yang semanis mungkin, agar si kakek percaya. Perlahan tapi pasti si kakek semakin mendekat ke tubuhku.. Aku pun sedikit kaget saat si kakek ternyata bukan memeluku, tetapi malah bersandar di tubuhku.
9860Please respect copyright.PENANA5CQhs2uOqU
9860Please respect copyright.PENANAslyWjJW3A9
Sengaja atau tidak kepala si kakek tapat bersandar diatas payudaraku. Walau dibatasi daster dan Bh yang aku kenakan, aku masih cukup merasa risih dengan adanya kepala orang asing yang kini bersandar di payudaraku.
9860Please respect copyright.PENANA46LTgFp2P8
9860Please respect copyright.PENANALFGYP0sxZi
Tanpa berani merubah posisi, aku tatap wajah keriput si kakek di atas payudaraku. Matanya terpejam dan wajahnya terlihat begitu damai, membuat rasa risihku perlahan-lahan hilang. Bahkan kini aku memberanikan diri untuk mengusap perlahan rambut putih si kakek. “pasti si kakek lagi membayangkan bersandar di dada istrinya” ujarku dalam hati.
9860Please respect copyright.PENANA6mij3upGdj
9860Please respect copyright.PENANAzBW8V0UXvM
Sesekali si kakek menggerakan wajahnya, membatku sedikit geli di payudaraku. “Empuk yah kek?” Tanyaku
9860Please respect copyright.PENANAIz2btULNUT
9860Please respect copyright.PENANALYXOyszTLc
Mendengar pertanyaanku, si kakek kembali membuka mata dan segera mengangkat kepalanya, namun segera kucegah. “Saya tidak keberatan kok kek.. pasti kakek lagi kangen sama istrinya yah?”
9860Please respect copyright.PENANAxgj9WPljop
9860Please respect copyright.PENANAPJhGbozjxt
“A…anu… neng.. ma…maaf..” ujarnya panik dan terus berusaha untuk bangkit.
9860Please respect copyright.PENANAVgSu2W9Lif
9860Please respect copyright.PENANAD0PUbcYiuR
Entah sadar atau tidak, aku kembali menarik wajah si kakek untuk bersandar di payudaraku.. “Empukan punya eneng…..” Jawab-nya ragu.
9860Please respect copyright.PENANAj1ZAgLVRUR
9860Please respect copyright.PENANA8kxCESwK7O
Aku pun merasa wajah si kakek sedikit lebih kuat menekan payudaraku. “Masa sih kek… empukan punyaku?”
9860Please respect copyright.PENANAxKUrVf6Zk1
9860Please respect copyright.PENANAJcwNZIp24s
9860Please respect copyright.PENANAOzCYY1aG3D
“Iya sumpah neng.. punya eneng empuk banget anget lagi..” Ucapnya sambil kembali memejamkan mata dan terlihat begitu menikmati bersandar di payudara-ku.
9860Please respect copyright.PENANAyefsvInv7k
9860Please respect copyright.PENANAxwObPCfIDN
“Ah..bisa aja..” Entah mengapa aku merasa senang payudaraku di puji si kakek.
9860Please respect copyright.PENANAd9eGXRuHUA
9860Please respect copyright.PENANAP9FueVwPjZ
“Neng… neng pake Bh basah yah?” Tanya si kakek, yang kini berani mengusap payudaraku.
9860Please respect copyright.PENANASUIAE7wuZY
9860Please respect copyright.PENANAvUyvP6PeU2
“Dingin yah kek?, mau saya lepas dulu?”
9860Please respect copyright.PENANAiQBY3N0gFt
9860Please respect copyright.PENANAqG7CvaS2NL
“Bu..bukan begitu neng… sa..saya takut eneng masuk angin pake daleman basah gini..” Ucapnya sambil terus meraba bh ku dari luar daster tipis yang aku kenakan.
9860Please respect copyright.PENANAzFQx5dKpPj
9860Please respect copyright.PENANALKxcxDuIyu
“Saya buka dulu deh kek… kakek bangun dulu tapi”
9860Please respect copyright.PENANAmJq8ncOs9l
9860Please respect copyright.PENANAQfPHZTUDil
“A..anu neng..”
9860Please respect copyright.PENANAc4FKZfyo1x
9860Please respect copyright.PENANAvVLNJh9qBz
“Kenapa kek?”
9860Please respect copyright.PENANAVraCYZwKdp
9860Please respect copyright.PENANAoj3Aug4Hte
“A..anu… apa saya masih boleh senderan seperti ini?”
9860Please respect copyright.PENANAnAyk22eNzC
9860Please respect copyright.PENANAjan912u2Zs
“Boleh…kok… tapi bangun dulu yah kek.. saya buka dulu Bhnya..”
9860Please respect copyright.PENANAG8F3638TLV
9860Please respect copyright.PENANAmvw40C94sR
Tanpa mengucpkan sepatah katapun si kakek pun bangkit, memberiku kesempatan untuk membuka BH yang saat ini sedang kulepaskan di balik daster. Tidaklah sulit bagiku membuka BH tanpa melepas daster yang aku kenakan.
9860Please respect copyright.PENANAIx4EwNxBP3
9860Please respect copyright.PENANAK22ki6hjTI
“Sini neng… saya bantu gantungin..”
9860Please respect copyright.PENANAiAxOzavLpW
9860Please respect copyright.PENANA2O7Ho91Aud
Sedikit risih juga saat melihat si kakek meraih BH miliku dari tanganku dan membantu menggantungkannya di paku dinding. Sedikit malu rasanya melihat BH biru miliku kini tergantung di tembok.
9860Please respect copyright.PENANAmXAPwMuzVP
9860Please respect copyright.PENANAYJF6n79CLv
9860Please respect copyright.PENANArKtEdrljVz
“Neng…? Panggil si kakek.
9860Please respect copyright.PENANAGhg3k43985
9860Please respect copyright.PENANAumw2aFCVX5
Aku pun mengerti maksudnya. “Sini kek… senderan di nenen aku lagi…. Pasti lebih empuk dan anget deh kan Bhnya sudah di lepas” Ucapku tanpa sadar telah terbawa dan mengucapkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan olehku yang terkenal alim.
9860Please respect copyright.PENANAWG6odEOsgB
9860Please respect copyright.PENANAE5ZQ3y2vCt
9860Please respect copyright.PENANABiEnEgJ7ND
“Ta..tapi neng… yang ini basah juga gak…? Sekalian aja di lepas dari pada masuk angin” ucap si kakek sambil menunjuk ke arah selangkanganku.
9860Please respect copyright.PENANAOjnFWlv4gS
9860Please respect copyright.PENANA04aOWF9w2Y
Ku tatap wajah keriput kakek di hadapanku. Entah karena dinginnya hujan, atau suasana gelap rungan yang hanya di sinari oleh lilin yang terkesan romantis. Sebenarnya aku sadar kalau aku sudah melewati batas, tapi sesuatu di dalam diriku seperti tidak mengizinkan kesadaranku mengambil alih.
9860Please respect copyright.PENANAzX8mfs2sAS
9860Please respect copyright.PENANAudRRc6iRSo
Kucoba pura-pura meraba celana dalamku di depan si kakek “ Basah juga kek”
9860Please respect copyright.PENANAPGQ5l0KauJ
9860Please respect copyright.PENANAta75fq1YDq
“Dibuka juga aja kalau begitu neng… atau boleh saya bantu bukain?”
9860Please respect copyright.PENANA0U8gLAMbfS
9860Please respect copyright.PENANAxlonl8Gkr9
Tanpa menjawab aku menyandarkan tubuhku di dindingdan memberi isyarat tanda setuju. Dengan ragu dan sambil terus menatapku takut, tangan sikakek mulai masuk kedalam celah dasterku, aku dapat merasakan tangan dingin tersebut kini telah berhasil meraih pinggiran celana dalamku.
9860Please respect copyright.PENANAzniB1YCQur
Perlahan-lahan aku mulai merasakan celana dalamku mulai ditarik tangan tersebut. Aku lihat kini pandangan si kakek mulai tertuju pada dasterku yang tersingkap. Dapat ku tebak pasti saat ini si kakek dengan jelas dapat melihat celana dalam biruku, yang terus bergerak turun.Ku angkat sedikit pinggulku untuk memudahkan si kakek. Dapat ku rasakan kini hampir setengah vaginaku sudah terpampang bebas di hadapan si kakek.
9860Please respect copyright.PENANASHkF96eiWh
9860Please respect copyright.PENANA1gLMwKrFXR
9860Please respect copyright.PENANA6FLMZgrwHy
“Kek… maaf.. je…jembut saya banyak..” Ucapku sekedar mengurangi rasa malu
9860Please respect copyright.PENANAkxias4DTQr
9860Please respect copyright.PENANAG7SkZfOfMP
Tanpa memperdulikan rasa maluku, si kakek erus meloloskan celana dalamku. Hembusan dingin angin kini mulai terasa menyibak bibir kemaluanku. Menandakan kini celana dalamku sudah tidak menutupi kemaluanku lagi dan terpampang bebas di hadapan si kakek.
9860Please respect copyright.PENANAeVxWBOS7oV
9860Please respect copyright.PENANAd6trfsrA5B
“Saya gantung lagi yah neng…” Ucapnya sambil kembali menggantungkan celana dalamku.
9860Please respect copyright.PENANAKV0CUYLjVo
9860Please respect copyright.PENANAZJ6zQV6pqi
“Kek… baju kakek kan juga basah, sekalian saja dibuka..nanti kakek juga masuk angin loh”
9860Please respect copyright.PENANAuJcL0YWTqy
9860Please respect copyright.PENANAWvayXH6X9P
“Emang gak apa-apa neng? Eneng gak risih?”
9860Please respect copyright.PENANA0cz5swzMLF
9860Please respect copyright.PENANAnizkRSEHVq
“Tidak apa-apa kok kek”
9860Please respect copyright.PENANA9DTwetAPQu
9860Please respect copyright.PENANAnyUcV1gZZN
“sebentar yah neng..” dengan cepat ia membuka kemeja yang ia kenakan. Terlihatlah tubuh si kakek yang hanya tinggal tulang berlapis kulit. “Celananya juga buka neng?”
9860Please respect copyright.PENANA0RexCISKW7
9860Please respect copyright.PENANAmhYRP6Fv0s
“Ka..kalau basah buka aja kek.. “
9860Please respect copyright.PENANA9D19SqL6Jh
9860Please respect copyright.PENANAo4aRAWzze9
Tanpa mengunggu lagi kakek tersebut mulai membuka celananya, walau terlihat sedikit kesulitan karena dilakukan diatas ranjang yang sempit. Sudah hampir setengah celana si kakek tersebut telepas . Dan ternyata si kakek tidak mengenakan celana dalam, membuat penisnya yang hitam dan setengah mengeras kini berguncang-guncang saat ia mencoba meloloskan celana yang menyangkut di kakinya.
9860Please respect copyright.PENANAt82TrbZLfp
9860Please respect copyright.PENANA1q15F8LOkG
Sebenarnya aku sedikit jijik melihat penis si kakek yang hitam dengan biji zakar yang terlihat kendor, namun disisi lain aku juga penasaran.
9860Please respect copyright.PENANAf21E11KhxE
9860Please respect copyright.PENANAIDn27cMItX
“Kek… pake sarung nih… burungnya tuh kemana-mana” Ucapku sambil menyodorkan sarung yang tergantung di dinding tidak jauh dari posisiku.
9860Please respect copyright.PENANAuXg33jJnwL
9860Please respect copyright.PENANAQRNWlXtv5f
“Eh.. makasih neng..maaf y neng” UJar si kakek, seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dan kini sibuk memakai sarung untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.
9860Please respect copyright.PENANAzjOwzfIfEY
9860Please respect copyright.PENANAOIMKByXNG9
Sementara aku hanya bisa terpaku membayangkan bentuk penis si kakek, yang baru saja terpampang di depanku.
9860Please respect copyright.PENANAArjJ9TEGEA
9860Please respect copyright.PENANAUENXskbfOo
“neng… saya masih boleh senderan ke eneng?” Tanya-nya hati-hati
9860Please respect copyright.PENANAuiNAooNWoO
9860Please respect copyright.PENANACh6wo0YXwK
“Boleh kek… sini… “ Ujarku sambil menepuk payudaraku yang hanya di tutupi daster tipis. Mungkin kalau tidak tersamarkan dnegan motif batik, tonjolon putingku sudah terlihat jelas.
9860Please respect copyright.PENANAVxWn5YcZ6U
9860Please respect copyright.PENANAywXWMHnK2x
Tanpa diminta lagi, si kakek langsung menghampiri tubuhku yang setengah berbaring sambil bersandar di tembok. Membuat tubuh ku seolah-olah ditindih oleh tubuh kakek yang hanya mengenakan sarung.
9860Please respect copyright.PENANAUJGfbsE7Oi
9860Please respect copyright.PENANAdLYJctaOKb
“Enak yah kek?”
9860Please respect copyright.PENANABkyoLQIBqI
“Iya neng… ternyata selain empuk punya neng alus” Ucapnya sambil mengusapkan wajahnya di payudaraku.
9860Please respect copyright.PENANAfWFup0eUAp
9860Please respect copyright.PENANAVXui68KsZj
Entah sengaja atau tidak, kini bibir si kakek tepat berada di putingku, membuat mulut kakek terus menggelitik putingku ketika ia berbicara. Apalagi si kakek kini terus mengoceh tentang sesuatu yang sudah tidak bisa lagi ku tanggapi dengan fokus, karena rasa geli di putingku. Apalagi putign adalah salah satu titik rangsangku yang paling sensitif.
9860Please respect copyright.PENANAIgoQRqlgbD
9860Please respect copyright.PENANAHfPuJhitkf
Kini ku rasakan tangan si kakek mulai membelai perutku, dan terus naik hingga menyentuh payudaraku. Dan akhirnya tangan kasar tersebut berhasil mendapatkan putingku yang satunya.
9860Please respect copyright.PENANAqN7jkVIJq0
9860Please respect copyright.PENANA1fPSmTWdyZ
“Awwhh…kek… jangan di situ… jangan digigit… awhhhh” Jeritku ketika sesekali bibir si kakek memilin putingku yang masih dilapisi daster. Sementara sesuatu yang keras mulai menyundul-nyundul pahaku, yang dapat ku tebak itu adalah penis si kakek.
9860Please respect copyright.PENANAyGpxwMC3Kr
9860Please respect copyright.PENANAyFtz0NxNKf
“Neng… boleh saya remes?”
9860Please respect copyright.PENANALM7wPtqd9E
9860Please respect copyright.PENANAu2eyl381wl
“Boleh, tapi dari luar aja yah kek…” Ucapku yang masih berharap perzinahan ini tidak semakin parah.
9860Please respect copyright.PENANA3AAxoOTfqH
9860Please respect copyright.PENANANi02ICl8Ou
Dengan sekuat tenaga tangan kasar si kakek mulai meremas-remas payudarahku seperti dodol, sungguh terasa nyeri bahkan aku aku merasakan payudaraku seperti ingin pecah di remas tangan kasar si kakek. Namun bukan menghindar aku malah mendesah-desah menikmati sensasi yang selama ini belum pernah aku rasakan.
9860Please respect copyright.PENANAE6yY8xc56D
9860Please respect copyright.PENANA75n8OhGWLg
Perlahan-lahan aku dapat merasakan si kakek mulai menggeser pinggulnya, membuat penisnya yang kini sedang degang kini menekan-nekan vaginaku dan hanya di batasi oleh sebuah sarung yang ia kenakan.
9860Please respect copyright.PENANADzvQvG5j6p
9860Please respect copyright.PENANArRvAMokEKd
“kek…Kakek mau?” tanyaku dengan nafas memburu.
9860Please respect copyright.PENANAwA4SZr7KtD
9860Please respect copyright.PENANAEdGFvO5c1D
“Boleh neng?”
9860Please respect copyright.PENANAGhztDMhZjs
9860Please respect copyright.PENANAatHX26Lv9k
“Tapi dengan satu syarat… kakek terima uang pemberianku.”
9860Please respect copyright.PENANAoCTBNyU1ax
9860Please respect copyright.PENANAEMfxmDPV2U
“Eneng yakin?”
9860Please respect copyright.PENANARaG87QbUVn
9860Please respect copyright.PENANAObiVDiu79b
Aku pun mengangguk sambil tersenyu, Ku kecup kening si kakek yang penuh dengan kerutan dan kerinat. “Kali ini saja kek, kakek boleh mengganggap kalau saya adalah nenek, istri kakek”
9860Please respect copyright.PENANA8o5h0sfaQz
“terima kasih neng… eneng baik banget”Ujar si kakek sambil memeluk-ku erat.
9860Please respect copyright.PENANA2n0sM1QFA3
9860Please respect copyright.PENANA4GPlLJ9rhJ
“Iya kek, anggap saja ini ungkapan rasa kagum saya kepada kakek, tolong bangun dulu kek.. saya buka dulu dasternya”
9860Please respect copyright.PENANA6WVXGdOkYn
9860Please respect copyright.PENANAVIgmrbrxcK
Si kakek pun duduk membiarkanku membuka daster di depannya, “ini tubuh saya kek.. tubuh yang senang tiasa saya rawat, saat ini milik kakek” Ucapku dengan tubuh yang sudah tidak ditutupi sehelai benang pun.
9860Please respect copyright.PENANABA3SVEUl3A
9860Please respect copyright.PENANAiw9qEA6uPA
“A..anu neng.. kalau boleh saya ingin neng pake jilbab… neng kelihatan lebih cantik, itu juga kalau neng gak keberatan” Ucapnya ragu.
9860Please respect copyright.PENANAEIAggOcyDA
9860Please respect copyright.PENANA2hthR6MuE9
“Tolong ambilkan jilbab saya kek maaf…” pintaku sambil menunjuk kearah tumpukan pakaian basahku.
9860Please respect copyright.PENANAHlwpzvTP2q
9860Please respect copyright.PENANA01BytjzGIs
Dengan jantung berdebar kembali ku kenakan jilbab yang selama ini menjadi penutup auratku, aku belum pernah sama sekali bertelanjang dengan masih mengenakan jilbab, bahkan di depan suamiku.
9860Please respect copyright.PENANAu5ixyal8Dk
9860Please respect copyright.PENANAjl3mQF7XC1
“Neng cantik banget, boleh saya cium eneng”
9860Please respect copyright.PENANAmqQMsLtI3b
9860Please respect copyright.PENANArh2Fa72qKs
9860Please respect copyright.PENANARe29Wulh2N
9860Please respect copyright.PENANANfhswHC8Ai
Belum sempat aku menjawab, bibir tebal si kakek langsung melumat bibirku dengan ganas, permainan lidahnya membuatku berkali kali terpaksa menelan air liur si kakek. Kedua payudaraku pun juga ikut menjadi korban keganasan remasan tangan kasar si kakek.
9860Please respect copyright.PENANApjZKnLAWq6
9860Please respect copyright.PENANAnz4nPIiRQg
Belum hilang rasa nyeri di payudaraku, kini giliran putingku yang dihisap secara bergantian oleh si kakek. Sementara aku hanya bisa memejamkan mataku menikmati cumbuan ganas si kakek.
9860Please respect copyright.PENANAOw9QkWs7oU
9860Please respect copyright.PENANA3qNRUUrSuo
9860Please respect copyright.PENANAwSILzVFSzD
Sampai suatu yang keras mulai terasa menyundul bibir kemaluanku, dan terus memaksa masuk. “Kek, tu…tunggu… aku belum basah….awwwww” belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, penis besar tersebut sudah menghujam ke dalam lubang vaginaku.
9860Please respect copyright.PENANAXXUVTjp7bA
9860Please respect copyright.PENANA3UenaVxvZT
Aku hanya bisa meringis saat penis si kakek bergesekan dengan dinding vagina-ku yang belum terlalu basah. Namun lama kelamaan aku cukup menikmatinya, walau si kakek tidak terlalu lihai memainkan penisnya di vaginaku, namun melihat tubuh hitam dan renta si kakek yang kini menggenjot tubuhku menimbulkan sensasi tersendiri, apalagi kini aku mengenakan jilbabku, sunggu membayangkannya membuat hasratku kian memuncak.
9860Please respect copyright.PENANA4nlefSuGub
9860Please respect copyright.PENANAgTAn9JJpfU
9860Please respect copyright.PENANAeUwUFFv7Lp
Namun di saat aku mulai menikmati persetubuhan beda usia ini, tiba-tiba tubuh si kakek mengejang diikuti cairan hangat yang membanjiri dinding vaginaku. Seketika tubuh renta tersebut pun ambruk menindihku, dengan nafas yang masih tersengal-sengal.
9860Please respect copyright.PENANAHy8xnHm00Q
9860Please respect copyright.PENANAEu6B4AcXf4
Walau sedikit kesal karena belum sempat mengalami orgasme, aku cukup bisa memaklumi kondisi fisik si kakek yang sudah tidak muda lagi.
9860Please respect copyright.PENANA0uVqgsOHUB
9860Please respect copyright.PENANA2tg5RE3ByZ
“Sudah kek?”
9860Please respect copyright.PENANA83iFsuIVEE
9860Please respect copyright.PENANAiqb1HfCCt2
“Iya neng..”
9860Please respect copyright.PENANAJ5RMwAEOnC
9860Please respect copyright.PENANA8UTyG6tgp5
“Enak yah kek?” ucapku sambil mengusap keringat di dahinya.
9860Please respect copyright.PENANAwFxMAREyIB
9860Please respect copyright.PENANANea8nDjuc5
“Maafin saya yah neng?”
9860Please respect copyright.PENANAFRSGW0cEGt
9860Please respect copyright.PENANAj2atDV5yBH
“Iya kek.. anggap saja kita sama-sama terbawa suasana..”
9860Please respect copyright.PENANAdtPzIgzp2G
9860Please respect copyright.PENANAOzb9LwfBG5
“Terima kasih yah neng… eneng jangan takut saya janji tidak akan cerita ke siapa-siapa” Ucapnya sambil berusaha bangkit.
9860Please respect copyright.PENANAq5mJ8WtTRr
9860Please respect copyright.PENANArZEAm3d3Fv
Sementara air banjir ternyata sudah surut, dan hujan pun mulai mereda. “Saya pamit yah kek… mumpung reda..” Pamitku sambil menggenggam kedua tangan si kakek. Tidak tega rasannya harus meninggalkan beliau sendiri di kamar gelap ini.
9860Please respect copyright.PENANA0bvyv7Ab8f
9860Please respect copyright.PENANAS4yaDdR2UI
“Saya benar-benar minta maaf neng” Ucapnya sambil merunduk, tanpa berani menatapku.
9860Please respect copyright.PENANAMBakbv6Os9
Kembali ku peluk si kakek kedalam bekapan tubuhku yang masih telanjang bulat, sekedar sebagai pelukan perpisahan. Segera kembali ku kenakan pakaian keja ku yang basah, agar tidak menimbulkan kecurigaan.
9860Please respect copyright.PENANADtLqRDfFSD
9860Please respect copyright.PENANAW9rICqwlba
Aku pun pamit dari tempat tinggal si kakek, dan tidak lupa meninggalkan beberapa lembar uang untuk si kakek, walau ia terus saja menolak uang pemberianku akhirnya si kakek mau menerima uang pemberianku.
9860Please respect copyright.PENANAeAZgSXGeR5
9860Please respect copyright.PENANAnHTrR4CWZ5
Tanpa sadar hari sudah menjelang malam, aku yang baru teringat dengan niat ku untuk memasakan opor untuk suamiku, langsung bergegas mengendarai mobilku untuk pulang. Walau sedikit terbesit rasa penyesalan karena kembali menghianati suamiku, aku cukup senang bisa membantu si kakek tukang sol sepatu.
9860Please respect copyright.PENANAei4LSffElU
9860Please respect copyright.PENANAQi02pRSAVZ
9860Please respect copyright.PENANAwomNJkR7uo
-TAMAT-
ns216.73.216.146da2