Rasanya aku ingin menghilang selamanya dari dunia saat ini juga. Ditertawakan BL memang memalukan dan menjengkelkan, tapi bila Aheng juga ikut menertawakanku mau dikemanakan harga diriku? Oh, papa, kenapa nasibku menyedihkan begini?
890Please respect copyright.PENANACRcy7rpHGl
“Orgasme itu enak kan?”
890Please respect copyright.PENANA9S1gPggMgh
Aku menggeleng pelan. Tentu saja enak, tapi aku malu mengakuinya.
890Please respect copyright.PENANAPM2HMiPcMP
“Dasar cewek. Munafik. Ayo, turun.”
890Please respect copyright.PENANAXhSbx5STh8
Aku yang tidak mau bergerak didorongnya dengan kasar hingga nyaris nyungsep ke lantai. Untung saja Aheng berbaik hati menahan pundakku. Namun gorila itu lalu memaksaku berlutut menghadap majikannya yang tengik. Kont*l BL yang setengah tegang mengacung di depan hidungku.
890Please respect copyright.PENANAVh8uC4ziYC
“Jangan berlagak jijik. Apa kau lupa, ini yang membuatmu ketagihan masturbasi?”
890Please respect copyright.PENANAFsbWTcjJjE
Aku ragu. Aku benci kont*l ini, tapi juga rindu padanya. BL yang tak sabar melihatku diam saja, menyuruh Aheng untuk membantuku.
890Please respect copyright.PENANAQj95I7mz6V
“Oooh… Hhhh…”
890Please respect copyright.PENANAXuAbfyTLgN
Aku mendesah nikmat saat tangan Aheng menyelonong di sela-sela kakiku dari belakang untuk menggosok klentitku. Tangan satunya mengarahkan kepalaku hingga mulutku yang terbuka mencaplok kont*l BL.
890Please respect copyright.PENANA1diWQC3KW1
“Mmmm…”
890Please respect copyright.PENANAhuh5GiMlkR
“Bagus. Jilati bagian kepalanya. Auch! Jangan pakai gigi dong! Heng!”
890Please respect copyright.PENANALAG3RfZ5ok
“Mmmph!”
890Please respect copyright.PENANAaRD0GXU0SN
Tubuhku terlonjak maju karena Aheng mendadak memencet klentitku kuat-kuat seperti sedang memites kutu saja. Aku megap-megap nyaris tersedak karena kont*l BL melesak masuk menonjok anak tekakku dengan telak.
890Please respect copyright.PENANA5MIugJLJ1x
BL terus memberi instruksi bagaimana cara mengoral dengan baik dan benar. Tak hanya batang penisnya, kedua buah pelirnya juga harus kujilati. Dia mendesah nikmat saat aku mengemut kepala kont*lnya dengan getol. Bila gigiku tak sengaja menyentuh kont*l atau pelirnya.
890Please respect copyright.PENANAhs2Gw6lqOr
BL langsung berteriak ‘Heng!’ dan Aheng pun menjepit kacangku dengan keras hingga aku mengernyit kesakitan. Setelah kont*lnya mengeras, Bl memakai kondom. Kali ini polos dan tipis sekali. Aku disuruhnya duduk di atas pangkuannya lagi seperti tadi.
890Please respect copyright.PENANAVKdiGarUZo
“Aaaaghh!!…. Oooaaaah!!”
890Please respect copyright.PENANAS7vS647Rw2
Aku menjerit kaget bercampur sakit saat kont*l keras itu mencoblos anusku. Lubang duburku belum terbiasa juga disodomi meski sudah berulangkali mengalaminya. Namun rasa sakitku perlahan berubah menjadi nikmat karena BL kembali mengelus-elus klentitku lagi.
890Please respect copyright.PENANA7nqhwTkuyM
“Kau kepingin mencoba kont*l Aheng kan? Ayo, Heng.”
890Please respect copyright.PENANAFXCCvLgRg4
“Aku ngga…. agh….Agh… mau…”
890Please respect copyright.PENANAgzFmoObV1O
“Emut kont*lnya. Ayo, Heng.”
890Please respect copyright.PENANAjkC8VyVq2L
Aheng meraih kepalaku ke arah kont*lnya dengan mantap hingga hidungku menumbuk hutan jembutnya. Bibirku terasa geli saat menyentuh gumpalan daging lembek yang berbau pesing. Aku nyaris tak bisa bernapas setelah tubuhku terdorong ke depan. Perlahan tapi pasti aku mulai menjilat dan mengulum penis buntung itu sembari menggelinjang.
890Please respect copyright.PENANAKEdGjaQHgC
BL terus merangsangku dengan ganas. Jari-jari kanannya mencubit, menggaruk dan mencongkel klentitku sedang tangan kirinya memerah payudaraku kiriku. Lidahnya menjilati pungungku sembari sesekali menggigitinya. Sementara itu pantatnya terus menghentak ke atas sehingga kont*lnya bagai pasak yang memaku pantatku.
890Please respect copyright.PENANAwOde96TX3i
Aheng sepertinya lupa kalau penisnya sudah tidak utuh. Dengan penuh semangat, dijambaknya rambutku dan dinaik-turunkannya kepalaku. BL mulai membuat cupang di leher dengan getol hingga aku tersedak. Tapi mereka tak juga berhenti sampai tubuhku tergencet. Erangan kami bertiga bersahutan dan menggema di kamar mandi.
890Please respect copyright.PENANAQUhGPvBNru
Mendadak BL menarik tubuhku dan menurunkanku hingga berlutut di lantai. Dia melakukannya tanpa mencabut kont*lnya. Aku sudah lupa berontak. Aku menurut saat dia menyuruhku bergeser. Aku mendesah nikmat begitu kedua tangan BL kembali merambah payudara dan klentitku.
890Please respect copyright.PENANAI4d36lto4n
Mataku merem-melek menikmati semua ini meski perlakuan mereka makin kasar. Sodokan kont*l BL makin dalam dan payudaraku sakit. Hidungku terasa makin pesek karena ditekan kuat-kuat oleh Aheng ke bagian bawah perutnya. Air liur berceceran menetes dari mulutku.
890Please respect copyright.PENANAIcfoJh0fba
890Please respect copyright.PENANArGcrEFn9G4
Mendadak Aheng menggeram keras dan kurasakan ada cairan asin mengalir dari lubang kecil di tengah penis buntung itu. Aku sendiri mengerang tanpa henti sambil mengempot tampon raksasa dalam tubuhku sekeras mungkin.
890Please respect copyright.PENANAlGBTWaCIys
Melihat Aheng melepaskan kepalaku, BL menjambak rambutku, menarikku bangun. Kedua tanganku yang mendadak tak punya pegangan mencari-cari pegangan baru. Kujambak rambut BL dari depan.
890Please respect copyright.PENANAaCI63ls2rb
“Aaargh…”
890Please respect copyright.PENANANzkT7gDku8
Dengkulku sudah pedas apalagi anusku, tapi sungguh mati, rasanya nikmat sekali. Kami saling jambak sambil mengerang makin keras.
890Please respect copyright.PENANAhiwd5qD8BF
“Eerggh… Ngggh… Oooh… Aaaaaaahhh…”
890Please respect copyright.PENANApjAwAWLGig
Tubuhku bergetar keras dan kurasakan tampon raksasa itu mendadak basah kuyup. Aku terkulai lemas setelah orgasme pertamaku dari sodomi, tapi BL masih terus mengayun tubuhnya.
890Please respect copyright.PENANAST0r4i27Sl
Kemudian dia menarik kont*lnya dan membaringkanku di lantai. Aku terhenyak saat dia mendadak menduduki perutku. Setelah melepas kondom, kont*lnya di jepit diantara kedua payudaraku.
890Please respect copyright.PENANAYplDJHJRRc
“Kau belum pernah titf*ck kan? Sekarang pegang yang kuat,” perintahnya sambil menaruh kedua tanganku di pinggir sepasang gunung kembarku.
890Please respect copyright.PENANAWFhjCR3rYT
Sepasang buah dadaku memang besar, mungkin karena dulunya aku gemuk. Kont*l BL seperti sosis besar yang terjepit dua buah roti burger. Aku merasa geli saat jembut BL menggosok dadaku. Tapi melihatnya merem-melek penuh kenikmatan, aku jadi terangsang lagi. Aku ikut-ikutan mendesah dan mengerang.
890Please respect copyright.PENANAYq1pdMECc7
CROT! CROOT!
890Please respect copyright.PENANAoCt8a4ndF0
Air mani BL menyembur ke leher dan wajahku. BL tampak puas dan menertawaiku yang terengah-engah. Aku capek sekali sampai tidak punya tenaga lagi untuk memaki atau meludahi BL yang meratakan spermanya ke seluruh wajahku.
890Please respect copyright.PENANAns6v7nOCNI
“Apa kau mau dimandikan Aheng lagi?”
890Please respect copyright.PENANAy7gh57oS4Y
BL terus melatih mulut dan anusku selama aku mens. Tampon besar yang mengganjal dalam mem*kku membuatku merasa seperti sedang disandwich bila kont*l BL mengebor anusku. Dia menyodomiku dengan berbagai gaya, berdiri, duduk, nungging, tengkurap sampai berbaring miring.
890Please respect copyright.PENANA0ZiUjGq0RG
Meski tak pernah memakai pelumas, lama-lama aku terbiasa juga dan selalu menimati orgasme. Tapi tetap saja aku lebih suka disetubuhi lewat jalan yang benar. Jadi aku sangat senang saat menstruasiku usai dan kont*l BL kembali menyambangi liang vaginaku.
890Please respect copyright.PENANAxm2wpymmZe
Tapi hal ini bukan berarti aku rela digaulinya begitu saja. Aku selalu melawan dengan keras bila dia mendekat. Aku benci sekali melihat gayanya yang mengancam dan sok kuasa seakan aku ini barang miliknya yang bisa dipermainkan begitu saja.
890Please respect copyright.PENANA0hRTgBbFo2
Aku tahu, seharusnya aku memakai cara lain selain kekerasan karena perlawananku hanya akan membuat birahi BL semakin melonjak tinggi. Dengan penuh semangat dia memiting dan meringkusku sebelum menyetubuhiku dengan kasar. Bisa dibilang perkelahian kami adalah foreplay.
890Please respect copyright.PENANATKXOCIYeiQ
Tak cukup dengan mengajariku lewat praktek, BL juga menjejalkan teori bercinta (ralat: yang kami lakukan sama sekali tidak pantas disebut bercinta karena tak ada setitik pun molekul cinta di sana) lewat majalah, buku dan film.
890Please respect copyright.PENANAn3W6fVhQtI
Kamarku yang tadinya kosong, hanya berisi ranjang besar dan lemari mendadak menjadi penuh setelah dua rak buku memenuhi dua sisi tembok hingga ke langit-langit. Ditambah lagi sebuah televisi plasma berukuran 42 inci.
890Please respect copyright.PENANA4OClrAnO13
Rak itu dipenuhi berbagai buku teori dari kamasutra hingga novel-novel seks dan majalah pornografi dari dalam dan luar negeri. Tapi yang lebih gila, tv besar itu terus menyiarkan film-film porno tanpa henti.
890Please respect copyright.PENANA6bQGuaqSqr
Bahkan saat jam tidur pun televisi itu terus menyala hanya suaranya yang mendadak di-mute. Aku tak bisa menyalakan dan mematikan tv itu sesuka hatiku karena dikontrol dari luar.
890Please respect copyright.PENANA7hOMiXlva0
Aku seperti sedang dicuci otak. Yang ada di kepalaku hanya seks melulu. Sepraiku lembab karena selangkanganku terus-terusan becek. Aku tak peduli lagi dengan kamera-kamera pengintai yang ada. Aku ikut menggelinjang dan mengerang seperti bintang porno yang kutonton.
890Please respect copyright.PENANAwZxEeStc6Y
BL sendiri juga senang menggumuliku di depan tv. Dia sering memaksaku menceritakan apa yang sedang ditayangkan di layar datar itu dengan detail. Suaraku yang terputus-putus karena ngos-ngosan membuatnya makin gila menggenjotku. Saat orgasme, kami adu teriak dengan bintang porno yang sedang kami tonton.
890Please respect copyright.PENANAx9x0JsAx4g
Akhirnya aku capek. Mataku pedas karena terus menonton dan membaca. Tenggorokanku kering karena terus mengerang dan berteriak. Badanku pegal-pegal karena terus menggelinjang dan mengejang. Aku jenuh dan mulai putus asa. Apa aku akan menghabiskan sisa hidupku dengan cara seperti ini?
890Please respect copyright.PENANA3MJQTeinNw
Kuputuskan malam ini aku harus keluar dari kamar mesum ini. Satu-satunya tempat mengungsi ya kamar mandi. Baru lima belas menit nongkrong di atas kloset, mendadak lampu kamar mandi mati. Walau sempat menjerit kaget, tapi aku tetap diam di tempat. Aku tidak tahu apa lampu kamar mandi ini benar-benar mati atau dimatikan dari luar karena lampu kamar tidur masih menyala.
890Please respect copyright.PENANAnARkPB3csl
Sinar lampu kamar yang menerobos masuk lewat lubang ventilasi di atas pintu membuat kamar mandi ini tidak gelap gulita. Tapi yang menarik perhatianku ventilasi di dinding atas dekat langit-langit. Kupandangi cahaya bulan yang lembut dengan mata berkaca-kaca.
890Please respect copyright.PENANAZjxYuw99tD
Bisa jadi yang kulihat bukan sinar bulan melainkan sinar lampu teras. Aku menghela napas panjang. Belum pernah aku merasa begitu kesepian. Aku juga baru sadar kalau sudah dua bulan lebih aku tidak melihat matahari dan bulan. Yang kulakukan tak ada bedanya dengan misi bunuh diri yang gagal. Aku tercenung, sampai kapan aku dikurung seperti binatang piaraan? Haruskah aku bunuh diri?
890Please respect copyright.PENANAwqUjFFS1Id
Kudengar pintu kamar terbuka, tapi aku bergeming. Paling yang datang Aheng atau BL. Nah, betul. Aheng muncul didului sinar senter. Aku menggeleng saat dia menarik lenganku kembali ke kamar.
890Please respect copyright.PENANAHPfoSBEA3c
“Please, Heng. Aku mau di sini saja.”
890Please respect copyright.PENANAGGhop0rFks
Sinar senter menerangi wajahku. Kurasa dia heran mendengarku bicara sopan padanya tanpa berontak sedikit pun. Apalagi wajahku lesu dan suaraku serak. Dia melepas cekalan tangannya.
890Please respect copyright.PENANA9HkKWdXA0J
“Aku mau sendirian.”
890Please respect copyright.PENANA1gkwznQXpe
Tapi dia tak juga pergi meninggalkanku meski aku terus memohon dengan suara bergetar.
890Please respect copyright.PENANAJ2BVSlS6Nq
“Paling nggak, tolong tutup pintu dan matikan senternya,” ujarku menyerah.
890Please respect copyright.PENANAhIdZXKs7As
Tanpa banyak tanya, dia menuruti permintaanku. Entah berapa lama kami saling diam dalam gelap. Yang jelas aku tersiksa sekali. Sungguh tak enak menangis dalam gelap sambil ditemani orang yang kita benci. Aku sampai harus bernapas lewat mulut agar Aheng tidak mendengar bunyi ingus yang membanjiri hidungku.
890Please respect copyright.PENANAlW02sZpm1X
“Aku juga pernah menangis sendirian dalam gelap begini,” mendadak dia bicara. “Waktu aku nggak jadi laki-laki lagi.”
890Please respect copyright.PENANAwDhWJgBxWt
Tangisku sontak berhenti. Hatiku miris mendengar cerita Aheng tentang bagaimana dia kehilangan penisnya. Tujuh tahun yang lalu seorang pengusaha mabuk mengamuk di Sanctuary gara-gara ayam incarannya direbut BL.
890Please respect copyright.PENANA4PeyQYMYJJ
Pengusaha itu nekat menikam perut BL. Tapi Aheng dengan gesit menjadikan dirinya tameng dan karena tubuhnya lebih tinggi dari majikannya maka pisau itu menikam kont*lnya dengan sukses.
890Please respect copyright.PENANAH9J0Cv6e9Z
“Apa Non tahu, kenapa tidak ada pembantu cewek di rumah ini?”
890Please respect copyright.PENANAiQErD1XDaw
Aku terbengong mendengar pertanyaan itu. Mengapa tema pembicaraan meloncat jauh? Apa dia merasa tidak enak sendiri karena sudah menceritakan nasib tragisnya? Tapi benar juga. Aku baru sadar kalau yang bertugas membersihkan kamar tidur dan kamar mandiku semuanya lelaki.
890Please respect copyright.PENANAP1DQCpPOyj
Setiap dua hari sekali biasanya dua orang dari mereka membersihkan kamar saat aku mandi. Dan saat kamar mandi dibersihkan, Aheng berada dalam kamar untuk menjagaku.
890Please respect copyright.PENANAsp4LIiGT4w
“Karena semua pembantu cewek sudah dihabisi Tuan Bandi,” ujarnya menjawab pertanyaannya sendiri.
890Please respect copyright.PENANA0mvYumh2LT
“Dihabisi?”
890Please respect copyright.PENANAESknlm2NhS
“Ya.”
890Please respect copyright.PENANAOzpDy27utj
Aku tidak tahu maksud dihabisi itu diperkosa dan disiksa habis-habisan atau dibunuh dan dimakan sampai habis. Aku tidak berani bertanya lebih lanjut karena bagiku semuanya mengerikan. Aku tidak bergidik lagi, tapi gemetar ketakutan.
890Please respect copyright.PENANAkm80oBgjt0
“Empat tahun yang lalu, Ai Ling yang mengasuh Tuan Bandi dan bos sejak kecil juga disikat sampai bos marah sekali. Nggak ada yang bisa mengendalikan dia sejak Tuan dan Nyonya besar meninggal dalam kecelakaan pesawat enam tahun lalu.
890Please respect copyright.PENANA07EVurzPUr
Dia cuma takut sama bos, tapi bos juga nggak bisa mengawasinya terus. Sekarang Non satu-satunya cewek di rumah ini karena dua ayam yang dibawa Tuan Bandi sudah dikembalikan ke club kemarin malam. Yang satu masih pingsan dan yang satunya kayaknya jadi gila.
890Please respect copyright.PENANAGwDadMwaFK
Jadi Non seharusnya bersyukur karena bukan Tuan Bandi yang membeli Non, tapi bos. Kalau nggak, Non mungkin sudah ‘lewat’.”
890Please respect copyright.PENANAyQiEsueNjI
Ya Tuhan! Si klemer itu ternyata nggak kalah mengerikan dari Hannibal Lecter dan semua psikopat di film-film Hollywood lainnya.
890Please respect copyright.PENANAZ30fIeERub
“Kenapa nggak ada yang lapor ke polisi?”
890Please respect copyright.PENANAHDynNvaKQt
Aheng mendengus sinis.
890Please respect copyright.PENANAS7Qa9PxrUA
“Memangnya polisi kurang kerjaan sampai mau ngurusin ayam-ayam? Lagipula bos sudah berjanji di depan peti mati papa-mamanya kalau dia akan menjaga Bandi sampai mati. Nggak mungkin bos menyerahkan saudaranya ke polisi.”
890Please respect copyright.PENANA7k76gnzLnD
Saat itu juga niatku untuk kabur kembali muncul. Aku tak mau tinggal seatap dengan pembunuh berantai.
890Please respect copyright.PENANA0z8ec0a6PJ
“Non nggak usah khawatir,” ujar Aheng seperti bisa membaca pikiranku. “Bos sudah menyuruhku menjaga Non dengan ketat. Pengawal Tuan Bandi nggak ada yang berani cari masalah denganku. Tuan Bandi sendiri juga segan sama aku.”
890Please respect copyright.PENANA5b7FaERU1U
Mendadak pintu kamar mandi terbuka dan siluet tubuh kurus membayang di lantai kamar mandi. Aku buru-buru mengelap wajahku yang basah. Aku tidak mau BL melihatku menangis.
890Please respect copyright.PENANAfdsYPh8QVr
“Mesra sekali. Mojok gelap-gelapan begini,” tukas BL sinis.
890Please respect copyright.PENANANgp89WWoUW
Lalu dia mendekati Aheng dan menggamparnya dengan keras. Aheng diam saja, sepertinya gamparan tadi hanya sengatan nyamuk di pipinya. Aku malah meraung marah.
890Please respect copyright.PENANAvLeCmZF88v
“Apa-apaan kau ini? Dia kan nggak salah!”
890Please respect copyright.PENANAbuVrUuxqsu
“Oh, jadi kau membelanya? Memangnya dia sudah berbuat apa padamu? Mengoralmu? Soalnya dia nggak mungkin mengent*tmu.”
890Please respect copyright.PENANAwxhd2JQ457
PLAK! Kutampar BL sekeras mungkin. Dan seperti biasa dia berusaha meringkusku. Tapi karena kondisi gelap, dia sedikit mengalami kesulitan. Kami bergumul dan saling mendorong. GUBRAK! Botol-botol yang ada di atas wastafel terguling setelah tangan kami berdua tanpa sengaja menyamparnya.
890Please respect copyright.PENANAuVYX2wTztU
Aheng tetap diam mematung meski kakinya terinjak dan perutnya tersikut olehku. Telinga gorila itu seakan tuli total, tak mendengar pertengkaran kami berdua soal dirinya.
890Please respect copyright.PENANAPqpAtHGSP7
“Dasar bajingan nggak tahu diri! Kau berhutang nyawa padanya, tahu!” sergahku sembari menonjok dada BL.
890Please respect copyright.PENANAiLSmDOAbtr
“Sok tahu! Dia yang berhutang nyawa padaku! Aku yang mengeluarkan dia dari penjara dan membiayai operasi ibunya!” balas BL sambil memiting lenganku.
890Please respect copyright.PENANAJtwy7986BV
“Tapi nggak seharusnya kau menghinanya begitu!”
890Please respect copyright.PENANAivYPVHQuUA
“Dia sendiri diam saja kenapa kau yang ribut? Eh, mukamu basah. Kau habis menangis ya?” tukasnya mengejek.
890Please respect copyright.PENANA99Y010X4mg
Kuludahi wajahnya namun dia malah menciumku dengan paksa hingga aku megap-megap. Aku masih sulit bernapas biarpun dia sudah melepaskan kepalaku. Kedua lengannya yang kurus liat membelit tubuhku dengan kuat bak ular anaconda, seakan ingin meremukkan tulang-tulang rusukku.
890Please respect copyright.PENANAzBRv5d3P4P
“Apa yang kau tangisi hah?”
890Please respect copyright.PENANA3LiGy9yPKR
“Aah… aku… nggak… bi…sa… na…pas…,” sahutku tersengal sambil meronta.
890Please respect copyright.PENANApFPcNhOCi9
“Apa??” bentaknya sambil mempererat pelukannya.
890Please respect copyright.PENANAr4DotawpMh
Kupukuli dada dan punggungnya. Dia membentak lagi. Kali ini persis di depan telingaku.
890Please respect copyright.PENANAavmxmZF1Gl
“A…a…ku… i…ngin… ke…lu…ar…”
890Please respect copyright.PENANA0BNhrPdrtw
“Hah? Kau ingin orgasme? Kau ini benar-benar nymphomaniac!”
890Please respect copyright.PENANAwRX0YJLarb
Aku hampir mati mendongkol mendengarnya hinaannya.
890Please respect copyright.PENANAYaGsgoynXc
“Bu…kan…i…tu…bo…doh…”
890Please respect copyright.PENANATGYDQmvH43
BL tertawa geli mendengarku masih bisa memaki.
890Please respect copyright.PENANAeyQCtAmlzw
“Oh, kau ingin keluar dari kamar ini? Bilang begitu saja susah. Ayo, kita keluar.”
890Please respect copyright.PENANA2a32E54xCp
Aku langsung menggelosor jatuh begitu dia melepaskan pelukannya. Dengkulku pasti memar lagi. Belum sempat berdiri dengan benar, dia sudah menyeretku keluar. Langkahnya yang panjang membuatku pontang-panting mengikutinya.
890Please respect copyright.PENANAXdj4JF3P4f
Kaos singletku berkibar memperlihatkan selangkanganku yang telanjang. Tapi seisi rumah yang kebetulan melihat kami tampak cuek. Sepertinya mereka sudah biasa melihat kegilaan majikan mereka. Aheng terus mengikuti kami seperti bayang-bayang.
890Please respect copyright.PENANAsIGo0WDANW
BL membawaku keluar bangunan rumah induk yang luas dan bergaya minimalis menuju kolam renang di halaman belakang. Aku mulai ciut. Aku tak bisa berenang. Tapi dia malah menyeretku menaiki tangga menara papan loncat setinggi tiga meter.
890Please respect copyright.PENANAAMpHPvySGB
Kakiku berusaha mengerem namun hasilnya pergelangan tanganku sakit karena dia terus menarik paksa dengan kasar. Aheng juga membantu mendorongku maju.
890Please respect copyright.PENANAXFFVwDTLvi
Akhirnya kami sampai juga di puncak menara. Aheng turun meninggalkan kami berdua. BL menatapku sejenak dengan dingin, sedingin angin malam yang membuatku menggigil sebelum mengalihkan pandangannya ke langit. Di langit, bulan purnama sedang berlayar di antara gumpalan-gumpalan awan tipis.
890Please respect copyright.PENANAMdQc1ekt3t
“Aku bisa membunuhmu kalau aku mau.”
890Please respect copyright.PENANAHzMZEymaSD
Aku meliriknya. Kalimat itu diucapkannya dengan ringan seperti sedang berkata ‘Aku suka makan es krim.’.
890Please respect copyright.PENANAl5N6KIYE1c
“Ya, aku tahu,” sahutku dengan gaya tak acuh.
890Please respect copyright.PENANAVN80zcgDqw
“Kau nggak takut kalau aku mencekikmu dan melempar mayatmu ke bawah? Aku juga bisa menggantungmu di sini supaya digigiti codot. Atau mengikatmu di sini selama seminggu tanpa diberi makan-minum supaya kau mati dehidrasi.”
890Please respect copyright.PENANA71ImqaRGEX
Gila. Memang gila dia.
890Please respect copyright.PENANAWTrdAi6hjW
“Eh, biarpun kau makhluk kebal hukum apa kau nggak takut sama dosa? Bagaimana sih cara orang-tuamu mendidikmu? Kenapa anak-anaknya semuanya gila? Jangan-jangan mereka juga gila.”
890Please respect copyright.PENANAC5OwhpaEVk
Seharusnya aku diam atau memohon agar tidak dibunuh, tapi darah panasku bergolak dan lidahku yang liar susah dikendalikan. Padahal aku takut mati.
890Please respect copyright.PENANAaSDZpfNIa4
Wajah BL sontak membeku begitu mendengarku menghina orang-tuanya. Aku tahu, kedua orang-tuanya tewas dalam kecelakaan pesawat di Kanada tujuh tahun yang lalu. Mendadak dia mendorongku dengan kasar.
890Please respect copyright.PENANAm1UGi17w3O
Aku terhuyung mundur ke arah ujung papan yang menjulur ke kolam. Dia mendorongku lagi dan aku terjatuh terduduk. Buru-buru aku memegangi papan kuat-kuat begitu melihat air kolam yang jernih kebiruan.
890Please respect copyright.PENANAEpd6kHiHhB
“Kelihatannya kau takut ketinggian. Hmm… bukan. Kalau kau takut ketinggian, kau pasti sudah merangkak dari tadi. Kau pasti nggak bisa berenang. Betul kan?”
890Please respect copyright.PENANAIcKDrV8p4p
Wajahku memucat. Buku-buku jariku memutih saking kuatnya mencengkeram pinggir papan. Bukannya mendorong atau menendangku hingga tercebur ke bawah, BL malah asyik memandangi kakiku yang mengkangkang memamerkan selangkanganku yang telanjang. Aku bisa melihat bagian depan celana pendeknya mulai menggembung. Astaga!
890Please respect copyright.PENANALNFVV1xZDb
Apa dia ingin main di atas sini Dengan santai BL menelanjangi diri sambil mempermainkanku. Sesekali kakinya menendangku. Kulancarkan tendangan balasan sambil menggigit bibir. Aku tak mau dia tertawa senang mendengar jeritan ketakutanku.
890Please respect copyright.PENANADTSbeyx7uX
Karena tidak menerima perlawanan maksimal, dengan mudah dia menindihku. Aku hanya bisa melawan dengan satu tangan, tapi setelah menyadari usahaku hanya membuat tubuhku bergeser makin ke ujung papan, aku menyerah. Setengah kepalaku sudah tergantung bebas, membuat rambutku berkibar menutupi wajahku.
890Please respect copyright.PENANAnpIefDnl3o
SRET. Dengan giginya, BL merobek kaos singletku. Dengan buas, gigi, lidah dan jari-jarinya menjelajahi lekuk tubuhku, membuatku mengerang dan terlonjak tertahan.
890Please respect copyright.PENANAspnyaxhA0J
“Aaaah!” erangku keras saat kont*lnya menusuk masuk lubang mem*kku.
890Please respect copyright.PENANAIKNVcjkF64
Aku mengutuki diriku. Bagaimana bisa aku mendesah nikmat di saat kritis seperti ini?
890Please respect copyright.PENANAleZjcxoCb0
BL menggenjotku dengan mantap. Setiap genjotan, membuat tubuhku maju dan akhirnya kepalaku terayun bebas dari pinggir papan. Déjà vu. Mengingatkanku saat dia memerawaniku dengan paksa di hadapan puluhan orang di Sanctuary. Tapi tergantung dari atas meja dan papan loncat setinggi tiga meter sangat berbeda. Kalau dulu saja aku sudah pusing, sekarang aku mual.
890Please respect copyright.PENANAN9UeCRRMJp
Kubelitkan kakiku pada pinggang BL erat-erat. Kalau aku harus jatuh paling tidak, aku tidak sendirian. Namun akibatnya, lubang vaginaku mekin terbuka lebar dan sodokan kont*l BL menggesek G-spotku dengan telak.
890Please respect copyright.PENANA7mQS8xowHS
“Ooooh…Nghhh… Nghhh… Oaaah….Aaah! Aaaah!! Aaaaaaaaah!!!”
890Please respect copyright.PENANAPk6F7Ju1h4
Gila! Teriakan orgasmeku yang super lantang di malam sepi ini pasti terdengar seisi rumah. Mungkin tetangga sebelah juga ikut mendengar. Astaga! Jangan-jangan mereka semua menonton kami.
890Please respect copyright.PENANAh4fqiVJ0Qg
BL berhenti bergerak. Disibakkannya rambut yang menutupi wajahku. Aku benci sekali melihat sorot matanya yang mengejek. Sudah telanjur aku menjerit, tapi biarlah mungkin saja tadi orgasmeku yang terakhir dalam hidupku.
890Please respect copyright.PENANAZnLb387M98
“Bagaimana orang-tuamu mendidikmu? Kalau kau bisa delapan kali sehari masturbasi. Apalagi mereka. Jangan-jangan kerja mereka cuma ngent*t tiap hari.”
890Please respect copyright.PENANA1NsMOjQNoV
Aku marah sekali. Kuludahi wajahnya.
890Please respect copyright.PENANArToWJOkT6c
“Ya, aku tahu pasti mereka juga sering meludah. Pasti mereka nggak berpendidikan, kampungan,” ujar BL sambil melepas kedua tanganku dari papan lalu merentangkannya di udara sehingga aku merasa gamang.
890Please respect copyright.PENANAeXPjLYOPTm
Biarpun begitu aku melawan dengan sekuat tenaga, tapi cekalan tangannya di pergelangan tanganku kuat sekali. Apalagi dengan perlahan dia kembali menggoyang pantatnya. Tanpa sadar aku meremas kont*lnya yang kembali menggesek G-spotku. Aku baru sadar, kalau dia belum orgasme.
890Please respect copyright.PENANACzICJrgINM
“Hmmph… empotan mem*kmu benar-benar luar biasa. Sayang…”
890Please respect copyright.PENANADinnZFaJOT
BL tidak melanjutkan kata-katanya dan memilih mendecak sambil menggeleng dengan tampang sok sedih.
890Please respect copyright.PENANAD86AFBlkXl
“Seperti apa orang-tuamu? Kalau mereka baik, kenapa kau bisa terdampar di tempat seperti Sanctuary itu? Kau kan bisa memilih pekerjaan di tempat yang lebih baik seperti jadi kasir di swalayan.
890Please respect copyright.PENANAydqstbq5Nh
Dibyo bilang, kau yatim-piatu, tapi masa kau sama sekali nggak punya keluarga sih? Masa sampai sekarang nggak ada yang melaporkan kehilanganmu ke polisi? Hey, jangan diam saja. Jawab!”
890Please respect copyright.PENANAuvKWi0ooem
BL memberondongkan pertanyaan sembari menggenjot cepat lalu berhenti. Terus begitu. Beberapa kali aku sudah nyaris orgasme untuk kedua kalinya, tapi gagal karena dia mendadak berhenti bergerak.
890Please respect copyright.PENANAZJAkObA2n9
“Kok kau seperti kepingin menangis lagi. Tumben malam ini kau cengeng. Ada apa sih?”
890Please respect copyright.PENANAtzwpHj9wju
“Please, jangan begini.”
890Please respect copyright.PENANARZJb1nUP3c
“Begini apa?”
890Please respect copyright.PENANAqfyDZ8k6qY
Aku terdiam. Berusaha mengusir keinginan gila dari otakku. Apa jadinya kalau aku minta dia menggenjotku dengan keras agar aku bisa orgasme? Tapi BL terus mempermainkanku dengan genjotan dan kata-kata menyakitkan.
890Please respect copyright.PENANAlQantNiAUK
“Please…”
890Please respect copyright.PENANAohQ04rMop6
Aku benci sekali harus memohon pada bajingan jahanam sialan ini, tapi aku lebih benci mendengar sahutannya yang bernada polos.
890Please respect copyright.PENANAOvB4m8iERV
“Aku nggak ngerti kau minta apa. Dari tadi bilang please please melulu.”
890Please respect copyright.PENANAJrF5NUac9f
“Aku mau… keluar…”
890Please respect copyright.PENANAApM1nt0UAJ
“Keluar ke mana lagi? Sekarang kan kita sudah di luar.”
890Please respect copyright.PENANAP3XoVKMKYE
Tak sabar dengan jawaban yang menyiksa, aku memilih menggoyang pantatku. Tapi BL menggencet tubuhku sehingga aku tak bisa bergerak.
890Please respect copyright.PENANAMOMS38pTFV
“Kau ternyata suka main curang. Jawab dulu, seperti apa orang-tuamu. Kalau jawabannya bagus, aku nggak suka. Dan kalau aku nggak suka, akan kutinggalkan kau sendirian di sini bersama Aheng. Kau lebih suka dia daripada aku kan? Tapi aku nggak yakin kont*l buntung itu bisa bikin kau melonjak kegirangan kayak tadi.”
890Please respect copyright.PENANAWNqJ37c4b8
Kugigit bibirku yang bergetar menahan marah dan tangis.
890Please respect copyright.PENANAverqejaa7k
“Papaku orang yang munafik dan mamaku tukang mengeluh!” seruku tanpa pikir panjang.
890Please respect copyright.PENANAR7M4fWzsL4
Gelombang penyesalan langsung menerpaku. Anak macam apa aku ini? Lebih mementingkan kepuasan diri daripada harga diri. Aku benar-benar anak durhaka, durjana…
890Please respect copyright.PENANA6rR5JKux8O
BL nyengir puas lalu memompaku dengan kuat. Tubuhku makin bergeser maju. Aku menjerit-jerit. Aku sendiri tidak bisa membedakan antara jeritan kepuasan dan ketakutan. Semuanya bercampur jadi satu. Mendadak BL mencabut kont*lnya, melepaskan belitan kakiku dan mendorongku ke bawah.
890Please respect copyright.PENANAgkci0JNtt7
Tubuhku tergantung terbalik. Yang menahan berat badanku hanyalah cengkeraman tangan BL pada kedua pergelangan kakiku. Kepalaku pusing karena darah mengumpul di kepala.
890Please respect copyright.PENANAvdZEi8abiW
“Apa permohonanmu yang terakhir?”
890Please respect copyright.PENANAtxeL2aZNlZ
Aku berusaha menenangkan diri dan berujar segagah mungkin,
890Please respect copyright.PENANAFQOgo5HX6k
“Terima kasih sudah membebaskanku.”
890Please respect copyright.PENANAe1x9guQimP
Lalu dia melepas kakiku. Biarpun kepalaku di bawah, rasanya jantungku tenggelam ke dasar perut. Aku tidak menjerit. Bukan karena gengsi, tapi karena seluruh syarafku mati rasa. Aku hanya bisa memandangi bulan yang semakin menjauh.
890Please respect copyright.PENANAS330JItyWT
BYURRR!!
890Please respect copyright.PENANAfzskfcyJJy
Kolam ini ternyata dalam juga. Kalau dalamnya cuma satu setengah meter, kepalaku pasti sudah pecah terbentur dasar kolam. Aku langsung panik, menggapai-gapai ke sana-kemari. Tubuhku seperti kapal bocor, dimasuki air dari berbagai lubang. Hidung, mulut, kuping dan mungkin juga mem*kku kebanjiran air.
890Please respect copyright.PENANASKXeOtaZIw
BYURR!!
890Please respect copyright.PENANAGXCSBFw3b2
Ada orang lain yang ikut terjun ke kolam. Untuk menyelamatkanku atau menenggelamkanku? Mungkin BL melihat kalau aku masih hidup dan menyuruh Aheng atau anak buahnya yang lain untuk menahanku agar tetap di sini. Namun ternyata orang ini menarik pinggangku dan menyeret tubuhku ke atas.
890Please respect copyright.PENANAauEWv6NeSZ
UWAH! Leganya! Akhirnya aku tidak dikelilingi air lagi. Aku megap-megap sekaligus terbatuk-batuk sampai dadaku sakit. Air keluar dari mulut dan hidungku. Aku menurut saja saat dibawa dan disandarkan ke tepi kolam.
890Please respect copyright.PENANApaJSrLB5qW
Aku tidak tahu berapa lama aku mempertaruhkan nyawaku di dasar kolam, yang jelas aku lelah sekali. Kupejamkan mataku sambil mengatur napas. Ya ampun, aku belum berterima kasih pada penolongku. Siapa…
890Please respect copyright.PENANA23W2k5FsIm
HEK! UGH! Ada yang menghujam mem*kku!
890Please respect copyright.PENANAnWx5qNDKzc
Aku langsung membuka mata dan …. Astaga! BL sudah menggenjotku lagi! Jadi dia yang menyelamatkan nyawaku? Dia tertawa geli melihatku kaget dan terus menghentak-hentakkan pantatnya.
890Please respect copyright.PENANA8PXntanMmC
“Ti…dak… Aku… ng…nggak… ma…u…,” tolakku sambil mendorongnya menjauh.
890Please respect copyright.PENANABehisVTzgE
Tapi perlawananku sia-sia karena tenagaku sudah terkuras di dasar kolam. Akhirnya aku hanya bisa pasrah, dipepet di pinggir kolam sembari disetubuhi dengan paksa. Air kolam beriak di sekitar kami menghasilkan bunyi kecipak.
890Please respect copyright.PENANAYdBDHgepqO
BL melumat bibirku, mengenyot leherku, meremas payudara dan pantatku dengan gemas. Aku mulai mengerang, awalnya pelan makin lama makin keras. Lama-lama kedua lenganku yang tadinya terkulai kini memeluk dan mencakar punggung BL.
890Please respect copyright.PENANAxlEFOxVtzZ
“Ooooh… Ooooh… Iiiiyaaaaahh…. Aaaaaaaaah!!!”
890Please respect copyright.PENANAdNFXDcQO39
Pada saat aku menggelinjang dan menjerit keras, BL menggeram dan menekan pantatnya kuat-kuat. Kont*lnya menumbuk bibir rahimku dan tak seperti biasanya kali ini kurasakan semburan-semburan hangat di dalam.
890Please respect copyright.PENANAAfOy5to3J7
Aku yang kelelahan langsung terkulai lemas. Yang kulihat hanya gelap. Aku tak peduli lagi apakah setelahnya dia benar-benar akan membunuhku atau tidak. Karena aku sudah merasakan orgasme yang luar biasa nikmat.
890Please respect copyright.PENANAqGrQ8TZqfE
Putih. Di mana-mana putih. Apa sekarang aku ada di surga? Eh, apa orang serusak diriku pantas masuk surga Kukejap-kejapkan mata dan menoleh ke kiri-kanan. Ternyata aku belum mati karena aku berada dalam kamar yang bernuansa putih minimalis.
890Please respect copyright.PENANAImoYVTxyMJ
Sinar mentari yang menyusup dari ventilasi membuatku bisa melihat kamar ini. Ukurannya hampir tiga kali lipat lebih luas dari kamar tempat aku biasa dikurung. Perabotnya juga lengkap, selain ranjang besar dan seperangkat audio-video ada satu set sofa.
890Please respect copyright.PENANAXtlUBOfTB0
Ada dua pintu di sisi kiri dan satu kanan. Salah satu dari ketiga pintu itu pasti mengarah ke kamar mandi. Yang satunya mungkin untuk lemari pakaian dan yang lainnya bisa jadi pintu penghubung ke kamar sebelah. Ah, sok tahu sekali aku ini, tapi layout kamar ini mengingatkanku pada kamarku dulu.
890Please respect copyright.PENANAmueIz4V1Vl
Hmm… kasur yang kutiduri ini lembut sekali, rasanya seperti berbaring di atas awan. Selimut tebal yang membungkus tubuh telanjangku juga lembut dan memberiku kehangatan sehingga membuatku ingin terus bergelung dibaliknya.
890Please respect copyright.PENANAT8dIh1dABv
Kenapa aku bisa telanjang bulat begini? Ah, paling si gila itu menyuruh Aheng membawaku ke kamar ini setelah aku pingsan di kolam renang. Tapi tubuh dan rambutku tidak berbau kaporit, malah wangi lavender. Apa gorila itu memandikanku dulu? Lalu mengapa aku ada di kamar ini? Kamar siapa ini?
890Please respect copyright.PENANAdadmZmzRUk
Begitu banyak pertanyaan muncul di kepalaku, tapi tak semuanya bisa kujawab sendiri dengan memuaskan. Tak ada seorang pun yang bisa kutanyai karena aku hanya sendirian di kamar ini. Eh, jam berapa sekarang? Perutku sudah mulai meraung. Ceritasex.site
890Please respect copyright.PENANADRU2OmW6SR
Aku duduk dan menggeliat. Aduh, tubuhku pegal-pegal. Anehnya selangkanganku sedikit basah. Apa karena semalam aku mimpi digumuli BL hingga aku mengerang, menggelinjang sementara dia terus berbisik ‘Kau milikku’? Apa perempuan juga bisa mimpi basah?
890Please respect copyright.PENANACzeZubqfE9
Rasanya luar biasa, seperti nyata, tapi sepertinya tak mungkin aku tidak terbangun bila dia menindih dan menyetubuhiku seseru itu.
890Please respect copyright.PENANAKVAmleRsuO
Setengah terhuyung, aku turun dan berjalan mendekati jendela. Kusibak gorden dan mengintip keluar. Aku hampir tak percaya bisa melihat matahari lagi, langit biru, awan putih, pepohonan hijau, taman bunga juga kolam renang tempat aku nyaris meregang nyawa… Segalanya begitu indah dan membuatku haru.
890Please respect copyright.PENANAXaWj3FDXMq
Mengapa jahanam itu mendadak berbaik hati memindahkanku kemari? Apa dia menyesal karena sudah kelewatan mengerjaiku tadi malam?
890Please respect copyright.PENANAmW3iNni6eX
Dengusan hangat di leher bagian belakangku membuatku terlonjak kaget. Jangan-jangan aku terjebak dalam kamar psikopat klemer itu lagi. Namun dengusan napas Bandi dingin lagipula aku mengenali wangi parfum Bvlgari biasa menempel di tubuh BL. Aku langsung berontak. Tapi tak mudah bergerak dalam belitan tangannya apalagi melepaskan diri.
890Please respect copyright.PENANA7jFotVaZHd
“Apa kau nggak mau bilang terima kasih?” tukas BL sambil menggigit daun telinga kananku.
890Please respect copyright.PENANAWGdkx7Yxlb
Kedua tangannya mulai memelintir putingku membuat mem*kku makin basah saja. Aku menggigit bibir untuk menahan desahan nikmat yang sudah hampir terlontar keluar.
890Please respect copyright.PENANApi7Z4e2HNy
“Apa kau nggak pernah diajari berterima kasih?”
890Please respect copyright.PENANA1WlP3sh8GY