Tangan kanannya melepas pentilku. Aku meronta, tapi malah terdiam dan merintih keenakan setelah tangannya mengusap klentitku yang basah. BL menggosok klitorisku sambil mendorongku maju. Tanpa sadar aku melepaskan cengkeraman tanganku pada kedua lengannya dan meremas gorden di hadapanku.
927Please respect copyright.PENANAXV8CcEzZki
“Oooh…nghh…nghhh…Aaaa?”
927Please respect copyright.PENANARsgnXI2TD1
Eranganku berhenti karena dia menarik tangannya. Tega sekali dia padahal dua gosok lagi aku akan orgasme. BL malah kembali menyibukkan diri dengan mengelus-elus pinggulku. Aku memutar pinggulku dengan harapan tangannya terpeleset ke kelaminku, tapi sia-sia. Dia lebih cerdik dariku.
927Please respect copyright.PENANAoRbgCzuCQr
“Kalaupun orang-tuamu nggak bisa mendidikmu dengan baik, tapi paling nggak gurumu pasti pernah mengajarimu untuk berterima kasih. Kau pernah sekolah kan?”
927Please respect copyright.PENANA5R0rHPtEuC
Aku menggertakkan gigiku. Sialan betul jahanam brengsek ini.
927Please respect copyright.PENANArO2Lf8466k
“Apa aku masih kurang baik? Coba, mana bisa kau makan bebek peking, lobster, kepiting soka, abalone, lidah angsa dan cakar beruang kalau kau masih jadi waitress di Sanctuary. Sekarang kau malah kuberi salah satu kamar terbaik di rumah ini. Belum lagi aku harus terus memuaskan birahimu yang nggak habis-habis. Apa susahnya sih bilang terima kasih?”
927Please respect copyright.PENANAzjE3OWjETP
Kurang ajar! Bisa-bisanya dia membalikkan fakta seenak kont*lnya!
927Please respect copyright.PENANAoa0k98C0qx
“Kau ini memang baj… aaah… oooh…”
927Please respect copyright.PENANAvCMv8xFMaV
Makianku terinterupsi oleh eranganku karena tangannya kembali bekerja di tempat yang kuinginkan. Tapi hanya lima detik, setelahnya mogok lagi.
927Please respect copyright.PENANAjz4E8CB73s
“Kau ini nggak tahu berterima kasih,” keluhnya sambil melumat leherku ala drakula lapar hingga aku tersedak.
927Please respect copyright.PENANAS3rU8a4Ibb
Tangan kirinya meremas-remas tetekku dan tangan kanannya sekarang mengusap anusku sembari meremas pantatku. Aku tak tahan lagi dan berbisik serak,
927Please respect copyright.PENANA2RP7mIWf8m
“Terima kasih.”
927Please respect copyright.PENANA5Nl0eJkyst
“Hah? Ngomong yang jelas dong.”
927Please respect copyright.PENANAJDB2woQo1U
“Terima kasih,” ujarku lagi lebih keras.
927Please respect copyright.PENANApfA9ot9vxp
“Buat apa?”
927Please respect copyright.PENANAI17zhgWoS0
Astaga, aku sendiri tidak tahu mengapa aku mau berterima kasih pada pemerkosa sekaligus penculik dan penyiksaku selama ini.
927Please respect copyright.PENANAFw5jO0dfzd
“Kenapa sih kau nggak membiarkanku mati saja?” gerutuku sambil menginjak kakinya dengan gemas.
927Please respect copyright.PENANAeyxcW0DekA
“Auch! Kau ini keterlaluan,” bisiknya.
927Please respect copyright.PENANA9kzKSvmUc6
Bisikannya diikuti jilatan di telingaku yang membuatku panas dingin.
927Please respect copyright.PENANAu8h3als64X
“Kenapa?” tanyaku lagi sembari menggesek-gesekkan kedua pahaku.
927Please respect copyright.PENANAxFtC0AZrvS
Aku sudah tak bisa lagi menunggu untuk mencapai puncak kenikmatan, tapi dia malah meregangkan kedua kakiku dan menyelipkan kakinya untuk mengganjal pahaku.
927Please respect copyright.PENANAq8VxevIFwL
“Karena belum waktunya kau mati.”
Aku merinding lagi. Kali ini bukan karena terangsang melainkan ngeri. Tapi ketakutanku cepat sirna oleh usapan sambil lewat pada klentitku yang lapar.
927Please respect copyright.PENANAeHFKGMuuoT
“Ooohh… Terima kasih… karena sudah membiarkanku hidup!” teriakku frustasi.
927Please respect copyright.PENANATmOarRWyVe
“Aku lebih suka diberi ucapan terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawamu.”
927Please respect copyright.PENANAC72wHhcf5f
“Menyelamatkanku?? Apa kau sudah gila??” seruku jengkel.
927Please respect copyright.PENANA29DergBDFH
927Please respect copyright.PENANAf7TmU1B5MP
“Hitung-hitung aku sudah tiga kali menyelamatkan nyawamu. Pertama, dari Dibyo. Kau pikir dia akan membiarkanmu hanya jadi simpanannya? Karena kau kasar, dia akan menjualmu pada orang yang kasar juga. Kalau kau dijual ke orang macam Bandi, apa kau masih bisa hidup sampai sekarang?”
927Please respect copyright.PENANA94GKxzVXZY
Aku bergidik ngeri.
927Please respect copyright.PENANAcrYnBiFH5S
“Kedua, aku menyelamatkanmu dari eksperimen Bandi. Terlambat lima menit saja, mungkin kau sudah jadi mayat kelinci percobaan.”
927Please respect copyright.PENANAuYJTtu6U6c
Tubuhku langsung lemas hingga nyaris menggelosor kalau saja tidak dipegangi olehnya.
927Please respect copyright.PENANAterQf6XWhO
“Ketiga, semalam kau pasti mati tenggelam kalau nggak ditolong aku. Jadi pantas kan kalau kau berterima kasih? Aku nggak minta bayaran uang kok soalnya aku tahu kau nggak punya duit. Cuma sekalimat ucapan terima kasih yang diucapkan dengan tulus tanpa nada terpaksa. Nggak susah kan?”
927Please respect copyright.PENANAlYePQcimYP
Aku menghela napas panjang. Duh, kenapa aku bisa jatuh ke tangan orang semenyebalkan ini? Aku masih diam sementara dia menarik dan menyandarkan tubuhku ke jendela agar bisa berdiri dengan lebih tegap. Setelahnya ganti dia yang menghela napas panjang. Hembusan napasnya menyibakkan rambut-rambut halus di kudukku.
927Please respect copyright.PENANAMwxLZB3FC9
“Lara, Lara. Kau ini benar-benar keras kepala.”
927Please respect copyright.PENANAUGZgwjomXg
Tumben dia menyebut namaku. Selama ini kami tidak pernah saling memanggil nama masing-masing. Hanya ‘Kau’ atau ‘Eh’. Kadang dia menyebutku ‘Bitch’. Sedangkan aku biasa memanggilnya ‘Bajingan’, ‘Keparat’, ‘Jahanam’, ‘Orang gila’ dan sejenisnya itu.
927Please respect copyright.PENANACwLsvS4w16
Mendadak dia mencolokkan dua jarinya ke liang vaginaku dan mulai mengocoknya.
927Please respect copyright.PENANAFt6u4DF8KZ
“Aaah… aaah… Aa?”
927Please respect copyright.PENANAr2CBKWJHxS
Lolonganku terhenti seiring berhentinya kocokan tangannya.
927Please respect copyright.PENANASm9sNk7qTL
“Terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawaku.”
927Please respect copyright.PENANAiwdBBKuIW2
Suaraku gemetar karena menahan amarah dan ledakan libido yang tertunda-tunda.
927Please respect copyright.PENANAG04pBDgrk0
“Good girl.”
927Please respect copyright.PENANAOSsyWZEiUp
“Ooooh… Iiiiyaaaah…. Aaaaah…. Oaaaaaahhh!!!!”
927Please respect copyright.PENANAfXMXHRCkiK
Aku kembali terkulai lemas sambil bergantung pada kain gorden, tapi dia malah menarik kedua tanganku dan memeganginya di atas kepalaku.
927Please respect copyright.PENANA2fiTHmp99o
BZZZZ. Mendadak gorden di hadapanku terbuka lebar dengan sendirinya. Aku menoleh dan melihatnya melempar remote ke sofa. Rupanya gorden ini dibuka-tutup dengan remote seperti di kamar presidential suite di hotel-hotel bintang lima.
927Please respect copyright.PENANARPMvKMdtKv
“Aaah! Tidaaak!! Jangaaaaan!!!”
927Please respect copyright.PENANAFVcyTVfGEY
Aku menjerit ngeri dan meronta sebisaku saat dia mendorongku ke jendela. Aku tidak ingin tubuhku yang telanjang menjadi tontonan seperti manekin di etalase toko-toko. Tapi tenagaku habis usai orgasme panjang.
927Please respect copyright.PENANAPQhmGU5hCh
Padahal di bawah – kamar ini berada di lantai dua – ada dua tukang kebun yang sedang menyiangi rumput, satu tukang pembersih kolam renang yang sedang mengambili daun kering dari kolam dan lima pengawal yang sedang sarapan sambil bersenda gurau.
927Please respect copyright.PENANAudsS7sSxDf
BRAK! BRAAK! BRAAKK!
927Please respect copyright.PENANAK2eZ9f4VOL
BL sengaja mendorong-dorong tubuhku ke kaca jendela hingga membuat bunyi berisik. Dia sengaja memancing perhatian anak buahnya dan usahanya berhasil. Semua menoleh ke atas dan melihat kami berdua. BL tertawa melihat cengiran di wajah anak buahnya.
927Please respect copyright.PENANAGSALxR0TSx
Tawanya terdengar makin puas setelah mendengar tawa dan applaus dari mereka. Dipepetnya tubuhku ke kaca hingga payudaraku tergencet. Aku terpaksa menoleh dan merelakan pipiku ikut tergencet daripada aku tak punya hidung lagi.
927Please respect copyright.PENANAlH9rgcah6m
Tak ada yang bisa kulakukan selain diam pasrah. Kedua tanganku hanya bisa menahan di sisi kepalaku agar aku tidak makin gepeng. Tidak hanya mukaku yang merah, sekujur tubuhku pasti merah padam karena malu dan marah. Gilanya lagi, BL mulai menggerayangi tubuhku lagi.
927Please respect copyright.PENANAnLmx8RtC4q
“Nggak…aaaah… No… oooh….”
927Please respect copyright.PENANAEuixLyEnHI
Aku menggeliat, mencoba mengelak dari sentuhan-sentuhannya, tapi dia malah makin bersemangat merangsangku. Klitorisku kembali diucek bersamaan dengan tusukan-tusukan jarinya ke liang vaginaku.
927Please respect copyright.PENANAIrNsw4u8xu
Clep. Clep. Clep.
927Please respect copyright.PENANAaDOO6ZMG5j
“Becek banget. Kau ternyata suka ditonton,” bisiknya sambil menyelomot bibirku yang mencong.
927Please respect copyright.PENANA9RxLkbih0Y
Gocekan tangannya makin liar sampai-sampai aku menggelinjang bak ular kepanasan. Sesekali kulirik para penonton dari sisi kaca yang tak berembun terkena semburan napasku. Jumlah mereka bertambah karena mereka memanggil kawan-kawan mereka untuk ikut menonton.
927Please respect copyright.PENANAl0fkZoAZtY
Sebagian dari mereka malah mulai membuka celana dan mengocok senjata masing-masing. Pemandangan itu membuat BL makin panas. Perasaan takut akan diserahkan BL pada serombongan anak buahnya bercampur dengan rasa nikmat menahan orgasme.
927Please respect copyright.PENANAuvSKk2bhDo
Tiba-tiba BL melepas kelaminku dan mengangkat kaki kananku.
927Please respect copyright.PENANA571CjL4olq
HEK! Aaaaugh!!
927Please respect copyright.PENANAl81my9wnsG
tongkolnya menghunjam mem*kku dengan kuat, menyodok hingga menumbuk bibir rahimku. Dia terus merogolku dengan mantap dan cepat. Napasku tinggal satu-satu karena dadaku sesak tergencet antara kaca jendela dan tubuh liatnya. Belum lagi leherku yang hampir keplitek karena terus meleng.
927Please respect copyright.PENANAZDMiupHx5V
“Oaaah!! Aaaaah!!”
927Please respect copyright.PENANAUesSoZb1ga
Aku berteriak keras sambil memejamkan mata. Tak kupedulikan lagi payudaraku yang penyek dan pipiku yang pedas tergesek genjotan BL apalagi reaksi para pemirsa. Kudengar dengusan berat napasnya saat mem*kku meremas kont*lnya dengan sekuat tenaga.
927Please respect copyright.PENANAbvJBYLOeSC
Aku sama sekali tidak protes waktu dia melepaskan kont*lnya dan membalikkan tubuhku. Kali ini punggung dan pantatku yang menempel lekat di kaca jendela. Diangkatnya kedua kakiku.
927Please respect copyright.PENANAn311ame5C1
“Ugghhh!”
927Please respect copyright.PENANAjWqyH2yNkr
Kami berdua melenguh saat kont*lnya menembus mem*kku yang kuyup. Dipagutnya bibirku yang terbuka dengan lapar. Dadanya yang rata menekan dadaku yang kenyal. Kedua tanganku membelit lehernya dengan erat, takut kalau-kalau dia mendadak menjatuhkanku.
927Please respect copyright.PENANAZxaKq3R8Cx
Tapi tenaganya luar biasa padahal tubuhnya hanya setengah Ade Rai. Aku terus melenguh, mendesah dan mengerang tanpa bisa menggelinjang lepas karena terjepit. Dia menjilati wajah, telinga dan leherku, sesekali menggigitinya.
927Please respect copyright.PENANA8HbEkIAsZr
Peluh sudah membasahi tubuh kami, membuat rambutku lepek menempel di leher. Cairan vagina juga mengalir membasahi pelirnya dan paha kami berdua.
927Please respect copyright.PENANAzhdjPtSvw0
“Aaaaaaah…”
927Please respect copyright.PENANAD03OByJJSy
Aku mendesah panjang saat mencapai puncak untuk ketiga kalinya. Kedua kakiku mengejang, menapak udara kosong dan kepalaku tengadah dengan mata terpejam. Aku lelah setengah mati. Rasanya ingin terlelap, tapi dia terus menggenjotku. Akhirnya dia menekan pantatnya dalam-dalam dan melenguh keras.
927Please respect copyright.PENANA3UJN6Nquf8
CROT.CROT.CROT.CROT.CROT.
927Please respect copyright.PENANAucSntinFLx
Tembakan-tembakan spermanya yang hangat membangunkanku dari kondisi setengah sadar. Kubuka mataku dan kulihat dia sedang menatap mataku sambil terengah-engah. Dilumatnya bibirku dengan gemas sembari menurunkan kakiku satu persatu. Aku menggelinjang geli saat senjatanya yang menciut terlepas dengan sendirinya.
927Please respect copyright.PENANALC6t4M3n1a
“Kenapa kau nggak pakai kondom lagi?” tanyaku tersengal.
927Please respect copyright.PENANAkCVMK12MOQ
“Bukannya kau benci kalau aku pakai kondom?”
927Please respect copyright.PENANAQSQeAKKMzA
Sejak kapan dia peduli pada pendapatku?
927Please respect copyright.PENANA1KV4WVdBwi
“Itu kan kalau kau pakai kondom yang aneh-aneh. Bagaimana kalau nanti aku…”
927Please respect copyright.PENANAMoHj47iUOU
Aku terdiam. Aku tidak ingin hamil darinya, tapi aku takut bila kukatakan nanti dia malah sengaja menghamiliku.
927Please respect copyright.PENANAiN5ZdGeA2b
“Kapan masa suburmu?”
927Please respect copyright.PENANAlzc9qvIiHw
“Aku nggak tahu,” jawabku polos.
927Please respect copyright.PENANAQPRKc3r81M
“Bohong! Bagaimana bisa kau nggak tahu?”
927Please respect copyright.PENANASPRN9xqYtm
“Periode menstruasiku kacau. Kadang bisa dua-tiga bulan aku nggak mens.”
927Please respect copyright.PENANAOtE7002Hv9
BL terdiam sejenak.
927Please respect copyright.PENANA5yclXS2QTr
“Ya sudah. Nanti kuberi kau pil KB.”
927Please respect copyright.PENANAcMsWUl6a1X
Aku mengangguk. Ternyata juragan pabrik kondom malas memakai kondom juga. Tiba-tiba aku tertawa. Lucu sekali. Tadi adalah percakapan normal pertama kami tanpa saling maki, saling tampar dan saling piting.
927Please respect copyright.PENANAXSvUGSD89P
“Apa yang lucu?” tanya BL sambil menyipitkan matanya.
927Please respect copyright.PENANA1NlnVhTCpO
“Mau tahu saja,” cibirku.
927Please respect copyright.PENANAwcqtLOmNXC
Dia mendengus.
927Please respect copyright.PENANAPcjmDYGUYk
“Kau malu mengaku kalau kau mulai betah tinggal di sini?”
927Please respect copyright.PENANA10aPxpdY4f
“Betah??” teriakku mendelik. “Amit-amit!”
927Please respect copyright.PENANATFgOXG9KgY
“Jangan jual mahal. Buktinya kau nggak pernah minta aku membebaskanmu. Kau memang selalu memaki, meludahiku dan mengajakku berkelahi, tapi sebenarnya kau senang kan?”
927Please respect copyright.PENANAX7uXpiChtK
Aku tercenung. Astaga! Aku ini goblok sekali! Mengapa tak pernah terpikirkan olehku untuk memintanya membebaskanku? Tapi bagaimana denganmisiku? Misi membalas dendam kematian papa yang terus tertunda? Kapan aku akan membunuh jahanam brengsek ini? Lihat, sekarang dia ganti mencibirku dan membalik badan, bersiap berlalu dariku.
927Please respect copyright.PENANAmPuCJOwpna
“Hey, tunggu! Apa kau mau membebaskanku?”
927Please respect copyright.PENANAZfQxgXxi1V
Aku benci sekali dengan tatapan mengejek bajingan sialan itu.
927Please respect copyright.PENANA4M6oF6mh7N
“Menurutmu bagaimana?” tanyanya sengak.
927Please respect copyright.PENANA7hPIPR2O73
Belum sempat aku menyahut, dia kembali melanjutkan,
927Please respect copyright.PENANAdHrNsn72d3
“Kau pikir aku akan membebaskan orang yang berhutang banyak padaku? Bagaimana cara kau membayar seluruh hutang nyawa dan ongkos hidupmu selama ini?”
927Please respect copyright.PENANAuXfjHmYENn
“Kau pikir memerkosaku pagi-siang-malam itu bukan bayaran atas semuanya?”
927Please respect copyright.PENANAt7N9tO3civ
“Lho, jadi kau menyamakan dirimu sendiri sebagai pelacur?”
927Please respect copyright.PENANAzg9U98XP3R
“Enak saja! Kau yang membuatku seperti ini!” bentakku sambil menudingnya.
927Please respect copyright.PENANA58I5U7lzM4
Sekujur tubuhku bergetar menahan marah. Suaraku juga bergetar dan mataku mulai berair. Aku benci setengah mati dengan kondisiku sekarang dan bisa-bisanya dia malah menyalahkan dan menghinaku.
927Please respect copyright.PENANAPaOdaG3fW7
“Sudah. Sudah. Kau kan nggak perlu nangis,” ejeknya sambil menepuk-nepuk pipiku.
927Please respect copyright.PENANAFZRGbmiq8t
Kucoba menamparnya, tapi tanganku ditangkapnya. Ditariknya tubuhku mendekat dan didekapnya dengan erat. Dijilatnya wajahku dengan sekali sapuan. Kali ini aku tidak meludahinya lagi karena aku tidak mau menerima pembalasannya, semburan air maninya di wajahku. Cukup sudah penghinaan yang kuterima darinya pagi ini.
927Please respect copyright.PENANAZuFrQJdFkY
“Kau mau bilang apa? Aku benci kau?”
927Please respect copyright.PENANAGSy3y9eKcA
“Basi, tahu! Buat apa mengatakan sesuatu yang sudah kau tahu!” bantahku kesal. “Aku lebih senang bilang supaya kau cepat mati saja.”
927Please respect copyright.PENANA9mjaI7tTqw
BL tersenyum.
927Please respect copyright.PENANAsegdaVALAF
“Sayangnya nggak gampang membunuhku.”
927Please respect copyright.PENANAk5fa3NDvUa
Lalu dia melumat bibirku, lama sekali. Tak dipedulikannya pukulan dan cakaranku di dada, punggung dan wajahnya.
927Please respect copyright.PENANA39D6rrpjut
“Lepas…lepaskan aku!”
927Please respect copyright.PENANANq57xxAVxB
Akhirnya BL melepaskan bibirku.
927Please respect copyright.PENANA6WnVLNfA5S
“Bagaimana cara kau membayar hutang?”
927Please respect copyright.PENANAmLzYNwVBCN
Aku terdiam dengan jengkel karena aku tidak tahu harus menjawab apa.
927Please respect copyright.PENANATNOt51VF9W
“Apa kau tahu berapa jumlah hutangmu?”
927Please respect copyright.PENANAqRQMX9nokz
“Lima juta.”
927Please respect copyright.PENANAwwsallvJ95
BL tertawa.
927Please respect copyright.PENANAuiW8Dkjc5I
“Sepuluh kali lipatnya, neng.”
927Please respect copyright.PENANAwNZwgPn3k1
“Mana bisa begitu! Kau dulu membeliku dari babi tua sialan itu seharga lima juta.”
927Please respect copyright.PENANAl23JbAeH59
“Bukannya kau nggak mau dihargai semurah itu? Lima puluh juta juga masih kemurahan kan? Jujur saja, kau ingin bilang harga dirimu beratus-ratus kali lipat dari lima juta. Betul kan?”
927Please respect copyright.PENANAb3b4YQmCup
Dia memang betul, tapi…
927Please respect copyright.PENANAdrnAwnMumF
“Tapi kau nggak bisa memerasku begitu!”
927Please respect copyright.PENANA6Jajvc6qrt
BL menyeringai.
927Please respect copyright.PENANATxNp740hkO
“Mana bisa aku jadi orang kaya kalau nggak ambil untung. Coba, ongkos hidupmu itu mahal. Jangan samakan ongkos ngekos di rumah segede ini dengan rumah kosmu yang mirip kandang ayam itu. Belum lagi kau hidup enak di sini.
927Please respect copyright.PENANAyrCc4Jo9Vx
Nggak kerja, tapi bisa makan makanan restoran kelas satu. Hampir tiap malam orgasme lagi. Kalau kau bayar gigolo untuk melayanimu pagi-siang-malam harus keluar uang berapa hah?”
927Please respect copyright.PENANApRLNQjPlJi
Kekesalanku memuncak hingga ke ubun-ubun. Tanpa pikir panjang kuserang dia hingga terjatuh. Kami berdua berguling-gulingan di lantai. Bergulat tanpa belas kasihan. Beberapa kali kujenggut rambutnya dan kubenturkan kepalanya ke lantai. Begitu pula dirinya.
927Please respect copyright.PENANA5sf4lW1Qwd
Sikuku linu, dengkulku ngilu. Tapi sekuat-kuatnya diriku, tetap saja kalah darinya. Kurasa orang-orang gila itu memiliki kekuatan lebih dari manusia normal lainnya.
927Please respect copyright.PENANA6fyJiZsiDa
BL tertawa puas setelah berhasil menindihku. Aku mengutuki diriku sendiri. Aku ini memang goblok, luar biasa goblok karena dengan mudah terpancing siasat liciknya. Mengapa aku tak ingat kalau perkelahian adalah foreplay yang paling disukainya. Sekarang kont*lnya sudah mengeras dan menempel di bibir mem*kku.
927Please respect copyright.PENANArW2OEnRMdq
“Kuberi kau kesempatan menawar,” ujarnya sembari menyodok mem*kku dengan kuat.
927Please respect copyright.PENANAHlPSzS7oa8
“Aaaaargh! Li… ma… ju…ta…”
927Please respect copyright.PENANAUXS0lskO2k
Kata-kataku terputus seiring genjotannya.
927Please respect copyright.PENANAC6yCt6JwJB
“Kau ini curang atau pura-pura bodoh sih?”
927Please respect copyright.PENANAWO8WgDICAl
“Aaaw!” jeritku mengaduh saat pentilku dipelintir dengan keras. “Se…pu…luh…ju…ta…”
927Please respect copyright.PENANAQ8QAuUlqUz
“Empat… puluh… sembi…lan…juta…”
927Please respect copyright.PENANAUiWhMwlLSW
“Cu…rang…”
927Please respect copyright.PENANA7NNqu6ku0G
Begitulah kami terus tawar-menawar dengan dibumbui makian dan ejekan. Tapi lama-lama aku tak mampu lagi menawar. Aku hanya bisa berteriak-teriak keenakan sementara dia terus mengejekku. Sudah dua kali aku orgasme, tapi dia belum juga ejakulasi.
927Please respect copyright.PENANAtPzSnNpBgM
Tubuhku rasanya remuk dan tenagaku habis. Aku hanya bisa pasrah dipompa tanpa melawan. Mendadak dia berhenti bergerak. Ditegakkannya tubuhnya hingga membentuk sudut sembilan puluh derajat dariku.
927Please respect copyright.PENANAzdtTWXNWoC
“Iiiiyaaah! Ooooaaah!!”
927Please respect copyright.PENANALLdYFeJdXZ
Aku kembali berteriak dan menggelinjang saat jari-jarinya meraba dan menggaruk klentitku sementara kont*lnya terus keluar-masuk vaginaku.
927Please respect copyright.PENANAeirxnjktrZ
“Hhhgghhaaaaaaaah!!!”
927Please respect copyright.PENANAUe4HQMTxJK
Kami berdua menggeram keras saat akhirnya mencapai orgasme bersama-sama. Setelah membuat vaginaku yang becek makin becek, tubuh BL ambruk menimpaku. Sebelum tak sadarkan diri aku masih merasakan asinnya keringat yang menetes dari rambutnya dan mendengar napas kami yang memburu bersahutan.
927Please respect copyright.PENANAPuCcbuRDba
Entah berapa lama aku tertidur, begitu bangun aku sudah kembali berbaring di atas ranjang selembut awan itu. Aheng duduk menungguiku di kursi di samping ranjang.
927Please respect copyright.PENANAzDOEa6rWbi
Di atas nakas, sudah tersedia senampan makanan entah sarapan atau makan siang. Yang jelas perutku luar biasa lapar. Tanpa disuruh, aku langsung menyikat makanan yang tersaji hingga licin tandas.
927Please respect copyright.PENANANb4uTgVWuT
Setelahnya Aheng memintaku ikut dengannya. Dia membuka pintu di samping pintu kamar mandi. Sesuai dugaanku, ruangan di balik pintu ini berisi lemari-lemari pakaian, sepatu dan tas. Semuanya untuk perempuan. Ada yang model lama, tapi banyak juga yang model terbaru.
927Please respect copyright.PENANAaih2skT6TE
“Semua ini punya siapa?” tanyaku sambil menyibak-nyibak lemari baju.
927Please respect copyright.PENANA7DZ6XFqAqn
“Semua yang ada di rumah ini punya bos. Non boleh pakai yang mana saja.”
927Please respect copyright.PENANAngS1xt0bCW
Bukannya senang, aku malah sebal. Jahanam sialan itu sengaja ingin membuat hutangku makin berlipat.
927Please respect copyright.PENANAm651h2dr0d
“Bos juga titip ini untuk Non.”
927Please respect copyright.PENANA3Qp7C0SRdH
Aku melongo melihat kartu kredit platinum atas nama Lara Tan. Seingatku, aku tidak pernah menandatangani formulir aplikasi kartu kredit manapun dengan nama itu. Lagipula KTP-ku masih tertinggal di Sanctuary.
927Please respect copyright.PENANAYDmRTOUR1p
“Malam ini bos mau mengajak Non keluar. Jadi pilih gaun yang bagus. Soal dandan Non nggak usah khawatir. Ada Joy.”
927Please respect copyright.PENANA07ZBhFh73k
Aku mendengus tak peduli. Aku tidak ingin tahu siapa Joy itu. Siang hingga sore aku menghabiskan waktu denga menonton tv. Aku ketinggalan begitu banyak berita.
927Please respect copyright.PENANA61nJql9wDs
Aku baru tahu kalau BL sedang diselidiki kejaksaan karena diduga menyuap hakim yang menangani kasus penyuapan dalam tender proyek jalan tol di Surabaya. Aku heran juga mengapa BL tidak menyensor acara tv yang kutonton.
927Please respect copyright.PENANA6piBjsrhMa
“Eh, apa-apaan ini?”
927Please respect copyright.PENANA4yjGj9ZHJ3
Mendadak Aheng masuk dan menyeretku turun dari ranjang. Dia tidak sendirian melainkan bersama seorang lelaki gemulai berbulu mata lentik, pasti ini yang bernama Joy. Aku dimandikan paksa oleh keduanya, lalu didandani oleh Joy.
927Please respect copyright.PENANAgrBvt72fxV
Aku meronta, tapi Aheng memegangiku dengan kuat. Sedangkan Joy tak bisa dibilang lemah meski gemulai, tenaganya mantap. Mulutnya juga kuat mengoceh.
927Please respect copyright.PENANAq2I82LvNqK
“Paha dan pantatmu banyak selulit, pasti dulunya kau gemuk. Buktinya lenganmu lumayan gede dan nggak kencang. Model rambutmu jelek banget. Nggak pantas sama mukamu yang bulat.
927Please respect copyright.PENANAtdgyDYj6eg
Kayaknya bos nggak keberatan kalau hidungmu dioperasi biar jadi mancung. Dagumu juga perlu ditambal silikon biar mukamu nggak bulat-bulat amat. Untungnya betismu bagus, langsing. Bentuk bibirmu juga seksi.”
927Please respect copyright.PENANA29aE4FpdbF
Paling nggak dia masih memujiku sehingga kubatalkan niat untuk menghajar bibirnya yang jontor karena disuntik silikon.
927Please respect copyright.PENANAvaAoyT2lRp
“Belum beres juga?”
927Please respect copyright.PENANAJxWHDxTDF2
Aku makin cemberut mendengar suara BL.
927Please respect copyright.PENANA4c3UlckaGV
“Gimana bos? Cakep kan?” tanya Joy manja.
927Please respect copyright.PENANAzoqmRXtLec
“Ya lumayanlah. Jauh lebih mending dari biasanya,” tukas BL sebelum mengeloyor keluar.
927Please respect copyright.PENANAaIA57StGOg
Benar-benar menjengkelkan! Apalagi Aheng tiba-tiba membopongku. Dia tahu aku tak ingin berjalan sukarela mengikuti BL jadi harus dipaksa begini.
927Please respect copyright.PENANAtPSZhNJzw1
“Aku mau dibawa ke mana?” bentakku setelah dimasukkan dengan paksa ke dalam mobil Jaguar.
927Please respect copyright.PENANATeBdmzgJ4r
BL yang duduk di sebelahku sama sekali tak mengacuhkanku. Jadi kami duduk berjauhan sambil memandangi keluar jendela. Aku tertegun saat mobil tiba di depan gedung megah berpintu gagah yang dijaga dua patung unicorn. Sanctuary! Apa maksudnya ini?
927Please respect copyright.PENANAbmF8noRiP5
Aku turun mengikuti BL karena tak ingin masuk dibopong Aheng. Aku diam saja sambil bertanya-tanya apa Pak Dibyo masih bisa mengenaliku. Aku terkesiap ketika baru menyadari Bandi ikut dalam iring-iringan kami. Seperti dulu, dia membawa dua ayam cantik yang masih belia.
927Please respect copyright.PENANAEg8xkKdMxW
Namun mata Bandi terus tertuju kepadaku. Sesekali dia menjilati bibirnya sambil memandangiku dengan lapar. Aku jadi merinding ketakutan dan tanpa sadar menempel pada Aheng.
927Please respect copyright.PENANACmlAONimZQ
Déjà vu. Ya tidak persis begitu sih. Kalau dulu aku hanya menonton rombongan BL datang lalu terpaksa terlibat, sekarang sejak awal aku menjadi bagian dari mereka. Pak Dibyo mengenaliku dan terpana hingga ternganga-nganga. Apa penampilanku berubah begitu drastis?
927Please respect copyright.PENANAxYzKlQeQfn
Tak seperti dulu, BL langsung berjalan menuju meja bilyar di tengah ruangan. Aku didorong-dorong Aheng supaya mengikuti bosnya. Hasilnya aku menumbuk punggung BL dengan sukses. Jas kremnya terkena lipstick-ku. Aku masih terhuyung saat dia membalik badan dan menangkap tanganku.
927Please respect copyright.PENANAraRgzUkrqA
“Aaaaah!”
927Please respect copyright.PENANAK4HVvbfox4
Aku menjerit tertahan setelah tubuhku dilempar ke atas meja bilyar yang kosong. Kepalaku terbentur meja hingga mataku berkunang-kunang. Aku hanya sempat berteriak-teriak ‘Jangan! Tolong!’ saat dia menyibak gaun babydoll warna hijau pupus dan memelorotkan celana dalam yang kupakai. Tapi seperti dulu, tak ada yang berani ikut campur. Semuanya memilih menonton sembari kasak-kusuk.
927Please respect copyright.PENANAVuS4VxsDLB
Aku mencoba bangun namun yang kulihat membuatku terpaku. BL sedang nungging di depan selangkanganku. Wajahnya terbenam di antara kedua belah pahaku.
927Please respect copyright.PENANAr1NEFk5Y72
“Ngghh… Ooooh….Aaaaah…”
927Please respect copyright.PENANABkPhRUHUYq
Yang kurasakan membuatku kembali berbaring. Baru kali ini aku dioral. Rasanya jauh lebih enak daripada masturbasi. Dia menjilati klentitku dan jarinya mengobok-obok G-spotku membuatku lupa kalau ini tempat umum.
927Please respect copyright.PENANAY70hXZNhnJ
Aku mendesah, mengerang dan berteriak keras sembari terus menggelinjang. Bahkan aku ikut merangsang diriku sendiri dengan meremas-remas buah dadaku sendiri dari balik gaun. Kemudian saat jilatan lidaih dan tusukan jari-jari BL makin menggila, kugapai-gapai pinggir meja untuk mencari pegangaan. Tapi yang kudapat rambut BL.
927Please respect copyright.PENANABnfPliUSu1
“Iiiiiih…. Ooooh…. Ooooaaah… Aaaaah… Aaaaaaaaaaaaaaah!!!”
927Please respect copyright.PENANAzurglz3d5A
Kujambak rambutnya sembari berteriak dan melengkungkan punggungku ke atas. Kakiku bergetar keras dan menapak-napak liar ke atas. Tapi lidah BL masih terus bekerja sampai-sampai aku menggeliat-geliat lemah tanpa henti. Air mata mengalir di pipiku. Ketika akhirnya dia berhenti, aku langsung terkulai tanpa daya.
927Please respect copyright.PENANAyVLw19NF0y
Senyum puas menghiasi wajah angkuh musuhku. Aku tak berdaya melawan saat dia merengkuh kepalaku dan mengulum bibir dan lidahku. Untuk pertama kalinya aku merasakan cairan vaginaku sendiri. Gurih. BL memeluk dan menarik tubuhku hingga terduduk. Kupandangi cairan vaginaku yang menetes ke atas meja.
927Please respect copyright.PENANApZg9BFwZts
“Happy birthday.”
927Please respect copyright.PENANApZODwR61PU
Aku tertegun dan menatap BL dengan kosong.
927Please respect copyright.PENANA5LyDfTvDkM
“Apa kau lupa dengan hari ulang-tahunmu sendiri?” tanya BL geli.
927Please respect copyright.PENANAqSAy1itqHN
Para penonton ikut tertawa malah ada yang bertepuk tangan. Lagu happy birthday mengalun mengiringi kue ulang tahun yang keluar.
927Please respect copyright.PENANAKCsV4qB9NY
Aku masih tertegun. Rasanya ingin tertawa, tapi tak bisa. Keinginan untuk menangis malah jauh lebih besar hingga hampir meluap dari hatiku. Bodoh sekali semua orang itu. Hari ini bukan hari ulang-tahunku. Tanggal lahir Lara Tan hanyalah karanganku. Hari ulang-tahunku sendiri masih enam bulan lagi. Tapi apa aku masih bisa merayakan hari ulang-tahunku?
927Please respect copyright.PENANABOmef6cMm6
“Jangan takut. Hadiah dariku nggak perlu kau ganti. Aku tulus kok.”
927Please respect copyright.PENANAJ7Ulb1LLYi
Aneh, sepasang mata dingin itu menatapku dengan lembut. Aku bergidik. Ini gila! Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com
927Please respect copyright.PENANAzl0HjCBJw1
Lebih gila lagi saat BL menelanjangiku. Aku berusaha melawan, tapi sia-sia. Gaun babydoll yang indah itu malah robek. BL sendiri juga membuka jas dan kemejanya. Dipelorotkan celana dan celana panjangnya lalu dilemparkan ke arah Aheng.
927Please respect copyright.PENANATRK05taBxr
Dengan bangga dia memamerkan tubuh liatnya yang memar di mana-mana, hasil perkelahian kami pagi tadi. Dia mendorong tubuhku hingga terlentang di tengah-tengah meja dan mulai menggarapku di sana. Penonton mengerumuni dan menyoraki kami.
927Please respect copyright.PENANA4GtbFVgDuG
Beberapa dari mereka mulai mabuk dan ingin menyentuhku. Ada juga yang menyodorkan kont*lnya ke mulutku untuk dioral atau ke tanganku untuk dikocok. Tapi BL mengusir mereka dengan bentakan keras dan Aheng beserta para pengawal menggiring mereka menjauh. Termasuk Bandi yang tangannya mendadak menyelonong membelai pipiku.
927Please respect copyright.PENANA2vL4IRLmqP
Dan tiba-tiba saja muncul pasangan-pasangan lain yang bercinta di tengah keramaian ini. Desahan, erangan dan teriakan erotis terdengar di mana-mana. Gila. Semuanya gila.
927Please respect copyright.PENANAeVq83Ox2OJ
Aku sendiri mulai larut dalam gelora birahi yang terus memuncak. Aku mengimbangi permainan BL dengan menggoyang pantat dan pinggulku tanpa henti.
927Please respect copyright.PENANAP99a5tsgAq
Cerita Sex Air Susu Ibu (Youra)
Usai orgasmeku yang pertama, BL membawaku pindah ke sofa. Di sana kami melanjutkan permainan dengan berbagai gaya. Aku baru sadar ada seseorang yang tidak ikut menyoraki kami dengan gembira. Bukan, bukan Pak Dibyo.
927Please respect copyright.PENANAHPOKHsKLAl
Babi tua itu tertawa gembira meski aku bisa melihat tawanya hanya pura-pura. Dia pasti ngiri setengah mati apalagi tidak ada seorang anak buahnya yang berdiri di dekatnya. Semuanya kabur menjauh karena tak ingin dimangsa kont*l bunteknya yang bau.
927Please respect copyright.PENANArr9KcCHSw7
Di sofa seberang, Bandi terus merengut sambil memandangiku. Tak ada rona puas di wajahnya meski sedang dioral dua ayam cantik yang dibawanya.
927Please respect copyright.PENANAy87E126kC5
“Kau milikku,” bisik BL usai ejakulasi. Pada saat yang sama, Bandi juga membisikkan kata-kata yang sama dari jauh.
927Please respect copyright.PENANAr5EXCAu5tk