Chapter 4: Bad Day
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqrhr86S54R
Pagi hari di kediaman Pak Primus, Nurul kembali pada rutinitas barunya sebagai seorang pembantu rumah tangga. Dia mengerjakan seluruh pekerjaan yang sudah diberitahu oleh Bu Susan dengan sangat cepat dan rapi. Kali ini tidak banyak pekerjaan yang harus Nurul lakukan selain bersih-bersih rumah dan pekarangan.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrPs0QrTvhu
Di luar Nurul tampak tenang, tapi dalam hatinya seperti terjadi sebuah perang antara batin dan akal sehatnya. Mimpi yang dialaminya tadi malam masih terngiang-ngiang di benak Nurul dengan jelas. Apalagi setelah dia kembali bertemu dan berbincang-bincang dengan Pak Primus, yang membuat dia mau tak mau memikirkan majikannya tersebut sedang melecehkan tubuh miliknya seperti yang terjadi dalam mimpi.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkk9pJsoQq
Nurul berusaha sekuat tenaga untuk membuang pikirannya tersebut, beberapa kali dia terus mengucap dan memohon ampun pada tuhan atas dosa yang telah dia perbuat. Memang mimpi tersebut adalah pemberian tuhan, namun Nurul yakin kalau iblis-iblis sedang berusaha mempengaruhi pikirannya sampai-sampai dia bermimpi secabul itu.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbUZNeBagE
“Mungkin aku kurang bersyukur” Ucap Nurul dalam hatinya.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9xKnK3KG1
Sedang sibuk menyapu halaman rumah, Smartphone milik Nurul berbunyi dengan nada dering lagu dari Nisa Sabyan kesukaannya. Setelah dicek, ternyata itu adalah panggilan dari Haris suaminya.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRHqrVtuUeG
“Assalamualaikum Bi!” Ucap Nurul mengangkat telfon.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNR9yut3TL
“Waalaikumsalam Mi! Umi lagi di mana??” tanya Haris.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPtQ8uFKGhn
“Ini masih di rumahnya Bu Susan. Kenapa Bi??”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQ2WO20cbG
“Gapapa, Abi cuma pengen nanya”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxiFuOSUgqQ
“Gimana pekerjaan disana Bi?? lancar???”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB6E0hLaXBZ
“Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Umi gimana?? lancar juga nggak??”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhlKUx82OG
“Alhamdulillah Bi! Bu Susan sama keluarganya orang baik, Umi suka kerja di sini”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBH1osukzrW
“Syukurlah kalau begitu!!” jawab Haris tenang, lalu dia melanjutkan “Oh iya, lusa nanti Pak Sukani udah pulang dari kalimantan, trus Abi nitip sesuatu sama dia buat Umi” ucap Haris lagi.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtKPf7PE3B
“Loh, Pak Sukani kok pulangnya cepet??”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3gtsiMeDM
“Iya, dia cuma nganter dan registrasi anak-anak baru saja Mi! dia kan udah juragan gitu”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFu7p6xHA9c
“Oh gitu. Tapi Abi nitip apaan??”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWsW9vhYJZ
“Ada deh! pokoknya suprise buat Umi”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPr75jQoW5
“Duh. Umi jadi gak sabar nunggunya” Ucap Nurul bersemu merah mendapati kalau suaminya akan memberikannya sebuah hadiah kejutan.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCOET0CuKc
“Satu lagi, kemarin Abi udah pesen sama Pak Sukani minta tolong buat jagain Umi kalau Umi lagi butuh sesuatu. Jadi kalau terjadi apa-apa Umi bilang sama Pak Sukani aja!” terang Haris.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvfQ3ygHCA8
“Hahaha, enggak lah Bi! Umi gapapa kok di rumah sendirian”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0f82HTJPm1
“Kalau hujan gede Umi gak takut??? atau mati lampu malam-malam gitu??” tanya Haris memancing.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmnmrmmgeCn
“Ihh!! kok Abi ngomongnya gitu sih!!” balas Nurul ketus.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtM1Lc0Wnmq
“Ya maksud Abi buat jaga-jaga aja”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIXX4CfNd58
“Tapi apa kata orang Bi kalau Pak Sukani kesini malem-malem” jawab Nurul khawatir.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBrS06NEPNN
“Gak usah pikirin omongan orang dulu! yang penting Umi aman di rumah. Abi gak tenang kerjanya kalau kepikiran Umi terus” jawab Haris.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwLOSZNmOq
Dan Nurul pun sadar kalau suaminya tersebut ternyata masih belum bisa meninggalkannya sendiri begitu saja, Nurul senang mendapati kalau Haris masih menjadi suami yang baik meski mereka sedang berjauhan. Perhatian kecil seperti ini saja sudah membuat hati Nurul melambung tinggi dan berbunga-bunga.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFHv8NXiM0
“Baiklah Bi! terserah Abi saja! Umi nurut deh” balasnya kemudian.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcG3L6kxTNk
“Yaudah kalau gitu, Abi lanjut kerja yah. I love youuu” ucap Haris romantis.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPwoZfd3nF4
Nurul yang mendengarnya tersenyum senang “Iiihhh.. ganjen banget pakai love love”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8NcAtrPazc
“Kan Abi emang Love sama Umi. hehe” balas Haris menggombal.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxAHm9iGM6L
“Yaudah deh! semangat terus ya Abi ku sayang. I love youu tooo”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtSDPblwt1P
Setelah telfonnya di tutup, Nurul pun kembali kepada moodnya semula. Hatinya sedang berbunga-bunga dan senang sekali setelah mendapat telfon dari Haris sang suami tercinta. Sambil bernyanyi-nyanyi kecil Nurul pun melanjutkan menyapu halaman rumah dengan perasaan yang begitu ceria.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctkteOEonk
“Maaf Mbak!” sebuah suara tiba-tiba mengejutkan Nurul.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZoUQidEvh
“Astagfirullah hal adzim” Ucapnya terlonjak begitu kaget. Nurul pun berbalik dan melihat ke arah orang yang sedang memanggilnya.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKuMBaa3Ru6
Ilustrasi Sean
Ilustrasi Sean – Cerita Seks 21+
Dan orang itu pun tersenyum manis “Maaf Mbak! Bu Susan minta untuk dibelikan minyak urut di warung” Ucap orang tersebut yang ternyata adalah seorang laki-laki muda dan tampan.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQT2NG7TPr
“Mi–minyak urut merek apa mas??” tanya Nurul gugup.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYV1Wcidd4
“Terserah Mbak! yang penting bisa bikin licin” kerling laki-laki tersebut menggoda Nurul.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2FUcFssg9
Baru saja mood Nurul kembali membaik setelah ditelfon oleh suaminya, sekarang malah balik lagi ke mood buruknya gara-gara laki-laki genit yang sok akrab menggoda Nurul. Nurul paham laki-laki itu tampan, namun sikapnya yang seperti tebar pesona tersebut membuat nurul jijik sendiri.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7sg1d62FzF
“Cowok tampan jaman sekarang kebanyakan gak punya harga diri” Ucap Nurul kesal dalam hatinya.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5u6wrYbxr
Tanpa membalas perkataan dari laki-laki tersebut, Nurul pun kemudian meletakkan sapu yang di genggamnya di sebelah pohon, lalu berjalan santai pergi keluar rumah meninggalkan laki-laki yang tampak heran dengan sikap Nurul yang sombong dan cuek.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOd5fLW2tp5
Wanita lain bahkan akan terpesona jika dirayu dan digoda olehnya, namun Nurul tampak tak bergeming sama sekali dengan kharisma laki-laki itu. Hal yang membuat dia sedikit jengkel dan marah.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQ25ifRQsW
Sesuai dengan permintaan dari Bu Susan, Nurul pun kemudian pergi ke warung kelontong yang tidak jauh dari rumah keluarga Pak Primus, hanya berjalan selama 3 menit saja, dia sudah sampai di warung yang menjual hampir seluruh keperluan orang-orang termasuk juga sembako.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3dZyH4KlX
Saat sedang membeli minyak urut tersebut, Nurul dihampiri oleh sosok dua orang ibu-ibu yang terlihat menaruh perhatian pada Nurul.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtE4dRpB7l
“Mbak pembantu barunya Bu Susan ya??” tanya Ibu pertama pada Nurul.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYoFfPucJ6U
Nurul yang sadar di panggil, langsung mengangguk menjawab “Iya Buk! saya baru kerja beberapa hari di situ”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxDxWvJ6siq
“Tuhkan! apa saya bilang Buk!!” Ibu kedua ikut berbicara.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4AqiaT1Dzq
“Kok mau sih mbak, kerja jadi pembantu di sana??” Ibu pertama kembali bertanya.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5sVQkO0UTV
Nurul pun terheran dengan maksud ibu-ibu ini “Emangnya kenapa Buk??” jawab Nurul.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5GI67wwYL
“Mbak bukan orang sini ya??” tanya ibu kedua.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC8UaOYlhpW
Nurul mengangguk “Iya bukan orang sini Buk!!”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXHhKwPfnh
“Pantesan gak tau!! Gini yah mbak! keluarga tempat Mbak kerja itu udah cukup terkenal di sekitar sini, soalnya mereka suka memperkerjakan wanita-wanita muda buat jadi pembantu mereka, tapi abis itu pembantunya juga dipake sama kepala keluarganya” Jelas Ibu kedua kembali.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuB88kozKW
Nurul yang masih belum mengerti maksud Ibu tersebut kembali bertanya “Dipake maksud ibu gimana?? saya gak ngerti” ucap Nurul bingung.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWX7r5fn0P8
Kedua ibu-ibu tersebut pun saling pandang seakan mereka sedang ragu ingin menjelaskan kepada Nurul atau tidak.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrHAlkflDu
“Dipake itu maksudnya disetubuhi Mbak!! ditidurin!!!” bisik Ibu pertama ke telinga Nurul.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8y5vqVXzz
Barulah akhirnya Nurul sadar maksud dari Ibu-ibu tersebut “Astagfirullah Hal adzim!! Ibu kok ngomongnya begitu?? ibu tau darimana???” tanya Nurul seperti agak tidak terima majikannya dibilang tukang mencabuli orang.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1zNPGhyBO
“Orang sekitar sini udah tau semua kok Mbak!! kabarnya memang begitu” Balas Ibu kedua.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwwt0manuW
“Tapi apa ibu pernah melihatnya langsung???” balik Nurul bertanya lagi.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSyoh4OO1HN
Kali ini kedua ibu-ibu itu terdiam seribu bahasa tak bisa menjawab perkataan Nurul, “Ya udah kalau mbak gak percaya! kita mah ngasih tau aja” Ucap Ibu kedua yang nampak sedikit kesal kepada Nurul.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡni8WgbEZSq
Nurul pun menggeleng melihat kepergian kedua ibu-ibu tersebut usai menyebarkan rumor yang tak sedap tentang majikannya. Bukan Nurul tak mau percaya apa yang mereka katakan, hanya saja Nurul juga telah merasakan jadi korban rumor dari ibu-ibu seperti mereka, Rumor bahwa Nurul mandul tersebar hanya karena dia belum memiliki momongan, dan beberapa orang menarik kesimpulan seperti itu.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVUfOmc41P
Dan sekarang Nurul pun berpikiran sama terhadap rumor yang membahas tentang majikannya. Nurul yakin kalau itu hanyalah sebuah kesimpulan bodoh dari beberapa orang yang sama sekali tidak tau inti permasalahannya.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJuuH161Il
Setelah Nurul kembali dari warung, suasana hatinya semakin buruk saja setelah mendengar gosip dari ibu-ibu sekitar. Hati yang tadinya sedang berbunga-bunga, sekarang terasa gersang dan panas ingin meluapkan isinya. Bahkan dalam perjalanan pulang dia terus menggerutu tidak berhenti sama sekali.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ44TL8mzCrn
Sampai di rumah, Nurul pun langsung pergi ke kamar Bu Susan untuk mengantarkan minyak urut pesanannya. Nurul mengetuk daun pintu kamar berwarna putih tersebut meminta ijin untuk masuk.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOhXllOquG
“Permisi Mbak!! ini minyak urutnya sudah saya beli” Ucap Nurul dari luar.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Z0fqGU9XT
Ilustrasi Bu Susan - Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Bu Susan – Akhwat yang Ternoda
“Masuk aja Nu!” Teriak Bu Susan dari dalam.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYDV6ogUUm
Karena sudah mendapat persetujuan, Nurul pun meraih gagang pintu dan membukanya dengan santai. Namun di dalam kamar, sebuah suasana yang hampir sama dengan kejadian dimana dia mengintip Bu Susan kembali terpampang di hadapannya. Akan tetapi bedanya saat ini Bu Susan tidaklah sedang bersenggama.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DAEOTRAMS
“Astagfirullah Hal Adzim” Ucap Nurul yang langsung berbalik badan ketika melihat Bu Susan duduk dalam keadaan telanjang bulat. Dibelakangnya juga duduk seorang pria yang tadi meminta Nurul untuk membeli minyak urut.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVCJSY29r8
Bu Susan tersenyum melihat tingkah pembantunya itu “Loh, kamu kenapa??” tanyanya pura-pura.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB1UJUXrvs8
“I–itu!! Mb–mbaakk kenapa gak pakai baju??” Nurul tergugup.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkc4TTNilb
“Kan saya lagi di pijat Nu!” balas Bu Susan santai.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAIqT4BYVIp
“Iy–iya! tapi kan itu ada cowok” ucap Nurul tak dapat membalikkan badannya.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSsiKpD2Iwu
Bu Susan kembali tersenyum “Ohhh!! ini mah si Ray namanya Nu! udah sering kok dia liatin saya bugil begini, Iya gak Ray???”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTfDlp9w6FP
“Iya buk!” jawab laki-laki bernama Ray tersebut.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gh40XmiUN
“Tuh! kamu denger sendiri kan??” Tanya Bu Susan menyakinkan. “Ray ini tukang pijet profesional, jadi tidak masalah mau saya telanjang apa gimana dia gak bakalan napsu” lanjut Bu Susan.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ueVz6LzIy
“Mana sini minyaknya!” pinta Bu Susan kembali berbicara.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTfhZwbf0y
Dengan sedikit ragu-ragu, Nurul pun akhirnya membalikkan badannya kembali dan mendekat ke arah Bu Susan. Dia mencoba memejamkan matanya tak ingin melihat tubuh telanjang majikan perempuannya tersebut.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ25GtmfaDv8
“Hahaha, kamu lucu banget deh Nu! sama-sama perempuan kok gausah takut” Tawa Bu Susan pecah melihat tingkah kocak dari Nurul.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zneltYcdF
“Maaf Buk!!” Ucap Nurul menyerahkan botol minyak urut tersebut ke Bu Susan.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡORKLPjRYA4
Namun Bu Susan langsung menimpali “Yaelah!! kemarin aja kamu ngintipin aku ngentot berani-berani aja tuh” ucapnya menjatuhkan sebuah bom kepada Nurul.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajRyhNk918
Nurul pun langsung mematung tak dapat bergerak seolah-olah syaraf tubuhnya mati begitu saja, kepalanya serasa berputar dan jantungnya berdegub kencang saat dia menyadari kalau ternyata selama ini dia sudah ketauan mengintip
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr73O1q8ELl
“Eh??” suara Nurul terasa tercekat tak dapat keluar.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMuum0UTuW
“Kamunya berdiri mematung depan pintu gitu siapa yang gak liat coba??? hahahhahaa” Bu Susan tertawa puas melihat Nurul yang tak berkutik sama sekali.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0Dplt7mLS
Nurul yang sadar terhadap posisinya saat ini langsung menunduk tak dapat berbicara, hatinya pilu dan tubuhnya kelu tidak tau apa yang harus diperbuat.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXvk7XKVVE
“Ma–maafkan saya Mbak!!” Ucap Nurul tiba-tiba.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgODPxYlZho
“Kenapa minta maaf?? saya gak nyalahin kamu kok. dari awal kan saya udah bilang sama kamu tentang hal aneh yang bakalan terjadi” Balas Bu Susan tersenyum.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWrexKjVv8g
Nurul pun kemudian terpikirkan oleh perkataan awal Bu Susan yang memberitahu Nurul kalau harus tetap diam saja seandainya dia melihat hal yang aneh-aneh di rumah ini. Dan sekarang dia mengerti hal aneh yang dimaksud Bu Susan tersebut adalah perselingkuhannya dengan para pria-pria muda.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡielNwkreO3
“Dan lain kali jangan ngintip! kalau kamu pengen, kamu bisa nonton langsung! belum pernah kan kamu liat kontol gede???” Bu Susan terus mengeluarkan kata-kata kotor yang sepantasnya tidak dia ucapkan kepada Nurul.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUXZJnXTM8
Dan Nurul yang hanya diam, dalam hatinya terus mengucap kata ampunan kepada tuhan agar dia terbebas dari suasana yang sama sekali tidak dia mengerti ini. Bu Susan yang dianggapnya seorang wanita yang terhormat dan beribawa, sekarang malah melecehkan Nurul dengan kata-kata yang sangat tidak pantas diucapkan kepada akhwat muslimah seperti Nurul. Apalagi Nurul sudah mempunyai suami.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb06HN6FlM4
“Maafkan saya Mbak! saya permisi” Jawab Nurul tegas. Dia lalu berjalan keluar dari kamar tersebut tanpa menghiraukan lagi sepatah kata yang keluar dari mulut Bu Susan.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡveoPMzig6b
Yang Nurul tau, dia harus segera pergi dari sana sebelum dirinya marah dan meluapkan emosi sesaatnya pada majikan perempuannya tersebut. Bisa-bisa dia kehilangan pekerjaan yang baru beberapa hari saja dia tekuni ini.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ28Vvf9pJ7S
Nurul berjalan sangat cepat ke arah dapur, dia tidak tahan dengan panas hatinya yang membuat tenggorokannya terasa sangat kering dan butuh minuman yang segar. Nurul berjalan begitu cepat sampai dia tidak menyadari keberadaan Sean yang tengah duduk di meja makan
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQyQPqwE9Fq
“Astagfirullah hal Adzim!!!!!! Adeen!!!” teriak Nurul yang kaget.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXHuiaflwy
“Ada apa dengan hari ini???” Ketus Nurul dalam hatinya. Berbagai kejadian tidak mengenakkan dan mengejutkannya terjadi berturut-turut tidak ada hentinya. Dan sekarang ketika dia mau menenangkan jiwanya, datang lagi seseorang yang membuatnya menjadi tidak nyaman.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW9WPUhY4oo
Tapi berbeda dengan Nurul, Sean tampak santai “Mamah di atas?” tanyanya pada Nurul.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLv8Z3SrP1c
“Iya Den. lagi dipijat” Ucap Nurul.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZ62etmXGv
“Cih” Sean berdecih tidak suka seolah dia tau apa yang sedang dan akan mamanya lakukan.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj4cN34r5nj
“Astagfirullah! Aden kenapa???” tanya Nurul semakin kaget ketika dia sadar kalau wajah Sean terlihat babak belur dan di ujung bibirnya terlihat mengalir darah yang sudah mengering.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuWRFhCRMhE
“Bukan urusan bbak!” balas Sean begitu dingin.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEMQnZ61YJ
“Aden bolos sekolah??” Tanya Nurul lagi mengingat saat ini masih pukul 10 dan Sean sudah berada di rumah.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmiTIAieyLD
“Iya” jawab Sean begitu santai.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetuWARBiuO
Khawatir dengan wajah Sean yang terlihat babak belur tersebut, Nurul pun langsung mencari kotak P3K yang letaknya sudah diberitahu Bu Susan sebelumnya. Dengan cepat dia mengambil kotak tersebut dan berjalan ke arah meja makan tempat Sean berada.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdU4F6wAX0
“Mau ngapain??” tanya Sean kaget melihat Nurul membawa kotak P3k dan tiba-tiba langsung duduk di hadapannya. Membuat wangi tubuh Nurul yang begitu enak langsung tercium di hidung Sean.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Bx4rFM5kw
“Mbak obatin lukanya sini!!” Ucap Nurul menyiapkan kapas dan obat merah.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ZHEr0TAx1
“Udah gausah” protes Sean membuang muka.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdMhVbftDhy
Namun bukan Nurul namanya kalau tidak keras kepala “Udah Aden diem dulu” Ucapnya memegang wajah Sean dan manarik wajah tampan anak muda itu berhadap-hadapan dengannya.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6UAIvxqWd
Dengan lembut dan telaten, Nurul pun kemudian mulai mengobati beberapa luka yang ada di wajah Sean dengan begitu seksama. Tak disadari oleh Nurul bahwa anak muda tersebut sedang dalam masa peralihan dan memiliki nafsu syahwat yang lebih dari orang lain. Apalagi Sean yang terbuai oleh wangi tubuh Nurul yang bercampur dengan parfum khas akhwat tersebut. Membuat Sean mau tak mau memperhatikan dengan lekat wajah Nurul yang tertutup oleh cadarnya dan hanya menampakkan sepasang bola mata yang indah dan menawan.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9cjYy69fA
“Mbak mau jadi pacar saya gak??” Ucap Sean begitu tiba-tiba.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjc1Jj9hVPY
Kembali ke tanah kalimantan.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7a9IZdJfLN
Usai Haris menutup telfon istrinya, Pak Sukani pun datang menghampiri Haris yang tampak sedikit ragu.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PXkv5LqJJ
“Saya udah lakuin seperti yang bapak minta” Ucap Haris kepada Pak Sukani.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxghRmbU3Wj
Pak Sukani tersenyum senang “Baiklah Mas! sisanya serahkan saja sama saya”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd07ovLnCBf
“Tapi bapak harus berjanji kalau istri saya gak mau bapak harus mundur” Ucap Haris.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGGsmCy70q
Pak Sukani mengangguk “Sesuai perjanjian Mas!”
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0DOulnrpl
“Baik” jawab Haris mantap.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡObLRF8tK7m
Lalu Pak Sukani pun terkekeh berjalan meninggalkan Haris sebelum dia berbalik badan “Kalau Mas Haris masih ragu, belum terlambat untuk membatalkannya kok” Ucap Pak Sukani seperti memberi sebuah kesempatan terakhir untuk mundur kepada Haris.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡblJLAPSlFd
Namun tampaknya Haris begitu yakin dengan keputusannya ini “Saya udah yakin Pak” balas Haris mantap.
25814Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZk3sMUwww
“Dasar laki-laki tolol” Ucap Pak Sukani terkekeh dalam hatinya.
ns216.73.216.51da2
