Part 6: Sebuah Rasa
16220Please respect copyright.PENANAthIMR6iRun
Malam terasa begitu mencekam usai semua cahaya lampu padam. Nurul yang begitu panik karena ketakutannya sendiri terhadap gelap hanya duduk di ujung ranjang. Ia menatap layar smartphone miliknya yang tengah memperlihatkan gambar panggilan video callnya dengan Sean yang mengebut naik motor. Sesuai dengan perkataan Sean tadi, dia akan pergi menemui Nurul di rumahnya.
16220Please respect copyright.PENANAp1jye2No2D
Saat ini pikiran Nurul sedang tidak jernih, karena dia tidak akan mungkin dan tidak akan pernah mengijinkan seorang laki-laki selain suaminya untuk datang ke rumahnya tengah malam dan dalam suasana gelap seperti ini.
16220Please respect copyright.PENANAPSKDEKLF8z
Namun karena yang ada dalam lingkaran kepala Nurul saat ini hanyalah ketakutan yang dia rasakan seakan menelan dirinya hidup-hidup, maka seorang teman terdengar seperti memberinya sebuah pertolongan.
16220Please respect copyright.PENANAorCzcjEmk5
Dan temannya saat ini adalah Sean yang sedang dalam perjalanan.
16220Please respect copyright.PENANAeWdq8h1pIE
“Mbak saya sudah sampai” Ucap Sean dalam panggilannya.
16220Please respect copyright.PENANAQCIRdYoucX
Hati Nurul pun langsung sedikit lega mendengar kalau pahlawannya telah datang “Bentar Mbak bukain pintunya” Ucap Nurul yang turun dari ranjang.
16220Please respect copyright.PENANATT7EvC77oZ
Nurul lalu berjalan dengan sangat tergesa-gesa ke arah depan dan langsung saja membuka kunci pintu rumahnya tersebut tanpa mengkonfirmasi dulu apakah Sean benar-benar sudah sampai atau belum. Tapi ternyata hal itu tidak diperlukan karena Sean sendiri sudah berada di depan pintu rumah Nurul.
16220Please respect copyright.PENANAXdaQOYo4Ih
“Masuk Den!” Ajak Nurul menarik lengan anak majikannya tersebut dengan tergesa-gesa. Nurul lalu mengecek keadaan di sekitarnya takut ada orang yang melihat kalau Nurul telah membawa orang lain masuk ke rumah secara diam-diam. terlebih lagi orang tersebut adalah seorang laki-laki.
16220Please respect copyright.PENANAMpj7r9Zqt3
“Mbak gapapa??” tanya Sean heran yang melihat Nurul celingukan sana-sini melihat sekitar.
16220Please respect copyright.PENANAZ4REPq7VQO
Setelah yakin tidak ada yang melihat, Nurul pun menutup pintu dan reflek menguncinya “Gapapa Den!” jawabnya sedikit lega.
16220Please respect copyright.PENANAmbWJXTMJAL
Malam ini Nurul menggunakan baju tidur berlengan panjang lengkap dengan celananya serta bermotif bunga-bunga berwarna putih, tak lupa pula sebuah hijab sorong yang praktis dan cepat dipakai dikepalanya. Ini adalah pakaian Nurul sehari-hari jikalau dia ingin pergi tidur atau ketika bersantai di rumah bersama Haris suaminya.
16220Please respect copyright.PENANAwQBqi07pD1
“Mbak gak punya lilin???” tanya Sean yang melihat kalau Nurul sama sekali tidak menyalakan penerangan.
16220Please respect copyright.PENANA6oBoszELsV
“Mbak takut ngambilnya Den” jawab Nurul mengigit kuku ibu jarinya.
16220Please respect copyright.PENANAQZv97JfTqT
Sean pun tersenyum melihat tingkah Nurul yang seharusnya sudah lebih dewasa, namun bersikap layaknya anak SD ketika lampu mati seperti ini “Sini saya ambil mbak! letaknya di mana??” tanya Sean.
16220Please respect copyright.PENANAIeByfApcaa
“Di dapur Den” Ucap Nurul menuntun jalan ke arah dapur dengan di temani Sean.
16220Please respect copyright.PENANAhNw3neccfi
Tak bisa dipungkiri kalau kehadiran Sean saat ini cukup membuat keberanian Nurul kembali lagi, Nurul sudah cukup tenang kalau saat ini dia tidak sendirian dan tak ada lagi yang perlu di takutkannya. Nurul bahkan sudah lupa kalau satu-satunya bahaya yang ada saat ini justru datang dari Sean sendiri yang sepertinya sudah sangat tertarik dengan Nurul.
16220Please respect copyright.PENANAGaQ62iPCaa
Kemudian setelah mereka mengambil lilin, Nurul dan Sean pun berjalan ke ruang tamu dan menyalakan lilinnya disana. Dan sebuah hembusan nafas lega pun langsung keluar dari mulut Nurul ketika cahaya dari lilin mulai menerangi lagi sekitarnya.
16220Please respect copyright.PENANABKincvkq46
“Maaf Den! Mbak ngerepotin” Ucap Nurul sedikit tak enak hati.
16220Please respect copyright.PENANAJoj0IcxJ20
Namun Sean malah termangu diam ketika dia melihat wajah Nurul yang begitu cantik tak tertutupi oleh cadar seperti biasanya. Apalagi cahaya lilin yang menguning di wajah Nurul, menambah pesona wanita akhwat tersebut dimata Sean.
16220Please respect copyright.PENANAoN2VIYdqLX
Karena merasa diperhatikan, Nurul pun menatap balik Sean yang seperti mematung dengan mata yang menatapnya “Kok Aden liatin Mbak gitu??” tanya Nurul heran. Namun anehnya Nurul tidak risih sama sekali ditatap anak muda seperti Sean begitu lekat.
16220Please respect copyright.PENANAJvz3Hj58VM
“Mbak cantik” ucap Sean yang kemudian tersenyum.
16220Please respect copyright.PENANAHxZ9tcmhFQ
“Mulai deh!” balas Nurul seperti mau marah dan ngambek dengan gombalan yang dilontarkan Sean.
16220Please respect copyright.PENANAJgWuFWrJNW
Sean pun hanya tersenyum sedikit lalu menyapukan pandangannya ke dinding rumah Nurul yang terdapat banyak sekali foto-foto Nurul dan Haris, mulai dari foto pernikahan maupun foto saat mereka berbulan madu dan sebagainya.
16220Please respect copyright.PENANAW5p58SKvvE
“Itu suami Mbak??” tanya Sean menunjuk salah satu foto.
16220Please respect copyright.PENANA3EDq0JxPqB
Ilustrasi Haris, Suami Nurul
Ilustrasi Haris, Suami Nurul
Nurul mengangguk “Iya, namanya Haris” balas Nurul memperkenalkan suaminya.
16220Please respect copyright.PENANAhdgb7gtSTV
“Ganteng ya, mbak” Kata Sean tulus memuji.
16220Please respect copyright.PENANApacXYfJdkM
“Suami Mbak dimana sekarang???” tanya Sean lagi.
16220Please respect copyright.PENANAPxrrmA8kj9
“Dia kerja di kalimantan Den” jawab Nurul.
16220Please respect copyright.PENANARevGUc6fEg
Lalu Sean tertawa meremehkan “Berarti saya yang menang” ucapnya kembali pede.
16220Please respect copyright.PENANAtECw281EoX
“Menang maksudnya??” Nurul terheran.
16220Please respect copyright.PENANAfz2yxjRCIc
“Iya, saya yang temenin mbak disini bukan dia. Berarti saya yang menang” ucap Sean.
16220Please respect copyright.PENANAlzMcwg93kG
“Ppfffftttt….. hahahahahahahhahaaaaaaa” tawa Nurul langsung lepas dengan keras melihat tingkah konyol anak majikannya ini yang merasa kalau dirinya sedang berkompetisi dengan Haris.
16220Please respect copyright.PENANAxYc29HWOKh
“Kenapa mbak ketawa?? emang bener kan??”
16220Please respect copyright.PENANAfVGsJUc6DO
Dan entah karena terbawa suasana bercanda, Nurul pun menjawab dengan santai “Masih menang suami Mbak dong Den! dia aja udah pernah tidur sama Mbak!” Ucap Nurul yang tak sadar kalau perkataannya tersebut sudah memancing suasana menjadi keruh.
16220Please respect copyright.PENANAIlNQ7jg5nL
“Yaudah kalau gitu malam ini Mbak harus tidur sama saya juga” Balas Sean begitu santai seakan-akan perkataannya tersebut adalah hal normal saja.
16220Please respect copyright.PENANASdxsNxsnWe
“Astagfirullah” Ucap Nurul sadar dan langsung memundurkan badannya sedikit menjauh dari Sean. Nurul tidak sadar kalau Dia telah dengan sengaja memancing-mancing anak majikannya tersebut dengan kata-kata yang tidak dia sadari adalah sebuah aksi yang mengundang. Nurul juga tidak tahu kenapa dia bisa sampai keceplosan berbicara semacam itu di depan orang lain yang jelas-jelas bukan suaminya.
16220Please respect copyright.PENANAI5fFfkXTIX
Sean tersenyum “Becanda kali Mbak” Kata Sean yang melihat Nurul seperti tidak nyaman.
16220Please respect copyright.PENANAP1EdZL5ARp
Nurul sedikit lega mengetahui kalau Sean hanya bercanda. Cukuplah perkataan dari Sean tersebut membuat jantung Nurul kembali tenang.
16220Please respect copyright.PENANAOWV2BElsEu
“Tapi gak sepenuhnya becanda juga sih” Kata Sean yang dengan cepat langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri Nurul.
16220Please respect copyright.PENANATTpgdq3heI
Nurul yang kaget pun langsung beringsut menjauh sampai ke ujung sofa tempatnya duduk “A–aaden ngapain??” Tanya Nurul begitu cemas.
16220Please respect copyright.PENANA7TW4cPjG13
Tapi Sean dengan santai merebahkan tubuhnya di sofa tempat Nurul duduk, dan kepalanya pun seketika diletakkannya diatas paha Nurul “Mau tidur” Ucap Sean kemudian.
16220Please respect copyright.PENANAhXTM0tgmDG
Jantung Nurul berdegub begitu kencang saat Sean langsung merebahkan kepala miliknya diatas paha Nurul. Ada semacam sensasi seperti sebuah sengatan listrik dalam diri Nurul ketika daerah yang lumayan sensitif baginya tersebut, bersentuhan dengan kepala Sean.
16220Please respect copyright.PENANAJAUzKulALf
Meski memang Nurul masih memakai baju tidurnya, akan tetapi rasa dan sentuhan itu terasa nyata dan membuat tubuh istri Haris tersebut terdiam dan membatu tak dapat bergerak, tangannya terangkat sampai dadanya seakan dia berusaha menghindar untuk tidak menyentuh kepala Sean.
16220Please respect copyright.PENANA1GDlxuq346
“Aden jangan beginii!!” pinta Nurul memohon. Dalam hatinya, Nurul tak dapat sama sekali menyeleraskan fikiran sehat dan fikiran buruknya, keduanya berkontradiksi satu sama lain berusaha untuk jadi pemenang dalam ujian syahwat ini.
16220Please respect copyright.PENANAPI7zjc6vMq
“Sssstttttt.. saya mau tidur Mbak! Besok sekolah” balas Sean tak mengindahkan perkataan Nurul.
16220Please respect copyright.PENANAJyOzBRVoUe
“Iya tapi gak tidur diatas paha Mbak juga!!” protes Nurul sedikit kesal. Nurul sadar kalau dia harus sedikit tegas kepada Sean karena bagaimanapun ini adalah sebuah perbuatan salah dan dilarang oleh Agama. Bahkan di dalam kepalanya sendiri, Nurul sudah memohon ampun kepada yang maha kuasa atas dosa yang telah dia lakukan saat ini.
16220Please respect copyright.PENANAFjBNyGrETZ
Namun lagi-lagi Sean dengan pintarnya menarik Nurul jatuh ke dalam pembicaraan, Sean pun membuka matanya dan menatap wajah Nurul dari bawah “Kalau besok aku telat! Mbak tanggung jawab loh ya???” ancam Sean dengan membulatkan bola matanya.
16220Please respect copyright.PENANAF3lWiKHYoD
“Astagfirullah! kok kamu nyalahin Mbak???” ucap Nurul terpancing. Tidak sadar kalau dia berhenti melarang Sean untuk tidur di pangkuannya.
16220Please respect copyright.PENANAOBOvYqVG2Z
“Mbak sih gangguan saya mau tidur” Balas Sean menggoyang-goyangkan kepalanya di paha Nurul.
16220Please respect copyright.PENANA4WU05ofOJM
Membuat Nurul sedikit mendesah karena merasa geli “Awwww.. gelii Deen! jangan gerakk” Ucap Nurul memukul lengan pemuda tersebut.
16220Please respect copyright.PENANALS133i0DRZ
Sean tersenyum sambil memejamkan matanya “Yaudah saya diam” jawabnya begitu senang.
16220Please respect copyright.PENANAFl3uCoInW1
Entah pikiran macam apa yang ada di benak Nurul saat ini hingga dia sampai mengizinkan laki-laki yang bukan mahromnya tersebut tertidur enak diatas pahanya, Tapi yang pasti perbuatannya ini benar-benar menguras tenaga Nurul sendiri dan membuat nafasnya memburu. Hawa dari dinginnya malam pun rasanya tak bisa membuat tubuh Nurul untuk tidak merasakan hawa panas dari dalam tubuhnya sendiri itu.
16220Please respect copyright.PENANAeR6bBN3vdS
Bahkan Nurul berkali-kali ingin mencoba menolak perbuatan Sean, namun niatnya tersebut diurungkan begitu saja karena ada sesuatu yang membuatnya merasakan sensasi nyaman. Padahal ini adalah pertama kalinya seseorang tidur diatas pangkuannya seperti ini, bahkan untuk Haris suaminya pun tidak pernah melakukannya.
16220Please respect copyright.PENANAC8vH9O9YG8
Dan andai saja ada orang yang melihat kejadian ini, mungkin akan menjadi aib terbesar yang pernah ada dalam hidup Nurul, seorang istri setia yang juga seorang akhwat muslimah sepert dirinya tengah membiarkan pria lain tertidur pulas diatas tubuh sucinya.
Dan diam-diam, sebenarnya Nurul juga merasakan sebuah kenyamanan yang tak bisa dia gambarkan sama sekali.
16220Please respect copyright.PENANAllnoZ8y07S
Nurul tersenyum hangat menatap wajah Sean, entah kenapa dia merasa sangat tentram melihat wajah pemuda tersebut terlelep dalam pelukannya. Seakan-akan dia adalah seorang ibu yang terlihat puas setelah menidurkan anaknya sendiri.
16220Please respect copyright.PENANA9QdDvZKigz
“Aden udah tidur??” bisiknya begitu lembut sambil sedikit mengelus lengan pemuda itu. Namun tak dijawab oleh Sean yang sudah memejamkan matanya tersebut dan ternyata sudah terlelap.
16220Please respect copyright.PENANAUMpkpzllGi
Nurul kembali tersenyum “Lucu sekali” ucapnya dalam hati ketika mengetahui kalau Sean sudah terlelap dalam sepersekian menit saja.
16220Please respect copyright.PENANANxW4qOigjh
Hati Nurul merasa berbunga, tak tau apa yang bisa diartikannya melihat wajah Sean yang samar-samar begitu terlihat tampan dengan sinar cahaya lilin, tak sadar bahwa godaan iblis sudah memenuhi hatinya dan bersiap menunggu Nurul untuk melepas kendali atas tubuhnya sendiri.
16220Please respect copyright.PENANAsXMZDekLxN
Karena terlarut dalam perasaan sesaatnya, Nurul tekejut oleh nada dering smarphonenya yang berdering “Maulana ya maulanaa”. Dengan gerakan yang sangat cepat dia pun mengangkat telfon tersebut karena takut suaranya akan membangungkan Sean dari tidur.
16220Please respect copyright.PENANAyC0s4oz6R1
“Halo??” Angkat Nurul.
16220Please respect copyright.PENANAyfSweJnald
“Assalamualaikum Umi” Ucap pria disana yang tak lain adalah Haris.
16220Please respect copyright.PENANA7fkCNLJxSS
Seketika Nurul langsung tergugup mendengar suara suaminya tersebut “Waa–wailaikumsalam Bi” Jawab Nurul panik lalu menatap wajah Sean.
16220Please respect copyright.PENANA5pl9GM5eEs
Nurul merasakan jantungnya berdegub begitu kencang seperti seorang maling yang ditangkap basah sedang melakukan aksi pencurian, hatinya bergemuruh meminta maaf pada Haris karena sudah membiarkan laki-laki lain menyentuh tubuhnya.
16220Please respect copyright.PENANArYIUCEo1KO
“Umi belum tidur??” tanya Haris.
16220Please respect copyright.PENANASjCsLWFRdv
“Belum Bi!” jawab Nurul tercekat.
16220Please respect copyright.PENANA6nI5dme5G6
“Loh kenapa?? Umi lagi banyak pikiran??” tanya Haris begitu lembut.
16220Please respect copyright.PENANAhvkd5vY8c3
Secara reflek, Nurul pun langsung kembali berbohong “Enggak Bi! belum mau tidur aja” balasnya kembali menatap Sean. “Ya tuhan maafkan aku” sambung Nurul dalam hatinya. Dia tidak sanggup menendalikan pergolakan batinnya tersebut. Antara cemas dan nyaman.
16220Please respect copyright.PENANAfxJOmPz5Rb
“Ohh gitu. Yaudah gapapa! Umi besok gak kerja pagi kan??” tanya Haris. Yang membuat Nurul bingung.
16220Please respect copyright.PENANA3Xv0YYGLQN
“Kerja Bi!” balas Nurul.
16220Please respect copyright.PENANA6ZqwQUpljz
“Loh, bukannya Umi bilang kalau hari minggu Umi kerjanya sore doang???” tanya Haris terheran.
16220Please respect copyright.PENANA6ZzoVa9ALl
Nurul pun terkejut dan kaget ketika dia lupa bahwa besok adalah hari minggu, yang berarti sebenarnya Sean tidak akan pergi bersekolah karena libur. Hatinya langsung mengutuk perbuatan anak muda tersebut yang ternyata telah berhasil mengelabuinya dengan berbohong.
16220Please respect copyright.PENANAemyiq4Owkn
Nurul lalu menatap tajam ke arah Sean yang ternayata sedang membuka matanya dan belum tertidur sama sekali. Yang mendengar pembicaraan Nurul dan Haris dengan senyum penuh kemenangan karena dengan mudahnya membuat Nurul lupa akan keadaan.
16220Please respect copyright.PENANAeCgM0kuqsq
“pppPaaakkk” sebuah tepukan yang lumayan keras diberikan oleh Nurul pada lengan Sean. Antara kesal dan gemas dengan cara pemuda itu mengelabuinya.
16220Please respect copyright.PENANAOyNVSjscxV
Namun aksinya tersebut justru malah membuat pemuda itu semakin berani dan bangun dengan manja sambil melakukan aksi yang membuat Nurul terlonjak kaget dari duduknya,
16220Please respect copyright.PENANAeYDktYJymI
“Enngghhh” erang Nurul kegelian.
16220Please respect copyright.PENANAsup0AXb9ew
Nurul terkaget ketika Sean memiringkan badannya dan melingkarkan tangan kirinya memeluk badan Nurul, Sean bahkan memposisikan wajahnya tepat berada diperutnya Nurul sehingga Nurul pun bisa merasakan nafas Sean yang hangat menyentuh pori-pori kulit perutnya meski masih terhalang oleh baju tidurnya.
16220Please respect copyright.PENANAEbWKi1Qj2c
Belum sempat Nurul protes, Haris sudah bertanya duluan dari telfon “Umi kenapa??” tanyanya yang sadar mendengar istrinya melenguh.
16220Please respect copyright.PENANAZHcS6XTASh
“Oohh! enggak Bi! tadi ada nyamuk” Ucap Nurul berbohong sambil mencubit tangan Sean sebagai isyarat untuk menyuruh pemuda tersebut melepas pelukannya.
16220Please respect copyright.PENANAtw0cLlaAiG
Tapi penolakan yang setengah-setengah seperti itu tidak akan berlaku pada Sean yang semakin nekat melakukan aksinya, Kali ini tangan Sean menyusup dibalik punggung Nurul dan mencari-cari sesuatu disana.
16220Please respect copyright.PENANANeGdkA7dTG
“Lotion nyamuk nya dipakai dong Mi!!” saran Haris di telfon. Sedangkan Nurul berusaha mengusir tangan Sean yang mengelus-elus punggungnya dengan gesture sedikit marah.
16220Please respect copyright.PENANAVGjusLJ9dX
“Udah kok Bi!! tapi masih aja ada nyamuk gede yang gigitin Umi” Jawab Nurul senormal mungkin menanggapi suaminya, Nurul takut kalau apa yang sedang dilakukannya ini bisa diketahui oleh suaminya. Dia kembali memonyongkan mulutnya ke arah Sean dan menatapnya begitu tajam. Menyuruh pemuda tersebut untuk berhenti melakukan aksinya tersebut.
16220Please respect copyright.PENANAhwYBvAj9R6
“Hahaha, mungkin darah Umi manis semanis orangnya” Goda Haris menggombal. Tidak sadar kalau istrinya sekarang tengah digombali oleh tangan kasar pria lain.
16220Please respect copyright.PENANA3le0yOhDCM
“Ihh. apaan sih Bi! Udah malem tauu!!” protes Nurul yang bersemu merah. Apalagi perbuatan Sean yang mengelus-elus punggung miliknya sambil meniup-niup bagian pusar di balik baju tidur tipis yang Nurul kenakan tersebut, membuat mau tak mau syahwat Nurul bangkit perlahan-lahan.
16220Please respect copyright.PENANAWVZ2IH18xK
“Hehehe, Iya Umi sayangg! makanya Umi cepetan tidur gih, sebelum nyamuk gede nya menggigit lagi” gombal Haris yang tidak tau kalau nyamuk gede yang dimaksud Nurul tadi adalah Sean si anak majikan.
16220Please respect copyright.PENANAuq4XTlvhAu
“Ehhh iyaa Bihh! ini Umi udah mau tidur emmmpppphhhh” Jawab Nurul yang sedikit terdengar agak mendesah. Rupaya Sean dibawah sana sudah mulai melancarkan aksi selanjutnya dimana dia mengangkat baju Nurul di bagian perutnya sedikit dan mencium daerah pusarnya dengan lembut. Dan perbuatan Sean tersebut sukses membuat Nurul kegelian luar biasa.
16220Please respect copyright.PENANARsRxuWIwWC
“Yaudah kalau gitu! Abi juga pengen tidur kayaknya” balas Haris yang terdengar juga sedikit lelah.
16220Please respect copyright.PENANALcTsLvDBnj
“Assalamualaikum Bih!!” Ucap Nurul berpamitan dengan segera. Dia harus dengan cepat menyudahi panggilan dengan suaminya tersebut agar dia bisa menghentikan Sean yang terlihat semakin menggebu-gebu.
16220Please respect copyright.PENANAok01NWNql6
Setelah telfon itu di tutup, Nurul pun langsung melotot ke arah Sean yang tengah asik menciumi perutnya yang rata dan ramping tersebut “Berhentii Deenn!!” protesnya menjauhkan kepala pria tersebut.
16220Please respect copyright.PENANArd6PiomOKb
“Kenapa??” tanya Sean begitu polos
16220Please respect copyright.PENANAsyf81uDAoS
“Ini tidak pantas!!Aden udah keterlaluan sama Mbak!!” jawab Nurul yang agak sedikit merasakan emosi. wajahnya sudah terasa sangat panas akibat rangsangan yang diberikan oleh Sean, namun panas tersebut juga bercampur dengan panas kemarahannya yang tidak tahan dengan kelakuan anak majikannya tersebut.
16220Please respect copyright.PENANAVGIoywAxiH
Tak disangka air mata Nurul pun meleleh keluar dari mata tak dapat dia bendung lagi. Nurul merasakan hina yang begitu besar terhadap dirinya sendiri karena telah membiarkan Sean membangkitkan nafsunya dengan perlahan. Nurul menangis merasa dirinya gagal sebagai seorang akhwat dan seorang istri yang harusnya menjadi perempuan yang dapat menahan segala godaan, kini malah terbuai dengan angan-angan kenikmatan duniawi tersebut.
16220Please respect copyright.PENANAOyRx6uTNNK
“Maafkan saya Mbak” Ucap Sean yang tidak tega melihat Nurul menangis. Sean mengangkat tubuhnya hingga dia terduduk di samping Nurul yang sedang memeluk kakinya sendiri dan menangis karena perbuatan Sean.
16220Please respect copyright.PENANAhJb45ApSzA
Sekelebat ingatan tentang perempuan yang dulu pernah Sean cintai pun langsung kembali datang terputar dalam otaknya. Perempuan itu juga menangis seperti Nurul saat pertama kali Sean mencoba menggodanya. Tak dapat ia sanggah kalau Nurul hampir sama seperti mantan kekasihnya itu, mulai dari sikap dan caranya berbicara. Hanya saja pujaan hatinya tersebut tidak berpakaian seperti Nurul dan punya sikap sedikit lebih periang dari pembantu barunya itu.
16220Please respect copyright.PENANAKuMKKg8EqY
Namun cinta yang Sean jaga tersebut harus rela kandas di tengah jalan setelah dia mengetahui kalau gadis pujaannya tersebut masuk dalam rencana jahat kedua orang tuanya. Saat itu memang Sean yang masih duduk di bangku kelas tiga SMP, Hanya bisa pasrah ketika cinta pertamanya itu berakhir dalam pelukan pria-pria hidung belang yang menyewa jasa kenikmatan darinya.
16220Please respect copyright.PENANAxqcH3D5ZnK
Dan dia adalah Dini. Gadis 18 tahun yang datang dari desa ke kota besar demi memperbaiki taraf hidupnya. Namun berakhir tragis di tangan kedua orang tua Sean yang menjual tubuh gadis itu untuk dijadikan sumber keuangan dalam bisnis prostitusi.
16220Please respect copyright.PENANA2IYSwy8yOe
Tidak disadari oleh Nurul, Sean pun terbawa suasana dan akhirnya ikut menangis tersedu. Entah ini sebuah drama atau bukan, tapi pemuda tersebut pun diingatkan kembali oleh sosok Dini yang menjadi cinta pertamanya lewat tangisan Nurul.
16220Please respect copyright.PENANAUEecru54Nj
“Sa–sayaa benar-benar minta maaf Mbak..” Isak Sean meminta maaf.
16220Please respect copyright.PENANArMzVIEjKDr
Nurul terkaget mendengar suara Sean yang bergetar dan sendu. Pandangannya yang tadi buram karena air matanya sendiri, kini ia alihkan pada pemuda disebelahnya tersebut yang tampak seperti seseorang yang tengah menyesali perbuatannya sendiri.
16220Please respect copyright.PENANAqFKCbOABdi
“Aa-adeenn” panggil Nurul begitu gugup hingga dia melihat Sean mengangkat kepalanya, memperlihatkan mata pemuda itu yang berkaca-kaca seperti seakan ikut menangis bersama Nurul.
16220Please respect copyright.PENANAfndZkDW6KO
“Adeen kenapa??” tanya Nurul mendekat dan memegang tangan Sean.
16220Please respect copyright.PENANAc829E2kM9u
Suasana begitu hening ketika Sean tiba-tiba ikut mencoba mendekat ke arah Nurul dan memperpendek jarak diantara mereka. Tanpa mampu di tolak oleh Nurul sebelumnya, Sean bergerak begitu cepat hingga bibir mereka berdua pun kini telah saling berhadap-hadapan. Dan Nurul pun entah kenapa reflek memejamkan matanya.
16220Please respect copyright.PENANAd9u14mhur3
Tak menunggu lama lagi, kedua insan yang berlainan jenis dan status sosial itu pun langsung terlibat sebuah percumbuan terlarang. Garis norma dan agama yang tadinya dijaga oleh Nurul sedemikian rupa, akhirnya terlanggar juga.
16220Please respect copyright.PENANAUd5jRVZTTz
Sean mengecup lembut bibir Nurul yang tampak pasrah menerimanya. Sebelum akhirnya ciuman mereka tersebut terhenti karena lampu ruangan tersebut menyala dengan sangat terang dan menyinari seluruh ruangan tersebut.
16220Please respect copyright.PENANALMDNMHu5b4
Siang harinya Nurul terbangun oleh sebuah suara ketukan dari pintu depan rumahnya. Mata Nurul masih sangat mengantuk mengingat dia baru bisa tertidur setelah melakukan ibadah sholat subuh tadi pagi karena kehadiran Sean disana. Untungnya pemuda tersebut mau meninggalkan rumah Nurul sebelum jam subuh masuk. Namun tentang apa yang terjadi semalam antara dirinya dan Sean, Nurul memilih untuk tidak memikirkannya dulu.
16220Please respect copyright.PENANAOKbMKpErGa
Dengan sedikit bermalas-malasan, Nurul pun beranjak dari tempat tidurnya dan melirik jam dinding yang menunjukkan waktu sudah pukul 11 pagi. Nurul kemudian mengambil jilbab sorong berwarna hitamnya dan berjalan gontai ke arah depan.
16220Please respect copyright.PENANAG34VFsawGQ
“Permisi!! Assalamualaikum!!” ucap suara seorang wanita mengetok pintu rumah Nurul.
16220Please respect copyright.PENANAZDEREo9FbT
Nurul pun lalu membuka pintu dan menjawab “Waalaikumsa—” Ucapnya terhenti ketika dia melihat sosok yang dikenalnya tengah berdiri di depan pintu. Sosok yang bahkan tidak pernah terpikirkan oleh Nurul akan muncul mendadak seperti ini dan menyulut emosinya di siang bolong.
16220Please respect copyright.PENANAGjq4uhT9OZ
Umi Halimah - Cerita Seks Indonesia
Umi Halimah – Cerita Seks Indonesia
Wanita paruh baya yang berpenampilan modis dengan menggunakan dress selutut dan tidak berlengan tersebut tersenyum ke arah Nurul. Kulitnya begitu putih dan rambutnya tergerai panjang di cat agak kekuningan. tak lupa pula beberapa perhiasan emas yang menghiasi lengan dan jari-jarinya yang lentik nampak sekali menunjukkan kesan begitu mewah.
16220Please respect copyright.PENANAclM6biFGwQ
Namun yang jadi perhatian Nurul justru adalah sebuah kalung liontin berbentuk salib yang bertengger indah di dada wanita tersebut. Wanita yang dulunya membimbing dan mengajari Nurul tentang nilai-nilai agama dan cara beribadah itu, kini semakin tampak berbeda setelah sekian lama menghilang dari perederan semenjak dirinya menyelingkuhi Kyai Hasan, Ayah Nurul sendiri.
16220Please respect copyright.PENANAn00SpcxzhN
Wanita itu kembali tersenyum “Apa kabar kamu Nak???” ucapnya pada Nurul.
16220Please respect copyright.PENANAKbwtn3sEhV
“UUM—UUMIIIIIIIIII??????????” teriak Nurul begitu kaget.
ns3.22.242.110da2