.. Jadi, aku harus bagaimana?
Coba naik kembali ke atas tebing... Tidak. Tidak mungkin aku bisa dengan kondisi tubuhku saat ini.
Diam di tempat, sampai aku pulih?
Itu adalah pilihan yang masuk akal, jika saja tidak ada kemungkinan bahwa kelompok bandit itu turun ke sini untuk memeriksa sisa-sisa kereta yang terjatuh.
...... Hmm............
"-ah" Benar!
Aku jatuh bersamaan dengan kereta persediaan, seharusnya ada beberapa makanan di dalam kotak penyimpanan.
—creak
Suara papan berderit, bagian-bagian dari kereta kuda ini ternyata sangat tipis... Bahkan dengan lenganku yang kurus dan kecil, aku dapat dengan mudah mengangkatnya. Seperti yang di harapkan dari pedagang mesum nan pelit...
"huut!"
Tepat di bawah papan-papan kereta yang telah hancur, aku mendapatkan beberapa ikat daging kering dan roti bakar, bahkan ada beberapa kain katun dan sutra.
Dengan tas ransel berbahan kulit yang kudapatkan dari salah satu mayat penumpang, aku mengamankan beberapa persediaan yang bisa ku bawa ke dalam ransel.
Mungkin masih ada banyak persediaan yang berserakan di sekitarku, namun aku juga harus ingat bahwa saat ini aku hanya bisa membawa secukupnya, dengan kondisi tubuhku yang seperti ini...
Bahkan untuk melangkah pun terasa menyakitkan.
Apprasial > [ Common Spear - Just ordinary Spear, that was made by ordinary Blacksmith ]
"Ah, kemampuan apprasial aktif," Tak jauh dari tempat puing-puing kereta, ada dua orang bandit yang tergeletak tak bernyawa dengan seluruh tubuh terpelintir...
Mengerikan, namun aku bersyukur...
Dan hey, aku mendapatkan senjata untuk membela diri dan alat bantu jalan!
"........."
Aku dengan pelan melangkah menjauhi tempat terjatuhnya kereta, bergegas untuk menghindari kemungkinan para bandit itu akan turun memeriksa barang-barang yang masih tersisa di puing-puing kereta.
Karena siapa yang tahu, hal buruk apa yang akan terjadi padaku jika tertangkap oleh mereka...
Haha... Tentu saja, aku tahu.... Mainan, rusak, di buang atau di jual lagi.........
....................................
...........................
...............
Tap-Thap— Tap-Thak— Thap-Thaak—
Suara langkah yang ditemani oleh ketukan terdengar, mengikuti jalan lama yang telah tersamarkan oleh rerumputan dan daun mati ke dalam hutan.
Kakiku sakit, badanku lelah dan semakin jauh aku melangkah— dunia terasa seakan-akan berputar...
Aku tidak mempunyai kemampuan apa pun yang berhubungan dengan pemulihan ataupun penyembuhan... Dari awal, aku bisa berjalan dengan kaki kiri terkilir dan badan yang penuh dengan luka lebam itupun sudah sebuah keajaiban.
Rasa takut dan antisipasi lah yang bisa membuatku tetap melangkah, aku sadar diri akan keadaanku... Dan aku tahu, sebelum aku menyeberang melalui sungai yang tak jauh dari tebing ini, jejak yang ku tinggalkan akan membawaku ke akhir yang tak mau ku bayangkan.
Namun......... Aku bahkan masih tidak terlalu jauh dari tempat terjatuhnya kereta, seingatku masih ada ratus-
"-huu?!" ............
Wah, sial... Aku hampir saja terjatuh...
UUgh..........
Aku bertumpu pada ujung tombak- menahan langkah kaki kiriku yang terkilir, beberapa kali aku hampir kehilangan keseimbangan, namun tetap melangkah.
Taak-Thap—Taph-Thak—Thap-Thaa—
Melangkah, melangkah dan terus melangkah. Menyeret kesadaranku untuk terus melangkah, menjauh sejauh-jauhnya.
Perlahan, menahan rasa sakit, melangkah.....
.............................
.....................
..........
—rssskk
".....?"
Tanpa sadar, aku sudah ada di pinggiran sungai berbatu.
Suara aliran sungai terdengar samar melalui bebatuan, angin berhembus riuh menerpa, kilauan cahaya matahari yang terbenam diatas riak air membuatku sedikit terlena...
"Ah...." Sudah sampai......
Aku sudah sampai sejauh ini......
Yaampun..... Aku bahkan sudah tidak bisa merasakan kedua kakiku lagi, tubuhku bergetar seperti seorang yang kedinginan.
—Bugh!
Aku terduduk lemas tanpa tenaga di atas bebatuan, menahan napas yang hampir benar-benar berakhir. Dadaku naik turun, memanggil semua kelelahan yang ku lupakan hanya untuk berjalan selama satu jam lebih.
Menaruh tas persediaanku, lalu mengambil sepotong roti dan kantong air yang hampir habis.
"Ghup... Ughp...."
Rasa dahaga terusirkan oleh air yang ku tegak dengan sekali napas, meringankan sedikit rasa lelah yang telah menumpuk di dalam tubuh kecil-ku.
"Uuuhhh... Dingin!" Setelah beberapa saat, aku mencoba untuk berendam di sungai.
Air dingin mengalir pelan melalui paha putihku, bebatuan di dasar sungai terasa geli dan sedikit licin karena di tumbuhi oleh lumut.
"Oke... Satu, dua... Tiga-"
—Fwaas!
Memeluk kedua lututku dan duduk, menenggelamkan diri ke dalam sungai yang tak terlalu dalam.
Rasanya benar-benar dingin dan menyegarkan!
Biarpun terasa pedas dan perih untuk luka-luka ku, aku harus tetap membersihkan diri. Karena seluruh tubuhku terasa lengket dan tak nyaman setelah seluruhnya tertutupi oleh keringat.
Dan juga, aku memang harus membersihkan luka-luka ku sebelum mengobatinya.
Appraisal > [ Heal Herb (young) ]
Di dekat pinggiran sungai ada beberapa tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan ramuan penyembuh. Daunnya mirip seperti teh, dengan ruas-ruas tulang berwarna putih.
Dengan skil alchemy milikku, aku dapat dengan mudah mengubahnya menjadi ramuan penyembuh.
Ah... Berbicara tentang alchemy, bukankah aku juga bisa membuat baju atau jubah dari kain-kain yang kudapatkan sebelumnya?
Baju yang ku kenakan selama ini hanyalah baju lama yang telah usang, bahkan beberapa bagian dari kainnya telah robek-robek yang hanya di jahit dengan tambalan kain lain.
Dengan kain sutra dan katun yang terbilang sebagai kain berkualitas tinggi, aku dapat membuat beberapa set pakaian yang lebih baik dan nyaman untuk di kenakan!
Aku juga dapat meningkatkan kemampuan alchemy ku.
Faaas—
Setelah membersihkan diri, dengan segera aku mengumpulkan tanaman Heal Herb yang ku perlukan untuk membuat ramuan penyembuh.
Tentu saja aku masih bertelanjang dada, aku tidak punya waktu untuk mengeringkan diri dan mengenakan sesuatu untuk menutup tubuhku.
Jadi selama aku melangkah, di bawah pandangan ku akan selalu ada dua gunung besar yang berayun..... Kenapa anak berumur sepuluh tahun memiliki dada seperti ini......... Tidak, bahkan seluruh lekuk tubuhku terlihat seperti seorang succubus, yang ada hanya untuk memanjakan hasrat duniawi.
"............."
Tidak lama setelah mengumpulkan bahan-bahan yang kuperlukan untuk membuat ramuan, aku mulai memproses nya.
Alchemy > [ Heal Potion ( extraction ) ]
Aku mengenggam tiga pucuk Heal Herb, lalu lima koin tembaga- sebagai pertukaran setara untuk bahan pembuatan wadah potion.
Shhiiiiinnnn...
Cahaya dengan warna hijau terang dengan cepat menelan bahan-bahan yang ada di dalam genggaman ku. Bersamaan dengan itu, berbagai gambar dan informasi pun mulai muncul di kepalaku, dari proses ekstraksi, transformasi, sampai finishing.
Dan dengan suara *triinn—! bayangan sebuah botol kaca pun tercipta lalu dengan perlahan menampilkan bentuk keseluruhannya- sebuah botol kaca kecil transparan, bersamaan dengan butiran-butiran kristal yang mulai masuk melalui mulut botol.
Alchemy > [ Heal Potion - Grade Intermediate ( Complete ) ]
[ Alchemy ( Beginner | 00% > 12% ) ]
[ Alchemy ( Beginner | 12% > 27% ) ]
ns3.139.83.202da2