
Aku berlari melewati reruntuhan pabrik yang terbakar hebat. Dengan nafas memburu, kucoba keluar dari pabrik tetapi api terus melalap seluruh bangunan sampai api membumbung tinggi, berayun-ayun di angkasa.
2651Please respect copyright.PENANAdCX55F39hU
Asap hitam pun mengepul, hanya menyisakan panas yang menyengat. Gak ada satu pun orang yang melintas, Reno atau pun Rindu.
2651Please respect copyright.PENANAFpUtJ6adPE
Kucoba berlari, menembus lorong pabrik mencari keberadaan dua orang yang aku sayang, tetapi gak kutemukan. Setiap aku melangkah ruangan, hanya ada reruntuhan. Debu bercampur asap hitam mengepul dengan api yang menyalat-nyalat mengancam. Meski rasa takutku membayangi hatiku, aku berusaha untuk terus berlari dengan tenagaku yang masih tersisa. Rindu, orang yang aku sayangi gak kutemukan. Hanya lidah-lidah api yang siap melahap tubuhku yang berulangkali menyalat-nyalat ke arahku.
2651Please respect copyright.PENANAFi2vvmxLVL
Tenggorokanku terasa kering, air mataku pun sudah mengering pula. Kucoba memanggil lelakiku, gak ada jawaban.
2651Please respect copyright.PENANAhvWF0KRPwW
"Rindu, Reno. Kalian dimana?", Tanyaku pada diri sendiri dengan tangis yang menyesakkan dadaku.
2651Please respect copyright.PENANA5yMOIolMev
Pabrik ini berubah menjadi neraka, dengan api yang membumbung tinggi. Rasa takut di dalam hatiku semakin menyesakkan, saat gak kutemukan seorang pun di dalam pabrik yang terbakar.
2651Please respect copyright.PENANAR5BcFkExLs
"Hiks, hiks, Rindu", aku benar-benar putusasa.
2651Please respect copyright.PENANAVMtbC6DEoY
Kakiku yang aku paksa berlari, akhirnya kelelahan. Karena rasa lelah yang menderaku, aku terjatuh meringkuk di atas lantai. Lalu aku terbangun lagi, setiap kali aku berusaha berlari. Bangunan yang terbakar kembali runtuh ke bawah. Tetapi aku gak menyerah, seenggaknya aku berharap bisa menemukan seseorang di bangunan ini. Aku yakin, aku akan menenemukan Rindu atau pun Reno. Hanya saja, sudah aku kelilingi bangunan pabrik ini sampai ke lorong-lorongnya dengan langkah lelah. Kucoba memberanikan diri, melewati kobaran api. Tetapi aku justru terjebak, gak ada jalan keluar.
2651Please respect copyright.PENANAGjxqGwDYjd
Aku benar-benar putusasa, karena jalan keluar dari pabrik ini semua tertutup oleh beton-beton dari reruntuhan pabrik yang terbakar. Jilatan-jilatan api, yang terus berkobar terus-menerus melalap semua bangunan dengan asap hitam yang semakin tebal. Mengepul tinggi sampai aku gak mampu memandang sekitarku. Dadaku pun sesak, menghirup asap yang kian tebal. Udara pun memanas, rasa-rasanya aku sedang berada di dalam kubangan neraka. Aku ketakutan, benar-benar takut. Sekarang yang aku inginkan hanya keluar dari sini. Kakiku lelah, mataku pun perih. Bahkan kulitku berkali-kali dijilat oleh api, tetapi kutahan panasnya meski kulitku melepuh.
2651Please respect copyright.PENANAE9r28pZ6mV
"Ida! Ida! Kamu dimana!"
2651Please respect copyright.PENANAWBM83PLvzw
Kudengar teriakan yang memanggilku, kucoba dengan tenagaku yang tersisa untuk menyauti suara yang memanggilku.
2651Please respect copyright.PENANAWEWzp2xnTq
"Aku disini. Tolong aku!", Kataku sambil berusaha bangkit.
2651Please respect copyright.PENANAxN8Uzz6EUL
Kulihat seseorang menerobos reruntuhan yang dilahap oleh api. "Reno! Tolong aku!", Aku berteriak agar Reno melihat ke arah dimana aku berdiri.
2651Please respect copyright.PENANAFrlU0kJPRR
"Ida! Kamu dimana!", Tetapi Reno gak melihatku.
2651Please respect copyright.PENANAR1tWsdtUCB
Api semakin besar, sesekali lidah api menyalat sampai mengenai kulit bahuku. "Hiks, hiks, Reno! Tolong aku!", Aku kembali berteriak, berharap Reno mendengar teriakanku. Dan berbalik arah menatapku.
2651Please respect copyright.PENANAg22jXowBEw
Tetapi teriakanku sia-sia, perasaan putusasaku yang aku rasakan melebihi putusasaku yang muncul saat pertamakali aku berada disini.
2651Please respect copyright.PENANAYAyZY6rabP
Aku benar-benar gak tau, kenapa api membakar pabrik. Bahkan saat aku terbangun dengan api yang membumbung tinggi. Semua telah pergi, hanya ada aku saja yang meringkuk di atas ranjang tanpa collar di leherku.
2651Please respect copyright.PENANAsWRYgkyMsQ
"Ida? Tunggu disitu Da, jangan kemana-mana!", Reno sudah menemukanku.
2651Please respect copyright.PENANAEYPxSPvIyJ
Berkali-kali Reno hendak berlari di tempat aku meringkuk gak berdaya. Tetapi berkali-kali juga, api menyembur seakan-akan ingin melahap tubuh Reno. Reno gak menyerah, sampai reruntuhan pabrik jatuh di depan Reno.
2651Please respect copyright.PENANAFhNNlRFHjV
Sekarang aku benar-benar terjebak di dalam ruangan ini. Reruntuhan yang jatuh di depan Reno, menutup jalan satu-satunya yang bisa dilewati. Nafasku pun sesak gak terkira, bahkan untuk sekedar menghirup nafas pun rasanya sesak. Meski aku terjebak disini dengan suhu yang semakin panas. Aku tetap berusaha memanggil-manggil nama Reno. Tetapi setiap teriakanku membuat tenggorakanku tercekat. Ingin rasanya aku menyerah, lalu membiarkan tubuhku dilalap oleh api di dalam bangunan ini.
2651Please respect copyright.PENANAszC8aK3zUw
"Ida! Kamu baik-baik aja? Ida!", Aku masih mendengar suara Reno yang terus memanggil-manggil namaku. Tetapi percuma saja, tenggorokanku yang tercekat membuatku kesulitan untuk berteriak.
2651Please respect copyright.PENANAw3hC5UW2cy
"Ren! Tolong aku!", Aku berusaha berteriak tetapi usahaku sia-sia.
2651Please respect copyright.PENANAtR0iE1zaZy
Panas yang menyengat tubuhku, membuat tubuhku lemas. Aku kehausan, aku benar-benar ingin minum. Dengan sedikit tenagaku, aku berusaha merangkak mencari minum. Saat aku yang dengan susah payah merangkak, lagi-lagi api menyalat nyalat dengan lidahnya yang seakan ingin menjilat tubuhku dengan panasnya yang menyengat. Tetapi, aku gak menyerah, aku ingin terus hidup. Meski tubuhku sudah kelelahan. Dengan masih terus berjuang, untuk tetapi hidup. Aku merangkak menahan isakan tangis yang gak bisa aku tahan.
2651Please respect copyright.PENANA09aJqUVWjf
"Ren! Reno, selamatkan aku!", Kataku lemah.
2651Please respect copyright.PENANABdyOqfNLaW
Saat tubuhku kelelahan, rasa sakit pada payudaraku muncul kembali. "Sakit, tolong aku!", Rasa sakit menjalar ke seluruh payudaraku, dengan payudaraku yang terus membengkak.
2651Please respect copyright.PENANAnmBr2p5atC
Disaat tubuhku tersiksa seperti ini, putusasaku semakin menjadi-jadi. Aku menyerah, aku ingin tertidur selamanya agar rasa sakit yang aku rasakan cepat memudar. Tetapi keinginan yang muncul untuk segera mengakhiri hidupku hanya sebatas di pikiranku saja. Aku hanya putusasa dengan penderitaan yang aku derita. Bukan berarti aku rela untuk mengakhiri hidupku dengan sia-sia.
2651Please respect copyright.PENANAbj4O4ayyu0
"Da! Ida!", Teriakan Reno masih menggema di dalam bangunan ini. Tetapi aku sudah gak lagi bisa berteriak. Setiap kali aku berusaha berteriak, gak ada suara yang keluar dari tenggorokanku.
2651Please respect copyright.PENANAHZ8gqhTlWy
Kucoba terus merangkak, meski rasa sakit di payudaraku terus menyiksaku.
2651Please respect copyright.PENANABtRbaopz3N
"Umi! Hiks hiks", aku benar-benar gak kuasa, sampai rasa rinduku pada umiku kembali muncul. Ingin rasanya umiku datang menolongku, menerobos api yang berkali-kali ingin melahap tubuhku. Lalu umiku memelukku yang sudah gak berdaya, mengusap air mataku yang menetes di pipiku.
2651Please respect copyright.PENANAWspYudayul
Ingin kutumpahkan semua kelelahan ini ke dalam pelukan umiku.
2651Please respect copyright.PENANA9ElI5pJLti
"Abah, tolong Ida!", Kataku dengan suara tercekat di tenggorokan.
2651Please respect copyright.PENANAn5BvwAsUxd
Lalu kulihat seseorang menerobos kobaran api. Ada secercah harapan yang kini menghampiriku.
2651Please respect copyright.PENANAszDPcLzzD5
"Reno?", Setelah aku berusaha menatapnya dengan jelas, orang itu bukanlah Reno melainkan Pak Albert.
2651Please respect copyright.PENANAhXLiyD0Vnh
Dalam kondisi kelelahan, dengan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhku karena asiku di dalam payudaraku. Aku hanya bisa pasrah Pak Albert menggendongku. Sampai mataku benar-benar terasa berat, lalu aku gak sadarkan diri.
2651Please respect copyright.PENANAL8XfW19GJp
***************
2651Please respect copyright.PENANAaOVvq862O1
Kucoba membuka mataku, dengan mengerjap-ngerjapkan mataku. Aku sedang berada di tempat yang gak aku kenal, dimana aku sekarang berada di atas ranjang dengan sprei putih. Saat aku berusaha bangun, tubuhku masih terasa sakit. Lalu aku melihat kondisi tubuhku, sekarang aku memakai dress panjang putih bersih.
2651Please respect copyright.PENANAYqFxu4pCKJ
"Dimana aku sekarang?", Tanyaku lirih.
2651Please respect copyright.PENANA7gPXk76Z1K
Lalu muncul seseorang yang mendekatiku, setelah aku menyipitkan mataku agar aku melihat lebih jelas. Ternyata orang itu adalah Pak Albert.
2651Please respect copyright.PENANA8D1jnez1Kp
"Mbak udah siuman?", Tanya Pak Albert ramah.
2651Please respect copyright.PENANAJhGqYyWVjN
"Saya dimana ini Pak?", Tanyaku pada Pak Albert dan berusaha untuk bangun.
2651Please respect copyright.PENANAG1QOUEByah
"Mbak ada di rumah saya", kata Pak Albert.
2651Please respect copyright.PENANAS4QkD80u6W
Saat aku berusaha bangun, tubuhku terasa sakit. "Aw, sakit", kataku mengaduh.
2651Please respect copyright.PENANA8he7mwKMAs
"Jangan dipaksakan Mbak!", Kata Pak Albert yang duduk di sampingku, mencoba membantuku untuk duduk.
2651Please respect copyright.PENANA3LLHl8xGpj
"Dimakan dulu Mbak!", Kata Pak Albert membawa semangkuk bubur ayam padaku.
2651Please respect copyright.PENANAC4lojRBfGc
"Terima kasih, Pak", kataku sambil tersenyum menatap Pak Albert.
2651Please respect copyright.PENANAHN26W7tNZT
"Jangan sungkan kalau butuh apa-apa Mbak! Oh iya, minumnya saya taruh sini ya!", Kata Pak Albert menaruh segelas air putih di atas meja dekat ranjang.
2651Please respect copyright.PENANAAaxcfk2bem
"Terima kasih Pak, atas kebaikannya", kataku pada Pak Albert.
2651Please respect copyright.PENANAMJd0BlQafu
"Sama-sama Mbak", kata Pak Albert, lalu Pak Albert pergi meninggalkanku.
2651Please respect copyright.PENANArrgXPN2YKh
Semenjak apa yang aku alami, aku selalu bertanya-tanya. Siapa sebenarnya yang menjadi pelaku pembakaran di pabrik. Gak hanya itu saja, tetapi segudang pertanyaan tentang dimana orang-orang setelah pabrik terbakar. Bahkan aku gak menemukan Rindu di sampingku. Yang anehnya lagi, gak ada collar di leherku.
2651Please respect copyright.PENANA6EqJjiT08s
Dan yang menjadi pertanyaanku sekali lagi, saat api mulai menjalar membakar bangunan. Seharusnya Rindu dan yang lainnya akan terjebak di ruangan bersamaku. Karena leher kita sama-sama terikat, yang tentu saja gak masuk akal bisa kabur dalam kondisi leher terikat.
2651Please respect copyright.PENANA5cKTBQ75r8
Entah kenapa aku semakin kebingungan dengan apa yang menimpaku. Banyak kejadian yang gak masuk akal, yang gak bisa aku cerna dengan akal sehatku. Jangankan kebakaran yang membakar pabrik. Kasusku diculik dan si penculik membawaku di pabrik sekaligus peternakan yang berisi perempuan-perempuan yang diperah susunya untuk dijual saja, sangat-sangat gak masuk akal. Karena emang gak mungkin, pabrik semacam itu ada. Tetapi aku benar-benar mengalaminya. Bahkan aku merasakan sendiri saat asiku diperah menggunakan mesin.
2651Please respect copyright.PENANAQEBFIzl8Ub
Lalu Pak Albert kembali masuk ke dalam kamar dengan seorang perempuan memakai cadar. Aku mengernyitkan dahiku, penuh tanda tanya.
2651Please respect copyright.PENANA6A2FGw6X24
Perempuan itu duduk di sampingku, "Da, ini aku Rindu", kata perempuan bercadar itu.
2651Please respect copyright.PENANA3RExDdrDLN
"Benarkah?", Aku masih tetap gak percaya karena aku gak melihat wajahnya. Tetapi aku bisa mendengar suaranya, yang memang mirip dengan suara Rindu.
2651Please respect copyright.PENANAW093Nptk4D
"Ini aku, Da. Rindu", kata Rindu membuka cadarnya.
2651Please respect copyright.PENANASdEtCwgHmj
Melihat Rindu selamat, aku terisak. "Hiks, hiks, syukurlah kamu selamat Ndu", kataku sambil menghambur memeluk Rindu.
2651Please respect copyright.PENANAhyvNOXDe7m
Rindu memelukku sambil tangannya mengusap punggungku lembut. Merasakan pelukan Rindu pada tubuhku, dengan usapan pada tubuhku. Kesedihan dan rasa sakit yang aku rasakan seakan menguar.
2651Please respect copyright.PENANANMvVSqeC78
Rindu memegang punggung tanganku, "Dia ayahku, Da", kata Rindu sambil menoleh ke arah Pak Albert.
2651Please respect copyright.PENANAy9Ut3DgPdv
"Maksudnya?", Tanyaku gak mengerti.
2651Please respect copyright.PENANAGwXRjgmMCP
"Iya, Pak Albert ayahku. Maaf udah nyembunyiin semua dari kamu", kata Rindu sambil menepuk-nepuk punggung tanganku.
2651Please respect copyright.PENANA7P6pVgsHxQ
Entah kenapa, aku terpesona dengan penampilan Rindu sekarang. Rindu sangat cantik, dengan balutan dress panjang berwarna gelap dengan hijab lebar yang menjuntai.
2651Please respect copyright.PENANAIm9PmFP8TM
Lalu aku berusaha bertanya pada Rindu, karena aku benar-benar penasaran. Karena aku benar-benar gak mengerti bagaimana Rindu menghilang saat aku terbangun dalam kondisi pabrik sedang terbakar.
2651Please respect copyright.PENANAbA6PDHW9kL
"Boleh aku bertanya, Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
2651Please respect copyright.PENANAPxZFeUJ9eY
"Boleh Da, mau tanya apa?", Tanya Rindu dengan tersenyum.
2651Please respect copyright.PENANAZDbjnun8bP
"Cantik banget senyumnya", batinku.
2651Please respect copyright.PENANAbYPe7b8jLf
"Aku bener-bener penasaran, kenapa pas aku bangun kamu gak lagi di ranjang? Dan yang lainnya pun juga gak ada? Trus kenapa gak ada yang membangunkanku saat aku masih tertidur?"
2651Please respect copyright.PENANAIErCvhR5HA
"Kamu gak perlu tau, gimana caranya. Yang perlu kamu tau, aku adalah anak pemilik pabrik", seketika ekspresi Rindu berubah menjadi mengerikan.
2651Please respect copyright.PENANAhwWdsuUNPZ
Bulu kudukku menjadi merinding, entah kenapa kenyataan yang terungkap di depanku membuatku ketakutan.
2651Please respect copyright.PENANA20VxWXvUvn
"Dimana Reno?", Tanyaku terisak.
2651Please respect copyright.PENANAgdcFBbXApI
"Aku gak tau. Dan aku gak mau tau, dimana Reno sekarang", kata Rindu berubah menjadi sinis.
2651Please respect copyright.PENANA3st8dFYgmj
"Kenapa kamu jadi kayak gini sih, Ndu?", Tanyaku masih belum bisa menerima kenyataan.
2651Please respect copyright.PENANAGo76t12uSA
"Aku sejak dulu kayak gini, Da. Kamu aja yang gak pernah nyadar", kata Rindu semakin memuakkan.
2651Please respect copyright.PENANARPoOOnAzF2
Kutatap Pak Albert, "Kenapa Pak Albert giniin saya Pak? Apa salah saya?", Tanyaku terisak-isak.
2651Please respect copyright.PENANAYSK8Fxosyf
"Gak salah, Mbak. Mbak gak salah, hanya saja Mbak dibutuhkan pabrik saat itu", kata Pak Albert.
2651Please respect copyright.PENANAm8rJjx1709
"Bapak gila, kenapa Bapak lakuin itu ke saya dan juga yang lain!? Hiks hiks", kataku dengan nada tinggi.
2651Please respect copyright.PENANA07JWREjmJU
Plak.. Rindu menampar pipiku keras. Mendapat tamparan di pipiku oleh Rindu, mataku perih. Orang yang aku percaya tega melakukan ini padaku. Bahkan tega membohongi aku juga.
2651Please respect copyright.PENANAAPsPldEOmy
"Kamu jahat, Ndu. Jahat kayak ayahmu juga!", Kataku yang gak kuat menahan marah dan benci.
2651Please respect copyright.PENANA3eim8UuFLr
"Hahaha, aku emang jahat Da. Apa kamu gak sadar? Apa kamu digelapkan oleh perasaanmu sendiri? Atau kamu terlalu bodoh?", Rindu menghujaniku dengan kata-kata kasar yang membuatku gak sanggup menahan air mataku agar gak menetes.
2651Please respect copyright.PENANA3Fs9YniKZZ
"Biarkan aku pergi dari sini! Aku mau cari Reno", kataku berusaha bangkit.
2651Please respect copyright.PENANApwWGZhVdFj
"Kamu gak bakal bisa keluar dari sini, Da", kata Rindu.
2651Please respect copyright.PENANAgSF0sw1iQQ
Aku tetap mencoba untuk berdiri, tetapi aku terjatuh kembali terjatuh di atas ranjang. Entah kenapa kakiku rasanya lumpuh, saat aku berusaha berdiri, kakiku gak mampu aku pijakkan. Enggak hanya lemas, tetapi sakit yang menyiksa.
2651Please respect copyright.PENANAn7yiKz55VR
"Kan udah aku bilang. Kamu gak bisa keluar dari sini, Da", kata Rindu.
2651Please respect copyright.PENANAUji8isTX5E
"Kalian apakan aku? Hiks hiks", tanyaku dengan isak tangis yang gak bisa aku cegah.
2651Please respect copyright.PENANAyNTKrUBlys
"Kita gak ngelakuin apa-apa", kata Rindu.
2651Please respect copyright.PENANAwxNvXG7863
"Kenapa aku gak bisa jalan? Hiks", tanyaku dengan tangis yang kembali meledak.
2651Please respect copyright.PENANA2Z5Fhm7fXJ
"Aku kira, kamu perempuan kuat Da. Ternyata kamu perempuan lemah", kata Rindu mengejekku.
2651Please respect copyright.PENANA5gz1E6m3cj
"Kenapa kamu mengalihkan pembicaraanku? Kenapa aku gak bisa jalan?!", Tanyaku dengan nada tinggi.
2651Please respect copyright.PENANAy4nKG9c5EX
"Aku sama ayahku gak perlu menjawabnya. Karena itu gak penting", kata Rindu.
2651Please respect copyright.PENANA7zIczAaLju
"Kenapa kamu ngomong berputar-putar sih, Ndu? Apa susahnya menjawab alasan kenapa aku gak bisa jalan?", Tanyaku yang mulai emosi.
2651Please respect copyright.PENANAuAMek0KAgs
"Aku suka, kamu mulai emosi, Da", kata Rindu dengan tersenyum sinis.
2651Please respect copyright.PENANAOyNdTTgulC
"Kamu jahat, Ndu, hiks", kataku kembali terisak.
2651Please respect copyright.PENANAl8GgS0ZqmJ
"Aku emang jahat. Kamu tau? Aku lah yang membakar pabrik", kata Rindu yang mendekatkan wajahnya mendekat sampai nafas kita beradu.
2651Please respect copyright.PENANAHjH0AtvG8M
Saat aku mencium nafas Rindu yang wangi, jantungku berdetak kencang. Entah kenapa disaat seperti ini, aku lemah saat dihadapkan dengan pesona Rindu di depanku. Sifatnya yang jahat, seakan pudar karena pesonanya yang membiusku.
2651Please respect copyright.PENANAn6ayFDVRhF
"Kenapa kamu lakuin itu, Ndu?", Tanyaku datar.
2651Please respect copyright.PENANAx33N0ffDOm
"Karena aku suka", kata Rindu dengan senyum menyeringai. Wajahnya yang cantik, yang sebelumnya membuatku terpesona. Sekarang justru membuatku ketakutan.
2651Please respect copyright.PENANACyGYdT7BW6
Lalu masuk ke dalam kamar, orang yang aku kenal. Digo, Rian dan Andika.
2651Please respect copyright.PENANAOEWVHhFFIZ
"Bawa dia, Mas!", Kata Rindu ke Digo, Rian dan Andika.
2651Please respect copyright.PENANA31r1xJlgtz
Digo mengangkat tubuhku, memanggul tubuhku di atas pundaknya. Saat aku dipanggul di atas pundak Digo, seakan-akan aku flashback ke belakang. Aku teringat saat aku pertamakali diculik dan dibawa ke pabrik.
2651Please respect copyright.PENANAJVUFVKI0w4
Saat aku berada di panggulan Digo, mulutku rasanya terkunci. Gak ada daya lagi untuk memberontak, bahkan air mataku rasanya mengering.
2651Please respect copyright.PENANArCYuMR5rQr
Sekarang aku dibawa di tempat yang hampir sama dengan tempat sebelumnya. Tetapi di tempat ini, hanya ada aku. Dress putih yang melekat di tubuhku ditarik paksa sampai robek. Dan sekarang aku yang telanjang bulat dipasung di restrain bed dalam posisi vertikal.
2651Please respect copyright.PENANAI9gOLfyakP
Dengan tubuh menggigil kurasakan teat cup terpasang di putingku. Kurasakan mesin pemerah susu memerah asi di dalam payudaraku yang membengkak.
2651Please respect copyright.PENANAvoSgIFgOkL
Dengan menggigit bibir bawahku dan mata terpejam, aku ingin menyangkal apa yang aku alami. Entah kenapa aku merasa seperti tidur. Semakin dalam, semakin dalam dan semakin dalam.
2651Please respect copyright.PENANAv5RDVVEJ7c
"Da, makan malam! Turun!", Aku langsung tersentak kaget mendengar umiku memanggilku.
2651Please respect copyright.PENANA0mJ0PenYWJ
Kucoba membuka mataku, kukucek-kucek mataku agar aku bisa melihat dengan jelas. Betapa terkejutnya aku, karena aku sekarang berada di dalam kamarku. Sedang dalam posisi tengkurap, memakai piyama berwarna putih. Lalu aku mencoba duduk, kucoba membuka tablet yang tergeletak di atas ranjangku. Kucoba membuka layar tabletku.
2651Please respect copyright.PENANA80tc6TMmNv
"Ya Tuhan!", Aku kembali terkejut dengan menutup bibirku dengan tangan karena apa yang aku alami seperti manga hentai yang ada di tabletku.
2651Please respect copyright.PENANAjTbSM00VuG
Lalu aku tersenyum, karena semua yang aku alami hanya mimpi. Sebelum aku turun ke lantai bawah, kurapikan rambutku. Dan aku pakai hijab bergoku.
2651Please respect copyright.PENANANJdY4i3FHd
"Da. Ghaida!",
2651Please respect copyright.PENANA2DP2cJBz6V
Langkahku berhenti lalu aku menoleh ke belakang. "Reno?", Kataku gak percaya Reno berada di kamarku.
2651Please respect copyright.PENANANBIUsqM32w
Kukucek-kucek lagi mataku, Reno menghilang. Entah kenapa aku meneteskan air mata.
2651Please respect copyright.PENANAWv0sVW2jsn
TAMAT
ns18.119.133.148da2