x
Resepsionis hotel kebingungan saat melihatku, dan Anri masuk untuk memesan kamar … resepsionis yang seorang wanita itu berbisik pada temannya di sebelahnya, dari gerak bibirnya tampak jelas kalau dia sedang menghibahi kami berdua. Wajah Anri terlihat sangat merah, sambil merapatkan kedua pahanya ia menetima kunci kamar dari resepsionis itu.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNhf5EjzBI
“Ughh!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFBxUp34MfM
Anri melenguh keras, dan kunci yang ia pegang pun tak sengaja jatuh di hadapanku. Aku tersenyum jahat, kupencet tombol vibrator dari balik saku celanaku, dan membuat Anri berwajah ahego. Dia berdiri membelakangi resepsionis, hingga hanya aku yang bisa melihat wajah memalukannya itu.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡulzyALbiPC
“Kenapa Tante? Apa ada sesuatu yang salah…”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYbd7qxDUqK
“Naoya-kun… emm!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxF5NYe3SJd
Anri berkeringat, dengan hati-hati ia mengambil kunci kamar itu, lalu menarikku pergi menjauh dari dua resepsionis yang sejak tadi matanya tertuju padanya. Kami menaiki lift, dan sampai di lantai tiga … saat menaiki lift itu kutekan kembali remot vibrator di selangkangan Anri yang membuat dia melenguh, dan terkulai lemas di lantai lift.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ387RWICsGM
“Ya ampun Tante, malah pipis di sini,” ledekku membuat Anri tak senang,dan mencubitku.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8zKVRYtej
Aku tertawa kecil, lalu kami pun melanjutkan perjalanan kami ke kamar nomor 61, kuletakkan tas selempangku di meja begitu sampai. Anri menungging meletakkan tasnya di kasur, melihat hal itu nafsuku mulai menguasainya, lalu aku pun menghantam pantatnya yang besar dan empuk itu dengan selangkanganku.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKj0AcchE5T
“Ahh!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjd00zP4oY5
Anri tersentak kaget, tapi aku langsung memeluknya dari belakang, meremas dua payudaranya yang besar dan kenyal,lalu menjatuhkan tubuhnya ke kasur. Kubalik tubuhnya hingga aku bisa melihat tubuhnya yang seksi, kucium bibirnya, dan kumasukkan lidahku untuk bergumul dengan lidahnya.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgc061Ae9Z
“Hmmm… Hmmmm… Hmmmm…”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSRE28Xs7L7
Kami bergumul sambil saling meraba, kusingkap jaketnya dan keluarlah dua gunung putih dengan puncak berwarna coklat itu. Kusedot pentilnya, dan kupelintir putting yang satunya. Anri melenguh hebat wajahnya yang cantik memperlihatkan ahego yang memalukan.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUN7i8b0AVP
“Tante, aku udah gak tahan,” kataku seraya melepas pakaianku sampai telanjang bulat.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvqcHxf9Ic
Penisku yang keras pun naik ke wajah Anri, pukuli pipinya dengan penisku lalu kumasukkan benda panjang itu ke mulutnya. Maju mundur kugerakkan pinggulku, Anri mengap-mengap menelan penisku, dan memainkan lidahnya hingga membuat kepala penisku benar-benar mengkilap.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2qNAXMEGR
Tak ingin keluar begitu cepat, kucabut penisku dari mulutnya lalu bergerak ke bawah selangkangannya. Bau pesing langsung menyambut hidungku saat sampai, kulepas vibrator yang melekat di klitorisnya, lalu menyantap vaginanya yang sedikit berambut itu.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz707rxdP6z
“Ahhh! Ahhh! Naoya-kun! Ahhh!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlDCSpS5Ofn
Lidahku terus bermain, menyapu,dan mengecup lubang yang telah melahirkan temanku itu sampai membuatnya muncrat untuk kesekian kalinya. Cairan bening memenuhi mulutku, kujilati sisa cairan itu sebelum aku naik ke atasnya.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUzekKWPNE
“Naoya-kun! Ahh! Tante udah… Ahhh!” racau Anri yang terlihat seperti menginginkan penisku.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoMzEFleGx
Aku tersenyum, lalu menampar-namparkan penisku ke bibir vaginanya untuk membuatnya semakin gila. Anri meremas sprei, aku terus memukul-mukul vaginanya itu tanpa memasukkannya sampai membuat Anri meracau tak karuan.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEpvT4HPIgo
“Masukkan! Naoya-kun masukkan! Ahhh! Tante udah gak tahan!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKyfabqf2Q
“Ohoooo, kamu akhirnya memintanya Tante. Tapi aku gak akan masukkan sebelum Tante momohon padaku.”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMyWeaAwCSa
“Ahh! Naoya-kun! Jangan seperti ini ahhh!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9j9p3MikJ
“Katakan: ‘Berikan aku penismu yang perkasa itu Naoya-kun! Acak-acak wanita cabul ini dengan penismu yang gagah’ lalu aku akan melakukannya.”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoGFmjiNnRd
Entah sudah termakan nafsu atau lupa segalanya, Anri tiba-tiba langsung mengatakan hal itu begitu saja sambil menggoyangkan pinggulnya menantang penisku untuk masuk.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKlgEm7p9F7
“Berikan aku penismu yang perkasa , Naoya-kun! Acak-acak wanita cabul ini dengan penismu yang gagah!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFuEShCJak
“Seperti yang kau mau Tante!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHQXLOZD3ig
Jleb!
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqVFaIxKr7
“AAAARGHHH!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTLIqEzUo6
Kumasukkan penisku dengan kasar hingga membuat Anri menjerit sambil meremas sprei, payudara Anri yang besar naik turun mengiringi genjotan pinggulku. Suara desahan Anri bercampur dengan suara kecipak persenggamaan kami, kuraih pinggulnya sambil kutekan badanku ke atas badannya.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpaevtGvkL
“Ahhh! Ahhh! Terus Nao- aaahh! Ahhh!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbN0fU1FNU
Sodokanku semakin kuat, kuremas kulit pinggul Anri, dan kupukuli vaginanya dengan kasar menggunakan penisku.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3DjzoQbP9x
“Ahh! Terus Naoya… Ahhh! Ahhh!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4tIiul2uG
“Antara penisku dan suamimu, mana yang lebih enak Tante Anri!?”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLv6SIlrNtN
“Ahh! Ahhh! Naoya… Ahhh!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkm3jP1xaGy
Aku menghentikan sodokanku hingga membuat Anri setengah kaget, dengan kepala penis terbenam dalam vaginanya aku kembali bertanya pada Anri.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxt7ibTtxd
“Siapa yang lebih enak, punyaku atau suamimu?”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIiJw8HzJJ
Anri memerah, dari bawah aku bisa merasakan batangku dilumasi oleh lendir putih miliknya
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdid8dbMFb
“Punyamu lebih enak, ahhh! Naoya Ahh! Terus tusuk aku dengan penismu yang besar itu ahh!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KyoPSH42j
Jlepp!
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw1RJH258aG
Anri memerik saat seluruh penisku tenggelam dalam vaginanya, bulu kemaluan kami saling bertemu, dan rongga vaginanya semakin menyempit meremas batang penisku yang bergetar ingin menyembur. Kudekap tubuh seksinya, dan kuangkap sambil pinggulku terus maju mundur.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2qEVasAL8
“Ahhh! Naoyaa! Ahhh! Ta-Tante ke-keluuarrr! Ahhh!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOs307EeE4I
“Aku juga Tante! Ahh! Keluaarr!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdsvZrTM2t
“Ahhh!”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhrfYMLWnM9
Penisku bergetar hebat, cairan putih kental berbau pandan menyembur dalam vagina Anri, bersamaan dengan itu guyuran air bening Anri membasahi selangkanganku. Anri dan aku saling berbalas napas sambil berpelukan, kucium bibirnya lalu kami tidur bersama dengan wajaha saling menatap.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG0DRF4NllY
“Tante, aku menyukaimu jadilah pacarku,” kataku sambil mengelus rambutnya.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkTMslUPBa
“Naoya-kun, jangan bilang begitu … aku ini sudah tua seumuran ibumu. Aku juga sudah punya suami.”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbAbscCLOa8
“Aku gak perduli Tante, mau Tante lebih tua dariku atau pun Tante udah punya suami, aku tetap cinta Tante.”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXZm9ytvtwK
“Naoya…”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGI4sKyWNA3
Tiba-tiba Anri mencium bibirku, aku kali ini terkejut, tak biasanya dia melakukan itu.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW0JfJkj3bo
“Naoya, ak-aku juga menyukaimu…”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYpeGKS7DCz
Aku tersenyum lebar, akhirnya mimpiku telah berhasil … aku telah menundukkan Anri, ibu temanku yang seksi itu.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyke2LTaBY
“Tapi, Tante–maksudku Anri, eh boleh gak aku memanggil Tante dengan nama Anri?”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXbEXcmmhO
Anri tersenyum tipis, “Tentu Naoya, kenapa tidak.”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMbzGZcpRL
“Ahh! Anri…”
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRPgL7er55g
Penisku kembali mengeras, dan akhirnya kami berdua pun lanjut bercinta sampai malam tiba. Tak terhitung banyaknya aku mengeluarkan maniku dalam vagina Anri, untung saja Anri sudah meminum pil hingga dia tak akan gampang hamil meski sudah kubuahi puluhan kali. Akhirnya kami berdua pun menghabiskan malam yang indah bersama di hotel itu.
3223Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2jKZ3PwG2
