
Lepas setelah aku mengerang keras, kontolku tiba tiba mengeluarkan begitu banyak sperma dan muncrat tak henti henti sebanyak 25 kali. Aku yang tak mampu menahan gairah seks, langsung memperkosa Cindy dengan menjejalkan kemaluanku memasuki bibirnya yang kecil itu.
"Crookk crookk croook crok crock crookkk.. ahhhhh.. lezat banget kontol perjaka... " Cindy menikmati aksi gilaku sembari berkomentar nakal kepada Monica.
Monica lalu bertelanjang diri sembari memasukkan kontol kayu kedalam lubang vaginanya dan mulai melakukan dokumentasi selama kegiatan biadab ini terlaksana.
Cindy melucuti seluruh bajunya dan mengangkang sembari colmek memeknya yang sudah tak muda lagi, aku semakin terangsang dengan kelakuan anehnya. Tak lama aku cabut dari mulutnya dan kuhantam dalam dalam ruang bayi Cindy.
"Ouuuuuuuuhhhhhhh bannngssaaaatttttt aku nyampeeeekkkk.... " Cindy orgasme hebat namun aku masih terus mengayuh brutal kemaluanku yang semakin membengkak dan memerah ini, sejuta suara bersautan antara bibir kemaluannya dengan biji zakarku yang menampar silih berganti.
Berbagai gaya aku jalankan sembari meremas susu putihnya yang mengendur itu, Cindy mengerang hebat untuk yang kesekian kalinya dia mendapatkan kemenangan nya.
"Ouuuhhh anjing enak banget bangsat... rojokin dalam dalam memek akuuuhhh oohh bangsat, gila lu Monica dapet kontol enak kayak gini, gw rela bayar lebih buat ngentot enak sama pejantan lu.. " Cindy mengerang hebat sembari berkata kasar dan binal dikarenakan kenikmatan yang begitu liar.
"Baguslah bu Cindy, saya merasa terhormat" jawabnya singkat, lendir memeknya begitu deras membasahi selangkangannya.
"Ammpuuuunnnn Bram... aku sudah lelaaahhhhhh... ouuhhhhhhhh... " Cindy melenguh kembali dan tak sadarkan diri setelah ketiga kalinya orgasme hebat.
Dilanjutkan dengan beberapa penjaga dan karyawan pabrik Cindy, aku menggauli tak hanya vaginanya namun juga anus dan mulut mereka. Aku menggila sejadi jadinya dan berkeliaran keliling pabrik demi mendapatkan lubang kenikmatan. Hingga aku tak sadarkan diri dan terbangun dalam keadaan diikat kuat dan dibelenggu dengan rantai besi.
Akhirnya mimpi buruk usai, namun kemaluanku masih tegang maksimal. Bentuknya sangat mengerikan, banyak urat besar menonjol di sekeliling batang kontolku. Lehernya begitu masif, bahkan butuh dua tangan untuk melingkarkan kemaluanku. Memerah dan cenderung agak membiru, mungkin terlalu lama bermain. Panjangnya benar benar bukan ukuran manusia, 30cm.
Karena lelah sekali aku melanjutkan tidur hingga aku dibangunkan oleh Monica disebuah ruangan yang putih bersih dan lengkap dengan infus yang menancap dilenganku. Aku lalu melihat kebawah dan kemaluanku sudah tertidur. Aku lega sekali.
Selama di rawat, aku tak melihat pasien lain, bukan karena apa. Namun karena aku dibawa ke sebuah rumah sakit mahal dengan prioritas VVIP oleh Cindy. Tak lama seseorang mengetok dari luar pintu, dan kudapati Cindy beserta asistennya mengenjungiku yang saat ini tak ditemani oleh Monica.
"Oh ya aku sudah tahu tentang kamu, dan sebagai kompensasi silahkan tanda tangan dokumentasi ini dan serahkan sisanya kepada kami!" ucap Cindy
Aku yang tak paham perkataannya pun akhirnya membaca dengan teliti, bahwa perusahaan yang di miliki atas nama Cindy, membeli seluruh saham dan meminta untuk kerjasama dalam pengembangan bisnis. Serta kompensasi sebesar 2.57 milyar rupiah sudah di kirimkan kepada rekeningku, diluar dari pengembangan bisnis milikku.
"Ini seriusan? atau bohong?"
"Kamu tinggal tanda tangan dan segala urusan menjalankan bisnis akan diserahkan kepada karyawan saya. Namun dengan syarat jika ada hubungan bisnis dengan Monica lagi saya berharap anda mampu memenuhi panggilan itu"
Persetan dengan menjalankan bisnis, justru ini langkah besar aku bisa punya usaha dan lagi duitnya juga nggak sedikit. Cindy kemudian meraba kemaluanku dan membuka selimut putih dan terpampanglah kemaluanku yang lemah itu masih dalam ukuran 30cm? Gila! Permanen?
Lalu sesi seks liar pun dilanjutkan dengan penuh gairan dan liar. Cindy orgasme bertubi tubi sementara asistennya pun akhirnya mendapatkan durian runtuh untuk dijejali kontol masifku. Seks nikmat selesai selama 2 jam permainan, setelahnya Cindy dan asistennya pun berpamitan.
"Wah keren dong ya kamu dapet dua memek hari ini? " Monica menyapaku dari balik pintu yang mendapatiku duduk santai diatas kasur pasien bertelanjang bulat.
"Aku masih marah denganmu!"
"Kok marah? jangan dong sayangku, kamu mau kabur dariku? yakin kamu bisa?" sembari menunjukkan rekaman kegiatas orgy seks kemaren, seakan aku bagai di tusuk dari belakang. Monica adalah wanita psikopat yang gila seks, seharusnya aku tak mengenalnya maka aku akan... tidak! jika aku tak mengenalnya maka kehidupanku akan begini begini saja.
"Terus apa maumu?" tanyaku lagi
"Ya sekarang kamu nikmati dulu seminggu ini, nanti aku jemput kamu... jangan coba coba lari.. percuma!"
"Aku tau segalanya tentangmu, orang tuamu, siapa kekasihmu, dimana tempat tinggalmu hingga fetishmu pun aku punya.. jadi pikirkan dengan otak yang jernih ya.. "
Bajingan, Monica! Awas kau suatu saat aku akan membalas kejahatanmu. Aku tertidur lagi dan kemudian dibangunkan oleh seorang suster cantik berambut ikal dengan perawakan yang keibuan. Maksudku berpayudara besar dengan pinggu dan pantat yang menggairahkan sedang mengocok kasar kontolku dan dijilatnya dengan rakus.
Kami saling memuaskan diri dan melanjutkan sesi bercinta dengan begitu liar dan binal. Suster yang kuketahui bernama Diana ini sangat piawai mengulek kemaluanku yang masif hingga pangkal kemaluanku. Bergerak liar dan berkali kali aku menghujani rahimnya dengan sperma yang kental dan banyak. Tak membuat dirinya lelah untuk menikmati setiap relung kenikmatan ini.
Namun memang ini semua adalah siasat jahat Monica untuk mengendalikanku, Suster Diana adalah seorang budak seks yang Monica miliki untuk merampas kebebasan pria manapun. Hal itu kuketahui setelah paginya Monica mengunjungiku membawa sebuah rekaman seksku dengannya. Aku semakin yakin bahwa aku akan menghancurkan Monica dengan tanganku sendiri.
Bersambung
ns160.79.110.181da2